Anda di halaman 1dari 12

Kerangka Acuan Kerja

(KAK)

BIMBINGAN TEKNIS PENINJAUAN KEMBALI


PERDA RTRW KABUPATEN/KOTA DI WILAYAH
KALIMANTAN

Tahun Anggaran 2018

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG


DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PEMBINAAN PERENCANAAN TATA RUANG DAN PEMANFAATAN RUANG DAERAH
Jl.Sisingangamaraja No.2 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110 Telp. (021) 7226901, 7393939
KERANGKA ACUAN KERJA
BIMBINGAN TEKNIS PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW
KABUPATEN/KOTA DI WILAYAH KALIMANTAN

I. LATAR BELAKANG

Dalam rangka untuk melihat kesesuaian antara rencana tata


ruang dan kebutuhan pembangunan yang memperhatikan
perkembangan lingkungan strategis dan dinamika internal serta
pelaksanaan pemanfaatan ruang, Undang – Undang Nomor 26
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mengamanatkan bahwa
Rencana Tata Ruang dapat ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam
5 (lima) tahun.

Peninjauan kembali rencana tata ruang dapat dilakukan lebih


dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun apabila terjadi perubahan
lingkungan strategis berupa:
a. bencana alam skala besar yang ditetapkan dengan
peraturan perundang-undangan;
b. perubahan batas teritorial negara yang ditetapkan dengan
undang-undang; atau
c. perubahan batas wilayah daerah yang ditetapkan dengan
undang-undang.

Peninjauan Kembali RTRW dilakukan untuk mewujudkan RTRW


yang berkualitas dengan memperhatikan keserasian,
keselarasan, serta keseimbangan dengan perkembangan
dinamika pembangunan. Selain itu untuk mewujudkan ruang
yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan, RTRW perlu
merepresentasikan muatan strategis, antara lain: Kebijakan
Strategis Nasional yang telah ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan (RTRWN, RPJMN, dan Proyek Strategis
Nasional), Peruntukan Kawasan Hutan, Lahan Pertanian Pangan

1
Berkelanjutan (LP2B), Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan Mitigasi
Bencana.

Hasil peninjauan kembali rencana tata ruang wilayah


kabupaten/kota berisi rekomendasi tindak lanjut sebagai
berikut:
a. perlu dilakukan revisi karena adanya perubahan kebijakan
dan strategi nasional dan/atau provinsi yang
mempengaruhi pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota
dan/atau terjadi dinamika internal kabupaten/kota yang
mempengaruhi pemanfaatan ruang kabupaten/kota secara
mendasar; atau
b. tidak perlu dilakukan revisi karena tidak ada perubahan
kebijakan dan strategi nasional dan/atau provinsi dan tidak
terjadi dinamika internal kabupaten/kota yang
mempengaruhi pemanfaatan ruang kabupaten/kota secara
mendasar.

Hingga tahun 2017 ada 17 (tujuh belas) Perda RTRW


Kabupaten/Kota di Wilayah Kalimantan yang seharusnya sudah
ditinjau kembali sebagaimana diamanatkan oleh pasal 23 ayat
(4), pasal 26 ayat (5), dan pasal 28 Undang – Undang Nomor 26
Tahun 2007.

Tata cara peninjauan kembali rencana tata ruang wilayah telah


diatur dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
BPN No. 6 Tahun 2017. Peraturan Menteri ini dimaksudkan
sebagai pedoman bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
serta para pemangku kepentingan lainnya dalam melakukan
Peninjauan Kembali RTRW, yang meliputi:
a. ketentuan peninjauan kembali RTRW;
b. tata cara peninjauan kembali RTRW; dan

2
c. tindak lanjut rumusan rekomendasi hasil pelaksaaan
peninjauan kembali RTRW.

Tahapan peninjauan kembali RTRW terdiri atas penetapan


pelaksanaan peninjauan kembali RTRW; pelaksanaan
peninjauan kembali RTRW; dan perumusan rekomendasi tindak
lanjut hasil pelaksanaan peninjauan kembali RTRW.

Tugas dan tanggung jawab Pemerintah dalam hal ini Ditjen Tata
Ruang dalam penyelenggaraan penataan ruang diantaranya
adalah melakukan pembinaan penataan ruang kepada
pemerintah daerah. Pembinaan penataan ruang tersebut salah
satunya dilaksanakan melalui pemberian bimbingan, supervisi,
dan konsultasi pelaksanaan penataan ruang.

Sejalan dengan tugas dan fungsi Subdit Pembinaan Wilayah III


(Kalimantan dan Sulawesi), Direktorat Pembinaan Perencanaan
Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah yaitu
melaksanakan bimbingan teknis dan bantuan teknik
penyelenggaraan penataan ruang daerah, penilaian substansi
rencana tata ruang wilayah dan rencana rincinya serta
pengembangan kapasitas daerah dalam penyelenggaraan
penataan ruang daerah, untuk itulah maka pada TA 2018 ini
dilaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali
Perda RTRW Kabupaten/Kota di wilayah Kalimantan sebagai
bentuk pembinaan kepada pemerintah daerah kabupaten/kota.

II. MAKSUD

Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW


Kabupaten/Kota di Wilayah Kalimantan adalah untuk
membantu Pemerintah Daerah di wilayah Kalimantan dalam
melaksanakan peninjauan kembali dan/atau revisi Perda
RTRWnya.
3
III. TUJUAN

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bimbingan teknis


kepada Pemerintah Daerah untuk melaksanakan peninjauan
kembali dan/atau revisi RTRW kabupaten/kota yang
berkualitas dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

IV. SASARAN

Sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan ini adalah:


1. Terlaksananya monitoring terkait pelaksanaan PK dan/atau
revisi RTRW Kabupaten/Kota di Wilayah Kalimantan.
2. Terlaksananya sosialisasi pedoman peninjauan kembali,
pedoman penyusunan RTRW Kabupaten/Kota, dan pedoman
persetujuan substansi Menteri ATR/BPN di Wilayah
Kalimantan.
3. Terlaksananya klinik peninjauan kembali dan revisi RTRW
Kabupaten/Kota di Wilayah Kalimantan.
4. Terlaksananya pendampingan asistensi peta ke BIG.
5. Terlaksananya pendampingan konsultasi KLHS ke instansi
terkait yang menangani validasi KLHS.
6. Terintegrasinya Kebijakan Strategis Nasional, Peruntukan
Kawasan Hutan, Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
(LP2B), Mitigasi Bencana, Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan
dinamika pembangunan nasional lainnya yang berpengaruh
terhadap RTRW Kabupaten/Kota di Wilayah Kalimantan.

V. RUANG LINGKUP

Lingkup Kegiatan
1. Menyiapkan bahan/materi sosialisasi Pedoman Peninjauan
Kembali, Pedoman Pemberian Persetujuan Substansi Rencana
Tata Ruang, dan NSPK lainnya terkait PK/revisi RTRW;

4
2. Mengidentifikasi Kebijakan Strategis Nasional, Peruntukan
Kawasan Hutan, Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B),
Mitigasi Bencana, Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan dinamika
pembangunan nasional lainnya yang berpengaruh terhadap
RTRW Kabupaten/Kota di Wilayah Kalimantan;
3. Melakukan sosialisasi Pedoman Permen ATR/BPN Nomor 6
Tahun 2017 Tentang peninjauan kembali RTRW
Kabupaten/Kota, Permen ATR/BPN Nomor 8 Tahun 2017
Tentang Pedoman Pemberian Persetujuan Substansi Dalam
Rangka Penetapan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata
Ruang Provinsi Dan Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota, dan
NSPK lainnya terkait PK/revisi RTRW sebanyak 1 (satu) kali di 1
(satu) lokasi penyelenggaraan bimbingan teknis;
4. Melakukan pendampingan sebanyak 1 (satu) kali di 7 (tujuh)
lokasi Kabupaten/Kota Cluster A1, Cluster A2, dan Cluster B;
5. Melakukan pendampingan konsultasi peta ke BIG bagi
Kab/Kota Cluster A.2; dan
6. Melakukan klinik sebanyak 1 (satu) kali di 3 (tiga) lokasi
penyelenggaraan bimbingan teknis peninjauan kembali untuk
semua cluster.

Lingkup Lokasi
Lokasi kegiatan Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW
Kabupaten/Kota di Wilayah Kalimantan adalah sebanyak 8 (delapan)
Kabupaten/Kota.
Kabupaten/kota tersebut dibagi ke dalam 3 (tiga) cluster dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Cluster A1 (Kab/Kota yang akan melaksanakan Peninjauan
Kembali Tahun 2018
2. Cluster A2 (Kab/Kota yang akan melaksanakan revisi RTRW
Tahun 2018)
3. Cluster B (Kab/Kota yang sudah melakukan revisi RTRW dan
akan memproses rekomendasi gubernur)

5
4. Cluster C (Kab/Kota yang sudah mendapatkan rekomendasi
gubernur dan akan mengajukan permohonan persetujuan
substansi Menteri ATR/Ka. BPN).

Adapun hasil pembagian cluster sebagai berikut:


CLUSTER A.1 CLUSTER A.2 CLUSTER B CLUSTER C
Kota 1. Kabupaten Kota
1. 1.
Singkawang Sukamara Bontang
Kab. 2. Kabupaten
2. Penajam Banjar
Paser Utara
Kabupaten 3. Kota
3.
Bulungan Banjarmasin
4. Kota
Tarakan

VI. KELUARAN

Keluaran dari kegiatan ini meliputi :


1) Bahan/materi sosialisasi Pedoman Peninjauan Kembali,
Pedoman Pemberian Persetujuan Substansi Rencana Tata
Ruang, dan NSPK lainnya terkait PK/revisi RTRW.
2) Inventarisasi Kebijakan Strategis Nasional, Peruntukan
Kawasan Hutan, Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
(LP2B), Mitigasi Bencana, Ruang Terbuka Hijau (RTH),
dan dinamika pembangunan nasional lainnya yang
berpengaruh terhadap RTRW Kabupaten/Kota di Wilayah
Kalimantan.
3) Hasil pembahasan dalam proses klinik dan
pendampingan.
4) Hasil peninjauan kembali dan/atau draft revisi Perda
RTRW yang telah disusun oleh masing-masing Pemerintah
daerah
5) Hasil monitoring pelaksanaan PK dan/atau revisi RTRW
RTRW Kabupaten/Kota di Wilayah Kalimantan pada awal
dan akhir kegiatan.
6
VII. MANFAAT

a. meningkatnya kemampuan pemerintah daerah


Kabupaten/Kota di wilayah Kalimantan dalam pelaksanaan
peninjauan kembali dan revisi rencana tata ruang; dan
b. Terlaksananya peninjauan kembali dan revisi rencana tata
ruang yang sesuai dengan norma, standar, pedoman, dan
kriteria.

VIII. TENAGA AHLI

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini konsultan diminta


memberikan layanan jasa 6 (enam) tenaga ahli dengan total
volume 34 (tiga puluh empat) orang-bulan dengan perincian
sebagai berikut:
TABEL 1.
KEBUTUHAN TENAGA AHLI
No. Tenaga Ahli Jumlah Bulan

1 Ahli Perencanaan Wilayah & Kota 1 8


(ketua Tim)
2 Ahli Perencanaan Wilayah & Kota 2 8
3 Ahli Pemetaan/GIS 1 6
4 Ahli Lingkungan 1 2
5 Ahli Hukum 1 2
TOTAL 6 Orang 34

Adapun kualifikasi tenaga ahli yaitu:


1. Ahli Perencanaan Wilayah/Kota (Ketua Tim)
Disyaratkan jenjang pendidikan sekurang-kurangnya S2
dengan program studi S1 atau S2 bidang perencanaan
wilayah dan kota yang memiliki pengalaman profesional di
bidang penataan ruang sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
dan memiliki sertifikasi keahlian setingkat madya.

7
2. Ahli Ahli Perencanaan Wilayah & Kota
Disyaratkan jenjang pendidikan S1 Teknik
Planologi/Perencanaan Wilayah dan Kota yang memiliki
pengalaman profesional di bidang penataan ruang sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun dan memiliki sertifikasi keahlian.
3. Ahli Pemetaan/GIS
Disyaratkan jenjang pendidikan S1 Geografi/Teknik
Geodesi/Sistem Informasi Geografis yang memiliki
pengalaman profesional di bidang penataan ruang sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun dan memiliki sertifikasi keahlian
bidang pemetaan.
4. Ahli Lingkungan
Disyaratkan jenjang pendidikan S1 Teknik Lingkungan yang
memiliki pengalaman profesional di bidang penataan ruang
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
5. Ahli Hukum
Disyaratkan jenjang pendidikan S1 Hukum yang memiliki
pengalaman profesional di bidang penataan ruang sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun.

Selain Tenaga Ahli tersebut, dibutuhkan pula Tenaga


Pendukung sebagai berikut:

TABEL 2.
KEBUTUHAN TENAGA PENDUKUNG
No. Tenaga Pendukung Jumlah Bulan
1 Sekretaris 1 Orang 6
2 Operator Komputer 1 Orang 6

IX. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilaksanakan secara kontrakural dan memerlukan


waktu 8 (delapan) bulan.

8
X. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA

Pemilik Pekerjaan adalah Satuan Kerja Direktorat Jenderal Tata


Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN.

XI. SUMBER PEMBIAYAAN

Pekerjaan ini dilakukan secara kontraktual dan dibiayai oleh


PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) melalui DIPA Tahun
2018 dengan biaya sebesar Rp 1.040.658.000,- (satu milyar
empat puluh juta enam ratus lima puluh delapan rupiah),
termasuk PPN.

XII. PELAPORAN

Laporan dan kelengkapan yang harus diserahkan:


1. Rencana Mutu Kontrak
Rencana Mutu Kontrak harus diserahkan selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan setelah SPMK, bersamaan dengan
penyerahan Laporan Pendahuluan. Laporan Rencana Mutu
Kontrak diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar. Laporan
ini berisi:
a. Lembar Pengesahan
b. Kebijakan mutu dan sasaran mutu proyek (pekerjaan)
c. Informasi proyek (pekerjaan)
d. Penjelasan Lingkup Proyek (pekerjaan)
e. Lokasi Proyek
f. Pihak-pihak yang terlibat
g. Struktur organisasi proyek
h. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang
i. Metode kerja pelaksanaan
j. Jadwal pelaksanaan pekerjaan
k. Jadwal tenaga kerja
l. Jadwal Pelaporan
m. Progress Kerja
n. Jadwal pengetesan (pembahasan)
o. Cash flow

9
2. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan berisikan laporan kegiatan selama satu
bulan dan rencana kegiatan bulan berikutnya serta
dilengkapi dengan dokumen pendukungnya. Laporan ini
dibuat 5 (lima) eksemplar, diserahkan setiap bulan.

3. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi latar belakang kegiatan, tujuan
dan sasaran kegiatan, metodologi, jadual pelaksanaan
kegiatan, dan rencana kerja. Laporan ini merupakan acuan
dan pengendali kegiatan secara keseluruhan. Laporan ini
dibuat 5 (lima) eksemplar, diserahkan 1 (satu) bulan setelah
SPMK.

4. Laporan Antara
Laporan Antara berisi hasil pelaksanaan kegiatan tahap 1,
dengan rincian sebagaimana yang telah disebutkan pada
ruang lingkup. Laporan ini dibuat 5 (lima) eksemplar,
diserahkan 4 (empat) bulan setelah SPMK.

5. Laporan Prosiding
Laporan ini merupakan kompilasi seluruh hasil pelaksanaan
kegiatan, laporan ini berisikan risalah rapat,
kesepakatan/hasil rapat, tindak lanjut serta dokumentasi
dari kegiatan yang dilakukan. Laporan ini akan diserahkan
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah kegiatan
pertemuan diselenggarakan sebanyak 5 (lima) eksemplar.

6. Laporan Akhir
Laporan Akhir diserahkan pada bulan ke-8 (delapan) setelah
SPMK dan harus telah disepakati oleh supervisi.
Laporan Akhir terdiri atas :
1) Materi laporan akhir sebanyak 5 (lima) buku.
2) Dokumen Peninjauan kembali RTRW untuk Cluster A.1.
3) Materi teknis revisi RTRW (Buku fakta dan analisa,
Buku Rencana album peta termasuk shp file peta)
dalam bentuk soft copy, untuk Cluster A.2, Cluster B

10
dan Cluster C.
4) Ranperda dalam bentuk soft copy, untuk Cluster A.2,
Cluster B dan Cluster C.
5) Dokumen KLHS dalam bentuk soft copy, untuk cluster
A.2, Cluster B dan Cluster C.
6) Ringkasan eksekutif sebanyak 5 (lima) buku.
7) Softcopy seluruh keluaran yang dibuat dalam eksternal
hard disk.

XIII. KEPEMILIKAN DATA DAN HASIL KEGIATAN

Seluruh kepemilikan data dan hasil kegiatan sebagaimana


dicantumkan dalam KAK ini diserahkan kepada Satuan Kerja
Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/ BPN.

Menyetujui, Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen Direktur Pembinaan Perencanaan
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Tata Ruang dan Pemanfaatan
dan Pemanfaatan Ruang Daerah Ruang Daerah

Detty Theresia Putung, ST., MT Ir. Sufrijadi, MA


NIP. 196712111991032014 NIP. 196112231990031001

11

Anda mungkin juga menyukai