1. Bagian dari wilayah kota adalah satu kesatuan wilayah dari kota yang
umum kota;
batasan fisik yang nyata (spt jaringan jalan, sungai, selokan, saluran, irigasi,
saluran udara tegangan (ekstra) tinggi, dan pantai) atau yang belum nyata
(rencana jaringan jalan dan rencana jaringan prasarana lain yang sejenis
LAPORAN AKHIR
5. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup
untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau
dimasukkan ke dalamnya;
7. Garis Sempadan Bangunan (GSB) adalah garis yang tidak boleh dilampaui
oleh denah bangunan ke arah GSJ yang ditetapkan dalam rencana kota;
8. Garis Sempadan Jalan (GSJ) adalah garis rencana jalan yang ditetapkan
dasar bangunan dan ketinggian bangunan tiap bagian kawasan kota sesuai
10. Izin pemanfaatan ruang adalah izin yang dipersyaratkan dalam kegiatan
perundang-undangan;
11. Jaringan adalah keterkaitan antara unsur yang satu dan unsur yang lain
(network)
12. Kota adalah wilayah otonomi daerah yang dikepalai oleh Bupati/
13. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau
budidaya;
14. Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam,
LAPORAN AKHIR
15. Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung dan luas lahan/tanah
daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana
21. Lingkungan adalah bagian dari wilayah kota yang merupakan kesatuan
LAPORAN AKHIR
22. Masyarakat adalah orang perorangan, kelompok orang termasuk
masyarakat, hukum adat, badab hukum atay badan usaha, lembaga, dan
gedung;
24. Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan
pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan
27. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang,
setiap blok yang penetapan zonanya dalam rencana rinci tata ruang;
tata ruang;
30. Penggunaan lahan adalah fungsi dominan dengan ketentuan khusus yang
31. Peran masyarakat adalah berbagai kegiatan masyarakat, yang timbul atas
LAPORAN AKHIR
32. Peraturan zonasi adalah ketentuan yang mengatur tentang persyaratan
33. Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur
ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana
tata ruang;
34. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih
35. Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari pemukiman, baik
dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni;
36. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang
meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan fungsi budi daya;
mestinya;
39. Rencana tata ruang wilayah kota adalah rencana tata ruang yang memuat
LAPORAN AKHIR
wilayah darat dan wilayah laut yang diprioritaskan pengembangannya
40. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang
41. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah panduan rancang
pengembangan lingkungan/kawasan;
42. Ruang manfaat jalan (Rumaja) adalah ruang sepanjang jalan yang dibatasi
oleh lebar, tinggi, dan kedalaman tertentu yang meliputi badan jalan,
43. Ruang milik jalan (Rumija) adalah ruang manfaat jalan dan sejalur tanah
44. Ruang pengawasan jalan (Ruwasja) adalah ruang tertentu diluar ruang
penyelenggaraan jalan;
tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja
ditanam;
46. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) adalah ruang-ruang dalam kota dalam
LAPORAN AKHIR
sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat kota dan tidak didominasi
tanaman;
47. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) adalah saluran tenaga
48. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) adalah saluran tenaga listrik yang
fungsional;
50. Sub Zona adalah suatu bagian dari zona yang memiliki fungsi dan
mencakup sistem penyediaan air bersih, sistem drainase air hujan, sistem
53. Wilayah perencanaan adalah bagian dari kota dan/atau kawasan strategis
kota yang akan/perlu disusun rencana rincinya dalam hal ini RDTR kota
LAPORAN AKHIR
sesuai arahan atau yang ditetapkan di dalam RTRW kota yang
bersangkutan;
54. Zona adalah kawasan atau area yang memiliki fungsi dan karakteristik
spesifik;
55. Zonasi adalah pembagian kawasan ke dalam beberapa zona sesuai dengan
fungsi-fungsi lain.
yang dimaksud dengan Rencana Detail Tata Ruang Kota, merupakan penjabaran dari
Rencana Umum Tata Ruang Wilayah ke dalam rencana pemanfaatan ruang kawasan
perkotaan. Untuk mendukung suatu pedoman Rencana Detail Tata Ruang Kota yang
merupakan amanat dan turunan dari suatu Rencana Detail Tata Ruang Kota kedalam
Produk rencana yang lebih rinci, sehingga dapat mendukung dalam aplikasi
Rencana detail tata ruang merupakan penjabaran dari RTRW pada suatu
fisik mengikat dan bersifat operasional. Rencana Detail Tata Ruang merupakan
rencana rinci dari rencana umum tata ruang selain rencana kawasan strategis.
Rencana detail tata ruang berfungsi sebagai instrumen perwujudan ruang khususnya
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota, rencana umum tata ruang
LAPORAN AKHIR
rencana rinci tata ruang. Dalam operasionalisasi tersebut, rencana rinci tata ruang
pemanfaatan ruang agar pemanfaatan ruang dapat dilakukan sesuai rencana tata
ruang.
(Rencana Tata Ruang Wilayah) yang bersifat makro dan filosofis yang merupakan
Setelah itu yang menjadi produk berikutnya ialah Rencana Umum Tata Ruang Kota
(RUTRK) yang secara makro sudah lebih teknis sedangkan Rencana Detail Tata
Ruang Kota (RDTRK) skalanya lebih detail terhadap peruntukkan yang ada
didalamnya.
1. RDTRK merupakan penjabaran dari Rencana Umum Tata Ruang Kota atau
LAPORAN AKHIR
Sumber: Pedoman RDTRK, 2011
Gambar 2. 1 Kedudukan RDTRK Sebagai Dokumen Perencanaan
Fungsi dari penyusunan RDTR dan peraturan zonasi adalah sebagai berikut.
2. Acuan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari kegiatan
sebagai berikut.
LAPORAN AKHIR
2. Alat operasionalisasi dalam sistem pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
dan
PERATURAN ZONASI
Ruang lingkup materi penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan
adalah:
LAPORAN AKHIR
Dasar Perumusan tujuan penataan BWP :
2. Isu strategis BWP, yang antara lain dapat berupa potensi, masalah,
3. Karakteristik BWP.
tampung lingkungan hidup dalam BWP dan perkiraan kebutuhan ruang untuk
sempadan sungai, zona sekitar danau atau waduk, dan zona sekitar
mata air ;
d. Zona RTH kota meliputi taman RT, taman RW, taman kota dan
pemakaman;
LAPORAN AKHIR
e. Zona suaka alam dan cagar budaya;
f. Zona rawan bencana alam meliputi zona rawan tanah longsor, zona
perkantoran swasta;
e. Zona industri, yang meliputi industri kimia dasar, industri mesin dan
LAPORAN AKHIR
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), zona Tempat Pemrosesan
pariwisata; dan
RTRW;
dan
LAPORAN AKHIR
a. Jaringan primer dan jaringan sekunder pada BWP yang meliputi jalan
arteri, jalan kolektor, jalan lokal, jalan lingkungan, dan jaringan jalan
kaki/sepeda.
terpusat (offsite).
Jalur evakuasi bencana yang meliputi jalur evakuasi dan tempat evakuasi
maupun lingkungan.
LAPORAN AKHIR
D. PENETAPAN SUB BWP YANG DIPRIORITASKAN
PENANGANANNYA
yang bersangkutan, yang dianggap memiliki prioritas tinggi dibandingkan Sub BWP
lainnya.
1. Lokasi: meliputi seluruh wilayah Sub BWP yang ditentukan, atau dapat juga
d. Pelestarian/pelindungan blok/kawasan.
pengembangan BWP;
tahun; dan
LAPORAN AKHIR
2) Program perwujudan rencana jaringan prasarana di BWP
penanganannya
b. Lokasi
c. Besaran
d. Sumber Pendanaan
e. Instansi Pelaksana
F. PERATURAN ZONASI
zona
a. KDB Maksimum
b. KLB Maksimum
d. KDH Minimal
a. GSB minimal
d. Tampilan bangunan
LAPORAN AKHIR
4. Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
5. Ketentuan Pelaksanaan
c. Ketentuan untuk penggunaan lahan yang sudah ada dan tidak sesuai
spesifik pada zona tertentu dan belum diatur dalam ketentuan dasar
antara lain:
LAPORAN AKHIR
2. RDTRK untuk wilayah perencanaan dengan luas sampai 500-5.000 Ha,
RDTRK untuk wilayah perencanaan dengan luas lebih besar dari 20.000 Ha,
1. Wilayah administrasi;
dan/atau
Rencana Tata Ruang Ibukota Kabupaten Buru Selatan diarahkan pada bagian dari
perlu ditetapkan secara khusus pada bagian awal kegiatan untuk kemudian dapat
RDTR berlaku dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun. RDTR dapat
LAPORAN AKHIR
1. Terjadi perubahan RTRW kabupaten/kota yang mempengaruhi BWP RDTR;
atau;
LAPORAN AKHIR