KOTA SEMARANG
Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
Kota adalah bentang budaya yang memiliki unsur alami dan pemusatan kegiatan /
aktivitas masyarakat yang besar serta memiliki berbagai macam khidupan yang cukup
beragam dan dinamis, sehingga sangat mungkin suatu kota akan mengalami perubahan dan
perkembangan dari waktu ke waktu, tidak hanya dari aspek atau segi fisik namun juga dari
pertumbuhan penduduk, pemerintahan, jasa, fasilitas dan aspek yang lainnya, pertumbuhan
tersebut secara langsung akan berimplikasi pada pemenuhan akan kebutuhan lahan,
sedangkan luas lahan tetap dan tidak bertambah, Selain itu, dengan adanya pertumbuhan
dan aktivitas penduduk yang tinggi maka otomatis akan berpengaruh pada perubahan
penggunaan lahan yang cepat pula, sehingga diperlukan perencanaan tata guna lahan yang
sesuai dengan peruntukan wilayah tersebut, oleh sebab itu setiap wilayah wajib memiliki
sebuah rencana tata ruang wilayah yang mampu menjadi pedoman dalam penyusunan,
pemanfaatan dan pengendalian ruangnya.
Rencana tata ruang wilayah atau RTRW adalah hasil perencanaan ruang pada
wilayah yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan
sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif (Permen PU No. 16/PRT/M/2009).
dengan mempertimbangkan aspek dan faktor pengembangan suatu wilayah. Rencana Umum
Tata Ruang Wilayah, dibuat agar terwujud tata ruang kota yang serasi, terpadu dan
berkualitas. Karena tujuanya tersebut maka seluruh dokumen tata ruang di susun secara
hierarkis sehingga tidak saling bertentangan, karena setiap dokumen rencana yang dibuat
pada suatu wilayah makro adalah acuan untuk wilayah mikro,
Dokumen Rencana tata ruang wilayah dapat dimanfaatkan secara efektif untuk
mencegah terjadinya konflik antar fungsi, serta proses pemanfaatan ruang, dan juga untuk
melindungi masyarakat sebagai pengguna ruang dari bahaya-bahaya lingkungan, meskipun
pada kondisi sebenarnya di lapangan dokumen tata ruang yang sudah di buat dan disetujui
masyarakat, terkadang berjalan tidak sesuai dengan sebagaimana mestinya, karena
dipengaruhi beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal.
Maka dari itu perlu dilakukan evaluasi setiap 5 tahun sekali agar dokumen tata ruang
dapat berfungsi sesuai dengan tujuannya. Wilayah kajian Evaluasi Rencana Tata Ruang
wilayah yang dipilih adalah Kota Semarang, yang telah memiliki peraturan daerah RTRW sejak
tahun 2011 dan berlaku sampai 2031 (20 Tahun), dan sejak penyusunannya sampai dengan
sekarang, banyak sekali dinamika dalam pelaksanaan rencana tata ruang tersebut, sehingga
perlu adanya upaya penyempurnaan dan perbaikan sesuai dengan perubahan karakteristik
wilayah dan paradigma kehidupan masyarakat, agar terwujud pengembangan dan pengaturan
sistem dan aktivitas ruang wilayah di Kota Semarang.
Kota Semarang memiliki luas wilayah 373.67 km2 Secara administratif Kota Semarang
terbagi menjadi 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan. dengan posisi geografis antara garis 60
50’ – 70 10’ Lintang Selatan dan garis 1090 35’ – 1100 50’ Bujur Timur. Batas wilayah
secara administratif adalah:
- Sebelah Utara : Laut Jawa
- Sebelah Timur : Kabupaten Demak
- Sebelah Selatan: Kabupaten Semarang
- Sebelah Barat : Kabupaten Kendal
Kota Semarang memiliki beberapa permasalahan yang erat kaitanya dengan tata ruang
wilayah, antara lain luasan ruang terbuka hijau yang belum mencapai target, kurangnya
sosialisasi rencana tata ruang kepada wilayah – wilayah yang rentan terhadap bencana, belum
ada penegakan hukum terhadap pelanggaran tata ruang serta inkonsistensi program SKPD
terhadap RPJMD. Hal ini yang menyebabkan perlunya evaluasi rencana tata ruang wilayah serta
indikator program tata ruang wilayah kota semarang, agar mampu meminimalisasi permasalahan
yang ada dan mengembalikan fungsi RTRW sesuai dengan sebagaimana mestinya.
Gambar 1.1
Peta Administrasi Wilayah Kota Semarang
TATA CARA EVALUASI RENCANA TATA RUANG WILAYAH BERDASARKAN PERATURAN
MENTRI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017
Peninjauan kembali RTRW dilakukan paling sedikit satu kali dalam lima tahun sejak
RTRW diundangan. Dalam hal kondisi lingkungan strategis tertentu seperti bencana alam
skala besar, perubahan batas territorial negara dan perubahan batas wilayah daerah yang
telah diatur dalam undang-undang, maka peninjauan kembali dapat dilakukan lebih dari 1
kali dalam 5 tahun.
Tahapan peninjauan kembali RTRW terdiri atas:
a. Penetapan pelaksanaan peninjauan kembali RTRW
Penetapan pelaksanaan peninjauan kembali RTRW ditetapkan berdasarkan keputusan
Mentri, Gubernur dan Bupati/Walikota berdasarkan tingkatan RTRW yang akan ditinjau
kembali.
b. Pelaksanaan peninjauan kembali RTRW
Pelaksanaan peninjauan kembali RTRW dilasanakan melalui 3 tahapan, yaitu:
1. Pengkajian, pengkajian berfungsi untuk melihat pelaksanaan tata ruang
terhadap kebutuhan pembangunan yang dilakukan melalui 2 tahapan yaitu
pengumpulan data dan informasi dan penyusunan matriks kesesuaian.
2. Evaluasi, berufungsi untuk mengukur kemampuan RTRW sebagai acuan dalam
pembanguan nasional/ daerah yang dilakukan dengan megukur kualitas RTRW,
kesesuaian dengan peraturan perundangan dan pelaksanaan pemanfaatan ruang.
3. Penilaian, berfungsi menentukan rumusan rekomendasu hasil pelaksanaan
peninjauuan kembali yang dilakukan baik melalui metode kuantitatif maapun metode
kualitatif yang diharapkan akan menghasilkan kualitas RTRW, tingkat keseuaian
dengan peraturan perundang-undangan dan tingkat kesesuaian pelaksanaan
pemanfaatan ruang.
c. Perumusan rekomendasi hasil pelaksanaan peninjauan kembali RTRW
Rumusan rekomendasi hasil pelaksanaan peninjauan kembali RTRW akan menghasilkan
2 indikator yaitu tidak perlu dilakukan revisi terhadap RTRW, jika berdasarkan hasil
penilaian peninjauan kembali RTRW dinyatakan baik, dan perlu dilakukan revisi terhadap
RTRW, jika hasil penilaian peninjauan kembali RTRW dinyatajkan buruk.
PEMBAHASAN
Evaluasi Pelaksanaan Peninjauan Kembali RTRW Kota Semarang (berdasarkan Peraturan
Mentri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertahanan Nasional Republik Indonesia Nomor
6 Tahun 2017: LAMPIRAN III)
3) Jaringan transportasi
Sudah sesuai dengan
sungai, danau, dan √ √ 3
Pedoman
penyeberangan
b. Sistem jaringan Sudah sesuai dengan
√ √ 3
transportasi laut Pedoman
Sudah sesuai dengan
pedoman, namun untuk
meningkatkan tatanan
Kepelabuhan
Perlunya dilakukan
penanganan percepatan
1) Tatanan kepelabuhan √ √ 3
penurunan permukaan
tanah dan banjir rob. serta
peningkatan kualitas
pelayaran rakyat sehingga
jumlah nya mengalami
peningkatan
Sudah sesuai dengan
pedoman,
Namun alur pelayaran
hanya di sebutkan pada
perda tidak pada RPJMD
Rute pelayaran
penumpang sebagaimana
dimaksud dalam ayat (4)
huruf a
antara lain :
a. Semarang-Kumai;
b. Semarang-Pontianak;
c. Semarang-Sampit;
d. Semarang-Ketapang;
e. Semarang-Padang
f. Semarang-Jakarta;
g. Semarang-Surabaya;
dan
2) Alur pelayaran √ √ 1.5
h. rute lainnya
Rute pelayaran barang
sebagaimana dimaksud
dalam ayat (4) huruf b
antara lain :
a. Port Klang (Malaysia)-
Tanjung Emas
(Semarang);
b. Semarang-Jakarta;
c. Semarang-Surabaya;
dan
d. rute lainnya.
namun di RPJMD tidak
tercantum rute/alur
PelayaranSudah sesuai
dengan pedoman,
Namun alur pelayaran
hanya di sebutkan pada
Kelengkapan Kedalaman
No. Muatan RTRW Kota Catatan Evaluasi Nilai
Ada Tidak Cukup Kurang
1 2 3 4 5 6 7
perda tidak pada RPJMD
Rute pelayaran
penumpang sebagaimana
dimaksud dalam ayat (4)
huruf a
antara lain :
a. Semarang-Kumai;
b. Semarang-Pontianak;
c. Semarang-Sampit;
d. Semarang-Ketapang;
e. Semarang-Padang
f. Semarang-Jakarta;
g. Semarang-Surabaya;
dan
h. rute lainnya
Rute pelayaran barang
sebagaimana dimaksud
dalam ayat (4) huruf b
antara lain :
a. Port Klang (Malaysia)-
Tanjung Emas
(Semarang);
b. Semarang-Jakarta;
c. Semarang-Surabaya;
dan
d. rute lainnya.
namun di RPJMD tidak
tercantum rute/alur
Pelayaran
c. Sistem jaringan
√ √ 3
transportasi udara
Sudah Sesuai dengan
Pedoman
saat ini sudah
1) Tatanan
√ √ dilaksanakan peningkatan 3
kebandarudaraan
kualitas dan kondisi fisik
bandara menjadi bandara
internasional
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
2) Ruang udara untuk
√ √ Ruang No 1 Tahun 2018 3
penerbangan
pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
2.2.2. Sistem jaringan
√ √ Ruang No 1 Tahun 2018 3
energi
pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
Sudah sesuai dengan
a. Jaringan pipa minyak
√ √ Pedoman Peraturan 3
dan gas bumi
Menteri agraria dan Tata
Kelengkapan Kedalaman
No. Muatan RTRW Kota Catatan Evaluasi Nilai
Ada Tidak Cukup Kurang
1 2 3 4 5 6 7
Ruang No 1 Tahun 2018
pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
b. Pembangkit tenaga
√ √ Ruang No 1 Tahun 2018 3
listrik
pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
c. Jaringan transmisi
√ √ Ruang No 1 Tahun 2018 3
tenaga listrik
pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
2.2.3. Sistem jaringan
Ruang No 1 Tahun 2018 3
telekomunikasi
pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
a. Jaringan terrestrial √ √ Ruang No 1 Tahun 2018 3
pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
b. Jaringan satelit √ √ Ruang No 1 Tahun 2018 3
pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
2.2.4 Sistem jaringan
√ √ Ruang No 1 Tahun 2018 3
sumber daya air
pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
a) Wilayah sungai lintas
√ √ 0
negara
b) Wilayah sungai lintas
√ √ 0
provinsi
c) Wilayah sungai
√ √ 0
strategis nasional
d) Wilayah sungai lintas
√ √ 0
kabupaten *)
2.2.5. Sistem prasarana
Kelengkapan Kedalaman
No. Muatan RTRW Kota Catatan Evaluasi Nilai
Ada Tidak Cukup Kurang
1 2 3 4 5 6 7
pengelolaan lingkungan
Sudah Sesuai dengan
Pedoman
rencana sistem drainase
terpusat di empat tempat
a. sistem drainase
Mangkang;
b. sistem drainase
Semarang Barat;
a. Sistem drainase √ √ 3
c. sistem drainase
Semarang Tengah; dan
d. sistem drainase
Semarang Timur.
Namun baik di perda
maupun RPJMD belum di
jelaskan terkait kelas
drainase
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
b. Sistem persampahan √ √ Ruang No 1 Tahun 2018 3
pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
c. Sistem penyediaan
√ √ Ruang No 1 Tahun 2018 3
air bersih
pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
d. Sistem pengelolaan
√ √ Ruang No 1 Tahun 2018 3
limbah
pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
2.2.6. Sistem jaringan
√ √ Ruang No 1 Tahun 2018 3
prasarana lainnya
pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
RENCANA POLA
RUANG
2,64
3.1. Kawasan Lindung
3
3.1.1. Kawasan hutan
√ √ 0
lindung
Kelengkapan Kedalaman
No. Muatan RTRW Kota Catatan Evaluasi Nilai
Ada Tidak Cukup Kurang
1 2 3 4 5 6 7
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
Ruang No 1 Tahun 2018
3.1.2. Kawasan yang pedoman Penyusunan
memberikan RTRW Provinsi,
√ √ 3
perlindungan terhadap Kabupaten, Kota
kawasan bawahannya
Kota Semarang ditetapkan
sesuai Perda RTRW nya
sebagai kawasan Resapan
air
Sudah sesuai dengan
Pedoman
namun ada 1 point pada
3.1.3. Kawasan pedoman yang belum
√ √ 3
perlindungan setempat termuat di dalam perda
yaitu
kawasan lindung spiritual
dan kearifan lokal.
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
3.1.4. Kawasan suaka Menteri agraria dan Tata
alam, pelestarian alam, √ √ Ruang No 1 Tahun 2018 3
dan cagar budaya pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
3.1.5. Kawasan rawan Ruang No 1 Tahun 2018
√ √ 3
bencana alam pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan Peta
3.1.6. Kawasan lindung
√ √ 0
geologi
3.1.7. Kawasan lindung
- √ √ 0
lainnya
3.2. Kawasan
Budidaya
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
3.2.1. Kawasan
Ruang No 1 Tahun 2018
peruntukan hutan √ √ 3
pedoman Penyusunan
Produksi
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan Peta
3.2.2. Kawasan hutan
- - 0
rakyat
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
3.2.3. Kawasan
√ √ Menteri agraria dan Tata 3
peruntukan pertanian
Ruang No 1 Tahun 2018
pedoman Penyusunan
Kelengkapan Kedalaman
No. Muatan RTRW Kota Catatan Evaluasi Nilai
Ada Tidak Cukup Kurang
1 2 3 4 5 6 7
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan Peta
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
3.2.4. Kawasan Ruang No 1 Tahun 2018
√ √ 3
peruntukan perkebunan pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan Peta
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
3.2.5. Kawasan Ruang No 1 Tahun 2018
√ √ 3
peruntukan perikanan pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan Peta
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
3.2.6 Kawasan
Ruang No 1 Tahun 2018
peruntukan √ √ 3
pedoman Penyusunan
pertambangan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan Peta
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
3.2.7. Kawasan Ruang No 1 Tahun 2018
√ √ 3
peruntukan industri pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan Peta
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
3.2.8. Kawasan Ruang No 1 Tahun 2018
√ √ 3
peruntukan pariwisata pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan Peta
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
3.2.9. Kawasan Ruang No 1 Tahun 2018
√ √ 3
peruntukan permukiman pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan Peta
3.2.10 . Kawasan
√ √ 0
Budidaya Laiinya
PENETAPAN
4 KAWASAN 3
STRATEGIS
Kelengkapan Kedalaman
No. Muatan RTRW Kota Catatan Evaluasi Nilai
Ada Tidak Cukup Kurang
1 2 3 4 5 6 7
4.1. Bidang pertahanan
√ √ 0
keamanan
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
4.2. Bidang Ruang No 1 Tahun 2018
√ √ 3
pertumbuhan ekonomi pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan Peta
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
4.3. Bidang sosial dan Ruang No 1 Tahun 2018
√ √ 3
budaya pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan Peta
4.4. Bidang
pendayagunaan sumber
√ √ 0
daya alam dan/atau
teknologi tinggi
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
4.5. Bidang fungsi dan
Ruang No 1 Tahun 2018
daya dukung lingkungan √ √ 3
pedoman Penyusunan
hidup
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan Peta
ARAHAN
PEMANFAATAN
RUANG YANG BERISI
INDIKASI PROGRAM 2,7
UTAMA JANGKA
MENENGAH LIMA
TAHUNAN
5.1. Struktur Ruang
0
Kota
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
Ruang No 1 Tahun 2018
5 5.1.1 Perwujudan
√ √ pedoman Penyusunan 3
sistem perkotaan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan
Indikasi Program
5.1.2. Perwujudan
√ √ 3
sistem pedesaan
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
5.1.3. Perwujudan Menteri agraria dan Tata
√ √ 3
sistem transportasi Ruang No 1 Tahun 2018
pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kelengkapan Kedalaman
No. Muatan RTRW Kota Catatan Evaluasi Nilai
Ada Tidak Cukup Kurang
1 2 3 4 5 6 7
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan
Indikasi Program
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
5.1.4. Perwujudan Ruang No 1 Tahun 2018
sistem jaringan √ √ pedoman Penyusunan 3
telekomunikasi RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan
Indikasi Program
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
5.1.5 Perwujudan Ruang No 1 Tahun 2018
sistem jaringan sumber √ √ pedoman Penyusunan 3
daya air RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan
Indikasi Program
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
5.1.6. Perwujudan Ruang No 1 Tahun 2018
sistem prasarana √ √ pedoman Penyusunan 3
pengelolaan lingkungan RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan
Indikasi Program
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
5.1.7Perwujudan sistem Ruang No 1 Tahun 2018
jaringan/ prasarana √ √ pedoman Penyusunan 3
lainnya RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan
Indikasi Program
5.2. Pola Ruang Kota
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
Ruang No 1 Tahun 2018
5.2.1. Perwujudan
√ √ pedoman Penyusunan 3
kawasan lindung
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan
Indikasi Program
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
5.2.2. Perwujudan Menteri agraria dan Tata
√ √ 3
kawasan budidaya Ruang No 1 Tahun 2018
pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kelengkapan Kedalaman
No. Muatan RTRW Kota Catatan Evaluasi Nilai
Ada Tidak Cukup Kurang
1 2 3 4 5 6 7
Kabupaten, Kota dan
sudah sesuai dengan
Indikasi Program
ARAHAN
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN
3
RUANG
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
6.1. Indikasi Arahan
√ √ Ruang No 1 Tahun 2018 3
Peraturan Zonasi
pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
6.2. Arahan Perizinan √ √ Ruang No 1 Tahun 2018 3
pedoman Penyusunan
6
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
6.3. Arahan Insentif dan
√ √ Ruang No 1 Tahun 2018 3
Disinsentif
pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
Sudah sesuai dengan
Pedoman Peraturan
Menteri agraria dan Tata
6.4. Arahan Sanksi
√ √ Ruang No 1 Tahun 2018 3
Administratif
pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota
Total Keseluruhan = 16,79
Nilai Rata - Rata = 2,79
2) Kualitas Data RTRW, merupakan penilaian terhadap kelengkapan dan kedalaman muatan
RTRW, dengan skor penilaian sebagai berikut :
Nilai 1,5 = KURANG BAIK, jika data ada/lengkap namun perlu updating
Nilai 0= BURUK, jika data tidak ada/tidak lengkap dan perlu updating
Relevansi
Kelengkapan
dengan
No. Jenis Data Tidak Ada Kondisi Saat Catatan Evaluasi Nilai
Ada / Masih Perlu
/ Ini
Lengka Relevan Updatin
p Tidak g
(1) (2) (3)Lengka (4) (5)
1. Data wilayah p 3
-
administrasi
2. Data fisiografis 3
-
3. Data Data kependudukan time series perlu di-
kependudukan update karena berpengaruh terhadap
analisis trend dan proyeksi 1,5
kependudukan terbaru sebagai salah
satu dasar penyusunan sarana dan
prasarana serta pertukunan
4. Data ekonomi ruang
Data ekonomi perlu di update terutama
dan keuangan data
PDRB karena pertumbuhan dan
perkembangan nilai produksi secara time
series diperkirakan sebanding dengan 1,5
indeks pengeluaran pembangunan dari
Kota Semarang yang bersumber dari
APBN, APBD Provinsi Jawa Tengah dan
APBD Kota Semarang.
5. Data Data ketersediaan prasarana dan sarana
ketersediaan perlu di update untuk menganalisis
prasarana ketersediaan prasarana dan sarana 1,5
dan sarana dasar yang ada telah memenuhi
dasar kebutuhan masyarakat, jika belum
memenuhi
Relevansi
Kelengkapan
dengan
No. Jenis Data Tidak Ada Kondisi Saat Catatan Evaluasi Nilai
Ada / Masih Perlu
/ Ini
Lengka Relevan Updatin
p Tidak g
Lengka kebutuhan maka diperlukan
p pembangunan untuk memenuhi
6. Data kebutuhan tersebut.
Data penggunaan lahan time series perlu
penggunaan di-
1,5
lahan update karena berpengaruh terhadap
analisis pemanfaatan lahan time series
sebagai salah satu dasar penyusunan
7. Data peruntukan sarana dan prasarana
Data penggunaan serta pertukunan
peruntukan perlu di-
ruang ruang
update karena berpengaruh terhadap
1,5
analisis pemanfaatan lahan agar
pemanfaatan lahan sesuai dengan
rencana yang ada.
8. Data daerah Data daerah rawan bencana perlu di
rawan bencana update 1,5
karena hal tersebut sangat penting
9. Peta dasar rupa dalam rencana penanggulangan
bumi dan peta bencana.
tematik yang
dibutuhkan Peta sangat dibutuhkan dalam
termasuk peta melakukan perencanaan baik rencana
penggunaan struktur ruang maupun pola ruang
lahan, peta karena dengan peta dapat diketahui 0
peruntukan penggunaan lahan, peruntukan ruang
ruang, dan serta daerah rawan bencana pada
peta daerah wilayah perencanaan.
rawan
bencana pada
skala peta
Relevansi
Kelengkapan
dengan
No. Jenis Data Tidak Ada Kondisi Saat Catatan Evaluasi Nilai
Ada / Masih Perlu
/ Ini
Lengka Relevan Updatin
p Tidak g
minimal Lengka
1:1.000.000 p
untuk
RTRW
nasional;
1:250.000 untuk
RTRW provinsi;
1:50.000
untuk RTRW
kabupaten;
1:25.000 untuk
RTRW kota
Total Keseluruhan 15
Rata-Rata 1,67
b. Aspek Kesesuaian dengan Peraturan Perundang-undangan
Kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan ini dievaluasi dengan cara
melihat kesesuaian isi RTRW denagn peraturan perundang-undangn yang terkait. Pada
tahap selanjutnya dilakukan penilaian sesuai dengan kriteria penilaian sebagai berikut :
Nilai 3 = SESUAI, jika tidak ada perbedaan/perubahan peraturan perundang-undangan
yang seharusnya diacu/terkait denagn muatan RTRW.
Nilai 0 = TIDAK SESUAI, jika muatan RTRW tidak sesuai/tidak mengacu peraturan
perundang-undangan baru/yang mengalami perubahan, dimana peraturan
perundang-undangan tersebut seharusnya diacu/terkait dengan muatan
RTRW
Penyusunan
Rencana Tata
Bangunan dan RTBL sudah termasuk di perda RTRW
Lingkungan, Kota Semarang, akan tetapi belum
serta terealisasi berdasarkan RPJMD Kota
Peraturan Semarang
Zonasi
Kawasan (-) berskala
Pendidikan v v 0% 0 lingkungan 3
Penyusunan
Rencana Tata
Bangunan dan RTBL sudah termasuk di perda RTRW
Lingkungan, Kota Semarang, akan tetapi belum
serta terealisasi berdasarkan RPJMD Kota
Peraturan Semarang
Zonasi
Kawasan (-) berskala
Industri v v 0% 0 lingkungan 3
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Penyusunan
Rencana Tata
Bangunan dan RTBL sudah termasuk di perda RTRW
Lingkungan, Kota Semarang, akan tetapi belum
serta terealisasi berdasarkan RPJMD Kota
Peraturan Semarang
Zonasi
Kawasan (-) berskala
Perkantoran v v 0% 0 lingkungan 3
Pengembangan
2 Pusat Pelayanan
Kota 0 3
Penyusunan
Rencana
Detail Tata (-) berskala
Ruang v v 0% 0 lingkungan 3
Penyusunan
Peraturan (-) berskala
Zonasi. v v 0% 0 lingkungan 3
Penyusunan
Rencana Tata
Bangunan dan (-) berskala
Lingkungan. v v 0% 0 lingkungan 3
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Penyusunan
Panduan
Rancang
Kawasan (-) berskala
Perkotaan. v v 0% 0 lingkungan 3
Pengembangan
3 Sub Pusat
Pelayanan Kota 0 2,5
Penyusunan
Rencana
Detail Tata (-) berskala
Ruang v v 0% 0 kabupaten/kota 2
Penyusunan
Peraturan (-) berskala
Zonasi. v v 0% 0 kabupaten/kota 2
Penyusunan
Rencana Tata
Bangunan dan (-) berskala
Lingkungan. v v 0% 0 lingkungan 3
Penyusunan
Panduan (-) berskala
Rancang v v 0% 0 lingkungan 3
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Kawasan
Perkotaan.
Pengembangan
4 Pusat Pelayanan
Kota 0 2,5
Penyusunan
Rencana
Detail Tata (-) berskala
Ruang v v 0% 0 kabupaten/kota 2
Penyusunan
Peraturan (-) berskala
Zonasi. v v 0% 0 kabupaten/kota 2
Penyusunan
Rencana Tata
Bangunan dan (-) berskala
Lingkungan. v v 0% 0 lingkungan 3
Penyusunan
Panduan
Rancang
Kawasan (-) berskala
Perkotaan. v v 0% 0 lingkungan 3
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
RENCANA
PENGEMBANGA
B N SISTEM
JARINGAN
TRANSPORTASI
Sistem
1 Transportasi
Darat
Sistem
1.1 Transportasi
Jalan
a. Jalan bebas
hambatan,
meliputi : 1,6 1,8
Peningkatan
jalan bebas
hambatan
seksi A
(Jatingaleh –
Srondol) –
Jalan Bebas
hambatan
seksi B (-) berskala
(Jatingaleh – v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Krapyak)
Peningkatan
jalan bebas
hambatan
seksi C
(Kaligawe – (-) berskala
Jangli) v v 0% 0 regional 1
Peningkatan
jalan bebas
hambatan 72,4
Semarang – (-) berskala
Solo v 45,2 27,2 62% 2 regional 2
Pengembanga
n jalan bebas
hambatan 150
Semarang – (-) berskala
Cirebon v 132 18 88% 3 regional 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Pengembanga
n jalan bebas
hambatan
Semarang – (-) berskala
Demak v v 0% 0 regional 2
b. Jalan arteri
primer,
meliputi : 3 2
Peningkatan
Jalan Raya
Semarang
Kendal –
Jalan
Siliwangi –
Jalan Yos
Sudarso –
Jalan Usman
Janatin –
Pertigaan
Jalan Berdasarkan RTRW, program tersebut
Kaligawe terealisasi pada tahun 2020
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Peningkatan
Jalan Raya
Kaligawe
(Pertigaan
Jalan bebas
hambatan
seksi C) –
Batas Kota
Semarang- Berdasarkan RTRW, program tersebut
Demak terealisasi pada tahun 2021
Pengembanga
n Jalan
Inspeksi
Sungai
Babon –
Jalan
Brigjend.
Sudiarto –
Jalan
Sendangmuly
o–
Pudakpayung
– Perempatan (-) berskala
Jalan Raya v v 85% 3 kabupaten/kota 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Mijen – Jalan
Koptu Suyono
Pengembanga
n Ruas Jalan
dari
Mangkang –
Jalan Lingkar
Utara
Semarang -
Pertigaan
Jalan Usman Berdasarkan RTRW, program tersebut
Janatin terealisasi pada tahun 2021
Pengembanga
n jalan lingkar
luar (outer ring (-) berskala
road) v v 100% 3 kabupaten/kota 2
c. Jalan arteri
sekunder,
meliputi : 2,9 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Peningkatan
Jalan Jend.
Sudirman –
Jalan Mgr.
Sugiyopranoto
– Jalan
Pandanaran
– Simpang
Lima – Jalan
A. Yani –
Jalan
Brigjend.
Katamso –
Jalan (-) berskala
Majapahit v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan
Ronggowarsit
o – Jalan
Pengapon –
Jalan R.
Patah – Jalan
Widoharjo – (-) berskala
Jalan Dr. v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Cipto – Jalan
Kompol
Maksum –
Jalan
Mataram –
Jalan Dr.
Wahidin –
Jalan Teuku
Umar – Jalan
Setiabudi
-Peningkatan
Jalan Raya (-) berskala
Kaligawe v v 50% 2 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan Letjend.
R. Suprapto -
Jalan Merak –
Jalan Mpu
Tantular –
Jalan Kol.
Sugiono –
Jalan Imam
Bonjol – Jalan (-) berskala
Indraprasta v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Peningkatan
Jalan Dr.
Sutomo –
Jalan S.
Parman –
Jalan Sultan (-) berskala
Agung v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan Citarum (-) berskala
– Pedurungan v v 85% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan Tentara
Pelajar –
Jalan Raya (-) berskala
Kedungmundu v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan
Kaligarang –
Jalan (-) berskala
Pamularsih v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Peningkatan
Jalan Kelud
Raya – Jalan
Menoreh
Raya – Jalan
Dewi Sartika –
Jalan Raya
Sekaran (-) berskala
Gunungpati v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan Raya
Sendangmuly
o - Jalan
Tentara (-) berskala
Pelajar v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan
Abdulrachman
Saleh –
Jalan Raya
Manyaran (-) berskala
Gunungpati v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Peningkatan
Jrakah –
Perempatan
Jalan Lingkar (-) berskala
Luar; v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Pengembanga
n Jalan
Hanoman
Raya –
Jalan Lingkar
Utara (-) berskala
Semarang; v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan Gatot (-) berskala
Subroto; dan v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan Gajah
Mada – Jalan (-) berskala
Diponegoro. v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Pengembanga
n jalan lingkar
tengah
(middle ring Berdasarkan RTRW, program tersebut
road) terealisasi pada tahun 2019
d. Jalan kolektor
primer,
meliputi : 3 2
Peningkatan
Jalan (-) berskala
Pramuka ; v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan Raya
Gunungpati – (-) berskala
Ungaran; v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Pengembanga
n dan
peningkatan
jalan dari
perempatan
Jalan Lingkar Berdasarkan RTRW, program tersebut
Luar – Mijen – terealisasi pada tahun 2020
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Boja;
Pengembanga
n dan
peningkatan
jalan dari
Pertigaan
Gunungpati
– Jalan Berdasarkan RTRW, program tersebut
Lingkar Luar; terealisasi pada tahun 2020
Pengembanga
n dan
peningkatan
jalan dari
Pertigaan
Jalan Raya
Gunungpati –
Sekaran –
Jalan Lingkar Berdasarkan RTRW, program tersebut
Luar; dan terealisasi pada tahun 2020
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Peningkatan
Jalan
Gayamsari – (-) berskala
Penggaron. v v 100% 3 kabupaten/kota 2
e. Jalan kolektor
sekunder,
meliputi : 3 2
Pemeliharaan (-) berskala
Jalan Pemuda v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Pemeliharaan
Jalan (-) berskala
Hasanudin v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Pemeliharaan
Jalan MH. (-) berskala
Thamrin v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Pemeliharaan
Jalan
Sriwijaya – (-) berskala
Jalan Veteran v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan Raya
Kelurahan (-) berskala
Karangroto v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan Raya (-) berskala
Kudu v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan Padi (-) berskala
Raya v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan (-) berskala
Muktiharjo v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan Meteseh
– (-) berskala
Kedungmundu v v 85% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan Prof.
Sudarto, SH – (-) berskala
Jalan Meteseh v v 85% 3 kabupaten/kota 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Peningkatan
Undip
Tembalang –
Kramas –
Jalan
Mulawarman (-) berskala
Raya v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan Tirto (-) berskala
Agung v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan Durian –
Jalan
Mulawarman (-) berskala
Raya v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan
Karangrejo
Raya –
Gedawang –
Jalan Perintis (-) berskala
Kemerdekaan v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Peningkatan
Pertigaan
Jalan
Setiabudi
dengan Jalan
Bebas
hambatan
seksi A – (-) berskala
Sekaran v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan
Pamularsih –
Jalan
Simongan –
Jatibarang – (-) berskala
Tambangan v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Ruas jalan
Pongangan – (-) berskala
Jatibarang v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan (-) berskala
Jalan SKSD v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Peningkatan
Jalan Lingkar (-) berskala
Mijen; v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan (-) berskala
Bandungsari; v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan
Kedungpane
hingga Jalan
Koptu (-) berskala
Suyono; dan v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Peningkatan
Jalan di
Lingkungan
Kawasan (-) berskala
Industri Tugu. v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Rencana
1.2
Persimpangan
a. Persimpangan
sebidang 3 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Peningkatan
seluruh
persimpangan
sebidang jalan
di wilayah Berdasarkan RTRW, program tersebut
Kota terealisasi pada tahun 2031
Pengembanga
n
persimpangan
sebidang
rencana jalan
outer ring road
dan midle ring Berdasarkan RTRW, program tersebut
road terealisasi pada tahun 2019
Pengembanga
n
persimpangan
sebidang
rencana
jalan tembus
Tembalang – (-) berskala
Jangli v v 100% 3 kabupaten/kota 2
b. Persimpangan 3 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
tidak sebidang
Peningkatan
simpang
susun (-) berskala
Pelabuhan v v 100% 3 regional 1
Peningkatan
simpang
susun Jalan
Tol seksi A, B, (-) berskala
C v v 100% 3 regional 1
Peningkatan
simpang
susun Jalan
Tol Semarang Berdasarkan RTRW, program tersebut
– Solo terealisasi pada tahun 2020
Pengembanga
n simpang
susun Jalan
Tol Semarang Berdasarkan RTRW, program tersebut
– Demak terealisasi pada tahun 2023
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Pengembanga
n simpang
susun Jalan
Tol Semarang Berdasarkan RTRW, program tersebut
– Batang terealisasi pada tahun 2025
Pengembanga
n simpang
susun (-) berskala
Banyumanik v v 100% 3 lingkungan 3
Pengembanga
n simpang
susun (-) berskala
Jatingaleh v v 90% 3 lingkungan 3
Pengembanga
n simpang
susun (-) berskala
Kalibanteng v v 90% 3 kabupaten/kota 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Peningkatan
dan
pengembanga
n simpang
susun dengan
rel kerata api
di Kecamatan
Tugu,
Kecamatan
Semarang
Utara, dan Berdasarkan RTRW, program tersebut
Kecamatan akan dilaksanakan pada tahun 2021-
Pedurungan 2025
Rencana
Pengembangan
1.3
Pelayanan
Angkutan Jalan 3 2,5
a. Peningkatan (-) berskala
trayek utama v v 75% 3 kabupaten/kota 2
b. Peningkatan (-) berskala
trayek cabang v v 75% 3 lingkungan 3
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
c. Peningkatan
trayek ranting
Berdasarkan RTRW, program tersebut
terealisasi pada tahun 2019
Rencana
1.4
Terminal 0,4 2
a. Peningkatan
terminal Tipe 1
A (-) berskala
v v 90% 3 kabupaten/kota 2
b. Peningkatan
terminal Tipe 1
B Terboyo (-) berskala Terminal terboyo sudah dialihfungsikan
v v 0% 0 kabupaten/kota 2 menjadi terminal barang
c. Terminal tipe 1 (-) berskala
B Pedurungan v v 0% 0 kabupaten/kota 2 Masih dalam proses penyusunan
e. Peningkatan
Terminal Tipe 1 (-) berskala
C Cepoko v v 0% 0 kabupaten/kota 2
f. Pengembanga
n Terminal 1
Tipe C (-) berskala
Tanjung Emas v v 0% 0 kabupaten/kota 2
g. Pengembanga
n Terminal 1
Tipe C (-) berskala
Meteseh v v 0% 0 kabupaten/kota 2
Sistem
2 Transportasi
Kereta api
2.1 Monorail 0 1
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Pengembanga
n jaringan
kereta api
monorail yang
menghubungk
an wilayah
sub pusat
pelayanan
BWK X –
pusat
pelayanan
kota - sub
pusat
pelayanan
BWK V - sub
pusat Didalam RTRW menyebutkan bila
pelayanan rencana tersebut akan direalisasikan
BWK IV. pada tahun 2021-2025
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Pengembanga
n fasilitas
pemberhentia
n kereta api
monorail yang
di sub pusat
pelayanan
BWK X, pusat
pelayanan
kota, sub
pusat Dampak negatif
pelayanan berskala
BWK IV, dan REGIONAL
sub pusat yaitu provinsi Didalam RTRW menyebutkan bila
pelayanan atau lintas rencana tersebut akan direalisasikan
BWK V. 1 V V 0 0 kabupaten/kot 1 pada tahun 2021-2025
Kereta Api Antar
2.2
Wilayah 2,4 1
Dampak negatif
berskala
Peningkatan REGIONAL
prasarana rel yaitu provinsi
kereta api atau lintas
6 v 4 66% 2 kabupaten/kot 1 -
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Dampak negatif
berskala
Peningkatan REGIONAL
stasiun kereta yaitu provinsi
api Tawang atau lintas
1 v 1 100% 3 kabupaten/kot 1 -
Dampak negatif
berskala
Peningkatan REGIONAL
stasiun Poncol yaitu provinsi
atau lintas
1 v 1 100% 3 kabupaten/kot 1 -
Dampak negatif
berskala
Peningkatan REGIONAL
stasiun kereta yaitu provinsi
api Alas Tuwo atau lintas
1 v 1 100% 3 kabupaten/kot 1 -
Dampak negatif
berskala
Peningkatan REGIONAL
stasiun kereta yaitu provinsi
api Tugu atau lintas
1 v 1 100% 3 kabupaten/kot 1 -
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Pengoptimala
n pelayanan
kereta api Dampak negatif
komuter yang berskala
menghubungk REGIONAL
an Kota yaitu provinsi Didalam RTRW menyebutkan bila
dengan atau lintas rencana tersebut akan direalisasikan
daerah sekitar 3 v v 0 0 kabupaten/kot 1 pada tahun 2021-2025
Pengembanga
n sistem Dampak negatif
angkutan berskala
kereta api REGIONAL
barang yaitu provinsi
Semarang - atau lintas Sudah terealisasikan pada tahun 2012-
Surakarta 3 v 3 100% 3 kabupaten/kot 1 2013
Sistem
3
Transportasi Laut 3 0
Dampak negatif
Peningkatan berskala
pelayanan NASIONAL atau
penumpang 1 v 1 100% 3 lintas provinsi 0 Sudah terealisasikan
Peningkatan Dampak negatif
pelayanan berskala
barang 1 v 1 100% 3 NASIONAL atau 0 Sudah terealisasikan
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
lintas provinsi
4 Pelabuhan Udara 3 0
Peningkatan
kualitas Dampak negatif
menjadi berskala
bandara NASIONAL atau Sudah terealisasikan pada tahun 2011-
internasional 1 v 1 100% 3 lintas provinsi 0 2012
Dampak negatif
Pembangunan berskala
jalan masuk NASIONAL atau Sudah terealisasikan pada tahun 2011-
2 v 2 100% 3 lintas provinsi 0 2012
RENCANA
PENGEMBANGA
B N SISTEM
JARINGAN
ENERGI
1 Jaringan Listrik 3 0
Peningkatan
dan Dampak negatif
pengembanga berskala
n jaringan NASIONAL atau Sudah terealisasi, salah satunya di
SUTET 1 v 1 100% 3 lintas provinsi 0 Kecamatan Bergas dengan 500 kilovolt
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Peningkatan
dan
Dampak negatif
pengembanga
berskala Sudah terealisasi, salah satunya di
n jaringan
NASIONAL atau Kecamatan Ungaran Timur dengan 150
SUTT
1 v 1 100% 3 lintas provinsi 0 Kva pada tahun 2011
Peningkatan
dan
pengembanga
n jaringan Berdasarkan RTRW, program tersebut
SUTM terealisasi pada tahun 2031
Peningkatan
dan
pengembanga
n jaringan Berdasarkan RTRW, program tersebut
SUTR terealisasi pada tahun 2031
Jaringan pipa
2
BBM 3 0
Dampak negatif
Pengembanga berskala
n jaringan NASIONAL atau Sudah terealisasikan pada tahun 2011-
pipa BBM 2 v 2 100% 3 lintas provinsi 0 2014
3 Jaringan pipa Gas 3 0
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Jaringan
primer;
Berdasarkan RTRW, program tersebut
terealisasi pada tahun 2031
Jaringan
sekunder;
Berdasarkan RTRW, program tersebut
terealisasi pada tahun 2031
Bangunan
pengelolaan
jaringan
Berdasarkan RTRW, program tersebut
telepon.
terealisasi pada tahun 2031
2 Jaringan Nirkabel 2 2
Penataan
Menara 800
Telekomunika (-) berskala
si Bersama v 560 240 70% 2 kabupaten/kota 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
RENCANA
PENGEMBANGA
N SISTEM
D JARINGAN
PRASARANA
SUMBER DAYA
AIR
Perlindungan
terhadap
daerah aliran
Berdasarkan RTRW, program tersebut
sungai (DAS);
terealisasi pada tahun 2031
Pengembanga
n waduk dan
atau embung. Berdasarkan RTRW, program tersebut
terealisasi pada tahun 2031
RENCANA
PENGEMBANGA
E N SISTEM
INFRASTRUKTU
R PERKOTAAN
Rencana Sistem
1
Persampahan 0 2,5
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Rencana
Tempat
Pemprosesan
Akhir (TPA) (-) berskala
sampah v v 0% 0 kabupaten/kota 2
Rencana
Tempat
Pengelolaan
Sampah
Terpadu (-) berskala
(TPST) v v 0% 0 lingkungan 3
Rencana Sistem
2 Penyediaan Air
Minum
a. pengembanga
n sistem
jaringan
perpipaan
Pengembanga
n fasilitas
pengolahan Berdasarkan RTRW, program tersebut
air minum terealisasi pada tahun 2031
b. Pengembanga
n sistem non
perpipaan
Penggalian
atau
pengeboran
air tanah Berdasarkan RTRW, program tersebut
permukaan; dilaksanakan pada tahun 2021-2025
Pengolahan
air payau dan Berdasarkan RTRW, program tersebut
air laut. dilaksanakan pada tahun 2021-2025
Penyediaan
terminal air
untuk
kawasan-
kawasan
yang belum Berdasarkan RTRW, program tersebut
terlayani terealisasi pada tahun 2020
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
jaringan
perpipaan
Rencana
3 Prasarana Air
Limbah
a. Sistem
pembuangan
air limbah
industri dan
kawasan
komersial 3 2,5
Pengembanga
n sistem
instalasi
pengolahan
air limbah (-) berskala
industri v v 85% 3 lingkungan 3
Pengembanga
n sistem
instalasi
pengolahan
air limbah (-) berskala
kegiatan v v 85% 3 kabupaten/kota 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
perdagangan
dan jasa di
pusat
pelayanan
kota dan sub
pusat
pelayanan
kota.
b. Sistem
pembuangan
air limbah
rumah tangga
baik individual
maupun
komunal 3 3
Peningkatan
sistem
pembuangan
air limbah
rumah tangga
individual
pada kawasan
perumahan (-) berskala
kepadatan v v 90% 3 lingkungan 3
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
rendah
Pengembanga
n dan
peningkatan
sistem
pembuangan
air limbah
rumah tangga
komunal
diarahkan
pada kawasan
perumahan
kepadatan (-) berskala
tinggi v v 80% 3 lingkungan 3
Rencana Sistem
4 Prasarana
Drainase
a. Sistem
drainase
Mangkang
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
Peningkatan
dan
pengembanga
n sistem Berdasarkan RTRW, program tersebut
jaringan terealisasi pada tahun 2031
Pengembanga
n kolam
Berdasarkan RTRW, program tersebut
terealisasi pada tahun 2031
b. Sistem
drainase
Semarang
Barat;
Peningkatan
dan
pengembanga
n sistem Berdasarkan RTRW, program tersebut
jaringan terealisasi pada tahun 2031
Pengembanga Berdasarkan RTRW, program tersebut
n kolam terealisasi pada tahun 2031
c. Sistem
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
drainase
Semarang
Tengah
Peningkatan
dan
pengembanga
n sistem Berdasarkan RTRW, program tersebut
jaringan terealisasi pada tahun 2031
Pengembanga Berdasarkan RTRW, program tersebut
n kolam terealisasi pada tahun 2031
d. Sistem
drainase
Semarang
Timur.
Peningkatan
dan
pengembanga
n sistem Berdasarkan RTRW, program tersebut
jaringan terealisasi pada tahun 2031
Pengembanga Berdasarkan RTRW, program tersebut
n kolam terealisasi pada tahun 2031
5 Rencana jaringan v v 90% 3 (-) berskala 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
jalan pejalan kaki; kabupaten/kota
Rencana jalur dan
6 ruang evakuasi
bencana 0 2
Penetapan (-) berskala
jalur evakuasi v v 0% 0 kabupaten/kota 2
Pengembanga
n ruang (-) berskala
evakuasi v v 0% 0 kabupaten/kota 2
RENCANA
PENGEMBANGA
E N SISTEM
PRASARANA
LAINNYA
Rencana jaringan (-) berskala
1
jalan sepeda v v 100% 3 kabupaten/kota 2
Rencana sistem
2
angkutan umum
Peningkatan
pelayanan
BRT yang Berdasarkan RTRW, program tersebut
sudah ada terealisasi pada tahun 2031
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
A KAWASAN LINDUNG
II
KAWASAN BUDIDAYA
B
Kawasan hutan 2.326 √ - 1.628 - 76,67% 3 Dampak 2
produksi Ha Ha negatif
Percepatan berskala
hutan produksi Kabupaten/Kot
yang memiliki a
1 kerapatan
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
vegetasi rendah
Pemanfaatan
hutan produksi
di wilayah
Kota sebagai
hutan produksi
terbatas
Peningkatan
partisipasi
masyarakat
sekitar hutan
melalui
pengembangan
hutan
kerakyatan
Pengembangan
ekowisata hutan
Kawasan 6.567 √ - 2.251 - 34,28% 1 Dampak 3
perumahan Unit Unit negatif
Peremajaan berskala
perumahan di Lingkungan
kawasan-
kawasan
kumuh, melalui
konsolidasi
2 lahan dan
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
pengembangan
perumahan
secara vertikal
di seluruh Kota
Semarang
Pengaturan
kebijakan
penyediaan
sarana &
prasarana
permukiman
Kawasan 4 √ - 3 Unit - 75% 3 Dampak 2
perdagangan dan Unit negatif
jasa berskala
Pengembangan Kabupaten/Kot
kegiatan Pasar a
Agro di Masjid
Agung Jawa
Tengah
Peningkatan
kualitas Pasar
Johar
Peningkatan
kualitas pasar
skala pelayanan
3 kota dan atau
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
BWK
Peningkatan
dan
pengembangan
pasar skala
pelayanan
lingkungan
yang tersebar di
seluruh
Kecamatan
Pengembangan 3 √ - 2 Unit - 75% 3 Dampak 1
kawasan pusat Unit negatif
perbelanjaan berskala
berkualitas REGIONAL
internasional di
Kawasan Segitiga
Peterongan –
Tawang –
Siliwangi
Pengembangan
pusat
perbelanjaan
supermarket di
setiap pusat
BWK
4 Pengembangan
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
ritel modern di
kawasan pusat
pelayanan
lingkungan
Pengembangan
kawasan
pertokoan
disepanjang
jalan utama
sesuai dengan
rencana pola
ruang
- Pengembanga
n jasa
pameran
(exhibition
center) dan
jasa
pertemuan
- Meningkatkan
dan
mengarahkan
pengembanga
n jasa
penginapan
di pusat kota
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
dan pusat
BWK.
-
Pengembangan
Kawasan (-) berskala
Reklamasi kabupaten/kot
Pantai 22 v 22 100% 3 a 2
-
Pengembangan
Kawasan Masjid
Agung (-) berskala
Semarang 1 v 1 70% 2 lingkungan 3
-
Pengembangan
Kawasan Masjid (-) berskala
Agung Jawa kabupaten/kot
Tengah 1 v 1 90% 3 a 2
-
Pengembangan (-) berskala
Kawasan kabupaten/kot
Pendidikan v v 0% 0 a 2
Jenis dan Besaran
Kesesuaian
Unit Kondisi
(Lua Eksisting dan
Realisasi Persent
s/ Aktual di Dampak
rencana ase
Panj Lapangan Ketidaksesuaia
No Program Utama Realisa Nilai Nilai Keterangan
ang/ dengan n Pemanfaatan
si
Juml Rencana Ruang
Pemanf
ah/
Belum aatan
Volu
Ses Tidak Reali Tereali Ruang
me/
uai Sesuai sasi sasi/
dll)
Selisih
-
Pengembangan (-) berskala
Kawasan kabupaten/kot
Gedong Batu 1 v 1 0% 0 a 2
-
Pengembangan (-) berskala
Kawasan Kota kabupaten/kot
Lama 1 v 1 60% 2 a 2
1,89 2
Hasil penilaian tiap aspek baik kulitas RTRW, aspek kesesuaian dengan
peraturan perundang-undangan dan aspek pelaksanaan pemanfaatan ruang
selanjutnya direkapitulasi menjadi satu untuk mnegetahui hasil akhir penilaian.
Rekapitulasi dapat dilakukan per aspek atau secara keseluruhan. Rekapitulasi
akhir selanjutnya akan dikalikan dengan bobot pada setiap aspek kemudian dibagi
tiga sehingga menghasilkan nilai akhir yang merupakan penentu terhadap RTRW
tersebut, apakah harus dilakuakan revisi atau tidak revisi. Berikut adalah tabel bibit
penilaian berdasarkan aspek:
Tabel V
Tabel Bobot Penilaian Berdasarkan Aspek
Aspek Penilian Nilai Bobot (%)
1. Kualitas RTRW 30
2. Kesesuaian Peraturan Perudangan-undangan 30
3. Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang 40
Sumber : Peraturan Mentri Agraria Dan Tata Ruang
Hasil akhir dari semua aspek tersebut selanjtnya diberikan kriteria untuk
menentukan apakah RTRW yang dinilai secara umum memiliki kualitas baik atau
buruk. Kualitas RTRW yang baik akan menghasilkan rekomendasi RTRW yang tidak
direvisi sedangkan kualitas RTRW yang buruk akan menghasilkan rekomendasi
RTRW yang dirivisi. Berikut adalah kriteria rekomendasi revisis dan tidak revisi:
Jika Nilai Akhir ≥ 85 = RTRW dinyatakan berkualitas baik (RTRW TIDAK DIREVISI)
Jika Nilai Akhir ≤ 85 = RTRW dinyatakan berkualitas buruk (RTRW DIREVISI)
Gambar I.2
Pada Gambar I.2 diketahui bila tingkat kesesuaian antara kandungan isi
RTRW dengan Peraturan Perundang-Undangan sudah sesuai, bangkan tingkat
keseuaiannya 100%, sehingga pada bagian aspek ini tidak diperlukan untuk
merevisi.
Gambar I.3
Pada Gambar I.3 diketahui bila dari ke empat hasil penilaian, nilai
presentase teringgi yaitu Lengkap, sehingga rata-rata data-data yang ada di RTRW
Kota Semarang sudah lengkap, namun masih ada yang blm ada dengan nilai
presentase nya 6 %, sehingga diperlukan melakukan suatu perlengkapan data
RTRW nya, dan mengupdating data atau memperbaharui data RTRWnya.
Gambar I.4
Pada Gambar I.4 dari aspek Perwujudan Pola Ruang yang dinilai dengan
melihat indikasi program yang telah direncanakan dalam jangka pendek,
menengah maupun panjang diketahui bahwa indikasi program-program yang telah
disusun baru 61% yang sudah terealisasi, selebihnya sekitar 39% belum
direalisasi.
Gambar I.5
Pada Gambar I.5 dari aspek Perwujudan Struktu Ruang Kota Semarang
yang dinilai dengan melihat indikasi program yang telah direncanakan dan
terealisasi dalam jangka pendek, menengah maupun panjang diketahui bahwa
indikasi program-program yang telah disusun sudah mencapai 69% yang
terealisasi, selebihnya sekitar 31% belum direalisasi. Sehingga diharapkan
program-program yang belum terealisasi baik dari pola maupun struktur dapat
segera terealisasi.
KESIMPULAN
Kualitas RTRW yang dinilai secara umum memiliki kualitas baik atau buruk.
Kualitas RTRW yang dinyatakan baik menghasilkan rekomendasi RTRW tidak
direvisi sedangkan RTRW yang dinyatakan buruk menghasilkan rekomendasi
RTRW yang direvisi. Berikut kriteria rekomendasi revisi dan tidak revisi
berdasarkan metode kuantitatif sesuai dengan bobot penilaian yang telah
ditetapkan :
Jika Nilai Akhir ≥ 85 = RTRW dinyatakan berkualitas BAIK (RTRW TIDAK
DIREVISI) Jika Nilai Akhir < 85 = RTRW dinyatakan berkualitas BURUK
(RTRW DIREVISI)
Berdasarkan rata-rata penilaian akhir peninjauan kembali RTRW Kota
Semarang diketahui bahwa nilai akhir sebesar 83,5. Nilai akhir tersebut < 85
sehingga dapat disimpulkan bahwa RTRW Kota Semarang dinyatakan berkualitas
BURUK (RTRW Kota Semarang DIREVISI).