Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

DELINIASI KAWASAN PEMUKIMAN BERSEJARAH/PUSAKA


KOTO PERAMBAHAN

A. Latar Belakang
Kabupaten Kampar, yang saat ini dikenal sebagai negeri serambi mekkahnya propinsi Riau,
pada masa lalu pernah menjadi pusat kerajaan budha terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
Kerajaan tersebut adalah Kerajaan Sriwijaya (abad ke IV M). Kerajaan sriwijaya yang
terakhir punah di Palembang ini, menguasai daratan & lautan sumatera, bahkan di beberapa
riwayat, pernah menguasai nusantara sebelum Kerjaan Majapahit wujud.

Singkat sejarahnya, cikal bakal kerajaan Sriwijaya pernah wujud di Kampar dibuktikan
dengan adanya candi Muara Takus yang terletak di XIII Koto Kampar. Kerajaan sriwijaya
diperkirakan berada di Muara Takus lebih dari 1 abad lamanya.

Asal Mula datangnya kerajaan Sriwijaya ke Kampar, diceritakan berasal dari Thailand
Selatan yang bermigrasi mencari wilayah baru di Nusantara. Bangsa ini disebut dengan
Bangsa Melayu Tua. Bangsa ini datang dari Thailand selatan melalui semenanjung Malaysia
menuju Sumatera. Bangsa ini masuk daratan sumatera melalui muara sungai Kampar.
Karena pada waktu itu, semua jalur masuk ke pedalaman sumatera (dalam hal ini wilayah
Sumatera Timur) melalui jalur sungai, oleh karena itu propinsi Riau ini dikenal juga dengan
peradaban sungai atau peradaban 4 (empat) sungai. Yang mana 4 sungai yang dimaksud
adalah Sungai Kampar, Sungai Rokan, Sungai Siak dan Sungai Inderagiri/Kuantan.

Kembali pada asal mula bangsa yang menempati Kampar, bangsa Melayu Tua yang
bermigrasi dari Thailand bagian selatan saat itu masuk ke Pedalaman Sumatera ini melalui
muara sungai kampar, menyusuri sungai kampar menuju ke hulu dan berhenti pada satu
tempat yang subur, maka menetaplah bangsa tersebut di sana, yaitu di daerah XIII Koto
Kampar. Bangsa tersebut berkembang pesat di sana dan memperbesar wilayah
kekuasaannya dengan kerajaannya yaitu kerajaan Sriwijaya yang konon pernah menguasai
kerajaan lain di Nusantara.

Konon, setelah berabad lamanya, kerajaan tersebut memperluas kekuasaan ke wilayah


sumatera lainnya. Namun dikisahkan bangsa tersebut terpecah menjadi 3 bagian.
Bagian/Kelompok pertama menetap di XIII Koto Kampar, yang pada akhirnya berkembang
menjadi masyarakat Kampar yang dipimpin oleh Datuk Rajo Dubalai. Kelompok Kedua
berpindah tempat mencari wilayah baru di sebelah barat XIII Koto Kampar, pada dasarnya
merekalah yang menjadi penduduk Sumatera Barat (yang menjadi cikal bakal kerajaan
Dharmasraya dan kerajaan lainnya yang menguasai wilayah yang saat ini menjadi Sumatera
Barat). Sedangkan kelompok yang ketiga bermigrasi bersama sang raja dan mencari tempat
baru yang dikabarkan tempat tersebut adalah Jambi, namun setelah beberapa tahun
kemudian kelompok tersebut menetap, berjaya dan berakhir di Palembang, Sumatera
Selatan dengan bukti kerajaan yang masih ada di sana.

Kaitannya, setelah adanya masyarakat yang menempati wilayah Kab. Kampar ini, setelah
hilangnya pengaruh budha karena telah masuk ajaran islam, maka muncullah beberapa
Kerajaan Islam yang pernah wujud di Kampar. Kerajaan tersebut antara lain:

1. Kerajaan Gunung Sahilan di Gunung Sahilan, Kab. Kampar


2. Kerajaan Kampar/Danto atau ada yang menyebut kerajaan Kampung Panjang di
Koto Perambahan, Kab. Kampar
3. Kerajaan Tapung di Petapahan, Kab. Kampar
4. Kerajaan Tambusai di Tambusai saat ini masuk wilayah Kab. Rokan Hulu
5. Kerajaan Pekan Tua saat ini masuk wilayah Pelalawan

Seluruh kerajaan ini telah punah, namun bekas peninggalan-peninggalan kerajaan yang
pernah mengisi sejarah Kampar ini masih banyak tersisa, diantaranya bekas istana, benda-
benda kerajaan, tempat ibadah, rumah peristirahatan maupun rumah tua pada saat
kerajaan masih berkuasa.

Peninggalan-peninggalan kerajaan ini semestinya tetap dipelihara dan harus mendapat


perhatian serius dari pemerintah agar tidak dirusak, sengaja dihancurkan, diperdagangkan
atau dibengkokkan oleh pihak/kelompok yang tidak ingin melihat kejayaan masa lalu
Kampar.

Dalam hal ini Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kab. Kampar harus
mengambil peran aktif untuk menjaga kelestarian kawasan bersejarah di Kab. Kampar yaitu
salah satunya dengan penataan pengembangan kawasan hunian di sekitar kawasan
bersejarah tersebut. Agar pengembangan kawasan tersebut terarah, tertata dan tidak
merusak sistem/nilai yang sudah terbentuk oleh kerajaan secara turun temurun maupun
masyarakat tempatan yang telah lebih dulu menjaganya.

B. Maksud dan Tujuan


Kegiatan Deliniasi Kawasan Permukiman Bersejarah / Pusaka Koto Perambahan
dimaksudkan untuk :

1. Mengidentifikasi dan memetakan kawasan-kawasan yang memiliki hubungan dan


sebagai wilayah kerajaan Koto Perambahan (wilayah pusat kerajaan, pendidikan,
sosial kemasyarakatan, daerah pertanian, jajahan, perdagangan / ekonomi masa
lalu)
2. Menata kembali kawasan pemukiman wilayah sekitar pusat kerajaan, agar
terbentuknya hunian yang teratur dan dapat menjaga kelestarian bekas
wilayah/peninggalan-peninggalan kerajaan tersebut
3. Mendorong Percepatan pembangunan wilayah tersebut serta pertumbuhan daerah di
sekitarnya
4. Mengembangkan potensi infrastruktur dan sarana prasarana dasar serta sarana
prasarana penunjang yang memadai

Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah

1. Tersedianya data dan informasi mengenai kawasan Permukiman Bersejarah / Pusaka


Koto Perambahan Kabupaten Kampar.
2. Teridentifikasi dan terpetakan kawasan Permukiman Bersejarah / Pusaka Koto
Perambahan
3. Mendapatkan data akurat potensi kawasan
4. Tersusun program pengembangan Permukiman Bersejarah / Pusaka Koto
Perambahan, yang tetap mengakomodir arsitektur lokal, budaya dan adat istiadat
setempat, yang dapat mempermudah mendapatkan informasi bagi investor dan
seluruh stakeholders pembangunan sektoral dan regional, baik pada tingkat pusat,
propinsi, kabupaten, maupun masyarakat lokal
5. Merumuskan skala prioritas daerah pembangunan/pengembangan kawasan
Permukiman Bersejarah / Pusaka Koto Perambahan.

C. Nama Dan Organisasi Pengguna Jasa


Nama dan organisasi pengguna jasa, adalah “PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR,
DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PEMUKIMAN“.

D. Keluaran dan Manfaat


Keluaran/hasil (out-put) dari kegiatan Deliniasi Permukiman Bersejarah / Pusaka Koto
Perambahan ini adalah tersedianya Dokumen Penataan / Deliniasi Permukiman
Bersejarah / Pusaka Koto Perambahan yang dilengkapi dengan kajian mengenai potensi
pengembangannya serta peta wilayah/zona.

Sedangkan manfaat (out-come) dari kegiatan Deliniasi Permukiman Bersejarah / Pusaka


Koto Perambahan ini adalah tersedianya informasi mengenai Permukiman Bersejarah /
Pusaka untuk dijadikan sebagai dasar dalam menetapkan Permukiman Bersejarah /
Pusaka Koto Perambahan Kabupaten Kampar.

E. Ruang Lingkup
Lokasi kegiatan adalah kawasan Permukiman Bersejarah / Pusaka Koto Perambahan
Kabupaten Kampar.

Ruang lingkup kegiatan Deliniasi Permukiman Bersejarah / Pusaka Koto Perambahan ini
adalah:

1. Identifikasi kawasan Permukiman Bersejarah / Pusaka Koto Perambahan


2. Survey batas kawasan Permukiman Bersejarah / Pusaka Koto Perambahan
3. Penataan/Delineasi kawasan Permukiman Bersejarah / Pusaka Koto Perambahan
4. Tinjauan penataan ruang wilayah untuk mendapatkan arahan pemanfaatan ruang
daerah.
5. Tinjauan penataan bangunan dengan langgam arsitektur lokal yang menjadi ciri khas
budaya kerajaan tersebut
F. Metodologi
Metode yang digunakan dalam kegiatan Delineasi kawasan Permukiman Bersejarah /
Pusaka Koto Perambahan ini adalah pengukuran dan pemetaan wilayah, potensi
serta penataan wilayah tersebut.

Untuk kepentingan pengukuran dan pemetaan tersebut digunakan pertimbangan dan


data dasar sebagai berikut:

1. Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten Kampar untuk menentukan batas Kawasan
Permukiman Bersejarah / Pusaka Koto Perambahan dan rencana peruntukkan lahan
pada kawasan sekitarnya.
2. Foto citra satelit untuk menyusun peta dasar kawasan Permukiman Bersejarah /
Pusaka Koto Perambahan.
3. Hasil pengukuran untuk menentukan koordinat, batas, topografi atau deliniasi
kawasan permukiman dengan menggunakan GPS atau alat survey lainnya.
4. Hasil pemetaan berdasarkan hasil pengukuran.
5. Pada setiap tahap pelaporan dilakukan Presentasi atau Expose hasil dengan tim
teknis dan perwakilan /tokoh masyarakat tempatan
6. Seluruh aktifitas /proses desain sampai penerimaan hasil wajib melalui proses
asistensi dengan tim teknis

G. Sumber Pendanaan
Pendanaan kegiatan ini bersumber dari Dana APBD Kabupaten Kampar Tahun Anggaran
2017 sebesar Rp. 100.000.000,-- (SERATUS JUTA RUPIAH).

H. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan Deliniasi Permukiman Bersejarah / Pusaka Koto Perambahan ini akan
dilaksanakan dalam waktu 60 hari kalender dengan jadwal sebagai berikut;

N Jadwal Pelaksanaan
oKegiatan Bulan 1 Bulan 2 Ket
.

1. Tahap Persiapan
(pendataan &
Pengumpulan Informasi)
2. Tahap Identifikasi,
Survey batas dan
Pemetaan Kawasan
eksisting
3. Tahap Analisis Kawasan
4. Tahap Penataan
Kawasan
5. Pelaporan
I. Tenaga Pelaksana
Tenaga pelaksana untuk kegiatan Deliniasi Permukiman Bersejarah / Pusaka Koto
Perambahan ini terdiri dari:

a) Tenaga Ahli
1. Ketua Tim / Ahli Tata Wilayah (S2 Planologi/Perencana Wilayah/Perancangan
Wilayah), memiliki SKA Muda (minimal)
2. Ahli Arsitektur (S1 Teknik Arsitektur), memiliki SKA Muda (minimal)
3. Ahli Sejarah (S1 Sejarah/Antropology Budaya) tidak diwajibkan SKA, memiliki
sertifikat dibidangnya
4. Ahli Pemetaan (S1 Geodesi/Geografi), memiliki SKA Muda (minimal)

Pengalaman
No. Bidang Keahlian Pendidikan Minimal Kerja
Minimal

Ahli Perencana S2 Planologi/Perencana wilayah/Perancang


1. 5 Tahun
Wilayah/Kota Wilayah
2. Ahli Arsitektur S1 Arsitektur 3 Tahun
3. Ahli Sejarah S1 Sejarah/Antropologi budaya 3 Tahun
4. Ahli Pemetaan S1 Teknik Geodesi/Geografi 3 Tahun

b) Tenaga Pendukung
1. Surveyor (D3/S1 Teknik Sipil/Geodesi) memiliki SKT Surveyor (1 orang)
2. Drafter/OP GIS (D3/S1 Arsitektur) memiliki SKT Juru Gambar (1 orang)
3. Operator Komputer/Tenaga Administrasi (1 orang)
4. Narasumber (2 orang)

Pengalaman
No. Bidang Keahlian Pendidikan Minimal Kerja
Minimal
1. Surveyor D3/S1Teknik Sipil/Geodesi/ 3Tahun

2. Drafter/Operator GIS D3/S1 Geodesi/Geografi 3 Tahun

3. Tenaga Administrasi D3/S1 Semua Jurusan 3 Tahun


Tokoh sejarah/kerajaan/waris & pengamat
4. Narasumber
sejarah kerajaan

J. Laporan yang dihasilkan


a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan di dalam pekerjaan ini berisikan:
Bab 1 Latar belakang
yang berisi uraian tentang pemahaman konsultan terhadap tujuan, metodologi dan
model analisa, langkah-langkah/jadwal pelaksanaan pekerjaan, struktur organisasi
pelaksanaan pekerjaan, rencana kegiatan, rencana survey dan
pedoman/kriteria/standar yang akan digunakan.
Bab 2 Data dan Informasi
Yang berisi uraian dari data-data dan informasi yang dikumpulkan di lapangan
maupun sumber-sumber kutipan, buku-buku, silsilah ranji, poto dokumentasi, peta
maupun data-data lainnya yang berasal dari daerah rencana

Bab 3 Identifikasi & Inventarisasi


Yang berisi uraian dari permasalahan, maupun potensi yang dikumpulkan di
lapangan

Bab 4 Pemetaan Kawasan Eksisting


Yang berisi gambar-gambar /peta eksisting kawasan baik dari peta manual, digital,
koordinat ataupun foto citra satelit

Laporan Pendahuluan tersebut diserahkan kepada pihak pemberi pekerjaan sebanyak


7 (tujuh) eksemplar cetak jilid dalam format kertas A4 dan penyampaian laporan
sudah termasuk laporan aslinya.
Laporan dapat disetujui oleh pemberi jasa apabila Tim Teknis telah melakukan
koreksi laporan tersebut berdasarkan masukan hasil diskusi dengan narasumber,
tokoh masyarakat, aparat desa dan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang
selanjutnya dibuat dalam Berita Acara Laporan Pendahuluan/Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan.

b. Laporan Antara
Laporan Antara berisi:
Bab 5 Analisa
Yang berisi analisa data berdasarkan hasil-hasil survey dan observasi lapangan, serta
data pendukung lainnya. Pada tahap ini konsultan telah mendapatkan gambaran
tentang lokasi kawasan pemukiman bersejarah/pusaka berikut data-data
pendukungnya, pembagian zona berdasarkan potensi dan konsep penataan yang
terstruktur.

Bab 6 Konsep Penanganan


Yang berisi skematik design konsep perancangan/ penataan pemukiman bersejarah

Laporan Antara diserahkan kepada pihak pemberi pekerjaan sebanyak 7 (tujuh)


eksemplar yang dicetak jilid dalam format A4 dan penyampaiannya sudah termasuk
laporan aslinya.
Laporan dapat disetujui oleh pemberi jasa apabila Tim Teknis telah melakukan
koreksi laporan tersebut berdasarkan masukan hasil diskusi dan sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang selanjutnya dibuat dalam Berita Acara Laporan
Antara/Berita Acara Kemajuan Pekerjaan.

c. Laporan Akhir
Bab 7 Deliniasi kawasan Permukiman Bersejarah / Pusaka Koto Perambahan
Yang berisi deliniasi, pembagian zona-zona serta batas wilayah Permukiman
Bersejarah / Pusaka Koto Perambahan
Bab 8 Penataan Ruang Wilayah
Yang berisi Pemetaan serta Konsep Penataan wilayah yang memuat pembagian
zona, infrastruktur, sarana-prasarana yang dapat menjamin kelestarian kawasan
bersejarah tersebut

Bab 9 Penataan Langgam arsitektur lokal


Yang berisi gambaran konsep langgam arsitektur lokal yang harus dipertahankan
untuk kelestarian budaya kawasan tersebut.

Laporan Akhir disampaikan setelah penyempurnaan Laporan Antara. Laporan Akhir


diserahkan kepada pihak pemberi pekerjaan sebanyak 7 (tujuh) eksemplar dalam
format kertas A4 dan penyampaian laporan sudah termasuk laporan aslinya.

Laporan dapat disetujui oleh pemberi jasa apabila Tim Teknis telah melakukan
koreksi laporan tersebut berdasarkan masukan hasil diskusi dan sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang selanjutnya dibuat dalam Berita Acara Laporan
Akhir/Berita Acara Kemajuan Pekerjaan serta Berita Acara Serah Terima Dokumen
dan lainnya sesuai RAB.

d. Naskah Peraturan Daerah/Peraturan Bupati/Surat Keputusan tentang


Kawasan Permukiman Bersejarah / Pusaka Koto Perambahan
e. Seluruh file Laporan tersebut diatas dimasukkan ke dalam Flashdisk
sebanyak 5 (Lima) buah
f. Showcase : Skematik Desain & Konsep Penataan, didesain semenarik
mungkin, cetak HVS A2 Berwarna sebanyak 2 Unit diberi Bingkai dan kaki
untuk dipajang digaleri Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Pemukiman

K. P E N U T U P
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat sebagai pedoman (acuan) dalam
penyusunan Dokumen Deliniasi Permukiman Bersejarah / Pusaka Koto Perambahan
Tahun Anggaran 2017.

Hal - hal lain yang belum tercantum dalam petunjuk pelaksanaan ini akan dibuat dalam
format tersendiri dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Kerangka Acuan Kerja ini.

Bangkinang, 2017

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


(PPK)

H. RUSDIYANTO, ST
NIP. 19760626 200501 1 020

Anda mungkin juga menyukai