Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL
SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
Jalan Kuningan Barat I No.1 Mampang Prapatan Jakarta Selatan 12710 Telp. 021-5202328 email: ditjen.infrastruktur@atrbpn.go.id

Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional, di


seluruh Indonesia;
2. Para Kepala Kantor Pertanahan, di seluruh Indonesia.

SURAT EDARAN
NOMOR 1/SE-300.ST.01/II/2023

TENTANG
PENINGKATAN PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR) MENJADI PETA
PENDAFTARAN

1. Umum
Dalam rangka menunjang percepatan pemetaan bidang tanah belum terdaftar
dan peningkatan kualitas bidang tanah terdaftar serta pemanfaatan produk dari
Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) pada Kegiatan Pengukuran dan
Pemetaan Bidang Tanah yang dilaksanakan oleh Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional, maka diperlukan mekanisme peningkatan
PTPR tersebut menjadi Peta pendaftaran.

2. Maksud dan Tujuan


Surat Edaran Mekanisme Peningkatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang
menjadi peta pendaftaran disusun agar terdapat standar acuan di Lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional untuk
kesesuaian tahapan kegiatan peningkatan PTPR menjadi Peta Pendaftaran.

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang diatur dalam Surat Edaran ini meliputi tahapan mekanisme
PTPR menjadi Peta Pendaftaran dari kesesuaian tahapan pekerjaan,
kelengkapan administrasi pemetaan dan kesesuaian pelaporan output hasil
pekerjaan pemetaan bidang tanah.

4. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak
Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah;
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan
Tata Ruang;
4. Peraturan Presiden Nomor 48 tahun 2020 tentang Badan Pertanahan
Nasional;
5. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah;
6. Peraturan …

Melayani, Profesional, Terpercaya


6. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap;
7. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 985);
8. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 986);
9. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2021 tentang Surveyor
Berlisensi;
10. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan
Ketiga atas Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
11. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2022 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 9 Tahun 2021 tentang Surveyor Berlisensi;
12. Petunjuk Teknis Pemetaan Tematik Pertanahan dan Ruang Tahun 2020
tanggal 13 Januari 2021;
13. Petunjuk Teknis Pengumpulan Data Fisik Terintegrasi PTSL 2023 tanggal 24
Desember 2022.

5. Daftar Definisi
A. Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) adalah peta yang memuat batas
fisik bidang tanah dan memiliki informasi penguasaan, pemilikan,
penggunaan, dan pemanfaatan tanah dan informasi tematik lainnya, yang
dilengkapi dengan unsur-unsur geografis (seperti sungai, jalan, dan batas
administrasi).
B. Output utama pelaksanaan kegiatan PTPR adalah peta digital geospasial
tematik pertanahan dan tata ruang yang berisi data tekstual dan spasial
informasi bidang tanah untuk empat tema yakni penguasaan, pemilikan,
penggunaan, dan pemanfaatan tanah.
C. Peta Pendaftaran adalah peta yang menggambarkan bidang atau bidang-
bidang tanah untuk keperluan pembukuan tanah (GeoKKP).

6. Tahapan Peningkatan PTPR menjadi Peta Pendaftaran


Hasil kegiatan PTPR wajib ditingkatkan menjadi Peta Pendaftaran pada tahun
2023 dengan alur kegiatan dapat dilihat pada Lampiran I. Tahapan peningkatan
PTPR menjadi Peta Pendaftaran adalah sebagai berikut:

A. Tahapan…
A. Tahapan pelaksanaan:
1) Pembuatan peta foto:
a. Peta foto harus memenuhi Service Level Agreement (SLA) Resolusi GSD
< 0,15m, Akurasi/Ketelitian Horizontal < 0,5m dan Visualisasi
seamless, tidak blur.
b. Mekanisme uji akurasi Peta foto dapat dilihat pada Petunjuk Teknis
Pengumpulan Bidang Tanah Terintegrasi PTSL 2023 tanggal 24
Desember 2022.
c. Peta foto kemudian diunggah pada laman
https://petadasar.atrbpn.go.id.

2) Telaah Area of Interest PTPR dan Analisis PTPR dengan Peta Foto dan Peta
Pendaftaran.
Persil bidang PTPR dilakukan overlay dan analisa dengan Peta foto dan
peta pendaftaran KKP, overlay ini dilakukan sebagai telaah kesesuaian
PTPR dengan Peta foto dan kesesuaian jumlah dan luas bidang PTPR
dengan jumlah dan luas bidang tanah yang sudah terdaftar maupun yang
belum terdaftar. Analisis dilakukan untuk mitigasi tumpang tindih dan
anomali data spasial.

3) Peningkatan Hasil PTPR menjadi Peta Pendaftaran:


a. Reposisi bidang tanah PTPR mengacu pada peta foto;
b. Reposisi bidang tanah terdaftar dari peta pendaftaran yang belum ada
di PTPR mengacu pada peta foto;
c. Jika batas bidang tanah tidak dapat diidentifikasi pada Peta foto, dapat
dilakukan Pengukuran Suplesi.

4) Membuat daftar bidang tanah KW4-6 yang tidak dapat dipetakan dan
daftar bidang tanah tumpang tindih.

5) Unggah Bidang Tanah di KKP.


Hasil analisis perbaikan dan penataan bidang tanah terdaftar serta bidang
tanah PTPR yang belum terdaftar dilakukan pembaruan di KKP.
a. Unggah semua bidang tanah hasil perbaikan dan penataan baik yang
belum terdaftar maupun yang sudah terdaftar;
b. Bidang Tanah KW1-KW6 yang mengalami penataan baik spasial
maupun perbaikan tekstual diberi catatan “Penataan dilaksanakan
pada Pengumpulan Data Fisik PTSL Tahun …..”;
c. Unggah file Berita Acara Penataan dan Perbaikan Data Fisik dengan
melampirkan PBT Hasil Klarifikasi pada bidang tanah KW1-KW6.

6) Peta Pendaftaran pada KKP dapat dicetak untuk dilakukan klarifikasi atau
pengumuman kepada masyarakat yang disebut dengan PBT Klarifikasi.
PBT klarifikasi adalah GU kartiran yang diumumkan untuk diklarifikasi
kepada masyarakat, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. PBT Klarifikasi memuat informasi data spasial seluruh bidang tanah,
dan data atribut bidang tanah yang telah bersertipikat (Nama Pemilik,

No. Hak …
No. Hak, No SU, Luas, NIB) serta data atribut bidang tanah yang
belum bersertipikat (Nama dan NIK Masyarakat yang berkepentingan,
Luas, NIB);
b. PBT Klarifikasi diumumkan oleh Satgas Fisik dan dibantu Masyarakat
Pengumpul Data Fisik kepada masyarakat yang berkepentingan
melalui pengumuman selama 14 (empat belas) hari kalender;
c. PBT Klarifikasi diumumkan di Kantor Pertanahan, Kantor
Desa/Kelurahan dan/atau diumumkan pada media sosial resmi
Kantor Pertanahan, bhumi.atrbpn.go.id/sentuh tanahku;
d. Klarifikasi data fisik dimaksudkan untuk memastikan kebenaran data
spasial;
e. Apabila saat klarifikasi terdapat koreksi data spasial maka PBT
Klarifikasi wajib diperbaiki dengan cara mengidentifikasi batas
kembali pada Peta foto atau pengukuran di lapangan;
f. PBT Klarifikasi yang sudah diperbaiki, selanjutnya dicetak dan
ditandatangani oleh masyarakat yang berkepentingan;
g. PBT hasil Klarifikasi merupakan kontradiktur delimitasi dan
penetapan batas bidang tanah;
h. PBT hasil Klarifikasi selanjutnya ditandatangani oleh pihak yang
diberi kewenangan di bidang survei dan pemetaan, serta Masyarakat
yang berkepentingan terhadap bidang tanahnya.

7) Pembaruan Bidang Tanah di KKP


Bidang-bidang tanah yang telah terklarifikasi dilakukan pembaruan di
KKP dan diberikan simbologi bidang tanah di KKP dengan warna sebagai
berikut:
a. Warna ungu untuk bidang tanah telah bersertipikat;
b. Warna hijau untuk bidang tanah belum bersertipikat, yang sudah
memiliki tanda tangan masyarakat yang berkepentingan dan
persetujuan batas;
c. Warna putih untuk bidang tanah belum bersertipikat, yang belum
memiliki tanda tangan masyarakat yang berkepentingan;
d. Warna merah untuk bidang tanah yang tidak disepakati batasnya oleh
masyarakat yang berkepentingan.

8) Verifikasi Data Fisik (Kendali Mutu)


Kegiatan verifikasi kesesuaian data bidang tanah dilakukan oleh Kepala
Seksi Survei dan Pemetaan atau pejabat yang ditunjuk. Kegiatan ini
meliputi:
a. Kesesuaian bentuk bidang tanah dengan bidang pada peta foto.
contoh, kesesuaian bentuk bidang pada areal terbuka seperti sawah
atau ladang.
b. Memastikan batas bidang yang tidak teridentifikasi pada peta foto
telah di suplesi. Contoh: batas bidang yang tertutup pohon
dipastikan telah dilakukan pengukuran suplesi.

B. Desa …
B. Desa yang telah dilakukan pemetaan PTPR dapat ditingkatkan menjadi peta
pendaftaran dengan Penetapan Lokasi (Penlok) PTSL 2023 melalui
optimalisasi anggaran PBT PTSL, serta optimalisasi dari sumber anggaran
lain, kecuali anggaran PBT PTSL PM PHLN berbasis bidang.
C. Skema Anggaran untuk peningkatan PTPR menjadi Peta Pendaftaran yang
dilaksanakan melalui mekanisme Penetapan Lokasi PTSL 2023
(menggunakan SBK PBT PTSL Desa Lengkap) yaitu sebagai berikut :

RO. PBT PTSL DESA/KELURAHAN LENGKAP

Volume (051) (052) (053)


Kategori
dan
(Zonasi) Pengukuran dan Total
Satuan Pemotretan Partisipasi
Pemetaan Bidang Tanah
Drone Masyarakat
(25% dari SBK)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

JAWA BALI 1 Hektar 46.380 29.110 52.360 127.850


LUAR JAWA 1 Hektar 60.270 12.230 11.990 84.490

Demikian Surat Edaran ini untuk dipedomani dan dilaksanakan


sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 Februari 2023

DIREKTUR JENDERAL
SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG,

Ditandatangani Secara
Elektronik

VIRGO ERESTA JAYA


NIP. 19690916 199303 1 001

Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal, di Jakarta;
2. Inspektur Jenderal, di Jakarta;
3. Direktur Jenderah Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah, di Jakarta;
4. Kepala Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang, dan Lahan Pertanian;
Pangan Berkelanjutan, di Bogor.

Dokumen ini sah dan telah ditandatangani secara elektronik melalui e-Office ATR/BPN. Untuk memastikan
keasliannya, silakan pindai Kode QR menggunakan fitur 'Validasi Surat' pada aplikasi Sentuh Tanahku
v 1.04
Lampiran I
Surat Edaran Direktur Jenderal Survei dan
Pemetaan Pertanahan dan Ruang
Nomor : 1/SE-300.ST.01/II/2023
Tanggal : 22 Februari 2023

Alur Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) menjadi Peta Pendaftaran
Lampiran II
Surat Edaran Direktur Jenderal Survei dan
Pemetaan Pertanahan dan Ruang
Nomor : 1/SE-300.ST.01/II/2023
Tanggal : 22 Februari 2023
Lampiran III
Surat Edaran Direktur Jenderal Survei dan
Pemetaan Pertanahan dan Ruang
Nomor : 1/SE-300.ST.01/II/2023
Tanggal : 22 Februari 2023

Contoh Peta PBT Klarifikasi (GU Kartiran)

Anda mungkin juga menyukai