Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif dimana penelitian ini menerapkan pada pengujian

teori melalui pengukuran-pengukuran variable-variabel dengan angka

dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Untuk jenis yang

dapat digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

laporan keuangan tahunan pada perusahaan manufaktur sub sektor

property, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdapat di Bursa

Efek Indonesia (BEI).

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan jenis

penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka

akan dapat dibangun suatu teori yang berfungsi untuk menjelaskan,

meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.

Hubungan variable dalam penelitian ini adalah hubungan kausal,

yaitu hubungan yang bersifat terkait. Ada variabel independen (variabel

yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengaruh likuiditas

(X1), solvabilitas (X2), profitabilitas (X3) dan variabel dependennya

37
38

adalah harga saham (Y). Jenis penelitian ini memiliki tingkat yang tinggi

jika dibandingkan dengan penelitian yang lainnya seperti penelitian

diskrptif dan komparatif.

3.2. Populasi dan Sempel Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2013), populasi (population) adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai

kualitas dan karaktenstik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Populasi dalam

penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor property, real

estate, dan konstrusi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi

(BEI).

2. Sampel Penelitiasn

Sampel adalah sebagian yang diambil keseluruhan obyek

yang akan diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi

dan diambil dengan menggunakan teknik-teknik tertentu. Teknik

pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling

untuk mendapatkan sampel yang tepat bagi penelitian ini. Metode

purposive sampling adalah metode yang mengambil sampel

penelitian didasarkan pada beberapa kriteria tertentu. Sampel yang

dipilih harus memenuhi kriteria sebagai berikut :


39

1. Seluruh perusahaan manufaktur yang bergerak pada sub sektor

property, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar

di BEI (Bursa Efek Indonesi)

2. Perusahaan manufaktur sub sektor property, real estate, dan

konstruksi bangunan yang melampirkan atau mempublikasikan

data laporan keuangan.

Berdasarkan kriteria ini, jumlah perusahaan manufaktur sub

sektor property, real estate, dan konstruksi bangunan yang

terdaftar di BEI (Bursa Efek Indinesia) dan konsisten sebanyak 62

perusahaan. Dari 62 perusahaan yang tidak memenuhi kriteria ada

57 perusahaan, sehingga di peroleh sampel dalam penelitian ini

sebanyak 6 perusahaan selama 6 tahun, dan total keseluruhan ada

36 sem, yaitu :

Tabel III.2. Sampel Penelitian

NAMA
NO PERUSAHAAN PENELITIAN
SAHAM
1 PT. ADHI KARYA ADHI
2 PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN PTPP
3 PT. NUSA KONSTRUKSI ENJINEERING GDIK
4 PT. WIJAYA KARYA WIKA
5 PT. TOTAL BANGUN PERSADA TOTL
6 PT. SURYA SEMESTA INTERNUSA SSIA
40

3.3. Definisi Operasional Dan Variabel Penelitian

3.3.1. Variabel

Definisi variable menurut Sugiyono (2012:61), pada penelitian

ini di kelompokkan menjadi dua yaitu variable bebas (independen)

dan variable terkait (dependen). Variabel bebas adalah suatu

variable yang variasinya mempengaruhi variable lain.

1. Variabel bebas (independen) yaitu pengaruh likuiditas (X1),

solvabilitas (X2), dan profitabilitas (X3).

2. Variabel terkait (dependen)yaitu harga saham (Y).

3.3.2. Definisi Operasioanl Variabel

Menurut Sugiono (2015), pengertian definisi operasioanal

dalam variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai

dari objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah

digtetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Definisi variabel-variabel yang diteliti adalah

sebagai berikut :

1. Harga Saham (Y)

Menurut Musdalifa Aziz (2015:80), harga saham adalah

harga pada pasar real, dan merupakan dari suatu saham pada

pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar tutup, maka

harga pasar adalah harag tutup.


41

2. Rasio Likuiditas (X1)

Menurut Rambe, dkk (2015, hal 49), rasio likuiditas

adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam hal memenuhi kewajiban financial jangka

pendek atau current liabilitas. Melalui cara menghubungkan

jumlah kas dalam aktiva lancer lain dengan kewajiban jangka

pendek dapat memberikan dapat memberikan ukuran yang

mudah serta cepat dipergunakan dalam mengukur likuiditas.

3. Rasio Solvabilitas (X2)

Menurut Kasmir (2013:151), rasio solvabilitas adalah

rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva

perusahaan di biayai dengan hutang, artinya berapa besar

beban hutang yang di tanggung perusahaan dibandingkan

dengan aktiva.

4. Rasio Profitabilitas (X3)

Menurut Susan Irawati (2006:58), Rasio keuangan atau

profitability ratios adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau

merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan

laba selama periode tertentu (biasanya persemester, triwulan


42

dan lain-lain) untuk melihat kemampuan perusahaan dalam

beroperasi.

3.4 Pengumpulan Data

Menurut Ervita dan Kholilah (2013:3), data penelitian dasarnya

dapat di kelompokkan menjadi :

1. Data Premier

Data premier adalah data penelitian yang di kumpulkan dan di

olah sendiri oleh seseorang atau suatu organisasi langsung dari

objeknya.

2. Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah

jadi, sudah dikumpulkan dan di olah pihak lain.

Data adalah sekumpulan bukti atau fakta yang di kumpulkan dan di

sajikan untuk tujuan tertentu. Data yang diambil adalah berupa data hasil

laporan keuangan berupa data likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan

harga saham. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yang bersumber dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dan adata

sekunder penelitian ini adalah jurnal, penelitian terdahulu, dan laporan

keuangan.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik dokumentasi. Adapun pengumpulan data dimulai dengan


43

tahapan penelitian terdahulu yaitu dengan melakukan studi pustakaan

dengan mempelajari buku-buku dan literature jurnal-jurnal ekonomi dan

bisnis, artikel online dan bacaan-bacaan lain yang berhubungan dengan

pasar modal.

3.5 Teknik Analis Data

Metode analisis data yang di gunakan dalam penelitian agar dapat

diinterprestasikan dan mudah dipahami adalah :

3.5.1 Uji Normalitas Data

Sebelum analisis regresi di lakuakn, terlebih dahulu di lakukan

pengujian linearitas yaitu uji normalitas data dan bebas dari asumsi

klasik yang meliputi multikolinearitas, autokorelasi dan

heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2016), uji normalitas

dilakukan untuk menguji apakah pada suatu model regresi, suatu

variabel independen dan variabel dependen ataupun keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak normal. Apabila suatu

variabel tidak berdistribusi secara normal, maka hasil uji statistik

akan mengalami penurunan. Pada uji normalitas data dapat

dilakukan dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov

Smirnov yaitu dengan ketentuan apabila nilai signifikansi diatas 5%

atau 0,05 maka data memiliki distribusi normal. Sedangkan jika hasil

uji One Sample Kolmogorov Smirnov menghasilkan nilai signifikan

dibawah 5% atau 0,05 maka data tidak memiliki distribusi normal.


44

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2016), pada pengujian multikolinearitas

bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independent atau variable bebas.

Efek dari multikolinearitas ini adalah menyebabkan tingginya

variabel pada sampel. Hal tersebut berarti standar error besar,

akibatnya ketika koefisien diuji, t-hitung akan bernilai kecil dari

t-tabel. Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan linear

antara variabel independen yang dipengaruhi dengan variabel

dependen. Untuk menemukan terdapat atau tidaknya

multikolinearitas pada model regresi dapat diketahui dari nilai

toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF). Nilai

Tolerance mengukur variabilitas dari variabel bebas yang

terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.

Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi,

dikarenakan VIF = 1/tolerance, dan menunjukkan terdapat

kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang digunakan adalah

untuk nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF diatas angka 10.

2. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2016), autokorelasi dapat muncul karena

observasi yang berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu


45

sama lainnya. Permasalahan ini muncul karena residual tidak

bebas pada satu observasi ke observasi lainnya. Untuk model

regresi yang baik adalah pada model regresi yang bebas dari

autokolerasi. Untuk mendeteksi terdapat atau tidaknya

autokorelasi adalah dengan melakukan uji Run Test. Run test

merupakan bagian dari statistik non-parametik yang dapat

digunakan untuk melakukan pengujian, apakah antar residual

terjadi korelasi yang tinggi. Apabila antar residual tidak terdapat

hubungan korelasi, dapat dikatakan bahwa residual adalah

random atau acak. Dengan hipotesis sebagai dasar pengambilan

keputusan adalah sebagai berikut Ghozali (2016) :

1. Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 5% atau

0,05, maka untuk H0 ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut

berarti data residual terjadi secara tidak acak (sistematis).

2. Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 5% atau 0,05,

maka untuk H0 diterima dan Ha ditolak. Hal tersebut berarti

data residual terjadi secara acak (random).

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melakukan uji apakah pada sebuah

model regresi terjadi ketidaknyamanan varian dari residual

dalam satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Apabila varian


46

berbeda, disebut heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk

mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model

regresi linier berganda, yaitu dengan melihat grafik scatterplot

atau dari nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan

residual error yaitu ZPRED. Apabila tidak terdapat pola tertentu

dan tidak menyebar diatas maupun dibawah angka nol pada

sumbu y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi

heteroskedastisitas.

3.5.3 Uji Regesi Linier Berganda

Pada penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah

analisis regresi liner berganda yang bertuuan untuk mengukur

tingkat hubungan linier antara dua variable atau lebih. Analisis

regresi linier berganda dalam penelitian ini juga digunakan untuk

melihat pengaruh perubahan rasio keuangan terhadap perubahan laba

dimasa mendatang. Analisis ini menujukkan harga saham sebagai

veriabel dependen dan likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas

sebagai variabel independen. Menurut M. Iqbal Hasan (2013),

adapun model yang digunakan dari regresilinear berganda yaitu :

Y = a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + e

Keterangan :

Y : Harga saham

a : Konstanta
47

b1 b2 b3 : Bilangan koefisien regresi

x1 : Current Rasio

x2 : Debt to Equity Rasio

x3 : Return On Asset

e : Tingkat kesalahan

3.5.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas terhadap variabel

harga saham dengan perhitungan yang menggunakan uji F dan uji t :

1. Uji Signifikan Parsial (t-Test)

Menurut Misbahudin (2013:159), Uji t adalah uji regresi

secara parsial untuk menguji pengaruh lukiditas, solvabilitas, dan

profitabilitas secara persatu terhadap harga saham. Langkah-

langkahui sebagai berikut :

1) Menentukan formulasi hipotesis

Ho tidak ada pengaruh secara parsial antara likuiditas,

solvabilitas, dan profitabilitas terhadap harga saham pada

perusahaan manufaktur sub sector property, real estate dan

konstruksi bangunan. Hα ada pengaruh secara parsial antara

likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas terhadap harga

saham pada perusahaan manufaktur sub sektor property,


48

real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode Tahun 2015-2020.

2) Menentukan taraf nyata (α) dan t tabel

Tingkat siignifikan sebesar 5% taraf nyata dari ttabel

ditentukan dari derajat bebas df = (n-2). Taraf nyata (α) dan

nilai ttabel, dalam hal ini α = 0.05 atau 5% dan derajat bebas

df = (n-2).

3) Membuat kesimpulan

Jika thitung > ttabel atau sig t < 0.05, maka Ho ditolak dan

Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara

parsial variabel likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas

terhadap harga saham pada pada perusahaan manufaktur

sub sektor property, real estate, dan konstruksi bangunan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2015-

2020. Jika thitung ≤ ttabel atau sig t ≥ 0.05, maka Ho diterima

dan Hα ditolak artinya tidak ada pengaruh yang signifikan

secara parsial variabel likuiditas, solvabilitas dan

profitabilitas terhadap harga saham pada pada perusahaan

manufaktur sub sektor property, real estate, dan konstruksi

bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

Tahun 2015-2020.
49

2. Uji Signifikan Simultan (F-Test)

Uji signifikan simultan (F-Test) adalah uji regresi secara

simultan untuk menguji pengaruh likuiditas, sovabilitas, dan

profitabilitas secara bersama-sama terhadap harga saham.

Berikut langkah-langkah uji F menurut Misbahuddin (2013:159):

1) Menentukan formulasi hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh antara likuiditas, sovabilitas,

dan profitabilitas secara simultan terhadap harga saham

pada perusahaan manufaktur sub sector property, real estate

dan konstruksi bangunan. Hα : ada pengaruh antara

likuiditas, sovabilitas, dan profitabilitas secara simultan

terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor property,

real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode Tahun 2015-2020.

2) Menentukan taraf nyata (α)

Tingkat signifikan sebesar 5% taraf nyata dari ttabel

ditentukan dari derajat bebas db = (n-3-1). Taraf nyata (α)

dan nilai ttabel, dalam hal ini α = (0.05) atau 5% dan derajat

bebas db = (n-k-1).

3) Membuat kesimpulan

Jika Fhitung > Ftabel atau sig F < α 0.05 maka ho ditolak

dan Ho diterima, artinya ada pengaruh signifikan secara

simultan antara likuiditas, sovabilitas, dan profitabilitas


50

secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan

manufaktur sub sector property, real estate dan konstruksi

bangunan. Jika Fhitung ≤ Ftabel atau sig F ≥ α 0.05 maka Ho

diterima dan Hα ditolak, artinya tidak ada pengaruh

signifikan secara simultan antara likuiditas, sovabilitas, dan

profitabilitas secara simultan terhadap harga saham pada

perusahaan manufaktur sub sektor property, real estate, dan

konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode Tahun 2015-2020.

Anda mungkin juga menyukai