METODE PENELITIAN
Desain penelitian merupakan suatu cetak biru dalam hal bagaimana data
dikumpulkan, diukur, dan dianalisis. Desain penelitian yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kausalitas dan metode deksriptif, dimana penelitian ini
dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen (Husein Umar 2008) dan alat
Menurut Husein Umar (2008) metode kausal yaitu menguji “sebab akibat”,
sedangkan metode deksriptif menurut best (1982) adalah metode penelitian yang
berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
34
35
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-
2014.
3.4.1 Populasi
dibanding dengan jumlah perusahaan di industri lainnya, selain itu produk yang
namun perusahaan yang terdaftar secara 5 tahun berturut-turut dari tahun 2010-
populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya agar data yang dihasilkan
dapat relevan dengan tujuan dari penelitian ini. Kriteria-kriteria yang digunakan
tahun 2010-2014,
kepemilikan institusional,
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,
dimana data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan atau angka
Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang
diolah dari pihak pertama dan telah dipublikasikan kepada umum. Dalam penelitian
ini data yang digunakan berasal dari laporan tahunan (annual report) dan laporan
37
keuangan yang sudah diaudit dan dapat diakses melalui situs resmi Bursa Efek
Indonesia (BEI), selain dari situs tersebut sumber data lainnya seperti jurnal dan
akibat yang dikarenakan adanya variabel bebas. Variabel dependen pada penelitian
ini adalah kebijakan dividen. Pengertian kebijakan dividen adalah kebijakan atau
keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan sebagai laba atau
menjadi laba yang akan ditahan untuk mendanai investasi dimasa yang akan datang.
saham oleh manajemen terhadap total saham yang beredar. Skala yang digunakan
38
adahal skala rasio. Menurut Mardiyanti Ahmad dan Putri (2012) persentase
dimiliki oleh institusi atau lembaga (Elva Nuraini, 2012). Variabel kepemilikan
institusional dapat diukur dengan persentase jumlah saham yang dimiliki institusi
lain. Skala yang digunakan adalah skala rasio. Persentase kepemilikan institusional
Kebijakan hutang adalah segala jenis hutang yang dibuat atau diciptakan
oleh perusahaan baik hutang lancar maupun hutang jangka panjang (Nasser dan
yang digunakan adalah Debt to Equity Ratio (DER). Tujuan dari rasio ini adalah
dimilikinya dengan modal atau ekuitas yang ada. Skala yang digunakan adalah
skala rasio.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝐸𝑅 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
39
3.6.2.4 Profitabilitas
dapat menghasilkan laba sehingga semakin tinggi profitabilitas maka makin tinggi
(ROA). Skala yang digunakan adalah skala rasio. Rumus menghitung rasio ROA
sebagaimana ditunjukkan oleh total aktiva atau penjualan. Total aktiva digunakan
relatif lebih stabil dibandingkan nilai penjualan. Skala yang digunakan adalah skala
rasio. Menurut Siregar Utama dalam penelitian Sisca Christianty Dewi (2008),
ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural dari total aktiva digunakan
rumus:
Uji asumsi klasik merupakan tahap awal yang digunakan sebelum analisis
apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau
mendekati normal.
berikut:
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika beda disebut
1. Jika titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur seperti
2. Jika titik-titik ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas atau independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
dari nilai Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Dasar pengambilan
dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t atau sekarang dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau sebelumnya.
Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari autokorelasi.
42
Uji autokorelasi dilakukan dengan metode uji Durbin Watson (DW). Jika
nilai Durbin Watson (DW) berkisar antara nilai batas atas (du) maka diperkirakan
Tabel 3.1
Kriteria Autokorelasi Durbin Watson (DW)
Hipotesis Nol Keputusan Jika
atau negatif
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linear
untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai
dengan melibatkan dua atau lebih variabel bebas antara variabel dependen (Y) dan
variabel independen (X1, X2, X3, X4, dan X5). Cara ini digunakan untuk mengetahui
kuatnya hubungan antara beberapa variabel bebas secara serentak terhadap variabel
dimana:
Y = Kebijakan Dividen
α = konstanta
b1 = koefisien regresi dari kepemilikan manajerial
b2 = koefisien regresi dari kepemilikan institusional
b3 = koefisien regresi dari kebijakan hutang
b4 = koefisien regresi dari profitabilitas
b5 = koefisien regresi dari ukuran perusahaan
X1 = struktur kepemilikan manajerial
X2 = struktur kepemilikan institusional
X3 = kebijakan hutang
X4 = profitabilitas
X5 = ukuran perusahaan
e = error
berikut:
sebagai berikut:
KD = (r 2 ) x 100%
Dimana:
berikut:
45
Tabel 3.2
Kriteria Koefisien Determinasi
Interval Tingkat Pengaruh