Untuk membuat peta bidang tanah yang merupakan peta rangka data
P4T diperlukan tersedianya peta kerja. Pengukuran keliling ini adalah
dalam rangka pembuatan peta kerja. Prinsip dalam pelaksanaan
pengukuran keliling dalam rangka Kegiatan P4T adalah secara
Terrestris (Fix Boundary) maupun Fotogrametris (General Boundary/
Delineasi di atas Peta Dasar).
Hasil dari kegiatan pengukuran keliling ini adalah berupa peta dasar
yang memuat batas keliling desa/ kelurahan, jaringan jalan, jaringan
sungai dan tempat-tempat penting lainnya seperti kantor desa/
kelurahan.
Dalam konteks Inventarisasi P4T, peta ini digunakan sebagai peta dasar
untuk memetakan bidang-bidang tanah yang ada dalam desa/
kelurahan yang diinventarisasi.
Pengukuran Keliling Untuk Peta Kerja
Karena hasil kegiatan ini berupa peta yang dibagi menjadi beberapa
lembar peta, maka sebelum digunakan lembar-lembar peta tersebut
harus digabung menjadi satu satuan administrasi desa/ kelurahan.
Peta ini digunakan untuk 2 (dua) tujuan. Pertama, untuk melihat posisi
setiap bidang tanah terhadap bidang-bidang tanah lainnya (bidang
tanah tetangganya). Kedua, digunakan sebagai rangka atau peta kerja
dalam melaksanakan survei P4T masing-masing bidang tanah.
Sebagai peta kerja, maka peta ini harus dapat memperlihatkan setiap
bidang tanah yang ada di seluruh desa/kelurahan. Oleh karena itu skala
petanya berkisar antara 1 : 1000 sampai dengan 1 : 2500 sesuai dengan
kondisi luas bidang dari desa/kelurahan yang didata.
Setiap bidang tanah yang terukur dan terpetakan dalam desa/kelurahan
tersebut perlu diberi nomor. Nomor tersebut adalah NIB (Nomor Induk
Bidang) yang merupakan nomor identitas tunggal (single identity
number) dari suatu bidang tanah. Dalam satu desa/kelurahan tidak ada
bidang tanah yang memiliki nomor yang sama.
Inventarisasi Data P4T Setiap Bidang Tanah
Peta bidang tanah yang diperoleh dari hasil pemetaan tiap satuan peta
digabungkan sehingga menjadi satu kesatuan peta bidang tanah desa/
kelurahan. Hasil penggabungan ini digambarkan menjadi beberapa
lembar peta berukuran 90 x 90 cm. Masing-masing bidang tanah
secara berurutan diberi nomor secara unik. Peta bidang tanah
dilengkapi dengan Tabel data P4T.
Skala peta penyajian disesuaikan dengan luasnya yang berkisar antara 1
: 1000 sampai dengan 1 : 5000. Jika seluruh lokasi tidak bisa disajikan
dalam satu lembar atau harus dipotong, maka pemotongannya
dilakukan menurut batas administrasi dusun, RW, RT atau batas-batas
alam yang jelas.
Penggambaran peta penggunaan tanah (arsir atau tata warna)
mengikuti Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1
Tahun 1997
Penggambaran
Karena produk akhir dari kegiatan Inventarisasi P4T adalah data, maka
untuk menghindari penyalahgunaan peta-peta yang dihasilkan dari
kegiatan inventarisasi, pada kanan bawah peta perlu ditulis ”Peta ini
bukan merupakan bukti hak/ kepemilikan”.
Entry & Analisis Data
Tahapan Pelaporan