Anda di halaman 1dari 15

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN DAN


REVITALISASI MUARA SUNGAI IPI
KABUPATEN MOROWALI

KERJASAMA

DINAS PERUMAHAN KAWASAN PERMUKIMAN DAN


PERTANAHAN DAERAH KABUPATEN MOROWALI

DENGAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS HALU OLEO

TAHUN, 2018

0
1) Latar Belakang

Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air tidak terlepas dari pengelolaan


wilayah sungai. Menurut Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang Sungai
mendefinisikan wilayah sungai adalah kesatuan wilayah tata pengairan sebagai
hasil pengembangan satu atau lebih daerah pengaliran sungai. Dalam
pengelolaannya harus mencakup seluruh wilayah sungai. Salah satunya penataan
wilayah muara sungai dengan maksud untuk meningkatkan nilai estetika dan
mencegah terjadinya banjir.
Beberapa isu utama yang sering muncul adalah permasalahan daya rusak
air. Seperti halnya yang terjadi pada Muara Sungai Ipi, permasalahan banjir
merupakan hal yang tidak terelakkan termasuk keurusakan sarana dan prasarana
akibat bentuk dan aliran sungai di wilayah ini. Permasalahan tersebut muncul akibat
semakin tingginya sedimen pada alur sungai sehingga mengubah aliran sungai yang
cendrung merusak dinding sungai. Keadaan ini semestinya memerlukan penataan
untuk mencegah dampak kerusakan yang semakin besar melalui penataan dan
revitalisasi muara sungai.
Untuk menjaga kondisi pengelolaan tata air yang baik di wilayah Muara
Sungai Ipi maka perlu didukung sarana dan prasarana yang memadai serta
pemanfaatan yang terencana dengan konsep keseimbangan lingkungan. Untuk
mecpaia sasaran tersebut maka perlu dilakukan penyelidikan untuk memehami
kondisi sungai dengan baik. Hasil penyelidikan berupa basis data yang bermanfaat
sebagai dasar pengambilan keputusan dalam merencanakan dan merevitalisasi
muara sungai ipi.
2) Rumusan Masalah

Secara umum kondisi muara sungai yang tidak tertata dengan baik akan
memiliki daya rusak dan berpotensi menyebabkan banjir di wilayah pemukiman
sehingga perlu adanya dan perencanaan yang baik termasuk revitalisasi di muara
sungai ipi. Kondisi ini menjamin terkelolanya system tata air yang baik di wilayah
sunga ipi yang lebih terarah dan terencana.

1
3) Maksud dan Tujuan

Maksud pelaksanaan kegiatan adalah mengumpulkan data/informasi yang


terkait dengan kegiatan revitalisasi muara sungai ipi sebagai upaya pencegahan
banjir daerah pemukiman di sekitar muara serta meningkatkan nilai estetika sekitar
muara sungai. Sedangkan Tujuan pelaksanaan kegiatan penyusunan perencanaan
dan revitalisasi muara sungai ipi yaitu merencanakan kegiatan perencanaan dan
revitalisasi muara sungai ipi, mengembalikan fungsi sungai, mencegah terjadinya
banjir dan kerusakan sarana dan prasarana serta meningkatkan nilai estetika sekitar
wilayah muara sungai ipi.

4) Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai melalui penyusunan Dokumen Perencanaan dan


Revitalisasi Muara Sungai Ipi di Kabupaten Morowali adalah :
a. Menata pemanfaatan muara sunagi yang terencana dan terarah berdasarkan
prinsip lestari dan berkelanjutan.
b. Menempatkan kawasan muara sungai sebagai dasar pembangunan daerah yang
berkelanjutan
5) Ruang Lingkup/Batasan Kegiatan

a. Ruang Lingkup Wilayah

Area penyusunan Dokumen Perencanaan dan Revitalisasi Muara Sungai Ipi


adalah wilayah administratif kecamatan yang dikhususkan di Kecamatan Bungku
Tengah Kabupaten Morowali.

b. Ruang Lingkup Materi Kajian

Lingkup materi kajian dalam kegiatan penyusunan Dokumen Perencanaan


dan Revitalisasi Muara Sungai Ipi Kabupaten Morowali ini meliputi :

Tahap-I Persiapan Meliputi kegiatan :

1) Penyusunan dan Diskusi RMK


2) Persiapan kantor/alat, tenaga ahli dan administrasi perijinan
3) Survei pendahuluan
4) Pengumpulan data sekunder dan sosialisasi

2
Tahap-II Survei dan Investigasi
Meliputi kegiatan :
1) Survei inventarisasi kondisi lapangan
2) Survei Topografi dan Investigasi Geologi
a) Survei Topografi, Terdiri dari :
- Survei pendahuluan
- Pemasangan patok-patok tetap (BM/CP) dan patok-patok
sementara
- Pengukuran kerangka kontrol horisontal dan vertikal
- Pengukuran situasi
- Pengukuran memanjang/melintang
- Pengolahan data
b) Investigasi Geologi, Terdiri dari :
- Survey Pendahuluan
- Bor Tangan
- Tes Pit
- Tes Laboratorium Mekanika Tanah
- Penggambaran dan Pelaporan
c) Analisa dan Perhitungan
- Analisa Kondisi Topografi dan Daya Dukung Tanah
- Analisa Hidrologi
- Penentuan Tata Letak Bangunan
- Penyusunan dan Diskusi Laporan Pendahuluan (intern)
- Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM)
Tahap III Pembuatan Detail Desain
Meliputi kegiatan :
1) Penyusunan Nota Desain
- Analisa Hidrolika
- Analisa Stabilitas Bangunan
- Analisa Struktur
2) Penggambaran Desain dengan Auto-CAD
3) Perhitungan BOQ dan RAB
4) Penyusunan Spesifikasi Teknik, Metode Pelaksanaan dan
5) Pedoman OP
6) Diskusi Desain dan Laporan Akhir
7) Cek Lapangan
6) Keluaran (output) yang Diharapkan

3
Keluaran yang diharapkan dari hasil pekerjaan ini adalah Laporan (Buku)
hasil kajian mengenai arah perencanaan dan revitalisasi muara sungai ipi di
Kabupaten Morowali. Secara rinci sebagai berikut :

TAHAP I : SURVEI PENDAHULUAN


1) Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan harus dilakukan bersama Direksi/Supervisi Pekerjaan,
staf Dinas PU Kabupaten/kota terkait, tokoh/pemuka masyarakat maupun para
pihak yang terkait guna memperoleh gambaran umum terhadap kondisi
eksisting di lapangan.
Kondisi eksisting terkait dengan rencana revitalisasi muara sungai ipi meliputi
kondisi topografi, morfologi sungai, sistem sungai/drainase, karakteristik
lingkungan dan daerah pemanfaat.
Mencatat sistem drainase/saluran dan perilaku/karakteristik yang
selama ini terjadi dan lain- lain yang ditemukan disekitar lokasi kegiatan pada
Berita Acara Survei Pendahuluan.
2) Pengumpulan Data Sekunder dan Sosial
Melakukan dialog langsung dengan masyarakat di lokasi pekerjaan untuk
menyerap aspirasi dan melihat kesiapan/respon masyarakat terhadap adanya
pekerjaan perencanaan revitalisasi muara sungai ipi.
Penyedia jasa harus mengumpulkan sekaligus menyusun ke dalam suatu
dokumen data seperti, curah hujan dan klimatologi, peta topografi, peta geologi
regional serta data-data lain berkaitan
Pengumpulan data sosial, ekonomi, budaya dan kependudukan masyarakat di
wilayah lokasi kegiatan yang terkait dengan dampak langsung dan tidak
langsung termasuk aspirasi masyarakat terhadap rencana kegiatan
revitalisasi muara sungai ipi.
3) Output yang dihasilkan : Dokumen Rencana Kerja

TAHAP II : SURVEI DAN INVESTIGASI


1) Survei Inventarisasi Kondisi Lapangan

4
Survei inventarisasi dilaksanakan melalui kegiatan penelusuran bersama
yang melibatkan Direksi/Supervisi Pekerjaan, staf staf Dinas PU setempat dan
tokoh/pemuka masyarakat maupun para pihak yang terkait guna memperoleh
data/informasi kondisi eksisting di lapangan.
Data/informasi yang dibutuhkan meliputi catatan kerusakan maupun
kebutuhan perbaikan sarana dan prasarana yang ada agar muara sungai
berfungsi optimal, termasuk kebutuhan bangunan baru.
Inventarisasi kepemilikan lahan terhadap rencana kegiatan revitalisasi
muara sungai beserta pengembangannya. Mencatat data/informasi yang telah
diperoleh pada Berita Acara Survei Inventori.
2) Survei Topografi dan Investigasi Geologi
a) Survei Topografi
Pengukuran lokasi eksisting untuk pemetaan situasi dan penggambaran
detail potongan memanjang, melintang site muara sungai dan derah
genangan, dengan dilengkapi garis-garis tinggi serta pengukuran dan
pengambaran inventori kondisi yang ada.
b) Investigasi Geologi Teknik
(1) Penyelidikan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data tanah dasar di
sekitar lokasi bangunan utama dan pelengkap yang akan digunakan
untuk pekerjaan detail desain bangunan. Spesifikasi kegiatan
penyelidikan geoteknik tersebut secara umum seperti diuraikan pada
uraian berikut :
- Survei Pendahuluan
Menentukan lokasi titik bor tangan dan titik tes pit dan hal-hal yang
diperlukan untuk pekerjaan penyelidikan geoteknik di lapangan.
- Bor Tangan
Pengeboran dangkal dapat mengunakan Hand-Operated
Augers type Iwan atau Helical.
metode dan tata laksana pengeboran harus mengacu pada standar
yang berlaku.

5
Pengeboran tangan dengan kedalaman masing- masing titik 5
m dari permukaan tanah setempat untuk setiap lokasi atau sesuai
dengan petunjuk dari Direksi/Supervisi Pekerjaan.
Tiap titik pengeboran diambil sebanyak 2 sampel
Lokasi Titik bor disesuaikan dengan kondisi lapangan, sesuai
dengan petunjuk dari Direksi/Supervisi Pekerjaan
- Tes Pit
Test pit atau sumur uji akan dibuat pada lokasi sumber bahan
timbunan (borrow area) dengan maksud untuk memperoleh
gambaran yang lebih jelas mengenai material properties, jenis dan
tebalnya lapisan, hingga dapat untuk menghitung volume
bahan yang tersedia.
Peralatan utama yang akan digunakan adalah peralatan untuk
penggalian seperti cangkul, sekop, ganco dan linggis; pita ukur dan
peralatan geologi seperti kompas dan palu geologi; serta peralatan
untuk pengambilan contoh tanah.
Galian test pit (sumur uji) akan dilaksanakan untuk menentukan
pembagian lapisan tanah dan mengambil contoh tanah untuk
pengujian laboratorium.
Penggalian sumuran uji akan dibuat dengan ukuran 1,5 m x 1,5 m
dan dengan kedalaman 2 m.
Bahan yang dikeluarkan dari galian akan dikumpulkan disekitar
sumuran uji untuk mengetahui jenis bahan pada kedalaman tertentu.
Agar pengambilan contoh dan klasifikasi tanah dapat dilakukan
dengan baik, maka dasar dari sumuran uji akan dibuat horizontal.
Bila dinding galian mudah runtuh hingga menyulitkan
dalam pekerjaan penggalian, maka akan dipasang dinding penahan
dari papan.
Jika kedalaman spesifikasi tidak tercapai, maka penggalian akan
dihentikan bila telah dijumpai lapisan keras dan diperkirakan benar-
benar keras disekeliling lokasi tersebut, atau bila dijumpai

6
rembesan air tanah yang cukup besar yang sulit diatasi dengan
peralatan pompa sederhana di lapangan.
Setelah penggalian sumuran selesai, pemerian dari lapisan
tanah yang ada dan pengambilan foto akan dilaksanakan.
- Tes Laboratorium Mekanika Tanah
Tanah Pondasi
Contoh tanah asli (undisturb sample) harus diteliti di laboratorium,
mengenai sifat fisik dan sifat teknisnya meliputi : Index Properties
Test, Permeability Test, dan Direct Shear Test.
Tanah Timbunan
Contoh tanah asli (undisturb dan disturb sample) harus diteliti di
laboratorium, mengenai sifat fisik dan sifat teknisnya meliputi : Index
Properties Test, Aterberg Limit Test, Grain Sizes dan Hidrometry
Analisys, Tes pemadatan tanah (Standard Proctor, sesuai dengan
SNI) guna mendapatkan kadar air optimum.
Setelah didapat kepadatan optimum, contoh tanah timbunan ini
kemudian harus dilakukan uji lagi meliputi : Index Properties Tes,
Permeability Test, Konsolidasi Test, Direct Shear Test.
- Rekomendasi Hasil Investigasi Geoteknik
Mengkaji hasil dari Kegiatan Investigasi Lapangan dan Tes Lab
Mekanika Tanah untuk memberikan masukan kepada perencana
mengenai pondasi dan jenis bangunan yang sesuai dengan kondisi
tanah yang ada.
- Penggambaran
Semua penggambaran untuk penampang geologi maupung log boring
dilakukan menggunakan sofware Auto-CAD
2) Analisa dan Perhitungan
Setelah memperhatikan serta mengkaji segala aspek dari hasil kegiatan tahap I
dan II, penyedia jasa harus menyusun analisa penanganan dari masalah-
masalah yang dihadapi dan kemudian dipaparkan dengan direksi pekerjaan
yang meliputi :

7
a. Analisa Kondisi Topografi dan Daya Dukung Tanah
Menganalisa hasil survey topografi dan penyelidikan geologi sebagai
masukan dalam menentukan kedalaman galian dan penentuan tata letak
bangunan.
b. Analisa Hidrologi
Analisa hidrologi meliputi analisa kebutuhan air, analisa ketersediaan
air, analisa hujan/banjir rancangan dan simulasi/optimasi neraca air.
c. Penentuan Tata Letak Bangunan
Berdasarkan kondisi eksisting bangunan, topografi dan geologi, kemudian
menentukan tata letak bangunan agar kapasitas dan kapabilitas ruang lebih
optimal
d. Inventarisasi Kepemilikan Lahan
Perincian luas total lahan dan perincian kepemilikan lahan yang perlu
dibebaskan untuk kepentingan rencana areal bangunan sekitar sungai ,
disposal area, borrow area dan jalan masuk untuk mendukung
pelaksanaan konstruksinya
3) Penyusunan dan Diskusi Laporan Pendahuluan
Rangkuman kegiatan yang telah dilakukan disusun pada draft Laporan
Pendahuluan dan akan didiskusikan secara intern dengan melibatkan
Direksi/Supervisi Pekerjaan
4) Pertemuan Konsultasi Masyarakat
Kegiatan PKM akan melibatkan Pemilik Pekerjaan, instansi Kabupaten/Kota
yang terkait dan perangkat desa/tokoh masyarakat setempat untuk mendapatkan
masukan dan saran yang dituangkan dalam berita acara PKM dan dilampirkan
dalam masing- masing laporan yang akan diserahkan. Presentasi dapat di
lakukan di kantor pengguna jasa, kantor desa/kecamatan dan/atau balai
pertemuan warga pada wilayah yang bersangkutan.
5) Output yang Dihasilkan :
- Buku Ukur
- Diskripsi BM/CP
- Album Gambar Pengukuran

8
- Laporan Investigasi Geoteknik
- Laporan Pendahuluan

TAHAP III : PEMBUATAN DETAIL SESAIN


Setelah memperhatikan serta mengkaji segala aspek dari hasil kegiatan tahap I dan
II, kemudian dilanjutkan pembuatan detail desain. Dalam pembuatan detail desain,
penyedia jasa harus memperhatikan Standart Perencanaan serta Pedoman dan
Kriteria Desain yang dikeluarkan oleh lembaga/instansi berwenang.
Detail desain meliputi kegiatan :
1) Analisis Hidrolika
Untuk menghitung dimensi saluran dan aliran rembesan yang terjadi di dalam
tubuh sungai.
2) Analisis Stabilitas Bangunan
Menghitung stabilitas timbunan agar didapat dimensi yang ekonomis
dengan menggunakan material yang ada. Tetapi tetap aman ditinjau dalam
berbagai macam kondisi.
Menghitung stabilitas dinding penahan pada bangunan pengambilan dan
bangunan lainnya.
3) Analisis Struktur
Menghitung struktur bangunan yang terbuat dari material baja atau beton
bertulang atau komposit, sehingga struktur kuat, aman, nyaman dengan biaya
ekonomis.
4) Penggambaran dan Pelaporan
Album gambar desain harus disajikan sesuai dengan urutan standar
perencanaan dan kriteria perencanaan, Seluruh gambar desain harus dirinci
secara lengkap, untuk digunakan sebagai dokumen lelang dan pelaksanaan
konstruksi, Semua gambar desain digambar menggunakan komputer (software
AutoCAD) dan dicetak dengan ukuran kertas A1 dan A3, Rangkuman
analisa dan perhitungan desain disusun dalam Nota Desain
5) Perhitungan BOQ dan RAB

9
Daftar kuantitas pekerjaan terinci yang menguraikan kuantitas (volume)
masing-masing item bangunan, Perkiraan biaya konstruksi pekerjaan
(RAB) yang didesain harus dihitung berdasarkan kuantitas pekerjaan,
analisa harga satuan pekerjaan, metode pelaksanaan pekerjaan dan spesifikasi
teknik.
6) Penyusunan Spesifikasi Teknik, Metode Pelaksanaan dan Pedoman SOP
Spesifikasi khusus harus dibuat untuk menjelaskan tentang lokasi
pekerjaan, titik tinggi patok tetap dan hal-hal lain. Juga harus dijelaskan
setiap jenis pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi standar yang
dibuat untuk pekerjaan tersebut antara lain bangunan dengan teknologi khusus.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan harus disusun sebagai pedoman/acuan untuk
mengatur tata cara serta urutan pelaksanaan pekerjaan dari awal hingga akhir
pekerjaan.
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan disusun sebagai pedoman/acuan untuk
mengatur pelaksanaan kegiatan O&P secara tepat guna, praktis yang dapat
dipakai/dioperasikan oleh masyarakat dan petugas nantinya serta memberi
penjelasan tentang operasi dan pemeliharaan khusus.
7) Output yang Dihasilkan :
- Nota Desain/Perhitungan Desain
- Gambar Desain
- Perhitungan Volume (BoQ)
- Rencana Anggaran Biaya (RAB)
- Spesifikasi Umum/Teknis
- Metode Pelaksanaan
- Pedoman OP
- Laporan Akhir
- Laporan Ringkas
- Copi Pelaporan (CD dan Eksternal)
7) Penerima Manfaat
a. Manfaat Bagi Pemerintah Kabupaten Morowali:

10
1. Membantu dalam perencanaan tata kelola sungai khususnya muara sungai ipi
Kabupaten Morowali
2. Membantu menentukan arah pengembangan muara sungai ipi di Kabupaten
Morowali

b. Manfaat Bagi Peneliti:


1. Turut berperanserta secara aktif dalam p e r e n c a n a a n d a n penataan
kawasan perairan di Kabupaten Morowali
2. Memperoleh informasi yang komprehensif mengenai arah dan rencana
pengembangan kawasan muara sungai ipi Kabupaten Morowali
c. Manfaat Bagi Masyarakat :
1. Memperoleh informasi mengenai kondisi sungai serta arah dan
pemanfaatan muara sungai ipi Kabupaten Morowali
2. Memperoleh informasi mengenai pelaksanaan yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan nilai estetika muara sungai ipi di Kabupaten Morowali
8) Waktu dan Pelaksanaan Kegiatan
a. Waktu
Jadwal pelaksanaan kegiatan penyusunan Dokumen Perencanaan dan
Revitalisasi Muara Sungai Ipi di Kabupaten Morowali direncanakan selama 4
(Empat) bulan. Secara rinci tahapan kegiatan disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Dokuemen Perencanaan dan
Revitalisasi Muara Sungai Ipi Kabupaten Morowali
Bulan ke
No Kegiatan
1 2 3 4
1 Persiapan
2 Review pustaka dan peta dasar
3 Mobilisasi tenaga ahli
4 Penyusunan laporan pendahuluan
5 Seminar awal
6 Pengumpulan data primer dan sekunder
7 Pengolahan dan analisis data
8 Penyusunan draf laporan akhir
9 Seminar hasil
10 Penyerahan laporan akhir

11
b. Lokasi

Lokasi kegiatan pelaksanaan kegiatan penyusunan Dokumen Perencanaan


dan Revitalisasi Muara Sungai Ipi dilaksanakan di wilayah Kabupaten Morowali

c. Pelaksana

Pelaksana pekerjaan harus membentuk tim untuk menyusun Pekerjaan


Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Revitalisasi Muara Sungai Ipi di
Kabupaten Morowali Tahun 2018 ini secara fungsional yang dapat langsung
berhubungan dengan pemberi tugas untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Tim
dimaksud adalah merupakan gabungan dari berbagai keahlian yang kompeten
dalam menyusun Dokumen Perencanaan dan Revitalisasi Muara Sungai Ipi
meliputi:

a. Ketua Tim (Team leader): Master dalam bidang ilmu yang erat kaitannya dengan
masalah pengelolaan daerah aliran sungai, lulusan universitas negeri. Memiliki
pengalaman dalam menyusun dokumen terkait dan atau memiliki sertifikat
(tanda bukti) mengikuti pelatihan. Memiliki pengalaman dalam berbagai studi
sekurangnya 5 tahun.
b. Tenaga Ahli Bangunan Air (Teknik Sipil), Master dalam bidang ilmu yang erat
kaitannya dengan masalah perencanaan dan desai serta analisa bangunan air,
lulusan universitas negeri. Memiliki pengalaman dalam menyusun dokumen
terkait dan atau memiliki sertifikat (tanda bukti) mengikuti pelatihan. Memiliki
pengalaman dalam berbagai studi sekurangnya 5 tahun.
c. Tenaga Ahli Tanah dan Hidrologi, Master dalam bidang ilmu yang erat
kaitannya dengan masalah perhitungan tanah dan hidrologi, lulusan universitas
negeri. Memiliki pengalaman dalam menyusun dokumen terkait dan atau
memiliki sertifikat (tanda bukti) mengikuti pelatihan. Memiliki pengalaman
dalam berbagai studi sekurangnya 5 tahun.

12
d. Tenaga Ahli Sosial Ekonomi, Master dalam bidang ilmu yang erat kaitannya
dengan masalah social dan ekonomi, lulusan universitas negeri. Memiliki
pengalaman dalam menyusun dokumen terkait dan atau memiliki sertifikat
(tanda bukti) mengikuti pelatihan. Memiliki pengalaman dalam berbagai studi
sekurangnya 5 tahun.
e. Tenaga Ahli Geodesi, Master dalam bidang ilmu yang erat kaitannya dengan
masalah pengukuran bangunan air, lulusan universitas negeri. Memiliki
pengalaman dalam menyusun dokumen terkait dan atau memiliki sertifikat
(tanda bukti) mengikuti pelatihan. Memiliki pengalaman dalam berbagai studi
sekurangnya 3 tahun.
f. Tenaga pendukung, terdiri dari :
1) Tenaga Teknis Asisten Tenaga Ahli Bangunan Air
2) Tenaga Teknis Asisten Tenaga Ahli Tanah dan Hidrologi
3) Tenaga Teknis Surveyor
4) Tenaga Teknis Bor Master
5) Tenaga Teknis Cadman
6) Administrasi/Keuangan
7) Operator Komputer
8) Tenaga Lokal
9) Pembiayaan

Sumber dana seluruh pekerjaan dibebankan pada APBD Kabupaten


Morowali Tahun Anggaran 2018 dengan Pagu Anggaran Rp. 700.000.000,00
(Tujuh Ratus Juta Rupiah). Biaya pekerjaan Penyusunan Dokumen Perencanaan
dan Revitalisasi Muara Sungai Ipi Kabupaten Morowali dan tata cara pembayaran
diatur secara kontraktual.

10) Penutup

Demikian kerangka acuan (ToR) ini dibuat dengan penuh tanggungjawab,


semoga dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan.

Kendari, Januari 2018

13
Tim Penyusun

Rencana Anggaran Biaya (RAB)

14

Anda mungkin juga menyukai