STRATEGIS DI KAB.WAKATOBI
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dan pelaksanaan pekerjaan penyusunaan rencana
pengelolaan laut kawasan strategis di kab. Wakatobi.
Penyusunan rencana pengelolaan laut kawasan strategis kabupaten Wakatobi
meliputi:
a) Menyusun Rencana pengelolaan laut kawasan strategis sebagai pedoman
pemanfaatan ruang di pesisir dan pulau- pulau kecil
b). Sebagai pedoman pengendalian pemanfaatan ruang dan dasar pengambilan
keputusan.
b) Mewujudkan keterpadauan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan
antar wilayah Daratan dan lautan di Kabupaten Wakatobi
3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dan pelaksanaan pekerjaan penyusunaan rencana
pengelolaan laut kawasan strategis Kabupaten Wakatobi adalah:
a) Tersusunnya Rencana pengelolaan laut yang strategis di Kab. Wakatobi
b) Tersusunnya suatu alat untuk mengkoordinasikan perencanaan di
Kabupaten/Kota.
c) Tersusunnya suatu pola pusat pertumbuhan dan Kota-Kota Yang
berorientasi kepada Kelautan.
d). Adanya arahan pemanfaatan ruang bagi kegiatan sumberdaya kelautan
dan perikanan dalam penyusunan pengembangan prasarana dan darana
kelautan dan perikanan
e). Adanya arahan kegiatan investasi
2
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang hendak dicapai dalam pekerjaan ini meliputi:
a) Melakukan inventarisasi berbagai data yang ada yang berkaitan dengan
penelitian sumberdaya kelautan dan perikanan.
b) Pemilihan Citra Landsat 7 ETM yang terbaru menjadi peta garis
c). Interpretasi dan pengolahan hasil interpretasi pada daerah studi
meliputi: geomorfologi, geologi, salinitas ( hidrologi, kondisi air
permukaan dan air tanah, hidrooceanografi, kondisi batimetri, proses
alami (sedimen,akresi, erose) kondisi dan penyebaran ekositem pesisir
(Mangrove, padang lamun, terumbu karang, rumput laut dan kondisi
ekosistem lainnya)
d). Dari hasil penginderaan jauh dibuat peta tematik skala 1:50.000 sebagai
bahan Perencanaan.
e). Ground chek dilapangan
f). Identifikasi rona awal pesisir dan pulau-pulau kecil secara fisik, ekonomi
dan social budaya mengenai sumberdaya kelautan di Kab. Wakatobi
g). Analisis regional terhadap ekonomi, kemampuan potensi, daya dukung
ekosistem, maupun masalah social dalam lingkungan regional
h). Penyusunan struktur ruang pesisir dan laut Kab. Wakatobi
i). Penyusunan kawasan-kawasan yang layak usaha secara nasional, serta
sektor unggulan yang dapat dikembangkan.
j). Penyusunan prioritas pengembangan wilayah nasional, baik dalam
pengembangan
3
kawasan investasi infrastruktur, industri maritim, maupun penanganan
masalah sosial.
5. Produk Keluaran
4
c.3). Penataan lokasi kawasan lindung berupa terumbu karang,
mangrove, padang lamun, estuania dan laguna di Kabupaten
Wakatobi
c.4). Adanya arahan kegiatan dan penyebaran peluang-peluang
investasi.
d). Laporan lengkap mengenai identifikasi, analisis dan rencana penataan ruang
berdasarkan pola pengembangan kawasan.
e). Rancangan Peraturan Daerah mengenai pengelolaan laut strategis di
Kab. Wakatobi
f). Citra Landsat ETM7 atau lainnya dalam bentuk digital baik raw material
maupun yang telah dikoreksi radiometri dan geometrinya serta hasil
interprestasinya, serta peta digital dalam bentuk soft copy dan hard
copynya dalam bentuk peta.
g). Sosialisasi kepada stake holder setempat mengenai Penataan Ruang Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil.
h). Konsultasi terhadap rencana tata ruang dengan stake holders terkait didaerah
dan pemerintah pusat, khususnya Dirjen P3K.
B. CAKUPAN MATERI
Data yang diperlukan :
1. Batas Perencanaan
2. Tinjauan Regional
3. Identifikasi Keadaan Fisik
4. Identifikasi Spesies/Biota
5. Identifikasi Daerah rawan bencana
6. Identifikasi Masalah lingkungan dan pencemaran
7. Identifikasi Daerah Konservasi / perlindungan
8. Identifikasi Pola Pemanfatan Ruang
9. Potensi Pulau-Pulau Kecil
5
10. Identifikasi Kegiatan di Daratan yang berpengaruh terhadap kegiatan pada
kawasan perairan
11. Keadaan Prasarana dan Sarana Kelautan dan Perikanan
12. Perekonomian
13. Keadaan sosial Budaya
14. Data lain yang dibutuhkan sesuai tujuan perencanaan
15. Permasalahan dalam kelembagaan Pengembangan sektor Kelautan
C. METODOLOGI
6
b). Melakukan survey lapangan dan instansional di Kecamatan/Kabupaten dan
Provinsi.
c). Melakukan analisa secara kualitatif terhadap hasil-hasil pengamatan
Lapang
d). Melakukan pembahasan secara intensif ditingkat Kecamatan/Kabupaten.
3. Metode Pendekatan
a). Metode Pengumpulan Data.
Dalam pengumpulan data ada 4 (empat) aspek minimal yang perlu dilakukan
antara lain:
√ Penyiapan materi pengumpulan data
Materi data yang dikumpulkan antara lain meliputi:
o Potensi yang ada didaerah studi
o Permasalahan dilapangan, khususnya yang berkaitan dengan
pengembangan
surnberdaya kelautan.
7
√ Perumusan teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data minimal mencakup:
bervariasi
o Peta penginderaan jarak jauh seperti SPOT berupa hard copy yang
bersumber dan LAPAN Jakarta, tetapi ini harus dilakukan proses
Iebih lanjut (image processing) agar dapat dijadikan peta tematik
di pantai dan perairannya.
ruang makro
8
√ Analisis species/biota
Kekayaan biota pada wilayah pantai dan pesisir perlu diidentifikasi biota-
biota yang perlu dilindungi. (biota darat dan biota laut)
pesisir.
9
√ Analisis jaringan transportasi
o Alur pelayaran lnternasional/Nasioanal/Lokal
o Prasarana kawasan pelabuhan
perairan/laut
o Analisis kesesuaian potensi wisata pantai dan bahari
o Analisis kesesuaian wilayah pertambangan
o Analisis kesesuaian wilayah permukiman
10
√ Analisis kawasan prioritas
o Kawasan yang diprioritaskan untuk dapat memacu kegiatari ekonomi
o Kawasan yang diprioritaskan karena kerusakan ekosistem pesisir
o Kawasan yang diprioritaskan karena kerusakan lingkungan akibat
berbagai hal (pencemaran, bencana)
o Sektor-sektor unggulan sebagal prime mover kegiatan ekonomi
Indikasi penyusunan rencana pengelolaan laut kawasan ini meliputi tujuan jangka
menengah dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka menengah adalah tersedianya
11
data dan informasi program / kegiatan pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-pulau
kecil selama 5 tahun ke depan sedangkan tujuan jangka pendek ádalah tersedianya
data dan informasi program / kegiatan kawasan yang dianggap Sangat prioritas untuk
dilaksanakan dalam pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.
6. Pelaporan
√ Laporan Pendahuluan I Inception Report (10 Eksemplar)
Laporan ini berintikan pemahaman atau apresiasi, metode dan layanan keahlian
serta jadwal kegiatan, kemudian diseminarkan sebelum diserahkan 15 hari
setelah SPMK.
12
7. Waktu Pelaksanaan dan Kebutuhan Tenaga AhIi
I). Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan Penyusunan rencana pengelolaan
laut kawasan Strategis di Kab. wakatobi adalah selama 3 (tiga) bulan
13
minimal 5 (lima) tahun. Atau pendidikan S2 dengan pengalamari minimal 2
(dua) Tahun.
5. AhIi Lingkungan.
Adalah seorang berpendidikan SI di Bidangnya dengan pengalaman
minimal 5 (lima) tahun. Atau pendidikan S2 dengan pengalaman minimal 2
(dua) Tahun.
6. AhIi Kelautan.
Adalah seorang berpendidikan SI di Bidangnya dengan pengalaman minimal 5
(lima) tahun. Atau pendidikan S2 dengan pengalaman minimal 2 (dua) Tahun.
b. Tenaga Pendukung
I. Asisten GIS dan Penginderaan Jauh
2. Operator Komputer
6. WAKTU PELAKSANAAN
7. BIAYA
14
Pembiayaan pelaksanaan kegiatan bersumber dari dana APBN T.A 2008 dengan
Anggaran sebesar Rp. 251.760.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Satu Juta Tujuh Ratus
Mengetahui;
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Sulawesi Tenggara
15
KERANGKA ACUAN KERJA
PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN
LAUT KAWASAN STRATEGIS
DI KABUPATEN WAKATOBI
KENDARI, 2008
16