Anda di halaman 1dari 16

PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN LAUT KAWASAN

STRATEGIS DI KAB.WAKATOBI

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam UU no 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang dinyatakan bahwa


pengaturan dan penetapan lokasi untuk investasi dilaksanakan di kabupaten dan kota
berdasarkan rencana pengelolaan tata ruang dan kawasan laut, Sedangkan dalam UU no
32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, juga dinyatakan bahwa otonomi secara
nyata di kabupaten/kota. Hal ini menunjukan bahwa pengaturan akan banyak dilakukan
pada level ini. Dalam pasal 9 juga disebutkan bahwa perencanaan pengelolaan laut
akan diatur lebih lanjut.

Pengaturan lautan menurut UU no 32 tahun 2004 tentang pemerintahan


daerah, wilayah lautan pengelolaannya berdasarkan wilayah lautan oleh pemerintah
kabupaten sepanjang 4 mil dan garis pantai, atau sepertiga dan wilayah yang dikelola
oleh propinsi, dan propinsi mengelola wilayah dibawah 12 mil dan pemerintah pusat
mengelola lautan diatas 12 mil. Tampaknya pengaturan mi dilakukan pembagian secara
rigid, tetapi tidak sesederhana demikian, karena lautan adaiah wilayah terbuka dan
bersifat umum, artinya siapa saja boleh memanfaatkan, dan juga wilayah lautan ini
selalu bergerak, yang berlainan dengan daratan/statis.

Mengacu kepada kedua peraturan perundangan di atas, maka perlu dilakukan


suatu penyusunan model perencanaan pada tingkat kabupaten/kota sebagal pedoman
dalam penyusunan rencana pengelolaan laut kawasan strategis

1
2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dan pelaksanaan pekerjaan penyusunaan rencana
pengelolaan laut kawasan strategis di kab. Wakatobi.
Penyusunan rencana pengelolaan laut kawasan strategis kabupaten Wakatobi
meliputi:
a) Menyusun Rencana pengelolaan laut kawasan strategis sebagai pedoman
pemanfaatan ruang di pesisir dan pulau- pulau kecil
b). Sebagai pedoman pengendalian pemanfaatan ruang dan dasar pengambilan
keputusan.
b) Mewujudkan keterpadauan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan
antar wilayah Daratan dan lautan di Kabupaten Wakatobi

3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dan pelaksanaan pekerjaan penyusunaan rencana
pengelolaan laut kawasan strategis Kabupaten Wakatobi adalah:
a) Tersusunnya Rencana pengelolaan laut yang strategis di Kab. Wakatobi
b) Tersusunnya suatu alat untuk mengkoordinasikan perencanaan di
Kabupaten/Kota.
c) Tersusunnya suatu pola pusat pertumbuhan dan Kota-Kota Yang
berorientasi kepada Kelautan.
d). Adanya arahan pemanfaatan ruang bagi kegiatan sumberdaya kelautan
dan perikanan dalam penyusunan pengembangan prasarana dan darana
kelautan dan perikanan
e). Adanya arahan kegiatan investasi

2
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang hendak dicapai dalam pekerjaan ini meliputi:
a) Melakukan inventarisasi berbagai data yang ada yang berkaitan dengan
penelitian sumberdaya kelautan dan perikanan.
b) Pemilihan Citra Landsat 7 ETM yang terbaru menjadi peta garis
c). Interpretasi dan pengolahan hasil interpretasi pada daerah studi
meliputi: geomorfologi, geologi, salinitas ( hidrologi, kondisi air
permukaan dan air tanah, hidrooceanografi, kondisi batimetri, proses
alami (sedimen,akresi, erose) kondisi dan penyebaran ekositem pesisir
(Mangrove, padang lamun, terumbu karang, rumput laut dan kondisi
ekosistem lainnya)
d). Dari hasil penginderaan jauh dibuat peta tematik skala 1:50.000 sebagai
bahan Perencanaan.
e). Ground chek dilapangan
f). Identifikasi rona awal pesisir dan pulau-pulau kecil secara fisik, ekonomi
dan social budaya mengenai sumberdaya kelautan di Kab. Wakatobi
g). Analisis regional terhadap ekonomi, kemampuan potensi, daya dukung
ekosistem, maupun masalah social dalam lingkungan regional
h). Penyusunan struktur ruang pesisir dan laut Kab. Wakatobi
i). Penyusunan kawasan-kawasan yang layak usaha secara nasional, serta
sektor unggulan yang dapat dikembangkan.
j). Penyusunan prioritas pengembangan wilayah nasional, baik dalam
pengembangan

3
kawasan investasi infrastruktur, industri maritim, maupun penanganan
masalah sosial.

5. Produk Keluaran

a). Tersusunnya Rencana pengelolaan laut kawasan strategis selaras dengan


RTRW daratan Kabupaten Wakatobi
b). Tersusunnya suatu alat untuk mengkoordinasikan perencanaan di
Kabupaten/Kota.
c). Adanya arahan pola pemanfaatan ruang bagi kegiatan sumberdaya kelautan
dan perikanan dalam penyusunan pengembangan prasarana dan sarana
kelautan dan perikanan. merupakan arahan dan penyusunan pengembangan
prasarana dan sarana kelautan, yang meliputi:
c. 1). Rencana struktur ruang pesisir dan kelautan Kabupaten Wakatobi
yang mencakup:
* Pusat-pusat permukiman
* Prasarana dan sarana Kelautan dan Perikanan
c.2). Pola pemanfaatan Kawasan Budidaya dari 0 - 4 mil meliputi:
* Fishing ground dan Nursery ground
* Budi daya laut dan tambak
* Industri
* Pariwisata
* Pertambangan dan energi
* Perhubungan dan lainnya.

4
c.3). Penataan lokasi kawasan lindung berupa terumbu karang,
mangrove, padang lamun, estuania dan laguna di Kabupaten
Wakatobi
c.4). Adanya arahan kegiatan dan penyebaran peluang-peluang
investasi.
d). Laporan lengkap mengenai identifikasi, analisis dan rencana penataan ruang
berdasarkan pola pengembangan kawasan.
e). Rancangan Peraturan Daerah mengenai pengelolaan laut strategis di
Kab. Wakatobi
f). Citra Landsat ETM7 atau lainnya dalam bentuk digital baik raw material
maupun yang telah dikoreksi radiometri dan geometrinya serta hasil
interprestasinya, serta peta digital dalam bentuk soft copy dan hard
copynya dalam bentuk peta.
g). Sosialisasi kepada stake holder setempat mengenai Penataan Ruang Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil.
h). Konsultasi terhadap rencana tata ruang dengan stake holders terkait didaerah
dan pemerintah pusat, khususnya Dirjen P3K.

B. CAKUPAN MATERI
Data yang diperlukan :
1. Batas Perencanaan
2. Tinjauan Regional
3. Identifikasi Keadaan Fisik
4. Identifikasi Spesies/Biota
5. Identifikasi Daerah rawan bencana
6. Identifikasi Masalah lingkungan dan pencemaran
7. Identifikasi Daerah Konservasi / perlindungan
8. Identifikasi Pola Pemanfatan Ruang
9. Potensi Pulau-Pulau Kecil

5
10. Identifikasi Kegiatan di Daratan yang berpengaruh terhadap kegiatan pada
kawasan perairan
11. Keadaan Prasarana dan Sarana Kelautan dan Perikanan
12. Perekonomian
13. Keadaan sosial Budaya
14. Data lain yang dibutuhkan sesuai tujuan perencanaan
15. Permasalahan dalam kelembagaan Pengembangan sektor Kelautan

C. METODOLOGI

1. Gambaran Umum Pekerjaan

Pekerjaan penyusunan rencana pengelolaan laut kawasan strategis Kabupaten


Wakatobi merupakan pekerjaan yang Komprehensif baik dilakukan secara teknis
maupaun dalam proses pengambilan keputusan. Pengamatan yang dilakukan tidaklah
hanya terbatas pada daerah pesisir saja melainkan juga pada wllayah yang
mempengaruhi daerah pesisir,terutama daerah aliran sungai.
Keselarasan dan keterpaduan secara teknis dilakukan dengan pengamatan
parameter yang rnernpengaruhi, sedangkan keterpaduan dalam pengambilan keputusan
adalah prosese penyusunan
yang melibatkan stake holder.
Identifikasi ini akan dikaji mengenai pola pertumbuhan kegiatan kelautan dan
hubungannya dengan kegiatan yang sudah ada didaratan (mainland). Langkah-Iangkah
yang harus ditempuh
dalam kegiatan ini meliputi:
a). Menghimpun berbagai data yang sudah ada didaratan yang berdasarkan
penelitian maupun berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, dan dari sini
akan dapat diketahui gambaran mengenai pola penyebaran sumberdaya
kelautan.

6
b). Melakukan survey lapangan dan instansional di Kecamatan/Kabupaten dan
Provinsi.
c). Melakukan analisa secara kualitatif terhadap hasil-hasil pengamatan
Lapang
d). Melakukan pembahasan secara intensif ditingkat Kecamatan/Kabupaten.

3. Metode Pendekatan
a). Metode Pengumpulan Data.
Dalam pengumpulan data ada 4 (empat) aspek minimal yang perlu dilakukan
antara lain:
√ Penyiapan materi pengumpulan data
Materi data yang dikumpulkan antara lain meliputi:
o Potensi yang ada didaerah studi
o Permasalahan dilapangan, khususnya yang berkaitan dengan
pengembangan
surnberdaya kelautan.

√ Penyiapan instrumen pengumpulan data


Sebelum dilakukan pengumpulan data maka perlu disiapkan
instrumennya yang antara lain meliputi:
o Perumusan materi data yang akan dihimpun
o Materi interview
o Penyusunan format-format yang perlu disampaikan
o instansi/Dinas yang perlu dihubungi

7
√ Perumusan teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data minimal mencakup:

o Diskusi dengan Instansi/Dinas terkait


o Kunjungan ke Instansi/Dinas
o Pengisian Form
o Pengumpulan Data
o Identifikasi

√ Peta dasar dan peta tematik

o Peta dapat diperoleh dari Bakosurtanal, dengan skala yang

bervariasi

o Peta-peta tematik dan dishidros

o Peta penginderaan jarak jauh seperti SPOT berupa hard copy yang
bersumber dan LAPAN Jakarta, tetapi ini harus dilakukan proses
Iebih lanjut (image processing) agar dapat dijadikan peta tematik
di pantai dan perairannya.

b). Kegiatan Analisis


Analisis yang dilakukan mencakup:

√ Analisis kebijakan daerah


o Analisis kebijakan pembangunan daerah
o Analisis Kedudukan wilayah perencanaan dalam rencana tata

ruang makro

√ Analisis kondisi fisik-kimia wilayah / ruang pesisir


o Analisis kondisi pantai / morfologi pantai
o Analisis kondisi perairan/hidro oceanografi

8
√ Analisis species/biota
Kekayaan biota pada wilayah pantai dan pesisir perlu diidentifikasi biota-
biota yang perlu dilindungi. (biota darat dan biota laut)

√ Analisis keadaan ekosistem pesisir (terumbu karang, mangrove,


padang Lamun, estuaria, dan laguna) menyangkut penyebaran, luas,
prosentase, kondisi yang akan dijadikan sebagai dasar penetapan kawasan
lindung.

√ Analisis kawasan lindung Nasional yang terletak pada wilayah


perencanaan baik didarat maupun perairan. (Taman Nasional, Cagar
Adam, Wisata Alam dan Cagar Budaya).

√ Analisis potensi pencemaran dan potensi bencana alam

didaratan dan perairan

√ Analisis pola pemanfaatan ruang saat ini.

o Tata guna tanah dipesisir (kawasan pantai) existing

o Tata guna tanah pada upland terutama yang mempunyai pengaruh ke

pesisir.

o Pemanfaatan ruang diperairan

√ Analisis kecenderungan perkembangan kegiatan ekonomi

√ Analisis sosial budaya

√ Analisis kesesuaian kawasan lindung dipantai dan perairan


o Delianasi kesesuaian lindung lokal (berdasarkan analisis)
o Delianasi kesesuaian lindung Nasional

9
√ Analisis jaringan transportasi
o Alur pelayaran lnternasional/Nasioanal/Lokal
o Prasarana kawasan pelabuhan

√ Analisis kesesuaian pemanfaatan ruang untuk kawasan budidaya


o Analisis kesesuaian budidaya perikanan di Kawasan daratan/tambak
o Analisis kesesuaian budidaya perikanan termasuk dikawasan

perairan/laut
o Analisis kesesuaian potensi wisata pantai dan bahari
o Analisis kesesuaian wilayah pertambangan
o Analisis kesesuaian wilayah permukiman

√ Analisis jalur potensi ikan tangkap


o Potensi dan penyebaran ikan, kemungkinan over fishing
o Penyebaran jalur potensi ikan

√ Analisis kegiatan industri dan kebutuhan industri


o Jenis dan kapasitas industri dan hubungannya dengan kegiatan lain
serta implikasisinya terhadap sustainability pesisir
o Kebutuhan industri untuk pengembangan potensi kelautan
o Analisis ketersediaan dan kebutuhan prasarana dan sarana kelautan
o Prasarana dan sarana perikanan (TPI, PPI, Pelabuhan, Pabrik Es,Cold
storage).
o Prasarana dan sarana pariwisata
o Prasarana dan sarana energi/listrik

√ Analisis pembentukan struktur tata ruang


o Analisis pusat permukiman
o Analisis interaksi regional
o Analisis interaksi internal

10
√ Analisis kawasan prioritas
o Kawasan yang diprioritaskan untuk dapat memacu kegiatari ekonomi
o Kawasan yang diprioritaskan karena kerusakan ekosistem pesisir
o Kawasan yang diprioritaskan karena kerusakan lingkungan akibat
berbagai hal (pencemaran, bencana)
o Sektor-sektor unggulan sebagal prime mover kegiatan ekonomi

√ Analisis kelayakan ekonomi


o Berupa pra kelayakan ekonomi terutama untuk mengembangkan
kawasan prioritas sebagai prime mover kegiatan ekonomi.

√ Analisis kelembagaan penataan ruang


Lembaga di Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota yang mempasilitasi
penyelenggaraan penataan ruang.

4. Penyusunan Rencana Pengelolaan

Dalam rangka penyusunan rencana pengelolaan laut kawasan strategis di Kab.


Wakatobi ini, maka diharapkan adanya pengelolaan secara kawasan. Hal ini akan lebih
memudahkan dalam pengelolaan lebih lanjut dan lebih fokus terhadap berbagai
permasalahan.untuk dapat menyusun rencana pengelolaan tersebut dibutuhkan peta-
peta tematik yang mendukung rencana pengelolaan

5. Indikasi Penyusunan Rencana Pengelolaan

Indikasi penyusunan rencana pengelolaan laut kawasan ini meliputi tujuan jangka
menengah dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka menengah adalah tersedianya

11
data dan informasi program / kegiatan pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-pulau
kecil selama 5 tahun ke depan sedangkan tujuan jangka pendek ádalah tersedianya
data dan informasi program / kegiatan kawasan yang dianggap Sangat prioritas untuk
dilaksanakan dalam pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.

6. Pelaporan
√ Laporan Pendahuluan I Inception Report (10 Eksemplar)
Laporan ini berintikan pemahaman atau apresiasi, metode dan layanan keahlian
serta jadwal kegiatan, kemudian diseminarkan sebelum diserahkan 15 hari
setelah SPMK.

√ Laporan Interim I Interim Report (10 Eksemplar)


Laporan ini berintikan hasil dan kegiatni penelitian lapangan, kemudian
diseminarkan sebelum diserahkan 45 hari setelah SPMK.
√ Konsep Laporan Akhir / Draft Final Report (10 Eksemplar)
Merupakan laporan lengkap dari seluruh kegiatan serta penyusunan konsep
pendahuluan Tata Ruang Pesisir dan Kelautan sebagai bahan diskusi. kemudian
diseminarkan sebelum diserahkan 75 hari setetah SPMK.

√ Eksekutif Summary (10 Eksemplar)


Merupakan laporan ringkasan dan seluruh kegiatan. Diserahkan 80 han
setelah SPMK.

√ Laporan Akhir / Final Report (10 Eksemplar)


Merupakan laporan lengkap dan final dan seluruh pekerjaan
perencanaan yang disempurnakan dan serangkaian diskusi. Diserahkan
pada saat akhir kontrak.
√ Album peta skala 1: 50.000 (10 eksamplar)
√ Rekaman CD Laporan Lengkap dan peta (10 buah)

12
7. Waktu Pelaksanaan dan Kebutuhan Tenaga AhIi
I). Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan Penyusunan rencana pengelolaan
laut kawasan Strategis di Kab. wakatobi adalah selama 3 (tiga) bulan

2). Kebutuhan Tenaga Ahli


a. Kebutuhan Tenaga Ahli:

1. AhIi Perencanaan Regional/Wilayah (Ketua tim / Team Leader) Adalah


seorang berpendidikan SI di Bidangnya dengan pengalaman minimal 8
(delapan) tahun. Atau pendidikan S2 dengan pengalaman minimal 3 (tiga)
Tahun.

2. Ahli Sosial Ekonomi.


Adalah seorang berpendidikan SI di Bidangnya dengan pengalaman minimal
5 (lima) tahun. Atau pendidikan S2 dengan pengalaman minimal 2 (dua)
Tahun.

3. Ahli Penginderaan Jauh (Inderaja)


Adalah seorang berpendidikan SI di Bidangnya yang menguasai Sistem Informasi
Geografis (GIS) dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun. Atau pendidikan S2
dengan pengalaman minimal 2 (dua) tahun

4 Ahli Sumberdaya Perikanan.


Adalah seorang berpendidikan SI di Bidangnya dengan pengalaman

13
minimal 5 (lima) tahun. Atau pendidikan S2 dengan pengalamari minimal 2
(dua) Tahun.

5. AhIi Lingkungan.
Adalah seorang berpendidikan SI di Bidangnya dengan pengalaman
minimal 5 (lima) tahun. Atau pendidikan S2 dengan pengalaman minimal 2
(dua) Tahun.

6. AhIi Kelautan.
Adalah seorang berpendidikan SI di Bidangnya dengan pengalaman minimal 5
(lima) tahun. Atau pendidikan S2 dengan pengalaman minimal 2 (dua) Tahun.

b. Tenaga Pendukung
I. Asisten GIS dan Penginderaan Jauh
2. Operator Komputer

6. WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Penyusunan Rencana Pengelolaan Laut Kawasan Startegis di Kab.


Wakaobi dan dapat deselesaikan dalam waktu 140 (4 Bulan) hari kalender

7. BIAYA

14
Pembiayaan pelaksanaan kegiatan bersumber dari dana APBN T.A 2008 dengan

Anggaran sebesar Rp. 251.760.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Satu Juta Tujuh Ratus

Enam Puluh Ribu Rupiah) sebagaimana terlampir.

Mengetahui;
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Sulawesi Tenggara

HOTMAN HUTAURUK, A.Pi.,SH


NIP. 080 053 233

15
KERANGKA ACUAN KERJA
PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN
LAUT KAWASAN STRATEGIS
DI KABUPATEN WAKATOBI

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI, 2008

16

Anda mungkin juga menyukai