Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu cetak biru dalam hal bagaimana data

dikumpulkan, diukur, dan dianalisis. Desain penelitian yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kausalitas dan metode deksriptif, dimana penelitian ini

akan menguji bagaimana pengaruh kepemilikan, kebijakan hutang, profitabilitas

dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen (Husein Umar 2008) dan alat

yang digunakan sebagai penelitian adalah regresi linear berganda.

Menurut Husein Umar (2008) metode kausal yaitu menguji “sebab akibat”,

sedangkan metode deksriptif menurut best (1982) adalah metode penelitian yang

berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dikarenakan peneliti bertujuan

untuk menjelaskan hubungan antar berbagai variabel dengan cara mengumpulkan,

dan mengolah data dalam pengujian hipotesis statistik.

3.3 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pengaruh Kepemilikan Manajerial,

Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran

Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen. Unit observasi yaitu laporan tahunan

34
35

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-

2014.

3.4 Populasi, Sampel , dan Teknik Pengambilan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2014. Pemilihan perusahaan

manufaktur dikarenakan jumlah perusahaan manufaktur yang ada lebih banyak

dibanding dengan jumlah perusahaan di industri lainnya, selain itu produk yang

dihasilkan oleh perusahaan manufaktur sangat diperlukan oleh masyarakat luas

dalam kehidupan sehari-hari.

Terdapat 150 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

namun perusahaan yang terdaftar secara 5 tahun berturut-turut dari tahun 2010-

2014 di Bursa Efek Indonesia sebesar 122 perusahaan menufaktur, sehingga

populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dari tahun 2010-2014 adalah 122 perusahaan.

3.4.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan metode penyampelan

bersasaran (purposive sampling), dimana pengambilan sampel dilakukan sesuai

dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya agar data yang dihasilkan

dapat relevan dengan tujuan dari penelitian ini. Kriteria-kriteria yang digunakan

untuk memilih sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara

berturut-turut dari tahun 2010-2014,


36

2. Perusahaan manufaktur yang menghasilkan laba secara berturut-turut dari

tahun 2010-2014,

3. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah dalam

penyajian laporan keuangan dari tahun 2010-2014,

4. Perusahaan manufaktur yang membagikan dividen secara berturut-turut

dari tahun 2010-2014,

5. Perusahaan manufaktur yang memiliki saham kepemilikan manajerial dan

kepemilikan institusional,

6. Perusahaan manufaktur yang mempunyai data lengkap di Bursa Efek

Indonesia secara berturut-turut dari tahun 2010-2014.

Setelah dilakukan teknik pengambilan sampel dengan metode purposive

sampling, maka perusahaan-perusahaan manufaktur yang memenuhi seluruh

kriteria layak dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan.

3.5 Jenis dan Sumber Data

3.5.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,

dimana data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan atau angka

berdasarkan perhitungan yang sistematis yang kemudian memberikan gambaran

atas suatu fenomena kasus yang terjadi.

3.5.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang

diolah dari pihak pertama dan telah dipublikasikan kepada umum. Dalam penelitian

ini data yang digunakan berasal dari laporan tahunan (annual report) dan laporan
37

keuangan yang sudah diaudit dan dapat diakses melalui situs resmi Bursa Efek

Indonesia (BEI), selain dari situs tersebut sumber data lainnya seperti jurnal dan

hasil penelitian sebelumnya.

3.6 Definisi Operasional Variabel

3.6.1 Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat yang dikarenakan adanya variabel bebas. Variabel dependen pada penelitian

ini adalah kebijakan dividen. Pengertian kebijakan dividen adalah kebijakan atau

keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan sebagai laba atau

menjadi laba yang akan ditahan untuk mendanai investasi dimasa yang akan datang.

Skala yang digunakan adalah skala rasio.

𝐷𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟


𝐷𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑃𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟

3.6.2 Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi

sebab adanya perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel

independen dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, kebijakan hutang, profitabilitas dan ukuran perusahaan.

3.6.2.1 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial menggambarkan kepemilikan saham oleh

manajemen perusahaan, yang diukur dengan persentase jumlah saham yang

dimiliki manajemen. Rasio ini digunakan untuk mengetahui proporsi kepemilikan

saham oleh manajemen terhadap total saham yang beredar. Skala yang digunakan
38

adahal skala rasio. Menurut Mardiyanti Ahmad dan Putri (2012) persentase

kepemilikan manajerial dapat dihitung sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑀𝑎𝑛𝑎𝑗𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙


𝐾𝑒𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑛𝑎𝑗𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

3.6.2.2 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan Institusional adalah persentase saham perusahaan yang

dimiliki oleh institusi atau lembaga (Elva Nuraini, 2012). Variabel kepemilikan

institusional dapat diukur dengan persentase jumlah saham yang dimiliki institusi

lain. Skala yang digunakan adalah skala rasio. Persentase kepemilikan institusional

dapat dihitung sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝐼𝑛𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖


𝐾𝑒𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

3.6.2.3 Kebijakan Hutang

Kebijakan hutang adalah segala jenis hutang yang dibuat atau diciptakan

oleh perusahaan baik hutang lancar maupun hutang jangka panjang (Nasser dan

Firlano, 2006). Rasio ini menggambarkan proporsi suatu perusahaan mendanai

operasinya dengan menggunakan hutang. Dalam penelitian ini ukuran variabel

yang digunakan adalah Debt to Equity Ratio (DER). Tujuan dari rasio ini adalah

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang yang

dimilikinya dengan modal atau ekuitas yang ada. Skala yang digunakan adalah

skala rasio.

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝐸𝑅 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
39

3.6.2.4 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk

dapat menghasilkan laba sehingga semakin tinggi profitabilitas maka makin tinggi

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya. Dalam

penelitian ini, profitabilitas dihitung dengan menggunakan rasio Return on Asset

(ROA). Skala yang digunakan adalah skala rasio. Rumus menghitung rasio ROA

adalah sebagai berikut:

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑂𝐴 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

3.6.2.5 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan

sebagaimana ditunjukkan oleh total aktiva atau penjualan. Total aktiva digunakan

sebagai estimasi ukuran perusahaan dengan mempertimbangkan bahwa nilai aktiva

relatif lebih stabil dibandingkan nilai penjualan. Skala yang digunakan adalah skala

rasio. Menurut Siregar Utama dalam penelitian Sisca Christianty Dewi (2008),

ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural dari total aktiva digunakan

rumus:

𝑆𝑖𝑧𝑒 = 𝐿𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡


40

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan tahap awal yang digunakan sebelum analisis

regresi linear. Uji asumsi klasik terdiri dari empat macam:

3.7.1.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau

mendekati normal.

Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Kolmogorov Smirnov. Dasar kriteria pengujian yang digunakan adalah sebagai

berikut:

1. Angka signifikan > 0.05, maka data berdistribusi normal.

2. Angka signifikan < 0.05, maka data tidak berdistribusi normal.

3.7.1.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas menurut Ghozali (2009:125) bertujuan menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika beda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas.


41

Deteksi adanya heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik pengujian heteroskedastisitas dimana sumbu X dan Y telah

diproduksi. Dasar pengambilan keputusan dalam pengujian adalah sebagai berikut:

1. Jika titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur seperti

gelombang, melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika titik-titik ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.7.1.3 Uji Multikolinearitas

Ghozali (2011:105) menyebutkan bahwa uji multikolinearitas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas atau independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel bebas atau independen (tidak terjadi multikolinearitas).

Untuk mengetahui apakah terjadi problem multikolinearitas dapat dilihat

dari nilai Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Dasar pengambilan

keputusan dalam pengujian adalah:

1. Jika VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas.

2. Jika VIF < 10, maka tidak terjadi multikonlinearitas.

3. Mempunyai tolerance value mendekati 1.

3.7.1.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi menurut Ghozali (2011:110), bertujuan menguji apakah

dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode

t atau sekarang dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau sebelumnya.

Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari autokorelasi.
42

Uji autokorelasi dilakukan dengan metode uji Durbin Watson (DW). Jika

nilai Durbin Watson (DW) berkisar antara nilai batas atas (du) maka diperkirakan

tidak terjadi autokorelasi. Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi

dengan menggunakan Durbin Watson (DW) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1
Kriteria Autokorelasi Durbin Watson (DW)
Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0< DW<dL

Tidak ada autokorelasi positif No decision dL≤DW≤dU

Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4-dL<DW<4

Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4-dU≤DW≤4-dL

Tidak ada autokorelasi positif Tidak ditolak dU<DW<4-dU

atau negatif

3.7.2 Analisis Linear Berganda

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linear

berganda. Sugiyono (2008:277) mengemukakan analisis linear berganda digunakan

untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai

variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya. Analisis ini digunakan

dengan melibatkan dua atau lebih variabel bebas antara variabel dependen (Y) dan

variabel independen (X1, X2, X3, X4, dan X5). Cara ini digunakan untuk mengetahui

kuatnya hubungan antara beberapa variabel bebas secara serentak terhadap variabel

terikat dan dinyatakan dengan rumus.


43

Berdasarkan uraian penjelasan diatas maka penelitian ini dirancang untuk

mengetahui pengaruh dari variabel independen (kepemilikan manajerial (X1),

kepemilikan institusional (X2), Kebijakan Hutang (X3), Profitabilitas (X4), dan

Ukuran Perusahaan (X5)) terhadap variabel dependen (Kebijakan Dividen (Y)).

Adapun model regresinya adalah sebagai berikut:

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

dimana:
Y = Kebijakan Dividen
α = konstanta
b1 = koefisien regresi dari kepemilikan manajerial
b2 = koefisien regresi dari kepemilikan institusional
b3 = koefisien regresi dari kebijakan hutang
b4 = koefisien regresi dari profitabilitas
b5 = koefisien regresi dari ukuran perusahaan
X1 = struktur kepemilikan manajerial
X2 = struktur kepemilikan institusional
X3 = kebijakan hutang
X4 = profitabilitas
X5 = ukuran perusahaan
e = error

3.7.3 Uji Hipotesis

3.7.3.1 Uji Statistik F

Ghozali (2009:88) menyebutkan uji statistik F menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

Keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai

berikut:

1. Jika nilai signifikan < 0,05 maka Ha diterima

2. Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ha ditolak


44

3.7.3.2 Uji Statistik t

Menurut Ghozali (2005:84) uji statistik t dilakukan untuk mengetahui

pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria

sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikan t < 0,05 maka Ha diterima

2. Jika nilai signifikan t > 0,05 maka H0 ditolak

3.7.4 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar

peranan variabel independen (kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

kebijakan hutang, profitabilitas dan ukuran perusahaan) secara bersama-sama

menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel dependen (kebijakan dividen).

Rumus koefisien determinasi (R2) adalah sebagai berikut:

KD = (r 2 ) x 100%

Dimana:

KD = Perubahan variabel dependen dipergunakan oleh variabel independen

r² = Kuadrat koefisien korelasi.

Berdasarkan rumus di atas maka hasil perhitungan dapat dikategorikan

dalam kriteria besarnya pengaruh berdasarkan tabel sebagai berikut sebagai

berikut:
45

Tabel 3.2
Kriteria Koefisien Determinasi
Interval Tingkat Pengaruh

0% - 19,9% Sangat rendah

20% - 39,9% Rendah

40% - 59,9% Sedang

60% - 79,9% Kuat

80% - 100% Sangat kuat

(Sumber : Sugiyono 2006 : 216)

Anda mungkin juga menyukai