1
I. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104,
Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3696);
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian
Agraria dan Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 83);
4. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
84);
5. Keputusan Presiden Nomor 34 tahun 2003 tentang Kebijakan
Nasional di Bidang Pertanahan;
6. Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan
Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet
Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024;
7. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan;
8. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
9. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
10. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pelayanan Informasi Publik di
Lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia;
11. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan;
12. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan
Pelaksanaaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah;
13. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 21 Tahun 2019 tentang Peta Dasar Pertanahan;
2
14. Peraturan Badan Informasi Geospasial Nomor 18 Tahun 2021 tentang
Tata Cara Penyelenggaraan Informasi Geospasial;
15. Standar Nasional Indonesia (SNI) 8202 : 2019 tentang Ketelitian Peta
Dasar;
16. Petunjuk Teknis Pengumpulan Data Fisik Terintegrasi PTSL 2023
tanggal 24 Desember 2022.
3
Pesawat Udara Nir Awak (PUNA/UAV) dengan receiver GNSS PPK dapat
digunakan untuk pembuatan Peta Foto sebagai referensi/acuan dalam
pelaksanaan kegiatan Pengumpulan Data Fisik Terintegrasi.
Pada kegiatan PTSL 2023 kegiatan pengukuran dan pemetaan bidang
tanah dilakukan secara menyeluruh pada areal yang desa/kelurahan
yang telah ditetapkan sebagai lokasi kegiatan – baik untuk bidang tanah
yang sudah terdaftar, peningkatan kualitas bidang tanah terdaftar yang
belum terpetakan, dan bidang tanah yang belum terdaftar – yang
dilaksanakan secara sistematik lengkap mengelompok dalam satu
wilayah desa/kelurahan lengkap. Kegiatan ini diutamakan dilaksanakan
pada lokasi desa/kelurahan yang belum pernah ditunjuk sebagai lokasi
PTSL, dan dalam pengumpulan data fisiknya wajib dilaksanakan
berdasarkan pada peta foto yang dibuat.
4
terlihat di foto. Hal ini dilaksanakan untuk semua bidang tanah tanpa
terkecuali baik yang belum terdaftar maupun yang telah terdaftar
sesuai target yang telah ditetapkan pada lokasi pekerjaan; dan
4. Perbaikan kualitas bidang tanah terdaftar terpetakan (KW1-KW3),
peningkatan kualitas bidang tanah terdaftar belum terpetakan KW4 -
KW6, serta pemetaan bidang tanah belum terdaftar.
V. SPESIFIKASI TEKNIS
V.1 Metode Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Pembuatan Peta Foto ini merupakan jenis pekerjaan Jasa
Lainnya, menggunakan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) dalam
rangka pelaksanaan kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematik
Lengkap (PTSL).
Secara garis besar memiliki skema tersebut sebagaimana
dibawah ini :
5
A. Kebutuhan Alat
Kebutuhan Utama:
1. Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) / Drone sebanyak 1
Unit, Spesifikasi :
a. Kemampuan daya jelajah untuk Pesawat Udara Nir
Awak (PUNA) minimal 25 km atau minimal waktu
terbang 30 menit / untuk Drone minimal 3 km atau
minimal waktu terbang 20 menit dilengkapi baterai
cadangan sebanyak 2 buah
b. Kemampuan ketinggian Pesawat Udara Nirawak
(PUNA) / Drone minimal 200 m
c. Kamera dengan resolusi minimal 20 Megapixel
d. Memiliki GNSS Navigasi
e. Mampu memenuhi resolusi dan ketelitian horisontal
foto udara sebagai berikut :
- Resolusi (GSD) ≤ 0,15 meter
- Ketelitian horisontal (CE90) ≤ 0,5 meter
Kebutuhan Pendukung:
1. Laptop sebanyak 5 unit, Spesifikasi :
a. Processor minimal i5 atau i7
b. RAM minimal 32 gb
c. Mampu mengoperasional aplikasi pengolahan peta
foto
2. GPS Handheld sebanyak 3 unit
3. GPS Geodetik Dual Frekuensi sebanyak 3 unit
4. Printer sebanyak 2 unit, spesifikasi berwarna dan bisa
mencetak ukuran A3
5. Penyimpanan Ekternal sebanyak 2 unit, spesifikasi SSD
4 TB
6
3. Operator Pengolah Data sebanyak 3 orang, pendidikan
minimal D3 semua jurusan dan memiliki pengalaman
melakukan pengolahan data PUNA (Minimal satu kali
project).
4. Surveyor sebanyak 3 orang, pendidikan minimal D1
bidang Pemetaan/Geomatika/Geodesi atau sejenisnya.
5. Tenaga lokal sebanyak 2 orang, khusus tenaga lokal
pada lokasi pemetaan.
6. Staf Administrasi sebanyak 1 orang, Pendidikan minimal
D3 semua jurusan.
VI. KELUARAN/OUTPUT
Hasil pekerjaan adalah berupa file digital yang disimpan
dalam SSD Portable dan disusun berurutan dalam folder
sebagai berikut:
7
GCP (dalam format .pdf dan .xls) harus ditambahkan ke dalam
SSD Portable dalam folder ‘Deskripsi dan Daftar Koordinat GCP’.
VII. WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan untuk pencapaian keluaran selama 80
(Delapan Puluh) hari kalender sudah termasuk proses izin yang
diperlukan.
IX. BIAYA
Untuk menghasilkan keluaran sebagaimana ditargetkan pada DIPA
Tahun Anggaran 2023 sebanyak 18.932ha keseluruhan biaya yang
direncanakan dipergunakan sebesar Rp.567.960.000,- (lima ratus enam
puluh tujuh juta sembilan ratus enam puluh ribu rupiah).
8
X. Lain – Lain
1. Penyedia jasa wajib menyampaikan Service level Agreement (SLA)
yang berisi resolusi (GSD) dan hasil uji ketelitian (CE90) peta foto.
2. Terhadap biaya transport personel dari Kantor Penyedia Jasa ke
lokasi pembuatan peta foto, ditagihkan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen sebesar at cost sesuai Standart Biaya dan jumlah
kebutuhan Sumber Daya Manusia.
3. Harga Satuan diatas sudah termasuk kebutuhan transportasi dan
akomodasi yang diperlukan di lokasi pembuatan peta foto.
Alfredo Saputra,S.H.
NIP 19910716 201903 1 007