Anda di halaman 1dari 11

KRATON KALIMANTAN

KELOMPOK:
JUAN ALBERT SITORUS (052.19.058)
LALU DANY (052.19.063)
MOHAMMAD RAFI ADITYA (052.19.070)
KAYS MULKI (O52.19.060)
LITANZA RAFI (052.19.065)
MARSHALL (052.19.067)

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


JURUSAN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS TRISAKTI
2019
Keraton sendiri berarti tempat kediaman ratu atau raja, atau bisa disebut juga istana. Keraton-
keraton yang ada menjadi saksi bisu perjalanan sebuah desa, daerah, atau kota.

Berikut ini adalah 5 keraton yang ada di Kalimantan Barat

1. Keraton Kadariah

sumber gambar – flickr.com

Berlokasi di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak,


Provinsi Kalimantan Barat. Keraton Kadariah ini dibangun pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif
Abdurrahman Alkadri. Sultan Syarif juga merupakan pendiri Masjid Jami yang letaknya
berdekatan dengan keraton Kadariyah.
Keraton atau Istana Kadariyah dibangun di tepi sungai dengan bentuk yang megah dan
berukuran 30 x 50 meter serta bangunannya terdiri dari 3 tingkat. Inilah yang menyebabkan
Istana Kadariyah menjadi istana terbesar di Kalimantan Barat.

Didalam bangunan tersebut, terdapat beberapa benda peninggalan sejarah seperti kursi
singgasana, keris, cermin seribu, baju kesultanan, tombak penobatan, dan pedang. Tak lupa pula
Alqur’an yang usianya lebih dari 2 abad dan ditulis langsung oleh Sultan Abdurrahman.

Salah satu yang unik dan menarik perhatian adalah cermin seribu. Cermin ini bisa
memantulkan bayangan kita hingga ribuan kali.  Cocok nih buat kamu yang suka bercermin.
Kemudian ada juga adat istiadat yang sampai saat ini masih dilakukan, yaitu perkawinan,
gunting rambut bayi, tepong tawar, dan masih banyak lagi.

Bangunan keraton ini identik dengan warna kuning dan persis di depannya terletak
sebuah meriam yang menentukan letak istana tersebut. Jika kamu berkunjung ke Pontianak tapi
belum pernah menginjakkan kaki disini, maka bisa dibilang liburanmu kurang lengkap dan
belum pernah mengunjungi Pontianak.

2. Keraton Pakunegara Tayan

sumber gambar – kebudayaan.kemdikbud.go.id


Keraton Paku Negara Tayan terletak di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau,
Kalimantan Barat. Sama seperti Keraton Kadariyah, Keraton Panu Negara Tayan juga dulunya
merupakan tempat tinggal bagi keluarga kerajaan. Keraton ini dibangun pada masa pemerintahan
Gusti Lekar bin Gusti Dikibiri Kusuma, Raja Tayan pertama yang memerintah dari tahun 1683-
171.

Strktur bangunannya terdiri dari 2 lantai dengan bahan utama bangunan adalah kayu.
Berdiri kokoh diatas lahan yang bekuran panjang 110 m dan lebar 76 m. Untuk ukuran tinggi
tiangnya mencapai 2 m dan total ada 110 buah tiang penyangga.

Untuk bagian lantai dasar, terdiri dari kamar atau bilik, sedangkan lantai atasnya
digunakan sebagai tempat berlindung keluarga keraton dari berbagai macam serangan.  Namun
fungsi lantai atas berubah menjadi tempat menenun .

Dibagian depan istana, terdapat 10 meriam yang besar dan berjajar rapi bertuliskan VOC.
Didalamnya tersimpan benda-benda bersejarah yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk
menambah pengetahuan para pengunjung yang datang.
3. Keraton Surya Negara

sumber gambar – kebudayaan.kemdikbud.go.id

Keraton ini bisa disebut dengan Keraton Surya Negara atau Keraton Sanggau. Didirikan
oleh Putri Daranante pada tahun 1826. Ciri khas dari keraton ini hampir sama dengan yang
lainnya yaitu dominan berwarna kuning.

Bangunannya terdiri dari beberapa bagian, yaitu

1. Rumah Kuta, yang meupakan rumah utama atau kantor dari raja dengan luas 1.118 meter
persegi.
2. Rumah Raden Penghulu, mepakan tempat tinggal para penghulu yang bertugas saat acara
perkawinan dan perceraian. Luasnya sekitar 417 meter persegi.
3. Rumah Tinggi, yaitu tempat tinggal para kerabat raja dengan luas 290 meter persegi.
4. Rumah Balai, merupakan tempat pertemuan dan musyawarah dalam bertukar pikiran dan
memecahkan masalah dengan luas 9828 meter persegi.
5. Rumah Laut, merupakan tempat tinggal penembahan Haji Sulaiman Paku Negara dengan
luas 926 meter persegi.
6. Rumah Bosor, merupakan tempat tinggal istri tertua dari penembahan keluarga raja
dengan luas 926 meter persegi.
7. Masjid Jami Syuhada, yaitu tempat ibadah dengan luas 64 meter persegi

4. Keraton Alwatzikoebillah

sumber gambar – kataindonesia.com

Keraton  Alwatzikoebillah merupakan sebuah istana Kesultanan Sambas yang dulunya


Sambas merupakan Kerajaan Hindu dan sekarang berubah menjadi Kerajaan Islam. Raden
Sulaiman merupakan sultan Sambas yang pertama.
Setelah membangun kota yang lebih maju dari kota lama, Raden Sulaiman pun
memutuskan untuk pindah ke Lubuk Madung yang merupakan lokasi pertemuan 3 sungai
sekaligus, yaitu Sungai Subah, Sungai Sambas Kecil, dan Sungai Teberau. Disinilah didrikan
Kesultanan yang sekarang diberi nama Istama Alwatzikoebillah.

Letak Istana ini d wilayah pesisir utara Provinsi Kalimantan Barat atau wilayah Barat
Laut Kalimantan dengan pusat pemerintahannya adalah di Sambas.

5. Keraton Ismahayana Landak

sumber gambar – kebudayaan.kemdikbud.go.id

Lokasi Keraton Ismahayana Landak di Jalan Pangeran Sancanata, Desa Raja, Kecamatan
Ngabang, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. Lokasinya tepat berada sekitar 50
meter di sebelah barat Sungai Landak yang membelah Kota Ngabang atau sekitar 177 kilometer
dari Pontianak.

Keraton ini berhadapn langsung dengan Sungai Punyuh sehingga sangat betah berada
disini. Untuk bangunannya sendiri sangat khas berupa rumah panggung khas Melayu Kalimantan
Barat. Warna yang mendominasi adalah warna kuning sama seperti keraton lainnya yang ada di
Kalimantan Barat.

Bagian dalam bangunan ini terdiri dari ruang pertama yang digunakan untuk menerima
tamu kerajaan. Biasanya juru kunci akan menjelaskan atau menceitakan perjuangan para sultan
dan rakyatnya di masa lampau.

Selain itu terdapat juga 4 keraton yang berasal dari Kalimantan Timur :

1. Keraton Sambaliung

Sumber gambar- id.m.wikipedia.com


Keraton Sambailung berlokasi di Jln. ST Aminuddin Sambailung, Kecamatan
Sambailung. Keraton ini didirikan oleh Kesultanan Sambailung dari Abad ke-19 yang dipimpin
oleh Sultan Muhammad Aminuddin. Keraton ini memiliki ciri khas desain bangunan China dan
memiliki 12 kamar dan 1 ruang utama di bagian tengah.
Ruang utama keraton ini biasa digunakan untuk menggelar pertemuan-pertemuan adat
dan tempat penobatan atau pemberian gelar bangsawan pada keturunan Sultan Sambailung.
Keraton ini memiliki 4 buah taman, yang ketiga diantaranya berada di bagian depan. Di bagian
depan bangunan juga terdapat gapura yang dihiasi lambang keraton Sambailung diatasnya.
2. Keraton Kutai Kartanegara

Sumber gambar-id.m.wikipedia.org
Keraton kutai Kartanegara berlokasi di Jln. Monumen Timur, Panji, Kec. Tenggarong,
Kabupaten Kutai Kertanegara. Istana ini selesai dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Kutai
Kartanegara pada tahun 2002 setelah dihidupkannya kembali Kesultanan Kutai Kartanegara ing
Martadipura. Arsitektur Keraton Kutai Kartanegara merupakan perpaduan gaya modern dan gaya
istana Kerajaan Kutai Kartanegara. Konsep rancangan bangunan ini mengacu pada bentuk keraton
Kutai pada masa pemerintahan Sultan Amiluddin.
Di dalam ruangan keraton Kutai Kertanegara tampak megah dan mewah dengan tatanan
Singgasana Sultan di kelilingi oleh kursi yang terbuat dari emas. Di dalam keraton terdapat juga
terdapat ukiran yang berciri khas adat Kutai, Dayak, dan Jawa sebagai tanda hubungan kerajaan kutai
dengan suku Dayak dan Kesultanan di Jawa. Letak Keraton baru ini terletak disamping Masjid Jami’
Hasanuddin

3. Keraton Sadurengas
Sumber gambar - kebudayaan,kemendikbud.go.id

Keraton ini terletak di Jln. Keraton Paser Belengkong, Kec. Pasar Belengkong, Kab. Provinsi
Kalimantan Timur. Keraton ini dulunya merupakan bekas kediaman Sultan Paser, yaitu Sultan Aji
Tenggara pada tahun 1844-1873 dengan 1 hektar atau 10,000 m2. Sekarang keraton ini
diahlifungsikan menjadi museum yang memiliki fasilitas seperti makam, masjid, perahu raja, dan
istana kesultanan paser.

Bangunan ini terbuat dari bahan kayu bermutu tinggi, Kayu merupakan kekayaan
yang melimpah di wilayah ini dulunya. Bangunannya membentuk rumah panggung yang
dalam bahasa Paser disebut ‘Kuta Imam Duyu Kina Lenja’ yang berarti rumah kediaman
pemimpin yang bertingkat. Keraton kesultanan Paser menghadap ke barat ke arah tepi sungai
Kandilo yang menjadi urat nadi transportasi umum di jaman keemasannya.

4. Keraton Gunung Tabur


Sumber gambar- tunawisma.com
Keraton ini berlokasi di jln. Kuran RT III, Kec. Gunung Tabur. Keraton ini didirikan
sebagai pusat pemerintahan kesultanan Gunung Tabur yang merupakan pecahan dari
kesultanan Berau. Ciri khas bangunan ini merupakan warna bangunan yang didominasi oleh
kuning. Nuansa kuning keraton ini membuat keraton ini terlihat seperti keraton Qadriyah di
Pontianak. Saat ini keraton ini sudah diubah menjadi museum Battiwakkal.
Di halaman keraton ini terdapat sepasan kanon kembar yang diletakkan di kedua sisi
keraton. Pecahnya sejumlah bagian yang terdapat di kanon-kanon ini menunjukkan senjata
tersebut dulunya aktif digunakan untuk berperang. Bangunan ini berhadapan langsung
dengan Sungai Segah.

Anda mungkin juga menyukai