Anda di halaman 1dari 5

TIM IDENTIFIKASI AREAL CALON LOKASI TRANSMIGRASI DESA TALABOSA

KECAMATAN LORE TENGAH KABUPATEN POSO PROVINSI SULAWESI TENGAH

NO NAMA INSTANSI TANDA TANGAN

1. Ir. Moh. Fadlan, MM Disnakertrans Prov. Sulteng 1.

2.

2. Muchlis Disnakertrans Prov. Sulteng

3. Punding Lebang Disnakertrans Prov. Sulteng 3.

4. Sumartono, A.Md Disnakertrans Prov. Sulteng 4.

5. Zalzibar, ST Disnakertrans Prov. Sulteng 5.

6. Fransiskus RB Dinas Kehutanan Prov. Sulteng 6.

7. Angga Mahendra, A.Md BPKH Wilayah XVI Palu 7.

8. Rosyid Fathoni, S.Sos Disnakertrans Kabupaten Poso 8.

9. Kepala Desa Talabosa 9.


LAPORAN

HASIL IDENTIFIKASI CALON LOKASI TRANSMIGRASI DI DESA TALABOSA KECAMATAN LORE


PEORE KABUPATEN POSO PROVINSI SULAWESI TENGAH

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu tujuan penyelengaraan program transmigrasi adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan transmigran dan masyarakat disekitarnya, sekaligus sebagai pendekatan
untuk mendukung pembangunan daerah melalui pembangunan pusat-pusat kantong
produksi, perluasan lapangan kerja, pemberdayaan potensi sumber daya wilayah yang
pemanfaatannya kurang optimal agar berkembang lebih produktif serta memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa. Program Transmigrasi yang telah berjalan cukup lama telah
melahirkan berbagai kebijakan serta telah terjadi beberapa kali perubahan yang secara
langsung berpengaruh terhadap orientasi dan paradigma baru transmigrasi, guna memenuhi
program pemerintah yang berkesinambungan.

Berdasarkan Undang-Undang No.15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian disebutkan bahwa


alokasi Penyediaan Tanah bagi penyelenggaraan transmigrasi sangat penting, yang di
dasarkan pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk memberikan kepastian
bagi penyediaan lapangan kerja dan ruang usaha serta pemukiman.

Sebagaimana diketahui saat ini untuk memperoleh tanah bagi penyelenggaraan transmigrasi
harus memperhatikan kepentingan pihak lain, baik itu instansi pemerintah, swasta maupun
masyarakat. Berdasarkan hasil evaluasi, ada calon lokasi transmigrasi yang ditolak dalam
program penyiapan pemukiman karena kurangnya dukungan aspek legalitas pertanahan.
Sedangkan animo masyarakat untuk bertransmigrasi semakin besar, maka sebagai langkah
antisipasi perlu melakukan Inventarisasi dan Identifikasi Potensi Sumber Daya Kawasan yang
ada di daerah. Salah satu cara study pengkajian wilayah, dapat dilaksanakan dengan
Identifikasi Calon Areal Lokasi Transmigrasi, kegiatan ini sebagai salah satu syarat dalam
rangka pengajuan pengurusan Surat Keputusan Pencadangan Areal Calon Lokasi
Transmigrasi dari Gubernur.

I.2. Maksud dan Tujuan


Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan Identifikasi Calon Lokasi Transmigrasi adalah :

1. Untuk mendapatkan informasi calon lokasi transmigrasi terhadap status tanah dan
fungsi kawasan hutan;
2. Untuk mendapatkan kepastian letak, luas dan batas calon lokasi transmigrasi;
3. Sebagai bahan masukan dalam proses pengurusan aspek legalitas pertanahan.
Adapun sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya calon areal lokasi
transmigrasi yang memenuhi kriteria Clear and Clean (2C).
I.3 Dasar Pelaksanaan
I.3.1 UU No.15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian dan UU No. 29 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Atas UU Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian.
I.3.2 PP. No. 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU No.15 tahun 1997 tentang
Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan UU No. 29 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Atas UU Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian.
I.3.3 SKB Mentrans dan Kepala BPN No.114/MEN/1992-SK.24 tahun 1992 tentang
Pencadangan Tanah, Pengurusan dan Sertifikasi Hak Atas Tanah Lokasi Permukiman
Transmigrasi
I.3.4 SKB Mentrans dan PPH dan Menteri Kehutanan No.126/MEN/1994-122/KPTS -
11/1994 tentang Pelepasan Kawasan Hutan untuk Transmigrasi.
I.3.5 Surat Perintah Tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.090/3703/DPA
P4T, Tanggal 14 Mei 2012 dalam Rangka Inventarisasi dan Identifikasi Potensi
Kawasan Untuk Pengembangan Permukiman Transmigrasi

II. PELAKSANAAN IDENTIFIKASI


II.1 Persiapan Pelaksanaan
Guna mendukung pelaksanaan Identifikasi Calon Areal Lokasi Transmigrasi, sebelumnya
perlu dipersiapkan segala sesuatu yang dikoordinasikan dengan instansi teknis terkait, untuk
menyiapkan data-data pendukung yang akan digunakan antara lain :

II.1.1 Peta Rupa Bumi Indonesia Skala = 1 : 50.000


II.1.2 Peta Kawasan Hutan dan Perairan Sulawesi Tengah Skala = 1 : 250.000
II.1.3 Surat Penyerahan Tanah/Surat Pernyataan Masyarakat tentang pelepasan tanah
untuk program transmigrasi
II.2 Metode Tahapan Pelaksanaan
Pelaksanaan Identifikasi ini dilakukan dengan beberapa metode/pendekatan dan pengecekan
dilapangan, serta analisis peta yang digunakan sebagai pedoman.
II.2.1 Pendekatan
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan interpestasi peta, wawancara dengan
tokoh masyarakat setempat.
II.2.2 Pengecekan Lapangan
Obserfasi dari dekat pada areal calon lokasi transmigrasi dengan mengecek kondisi
lapangan yang sebenarnya guna pelayakan program transmigrasi dengan 2C dan 3L
yaitu Clear and Clean dan layak huni, layak usaha dan layak berkembang serta
memperkirakan luasan areal tersebut.

II.2.3 Analisa Peta


Setelah mengadakan obserfasi dilapangan, peta-peta yang digunakan sebagai pedoman
dipadukan guna memperoleh gambaran yang lebih jelas, dengan memadukan peta-
peta yang digunakan seperti Peta Rupa Bumi, Peta Kawasan dan Perairan Propinsi
Sulawesi Tengah, maka akan terlihat dengan jelas gambaran kondisi areal calon lokasi
transmigrasi tersebut.

II.3 Pelaksanaan Identifikasi


Identifikasi Areal calon Lokasi transmigrasi dilaksanakan oleh tim terpadu dari beberapa
instansi terkait yang meliputi unsur :
1. Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Propinsi Sulawesi Tengah
2. Dinas Kehutanan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah
3. Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XVI Palu
4. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Poso
II.4 Waktu Pelaksanaan
Adapun waktu pelaksanaan mulai tanggal 26 Mei 2017 s/d 1 Juni 2017, dengan sasaran
lokasi Desa Talabosa Kecamatan Lore Tengah Kabupaten Poso yang direncanakan untuk
calon lokasi transmigrasi umum.
Sehubungan dengan pelaksanaan Identifikasi Areal Calon Lokasi Transmigrasi di Desa
Talabosa tersebut, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
II.4.1 Kondisi Wilayah
Areal Calon Lokasi Transmigrasi masuk dalam wilayah Desa Talabosa Kecamatan Lore
Tengah Kabupaten Poso, yang secara geografis terletak pada koordinat;
1. 119◦44'00" - 119◦51'00" Bujur Timur
2. 01◦29'00" - 01◦36'00" Lintang Selatan
Secara administrasi Areal Calon Lokasi Transmigrasi termasuk dalam wilayah
Kawasan Lore Peore Desa Talabosa Kecamatan Lore Peore Kabupaten Poso Propinsi
Sulawesi Tengah, sedangkan Batas Administrasi atau fisiknya adalah sebagai berikut :
Secara administrasi Areal Calon Lokasi Transmigrasi termasuk dalam wilayah
Kawasan Lore Peore Desa Talabosa Kecamatan Lore Peore Kabupaten Poso Propinsi
Sulawesi Tengah, sedangkan Batas Administrasi atau fisiknya adalah sebagai berikut :

- Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Lariang


- Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Lambakalado
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Betue
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Urana
II.4.2 Aksebilitas/ Transportasi
Desa Talabosa dapat dijangkau dari Ibukota Kabupaten Poso dengan jarak tempuh
110 Km dan waktu tempuh 3 jam jalan darat dengan roda empat maupun roda dua
dan dari Ibukota Provinsi dengan jarak tempuh 144 Km dan waktu tempuh 3,5 jam
jalan darat dengan roda empat maupun roda dua.

II.4.3 Demografi
Penduduk Desa Talabosa berjumlah 128 KK / 536 Jiwa sebagian besar penduduknya
bermata pencaharian sebagai Petani Padi Ladang dan Palawija serta Tanaman
Tahunan Lainnya.
II.4.4 Fasilitas Sosial dan Prasarana Ekonomi
Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Lore Peore yang terdiri dari 5 Desa, yaitu Taman
Kanak-Kanak 5 unit, SD 7 unit, SMP 1 unit, sedangkan di Desa Talabosa hanya
terdapat SD 1unit.
II.4.5 Penggunaan Status Tanah
Berdasarkan Peta Permohonan yang kemudian di Overlayakan pada peta yang
selanjutnya di pengecekkan lapangan menunjukkan bahwa lokasi yang di
mohon berdasarkan peta penyebaran hutan dan perairan, areal identifikasi
termasuk ke dalam Areal Pengunaan Lainnya (APL). Luas areal terekomendasi
adalah ±443 Ha yang di dalamnya merupakan semak belukar dan hutan
tersier.

II.4.6 Kesesuaian Lahan


Calon Lokasi Transmigrasi di Desa Talabosa berupa bukit dengan kondisi
Topografi antara 8 % - 15 % landai, agak berbukit 15 % - 25 %, berbukit 25 % -
40 %. Dengan ketinggian dari permukaan laut dengan formasi geologi dari
jenis batuan, sedangkan tanahnya liat lampung kecoklatan.

II.4.7 Keadaan Hidrologi


Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dengan cara melakukan
penggalian sumur sampai kedalaman ± 3 meter, tidak didapatkan air dan
wawancara dengan masyarakat di lokasi identifikasi, diperoleh informasi
bahwa tidak ada dijumpai adanya sumur (Air Tanah Dangkal). Umumnya
masyarakat di sekitar lokasi identifikasi menggunakan air yang berasal dari
air sungai yang dialirkan dengan sistem pipanisasi secara grafitasi.

Pada calon lokasi transmigrasi di Desa Talabosa terdapat sungai Lariang,


sungai Urana, sungai Lamabkalado dan sungai-sungai kecil lainnya.
II.4.8 Arahan Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah
Dalam konteks Penetapan Tata Ruang Wilayah Propinsi Sulawesi Tengah,
status hutan yang di identifikasi berdasarkan legal format dari Dinas
Kehutanan, termasuk kedalam Kawasan Hutan dengan fungsi Hutan Produksi
Terbatas (HPT), Hutan Produksi Tetap (HP) dan Hutan Produksi yang dapat di
Konversi (HPK) dan Areal Penggunaan Lain(APL).

Yang meliputi Hutan Lahan Kering Primer, Hutan Lahan Kering Sekunder, Semak
Belukar (hutan tersier), Ladang/Kebun dan Pemukiman.

III. PENUTUP
Dari hasil Identifikasi Calon Areal Lokasi Transmigrasi di Desa Talabosa Kecamatan Lore Tengah
Kabupaten Poso Propinsi Sulawesu Tengah, kiranya dapat ditarik kesimpulan dan saran yang
perlu di ketahui, sebagai berikut :
III.1 Kesimpulan
Sesuai hasil pengecekkan di lapangan, Areal Calon Lokasi tersebut merupakan
kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan Kawasan Hutan Yang dapat di Konversi
(HPK) dan tanggapan masyarakat disekitar calon lokasi tidak mendukung.

III.2 Saran
Dalam upaya mengantisipasi timbulnya permasalahan dalam penggunaan lahan,
maka perlu dilakukan Sosialisasi Tim Terpadu.

Demikian Laporan hasil identifikasi calon lokasi Transmigrasi di Desa Talabosa Kecamatan Lore
Tengah Kabupaten Poso dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Palu, Juni 2017

TIM IDENTIFIKASI

Anda mungkin juga menyukai