METODE PENELITIAN
memperoleh, menyimpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun
data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan
pengamatan dan hasilnya akan lebih akurat. Metode survey digunakan untuk
mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi
79
80
memberikan kuesioner.
masalah yang pertama, rumusan masalah kedua, dan rumusan masalah ketiga,
berikut:
whistleblowing.
81
tertentu tentang suatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal
(variabel tertentu)”.
Whistleblowing (Y).
fenomena-fenomena yang ada di sekitar. Dalam penelitian ini sesuai dengan judul
Profesionalisme
(X1)
Tindakan
H1
Whistleblowing
(Y)
Komitmen H2
Organisasi
(X2)
H3
Gambar 3.1
Model Penelitian
terkait.
Variabel merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari, apa yang akan diteliti oleh peneliti sehingga
berikut:
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
Alvin A. Arens, Rendal J. Elder, dan Mark S Beasley, Amir Abadi Jusuf
berperilaku lebih baik dari sekedar mematuhi tanggung jawab secara individu dan
Menurut Robbins dan Judge (2002) dalam Diana Angelica dkk (2008:92):
kecurangan entah yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak
lain.
3. Tindakan Whistleblowing
85
dikaitkan dengan penelitian dan berdasarkan teori yang relevan dengan penelitan.
Agar lebih mudah untuk melihat mengenai variabel penelitian yang digunakan
Tabel 3.1
Tabel 3.2
pegawai memihak
pada suatu
organisasi tertentu Berusaha untuk
dan tujuan- mewujudkan tujuan
organisasi sebagai 2
tujuannya, serta
berniat memelihara prioritas utama.
keanggotaan dalam Meninggalkan
organisasi itu. aktivitas organisasi 3
Keterlibatan kerja
yang tinggi
merupakan berarti
Merasa rugi bila 4
pemihakan 2. Komitmen
meninggalkan
seseorang pada Berkelanjutan
organisasi.
pekerjaannya yang
khusus sedangkan Fasilitas yang
komitmen pada disediakan oleh
organisasi yang pihak manajemen
tinggi berarti baik dalam hal gaji
pemihakan pada tunjangan untuk
organisasi yang karyawan dalam 5
mempekerjakannya. meningkatkan
kesejahteraan
karyawan.
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Dependen (Y): Tindakan Whistleblowing
Sumber: Semendawai
89
dkk (2011:19)
terjadinya
pelanggaran.
Meningkatkan
reputasi perusahaan 21-23
di mata pemangku
kepentingan
(stakeholders),
regulator, dan
masyarakat umum.
Memberikan
masukan kepada 24-25
organisasi untuk
melihat lebih jauh
area kritikal dan
proses kerja yang
memiliki kelemahan
pengendalian
internal, serta untuk
merancang tindakan
perbaikan yang
diperlukan.
Kondisi yang
26-32
membuat karyawan
yang menyaksikan
atau mengetahui
4. Efektivitas adanya pelanggara
penerapan harus
whistleblowing. melaporkannya.
Sikap perusahaan
terhadap pembalasan 33-34
Sumber : Komite
yang mungkin
Nasional Kebijakan
dialami oleh pelapor
Governance
pelanggaran.
(2008:22)
Kemungkinan
tersedianya akses 35-38
pelaporan
pelanggaran ke luar
perusahaan, bila
manajemen tidak
merespon.
91
bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada satu wilayah dan
penelitian ini yang menjadi populasi adalah Auditor Internal pada 2 perusahaan
Tabel 3.4
Jumlah Populasi 30
populasi tersebut”.
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
93
populasi relatif kecil. Maka dari itu, penulis memilih sampel menggunakan teknik
sampling jenuh karena jumlah populasi yang relatif kecil, yaitu 30.
digunakan yaitu sampel jenuh. Sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat
Kota Bandung.
Kota Bandung.
94
penulis untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan
primer yang secara langsung melibatkan pihak responden yang dijadikan sampel
kuesioner.
sebagai berikut:
Analisis data dilakukan untuk mengolah data menjadi informasi, data akan
berkaitan dengan kegiatan penelitian. Data yang akan dianalisis merupakan data
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
X2 dan Y, maka analisis yang digunakan yaitu berdasarkan rata-rata (mean) dari
responden.
97
Untuk Variabel X
Untuk Variabel Y
Keterangan :
Me = Mean (rata-rata)
N = Jumlah responden
rata-rata dari setiap variabel. Setelah mendapat rata-rata (mean) dari variabel,
yang terendah 1 (satu) dan nilai tertinggi 5 (lima) dari hasil penyebaran kuesioner.
Nilai terendah: 1 x 25 = 25
sebesar (125-25)/5 = 20
98
Tabel 3.5
Kriteria Variabel
Nilai Kriteria
25 – 45 Tidak Profesional
Nilai terendah: 1 x 7 = 7
Nilai tertinggi: 5 x 7 = 35
Tabel 3.6
Kriteria Variabel
Nilai Kriteria
Nilai terendah: 1 x 38 = 38
Tabel 3.7
Kriteria Variabel
Nilai Kriteria
suatu kuesioner. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai tingkat
kesalahan kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang memadai.
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada
mengkorelasikan skor setiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah dari
tiap skor butir. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut
= 0,3, jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir
dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid. Adapun rumus untuk menguji
rxy =
Keterangan:
n = Banyaknya sampel
102
(a) yang penulis kutip dari Ety Rochaety (2007:54) dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnally, 1997 dalam imam Ghozali, 2007:42).
hubungan antara korelasi kedua variabel. Dalam analisis regresi, analisis korelasi
Untuk mengetahui dan memeriksa data penelitian apakah ada hubungan maka
- Bila r = -1, maka korelasi antar kedua variabel sangat lemah dan
atau sebaliknya)
kuat dan mempunyai hubungan yang searah (jika X naik maka Y naik
atau sebaliknya).
sebagai berikut:
Tabel 3.8
Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi
kekuatan hubungan antara seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara
Keterangan:
dengan variabel Y
Kota Bandung. Model yang diuji dalam penelitian ini bisa dinyatakan dalam
Keterangan:
= bilangan konstanta
hubungan antara dua variabel yang berkaitan dengan suatu kasus tertentu dan
kedua variabel yang dalam hal ini adalah Profesionalisme dan Komitmen
diajukan hipotesis sebagai jawaban sementara yang akan diuji dan dibuktikan
kebenarannya.
tindakan whistleblowing
whistleblowing
tindakan whistleblowing
whistleblowing
seluruh populasi atau menggunakan sensus, maka tidak dilakukan uji signifikasi.
sampel bukan dari data sensus. Jadi untuk menjawab hipotesis penelitian,
ditolak dan sebaliknya apabila semua koefisien regresi sama dengan nol, maka Ho
diterima.
107
Pada uji simultan akan diuji apakah variabel independen secara bersama-
Sama halnya dengan uji parsial, untuk menguji pengaruh simultan tidak
regresi yang diperoleh langsung dibandingkan dengan nol. Apabila nilai koefisien
regresi variabel independen yang sedang diuji tidak sama dengan nol, maka Ho
ditolak dan sebaliknya apabila koefisien regresi variabel independen yang sedang
pengaruh dari setiap variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial,
Keterangan:
Kd = Koefisien determinasi
β = Koefisien βeta
dependen.
variabel dependen dan bila adjusted R2semakin kecil bahkan mendekati nol, maka
variabel dependen.
Keterangan:
Kd = Koefisien determinasi
R2 = Koefisien korelasi