Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah Jo. Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah
Susun dan Pendaftaran Tanah disebutkan bahwa "Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi
pengumpulan, pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data
yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan• satuan rumah
susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada
haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya".

Pendaftaran tanah bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan kepada
pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun, dan hak-hak lain yang terdaftar
agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan untuk
menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk Pemerintah agar
dengan mudah dapat memperoleh data yang diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum
mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun yang sudah terdaftar untuk
terselenggaranya tertib administrasi pertanahan. Pendaftaran tanah meliputi kegiatan pendaftaran
tanah untuk pertama kali dan pemeliharaan data pendaftaran tanah. Pendaftaran tanah pertama
kali, meliputi:

pengumpulan dan pengolahan data fisik, pembuktian hak dan pembukuannya, penerbitan
sertipikat, penyajian data fisik dan data yuridis, penyimpanan daftar umum dan dokumen.
Pendaftaran tanah pertama kali dilaksanakan melalui pendaftaran tanah secara sistematik dan
pendaftaran tanah secara sporadik.

Dalam perkembangannya, pendaftaran tanah sistematis yang dilaksanakan pada seluruh desa di
wilayah kabupaten dan seluruh kelurahan di wilayah perkotaan yang meliputi semua bidang tanah
di seluruh wilayah Republik Indonesia menjadi kebijakan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
(PTSL). Kebijakan ini menjadi Program Strategis Nasional dengan konsep membangun data
bidang tanah baru dan sekaligus meningkatkan serta menjaga kualitas data bidang tanah terdaftar

I-1
yang sudah ada agar seluruh bidang-bidang tanah terdaftar lengkap dan akurat yang memberikan
jaminan kepastian dan perlindungan hukum hak atas tanah dan jaminan kepastian letak dan batas
bidang tanah.

Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), kegiatan
pengukuran dan pemetaan bidang tanah yang dilaksanakan belum menyeluruh pada areal
desa/kelurahan yang telah ditetapkan sebagai lokasi kegiatan, peningkatan kualitas data baik untuk
bidang tanah terdaftar terpetakan (KW 1,2,3), maupun bidang tanah terdaftar yang belum
terpetakan (KW 4,5,6) dan bidang tanah yang belum terdaftar yang dilaksanakan secara sistematik
lengkap, mengelompok dalam satu wilayah desa/kelurahan lengkap. Dari hasil pelaksanaan
pekerjaan masih di temukan hal-hal sebagai berikut:
- Hasil pengukuran dan pemetaan kegiatan PTSL masih sporadis.
- Data hasil pengukuran bidang tanah belum terdaftar masih ditemukan tumpang tindih (overlap)
dengan data bidang tanah yang sudah terdaftar terpetakan.
- Antara bidang tanah terdaftar terpetakan (KW 1,2,3) masih terdapat tumpang tindih (overlap).
- Terdapat hambatan pada pelaksanaan plotting bidang tanah K4 (KW 4,5,6).
- Bidang tanah terdaftar terpetakan belum sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan.
Berdasarkan temuan permasalahan tersebut di atas, diketahui bahwa penyebabnya antara lain
adalah tidak tersedianya peta dasar pendaftaran yang komprehensif dan dilengkapi dengan Peta
Foto ataupun Citra Satelit Resolusi Tinggi yang bergeoreferensi. Dengan perkembangan teknologi
pemetaan fotogrametri menggunakan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA/UAV) yang berkembang
cukup pesat, teknologi terkini saat ini telah dilengkapi dengan sistem penentuan posisi berupa
Global Navigation Satellite System - Post Processing Kinematic (GNSS-PPK) – yang mana untuk
mendapatkan orthophoto dapat mereduksi kebutuhan atas Ground Control Point (GCP) sebagai
ikatan titiknya. Hasil uji coba yang dilakukan menunjukkan perbedaan koordinat yang diukur
menggunakan GNSS Real Time Kinematic (RTK) dan koordinat dari orthophoto hasil pemetaan
fotogrametri menggunakan PUNA/UAV dapat dilaksanakan relatif cepat serta dengan hasil yang
akurat, sehingga Pesawat Udara Nir Awak (PUNA/UAV) dengan receiver GNSS PPK dapat
digunakan untuk pembuatan Peta Foto sebagai referensi/acuan dalam pelaksanaan kegiatan
Pengumpulan Data Fisik Terintegrasi.
Pada kegiatan PTSL 2023 kegiatan pengukuran dan pemetaan bidang tanah dilakukan secara
menyeluruh pada areal yang desa/kelurahan yang telah ditetapkan sebagai lokasi kegiatan – baik
untuk bidang tanah yang sudah terdaftar, peningkatan kualitas bidang tanah terdaftar yang belum

I-2
terpetakan, dan bidang tanah yang belum terdaftar, yang dilaksanakan secara sistematik lengkap
mengelompok dalam satu wilayah desa/kelurahan lengkap. Kegiatan ini diutamakan dilaksanakan
pada lokasi desa/kelurahan yang belum pernah ditunjuk sebagai lokasi PTSL, dan dalam
pengumpulan data fisiknya wajib dilaksanakan berdasarkan pada peta foto yang dibuat.
Kegiatan PTSL Tahun 2023 untuk wilayah Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan
dilaksanakan pembuatan peta foto menggunakan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA/UAV) pada 14
(empat belas) wilayah desa dan 1 (satu) wilayah kelurahan dengan target luas area pemetaan foto
udara dengan luas 15.609 hektar.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan pembuatan peta foto menggunakan Pesawat Udara
Nirawak (PUNA) adalah :
1. Percepatan Pendaftaran Tanah;
2. Tersedianya Peta Foto dan Peta Pendaftaran yang lengkap dalam format digital dengan standar
data spasial yang telah ditetapkan;

C. Kegunaan

Adapun kegunaan dari pelaksanaan kegiatan Pembuatan Peta Foto Menggunakan Pesawat Udara
Nirawak (PUNA) Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan adalah memudahkan dalam
identifikasi bidang tanah yang nampak pada peta foto.

D. Dasar Hukum

Referensi hukum yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Pembuatan Peta Foto
Menggunakan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan
adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaga Negara
Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor
2043);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3696);
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 83);
4. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 84);

I-3
5. Keputusan Presiden Nomor 34 tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional di Bidang Pertanahan;
6. Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan
Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024;
7. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor
Pertanahan;
8. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional;
9. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 7 Tahun
2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
10. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia;
11. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan
dan Pengaturan Pertanahan;
12. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
1997 tentang Pendaftaran Tanah;
13. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 21 Tahun
2019 tentang Peta Dasar Pertanahan;
14. Peraturan Badan Informasi Geospasial Nomor 18 Tahun 2021 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Informasi Geospasial;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan
Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah
16. Standar Nasional Indonesia (SNI) 8202: 2019 tentang Ketelitian Peta Dasar;
17. Petunjuk Teknis Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Nomor 3/Juknis-HK.02/III/2023.

I-4
E. Waktu Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pembuatan Peta Foto Menggunakan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan akan
dilaksanakan selama 54 (lima puluh empat) hari. Dalam Menyusun rencana kegiatan, dilakukan pendekatan terhadap faktor pertimbangan lingkup pekerjaan
yang dikehendaki dan hasil keluaran pekerjaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat jadwal pelaksanaan (time schedule) terlampir.

I-5
Tabel 1.1 Waktu Pelaksanaan Kegiatan

I-6
F. Ruang Lingkup Lokasi Kegiatan
Adapun lokasi Kegiatan Pembuatan Peta Foto Menggunakan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA)
Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan adalah sesuai dengan luas penetapan lokasi PTSL
di 5 (lima) Kecamatan yaitu : Kecamatan Bulupoddo, Sinjai Selatan, Sinjai Tengah, Sinjai Timur
dan Kecamatan Tellu Limpoe. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut :
Tabel 1.2 Lokasi Kegiatan Pembuatan Peta Foto Menggunakan Pesawat Udara Nir Awak
(PUNA) Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan
Kecamatan Desa/Kelurahan Luas (Ha)
Kecamatan Bulu Poddo Desa Lamatti Riaja 907.568
Kecamatan Bulu Poddo Desa Lamatti Riattang 1157.82
Kecamatan Bulu Poddo Desa Lappa Cinrana 551.075
Kecamatan Sinjai Selatan Desa Palae 986.588
Kecamatan Sinjai Selatan Desa Talle 2268.71
Kecamatan Sinjai Tengah Desa Mattunrung Tellue 2295.26
Kecamatan Sinjai Tengah Kelurahan Samaenre 833.214
Kecamatan Sinjai Timur Desa Bongki Lengkese 219.938
Kecamatan Sinjai Timur Desa Kaloling 568.703
Kecamatan Sinjai Timur Desa Kampala 910.522
Kecamatan Sinjai Timur Desa Panaikang 504.011
Kecamatan Sinjai Timur Desa Sanjai 761.52
Kecamatan Tellulimpoe Desa Lembang Lohe 930.919
Kecamatan Tellulimpoe Desa Massaile 1191.08
Kecamatan Tellulimpoe Desa Sukamaju 1523.04
Luas 15609.968
Sumber: File SHP AOI, Kantah Sinjai,2023

I-7
I-8
G. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang Lingkup Kegiatan Pembuatan Peta Menggunakan Pesawat Udara Nirawak (PUNA)
Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan terdiri atas :

1. Tahap Persiapan
▪ Koordinasi dengan pihak PPK dan tim teknis dari Kantah Kabupaten Sinjai, Provinsi
Sulawesi Selatan terkait lokasi kegiatan pembuatan peta foto.
▪ Koordinasi dengan Airnav Cabang Makassar terkait perizinan pengoperasian Pesawat
Udara Nir Awak (PUNA) di Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan
▪ Koordinasi dengan Kementerian Perhubungan Udara terkait Persetujuan perizinan
pengoperasian Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) di wilayah Kabupaten Sinjai, Provinsi
Sulawesi Selatan
▪ Penerbitan NOTAM dari Airnav Cabang Makassar sebagai acuan dalam penentuan
rencana tinggi terbang dan jalur terbang dalam pelaksanaan Kegiatan Pembuatan Peta
Menggunakan Pesawat Udara Nirawak (PUNA) Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi
Selatan.
Pada tahap ini juga dilakukan persiapan alat dan perlengkapan survei, serta tes alat yang akan
digunakan. Perlengkapan dan peralatan survei yang digunakan diantaranya sebagai berikut :
a. Phantom 4 RTK
Phantom 4 RTK merupakan drone DJI yang dirancang khusus untuk fotogrametri,
pemetaan presisi tinggi dan misi akuisisi data lainnya. Drone ini dilengkapi dengan real
time kinematik built in.

I-9
b. Matrice 300 RTK

I-10
c. GPS Geodetik (E Survey & COmnac T300)

d. Panel ICP (Independent Control Point)

I-11
2. Tahap Pengumpulan Data Sekunder
▪ Pengumpulan informasi data titik CORS BIG terdekat di Kabupaten Sinjai, Provinsi
Sulawesi Selatan.
▪ Pengumpulan data polygon area kelurahan/desa lokasi rencana pelaksanaan Kegiatan
Pembuatan Peta Menggunakan Pesawat Udara Nirawak (PUNA) Kabupaten Sinjai,
Provinsi Sulawesi Selatan.
▪ Pengumpulan informasi titik rencana base.

3. Tahap Pengumpulan Data Primer


▪ Perencanaan tinggi dan jalur terbang (Flight Plan)
▪ Pelaksanaan akuisisi data lapangan
▪ Perencanaan pengukuran GPS Geodetik
▪ Pelaksanaan pengukuran GPS Geodetik

4. Tahap Pekerjaan Studio


▪ Prosessing data foto udara
▪ Processing data hasil pengukuran GPS Geodetik
▪ Deskripsi Titik Uji (ICP)
▪ Daftar Koordinat Titik Uji (ICP)
▪ Foto Udara Digital
▪ Mosaik orthophoto gabungan (georeferensi (.ecw dan .tiff)
▪ Mosaik Orthophoto grid TMI 16 (georeferensi (.ecw dan .tiff)
▪ Hasil Tile Peta Grid Tile Map Index 16 dalam bentuk Mbtiles

5. Tahap pelaporan

Penyusunan laporan akhir terkait pelaksanaan Kegiatan Pembuatan Peta Menggunakan


Pesawat Udara Nirawak (PUNA) Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan.

I-12

Anda mungkin juga menyukai