Anda di halaman 1dari 62

Mix e d- U s e Dosen :

Dr. Ir. Agus Saladin, MA

Bu ilding Nama Kelompok :

Lania Rosalia (052001900064)


M. Faiz Amali (052001900066)

Meita Eka Cahyani (052001900068)


Lebak Bulus, Jakarta Selatan M. Alam Majid (052001900069)

M. Rafi Aditya (052001900070)

PERANCANGAN ARSITEKTUR V CLUSTER C1


DEFINISI
Mixed-use building adalah bangunan multi Mixed-use building adalah salah satu upaya pendekatan

fungsi yang terdiri dari satu atau beberapa perancangan yang berusaha menyatukan berbagai aktivitas dan

massa bangunan yang terpadu dan saling fungsi yang berada di bagian area suatu kota yang memiliki luas

berhubungan secara langsung dengan fungsi area yang terbatas, harga beli tanah yang relatif mahal, lokasi tanah

yang berbeda. (Indonesia-apartment, EstiSavitri yang strategis, serta nilai ekonomi tinggi menjadu sebuah struktur

2007) yang kompleks dimana semuakegunaan dan fasilitas yang memiliki

keterkaitan dalamkerangka integrasi yang kuat. (Panduan

Perancangan Bangunan Komersial, Endy Marlina 2008)


KELEBIHAN KONSEP MIXED USE

Konsep ini dapat menjadi solusi bagi penghuninya

untuk menghemat biaya transportasi karena jarak

tempat tinggal, bisnis ritel, tempat bekerja dan

fasilitas lain yang dekat.

Mixed-use building memiliki kelengkapan fasilitas


sehingga penghuninya minim mobilitas ke luar
bangunan.

Setiap fungsi bangunan dalam mixed-use building

saling terintegrasi dan tersinergi (supermarket atau

pasar dapat diakses hanya dengan berjalan kaki atau

bersepeda).

Lingkungan yang ramah pejalan kaki dan pesepeda.


Merujuk kepada bangunan multi-fungsi yang mampu mengakomodasi

beberapa fungsi sekaligus, seperti hunian, hotel, pusat perbelanjaan,

Fungsi
perkantoran, pendidikan, rekreasi, dan sebagainya.

Mixed-Use Penerapan bangunan tinggi dalam konsep mixed use di lokasi strategis,

seperti di pusat kota lebih diutamakan guna memaksimalkan

pembangunan pada area yang relatif kecil agar tercipta efektifitas pada

pola pergerakan kegiatan penggunanya.


Mewadahi 3 fungsi urban atau lebih, misalnya terdiri dari retail,

perkantoran, hunian hotel dan entertainment.

Terjadinya integrasi dan sinergi fungsional.

Ciri-Ciri
Terdapat ketergantungan kebutuhan dari masing-masing fungsi di

dalamnya.

Mixed-Use Kelengkapan

pengunjungnya.
fasilitas yang tinggi, memberikan kemudahan bagi

Peningkatan kualitas fisik lingkungan.

Efisiensi pergerakan karena adanya pengelompokan dari berbagai

fungsi.
Jenis Mixed-Use Mixed Use Building Vertical
Building Mixed-Use Building Mega Struktur

Berdasarkan tipologi atau corak bangunannya, Fungsi bangunan dalam mixed-use building mega struktur disusun secara vertikal,

mixed-use building dibedakan menjadi tiga jenis, artinya setiap lantai memiliki fungsi berbeda. Penggunaan jenis ini memungkinkan

yaitu vertical (mixed-use mega struktur, mixed-use kombinasi penggunaan yang berbeda di gedung yang sama dan paling sering

podium dengan menaranya) dan juga horizontal penggunaan non-perumahan menempati lantai bawah bangunan untuk bisnis
(mixed-use pedestrian).
komersial sedangkan lantai atas disediakan untuk penggunaan pribadi.

Mixed-Use Building Podium


dan Menara
Mixed-use building podium dan menara terdiri

dari beberapa fungsi bangunan yang disusun

dalam satu podium. Kemudian fungsi-fungsi

bangunan lainnya disusun dalam menara yang

berada di atasnya.

SHAREtenjincho, Tokyo, Jepang Danube Mixed-use, Danube, Prancis


LAPORAN PERANCANGAN PERANCANGAN ARSITEKTUR V

Analisa Tapak

Lebak Bulus, Jakarta Selatan


C1
Lokasi
Tapak

Lokasi Tapak
Jl. Lebak Bulus Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama,

RT.9/RW.7, Pd. Pinang, Kec. Kby. Lama, Kota Jakarta

Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12440.

N
Lokasi
Tapak

Site Profile
Koordinat : 6,2876916, - 106,772067

Provinsi : DKI Jakarta

Wilayah : Jakarta Selatan

Kecamatan : Kebayoran Lama

Kelurahan : Pondok Pinang

Site Area : 53.526,22m2

N
Regulasi Kota
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) = 40%
= 40% x 20.000 m2

= 8.000 m2

Koefisien Luas Bangunan (KLB) = 1.60%


= 1.60% x 20.000 m2

= 32.000 m2

Ketinggian Bangunan (KB) = 20-30 Lantai

Koefisien Tapak Basement (KTB) = 50%


= 50% x 20.000 m2

= 10.000 m2

Koefisien Dasar Hijau (KDH)= 35%


= 35% x 20.000 m2

= 7.000 m2
N
Batasan Tapak

UTARA Utara
Batasan pada arah utara yaitu Jalan Sapta Taruna 1,

yang didominasi dengan perumahan 1-2 lantai.

Timur
Batasan pada arah timur yaitu Jalan Sapta Taruna
BARAT
TIMUR Raya, yang didominasi dengan perumahan 1-2 lantai.

Selatan
Batasan pada arah selatan yaitu Jalan Jakarta-Bogor

yang merupakan jalanan utama.

Barat
Batasan pada arah barat yaitu langsung berbatasan
SELATAN
dengan Rusun PU Pasar Jumat Ditjen Bina Marga.

N
Data Makro

Jalan Raya

ZONA R6
Sub Zona Rumah Flat. Ketinggian bangunan sebesar-

besarnya 4 (empat) lantai

ZONA R4
Sub Zona Rumah Sedang. Dengan luas +150 m2 sampai

dengan 350 m2

ZONA K1
Sub Zona Perkantoran. Dengan peruntukan sebagai tempat

kegiatan perkantoran dan jasa beserta fasilitasnya

N
Data Makro

Peraturan Gubernur No. 67 Tahun 2019 Undang-undang No. 28 Tahun 2002


Tentang Penyelenggaraan Kawasan Berorientasi Transit Tentang Bangunan Gedung

Pasal 1 Ayat 7 : Pasal 14 ayat 2


Pembangunan Berorientasi Transit atau Transit Oriented Development, yang selanjutnya disebut TOD,
Persyaratan penampilan bangunan gedung sebagaimana
adalah Pengembangan Kawasan di sekitar titik transit yang berorientasi pada kemudahan pergerakan dan
perpindahan orang, peningkatan aksesibilitas dan konektivitas Kawasan, pembauran kegiatan, dimaksud dalam ayat (1) harus memperhatikan bentuk dan
pemanfaatan Lahan yang padat dalam rangka peremajaan kota dan peningkatan penggunaan Angkutan karakteristik arsitektur dan lingkungan yang ada di sekitarnya.
Umum Massal.

Pasal 1 Ayat 8 :
Kawasan Berorientasi Transit adalah Kawasan terintegrasi Angkutan Umum Massal yang mendorong
pergerakan pejalan kaki, pesepeda, penggunaan Angkutan Umum Massal dan pembatasan kendaraan
bermotor dalam radius jarak 350 m (tiga ratus lima puluh meter) sampai dengan 700 m (tujuh ratus meter)
dan i pusat Kawasan yang memiliki prinsip-prinsip Kawasan Berorientasi Transit.

Pasal 24 :
Perencanaan dan Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Ayat 1
Pasal 4 harus memenuhi ketentuan teknis pemanfaatan ruang sebagai berikut : Persyaratan peruntukan dan intensitas bangunan gedung
a. fasilitas pejalan kaki; b. fasilitas pesepeda; sebagai-mana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) meliputi
c. fasilitas konektivitas; d. pemadatan bangunan;
persyaratan peruntukan lokasi, kepadatan, ketinggian, dan jarak
e. kerapatan ruang; f. Kawasan Campuran;
g. pergerakan; h. pelataran antar. moda atau Transit Plaza; bebas bangunan gedung yang ditetapkan untuk lokasi yang ber-
i. rumah susun terjangkau; dan j. kegiatan. sangkutan.
EL EME N PER ANC ANGAN

Land Use

Building Form and Massing

Circulation and Parking

Open Space

Pedestrian Ways

Activity Support

Signage

Preservation

Hamid Shirvani ,1985

Urban Design Process


01 LAND USE
Pada area rencana site ada beberapa fungsi, yaitu fungsi komersil (toko dan warung) dan fungsi hunian

(perumahan).

Rumah Warga

Toko

Warung

Gambar 1. Fungsi Kawasan Lebak Bulus.


BUILDING FORM AND MASSING
02 Sebagai kawasan penduduk yang memiliki berbagai macam fungsi bangunan, bentuk bangunan pada lokasi ini
memiliki bentuk yang bervariasi. Variasi bentuk bangunan tersebut memiliki bentuk yang sederhana, baik untuk
jenis bangunan perumahan dan bangunan komersil.

Kondisi massa bangunan berbeda-beda, bangunan yang memiliki ketinggian 3-4 lantai merupakan bangunan yang
mempunyai fungsi sebagai perdagangan dan jasa seperti bank dan swalayan. Sedangkan untuk bangunan yang
mempunyai fungsi hunian memiliki 1-2 lantai dan terdapat juga rumah susun disekitar lokasi. Jarak antar bangunan
sangat berdekatan.

Gambar 2. Bentuk Bangunan disekitar kawasan.


03 CIRCULATION AND PARKING
Sirkulasi di kawasan Lebak Bulus terbilang ramai dikarenakan aktivitas di kawasan ini yang padat, dan dipengaruhi juga
oleh adanya fasilitas umum, yaitu stasiun MRT Lebak Bulus, Halte Busway dan Terminal yang semakin membawa peluang
untuk datangnya kendaraan umum seperti angkutan/ kendaraan pribadi yang melintasi kawasan tersebut.

Sedangkan untuk kondisi parkir, hampir semua bangunan menyediakan tempat parkir sehingga kendaraan pengunjung toko

dapat parkir. Tetapi ada juga kendaraan pengunjung toko yang parkir pada sisi jalan sehingga dapat mengganggu sirkulasi

jalan yang ada.


04 OPEN SPACE
Pada area tapak ditemukan adanya ruang terbuka yang digunakan sebagai lapangan olahraga untuk warga

sekitar, dan terdapat lahan kosong juga.

Lapangan Olahraga Komplek PU Jl. Susilo Lahan Kosong


05 PEDESTRIAN WAYS
Pedestrian di kawasan Lebak Bulus memiliki ukuran yang cukup besar pada area bawah jalur kereta LRT namun

sangat disayangkan pemanfaatan pedestrian di kawasan tersebut tidak maksimal karena disalahgunakan oleh

oknum-oknum (pedagang kaki lima, supir taksi dan ojek online). Selain itu tidak ditemukan pendukung aktivitas

pejalan kaki seperti tempat duduk, tempat sampah, jalur untuk penyandang cacat, jalur sepeda dan akses untuk

menuju sarana komersil disekitar kawasan.

Gambar 5. Pedestrian pada sekitar kawasan.


Waduk

Rumah Susun

06 ACTIVITY SUPPORT Carrefour

Di lokasi kawasan ini terdapat beberapa fasilitas yang


menunjang para penghuninya, yaitu terdapat juga
fasilitas disekitar kawasan yang dapat menjadi
SD Negeri

pendukung dari aktivitas pengguna seperti:

Rumah Susun Umum.


Waduk.
Pusat Perbelanjaan (Carrefour).
Sekolah (SDN Pondok Pinang 01, PAUD).
Gereja
Tempat Ibadah (Masjid, Gereja).
Kantor Pemadam Kebakaran.

Kantor Pemadam Kebakaran

Gambar 6. Fasilitas disekitar kawasan.


06 ACTIVITY SUPPORT
Masjid

PAUD

Kantor Pemerintahan
Kantor Pemerintahan Nasional.

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional.

Gambar 6. Fasilitas disekitar kawasan.


07 SIGNAGE
Papan penanda di kawasan Lebak Bulus cukup baik hanya saja tidak di desain lebih baik dengan mengatur
jarak dan ukuran sehingga bisa menjamin jarak penglihatan dan menghindari kepadatan kendaraan.
Petunjuk arah dan rambu-rambu lalu lintas di kawasan tersebut juga cukup baik.

Gambar 7. Space iklan dan rambu-rambu disekitar kawasan.


08

PRESERVASI AND CONSERVATION


Pada lokasi tapak ini tidak ditemukan gedung atau bangunan tua yang nantinya akan

dilakukan preservasi atau perlindungan terhadap fungsi dan keberadaan bangunan.


Matahari pada pagi hari akan sangat menyilaukan pada bagian sisi atas bangunan

Analisa Matahari tinggi yang akan terbangun karena tidak adanya bangunan tinggi

menghalanginya pada sisi timur. Begitu juga pada siang hari, bangunan gedung ini
yang

mungkin akan membuat bayang-bayang pada bangunan rendah di sekitarnya

sehingga terciptanya naungan saat siang hari namun terkesan menjadi gelap pada
Lokasi Tapak
lingkungan sekitar. Sedangkan pada sore hari juga memiliki kasus permasalahan

yang sama saat siang hari.

Respon:
Desain bangunan yang memotong pada

beberapa sisi sehingga menciptakan

pantulan cahaya yang dapat

menerangkani beberapa area yang

tertutup bayang-bayang bangunan, juga

dengan memperhatikan orientasi

bangunan.

N
Analisa Angin
Pada lokasi tapak arah angin dominan berhembus ke arah tenggara. Jika dilihat dari

kondisi eksisting tapak, area ini tidak memiliki bangunan tinggi di sisi barat, timur,
Lokasi Tapak
juga utara sehingga angin bisa sangat kencang menerpa bangunan gedung yang

akan dibangun.

Respon:
Bentuk bangunan yang

dinamis dapat memecah

arah angin sehingga angin

tidak menerpa dan

menimbulkan kemiringan

pada bangunan gedung.

Selain itu juga dapat

mengunakan desain yang

dapat menyerap energi

angin untuk kebutuhan di

dalam gedung seperti sistem

cross ventilation, sehingga

energi yang ada dapat

N termanfaatkan dengan baik


Vegetasi
Penambahan vegetasi di bagian

utara tapak yang bersentuhan

langsung dengan rumah warga

dapat membantu menjaga

privasi pemilik rumah.

Penambahan vegetasi di bagian

timur tapak karena pada bagian

ini bersentuhan langsung

dengan rusun yang bisa

menyebabkan kebisingan dari


Penambahan vegetasi di bagian
penghuni rusun.
selatan tapak karena tapak

yang berada tepat di depan

jalan raya sehingga dapat

menfilter polusi kendaraan.

Penambahan vegetasi di beberapa area tapak dapat membantu

untuk filter udara dan menambah estetika di area tapak.


N
Orientasi
Dari Halte Transjakarta Lebak Bulus terdapat akses transit menuju Bangunan yang menghambat titik pandang ke arah bangunan

Stasiun MRT Lebak Bulus melalui Gate D dan terdapat jalur exit dari adalah Rusun PU Pasar Jumat (diilustrasikan dengan kotak berwarna

gate A yang langsung menuju kawasan tapak. kuning), Rusn ASN PUPR Baru Pasar Jumat (diilustrasikan dengan

kotak berwarna oranye), dan Gedung Suku Dinas Kebakaran Pasar

Titik yang paling baik untuk melihat dari arah luar tapak adalah dari Jumat ((diilustrasikan dengan kotak berwarna merah).

sisi Utara tapak arah menuju Stasiun MRT Lebak Bulus karena tidak

terhalang oleh vegetasi atau bangunan apapun.


Orientasi
Dari analisis titik strategis, dapat ditentukan bahwa orientasi muka bangunan yang terbaik yaitu terletak

pada sisi Utara bangunan, Karena memperhatikan beberapa aspek yaitu :

Dikarenakan sisi Utara bangunan


Pada sisi Utara tapak, terletak
merupakan sisi yang tidak
Jalan Arteri yaitu Jalan Arteri (
terhalangi oleh vegetasi dan
Jl. JKT-Bogor ), yang terdiri dari
bangunan existing apapun,
5 ruas jalan, sehingga
sehingga dirasa cukup baik untuk
memungkinkan akses keluar
dijadikan arah orientasi muka
masuk yang baik untuk masuk
bangunan
kedalam tapak
Mengingat lebar jalan Jl. JKT-
Dengan memiliki akses Jalan
Bogor sebesar ± 30 meter , serta
arteri, sisi Utara untuk dari tapak
memiliki tingkat kemacetan yang
dirasa cukup baik utnuk
cukup rendah, Sisi Utara
dijadikan sebagai entrance
bangunan kami pilih sebagai
Utara dan Akses penjalan kaki
entrance utama , sehingga
utama untuk masuk kedalam
diharapkan tidak mengganggu
kawasan tapak.
sirkulasi jalan yang sudah ada
PERANCANGAN ARSITEKTUR V CLUSTER C1

Kajian Tipologi Bangunan


Mall
Pusat perbelanjaan International Council of Shopping Center (1999)

mengklasifikasikan pusat perbelanjaan menjadi 2 (dua) bagian besar berdasarkan

fisiknya, yaitu:

Strip Mall / Open Mall, biasanya disebut shopping plaza merupakan pusat

perbelanjaan terbuka dengan deretan unit-unit retail pada umumnya terdiri dari 1-

2 lantai yang bersusunan sejajar dengan area pejalan kaki yang terbuka

ditengahnya yang menghubungkan antar unit-unit retail yang saling berhadapan.

Shopping Mall / Closed Mall, merupakan tipikal pusat perbelanjaan yang

bersifat tertutup / indoor yang berisi unit-unit retail dan pada umumnya

disewakan. Biasanya mal merupakan multi-storey building atau terdiri lebih dari 2

lantai, yang dikarenakan mal dibangun di tengah kota dimana lahannya yang

sangat terbatas tetapi tuntutan fungsinya tetap banyak, sehingga pembangunan

mall harus dilakukan secara vertikal.

Mal atau Mall merupakan pusat perbelanjaan


jenis dari

yang secara arsitektur berupa bangunan tertutup dengan

suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan jalan


yang teratur sehingga berada di antara toko-toko kecil yang
saling berhadapan. Pada umumnya sebuah pusat

perbelanjaan terdapat berbagai macam toko dengan

beragam merek dagang dan toko-toko tersebut dihubungkan

oleh jalur sirkulasi yang terbuka atau tertutup dengan tujuan


mempermudah pengguna pusat perbelanjaan.
Mall Elemen

Ruberstain Harvey M. pusat perbelanjaan memiliki 3 (tiga) elemen utama,

yaitu:

Anchor (Magnet), merupakan transformasi dari “nodes” yang dapat

berfungsi sebagai “landmark” yang perwujudannya berupa plaza dan mall

Secondary Anchor, merupakan transformasi dari “distric” yang memiliki

perwujudan berupa took pengecer, retail, supermarket, superstore, bioskop,

dan lain sebagainya.

Street Mall, merupakan transformasi dari bentuk “paths” yang

pewujudannya berupa jalur pedestrian yang menghubungkan antar magnet.


Mall Unsur

Menurut Nadine Beddington ( Design for

shopping center, 1982) ada 3 unsur penting dalam

menentukan kualitas pusat perbelanjaan dari segi


arsitektur

Desain yang membedakan identitas suatu toko

dengan toko yang lainnya adalah :

Desain Eksterior
Eksterior selalu dikaitkan dengan seni dan
Keserasian Eksterior dengan Interior Gedung
keindahan suatu bangunan. Eksterior memberikan
Peranan penting interior dari sebuah pusat perbelanjaan adalah untuk
kesan pertama pada pengunjung agar tertarik
menarik minat penyewaan pengunjung. Selain itu desain interior gedung
datang ke pusat perbelanjaan dan memberikan
dapat dijadikan sebuah simbol dari pusat perbelanjaan tersebut.
kesan nyaman bagi para pengunjung serta

penyewa toko di pusat perbelanjaan tersebut.


Tata Letak ( layout toko)
Tata letak atau layout yang tertata rapi secara tidak langsung dapat

menarik minat pengunjung untuk beraktivitas dan melakukan suatu

transaksi di dalam pusat perbelanjaan.


Apartemen
Apartemen dapat didefinisikan

sebagai tempat tinggal yang

berada pada satu lantai bangunan

bertingkat yang besar dan mewah

serta dilengkapi dengan berbagai

fasilitas (kolam renang, pusat

kebugaran, retail, dan lain Berdasarkan Jenis dan Besar Bangunan :


sebagainya.

High-Rise Apartment terdiri dari >10 lantai dengan dilengkapi area parkir bawah

tanah, sistem keamanan, dan servis penuh. Dari segi structural terbilang kompleks

sehingga design dibuat sederhana dan umumnya dibangun di pusat kota.

Mid-Rise Apartment merupakan bangunan apartemen dengan ketinggian

bangunan antara 7 - 10 lantai.

Low-Rise Apartmen merupakan bangunan apartemen dengan ketinggian bangunan

<7 lantai dan menggunakan tangga serta lift sebagai alat transportasi vertikal.

Walked Up Apartmen merupakan apartemen dengan tinggi bangunan antara 3 - 6

lantai. Terkadang bangunan ini dilengkapi dengan fasilitas lift.


Apartemen Penataan

Penataan Bangunan Apartemen :

Center Corridor Plan merupakan penataan apartemen dengan tata ruang yang menunjukkan adanya koridor yang diapit oleh unit-

unit kamar pada kedua sisinya. Tata bangunan seperti ini sangat cocok untuk diterapkan pada tapak yang memiliki bentuk

memanjang dengan view yang baik dikedua sisinya.

Open Corridor Plan merupakan penataan ruang dimana satu koridor melayani satu deret unit disalah satu sisinya dan terdapat

bukaan pada sisi lainnya. Tata ruang seperti ini sangat memungkinkan adanya persilangan sirkulasi penghawaan dari bangunan.

Tower Plan merupakan tata ruang dengan core sebagai pusat ditengah dengan unit-unit kamar mengelilinginya. Tata ruang seperti

ini sangat cocok untuk pembangunan apartemen dengan lahan yang sempit.

Cross Plan merupakan tata ruang dengan empat sayap utama yang merupakan perkembangan keluar dari satu core. Pada

umumnya, tipe seperti ini dibangun di area-area pusat kota yang memilik view ke semua sisi tapak.
Kantor
Merupakan ruang kerja, biro, markas, instansi,

badan, perusahaan maupun tempat untuk

menyelenggarakan kegiatan pengumpulan,

pencatatan, pengolahan, penyimpanan serta

pendistribusian data.

Menurut Bentuk Denah

Cellular System System memiliki bentuk memanjang dengan koridor

sepanjang bangunan. Sistem ini termasuk memiliki privasi yang tinggi.

Group Space System bangunan terdiri dari ruangan berukuran sedang

yang mampu menampung 5 - 15 orang pegawai.

Open Plan Office System merupakan bangunan dengan susunan ruang

yang lebih fleksibel sehingga ruangan mampu beradaptasi dengan

kebutuhan dari pengguna. Umumnya ruang yang terbentuk bukan ruang

permanen.
Kantor Faktor Bangunan Gedung Kantor

Faktor-faktor yang harus diperhatikan pada bangunan gedung kantor yaitu:

a) Syarat Administratif
Persyaratan administratif meliputi :

Status hak atas tanah, dan atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah,

Status kepemilikan bangunan gedung,

Izin mendirikan bangunan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b) Konstruksi gedung
Desain arsitektur (aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja diperhatikan mulai dari tahap perencanaan). Seleksi material, misalnya tidak

menggunakan bahan yang membahayakan seperti asbes dll. Seleksi dekorasi disesuaikan dengan asas tujuannya misalnya penggunaan warna yang

disesuaikan dengan kebutuhan. Tanda khusus dengan pewarnaan kontras/kode khusus untuk objek penting seperti perlengkapan alat pemadam

kebakaran, tangga, pintu darurat dll. (peta petunjuk pada setiap ruangan/unit kerja/tempat yang strategis misalnya dekat lift dll, lampu darurat

menuju exit door).

c) Kesehatan
Untuk menjaga kesehatan para pekerja kantor, gedung kantor harus memenuhi syarat-syarat sebagai kantor yang sehat. Kantor yang sehat harus

memiliki kualitas udara yang baik, memiliki kualitas pencahayaan yang baik, sistem sanitasi yang baik dan kebersihan yang terjaga.
Kantor Faktor Bangunan Gedung Kantor

e) Keindahan/Desain Interior d) Keamanan


Desain sebuah bangunan tak sekadar memberikan Faktor keamanan adalah hal penting yang harus diperhatikan dalam

pemandangan indah bagi pemiliknya, namun juga dapat pembanguan gedung kantor. Dengan rasa aman tersebut pekerja

akan dapat melaksanakan pekerjaan dengan lebih maksimal.


merepresentasikan jiwa penghuninya serta menunjukkan
Untuk menciptakan keamanan pada gedung kantor dapat dilakukan
kreativitas dan kemampuan dalam menghasilkan karya lewat
dengan berbagai cara, misalnya dengan memasang berbagai alat
tampilan tempat kerja.
untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran (Fire Safety Management),

dan dengan menempatkan petugas keamanan di setiap lantai.


Hotel Definisi

Suatu kamar atau tempat dimana pengunjung dapat

tidur/menginap. Hotel hanya sebagai tempat penginapan saja.

Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan

fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas

sebagai berikut :

1. Jasa penginapan Definisi hotel menurut SK Menteri Pariwisata, Pos, dan

2. Pelayanan makanan dan minuman Telekomunikasi No. KM 37/PW.340/MPPT-86, adalah

3. Pelayanan barang bawaan “Suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian

4. Pencucian pakaian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa

5. Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada penginapan, makanan dan minuman, serta jasa penunjang

didalamnya. lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.”

(Endar Sri,1996:8) (Sulastiyono, 2001:6).


Hotel Definisi

Hotel berbintang yaitu hotel yang telah memenuhi persyaratan fisik,

bentuk pelayanan yang diberikan, kualifikasi tenaga kerja, jumlah

kamar dan lainnya. Hotel tidak berbintang yaitu hotel yang belum

memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Hotel berbintang

memiliki persyaratan sebagai berikut: Jumlah kamar yang tersedia:


10 - 14 kamar untuk bintang 1

Fisik, meliputi lokasi, kondisi, dsb 15 - 29 kamar untuk bintang 2

Bentuk pelayanan (service) 30 - 49 kamar untuk bintang 3

Kualifikasi tenaga kerja, pendidikan, kesejahteraan 50 - 99 kamar untuk bintang 4

Fasilitas olah raga dan fasilitas lainnya Di atas 99 kamar untuk bintang 5
Hotel Kriteria

Hotel Bintang Satu


Hotel bintang satu biasanya dikelola oleh pemilik dan ukurannya relatif

kecil. Namun hotel ini berlokasi strategis, di tempat ramai, dan memiliki

akses ke transportasi umum. Harganya jauh lebih murah. Yang masuk

golongan hotel bintang satu antara lain mempunyai kamar tipe standar

dengan jumlah kamar minimal 15 unit, kamar mandi di dalam, dan luas

kamar minimal 20 meter persegi.

Hotel Bintang Dua Hotel Bintang Tiga


Akses menuju hotel bintang dua umumnya mudah dijangkau. Hotel Hotel bintang tiga memiliki akses yang mudah untuk menjelajah

bintang dua berlokasi di lingkungan yang aman, bersih, dan bebas polusi. tempat wisata, pusat belanja, pusat bisnis, sampai jalan tol.

Gedungnya juga terawat dan rapi. Kriterianya kamar standar minimal 20 Kriterianya punya lobi berdesain apik, memiliki kamar standar

unit dengan luas 22 meter persegi, punya kamar suite minimal satu unit minimal 30 unit dengan luas minimal 24 meter persegi, kamar

seluas minimal 44 meter persegi, kamar mandi di dalam, tersedia televisi suite minimal dua unit dengan luas minimal 48 meter persegi,

dan telepon di setiap kamar. Pintu kamar hotel bintang dua telah serta kamar mandi dalam. Selain sarana rekreasi dan olahraga,

dilengkapi pengaman. Kamarnya memiliki penyejuk udara dan jendela. harus ada restoran yang menyediakan makanan pagi, siang dan

Hotel bintang dua juga harus punya lobi, sarana olahraga, rekreasi, dan malam. Hotel bintang tiga juga punya valet parking.

bar.
Hotel Kriteria
BINTANG 3 :

Umum : Dinning Room


1. Unsur dekorasi Indonesia tercermin di Lobby, 1. Bila tidak berdampingan dengan lobby maka harus

restoran, kamar tidur, dan function room. dilengkapi dengan kamar mandi atau wc.

Bar : Bedroom :
1. Terdapat minimum 20 kamar standar dengan luas
1. Apabila berupa ruang tertutup harus dilengkapi
m2/kamar.
dengan pengatur udara mekanik (AC) dengan
2. Terdapat minimum 2 kamar suite dengan luas 44
suhu 24 derajat celcius.
m2/kamar.
2. Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 meter.
3. Tinggi minimum 2,6 meter tiap lantai.

Drug Store : Ruang fungsional :

1. Minimal terdapat drugstore, bank, money 1. Minimal terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari

changer, biro perjalanan, airline agent, souvenir lobby dengan kapasitas minimal 2,5 kali jumlah kamar.

shop, perkantoran, butik, dan salon. 2. Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan

2. Tersedia poliklinik. lobby.

3. Tersedia paramedis. 3. Terdapat pre-function room.


Hotel Kriteria
BINTANG 3 :

Lobby :
1. Mempunyai luasan 30 m2.

2. Dilengkapi dengan lounge.

3. Toilet umum minimum 1 buah dengan perlengkapan & lebar


Sarana rekreasi dan olahraga:
koridor minimum 1,6 meter.
1. Minimum 1 buah dengan pilihan: tenis, bowling, golf, fitnes, sauna,

billiard, jogging track, diskotik, dan taman bermain anak.

Utilitas Penunjang 2. Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam

1. Terdapat transportasi vertikal mekanis. renang anak.

2. Ketersediaan air bersih minimum 500 liter/orang/hari. 3. Sarana rekreasi untuk hotel di tepi pantai dapat dipilih dari

3. Dilengkapi dengan instalasi air panas atau dingin. alternatif berperahu, menyelam, selancar, atau ski air.

4. Dilengkapi dengan telepon lokal dan interlokal. 4. Sarana rekreasi untuk hotel di gunung dapat dipilih dari alternatif

5. Tersedia PABX. hiking, berkuda, atau berburu.

6. Dilengkapi dengan sentral video atau TV, radio, paging, dan

carcall.
Hotel Kriteria
BINTANG 4 :

Bedroom :
Bar :
1. Mempunyai minimum 50 kamar standar dengan luasan 24 m2/kamar
1. Mempunyai ketentuan minimum sama dengan
2. Mempunyai minimum 3 kamar suite, dengan luasan minimum 48
hotel bintang 3
m2/kamar

Drug Store : 3. Tinggi minimum 2,6 meter tiap lantai

4. Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam bedroom


1. Mempunyai ketentuan mnimum sama dengan

hotel bintang 3 Utilitas Penunjang:


1. Minimum seperti hotel bintang 3
Sarana rekreasi dan olah raga : 2. Transportasi vertikal mekanis

1. Seperti pada hotel berbintang 3 ditambah 3. Ketersediaan air bersih minimum 700 liter/orang/hari

dengan diskotik atau night club kedap suara 4. Dilengkapi dengan instalasi air panas atau dingin

dengan AC dan toilet.


Ruang fungsional :
1. Mempunyai ketentuan minimum sama dengan hotel bintang 3
Dinning Room
1. Mempunyai minimum 2 buah diningroom, salah Lobby :
satunya berupa coffee shop 1. Mempunyai luasan minimum 100 m2

2. Terdapat 2 toilet umum untuk pria dan 3 toilet umum untuk wanita dengan

perlengkapannya
Hotel Kriteria
BINTANG 5 :

Bar :
Bedroom :
1. Minimum seperti pada hotel berbintang 4
1. Mempunyai minimum 100 kamar standar dengan luasan 26 m2/kamar

Drug Store : 2. Mempunyai minimum 4 kamar suite dengan luasan 52 m2/kamar

1. Minimum seperti pada hotel berbintang 4 3. Tinggi minimum 2,6 meter tiap lantai

4. Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam kamar


Sarana rekreasi dan olahraga :
1. Minimum seperti pada hotel berbintang 4 ditambah
Dinning Room
dengan area bermain anak (children playground)
1. Mempunyai minimum 3 buah dining room, salah satunya dengan spesialisasi masakan

(Japanese/Chinese/Europan food)

Utilitas penunjang : Restoran :


1. Minimum seperti hotel bintang 4 dengan tambahan
1. Main diningroom atau ruang makan utama, menyediakan makanan internasional
2. Dilengkapi dengan sentral video, musik, radio, dan
2. Coffee shop, restoran yang menyediakan dan menyajikan makan pagi dengan menu
carcall
dan jenis pelayanannya lebih sederhana atau biasa disebut ready on plate

3. Restoran yang spesifik seperti grill-room, pizzarea, japanesse, atau oriental

4. Room service, restoran yang melayani dan menyediakan hidangan makanan dan
Business center : minuman kepada tamu hotel yang enggan keluar kamar. Atas dasar pesanan tamu,
1. Di business center ini tersedia beberapa staf yang
makanan dan minuman diantar langsung ke kamar tamu.
dapat membantu dengan bertindak sebagai co-
5. Take out service dan out side catering, untuk lebih meningkatkan pendapatan penjualan
secretary para tamu yang ingin berkomunikasi
produk yang dihasilkan oleh dapur hotel, ada beberapa hotel yang melayani pesanan
dengan kantor pusatnya maupun relasi bisnisnya.
makanan dan minuman dan penyelenggaraan perjamuan di luar hotel.

Ruang fungsional : Lobby :


1. Minimum seperti pada hotel berbintang 4 1. Minimum seperti pada hotel berbintang 4
Convention and Exhibition Center

Convention and Exhibition Center dapat diartikan secara umum sebagai gedung multifungsi yang memadukan fungsi konvensi dan eksibisi
yang menawarkan area cukup luas untuk mengakomodasi pengunjung dalam jumlah besar. Convention and Exhibition Center menyewakan

ruang untuk pertemuan seperti konferensi negara, meeting perusahaan, pameran perdagangan dan industri, bahkan acara hiburan seperti konser

dan pernikahan. Convention and Exhibition Center merupakan wadah untuk kegiatan MICE yaitu meetings, incentives, conferences dan exhibitions.
Convention and Exhibition Center
Klasifikasi Convention and Exhibition Center berdasarkan karakteristik dan fasilitas yang diperlukan yaitu sebagai berikut (Penner, 1991, hal. 18):

1. Executive 3. Corporate
Gedung pertemuan dan eksibisi kelas menengah dan atas, mewadahi Gedung pertemuan dan eksibisi dengan sasaran untuk para

kegiatan pelatihan, pengembangan manajemen, rencana manajemen, pejabat perusahaan. Kegiatan yang diwadahi meliputi pelatihan

serta pertemuan penting. Pemilihan lokasi berada di pusat kota atau staff perusahaan untuk kelas menengah ke bawah, pertemuan

pinggiran kota dengan fasilitas tambahan seperti 225-300 guestroom penting, dan pertemuan pengembangan manajemen suatu

ukuran sedang sampai besar, pusat perbelanjaan, restoran, dan fasilitas perusahaan. Fasilitas tambahan yang ditawarkan yaitu 125-400

rekreasi mewah lainnya. guestroom, auditorium, kafetaria, ruang-ruang khusus, dan fasilitas

rekreasi yang terbatas

2. Resort 4. University
Gedung pertemuan dan eksibisi kelas menengah dan atas yang Gedung pertemuan dan eksibisi yang terintegrasi dengan

terdapat di dalam resort/hotel. Kegiatan yang diwadahi meliputi universitas, meliputi kegiatan edukasi dan pengembangan,

pertemuan penting, perjalanan insentif, dan pengembangan pertemuan ilmiah, dan pelatihan program edukasi. Fasilitas

manajemen. Pemilihan lokasi berada di area destinasi liburan atau di tambahan tidak jauh berbeda dengan corporate convention and

pinggiran kota. Fasilitas tambahan yang ditawarkan yaitu 150-400 exhibition center, hanya saja terdapat penambahan amphiteater

guestroom berukuran besar, banquet room yang variatif, restoran, serta serta area rekreasi yang menjadi satu dengan universitas.

fasilitas rekreasi outdoor


Convention and Exhibition Center

5. Non-residential 6. Non-for-profit
Gedung pertemuan dan eksibisi jenis ini berdiri sendiri sebagai Tujuan utama gedung pertemuan dan eksibisi ini bukan untuk

sebuah convention and exhibition center. Kegiatan yang diwadahi mencari keuntungan. Kegiatan yang dapat diwadahi berupa

sangat variatif, seperti sales meeting, kegiatan pelatihan, acara religius, edukasi, pelatihan, pertemuan antar

pengembangan manajerial dengan sasaran kelas menengah ke yayasan/organisasi, maupun penggalangan dana. Fasilitas

bawah. Berada di lokasi yang strategis atau di pusat kota dengan tambahan terbatas.

fasilitas tambahan berupa cafe dan restoran, purposed room yang

terbatas serta tidak ada fasilitas rekreasi tertentu.

KESIMPULAN
Kriteria yang diperlukan dalam pembangunan ini yaitu bahwa bangunan sebaiknya dekat dengan area penginapan seperti hotel, area
rekreasi, dan sarana umum lainnya. Gedung konvensi dan eksibisi jenis ini sebaiknya berada pada jalan besar dan dapat diakses secara
mudah, baik oleh pejalan kaki maupun kendaraan.
Studi Preseden

PERANCANGAN ARSITEKTUR V CLUSTER C1


Mixed Use Building Horizontal
Mixed-Use Building Pedestrian

Mixed use building pedestrian terdiri dari bangunan yang dihubungkan oleh jalur pejalan kaki. Fungsi bangunan mixed-use building

pedestrian disusun secara bebas, bisa dihubungkan oleh jalur on-ground maupun jembatan. Mixed-use walkable menggabungkan

mixed-use vertikal dan mixed-use horizontal, sehingga menciptakan area yang berisi bangunan mixed-use serta bangunan single-

use yang berbeda namun berdekatan satu sama lain, bangunan individu ini melayani satu atau dua kegunaan khusus sambil

menciptakan mikro-kosmos dalam lingkungan.

Upstairs Mixed-Use Building, Hertogenbosch, Belanda Eastcovia Apartment Karangpilang, Surabaya. Neo SOHO Podomoro City

OCT XI'AN Xi'an, China

International Culture Center

Desain untuk XICC dimaksudkan

sebagai eksplorasi urbanisme

vertikal dan menawarkan solusi

baru untuk penggunaan campuran

perkotaan dengan kepadatan

tinggi di Asia. Dengan perpaduan

program yang dinamis dan unik

yang menggabungkan ritel, kantor,

perumahan, museum, teater, hotel,

dan tempat hiburan, XICC

menciptakan oasis perkotaan yang

sensitif dan signifikan secara

budaya bagi kota Xi'an.


Villa M Paris, Prancis

Kompleks bangunan Mixed-Use ini memiliki fasilitas

seperti hotel, restoran, bar, area konferensi, area

check-up, ruang kerja bersama, dan ruang showroom

untuk bisnis start-up di dunia kesehatan untuk

mempromosikan pencampuran, pertukaran, dan


saling membantu antara spesialisasi yang berbeda
dan generasi yang berbeda dari profesional

kesehatan.
Proyek ini merupakan kompleks Bangunan mixed use

horizontal yang panjang mencakup ruang


yang

kantor, apartemen, hotel, dan taman umum.

Steven Holl’s Shenzhen, China

Horizontal Skyscraper
Pusat Wanita & Anak Shenzen, menara

serba guna yang menampilkan berbagai

fungsi publik

Alas bangunan menampung serangkaian

fasilitas berorientasi masyarakat seperti

perpustakaan, teater, ruang pameran, aula

layanan keluarga, sementara menara

menampung kantor dan hotel.

MVRDV Begins Shenzhen, China

Renovation of Shenzhen Tower


Terletak di distrik Minhang, proyek ini merupakan bagian dari Rencana Induk Perumahan

Kawasan Jalan Shanghai Tian An Caobao yang baru dan, setelah selesai, akan berfungsi

sebagai pintu gerbang untuk pengembangan Solar Trees Marketplace akan menjadi

perpanjangan dari ruang publik terbuka, menafsirkan ulang pasar tradisional Cina sebagai

tempat komunitas.

Biophilic Marketplace
Koichi Takada Architects Designs
Pengembangan Grand serbaguna akan mencakup

beberapa bangunan di atas lahan seluas 1,2

hektar di area pusat kota, di atas lahan yang saat

ini ditempati oleh garasi parkir.

Downtown LA The Grand Mixed-Use Development

Frank Gehry
Wenlock Road Mixed-Use
Development Proposal

Pengembangan Wenlock Road terdiri dari 10 lantai,

yang terdiri dari 4.650 unit hunian seluas 4.650 meter

persegi, dan unit komersial seluas 1.190 meter persegi

yang terletak di tingkat jalan.

Strategi desain ini memaksimalkan cahaya dan

ventilasi ke dalam seluruh rencana datar dan

menciptakan ruang untuk teras yang menghadap ke

timur dan barat, serta teras terbuka di lantai pertama.


Luminous Saint-Malo, France

Transparent Mixed-Use Tower Will Mark the Skyline

Bangunan ini dipecah menjadi tiga volume yang berbeda: alas, loteng, dan munculnya.

Alas melibatkan masyarakat dalam kegiatan lingkungan, membawa keragaman terprogram ke

lingkungan. Berisi rumah toko-toko, kantor, pusat penitipan anak, serta fasilitas lainnya. Selain itu,

terdapat serangkaian taman yang menyediakan ekosistem sesungguhnya pada kota dan

lingkungan. Loteng terletak di atas alas dan memegang 27 apartemen di tiga lantai. Munculnya,
terdiri dari tiga volume berbagai bentuk dan ukuran, masing-masing perumahan 3 sampai 5 lantai

apartemen. Volumenya berlapis anggun di atas satu sama lain, bergeser pada sumbu horizontal.
Mongyudowondo Tower
Mixed Use Architecture, Commercial Architecture, Buildings

Fasad penampang melengkung dan berbingkai menciptakan batas dan celah yang ambigu. Kelihatannya kosong tapi

tidak kosong. Ini menciptakan jarak di mana segala sesuatu diizinkan untuk dilahirkan dan terus ada dari dunia

sensual sementara ke bentuk fana.

Lie dan Unsangdong menghargai kurva, yang menunjukkan rasa hormat terhadap alam, yang dominan dalam tradisi

Korea. Lie Sang Bong Tower rumah showroom Lie dan studio dari lantai dasar ke lantai 2. Lantai 4 sampai 8 adalah

ruang kantor untuk menyewa dan ruang tinggal premium (lantai 9-13). Dua lantai teratas 14-15 dikhususkan untuk

ruang budaya yang dikelola oleh Lie Sang Bong sebagai tempat berkumpul dan akan terbuka lebar untuk orang-

orang mode dan kreatif.


SHAREtenjincho Kagurazaka, Tokyo

Spatial Design Studio+ A Studio

SHAREtenjincho adalah gedung serba guna di Kagurazaka, Tokyo, yang konsep utamanya
adalah “berbagi.” Lantai pertama terdiri dari sebuah restoran; Lantai dua terdiri dari ruang
kantor; di atas tingkat yang lebih menghadap publik ini, lantai tiga hingga sembilan terdiri dari
residensi.

Ketiga jenis program ini dibagikan oleh semua orang. Misalnya, restoran digunakan oleh koki
berbeda yang berspesialisasi dalam berbagai jenis masakan dan kantor digunakan bersama oleh
banyak pekerja dengan meja gratis. Residensi itu sendiri terdiri dari sembilan kamar pribadi
dengan ruang tamu bersama, dapur, pancuran, dan area kerja. Untuk menghidupkan fasad,
konsep berbagi ditekankan melalui tangga eksternal yang menghubungkan teras setiap lantai.

Architects: A Studio, Spatial Design Studio,


Thailand
Area: 435 m ²
Year: 2021
Photographs: Kaoru Yamada
Lead Architects: Satoko Shinohara,
Uchimura Ayano, Taichi Kuma
Tetris Hall Apartments Kiev, Ukraine

Master Plan, Residential

Tetris Hall menyajikan proyek arsitektur perumahan Ukraina yang unik, dengan gambar yang dapat dikenali, apartemen

nyaman yang terencana dengan baik untuk tenancies yang beragam dan berbagai fasilitas indoor dan outdoor yang

belum pernah terjadi sebelumnya untuk gaya hidup apa pun.

Proyek ini menawarkan warga berbagai pilihan tentang cara menikmati hidup mereka: bermain dengan anak-anak di

taman bermain atau di kolam renang, atau untuk mengatur BBQ atau piknik dengan teman-teman, atau berjemur, atau

untuk bersantai di bawah naungan pohon-pohon mekar di taman, atau untuk bermain olahraga, atau untuk tidur siang

di hummock.
Architects : DOS Architects

Location :Beijing, China

Client :Grow Wealth Assets Ltd.

Site Area :24,200 sqm

Built-Up Area :219,000 sqm;

Hotel : 39,000 sqm;

Retail : 40,000 sqm;

Residences : 60,000 sqm;

Offices : 80,000 sqm

MUT Winning Proposal


DOS Architects
PERANCANGAN ARSITEKTUR V CLUSTER C1

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai