I
PENDAHULUAN
BAB II
PELAKSANAAN PEKERJAAN
2.1.3.1 Persiapan/Perencanaan
1. Persiapan Administrasi
B. Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kondisi
areal survey secara umum serta posisi areal HPL Lokasi Lahan yang akan
di ukur. Disamping itu juga untuk penentuan lokasi rencana base camp,
posisi titik ikat, strategi penentuan jalur pengukuran dan persiapan
tenaga lokal yang akan membantu proses pengukuran.
G. Pengukuran Rincian
1. Pengukuran persil dilakukan dengan menggunakan base line sebagai
dasar penarikan pengukuran tiap persil LP. LU.I dan Blok II. Secara
terbuka terkontrol sudut dan jarak.
2. Pengukuran sudut dilakukandengan menggunakan alat Theodolit Wild
TO atau sejenisnya, dengan metode pengukuran seri ganda, dengan
toleransi 1 menit 60 detik.
3. Pengukuran jarak dilakukan dengan pita ukur dan dichek kembali
dengan bacaan optis ke muka dan ke belakang, toleransi 1:3.000.
4. Data lapangan harus dicatat pada buku ukur lapangan disertai dengan
sket jalur pengukuran (gambar kasar), guna membantu dalam
pengeplotan koordinat saat menggambar pada peta draf.
5. Seluruh perhitungan dilakukan dilapangan dan apabila tidak
memenuhi toleransi, maka akan dilakukan pengukuran ulang.
6. Toleransi salah penutup sudut untuk poligon tertutup adalah 3' n,
dimana n adalah jumlah titik sudut pengamatan.
7. Toleransi salah penutup jarak linier adalah 1 : 3.000.
J. Pekerjaan Studio
Pengolahan Data Lapangan
Atau
o Azimut Matahari
Pengamanan azimuth dilakukan dengan cara tadah dengan system
pengamatan tinggi matahari. Perhitungan dilakukan dengan rumus
:
Cos A = (sin δ – sin Ө cos h)
Dalam hal ini :
A = azimuth matahari
δ = deklinasi matahari
Ө = lintang pengamatan
h = tinggi matahari
o Konversi Grid
konversi grid adalah sudut antara utara grid/utara peta (UG) dan
utara sebenarnya/utara geografis (US). Perhitungan harga
konversi grid dilakukan dengan tabulasi harga lintang dan bujur.
Setelah dikoreksi dengan harga konversi grid, kemudian
arah/azimuth yang diperoleh digunakan untuk proses hitungan.
Secara matematis penentuan harga konvergensi grid (Kg)
dirumuskan
Kg = (XII).p + (XIII).p3 + (C5).p5
o Perhitungan Koordinat
Rumus yang digunakan untuk menghitung koordinat pada titik-
titik patok BM yang dipasang dilapangan baik yang berada dititik
ikat, awal jalur base line dan akhir jalur base line dengan
menggunakan polygon terbuka terikat sudut dengan pengamatan
azimuth matahri ( dari BM-0 sampai BM-2 ), yaitu:
Xn + 1 = Xn + dn sin α
Yn + 1 = Yn + dn cos α
o Analisis Ketelitian
Ketelitian hasil pekerjaan dipengaruhi oleh ketelitian pelaksanaan
pengukuran, oleh karena itu control terhadap hasil pengukuran
sudah harus dilakukan sejak dilapangan dengan menggunakan
hitungan Bowdith. Selanjutnya hasil pengukuran diproses dengan
menghitung koordinat jalur pengukuran. Ketelitian hasil
pengukuran akan diketahui dari salah penutup absis maupun
ordinatnya.
Secara umum koreksi kesalahan yang diberikan terhadap hasil
perhitungan menliputi :
Kesalahn Sudut : Ө = [ ( Ө-(n-2)180)/n], Өn s 3’ n
Kesalahan Absis : fxn =( d sin a) dn/ d
Kesalahan Ordinat : fyn = 9 d cos a ) d n/ d
Kesalahan Linier : n = [{fx}2 + ( fy}2],fr ≤1:3.000
o Perhitungan Luas
Perhitungan luas Areal atau lokasi trasmigrasi dilakukan dengan
menggunakan system koordinat dan dichek dengan menggunakan
alat planimeter. Prinsipnya adalah mengitung perubahan harga
satuan mekanis yang terdapat dalam alat ukur ( perputaran roda ).
Dalam perhitungan dengan planimeter digital besaran luasan
merupakan harga terukur di kalikan harga konstanta sesuai input
skala peta yang digunakan. Dalam perhitungan matematika
denganplanimeter konvensional,dapat dirumuskan dengan;
S=L n D ( n2-n1 )
Dalam Hal ini :
o Pengambaran
Peta hasil kegiatan Pengukuran dan Pembagian Lahan Tempat
Tinggal dan Lahan Usaha dicetak dengan skala 1 : 2.500. Untuk
memperlancar proses penggambaran peta, maka format peta
sudah disiapkan lebih dahulu, sehingga selesai pengolahan data
siap untuk dicetak pada template lembar peta yang telah
disediakan. Produk peta yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah;
Peta Pengukuran dan Pembagian Lahan skala 1 : 2.500
Pada peta ini menggambarkan tentang pengukuran bidang
tanah dan pembagian lahan/persil baik pada lahan
pekarangan, lahan usaha I dan blok lahan usaha II. Peta ini
dibuat dalam bentuk format digital (*.shp) dilengkapi data
koordinatnya.
Peta Orientasi dan Batas Administrasi
Lokasi dari hasil pengukuran pembagian lahan digambarkan
posisinya pada peta yang mengambarkan batas administrasi
desa diseluruh kecamatan yang bersangkutan. Hasil dari
ploting peta administrasi dimintakan pengesahannya pada
camat setempat
K. Pelaporan
Setelah melakukan pengukuran lapangan maka disusun laporan hasil
kegiatan yang menginformasikan seluruh kegiatan lapangan dengan
disertai data-data hasil lapangan dan peta. Lampiran dari laporan
tersebut antara lain:
a. Buku ukur lapangan;
b. Dokumentasi kegiatan;
c. Dokumentasi Patok BM dan patok Batas Bidang Tanah (PVC);
d. Daftar Koordinat Patok BM dan Patok Batas Bidang Tanah;
e. Berita Acara Pengukuran dan Pembagian lahan.
f. Jenis Laporan yang harus disampaikan :
Laporan Pendahuluan (5 eks) yang memuat :
Peta rencana kerja pembagian tanah yang dibuat
berdasarkan Peta As Built Drawing (ABD)
Metodologi pelaksanaan kegiatan
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Daftar Personil dan Peralatan
*) Laporan Pendahuluan dipresentasikan untuk
mendapat masukan dari pihak pemberi tugas.
L. Sub Bidang
Pengukuran Bagi Lp Lu I Dan Block Lu Ii Tanjung Buka SP 10 ( 153 KK )
Sub Bidang PR.103 ( Jasa Perencanaan Dan Perancangan Lingkungan
BangunanDan Lansekap )
Jadwal Pelaksanaan
A. Team Leader
Bertugas memimpin dan mengawasi dan bertanggung jawab atas
pelaksanaan pekerjaan lapangan serta mengadakan koordinasi dengan
instansi lintas sector
terkait, sampai pembuatan laporan akhir. Team Leader adalah seorang
SKA Ahli Madya- Geodesi pengalaman 5 (empat) Tahun.
C. Operator Komputer
Melaksanakan seluruh pekerjaan penggambaran sesuai yang diberikan
oleh ketua tim maupun tenaga ahli lainnya. Disyaratkan dari lulusan SMK
mempunyai pengalaman minimal 2 (dua) tahun
D. Operator GIS
Melaksanakan seluruh pekerjaan Pemberkasan sesuai yang diberikan oleh
ketua tim maupun tenaga ahli lainnya. Disyaratkan dari lulusan S1
Geodesi yang telah mempunyai pengalaman peta minimal 3 (tiga) tahun.
E. Tenaga Lokal
Membantu Team Survey untuk mengumpulkan data – data dilapangan
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini merupakan pedoman teknis untuk melaksanakan
pekerjaan Pembagian Lahan Pekarangan,Lahan Usaha I dan Blok Lahan Usaha II.
Pesan positif dari semua pihak sangat diharapkan guna terciptanya hasil pekerjaan
yang optimal.
EDI MULYADI, SE
Nip. 19620214 198302 1 019