Anda di halaman 1dari 7

3.

METODE PENELITIAN

3.1. Model Analisis


Model analisis adalah suatu gambaran tentang variabel–variabel yang akan
digunakan untuk melakukan analisa data sehingga dapat diperoleh suatu
kesimpulan. Data yang diambil didapatkan dari situs website Bursa Efek Indonesia
(BEI). Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dengan variabel independen
yaitu ukuran dewan, keanekaragaman jenis kelamin dewan direksi perusahaan,
kepemilikan manajerial, konsentrasi pemilikan, dan kualitas auditor eksternal
sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah agresivitas pajak.

Ukuran Dewan (X1) 

Keanekaragaman Jenis
Kelamin Dewan Direksi
(X2) Agresivitas Pajak
(Y) 
Kepemilikan Manajerial
(X3)

Konsentrasi Kepemilikan Variabel Kontrol :


(X4)  Ukuran perusahaan (SIZE)
 Tingkat hutang (DEB)
Kualitas Auditor Eksternal
(X5)  Return on asset (ROA)
 Peluang pertumbuhan

Gambar 3.1. Model Hipotesis


Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda. Persamaan regresi linier berganda berdasarkan model penelitian pada
Gambar 3.1 adalah sebagai berikut :
Y = α0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + β6 SIZE+ β7 DEB+ β8 ROA+ β9
MKTBK + ε

26
Universitas Kristen Petra
Keterangan:
Y : Variabel Dependen
α0 : Konstanta
β1 – β9 : Koefisien variabel penjelas
X1 : Ukuran Dewan
X2 : Keanekaragaman Jenis Kelamin Dewan Direksi
X3 : Kepemilikan Manajerial
X4 : Konsentrasi Kepemilikan
X5 : Kualitas Auditor Eksternal
SIZE : Ukuran dewan
DEB : Tingkat hutang
ROA : Return on asset
MKTBK : Peluang pertumbuhan
ε : error

3.2. Definisi Operasi Variabel


3.2.1. Variabel Dependen
Cara yang digunakan untuk mengukur variabel dependen dalam penelitian
ini yaitu menggunakan ETR. Berdasarkan pada literatur akuntansi dan pajak
(Dyreng et al., 2008; Robinson dan Sikes, 2006; Richardson et al., 2013 dalam
Boussaidi dan Hamed, 2015), kita dapat mendeteksi keagresifan pajak dengan tarif
pajak efektif ETR. Beberapa penulis telah mempertimbangkan ukuran ETR sebagai
ukuran paling relevan dari kemampuan perusahaan untuk mengoptimalkan beban
pajaknya (Zimmerman, 1983; Chadefaux dan Rossignol, 2006 dalam Boussaidi dan
Hamed, 2015). Pengukuran ETR adalah pengukuran alternatif dari agresivitas pajak
yang paling sering digunakan untuk penelitian akademis seperti yang dilakukan
oleh Dyreng et al., 2008; Minnik dan Noga, 2010. Adapun rumus ETR (Effective
Tax Rate) sebagai berikut :
ETR = Total tax expense / Pre-tax income

27
Universitas Kristen Petra
3.2.2. Variabel Independen
Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut :
1. Ukuran Dewan (X1)
Ukuran dewan diukur dengan logaritma dari jumlah direktur yang terdiri dari
dewan direksi.
2. Keanekaragaman Jenis Kelamin Dewan Direksi (X2)
Keanekaragaman gender dalam dewan direksi diukur berdasarkan persentase
perempuan di dewan direksi (Jumlah perempuan di dewan direksi / total dewan
direksi).
3. Kepemilikan Manajerial (X3)
Variabel ini diukur dengan menggunakan persentase modal yang dimiliki oleh
para pemimpin dan anggota dewan. Hal ini diukur sebagai persentase kumulatif
saham yang dimiliki oleh pemimpin dan anggota direksi.
4. Konsentrasi Kepemilikan (X4)
Konsentrasi kepemilikan memungkinkan tindakan pemegang blok selama
pengambilan keputusan. Kehadiran pemegang blok diukur sebagai persentase
kumulatif saham yang dimiliki oleh pemegang pokok. Konsentrasi kepemilikan
diukur dengan persentase kumulatif saham yang dimiliki oleh pemegang saham
utama yang memiliki lebih dari 5% saham perusahaan.
5. Kualitas Auditor Eksternal (X5)
Kualitas profil auditor eksternal diukur dengan cara apakah perusahaan tersebut
diaudit oleh anggota BIG 4 atau tidak. Variabel ini mengambil nilai 1 jika
perusahaan menggunakan auditor BIG 4 dan 0 jika tidak.

3.2.3. Variabel Kontrol


Dalam penelitian ini ada beberapa variabel kontrol yang memungkinkan
mengendalikan efek spesifik lainnya pada bisnis agresivitas pajak. Adapun variabel
kontrol tersebut adalah :
1. Ukuran Perusahaan (SIZE)
Ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural dari total aset.
2. Tingkat Hutang (DEB)

28
Universitas Kristen Petra
Variabel ini diukur dengan rasio hutang jangka panjang dan total aset.
3. Return on asset (ROA)
Variabel ini diukur dengan rasio pendapatan operasional terhadap total aset.
4. Peluang Pertumbuhan (MKTBK)
Variabel ini diukur dengan rasio market to book sebagai perantara yang
didefinisikan sebagai rasio antara nilai pasar ekuitas (kapitalisasi pasar)
perusahaan dan nilai buku ekuitas.

3.3. Jenis, Sumber Data, dan Metode Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dengan
sumber data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia, yaitu dari website Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id).
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi.

3.4. Populasi, Sampel dan Unit Analisis


Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia selama periode 2012-2016. Sedangkan sampel yang diambil adalah
perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan. Sebagaimana yang telah
disebutkan pada bab 1, sampel perusahaan sektor pertambangan diambil karena
seringnya terjadi kasus penghindaran pajak mulai tahun 2012. Perusahaan termasuk
dalam kelompok unit analisis organisasi. Metode pemilihan sampel dalam
penelitian ini menggunakan purposive judgment sampling, yaitu metode pemilihan
sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh menggunakan pertimbangan
tertentu. Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan yang telah terdaftar di BEI pada tahun 2012-2016 dengan
perusahaan yang bergerak pada sektor pertambangan.
2. Menerbitkan annual report tahun 2012-2015 yang dipublikasikan di website
Bursa Efek Indonesia (BEI).
3. Perusahaan sampel harus memiliki kelengkapan informasi yang dibutuhkan
terkait dengan indikator - indikator pengukuran yang dijadikan variabel pada
penelitian ini.

29
Universitas Kristen Petra
3.5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Analisis Statistik Deskriptif
Teknik analisis statistik deskritif terdiri dari mean, standar deviasi, nilai
maksimum data penelitian dan nilai minimum data penelitian
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis
regresi linear berganda. Uji asumsi klasik terdiri dari :
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual
yang terdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan Kolmogorov Smirnov Test. Suatu data dikatakan terdistribusi normal
apabila tingkat signifikansi >α, sedangkan data dikatakan tidak normal
apabila tingkat signifikansi <α.
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolineraritas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi
yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear
berganda. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas
dalam model regresi dapat dilihat pada nilai tolerance (TV) dan variance
inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF <10, maka tidak
terjadi multikolinearitas, sedangkan jika nilai tolerance <0,1 dan nilai VIF>10
maka artinya terjadi multikolineritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi
ketidaksamaan varian dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain
pada model regresi. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Jika berbeda, maka disebut
heteroskedastiitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastistas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

30
Universitas Kristen Petra
adalah dengan melihat apakah tingkat signifikansi > α. Jika tingkat
signifikansi > α, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2012).
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t
dengan periode sebelumnya (t -1). Persamaan regresi yang baik adalah tidak
memiliki masalah autokorelasi. Dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin
Watson (D-W test) untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dalam
model regreasi yang ada. Jika nilai DW berada di antara -2 dan +2, maka tidak
terdapat autokorelasi dalam model regresi (Ghozali, 2012).
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau
lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y).
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen (Sekaran, 2006). Analisis regresi linear berganda terdiri dari:
a. Uji-T
Uji parsial (uji T) bertujuan untuk mengetahui pengaruh atas variabel
independen terhadap variael dependen secara parsial. Kriteria pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut:
 Jika nilai signifikan < α, maka secara parsial terdapat pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen (H0 ditolak).
 Jika nilai signifikan ≥ α, maka secara parsial tidak terdapat pengaruh
antara variabel independen terhadap variabel dependen (H0 diterima).
b. Uji-F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Variabel
independen secara simultan dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap varibel dependen apabila nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel.
c. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan
dari beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Koefisien
determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu
variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada variabel yang lain.

31
Universitas Kristen Petra
Nilai koefisien ini antara 0 dan 1, jika hasil lebih mendekati angka 0 berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel amat terbatas. Tapi jika hasil mendekati angka 1 berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen.

32
Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai