Anda di halaman 1dari 13

A.

LATAR BELAKANG
Pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 2641
K/40/MEM/ 2014 tentang Penetapan Kawasan Bentang Alam Karst Sukolilo, Jawa Tengah,
menetapkan Kawasan Bentang Alam Karst Sukolilo sebagai kawasan lindung geologi sebagai
bagian dari kawasan lindung nasional.
Keputusan Menteri ESDM berlaku sejak tanggal 16 Mei 2014. Penetapan Bentang Alam Karst
Sukolilo sebagai cagar budaya Geologi diambil dengan pertimbangan kawasan karst tersebut
memiliki komponen geologi yang unik serta berfungsi sebagai pengatur alami air tanah sehingga
perlu untuk dilestarikan dan dilindungi keberadaanya dalam rangka mencegah kerusakan guna
menunjang pembangunan berkelanjutan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Kawasan karst merupakan bentang alam yang memiliki kondisi hidrologi dan bentuk lahan
spesifik yang berkembang di batuan mudah larut (batu gamping, marmer, gipsum, halit) dan
memiliki banyak rekahan.
Mendasarkan pada Kepmen ESDM No 1456 tahun 2000 tentang Pedoman Pengelolaan
Kawasan Karst, kawasan karst adalah kawasan batuan karbonat (batu gamping dan dolomit)
yang memperlihatkan morfologi karst. Pengertian dari karst sendiri adalah batuan karbonat
yang bentuknya sangat khas berupa bukit, lembah, dolina dan gua. Yang dimaksud "Kawasan
Lindung Karst" adalah bentukan bentang alam pada batuan karbonat yang bentuknya sangat
khas berupa bukit, lembah, dolina, dan gua. Dolina adalah lekuk tertutup di permukaan kawasan
karst yang terjadi akibat proses pelarutan dan atau peruntuhan.
Dalam Lampiran SK Menteri ESDM Nomor 2641 K/40/MEM/2014 tertanggal 16 Mei 2014
menyebutkan Kawasan Lindung Geologi Sukolilo yang masuk di Kabupaten Grobogan meliputi
Kecamatan Klambu, Brati, Grobogan, Tawangharjo, Wirosari dan Kecamatan Ngaringan dengan
luas sekitar 112,2 km2.
Penetapan ini menjadi dasar bagi Gubernur dan Bupati sesuai dengan kewenangannya
menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten.
Jika mengacu Peraturan Bupati (Perbup.) No. 72 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Jabatan dan Tata Kerja, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Grobogan, pasal 17 mengamanatkan bahwa
Bappeda dalam hal ini adalah Bidang Prasarana Wilayah dan Ekonomi memiliki tugas untuk
menyusun perencanaan pembangunan daerah antara lain dalam bidang prasarana wilayah dan
ekonomi meliputi urusan pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan
permukiman, perhubungan, pertanahan, dan lingkungan hidup.

USTEK Penyusunan Masterplan Kawasan Bentang Alam Karst di Kec. Klambu & Brati 1
Adapun kegiatan ini masuk dalam program perancanaan prasarana wilayah dan sumber
daya alam, dengan kegiatan koordinasi penyusunan masterplan pengendalian sumber daya alam
dan lingkungan hidup.
Hal ini mengindikasikan bahwa kegiatan ini telah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Grobogan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada tahun anggaran 2018 ini, Bidang Prasarana
Wilayah dan Ekonomi, Bappeda Kabupaten Grobogan mengadakan pekerjaan Penyusunan
Master Plan Kawasan Bentang Alam Karst di Kec. Klambu dan Brati dengan nomor DPA SKPD
4.03.01.24.02.5.2. Kegiatan tersebut diharapkan dapat mendukung kebijakan pengelolaan
kawasan karst di Kabupaten Grobogan, khususnya untuk Kec. Klambu dan Kec. Brati.
B. MAKSUD, TUJUAN & SASARAN
Maksud dari kegiatan adalah : upaya untuk menyediakan dokumen panduan pengelolaan
Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Kabupaten Grobogan yang memiliki kepastian hukum
untuk dasar pertimbangan pemanfaatan KBAK yang seimbang dari sisi kepentingan lingkungan,
sosial, budaya, ekonomi, politik dan teknologi, sehingga bisa dijaga keberlanjutannya serta dapat
mendukung kebijakan pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan pengembangan
kawasan berbasis pelestarian alam, dan mengarahkan perencanaan KBAK selaras dengan
kebijakan nasional, provinsi dan kabupaten dalam pengelolaan kawasan karst.
Tujuan adalah :
1. Tersedianya data eksisting kawasan di KBAK khususnya untuk Kec. Klambu dan Brati.
2. Tersedianya rencana pengelolaan pemanfaatan ruang di KBAK untuk Kec. Klambu dan
Brati.
3. Tersedianya rencana aksi pengembangan KBAK untuk Kec. Klambu dan Brati.
Sasaran dari kegiatan adalah :
1. Teridentifikasinya karakteristik, potensi dan masalah kawasan KBAK dari sisi fisik
lingkungan, sosial budaya, ekonomi, politik, teknologi serta pengelolaan kawasan;
2. Teridentifikasinya kebutuhan pembangunan yang selaras dengan daya dukung dan
kecocokan lahan dengan karakteristik KBAK;
3. Tersusunnya rencana umum pemanfaatan ruang di kawasan KBAK di dalam zona inti,
zona penyangga, zona pengembangan, dan zona penunjang/servis.
4. Tersusunnya rencana pengelolaan kawasan KBAK dalam zona inti, zona penyangga, zona
pengembangan, dan zona penunjang/servis.
5. Tersusunnya arahan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendalian pemanfaatan
ruang di kawasan KBAK dalam zona inti, zona penyangga, zona pengembangan, dan zona
penunjang/servis.

USTEK Penyusunan Masterplan Kawasan Bentang Alam Karst di Kec. Klambu & Brati 2
C. RUANG LINGKUP PEKERJAAN
a. Ruang Lingkup Wilayah
Lingkup wilayah pekerjaan yaitu :
1. Kawasan inti KBAK sebagaimana deliniasi didalam Keputusan Menter Energi dan Sumber
Daya Mineral Nomor 2641 K/40/MEM/ 2014 tentang Penetapan Kawasan Bentang Alam
Karst Sukolilo meliputi Desa Kemadohbatur Kec. Tawangharjo; Desa Tegalrejo, Desa Dokoro
& Desa Karangasem Kecamatan Wirosari;
2. Kawasan penyangga KBAK di Kec. Klambu dan Brati yang berpengaruh terhadap
pengembangan wilayah kars.
b. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup pekerjaan meliputi :
1. Melakukan kajian kebijakan terkait kewilayahan yang mempengaruhi pemanfaatan
kawasan KBAK;
2. Melakukan delineasi kawasan perencanaan yang meliputi:
a. Zona inti merupakan area pelindungan utama untuk menjaga bagian dari Kawasan Karst
yang merupakan kawasan yang ditetapkan sebagai fungsi lindung.
b. Zona penyangga merupakan area yang melindungi Zona Inti.
c. Zona pengembangan merupakan area yang diperuntukan bagi pengembangan potensi
kawasan karst untuk kepentingan budidaya pariwisata, konservasi lingkungan alam,
lansekap budaya, kehidupan budaya tradisional, dst.
d. Zona penunjang merupakan area yang diperuntukkan bagi penempatan sarana dan
prasarana penunjang untuk mendukung kegiatan budidaya.
3. mengidentifikasinya karakteristik, potensi dan masalah kawasan KBAK dari sisi fisik
lingkungan, sosial budaya, ekonomi, politik, teknologi serta pengelolaan kawasan;
4. mengidentifikasinya kebutuhan pembangunan yang selaras dengan daya dukung dan
kecocokan lahan dengan karakteristik KBAK;
5. Perumusan tujuan, kebijakan, dan strategi yang didasarkan pada:
a. Kebijakan yang ada di atasnya dan arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Grobogan.
b. Isu strategis kawasan, yang antara lain dapat berupa potensi, masalah, dan urgensi
penanganan; dan
c. karakteristik kawasan.
6. Menyusun Rencana Pemanfaatan Ruang Kawasan yang didasarkan pada:
a. daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dalam kawasan karst; dan

USTEK Penyusunan Masterplan Kawasan Bentang Alam Karst di Kec. Klambu & Brati 3
b. perkiraan kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan
pelestarian fungsi lingkungan.
Rencana pemanfaatan ruang Masterplan Kawasan Karst Kabupaten Grobogan terdiri atas:
 zona lindung (inti)
 Zona penyangga
 Zona pengembangan
7. Menyusun Rencana Jaringan Prasarana Materi rencana jaringan prasarana meliputi:
a. Rencana Pengembangan Jaringan Pergerakan.
b. Rencana Pengembangan Jaringan Energi/Kelistrikan
c. Rencana Pengembangan Jaringan Air Minum
d. Rencana Pengembangan Jaringan Drainase
e. Rencana Pengembangan Jaringan Air Limbah
f. Rencana Pengembangan Prasarana Lainnya
8. Menyusun rencana pengelolaan kawasan KBAK dalam zona inti, zona penyangga, zona
pengembangan, dan zona penunjang/servis.
9. Menetapkan Ketentuan Arahan Pemanfaatan Ruang, difokuskan pada perwujudan
kelestarian kawasan dan/atau objek budaya.
Program dalam ketentuan pemanfaatan ruang meliputi:
 Program Pemanfaatan Ruang Prioritas
 Lokasi
 Besaran merupakan perkiraan jumlah satuan masing-masing usulan program
prioritas pengembangan wilayah yang akan dilaksanakan.
 Sumber Pendanaan
 Instansi Pelaksana
 Waktu dan Tahapan Pelaksanaan
10. Menyusun ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang/zonasi pemanfaatkan ruang.
D. DATA DASAR
1. Data yang terkait dengan RTRW Kabupaten Grobogan.
2. Data Rencana Strategis, RPJMD, RPJPD.
3. Data Wilayah Administrasi.
4. Peraturan perundangan maupun peraturan daerah khususnya yang terkait dengan kawasan
bentang alam karst.
5. Peta-peta tematik yang terkait tentang KBAK, dengan skala ketelitian minimal 1 : 5.000.

USTEK Penyusunan Masterplan Kawasan Bentang Alam Karst di Kec. Klambu & Brati 4
E. REFERENSI HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- Pokok Agraria;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya;
3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;
4. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan;
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
6. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
7. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
9. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
10. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan;
11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
12. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Benda Cagar Budaya;
13. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Tanaman
Pangan Berkelanjutan;
14. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
15. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial;
16. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
17. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2006 tentang Jalan;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
23. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
24. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang;
26. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2014 tentang Tata Cara Peran Serta Masyarakat
Dalam Penataan Ruang Daerah;
27. Peraturan Pemerintah Nomor 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air;
28. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;

USTEK Penyusunan Masterplan Kawasan Bentang Alam Karst di Kec. Klambu & Brati 5
29. Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2004 tentang Penggunaan Tanah;
30. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
31. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63/PRT/1993, tentang Garis Sempadan Sungai,
Daerah Manfaat Sungai, Daerah Pengawasan Sungai dan Bebas Sungai;
32. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pemanfaatan
Air Hujan;
33. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup;
34. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:
P.21/MenLHK-II/2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Hak;
35. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Tahun 20092029;
36. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 2 Tahun 2009 tentang Batas Wilayah
Kabupaten Grobogan;
37. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 5 Tahun 2009 tentang Sumber Pendapatan
dan Kekayaan Desa;
38. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 3 Tahun 2011 tentang Izin Gangguan;
39. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 4 Tahun 2011 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
40. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2031;
41. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 4 Tahun 2013 tentang Bangunan Gedung;
42. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 14 Tahun 2013 Tentang Izin Pemanfaatan
Ruang;
43. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah;
44. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Peternakan dan Kesehatan Hewan;
45. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 11 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Air
Tanah;
46. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Pertambangan Mineral Bukan Logam dan Batuan;

USTEK Penyusunan Masterplan Kawasan Bentang Alam Karst di Kec. Klambu & Brati 6
47. Peraturan Bupati Grobogan Nomor 15 Tahun 2014 tentang Rencana Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan Kabupaten Grobogan; dan
48. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021.
F. STANDAR TEKNIS
1. Strategi dan kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan KBAK Kec. Klambu dan Brati.
2. Gambaran umum kondisi KBAK Kec. Klambu dan Brati.
3. Rencana pemanfaatan KBAK Kec. Klambu dan Brati.
4. Indikasi program
G. STUDI TERDAHULU
1. Dokumen penyusunan RTRW Kabupaten Grobogan.
2. Kajian penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan
Klambu.
3. Kajian penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan
Brati.
H. SUMBER PENDANAAN
Biaya pekerjaan bersumber dari APBD Kabupaten Grobogan Tahun Anggaran 2018 yang
dibebankan pada DPA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah melalui Program Perencanaan
Pembangunan Daerah, Kegiatan Koordinasi penyusunan masterplan pengendalian sumber daya
alam dan lingkungan hidup, Pekerjaan Penyusunan Master Plan Kawasan Bentang Alam Karst
di Kec. Klambu dan Brati Rp. 189.280.000,- (seratus delapan puluh sembilan juta dua ratus
delapan puluh ribu rupiah).
I. NAMA & ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Nama Pejabat Pembuat Komitmen: NANANG SUKRA PARTOMO, S.T., M.M
Satuan Kerja : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Grobogan
J. KELUARAN
1. Naskah teknis Penyusunan Master Plan Kawasan Bentang Alam Karst di Kec. Klambu dan
Brati terdiri atas 3 (tiga) Dokumen pelaporan yang terdiri:
1) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan sekurang-kurangnya berisi :
 pemahaman konsultan terhadap lingkup pekerjaan
 konsep pendekatan dan metodologi studi dan pelaksanaan pekerjaan

USTEK Penyusunan Masterplan Kawasan Bentang Alam Karst di Kec. Klambu & Brati 7
 program kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, termasuk daftar kebutuhan data
dan rencana survey lapangan berikut formulir-formulir survey lapangan yang
diperlukan
 dukungan tenaga ahli beserta perlengkapannya.
Adapun spesifikasi buku laporan pendahuluan adalah sebagai berikut:
Judul buku : Laporan Pendahuluan
Jumlah buku : 10 Eksemplar
Ukuran buku : A4 (29,7 cm x 21cm)
Spasi Pengetikan : 1,5 spasi, pada kertas HVS putih polos
Laporan Pendahuluan ini diserahkan selambat-lambatnya minggu ke-8 setelah
penandatanganan SPMK.
2) Laporan Antara
Berisi :
 data dan analisa hasil perolehan data
 survey lapangan dan kajian rinci mengenai kondisi wilayah perencanaan
 potensi dan permasalahan, gambaran (tertulis, tergambar) rona kawasan dan
kecenderungan tingkat perkembangan
 kapasitas dan kebutuhan pengembangan
 arah pengembangan (analisis)
Laporan Antara diasistensikan setelah penyerahan laporan pendahuluan. Adapun
spesifikasi buku Laporan Antara adalah sebagai berikut:
Judul buku : Laporan Antara
Jumlah buku : 10 Eksemplar
Ukuran buku : A4 (29,7 cm x 21cm)
Untuk lampiran peta yang ada di dalam Laporan Antara
Spasi pengetikan : 1,5 spasi, pada kertas HVS putih polos
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada minggu ke-16 setelah
penandatanganan SPMK.
3) Laporan Akhir
Laporan akhir berisi sekurang-kurangnya mengenai uraian mengenai masterplan
pengelolaan kawasan bentang alam karst di Kabupaten Grobogan khususnya untuk Kec.
Klambu dan Brati.
Adapun spesifikasi buku laporan Akhir adalah sebagai berikut:
Judul buku : Laporan Akhir

USTEK Penyusunan Masterplan Kawasan Bentang Alam Karst di Kec. Klambu & Brati 8
Jumlah buku : 10 Eksemplar
Ukuran buku : A4 (29,7 cm x 21cm)
Untuk lampiran peta yang ada di dalam laporan akhir.
Spasi pengetikan : 1,5 spasi, pada kertas HVS putih polos
Cetak : Berwarna
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada minggu ke-24 sejak SPMK
diterbitkan.
4) Album Peta
Album peta yang disajikan dengan skala atau tingkat ketelitian minimal 1:10.000 dalam
format A3 yang dilengkapi dengan data peta digital yang memenuhi ketentuan sistem
informasi geografis (GIS). Adapun spesifikasi Album Peta adalah sebagai berikut:
Judul buku : Album Peta
Jumlah buku : 5 Eksemplar
Ukuran buku : A3
Cetak : Berwarna
Album Peta harus diserahkan selambat-lambatnya minggu ke24 sejak SPMK diterbitkan.
5) Back up semua laporan dalam Compact Disc sebagaimana hardcopy yang diserahkan
pada masing-masing tahap pelaporan.
2. Diskusi
Diskusi diagendakan tiga kali pertemuan bersama tim teknis dari unsur Perangkat Daerah
Kabupaten Grobogan, membahas Draft Laporan Pendahuluan, Draft Laporan Antara, FGD
serta Draft Laporan Akhir.
Rincian Produk Pekerjaan:

K. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jangka Waktu kegiatan kontraktual ini adalah selama 6 (enam) bulan atau 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

USTEK Penyusunan Masterplan Kawasan Bentang Alam Karst di Kec. Klambu & Brati 9
L. TENAGA AHLI
1. Tenaga Ahli
a. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota/Arsitektur Lansekap (Ketua Tim) yaitu tenaga ahli
dengan latar belakang pendidikan formal minimal S1 Arsitektur/Planologi dengan
pengalaman minimal 5 tahun, atau S2-Perencanaan Wilayah dan Kota dengan
pengalaman minimal 3 tahun.
Lebih diutamakan yang telah memiliki pengalaman minimal 5 tahun dalam bidang sejenis,
juga berpengalaman sebagai Ketua Tim dan memiliki SKA Ahli Arsitektur Lanskap;
dengan kualifikasi Ahli Madya, mengetahui dengan baik proses perencanaan, pengumpulan
data dengan segala permasalahan yang berhubungan dengan perancangan dan penataan
lingkungan/kawasan serta memiliki pengalaman dalam penyusunan masterplan atau
rencana pengelolaan kawasan.
Tugas dan tanggung jawab Team Leader adalah sebagai berikut:
 Memimpin seluruh kegiatan dan anggota tim dan menyusun rencana kerja dan
pembagian tugas kerja.
 Mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan anggota tim.
 Memonitor seluruh kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga ahli
dan tenaga pendukungnya
 Merumuskan kerangka berpikir dan metodologi analisis secara menyeluruh
 Memimpin pembahasan yang dilakukan bersama tim teknis dan pihak terkait, termasuk
dalam mengantisipasi permasalahan/kendala penyelesaian pekerjaan.
 Memfasilitasi dan berpatisipasi aktif dalam setiap diskusi, rapat, maupun pertemuan
dalam rangka pelaksanaan
 Melakukan analisa - analisa meliputi analisa rona awal kawasan, analisa perencanaan
dan pengelolaan kawasan.
b. Ahli Geologi/Hidrogeologi/Geografi Fisik dengan kualifikasi S1/S2 Geologi/Geografi
dengan pengalaman minimal 5 tahun (S1)/ 2 tahun (S2); memiliki SKA Ahli Geologi;
dengan kualifikasi Ahli Muda.
Ruang lingkup tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli Geologi/Hidrogeologi/Geografi Fisik
adalah: Menerapkan Ketentuan K3, dan Kode Etik Profesi, Melaksanakan survey awal,
Mengitung sumber daya dan teknologi, menyusun rencana kerja pekerjaan bidang
perencanaan wilayah, melakukan analisa yang berkaitan dengan bidang geologi batuan
karst, membantu Team Leader dalam penyusunan laporan untuk setiap tahap kegiatan,
melakukan koordinasi dan asistensi dengan pemberi pekerjaan sesuai dengan bidang

USTEK Penyusunan Masterplan Kawasan Bentang Alam Karst di Kec. Klambu & Brati 10
keahliannya, melakukan koordinasi dengan tenaga ahli yang lain dan tenaga pendukung
yang ada, melaporkan seluruh hasil pekerjaan kepada team leader.
c. Ahli Lingkungan yaitu tenaga ahli dengan latar belakang pendidikan formal minimal
S1/S2-Teknik Lingkungan/Geografi memiliki pengalaman kerja dibidangnya minimal 5
tahun (S1) atau 2 tahun (S2);memiliki SKA Ahli Lingkungan; dengan kualifikasi Ahli
Muda.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Lingkungan adalah :membantu ketua tim meneliti mengenai
permasalahan KBAK, serta mencari solusi dari sejumlah permasalahan lingkungan yang
ditemui di lapangan, memberikan advice yang dibutuhkan dalam mengatasi masalah dengan
mengedepankan wawasan lingkungan, membantu penyusunan substansi pelaporan sesuai
dengan bidang keahlianya dan mampu mempresentasikan hasil pekerjaan yang menjadi
ketugasannya
d. Ahli Pemetaan yaitu tenaga ahli dengan latar belakang pendidikan formal minimal
S1/S2-Geografi atau Teknik Geodesi memiliki pengalaman kerja di bidangnya minimal 5
tahun (S1) atau 2 tahun (S2); memiliki SKA Geodesi; dengan kualifikasi Ahli Muda.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Pemetaan adalah: mengatur semua personil yang terlibat
dalam pekerjaan pemetaan, pengumpulan dan pengolahan data yang akurat dan layak yang
berhubungan dengan aspek pemetaan, memeriksa dan menganalisa data lapangan, turut
memeriksa data hasil pemetaan, membantu penyusunan substansi pelaporan sesuai dengan
bidang keahliannya dan mampu mempresentasikan hasil pekerjaan yang menjadi
ketugasannya.
2. Tenaga Pendukung
a. Operator GIS, (1 orang) memiliki latar belakang pendidikan formal minimal STM/SMK
dan berpengalaman kerja dibidangnya. Operator GIS bertugas membantu tenaga ahli dalam
membuat gambar-gambar perencanaan dan pembutan peta-peta format *.mxd.
b. Surveyor, (2 orang) memiliki latar belakang pendidikan formal minimal STM/SMK
dengan pengalaman kerja dibidangnya kerjanya. Surveyor bertugas membantu tenaga ahli
dalam mengumpulkan data-data primer dan sekunder yang dibutuhkan untuk melakukan
analisis perencanaan.
c. Tenaga Administrasi dan Keuangan, (1 orang) memiliki latar belakang pendidikan formal
minimal SLTA/STM/SMK dan berpengalaman kerja di bidangnya. Tenaga ini bertugas
membantu tenaga ahli dalam membuat administrasi dan laporan keuangan.
d. Driver, (1 orang) memiliki latar belakang pendidikan formal minimal SMP atau sederajat
dan memiliki SIM A.

USTEK Penyusunan Masterplan Kawasan Bentang Alam Karst di Kec. Klambu & Brati 11
M. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL & FASILITAS DARI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
1. Peralatan : Fasilitas Diskusi (Ruang Rapat dan Fasilitasnya).
2. Material : -
3. Personil : Tim Teknis Pencermatan Penyusunan Master Plan Kawasan Bentang Alam
Karst di Kec. Klambu dan Brati
N. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL & FASILITAS DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI
Memiliki Fasilitas Peralatan Pendukung minimal, yaitu :
1. Kantor/Studio
2. Alat ukur di lapangan (GPS)
3. Kamera Digital
4. Komputer dan Printer
5. Alat Komunikasi (Telepon)
6. Alat Transportasi (Kendaraan roda 4 dan roda 2)
O. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA
Kewajiban Konsultan :
1. Konsultan berkewajiban dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan
penyusunan rencana sesuai dengan ketentuan perjanjian kerjasama yang disepakati.
2. Konsultan wajib mengikuti ketentuan teknis yang ditentukan sesuai dengan kerangka
acuan
3. Konsultan dalam melaksanakan pekerjaannya dinyatakan berakhir sampai dengan
selesainya semua kewajiban yang harus dipenuhi sesuai dengan perjanjian pekerjaan yang
disepakati.
4. Konsultan wajib hadir beserta Tenaga Ahlinya dan menyerahkan hasil perencanaannya
dalam forum diskusi dengan Tim Teknis.
Hak Konsultan:
1. Dalam pelaksanaan Penyusunan Master Plan Kawasan Bentang Alam Karst di Kec. Klambu
dan Brati, konsultan berhak meminta bantuan Tim Teknis dalam mencari data dan
informasi yang diperlukan;
2. Setelah pelaksana pekerjaan melaksanakan seluruh kewajibannya, maka pihak pelaksana
pekerjaan berhak untuk mendapatkan pembayaran atas hasil pekerjaannya sejumlah
tertentu dengan syarat yang telah ditetapkan dalam kontrak kerja.

USTEK Penyusunan Masterplan Kawasan Bentang Alam Karst di Kec. Klambu & Brati 12
P. HAL – HAL LAIN
1. Konsultan bertanggungjawab secara kontraktual kepada Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) sesuai dengan Surat Perjanjian;
2. Selain data dan informasi penting sebagai masukan serta ketentuan khusus yang
diberikan proyek, berlaku pula ketentuan, peraturan, persyaratan, standart dan pedoman
lainnya, antara lain :
 Surat Penetapan Pemenang;
 Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ);
 Surat Perjanjian;
 SNI dan SK-SNI Teknis yang berlaku;
 Pertimbangan Regional dari Pemerintah Daerah setempat;
 Peraturan Pembangunan dan Rencana Pengembangan Daerah setempat.
3. Konsultan harus menyelesaikan adminitrasi proyek sesuai dengan prosedur yang
berlaku. Pencairan dana sesuai kemajuan pekerjaan dengan melampirkan invoice dan
persyaratan lainnya.
4. Untuk mencapai target, Konsultan harus menyediakan, tenaga dan peralatan yang
kualifikasi dan klasifikasinya sesuai persyaratan, baik untuk bidang teknis, Admnistrasi dan
Keuangan.
5. Untuk mengendalikan pelaksanaan kegiatan, Konsultan mendapat bimbingan dan
pengarahan dari Pengelola Kegiatan dan Tim Teknis yang bertindak sebagai aparat
Pemerintah yang mengatur dan membina Konsultan.
6. Setiap tahapan hasil perencanaan harus dipresentasikan oleh Konsultan kepada Team
teknis untuk membahas semua aspek yang telah ditentukan
7. Hasil perencanaan yang telah dibahas dan disetujui Team Teknis akan menjadi penilaian
untuk penyelesaian pekerjaan yang dilaksanakan oleh Tim Pemeriksa/Penerima pekerjaan.
8. Pekerjaan lain yang belum dimasukkan dalam KAK ini akan dibahas dan disepakati
dalam perjanjian.

USTEK Penyusunan Masterplan Kawasan Bentang Alam Karst di Kec. Klambu & Brati 13

Anda mungkin juga menyukai