KELOMPOK:
JUAN ALBERT SITORUS (052.19.058)
LALU DANY (052.19.063)
MOHAMMAD RAFI ADITYA (052.19.070)
KAYS MULKI (O52.19.060)
LITANZA RAFI (052.19.065)
MARSHALL (052.19.067)
1. Keraton Kadariah
Didalam bangunan tersebut, terdapat beberapa benda peninggalan sejarah seperti kursi
singgasana, keris, cermin seribu, baju kesultanan, tombak penobatan, dan pedang. Tak lupa pula
Alqur’an yang usianya lebih dari 2 abad dan ditulis langsung oleh Sultan Abdurrahman.
Salah satu yang unik dan menarik perhatian adalah cermin seribu. Cermin ini bisa
memantulkan bayangan kita hingga ribuan kali. Cocok nih buat kamu yang suka bercermin.
Kemudian ada juga adat istiadat yang sampai saat ini masih dilakukan, yaitu perkawinan,
gunting rambut bayi, tepong tawar, dan masih banyak lagi.
Bangunan keraton ini identik dengan warna kuning dan persis di depannya terletak
sebuah meriam yang menentukan letak istana tersebut. Jika kamu berkunjung ke Pontianak tapi
belum pernah menginjakkan kaki disini, maka bisa dibilang liburanmu kurang lengkap dan
belum pernah mengunjungi Pontianak.
Strktur bangunannya terdiri dari 2 lantai dengan bahan utama bangunan adalah kayu.
Berdiri kokoh diatas lahan yang bekuran panjang 110 m dan lebar 76 m. Untuk ukuran tinggi
tiangnya mencapai 2 m dan total ada 110 buah tiang penyangga.
Untuk bagian lantai dasar, terdiri dari kamar atau bilik, sedangkan lantai atasnya
digunakan sebagai tempat berlindung keluarga keraton dari berbagai macam serangan. Namun
fungsi lantai atas berubah menjadi tempat menenun .
Dibagian depan istana, terdapat 10 meriam yang besar dan berjajar rapi bertuliskan VOC.
Didalamnya tersimpan benda-benda bersejarah yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk
menambah pengetahuan para pengunjung yang datang.
3. Keraton Surya Negara
Keraton ini bisa disebut dengan Keraton Surya Negara atau Keraton Sanggau. Didirikan
oleh Putri Daranante pada tahun 1826. Ciri khas dari keraton ini hampir sama dengan yang
lainnya yaitu dominan berwarna kuning.
1. Rumah Kuta, yang meupakan rumah utama atau kantor dari raja dengan luas 1.118 meter
persegi.
2. Rumah Raden Penghulu, mepakan tempat tinggal para penghulu yang bertugas saat acara
perkawinan dan perceraian. Luasnya sekitar 417 meter persegi.
3. Rumah Tinggi, yaitu tempat tinggal para kerabat raja dengan luas 290 meter persegi.
4. Rumah Balai, merupakan tempat pertemuan dan musyawarah dalam bertukar pikiran dan
memecahkan masalah dengan luas 9828 meter persegi.
5. Rumah Laut, merupakan tempat tinggal penembahan Haji Sulaiman Paku Negara dengan
luas 926 meter persegi.
6. Rumah Bosor, merupakan tempat tinggal istri tertua dari penembahan keluarga raja
dengan luas 926 meter persegi.
7. Masjid Jami Syuhada, yaitu tempat ibadah dengan luas 64 meter persegi
4. Keraton Alwatzikoebillah
Letak Istana ini d wilayah pesisir utara Provinsi Kalimantan Barat atau wilayah Barat
Laut Kalimantan dengan pusat pemerintahannya adalah di Sambas.
Lokasi Keraton Ismahayana Landak di Jalan Pangeran Sancanata, Desa Raja, Kecamatan
Ngabang, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. Lokasinya tepat berada sekitar 50
meter di sebelah barat Sungai Landak yang membelah Kota Ngabang atau sekitar 177 kilometer
dari Pontianak.
Keraton ini berhadapn langsung dengan Sungai Punyuh sehingga sangat betah berada
disini. Untuk bangunannya sendiri sangat khas berupa rumah panggung khas Melayu Kalimantan
Barat. Warna yang mendominasi adalah warna kuning sama seperti keraton lainnya yang ada di
Kalimantan Barat.
Bagian dalam bangunan ini terdiri dari ruang pertama yang digunakan untuk menerima
tamu kerajaan. Biasanya juru kunci akan menjelaskan atau menceitakan perjuangan para sultan
dan rakyatnya di masa lampau.
Selain itu terdapat juga 4 keraton yang berasal dari Kalimantan Timur :
1. Keraton Sambaliung
Sumber gambar-id.m.wikipedia.org
Keraton kutai Kartanegara berlokasi di Jln. Monumen Timur, Panji, Kec. Tenggarong,
Kabupaten Kutai Kertanegara. Istana ini selesai dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Kutai
Kartanegara pada tahun 2002 setelah dihidupkannya kembali Kesultanan Kutai Kartanegara ing
Martadipura. Arsitektur Keraton Kutai Kartanegara merupakan perpaduan gaya modern dan gaya
istana Kerajaan Kutai Kartanegara. Konsep rancangan bangunan ini mengacu pada bentuk keraton
Kutai pada masa pemerintahan Sultan Amiluddin.
Di dalam ruangan keraton Kutai Kertanegara tampak megah dan mewah dengan tatanan
Singgasana Sultan di kelilingi oleh kursi yang terbuat dari emas. Di dalam keraton terdapat juga
terdapat ukiran yang berciri khas adat Kutai, Dayak, dan Jawa sebagai tanda hubungan kerajaan kutai
dengan suku Dayak dan Kesultanan di Jawa. Letak Keraton baru ini terletak disamping Masjid Jami’
Hasanuddin
3. Keraton Sadurengas
Sumber gambar - kebudayaan,kemendikbud.go.id
Keraton ini terletak di Jln. Keraton Paser Belengkong, Kec. Pasar Belengkong, Kab. Provinsi
Kalimantan Timur. Keraton ini dulunya merupakan bekas kediaman Sultan Paser, yaitu Sultan Aji
Tenggara pada tahun 1844-1873 dengan 1 hektar atau 10,000 m2. Sekarang keraton ini
diahlifungsikan menjadi museum yang memiliki fasilitas seperti makam, masjid, perahu raja, dan
istana kesultanan paser.
Bangunan ini terbuat dari bahan kayu bermutu tinggi, Kayu merupakan kekayaan
yang melimpah di wilayah ini dulunya. Bangunannya membentuk rumah panggung yang
dalam bahasa Paser disebut ‘Kuta Imam Duyu Kina Lenja’ yang berarti rumah kediaman
pemimpin yang bertingkat. Keraton kesultanan Paser menghadap ke barat ke arah tepi sungai
Kandilo yang menjadi urat nadi transportasi umum di jaman keemasannya.