2.
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu tujuan penyelengaraan program transmigrasi adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan transmigran dan masyarakat disekitarnya, sekaligus sebagai pendekatan
untuk mendukung pembangunan daerah melalui pembangunan pusat-pusat kantong
produksi, perluasan lapangan kerja, pemberdayaan potensi sumber daya wilayah yang
pemanfaatannya kurang optimal agar berkembang lebih produktif serta memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa. Program Transmigrasi yang telah berjalan cukup lama telah
melahirkan berbagai kebijakan serta telah terjadi beberapa kali perubahan yang secara
langsung berpengaruh terhadap orientasi dan paradigma baru transmigrasi, guna memenuhi
program pemerintah yang berkesinambungan.
Sebagaimana diketahui saat ini untuk memperoleh tanah bagi penyelenggaraan transmigrasi
harus memperhatikan kepentingan pihak lain, baik itu instansi pemerintah, swasta maupun
masyarakat. Berdasarkan hasil evaluasi, ada calon lokasi transmigrasi yang ditolak dalam
program penyiapan pemukiman karena kurangnya dukungan aspek legalitas pertanahan.
Sedangkan animo masyarakat untuk bertransmigrasi semakin besar, maka sebagai langkah
antisipasi perlu melakukan Inventarisasi dan Identifikasi Potensi Sumber Daya Kawasan yang
ada di daerah. Salah satu cara study pengkajian wilayah, dapat dilaksanakan dengan
Identifikasi Calon Areal Lokasi Transmigrasi, kegiatan ini sebagai salah satu syarat dalam
rangka pengajuan pengurusan Surat Keputusan Pencadangan Areal Calon Lokasi
Transmigrasi dari Gubernur.
1. Untuk mendapatkan informasi calon lokasi transmigrasi terhadap status tanah dan
fungsi kawasan hutan;
2. Untuk mendapatkan kepastian letak, luas dan batas calon lokasi transmigrasi;
3. Sebagai bahan masukan dalam proses pengurusan aspek legalitas pertanahan.
Adapun sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya calon areal lokasi
transmigrasi yang memenuhi kriteria Clear and Clean (2C).
I.3 Dasar Pelaksanaan
I.3.1 UU No.15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian dan UU No. 29 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Atas UU Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian.
I.3.2 PP. No. 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU No.15 tahun 1997 tentang
Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan UU No. 29 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Atas UU Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian.
I.3.3 SKB Mentrans dan Kepala BPN No.114/MEN/1992-SK.24 tahun 1992 tentang
Pencadangan Tanah, Pengurusan dan Sertifikasi Hak Atas Tanah Lokasi Permukiman
Transmigrasi
I.3.4 SKB Mentrans dan PPH dan Menteri Kehutanan No.126/MEN/1994-122/KPTS -
11/1994 tentang Pelepasan Kawasan Hutan untuk Transmigrasi.
I.3.5 Surat Perintah Tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.090/3703/DPA
P4T, Tanggal 14 Mei 2012 dalam Rangka Inventarisasi dan Identifikasi Potensi
Kawasan Untuk Pengembangan Permukiman Transmigrasi
II.4.3 Demografi
Penduduk Desa Talabosa berjumlah 128 KK / 536 Jiwa sebagian besar penduduknya
bermata pencaharian sebagai Petani Padi Ladang dan Palawija serta Tanaman
Tahunan Lainnya.
II.4.4 Fasilitas Sosial dan Prasarana Ekonomi
Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Lore Peore yang terdiri dari 5 Desa, yaitu Taman
Kanak-Kanak 5 unit, SD 7 unit, SMP 1 unit, sedangkan di Desa Talabosa hanya
terdapat SD 1unit.
II.4.5 Penggunaan Status Tanah
Berdasarkan Peta Permohonan yang kemudian di Overlayakan pada peta yang
selanjutnya di pengecekkan lapangan menunjukkan bahwa lokasi yang di
mohon berdasarkan peta penyebaran hutan dan perairan, areal identifikasi
termasuk ke dalam Areal Pengunaan Lainnya (APL). Luas areal terekomendasi
adalah ±443 Ha yang di dalamnya merupakan semak belukar dan hutan
tersier.
Yang meliputi Hutan Lahan Kering Primer, Hutan Lahan Kering Sekunder, Semak
Belukar (hutan tersier), Ladang/Kebun dan Pemukiman.
III. PENUTUP
Dari hasil Identifikasi Calon Areal Lokasi Transmigrasi di Desa Talabosa Kecamatan Lore Tengah
Kabupaten Poso Propinsi Sulawesu Tengah, kiranya dapat ditarik kesimpulan dan saran yang
perlu di ketahui, sebagai berikut :
III.1 Kesimpulan
Sesuai hasil pengecekkan di lapangan, Areal Calon Lokasi tersebut merupakan
kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan Kawasan Hutan Yang dapat di Konversi
(HPK) dan tanggapan masyarakat disekitar calon lokasi tidak mendukung.
III.2 Saran
Dalam upaya mengantisipasi timbulnya permasalahan dalam penggunaan lahan,
maka perlu dilakukan Sosialisasi Tim Terpadu.
Demikian Laporan hasil identifikasi calon lokasi Transmigrasi di Desa Talabosa Kecamatan Lore
Tengah Kabupaten Poso dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
TIM IDENTIFIKASI