Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA ACUAN KERJA

PEMANTAPAN REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH


(RTRW)
PROVINSI BANTEN 2009-2029

Program :
PERENCANAAN TATA RUANG

Kegiatan :
PENGENDALIAN DAN PEMBINAAN PEMANFAATAN RUANG

Tahun Anggaran 2008

BANTEN
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH
T
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN PEMANTAPAN REVISI
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)
PROVINSI BANTEN 2009-2029

A. LATAR BELAKANG

Penataan ruang adalah suatu proses yang berkelanjutan dan akan terus
mengalami berkembangan sesuai dengan pemanfaatan ruang dan daya dukung ruang
oleh pengguna ruang, sebagai upaya dalam penjabaran pelaksanaan pembangunan,
dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang, setiap provinsi perlu menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
(RTRWP) sebagai alat untuk arahan pelaksanaan pembangunan, hal ini sejalan
dengan penerapan desentralisasi dan otonomi daerah sebagaimana yang ditetapkan
dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004.

Sehubungan dengan itu, Provinsi Banten yang telah terbentuk sejak Tahun
2000 berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000, dalam pola pemanfaatan
ruangnya mengalami perkembangan yang cukup pesat, maka diperlukan suatu arahan
dalam pemanfataan ruang dan mengendalikan pemanfaatannya dari pengguna ruang
dalam implementasi pembangunannya agar sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan, sehingga diperlukan dokumen RTRW Provinsi Banten untuk dapat
dijadikan sebagai alat perencanaan tata ruang dan sebagai pedoman untuk mewujudkan
keterpaduan antar wilayah dalam menyelenggarakan pemanfaatan ruang serta
dipayungi hukum melalui Peraturan Daerah Nomor 36 Tahun 2002.

Seiring dengan perkembangan pemanfaatan ruang wilayah di Provinsi Banten


yang membawa dampak pada pola pergeseran dalam pemanfaatan ruang, hal ini
disebabkan wilayah di Provinsi Banten sudah menjadi tujuan para pengguna ruang
dalam pemanfaatannya, maka untuk mengantisipasi tersebut diperlukan suatu
penetapan dan arahan pemanfaatan ruangnya harus ditinjau secara komperhesif
kewilayahannya serta kawasannya agar lebih terkontrol dan terkendali. Maka RTRW
Provinsi Banten yang disusun pada Tahun 2002 sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi
sekarang dan paradigma keruangan, jika tinjauan kondisi sekarang dimana antara daya
dukung ruang wilayah dengan kebutuhan ruang wilayah sudah tidak ada keseimbangan

. 1
serta keselarasan lagi, yang berdampak pada tumbuhnya simpangan-simpangan dalam
pemanfaatan ruangnya dan pengendaliannya. Hal ini terjadi paradigma dalam
pemanfaatan ruang karena ruang merupakan nilai ekonomis dalam arahan
pegembangan secara fungsi yang berdampak pula pada kewilayahannya.

Maka untuk meningkatkan fungsi kewilayahan dengan mempertegas fungsi


ruang dengan menjaga keseimbangan dan keserasian dalam perkembangan wilayah
antar sektor tersebut, diperlukan suatu penataan ruang secara komperhensif dan
optimal, serasi selaras dan seimbang serta berkesinambungan, hal ini diperlukan suatu
revisi RTRW dalam setiap lima tahun sekali. Untuk mengidentifikasi adanya
penyimpangan pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan RTRWP yang ada,
Pemerintah Provinsi perlu melakukan penyempurnaan RTRWP Banten tersebut
untuk disesuaikan kembali agar dapat mengakomodir dinamika perkembangan
wilayah, baik yang telah terjadi maupun yang diperkirakan akan terjadi dimasa
mendatang.

Dalam arahan dan penetapan pemanfaatan ruang di RTRWP Banten tidak


selalu sesuai dengan yang diharapkan, seringkali hambatan, batasan dan/atau kendala
yang diakibatkan oleh adanya faktor baik eksternal maupun internal, sehingga
mengakibatkan adanya ketidaksesuaian dan atau simpangan antara rencana dengan
kenyataan yang terjadi dilapangan. Faktor-faktor inilah yang menjadikan kegiatan
peninjauan kembali menjadi suatu aktifitas yang sangat penting dilakukan dalam
proses penataan ruang. Hasil peninjauan kajian akademis terhadap RTRW Provinsi
Banten yang telah dilakukan menghasilkan Tipologi C, yang berarti bahwa :
Kondisi RTRWP sah, terjadi simpangan-simpangan besar, terjadi perubahan
signifikan pada faktor-faktor eksternal berpengaruh terhadap kinerja RTRWP.
Dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
penataan ruang menjadikan RTRWP yang telah disusun berdasarkan Perda Nomor
36 Tahun 2002 perlu dilakukan penyesuaian kembali untuk digunakan sebagai acuan
pembangunan dan memenuhi syarat ketentuan-ketentuan prosedur dan proses
penyusunan rencana,

Dalam peninjauan kembali atau revisi penyusunan Rencana Tata Ruang


Wilayah Provinsi adalah suatu kegiatan dalam sistem penataan ruang yang

. 2
merupakan suatu proses yang dilakukan secara berkala agar daerah selalu memiliki
suatu rencana tata ruang yang dapat berfungsi sebagai pedoman untuk : (1)
Perumusan kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang di wilayah provinsi; (2)
Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan antar
wilayah provinsi serta keserasian antar sektor; (3) Pengarahan lokasi investasi yang
dilakukan pemerintah dan/atau masyarakat; (4) Penataan ruang wilayah
kabupaten/kota; dan (5) Pelaksanaan pembangunan dalam memanfaatkan ruang bagi
kegiatan pembangunan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Pemantapan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Banten
2009-2029 dimaksudkan adalah melaksanakan pekerjaan penyusunan rancangan
naskah akademis RTRW 2009-2029 yang mencakup perencanaan struktur dan pola
pemanfataan ruang wilayah Provinsi Banten dalam rangka revisi RTRW Provinsi
Banten yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Banten
Nomor 36 Tahun 2002.
Adapun tujuan Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Banten 2009-2029 adalah melaksanakan kegiatan peninjauan kembali dalam rangka
penyempurnaan RTRW Provinsi Banten 2002-2017 sejalan dengan ditetapkannya
Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang sehingga RTRW
dapat dijadikan sebagai acuan kebijakan dan strategi pemanfataan ruang di wilayah
Provinsi Banten yang mampu mengakomodir dan mengantisipasi dinamika
perkembangan pembangunan baik yang telah terjadi maupun yang diperkirakan akan
terjadi pada masa datang dan sekaligus dapat mewujudkan perlindungan fungsi
ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan baik
di dalam Provinsi Banten maupun dengan provinsi lainnya, maka untuk mewujudkan
perekonomian dan lingkungan yang berkesinambungan, yang dilaksanakan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

. 3
a.Terciptanya keseimbangan pemanfaatan ruang antara kawasan lindung dan
kawasan budidaya;
b.Terciptanya peningkatan kesatuan pengembangan kegiatan ekonomi, sosial, budaya
dan pengembangan prasarana wilayah dalam satu ekosistem wilayah provinsi dan
perairannya dengan memperhatikan daya dukung lingkungan;
c.Terciptanya peningkatan efektifitas dan efisiensi panataan ruang lintas sektor dan
lintas wilayah yang konsisten guna mewujudkan struktur dan pola pemanfaatan
ruang wilayah provinsi yang optimal;
d.Terselenggaranya pemulihan daya dukung lingkungan untuk menjamin
keberlanjutan pembangunan dan mencegah terjadinya bencana;
e.Terselenggaranya pengaturan tata laksana dan kelembagaan perwujudan rencana
tata ruang wilayah provinsi sebagai landasan hukum yang mengikat, baik bagi
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai
dengan tugas, fungsi dan kewenangannya;
f. Terciptanya pengendalian pemanfaaan ruang di wilayah provinsi dengan
ditetapkannya kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang yang mengatur
penggunaan sumber daya alam dilakukan secara terencana, rasional, optimal,
bertanggung jawab dan sesuai dengan kemampuan daya dukungnya serta
memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup.

C. HASIL YANG DIHARAPKAN


Hasil yang diharapkan dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Provinsi Banten 2009-2029, adalah meliputi kegiatan :

a.Penyusunan naskah rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang


Wilayah Provinsi Banten 2009-2029;
b. Tersedianya data/informasi baik terhadap perubahan perencanaan dan
pemanfaatan ruang di Kabupaten/Kota se Provinsi Banten;
c.Tersedianya ketegasan penetapan fungsi kawasan secara komperhensif dalam
konteks perwilayahan;
d. Tersedianya penetapan Kawasan strategis provinsi;
e.Tersedianya penetapan arahan pengembangan sistem sarana dan prasarana;
f. Tersedianya penetapan arahan pengembangan perkotaan, perdesaan, permukiman,
dan industri;

. 4
g. Tersedianya penetapan arahan kawasan rawan bencana;
h. Tersedianya penetapan arahan DAS rawan banjir;

i. Tersedianya arahan pemanfaatan ruang yang berisi indikasi program utama jangka
menengah tahunan

j. Tersedianya arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi yang berisi


indikasi arahan peraturan zonasi sistem provinsi, arahan perizinan, arahan insentif
dan disinsentif, serta arahan sanksi.

D. RUANG LINGKUP

1. Lingkup Wilayah Pekerjaan


Wilayah perencanaan RTRW Provinsi Banten 2009-2029 adalah
wilayah administratif Provinsi Banten yang mencakup wilayah Kabupaten
Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Serang dan Kota Cilegon yang secara geografis terletak di
bagian barat Pulau Jawa berbatasan dengan Provinsi Lampung/Pulau Sumatera
dan Selat Sunda di sebelah barat, disebelah utara dengan Laut Jawa, disebelah
timur dengan Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat serta disebelah
selatan dengan Samudera Indonesia.

2. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan Persiapan :
 Merumuskan dengan pendekatan dan metodologi yang digunakan;
 Menginventarisir kebutuhan data dan informasi perubahan pemanfaatan
ruang dengan peta dasar terbaru;
 Melakukan pertemuan untuk mempaduserasikan pemanfaatan ruang
Provinsi dengan Kabupaten/Kota;
 Studi kepustakaan;
 Menyusun rencana kerja;
 Menyusun Laporan Pendahuluan 15 eksemplar.

b. Peninjauan kembali :

. 5
 Penilaian terhadap RTRWP dari sisi kelengkapan materi dan proses
penyusunan dengan mengacu kepada Undang – undang Penataan Ruang
serta standar dan pedoman teknis penyusunan RTRWP dan hal ini
didasarkan pada hasil kegiatan Evaluasi RTRW Provinsi Banten yang telah
dilakukan sebelumnya, mencakup aspek-aspek kelengkapan data,
metodologi yang digunakan, kelengkapan isi rencana dan peta rencana,
tinjauan terhadap pemanfaatan ruang, tinjauan pengendalian pemanfaatan
ruang, kelembagaan, aspek legalitas dan proses penyusunan rencana,
tipologi simpangan berdasarkan tingkat kesahihan rencana, pengaruh faktor
eksternal dan simpangan terhadap rencana.
 Penyesuaian terhadap materi RTRWP untuk mengakomodasikan perubahan
kebijakan, tujuan dan sasaran pembangunan nasional, perbatasan provinsi,
provinsi yang terkait dengan pemanfaatan ruang;
 Merevisi kemampuan RTRWP untuk mengakomodasi dinamika
perkembangan pemanfaatan ruang serta sekaligus melakukan penyesuaian
RTRWP;
 Merevisi kesesuaian antara perwujudan struktur dan pola pemanfaatan
ruang serta kesepakatan-kesepakatan penetapan fungsi kawasan yang
ditetapkan pada RTRWP yang dituju, serta menemukenali tindakan-
tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi penyimpangan yang telah
terjadi;
 Mengidentifikasi kondisi awal wilayah dan kecenderungan
perkembangannya berdasarkan runtun waktu (time series), mencakup :
a. Data dan peta kebijaksanaan pembangunan;
b. Data dan peta kondisi sosial ekonomi;
c. Data dan peta sumberdaya manusia;
d. Data dan peta sumberdaya buatan;
e. Data dan peta sumberdaya alam;
f. Data dan petapenggunaan lahan;
g. Data kelembagaan.
 Memahami kondisi unsur-unsur
pembentuk ruang serta hubungan sebab akibat terbentuknya kondisi ruang

. 6
wilayah, dengan memeprhatikan kebijaksanaan pembangunan wilayah yang
ada, yang meliputi analisis terhadap kondisi sekarang dan kecenderungan di
masa depan dengan menggunakan data dan informasi yang dikumpulkan
dalam proses pengumpulan data dan informasi. Aspek-aspek yang dianalisi
meliputi :

a. Analisis kebijakan dan strategi pengembangan provinsi;


b. Analisis regional;
c. Analisis ekonomi dan sektor unggulan;
d. Analisis sumberdaya manusia;
e. Analisis sumberdaya buatan;
f. Analisis sumberdaya alam;
g. Analisis sistem permukiman;
h. Analisis penggunaan lahan;
i. Analisis kelembagaan.

 Perumusan Potensi dan Permasalahan RTRW

Perumusan naskah rancangan Revisi RTRW Provinsi Banten 2002-2017


diawali dengan melakukan identifikasi potensi dan permasalahan
pemanfataan ruang. Identifikasi potensi dan permasalahan pemanfaatan
ruang tidak hanya mencakup perhatian pada masa sekarang namun juga
potensi dan permasalahan yang kemungkinan terjadi di masa depan.
Identifikasi dari potensi dan permasalahan tersebut membutuhkan
terjalinnya komunikasi antara perencana dengan representasi masyarakat
yang akan terpengaruh oleh rencana.

c. Pekerjaan Akhir :
 Penyusunan Naskah RTRW Provinsi Banten 2009-2029
Penyusunan naskah rancangan revisi RTRW dilakukan dengan
merumuskan kebijakan dan strategi pemanfataan ruang provinsi yang

. 7
dilengkapi peta-peta GIS dengan tingkat ketelitian skala 1:250.000
mencakup :

a. Arahan perencanaan struktur dan pola pemanfaatan ruang;


b. Arahan penetapan dan kebijakan pengelolaan kawasan lindung dan
kawasan budidaya;
c. Arahan penetapan dan kebijakan pengelolaan kawasan strategis
Provinsi;
d. Arahan pengembangan sistem pusat permukiman perdesaan dan
perkotaan;
e. Arahan pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah yang
meliputi pengembangan jaringan transportasi, telekomunikasi, energi
dan kelistrikan, pengairan dan prasarana pengelolaan lingkungan;
f. Arahan kebijaksanaan tata guna tanah, tata guna air, tata guna udara
dan tata guna sumber daya alam lainnya;
g. Arahan program pemanfataan ruang dan pembiayaan;
h. Arahan pengendalian pemanfataan ruang;

E. HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANG


Sebagai dasar hukum dalam revisi penyusunan RTRW yang harus
diperhatikan dalam arahan pengembangan kebijakan penataan ruang mencakupan
perencanaan pola struktur ruang dan pola pemanfaatan ruang serta penetapan ruang
wilayah dan pengendalian ruang wilayah yang harus dikoordinasikan dengan
Kabupaten/Kota di Wilayah Propinsi Banten, serta memperhatikan kerjasama kawasan
perbatasan wilayah provinsi, dan RTRW Pulau Jawa-Bali. Adapun dasar hukum yang
harus menjadi landasan dalam revisi penyusunan RTRW Provinsi Banten adalah :

1. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;


2. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah:
3. Undang-undang No. 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten;
4. Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup;
5. Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang SPPN;

. 8
6. Undang-undang No. 38 Tahun 2005 tentang Jalan;
7. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
8. RPJM Nasional Tahun 2004-2009;
9. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1996 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran serta
Masyarakat dalam Penataan Ruang;
10. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
11. Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk
Penataan Ruang Wilayah;
12. Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
13. Keputusan Presiden No. 57 Tahun 1989 tentang Kriteria Kawasan Budidaya;
14. Keputusan Presiden No. 33 Tahun 1990 tentang Pengunaan Tanah bagi
Pengembangan Kawasan Industri;
15. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 640/KPTS/1986 tentang Perencanaan
Ruang Kota;
16. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 8 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang di Daerah;
17. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 9 Tahun 1998 tentang Tata Cara Peran serta
Masyarakat dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah;
18. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 134 Tahun 1998 tentang Pedoman
Penyusunan PERDA tentang RTRWP DT I dan RTRW Kabupaten/Kota DT II;
19. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No : KEP. 34/MEN/2002 tentang
Pedoman Umum Penataan Ruang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil;
20. Poldas/RPJP Provinsi Banten 2002-2022;
21. Rancangan RPJMD Provinsi Banten Tahun 2007-2011;

F. SISTEM PELAPORAN DAN PEMBAHASAN

1. Sistem Pelaporan
Laporan yang diberikan oleh konsultan dalam rangka pekerjaan Revisi RTRW
Propinsi Banten, meliputi:

. 9
 Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan (Inception Report), memuat seluruh metoda pendekatan,
program survey, dilampiri dengan daftar isian survey, daftar pertanyaan dan
perlengkapan lainnya.
Laporan ini berisikan suatu pemahaman atau apresiasi terhadap pekerjaan,
lingkup pekerjaan, cara-cara penanganan pekerjaan dan rencana kerja serta
masalah yang akan dihadapi dan rekomendasi yang akan dikeluarkan. Buku
Pelaporan Pendahuluan ini sebanyak 15 eksemplar.

 Laporan Fakta dan Analisis

Laporan Fakta dan Analisis disusun setelah mendapatkan data/informasi dari


lapangan dan hasil koordinasi dengan sektor terkait yang memuat seluruh
permasalahan umum, hasil analisis internal dan eksternal, daya dukung lahan
serta kajian lainnya yang terkait. Buku Fakta dan Analisis ini sebanyak 25
eksemplar.

 Draft Rencana
Draf Laporan Akhir (Draft Final Report), merupakan rancangan hasil revisi
RTRW Propinsi Banten

Merupakan laporan akhir sementara dari kegiatan Pemantapan Revisi RTRW


Provinsi Banten 2009 - 2029 dan hasil kemajuan pekerjaan, sebanyak 35
eksemplar.

Laporan akhir sementara ini akan didiskusikan antara pemberi tugas beserta
sektor terkait dan pelaksana pekerjaan. Hasil pembahasan laporan akhir
sementara ini merupakan bahan penyempurnaan untuk laporan akhir.

 Laporan Akhir (Rencana)


Laporan Akhir (Final Report), yang memuat penyempurnaan-penyempurnaan
dari Draft Rencana, dengan memasukkan semua masukkan yang telah dibahas
dan dirumuskan dalam forum diskusi/lokakarya atau seminar.

. 10
Laporan ini sebagai penyempurnaan dari Draft rencana dan merupakan laporan
final dari seluruh kegiatan pekerjaan “Pemantapan Revisi RTRW Provinsi
Banten 2009-2029”, sebanyak 40 eksemplar.

 Album Peta
Album peta, judul album bertulis Album Peta berukuran A1 dengan jumlah 4
album, album peta ini tingkat kedalamannya minimal 1 : 250.000.

 CD Peta Laporan

Hasil Laporan Akhir Revisi Rencana RTRW, baik dalam bentuk peta maupun
hasil laporan di muat dalam CD sebanyak 10 buah.

2. Teknik Penyajian Laporan

 Laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia.


 Laporan ditulis dalam format kertas kuarto A4.
 Cover (sampul) kertas warna biru gloria.

3. Pembahasan dan Supervisi

 Pembahasan setiap tahap laporan (pendahuluan dan draft laporan akhir


sementara) dilaksanakan di Bapeda Provinsi Banten.
 Melakukan pertemuan dan konsultasi dengan pihak pemerintah daerah
Kabupaten/Kota se Provinsi Banten.
 Pelaksanaan pekerjaan diwajibkan untuk melakukan koordinasi dan konsultasi
kepada Bapeda Provinsi Banten.
 Supervisi penyusunan dilakukan oleh satu Tim, yang akan dibentuk di Bapeda
Provinsi Banten.

G. JANGKA WAKTU DAN TENAGA AHLI

1. Jangka Pelaksanaan Pekerjaan

Jangka waktu untuk menyelesaikan Pekerjaan “Pemantapan Revisi RTRW


Provinsi Banten 2002-2017” selama 6 (Enam) bulan kalender.

2. Tenaga Yang dibutuhkan sebagai Pelaksana Kegiatan

. 11
Untuk mendukung kegiatan ini kualifikasi tenaga ahli dengan mempunyai
pengalaman kerja minimal 8 tahun, sedangkan tenaga penunjang lainnya
mempunyai pengalaman kerja minimal 3 tahun.
Tenaga yang dibutuhkan sebagai pelaksana kegiatan adalah sebagai
berikut :

 Tenaga ahli
a. Ahli Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (pendidikan : S2 Teknik
Perencanaan Wilayah dan Kota dengan mempunyai pengalaman kerja
minimal 8 tahun atau setara sebagai tenaga ahli dan penanggung
jawab/Team Leader yang mengkoordinasikan pelaksanaaan penyelesaian
pekerjaan
b. Ahli Teknik Geografi (pendidikan : S1 Teknik Geografi) dengan
mempunyai pengalaman kerja minimal 5 tahun;
c. Ahli Ekonomi Pembangunan (pendidikan : S1 Ekonomi Pembangunan)
dengan mempunyai pengalaman kerja minimal 5 tahun;
d. Ahli Kelembagaan/Hukum (pendidikan : S1 Hukum) dengan mempunyai
pengalaman kerja minimal 5 tahun;
e. Ahli Teknik Lingkungan Hidup (pendidikan : S1 Teknik Lingkungan)
dengan mempunyai pengalaman kerja minimal 5 tahun.

f. Ahli GIS (pendidikan : S1 Teknik Geodesi) dengan mempunyai pengalaman


kerja minimal 5 tahun

g. Ahli Geologi (pendidikan : S1 Teknik Geologi) dengan mempunyai


pengalaman kerja minimal 5 tahun

 Asisten Tenaga Ahli

a. Ass. Perencanaan Wilayah dan Kota (pendidikan : S1 Teknik Perencanaan


Wilayah dan Kota) dengan mempunyai pengalaman kerja minimal 3 tahun;
b. Ass. Geografi (pendidikan : S1 Geografi) dengan mempunyai pengalaman
kerja minimal 3 tahun;

c. Ass. Ekonomi Pembangunan (pendidikan : S1 Ekonomi Pembangunan)


dengan mempunyai pengalaman kerja minimal 3 tahun;
d. Ass. Teknik Lingkungan Hidup (pendidikan : Teknik Teknik Lingkungan)
dengan mempunyai pengalaman kerja minimal 3 tahun.

e. Ass. GIS dengan mempunyai pengalaman kerja minimal 3 tahun

. 12
 Tenaga Penunjang

Operator Komputer (pendidikan : D1 Komputer dengan mempunyai


pengalaman kerja minimal 3 tahun.

JADUAL PENUGASAN
TENAGA AHLI, ASISTEN TENAGA AHLI DAN TENAGA PENUNJANG

BULAN
U R A I AN
1 2 3 4 5 6
1. Tenaga Ahli
a. Ahli Perencanaan Wilayah/Kota/S2 (1 org x 6 bln)
b. Ahli Geografi/S1 (1 org x 6 bln)
c. Ahli Ekonomi Pembangunan/S1 (1 org x 6 bln)
d. Ahli Kelembagaan/Hukum/S1 (1 org x 6 Bln)
e. Ahli Lingkungan Hidup/S1 (1 org x 6 bln)
f. Ahli GIS/S1 (1 org x 6 bln)
g. Ahli Geolog1/S1 (1 org x 6 bln)

2. Asisten Tenaga Ahli


a. Ass. Ahli Perencanaan Wilayah/Kota (1 org x 6 bln)
b. Ass. Ahli Geografi (1org x 6 bln)

. 13
c. Ass. Ahli Ekonomi Pembangunan ( 1 org x 6 bln)
d. Ass. Ahli Lingkungan Hidup (1 org x 6 bln)
e. Ass. Ahli GIS/S1 (1 org x 6 bln)

3. Tenaga Penunjang
1. Operator Komputer ( 2 org x 6 bln)

H. BIAYA PELAKSANAAN
Pembiayaan untuk pelaksaaan “Pemantapan Revisi RTRW Provinsi Banten
2009 – 2029” pada Kegiatan Pengendalian dan Pembinaan Pemanfaatan Ruang
melalui APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2008.

I. JADUAL PELAKSANAAAN
Jadual pelaksanaan pekerjaan “Pemantapan Revisi RTRW Provinsi Banten
2009 – 2029” sebagaimana tabel berikut :

. 14
Serang, Maret 2008
KEPALA BIDANG KEPALA SUB BIDANG
PENATAAN RUANG DAN PRASARANA TATA RUANG DAN SUMBER DAYA ALAM
WILAYAH Selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Selaku Koordinator PPTK, (PPTK),

. 15
RIKI HANDRIANA, ST
Ir. INDRO SARWONO, M.Sc NIP. 010258838
NIP. 110041470

Mengetahui/Menyetujui,
KEPALA BAPPEDA PROVINSI BANTEN
Selaku Pengguna Anggaran,

Ir. WIDODO HADI, Sp


Pembina Utama Muda
NIP. 110 032 528

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


PEMANTAPAN REVISI RTRW PROVINSI BANTEN 2009 – 2029
HARGA TOTAL
NO. U R A I AN VOL SATUAN
SATUAN (Rp.) BIAYA (Rp.)
1 2 3 4 6
A. BIAYA LANGSUNG PERSONIL     309,000,000
  1. Tenaga Ahli     216,000,000

. 16
  a. Ahli Perencanaan Wilayah/Kota/S2 (1 org x 6 bln) 6 OK 6,000,000 36,000,000
  b. Ahli Geografi/S1 (1 org x 6 bln) 6 OK 5,000,000 30,000,000
  c. Ahli Ekonomi Pembangunan/S1 (1 org x 6 bln) 6 OK 5,000,000 30,000,000
  d. Ahli Kelembagaan/Hukum/S1 (1 org x 6 Bln) 6 OK 5,000,000 30,000,000
  e. Ahli Lingkungan Hidup/S1 (1 org x 6 bln) 6 OK 5,000,000 30,000,000
  f. Ahli GIS/S1 (1 org x 6 bln) 6 OK 5,000,000 30,000,000
  g. Ahli Geolog1/S1 (1 org x 6 bln) 6 OK 5,000,000 30,000,000
         
  2. Asisten Tenaga Ahli     75,000,000
  a. Ass. Ahli Perencanaan Wilayah/Kota (1 org x 6 bln) 6 OK 2,500,000 15,000,000
  b. Ass. Ahli Geografi (1org x 6 bln) 6 OK 2,500,000 15,000,000
  c. Ass. Ahli Ekonomi Pembangunan ( 1 org x 6 bln) 6 OK 2,500,000 15,000,000
  d. Ass. Ahli Lingkungan Hidup (1 org x 6 bln) 6 OK 2,500,000 15,000,000
  e. Ass. Ahli GIS/S1 (1 org x 6 bln) 6 OK 2,500,000 15,000,000
         
  3. Tenaga Penunjang   18,000,000
  1. Operator Komputer ( 2 org x 6 bln) 12 OK 1,500,000 18,000,000
         
B BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL       183,800,000
  1. BIAYA PERJALANAN DAN PENGGANDAAN DATA     147,010,000
  a. Biaya Perjalanan     112,500,000
  1. Perjalanan ke Kab/Kota ( 6 org x 25 hari) 150 HOK 450,000 67,500,000
  2. Perjalanan ke Pusat (6 org x 10 hari) 60 HOK 750,000 45,000,000
         
  c. Biaya Penggandaan Data     34,510,000
1. Penggandaan Data di Kabupaten/Kota ( 6 eks x 6 36 eks 150,000 5,400,000
  kab/kota)
  2. Penggandaan Data di Pusat/Jakarta (2 eks x 1 kali) 5 eks 150,000 750,000
  3. Penggandaan Laporan Pendahuluan 15 eks 50,000 750,000
  4. Penggandaan Laporan Fakta dan Analisa 25 eks 150,000 3,750,000
  5. Penggandaan Laporan Draft Rencana 35 eks 150,000 5,250,000
  6. Penggandaan Laporan Rencana/Laporan Akhir 40 eks 150,000 6,000,000
  7. Penggandaan Album Peta Skala 1:250.000 50 lembar 250,000 12,500,000
  8. Penggandaan CD Peta dan Laporan 11 buah 10,000 110,000
         
  2. RAPAT KOORDINASI DAN PEMBAHASAN     23,530,000
  HASIL LAPORAN      
  a. Bantuan Transport rapat     13,000,000
  - Rapat Koordinasi (40 org x 2 kl) 80 OK 50,000 4,000,000
  - Rapat Pembahasan Lap. (pendahuluan, Fakta      
  Analisa & Draft Akhir) (40 org x 3 kl) 120 OK 50,000 6,000,000
  - Rapat Laporan akhir (60 org x 1 kl) 60 OK 50,000 3,000,000
         
  b. Makan dan Minum Rapat     8,450,000
  - Rapat Koordinasi (40 org x 2 kl) 80 OK 32,500 2,600,000
  - Rapat Pembahasan Lap. (pendahuluan, Fakta      
  Analisa & Draft Akhir) (40 org x 3 kl) 120 OK 32,500 3,900,000
  - Rapat Laporan akhir (60 org x 1 kl) 60 OK 32,500 1,950,000
         
  c. Foto Copy Materi Rapat (210 eks) 260 expl 8,000 2,080,000
         

. 17
  3. ATK     13,260,000
  1. Kertas F4 9 rim 28,000 252,000
  2. Kertas A4 9 rim 26,000 234,000
  3. Kertas A0 2 roll 200,000 400,000
  4. Kertas Glossy 400 lembar 15,000 6,000,000
  5. Toner Printer Laserjet 2 bh 735,000 1,470,000
  6. Tinta Printer Deskjet 4 buah 300,000 1,200,000
  7. Tinta Ploter 3 set 1,200,000 3,600,000
  8. Binder Clip No. 555 2 box 8500 17000
  9. Box File 6 buah 14,500 87,000
          492,800,000

Serang, Maret 2008

KEPALA BIDANG KEPALA SUB BIDANG


PENATAAN RUANG DAN PRASARANA TATA RUANG DAN SUMBER DAYA ALAM
WILAYAH Selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Selaku Koordinator PPTK, (PPTK),

RIKI HANDRIANA, ST
Ir. INDRO SARWONO, M.Sc NIP. 010258838
NIP. 110041470

Mengetahui/Menyetujui,
KEPALA BAPPEDA PROVINSI BANTEN
Selaku Pengguna Anggaran,

Ir. WIDODO HADI, Sp


Pembina Utama Muda
NIP. 110 032 528

. 18

Anda mungkin juga menyukai