Anda di halaman 1dari 33

Bagian I - PENDEKATAN TEKNIS DAN

METODOLOGI
I.1 Latar Belakang

Kebutuhan akan air bersih pada saat ini menjadi prioritas utama didalam penyediaan
infrastruktur ke-PU-an. Bermacam macam upaya dilakukan agar ketersediaan air lebih terjamin untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat disekitar. Indonesia yang terletak di
daerah tropis terbagi menjadi dua musim yang hampir sama periodenya yaitu musim kemarau dan
musim penghujan. Perbedaan ini seringkali menimbulkan masalah ketika ketersediaan air sangat jauh
berkurang dikarenakan periode hujan dan intensitasnya terlalu kecil. Salah satu dampak yang muncul
yaitu berkurangnya kapasitas sumber air baik itu pada mata air maupun sumber air lainnya. Air yang
harus disediakan seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan dalam perspektif jumlah, mutu, ruang dan
waktu seiring dengan pertambahan penduduk dan tuntutan kualitas hidup masyarakat yang makin lama
semakin meningkat. Pada tahun 2013 sudah ada Master Plan Air Baku WS Serayu Bogowonto
dimana dalam studi tersebut sudah memuat potensi sumber air yang bisa dikembangkan untuk
pemenuhan air baku. Untuk itu diperlukan penajaman dan/ atau penambahan potensi sumber air baku
diluar dari potensi yang sudah ada pada studi sebelumnya. Dalam rangka mencapai strategi
pemenuhan air maka prioritas penanganan adalah mamanfaatkan potensi sumber air yang ada dengan
biaya pengelolaan yang terjangkau oleh pengguna. Untuk itu Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak
melakukan kegiatan SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto.

I.2 Maksud dan Tujuann

Maksud kegiatan ini adalah :


1. Membuat desain jaringan air baku
2. Mengoptimalkan lahan pertanian dengan mengembangkan menjadi daerah irigasi baru untuk
mendukung ketahanan pangan;
3. Mengetahui debit optimum sumur bor dan perencanaan jaringan irigasi dengan sistim lining
atau sistim perpipaan.
Tujuan kegiatan ini adalah :
1. Tersedianya dokumen perencanaan jaringan Irigasi air tanah sesuai dengan lingkup kegiatan.
2. Sebagai dasar pelaksaaan kegiatan konstruksi pembangunan jaringan irigasi air tanah
selanjutnya.

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 47
I.3 Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai yaitu terlaksananya kegiatan SID Jaringan Air Baku Pedesaan di
WS Serayu Bogowonto yang menghasilkan dokumen perencanaan teknis sehingga dapat dilakukan
untuk pekerjaan konstruksi.

I.4 Lokasi Kegiatan

Lokasi Pekerjaan berada di WS Serayu Bogowonto

I.5 Sumber Pendanaan

Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp 1.690.450.000,- (Satu Milyar
Enam Ratus Sembilan Puluh Juta Empat Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) termasuk PPN dibiayai dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tercantum dalam DIPA Satker Balai Besar
Wilayah Sungai Serayu Opak Tahun Anggaran 2020

I.6 Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program, Satuan Kerja Balai Besar Wilayah
Sungai Serayu Opak, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.

I.7 Data Dasar

Data dasar meliputi:

a. Peta topografi, geologi dan geoteknik;


b. Data hidrologi, hidrogeologi, klimatologi;
c. Peta Cekungan Air Tanah (CAT) WS Serbog, jika tersedia;
d. Peta tata guna lahan;
e. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RTDR) (jika
tersedia);
f. Data Agronomi dan Agro-ekonomi;
g. Laporan-laporan terdahulu dari hasil studi bidang ke-PU-an yang berkaitan CAT;
h. Citra satelit, Citra Radar, Foto Udara, dan lainnya (jika tersedia);

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 48
i. Data bor dan data sumur bor;
j. Data kependudukan, sosial, ekonomi masyarakat, pertanian, kelembagaan.

I.8 Standar Teknis

Standar teknis pekerjaan ini berdasarkan:

a. SNI 03-2818-1992: Metode Eksplorasi Air Tanah Dengan Geolistrik Susunan Schlumberger;
b. SNI 13-7121-2005: Penyelidikan Potensi Air Tanah Skala 1:100.000 atau Lebih Besar;
c. Standar teknis lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan survey hidrogeologi dengan
geolistrik, pekerjaan air tanah, dll.

I.9 Studi-Studi Terdahulu

1. Pola PSDA WS Serayu Bogowonto, Tahun 2013;


2. Perencanaan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto, Tahun 2015;
3. RPSDA WS Serayu Bogowonto, Tahun 2016;
4. Detail Desain Penyediaan Air Baku WS Serayu Bogowonto, Tahun 2016;
5. Studi/Desain lainnya yang terkait

I.10 Referensi Hukum

1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3: air yang terkandung di dalam bumi perlu dikelola
dan dilindungi agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air
3. Undang-Undang Nomor 04 Tahun 1982 tentang ketentuanketentuan pokok pengelolaan
lingkungan hidup: Pengelolaan dan perlindungan sumber daya alam (termasuk air bawah
tanah) sebagai salah satu komponen lingkungan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah;
5. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber
Daya Air;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang Dewan Sumber Daya
Air;

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 49
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2012 tentang Kebijakan
Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi, dan Hidrogeologi pada Tingkat
Nasional;
8. Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2011 tentang Cekungan Air Tanah;
9. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 02.P/101/M.PE/1994 tentang Pengurusan
administrasi Air Bawah Tanah;
10. Keputusan Dir Jen Geologi dan Sumber Daya Mineral No. 005.K/10/DDJG/1995 tentang
petunjuk pelaksanaan pengurusan administrasi air bawah tanah
11. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 390.K/008/M.PE/1995 tentang pedoman
teknis penyusunan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan kegiatan
pengambilanair bawah tanah, sebagaipelaksanaan dari pedoman tersebut ditetapkan
KepDirjen Geologi dan Sumber Daya Mineral No. 048.K/101/DDJG/1995 tentang petunjuk
teknis.
12. Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2012 tentang Penghematan Penggunaan Air
Tanah;
13. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 3261 K/40/MFM/2011 tentang
Pelimpahan Wewenang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral kepada Kepala Badan
Geologi dalam Pemberian Rekomendasi Teknis untuk Penerbitan Izin Pemakaian Air Tanah
dan Izin Pengusahaan Air Tanah pada Cekungan Air Tanah Lintas Provinsi dan Cekungan Air
Tanah Lintas Negara;
14. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1451/10/MEM/2000 tentang
Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan di Bidang Pengelolaan Air Bawah
Tanah;
15. Peraturan Menteri PU PR Nomor 10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis Tata
Pengaturan Air dan Tata Pengairan.
16. Peraturan pemerintah DIY No. 5 Tahun 2012 tentang Pengolahan Air Tanah

I.11 Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup dan tahapan kegiatan:


A. Kegiatan Persiapan meliputi :
1) Persiapan administrasi dan teknis

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 50
2) Mobilisasi personil, penyediaan kantor lapangan, peralatan kantor, peralatan survei,
kendaraan operasional, dan lainlain.
B. Inventarisasi Perencanaan Pendahuluan
1) Melakukan survey pendhuluan;
2) Pengumpulan data sekunder, laporan, gambar desain terdahulu, Peta DI dan Skema
Jaringan Irigasi (jika ada)
3) Inventarisasi data titik referensi (BM/CP) bangunan dan jaringan irigasi(jika ada);
4) Pengumpulan data sekunder meliputi peta topografi, peta geologi, peta CAT dan peta
hidrogeologi;
5) Pengumpulan data hidrologi, klimatologi, hidrodeologi dan neraca air;
C. Inventarisasi dan identifikasi kondisi dan fungsi Jaringan Irigasi
1) Identifikasi lokasi jaringan irigasi, luas daerah rencana irigasi;
2) Inventarisasi bangunan yang ada dilokasi rencana;
3) Identifikasi dan deskripsi tentang pekerjaan prasarana infrastruktur, baik yang sedang
direncanakan maupun sudah ada dan usulan;
4) Program pelaksanaan dan skala prioritas pengembangannya terpenuhi sesuai tujuan
studi;
D. Inventarisasi dan Identifikasi Kondisi dan Fungsi Sosial Ekonomi
Kelembagaan dan Pertanian Melakukan inventarisasi dan identifikasi keberadaan sosial,
ekonomi, kelembagaan, dan pertanian
E. Melakukan pengukuran dan analisa debit optimum sumur bor.
1) Melakukan pemompaan(pumping test) untuk mengetahui kapasitas dan debit sumur bor;
2) Data pemompaan dievaluasi dengan metode uji sumur muka air bertahap (Step
drawdown test) untuk mendapatkan garis Sw= BQ + CQ²;
3) Gambar persamaan garis tesebut pada kertas grafik, dengan memasukkan nilai Q
sebagai absis (x) dan nilai Sw sebagai ordinat (y);
4) Hitung kapasitas maksimum sumur atau debit maksimum (Qmaks) dengan persamaan
Huisman;
5) Menganalisa data-data yang diperoleh dari pumping test sehingga dapat di ketahui
kapasitas aquifer dan debit air sumur bor.
F. Pengukuran Situasi Topografi Bagi DI yang belum ada data Lidar menggunakan metode
Terestris dengan mengacu Keriteria Perencanaan Irigasi dan Persyaratan teknis bagaian
Pengukuran-Topografi

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 51
1. Pengukuran jaringan utama daerah irigasi mulai dari sumur bor, bangunan (termasuk
bangunan pelengkap dan suplesi jika ada), saluran pembawa dan pembuang serta
memperbaru situasi Daerah Irigasi sesuai dengan lingkup studi saat ini.
2. Keseluruhan pekerjaan pengukuran mengikuti ketentuan pada Persyaratan Teknis
Bagian Topografi (PT-02) Standar Perencanaan Irigasi meliputi :

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 52
a. Referensi Koordinat
Titik referensi koordinat diikatkan pada Bench Mark (BM) Orde-0 atau Orde-1 yang
tersebar di seluruh Indonesia, merupakan titik ikat yang berlaku secara Nasional,
merupakan Jaringan Kontrol Horizontal Nasional (JKHN) yang dapat diperoleh dari
Badan Informasi Geopasial (BIG)
b. Referensi Ketinggian
Titik referensi ketinggian diikatkan minimal pada 1 (satu) patok Bench Mark (BM)
Titik Tinggi Geodesi (TTG) dari Badan Informasi Geopasial (BIG)
c. Pemasangan Patok
1) Patok BM (Bench Mark) dibuat dari beton berukuran 20x20x100cm, dicat warna
biru dipasang pada struktur tanah yang stabil/keras, dipasang setiap jarak 2,5
km atau di sepanjang jalur koordinat dan diberi nomor kode pengenal yang
terbuat dari plat marmer. Bentuk dan ukuran Bench Mark (BM) dapat dilihat
dibawah ini:

2) Patok Control Point (CP) dibuat dari beton berukuran 10x10x80cm, dicat warna
biru dipasang pada struktur tanah yang stabil/keras, dipasang dengan jarak 100-
150m dari BM, dan harus kelihatan satu sama lainnya (BM dengan CP). CP
diberi nomor kode pengenal yang terbuat dari plat marmer dengan bentuk dan
ukuran sebagai berikut:

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 53
3) Patok kayu ukuran 5x7x60 cm dipasang setiap ± 50 m yang berfungsi sebagai
titik kontrol ketinggian untukjalur yang lurus, sedangkan jalur yang berkelok
maksimal 25 m.
4) Pemasangan patok tidak tersembunyi/mudah dicari kembali, ditempatkan pada
lokasi yang aman dan tidak mudah hilang.
d. Pengikatan Jaring Kontrol titik Bench Mark (BM)
Pengikatan koordinat (x,y) untuk penentuan koordinat BM diukur dengan metode
jaring triangulasi. Metode pengikatan jaring kontrol tersebut dilakukan dengan
metode GNSS (Global Navigation Satelite System) dengan alat ukur GPS. Titik ikat
orde 0 atau orde 1 minimal berjumlah 2 buah, apabila tidak mengikatkan ke 2 titik
BM Orde 0 atau Orde 1 dapat diikatkan dengan CORS terdekat (Continuously
Operating Reference Stations) dengan cara double difference menggunakan metode
Relatif Statis, metode jaringan. Untuk alat receiver GPS dual frekuensi, jarak
maksimum antar receiver GPS (panjang baseline) 5 km dengan lama pengamatan
15 menit, jarak 10 km lama pengamatan 30 menit, jarak 30 km lama pengamatan 60
menit.
e. Pengukuran Poligon Utama
1) Pengukuran poligon utama sebagai kerangka dasar horisontal pemetaan harus
diikatkan terhadap minimal 2 (dua) Bench Mark (BM) yang telah diikatkan pada
Jaringan Kontrol Horizontal Nasional, dengan metode poligon tertutup atau
poligon terikat sempurna.
2) Pengukuran sudut poligon dilakukan secara 1 seri (B,LB) selisih sudut hasil
pengamatan tidak melebihi 5” dengan menggunakan alat ukur teodolit dengan
tingkat ketelitian bacaan sudut 1”, toleransi kesalahan penutup sudut tidak boleh
lebih dari 10”√N (N=jumlah titik poligon);

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 54
3) Pengukuran jarak poligon dilakukan pergi pulang dengan selisih hasil
pengukuran jarak pergi – pulang tidak boleh lebih dari 5 mm;
4) Kesalahan linier poligon utama harus ≤ 1 : 10.000.
f. Pengukuran Poligon Cabang
1) Pengukuran poligon cabang melalui semua patok, dimulai dari BM yang satu
kemudian berakhir di BM yang lain.
2) Bentuk poligon cabang adalah terbuka terikat sempurna, dengan kesalahan
penutup sudut ≤ 20”√N dan kesalahan linier ≤ 1 : 5.000.

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 55
g. Pengukuran Situasi
1) Pengukuran situasi dimulai dan diakhiri dengan patok poligon yang telah
dikoreksi (poligon tertutup), digambar dengan interval kontur minor pada setiap
0,5 meter untuk kemiringan 0-2%, 1 meter untuk kemiringan 2-5% atau lebih dan
5 meter untuk interval kontur mayor;
2) Pengukuran detail harus mencakup semua tampakan, yang alamiah maupun
buatan manusia sehingga dapat digambar sesuai keadaan lapangan dan
dilengkapi notasi yang jelas.
h. Pengukuran Kerangka Kontrol Vertikal Pemetaan
1) Pengukuran sipat datar/waterpass pada titik-titik poligon dan crossection
dilakukan pergi – pulang, atau dengan cara double stand/diikatkan pada minimal
2 (dua) titik tetap yang telah diketahui elevasinya dan merupakan jalur tertutup
atau terikat sempurna;
2) Pembacaan rambu harus dilakukan dengan pembacaan tiga benang (benang
atas, benang tengah dan benang bawah) sebagai kontrol 2 bt = ba + bb;
3) Dalam pemindahan rambu pada setiap slag rambu dijadikan rambu belakang
dengan memutar arah rambu, rambu berdiri di atas landasan yang terbuat dari
besi plat. Jarak rambu ukur ke alat ukur sipat datar maksimum 50 m;
4) Jarak antara rambu muka dan rambu belakang diusahakan sama;
5) Hasil pengukuran pergi – pulang atau double stand setiap seksi dan kesalahan
penutup tinggi tidak boleh lebih dari 8 mm √ D, dimana D = jumlah jarak 1 (satu)
seksi dalam satuan km;
6) Selisih pembacaan antara rambu muka dan rambu belakang ≤ 2 mm.
i. Pengukuran Penampang Memanjang dan Melintang
1) Pengukuran penampang memanjang mengikuti hasil ukur pengukuran di setiap
penampang melintang;
2) Jarak antara penampang melintang setiap 50 m pada saluran yang lurus, dan 25
km untuk saluran yang berbelok;
3) Pengukuran tampang melintang tegak lurus as saluran,
j. Hasil Pekerjaan Pengukuran dan Perhitungan (Hasil Ukur)
1) Hitungan sementara harus diselesaikan di lapangan sehingga kalau ada
kesalahan dapat segera diulang;

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 56
2) Pekerjaan hitungan dibukukan dan digandakan secukupnya dan disertakan
sketsa situasi yang jelas;
3) Keseluruhan patok yang terpasang harus diberi nomor dan kode yang jelas;
4) Hasil pengukuran harus dapat digambarkan di Kertas Gambar A1 ukuran
(594x841) dan sesuai dengan notasi yang ada di gambar situasi.
k. Hasil pengukuran dibuat Gambar Ukur, dilengkapi legenda dan kop gambar, jika ada
potongan/lanjutan gambar, maka setiap lembar dilengkapi (key plan) yang terdiri :
1) Peta Ikhtisar
2) Peta Situasi dengan skala 1 : 1.000 atau 1: 2.000;
3) Gambar tampang melintang dengan skala horisontal 1:200 dan vertikal 1:200
4) Gambar tampang panjang dengan skala horisontal 1 : 1000 dan vertikal 1 :
100;
5) Buku laporan diskripsi pengukuran mencantumkan X,Y,Z lengkap dengan notasi
BM dan foto letak BM.
6) Hasil pengukuran harus menggambarkan keadaan topografi yang akan
diperlukan untuk perencanaan.
l. Pembuatan Peta
a) Pembuatan Peta Ikhtisar yang mencakup layout kondisi lapangan, memuat
bangunan utama, jaringan dan trase saluran irigasi, jaringan dan trase saluran
pembuang, petak primer, sekunder, tersier, lokasi bangunan, batas-batas
daerah irigasi, jaringan dan trase jalan, daerah yang tidak diairi;
b) Pembuatan peta situasi berikut dengan petak daerah irigasi skala 1:1.000 atau
1:2.000
c) Pembuatan skema bangunan irigasi dan jaringan irigasi,primer, sekunder, tersier
dan skema drainase yang direncanakan termasukfasilitas pendukungnya (missal
: jalan akses);
d) Pembuatan sistem jaringan Irigasi utama beserta drainasenya;
e) Pembuatan peta lahan irigasi termasuk penentuan luaslahan yang dibutuhkan
guna pembangunan jaringan irigasisesuai hasil desain ini;
f) Peta lokasi bangunan utama, struktur sepanjang jaringan,tata letak bangunan,
potongan melintang dan memanjang saluran irigasi beserta drainasenya.
3. Bentuk titik dan garis yang menunjukkan informasi saluran irigasi dan bangunan serta
informasi dimensi.

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 57
4. Luas layanan irigasi.
G. Melakukan analisis hidrologi dan evaluasi neraca air dan system planning.
1) Anlisis neraca air (water balance);
2) Analisis Rencana Ketersediaan Air (planning for water availability) Q.80;
3) Analisis produktivitas air (water accounting);
H. Melaksanakan Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM)
PKM dilakukan untuk mengetahui tanggapan dan menjaring saran/masukan dari masyarakat
sekitar dan Pemerintah Daerah setempat.
I. Melakukan Analisis Sosial, ekonomi, lingkungan, pertanian.
Analisis data survey sosial, ekonomi, lingkungan, pertanian serta kelembagaan, sehingga
data tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai jumlah penduduk, tingkat
pendidikan, luas lahan, tenaga kerja, pendapatan, usaha dan prediksi kedepan bila JIAT
sudah dibangun.
J. Penggambaran
Membuat gambar detail desain rencana pembangunan termasuk skema saluran, bangunan
dan detail saluran dan bangunan serta fasilitas pendukung mengacu kepada Kriteria
Perencanaan Irigasi Ditjen SDA bagian Standar Penggambaran dan Bagian Bangunan
Irigasi.
K. Perhitungan Bill of Quantity (BOQ) dan Engineer Estimate (EE) diperlukan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan pembangunan pekerjaan tersebut.
1) Konsultan harus menyusun paket pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan dan
dikonsultasikan dengan Pengawas Pekerjaan.
2) Perhitungan volume pekerjaan harus dirinci sesuai dengan paket konstruksi yang
mengacu pada hasil System Planning. Kemudian dibuat daftar rekapitulasi kuantitas
pada masingmasing rincian tersebut antara lain volume galian (m3), timbunan (m3),
pasangan batu (m3), plesteran (m2), siar (m2) dan sebagainya.
3) Perhitungan volume harus sistematis agar mempermudah perhitungan dan pengontrolan
volume yang dilengkapi dengan gambar sketsa yang jelas untuk mutual check
berikutnya antara Direksi dan Kontraktor.
4) Perhitungan BOQ perlu dijelaskan kepada Pihak Pengawas agar estimasi volume
pelaksanaan pembangunan tidak terjadi kesalahan.
Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan (RAB)
1) RAB dihitung berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan.

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 58
2) Harga satuan pekerjaan dihitung berdasarkan hasil dari perhitungan suatu analisa biaya.
3) Untuk menentukan harga satuan upah dan bahan, konsultan harus melakukan suatu
survei harga di lapangan atau mengacu pada standar harga satuan yang di keluarkan
oleh Pemprov/Pemda/Pemkot. Khusus untuk harga bahan harus diperhitungan harga
beli di tempat penjualan atau dihantar ke lokasi proyek.
4) Konsultan juga harus menghitung biaya-biaya tambahan di luar biaya dari perhitungan
volume, seperti biaya persiapan, mobilisasi dan demobilisasi personil dan alat,
dokumentasi, dll.
5) AHSP disusun berdasarkan Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016.
L. Pembuatan pedoman O&P harus meliputi hal-hal sbb :
1) Prosedur operasi meliputi:
 Prosedur perencanaan tanam (luas, jenis, intensitas tanaman, kebutuhan air
tanaman, ketersediaan debit andalan, dll)
 Rencana tata tanam dan persetujuannya (melibatkan P3A dan dinas PU dari
pengairan sampai dengan cabang dinas)
 Rencana pembagian air
 Operasi musim hujan (prosedur, tindakan selama hujan lebat dll)
 Operasi musim kemarau
 Prosedur operasi utama (operasi sumur, pompa pengambilan, jaringan lining/pipa
dll)
 Prosedur operasi pengatur besar (operasi pompa pengukur debit, dll)
2) Prosedur pemeliharaan meliputi:
 Inspeksi pemeliharaan
 Pemeliharaan rutin (uraian pekerjaan dan penugasan, perencanaan pemeliharaan
rutin, dll)
 Pemeliharaan berkala (prosedur dan penugasan, rencana jangka panjang,
pembuangan lumpur, perawatan periodic pintu dan bangunan ukur dll)
 Prosedur perbaikan darurat
 Sarana operasi dan pemeliharaan yang dipelihara
3) Tindakan darurat (kriteria keadaan darurat banjir), pemberitahuan darurat dan
penugasan pegawai, sistem komunikasi, logistik, prosedur penutupan saluran dll)

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 59
4) Organisasi dan personalia (organisasi O & P, daftar personalia, batas wilayah, alokasi
tugas, jadwal inspeksi, dll)
5) Catatan dan laporan ( catatan yang harus ditata dan laporan yang harus disusun meliputi
operasi dan pemeliharaan, formulir-formulir lainnya, alur data & pengolahan data, dll)
Perkumpulan petani pemakai air (struktur organisasi, data yang harus disusun untuk rapat,
tugas kaitan dengan P3A, pembagian tugas dll).
M. Kajian Ekonomi Teknik
1) Analisis ekonomi yang dilakukan menyangkut indikatorindikator antara lain: Benefit/ Cost
Ratio, Net Benefit (Present Value) dan Economic Internal Rate of Return (EIRR),
berdasarkan beberapa alternative umur ekonomis bangunan utama, jaringan irigasi dan
interest rate (bunga) yang berlaku. Economic Sensitivity (sensitivitas ekonomi juga
dilakukan dengan pertimbangan/ asumsi adanya beberapa alternative peningkatan biaya
(cost) dana atau penurunan keuntungan (benefit) yang mungkin akan terjadi, atau
diperkirakan akan terjadi.
2) Dalam perhitungan biaya (cost) pembangunan daerah irigasi harus meliputi biaya-biaya:
perencanaan, konstruksi, O&P pembebasan tanah, produksi dan lain-lainnya yang
dikeluarkan selama umur ekonomis. Sedangkan keuntungan (benefit) yang
diperhitungkan berdasarkan produksi sesuai
N. Penyusunan Spesifikasi Teknis, Metode Pelaksanaan, Gambar Dan Engineer’s Cost
Estimate (EE) sebagai acuan dasar penyusunan Dokumen Pengadaan Konstruksi.
O. Membuat videografis hasil desain yang informatif

I.12 Keluaran
Keluarn yang dihasilkan adalah laporan pelaksanaan kegiatan SID yang terdiri dari :

1) Laporan Program Mutu


2) Laporan Rencana Keselamatan Konstruksi;
3) Laporan Pendahuluan;
4) Laporan Bulanan;
5) Laporan Antara;
6) Laporan Akhir;
7) Laporan Ringkas;

Laporan Lain yang mendukung Pelaksanaan SID yaitu :

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 60
1) Laporan Topografi/Pengukuran;
2) Buku data pengukuran;
3) Buku Deskripsi BM dan CP;
4) Gambar Topografi;
- Gambar Kalkir A1
- Gambar Cetakan A1
- Gambar Cetakan A3
5) Laporan Hidrologi dan Hidrogeologi;
6) Laporan Geologi/Geoteknik/Mekanika Tanah
7) Laporan Sosial Ekonomi dan Lingkungan;
8) Laporan Inventarisasi dan Identifikasi Jaringan Air Baku;
9) Laporan System Planning;
10) Laporan Ekonomi Teknik;
11) Nota Desain, Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan;
12) Gambar Perencanaan;
- Gambar Kalkir A1
- Gambar Cetakan A1
- Gambar Cetakan A3
13) Laporan Perhitungan Kuantitas Pekerjaan/Bill of Quantity (BOQ) dan Engineer Estimate (EE);
14) Buku Pedoman Operasi dan Pemeliharaan;
15) Video Grafis.

I.13 Detail Laporan

I.13.1 Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan memuat:


1) Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh (antara lain persiapan meliputi mobilisasi
personil, penyediaan basecamp lapangan, peralatan basecamp, peralatan survei,
kendaraan operasional, dan lain-lain).
2) Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung Iainnya.
3) Jadwal kegiatan penyedia jasa.
4) Jadwal penugasan personil dan peralatan.
5) Hasil kesimpulan sementara hasil pengumpulan data, gambar /peta dan laporan hasil
kegiatan terdahulu yang terkait (bila ada), survey awal lapangan, inventarisasi lokasi
kerusakan dan identifikasi permasalahan

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 61
Sebelum laporan pendahuluan dijilid/digandakan maka terlebih dahulu didiskusikan
dengan direksi dan dipresentasikan. Tanggapan, saran dan masukan yang relevan dari hasil
pembahasan Laporan Pendahuluan segera diperbaiki dan yang memerlukan tindaklanjut pada
tahapan kegiatan selanjutnya agar dimasukkan dalam Laporan Antara (Interim Report).

I.13.2 Laporan Bulanan

Laporan Bulanan memuat:

1) Hasil kemajuan kerja yang telah dicapai selama 1 (satu) bulan (di plot kan juga pada
kurva-S).
2) Penjelasan program berikutnya baik teknis maupun administratif dan permasalahannya.
3) Dokumentasi hasil pelaksanaan pekerjaan.

Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya 1 (satu) minggu setiap awal bulan berikutnya
sebanyak 5 (lima) buku laporan

I.13.3 Laporan Antara

Hasil sementara pelaksanaan pekerjaan yang sudah dilaksanakan seperti hasil survey
atau penyelidikan lapangan yang telah dilaksanakan dan analisis data, rencana alternatif,
formulasi dan metode pengembangan lainnya.

Tanggapan, saran dan masukan yang relevan dari hasil pembahasan Laporan Antara
segera diperbaiki dan yang memerlukan tindaklanjut pada tahapan kegiatan selanjutnya agar
dimasukkan dalam Laporan Akhir. Laporan harus diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

I.13.4 Laporan Akhir

Kegiatan Laporan akhir meliputi:

1) Laporan Akhir disusun sebagai kelengkapan laporan setelah pekerjaan diselesaikan.


2) Laporan Akhir harus berisi tentang hasil dan kemajuan pekerjaan serta segala kesimpulan
penting selama pelaksanaan pekerjaan tersebut.
3) Sebelum laporan akhir tersebut dibahas, konsultan terlebih dahulu harus membuat konsep
laporan akhir guna memberikan kesempatan kepada Kantor/Satuan Kerja untuk
menanggapi dan membahas dalam rangka menyiapkan laporan akhir.
4) Laporan akhir harus sudah merangkum tanggapan dan perubahan yang disepakati,
meliputi :
- Kesimpulan dan saran.
- Bagian pokok yang memuat uraian dan hasil pelaksanaan pekerjaan.
- Gambar dan spesifikasi sebagaimana yang diperlukan.
- Analisa menyeluruh yang lebih rinci dan luas pada masingmasing bidang dapat
disajikan sebagai tambahan. Tambahan ini harus dibatasi dalam hal-hal yang
perlu untuk mendukung kebenaran laporan utama.

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 62
Laporan Akhir memuat keseluruhan dari hasil studi yang telah selesai dilakukan beserta
laporan-laporan pendukungnya. Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5(lima) buku
laporan

I.13.5 Laporan Ringkas

Laporan ini merupakan ringkasan atau sari dari Laporan Akhir yang dibahas secara ringkas.
Mengingat lingkup peruntukan laporan, maka penyajian laporan harus dapat menjelaskan
pokok-pokok kesimpulan dan saran dari penanganan masalah yang terjadi, dilengkapi dengan
gambar dan tabel yang relevan. Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku pada
akhir.

I.13.6 Laporan Penunjang

Laporan Penunjang, terdiri dari :

1) Laporan Topografi/Laporan Pengukuran (nota penjelasan) berisi penjelasan umum dan


rinci tentang pelaksanaan pengukuran, metode pelaksanaan pengukuran serta hasil
analisis /perhitungan dan penggambaran yang telah dilakukan. Jumlah laporan yang
diserahkan sebanyak 5 (lima) buku
2) Buku Data Pengukuran diserahkan sebanyak 1 (satu) asli.+4 (empat) copy
3) Buku Deskripsi BM dan CP diserahkan sebanyak 1 (satu) asli.+4 (empat) copy
4) Gambar-gambar Topografi terdiri dari Peta Ikhtisar skala 1:25.000 (dari RBI terbaru), Peta
Layout Jaringan Irigasi skala 1:5.000 atau skala 1:2.000, Long Section dan Cross Section
Saluran Pembawa dan Saluran Pembuang, Skema Bangunan, Skema Jaringan, dan
sebagainya, dengan ketentuan gambar yang harus diserahkan terdiri dar :
- Gambar Kalkir A1 sebanyak 1 (satu) jilid.
- Gambar cetakan A1 sebanyak 2 (dua) jilid.
- Gambar cetakan A3 sebanyak 5 (lima) jilid
5) Laporan Hidrologi dan hidrogeologi
Laporan ini berisikan uraian penjelasan metode dan hasil analisis hidrologi, data curah
hujan, data-data hasil penyelidikan pumping test, analisis debit optimum sumur. Laporan
ini meliputi :
- Kebutuhan Air Tanaman /water requirement;
- Ketersediaan air /water availability;
- Keseimbangan antara Kebutuhan dan Ketersediaan air /water balance;
- Hasil analisis sampel air;
- Kapasitas aquifer da debit sumur bor

Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku

6) Laporan Sosial Ekonomi dan Lingkungan


Laporan ini berisi analisis serta penjelasan tentang kondisi sosial ekonomi dan lingkungan
masyarakat dan analisis mengenai pengamanan sosial dan lingkungan. Jumlah laporan
yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 63
7) Laporan Inventarisasi dan Identifikasi Jaringan Irigasi
Laporan ini berisi data-data teknis, foto, peta, lokasi, koordinat lokasi serta informasi
kerusakan yang terjadi pada jaringan irigasi. Untuk hasil inventarisasi menggunakan UAV
disusun dalam bentuk video yang informatif. Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5
(lima) buku
8) Laporan Sistem Planning Laporan Sistem Planing adalah laporan yang menguraikan
mengenai kriteria dasar perencanaan yang akan diterapkan pada penyelidikan potensi air
tnah dan pemanfaatannya pada Daerah Irigasi yang dibuat detail desainnya. Secara garis
besar isi dari laporan Sistem Planning adalah :
a) Pengukuran debit sumur hingga analisisnya sehingga dapat direkomendasikan laporan
geohidrologi;
b) Layout sistem jaringan irigasi yang direncanakan.
c) Kriteria Perencanaan.
d) Skema Bangunan dan Jaringan.
e) Pola tanam dan kebutuhan air.
Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku.

9) Laporan Ekonomi Teknik


Laporan ini berisi uraian penjelasan dan analisis serta perhitungan Ekonomi Teknik antara
lain komponen Direct benefit, Indirect benefit, Intangible Benefit, Cost Konstruksi, Cost OP,
dan sebagainya yang dirangkum sebagai parameter BCR dan EIRR beserta analisis
sensitivitasnya.
Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku

10) Nota Desain (Design Note), Spektek dan metode pelaksanaan


Laporan ini berisi Spesifikasi teknis, kriteria desain mengenai analisis dan perhitungan
perencanaan Hidrolis saluran dan bangunan serta perhitungan strukturnya (stabilitas) yang
diuraikan beserta konsep dasar perencanaannya termasuk metode pelaksanaan
konstruksi dilengkapi pula referensi yang menunjukkan semua metoda, rumus, pedoman
yang digunakan dalam pekerjaan perencanaan

11) Gambar perencanaan Gambar ini merupakan hasil dari perencanaan pekerjaan ini yang
meliputi :
a) Peta Ikhtisar
b) Peta Situasi skala 1:1.000
c) Layout Bangunan Utama /Bangunan Pengambilan skala 1 : 500.
d) Layout Jaringan Irigasi (pembawa dan pembuang) skala 1 : 5.000 atau 1 : 2.000.
e) Gambar peta petak daerah irigasi skala 1:5000;
f) Gambar Skema Jaringan dan Bangunan.
g) Gambar Potongan Memanjang /Melintang Saluran Primer, Sekunder Gambar
Potongan Memanjang /Melintang saluran drainase

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 64
h) Gambar Bangunan Utama /Bangunan Pengambilan termasuk Bangunan-Bangunan
Suplesi (jika ada).
i) Gambar Bangunan Bagi, Sadap, Bagi/Sadap,
j) Bangunan Pelengkap /Bangunan Air Lainnya.
k) Gambar-Gambar Detail yang diperlukan (a.l. Detail Pintu Air, Peil Schaal, Konstruksi
Saluran, dan lain sebagainya).
l) Gambar yang harus diserahkan terdiri dari : -
- Gambar Kalkir A1 1 (satu) jilid.
- Gambar cetakan A1 sebanyak 2 (dua) jilid.
- Gambar cetakan A3 sebanyak 5 (lima) jilid l
12) Laporan Perhitungan Kuantitas Pekerjaan/Bill off Quantity (BOQ) dan Engineer Estimate
(EE).
Laporan ini berisi perhitungan kuantitas /quantity konstruksi, disertai sketsa gambar
perhitungan kubikasipekerjaan yang akan dilakukan a.l. saluran, jalan inspeksi, jalan usaha
tani, bangunan air dan bangunan-bangunan pelengkap yang meliputi berbagai jenis
pekerjaan yang diperlukan pada saat pelaksanaan rehabilitasi konstruksi. Sedangkan
untuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) berisi analisa harga satuan pekerjaan dan hasil
perhitungan biaya pekerjaan konstruksi.RAB tersebut merupakan Engineer’s Cost
Estimate (EE) yang akan dipakai sebagai referensi HPS pelaksanaan Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi nantinya.
Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku
13) Buku Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Merupakan buku panduan untuk Operasi dan
Pemeliharaan pasca konstruksi. Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku,
didalamnya sudah ada kajian tentang PROM

I.13.7 Foto Dokumentasi

Foto dokumentasi memuat foto pelaksanaan pekerjaan dari awal survey sampai selesai yang
dicetak dan disusun dalam album foto. Dokumentasi dibuat sebanyak 2 (dua) album.

I.13.8 Bentuk Format Laporan dan Back Up Data

Seluruh Laporan dan gambar disajikan dalam Bahasa Indonesia sesuai format (bentuk) laporan
yang berlaku di lingkungan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Yogyakarta dan Standar
/Kriteria Perencanaan (KP) yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Untuk
istilah-istilah dalam bahasa asing, agar ditulis dalam format huruf miring.

Disamping itu seluruh hasil pekerjaan di simpan (backup) dalam bentuk hard disk external 2
(dua)buah untuk diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen

I.14 Peralatan, Material, Personil, dan Fasilitas dari PPK


Peralatan, Material, Personil, dan Fasilitas dari PPK yang dapat digunakan dan harus dipelihara
oleh penyedia jasa.

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 65
1) Laporan dan Data Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta fotografi (bila
ada) dapat dipakai sebagai referensi oleh penyedia jasa.
2) Akomodasi dan Ruangan Kantor Akomodasi dan ruangan kantor tidak disediakan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen dan harus disediakan oleh penyedia jasa sendiri dengan cara sewa.
3) Staf Pengawas/Pendamping Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas atau
wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping /counterpart, atau project officer
(PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.
4) Fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang dapat digunakan oleh
penyedia jasa a) Dukungan administrasi dan surat menyurat. b) Dalam hal konsultasi rutin
dengan pihak-pihak terkait atau direksi pekerjaan, penyedia jasa dapat menggunakan ruang
rapat yang ada pada kantor Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak apabila ruang rapat
tersebut sedang tidak dipergunakan.

I.15 Peralatan Material dari Penyedia Jasa Konsultasi


Penyediaan oleh penyedia jasa Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua
fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, antara lain:

1. Basecamp/kantor lapangan beserta fasilitasnya (sewa).


2. Komputer, printer, plotter (sewa).
3. Kendaraan Operasional (sewa).
4. Peralatan survey dan investigasi (sewa).
5. Dsb.

I.16 Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


1. Penyedia berwenang untuk melaksanakan jasa konsultansi maupun mengadakan barang yang
sesuai dengan kontrak.
2. Penyedia berwenang untuk tidak melakukan kegiatan yang akan menimbulkan pertentangan
kepentingan (conflict of interest) dengan kegiatan yang merupakan tugas penyedia.
3. Kewenangan anggota penyedia adalah ketentuan yang mengatur mengenai apabila penyedia
adalah sebuah joint venture yang beranggotakan lebih dari satu penyedia, anggota joint venture
tersebut memberi kuasa kepada salah satu anggota joint venture untuk bertindak dan mewakili
hak-hak dan kewajiban anggota penyedia lainnya terhadap PPK.

I.17 Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan


Jangka waktu penyelesaian kegiatan ini diperkirakan 8 (delapan) bulan atau 240 (dua ratus
empat puluh) hari kalender.

I.18 Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


1. Tanggal mulai berlaku kontrak dan jangka waktu penyelesaian pekerjaan tercantum dalam SSKK.
2. Tanggal mulai dilaksanakannya pekerjaan tercantum dalam SPMK.
3. Tanggal penyerahan hasil pekerjaan dari penyedia kepada PPK tercantum dalam SPMK.

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 66
I.19 Laporan Program Mutu dan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak
(Rk3k)

Laporan Program Mutu, berisi : Pedoman teknis pelaksanaan pekerjaan secara rinci untuk
menjamin mutu pelaksanaan pekerjaan sehingga didapatkan keluaran yang diharapkan sesuai KAK ini.
Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku laporan.

Laporan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K) berisi perencanaan
keselamatan kerja selama masa kontrak. Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sejak diterbitkannya SPMK sebanyak 5 (lima) buku laporan.

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 67
Bagian II
PROGRAM KERJA
II.1 Umum

Sesuai dengan pembahasan pada bab sebelumnya, tahapan dan rincian kegiatan untuk pekerjaan
SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto, secara umum dapat diklasifikasikan
menjadi :

1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Pengumpulan Data dan Survey Lapangan
3. Analisa Data
4. Penyusunan Desain
5. Diskusi
6. Pelaporan
Rencana kerja ini menjabarkan rincian perhitungan waktu pelaksanaan, yang ditetapkan berdasarkan
lingkup dan spesifikasi dalam kerangka Acuan (TOR), seperti yang telah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya.

II.2 Rencana Kerja

Sesuai dengan pembahasan pada bab sebelumnya, tahapan dan rincian kegiatan untuk pekerjaan SID
Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto. Secara singkat dijabarkan sebagai berikut ini
dengan menggunakan bagan alir rencana kerja berikut ini.

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 68
Gambar II.1 Bagan Alir Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 69
II.3 Kapasitas Kerja

Kapasitas Kerja merupakan penjelasan kemampuan personil atau suatu tim kerja untuk menyelesaikan
pekerjaan, persatuan waktu. Lebih lanjut, jumlah personil atau tim kerja yang dilibatkan dalam
pelaksanaan pekerjaan agar dapat diselesaikan sesuai dengan target waktu yang ditetapkan,
tergantung dari tingkat kapasitas kerja tim itu sendiri, serta volume kerja yang telah ditetapkan. Dalam
pelaksanaannya, kapasitas kerja personil atau tim kerja, dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1. Kondisi fisik lapangan, dalam hal ini adalah kondisi topografi, tata guna lahan, tanah, serta cuaca.
2. Pengalaman kerja anggota tim, terutama dalam kaitannya untuk penyelesaian pekerjaan secara
menyeluruh.
Penjelasan lebih lanjut tentang kapasitas kerja personil atau tim kerja, serta volume pekerjaan yang
akan dilakukan, disajikan pada tabel berikut ini.

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 70
Durasi
Rencana
No. Item Pekerjaan
(Minggu)

I Pendahuluan
1 Persiapan
a. Administrasi 1.0
b. Teknis 1.0
c. Mobilisasi / Demobilisasi Personil dan Peralatan 4.0

II Pengumpulan Data dan Survey Lapangan


1 Orientasi Lapangan & Survey Pendahuluan
a. Orientasi Lapangan Lokasi Pekerjaan 2.0
b. Pengumpulan Data Primer dan Skunder 2.0
2 Survei Lapangan
a Topografi 16.0
b. Mekanika Tanah 12.0
c. Hidrometri 12.0
d. Sosial Ekonomi 4.0

III Analisa Data


1 Analisa Topografi 8.0
2 Analisa Data Mektan 8.0
3 Analisa Hidrometri 8.0
4 Analisa Sosial Ekonomi 4.0

IV Alternatif
a. Alternatif Usulan 4.0
b. Penentuan Alternatif 4.0

V Penyusunan Desain
a. Desain Bangunan 4.0
b. Desain Jaringan Pipa dan Fasilitas Lainnya 4.0

VI Diskusi Dan Pelaporan


1 Pembahasan
a. Diskusi Laporan Pendahuluan 0.5
b. Diskusi Laporan Interim / Antara 0.5
c. Diskusi Laporan Akhir 0.5
2 Pelaporan
a. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) 1.0
b. Laporan Rencana Keselamatan Kerja 0.5
c. Laporan Pendahuluan (Inception Report) 0.5
d. Laporan Bulanan 4.0
f. Laporan Antara (Interim Report) 0.5
g. Laporan Akhir (Final Report) 0.5
h. Laporan Ringkas (Summary Report) 0.5
i. Laporan Pengukuran 0.5
j. Buku Data Pengukuran 0.5
k. Buku Deskripsi BM dan CP 0.5
k. Gambar-gambar Topografi
- Gambar Kalkir A1 (Jilid) 0.5
- Gambar Cetakan A1 (Jilid) 0.5
- Gambar Cetakan A3 (Jilid) 0.5
l. Laporan Hidrologi dan Hidrogeologi 0.5
m. Laporan Geologi/Geoteknik/Mekanika Tanah 0.5
o. Laporan Sosial Ekonomi dan Lingkungan 0.5
p. Laporan Inventarisasi dan Identifikasi Jaringan Air Baku 0.5
g. Laporan Sistem Planning 0.5
h. Laporan Ekonomi Teknik 0.5
i. Nota Desain, Spektek dan Metode Pelaksanaan 0.5
k. Gambar Perencanaan
- Gambar Kalkir A1 (Jilid) 0.5
- Gambar Cetakan A1 (Jilid) 0.5
- Gambar Cetakan A3 (Jilid) 0.5
l. BOQ dan RAB 0.5
m. Buku Pedoman Operasi dan Pemeliharaan 0.5
o. Foto Dokumentasi 0.5
p. Backup Data Hardisk Eksternal 0.5

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 71
Bagian III
Organisasi dan Personil
III.1 Struktur Organisasi Penyedia Jasa

Untuk melaksanakan pekerjaan SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto, diperlukan berbagai
kegiatan yang mencakup beberapa bidang ilmu yang dalam pelaksanaannya harus merupakan satu kesatuan
kerja sistematik dan terpadu. Oleh karena itu, untuk menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan tersebut,
diperlukan suatu organisasi kerja yang dapat mengatur kesinambungan dan kecocokan tata hubungan kerja
antar masing-masing disiplin ilmu, serta tata hubungan kerja dengan pihak Pelaksana Kegiatan. Supaya terjadi
tata kerja yang sinergis, maka pada bab ini akan diuraikan struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan SID
Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto dengan maksud supaya hasil yang diperoleh sesuai
dengan harapan.

PT. SARANA BAGJA DIPA Satker Balai Besar


BUMI Wilayah Sungai Serayu
Opak

Ketua Tim Direksi Pekerjaan

Tenaga Ahli

Tenaga Pendukung

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 72
III.2 Kualifikasi Dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli

Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan persyaratan dalam
melaksanakan kegiatan ini adalah lulusan universitas /perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PUan
dari LPJK.

Kualifikasi
Posisi Tingkat Status
Jurusan Keahlian Pengalaman
Pendidikan Tenaga Ahli
Tenaga Ahli
1. Ketua Sarjana Teknik Bidang SDA Perencanaan bidang Tetap/Tidak
Tim /Ahli Strata-2 Sipil dan Sumber Daya Air, Tetap
SDA (S2) /Pengairan mempunyai Diutamakan yang telah
minimal SKA mempunyai
Ahli Madya pengalaman sebagai
bidang ketua tim selama 2
Sumber (dua) tahun di bidang
Daya Air. SDA, dengan referensi
kerja dari Pengguna
Jasa.ketua tim, tugas
utamanya adalah
memimpin dan
mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota tim
kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan
sampai dengan
pekerjaan dinyatakan
selesai.
2. Ahli Sarjana Teknik Bidang Survey dan Analisis Tetap/Tidak
Geodesi/ GIS Strata-1 Geodesi Geodesi Pengukuran /Pemetaan Tetap
(S1) /Geografi /pengukuran /GIS, diutamakan 2
/pemetaan / (dua tahun). di bidang
GIS dan SDA, dengan referensi
mempunyai kerja dari Pengguna
minimal SKA Jasa.
Ahli Muda
bidang
Geodesi
/pengukuran
/pemetaan /
GIS
3. Ahli Sarjana Teknik Bidang Survey dan Analisis Tetap/Tidak

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 73
Kualifikasi
Posisi Tingkat Status
Jurusan Keahlian Pengalaman
Pendidikan Tenaga Ahli
Hidrologi Strata-1 Sipil Hidrologi Hidrologi, Hidrometri, Tetap
(S1) /Pengairan /Hidrometr i sedimentasi,
dan pengalaman
mempunyai diutamakan 3 (tiga)
minimal SKA tahun di bidang
Ahli Muda drainase dengan
bidang referensi kerja dari
Sumber Pengguna Jasa.
Daya Air.
4. Ahli Sarjana Teknik Bidang Berpengalaman dalam Tetap/Tidak
Hidrolika/ Strata-1 Geologi Hidrolika/ pekerjaan perhitungan Tetap
Bangunan Air (S1) Bangunan hidraulika untuk
Air dan perencanaan embung
mempunyai dan telaga /sumber
minimal SKA daya air, pengalaman
Ahli Muda diutamakan 2 (dua)
bidang tahun di bidang SDA
Sumber dilengkapi dengan
Daya Air. referensi kerja dari
Pengguna Jasa.
5. Ahli Sarjana Teknik Bidang Perhitungan Volume Tetap/Tidak
Estimasi Strata-1 Sipil Estimasi Pekerjaan (BOQ), RAB Tetap
Biaya (S1) /Pengairan Biaya, pelaksanaan
ekonomi Konstruksi, Metode
teknik dan pelaksanaan dan
mempunyai Spesifikasi Teknis,
minimal SKA Pengalaman
Ahli Muda diutamakan 3 (tiga)
bidang SDA. tahun di bidang SDA
dengan referensi kerja
dari Pengguna Jasa.
6. Ahli Sosial Sarjana Sosiologi Bidang Survey dan Analisis Tetap/Tidak
Ekonomi Strata-1 /Sosial Sosial /Kajian Sosial Ekonomi Tetap
(S1) Ekonomi ekonomi dan sosialisasi rencana
/Ekonomi tidak wajib pekerjaaan pada
Pembangun mempunyai masyarakat yang
an SK terkena dampak
pembangunan.
Diutamakan 3 (tiga)
tahun.
7. Ahli Sarjana Teknik Bidang Survei dan Analisis Tetap/Tidak
Lingkungan Strata-1 Lingkungan Lingkunga n /Kajian Lingkungan, Tetap
(S1) /Kimia/ dan tidak pengalaman
wajib diutamakan 3 (tiga)
mempunyai tahun di bidang

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 74
Kualifikasi
Posisi Tingkat Status
Jurusan Keahlian Pengalaman
Pendidikan Tenaga Ahli
SKA.
8. Ahli Sarjana Teknik Bidang OP Pekerjaan Operasi dan Tetap/Tidak
Operasi dan Strata-1 Sipil SDA dan Pemeliharaan, Tetap
Pemeliharaan (S1) /Pengairan mempunya i pengalaman
minimal SKA diutamakan 3 (tiga)
Ahli Muda tahun di bidang
bidang Irigasi/SDA dengan
Sumber referensi kerja dari
Daya Air. Pengguna Jasa.
Tenaga Pendukung
Administrasi / D3/S1 Administrasi Tetap/Tidak
keuangan /Keuangan Tetap
Surveyor D3/S1 Pengukuran/ Tetap/Tidak
/ Survey Tetap
Operator D3/S1 Komputer Tetap/Tidak
Komputer Tetap
Juru Gambar D3/S1 AutoCad Tetap/Tidak
(Digital) / Tetap
Drafter
Tenaga Lokal SLTP/SLTA Tetap/Tidak
Tetap
Driver SLTP/SLTA Tetap/Tidak
Tetap
Tugas dan Tanggung jawab personil :
1. Ketua Tim (Team Leader)
Memiliki tugas dan tanggung jawab atas seluruh manajemen pekerjaan termasuk penyusunan
laporan kemajuan pekerjaan secara teratur sebagai Ketua Tim Konsultan, mencakup tapi tidak
terbatas untuk :
a) Mewakili Tim Konsultan dan bertanggung jawab penuh terhadap jasa layanan
perencanaan konstruksi berdasarkan Kontrak Pelaksanaan Jasa Konsultan.
b) Melaksanakan koordinasi dengan PPK dan aparat pemerintah setempat dalam
pelaksanaan pekerjaan perencanaan.
c) Mengawasi dan mengendalikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga ahli
dan staf Tim Konsultan.
d) Membuat schedule pelaksanaan pekerjaan.
e) Memonitor progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli.

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 75
f) Mengkaji ulang serta pengecekan keseluruhan hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
g) Melaksanakan presentasi dengan direksi pekerjaan dan instansi terkait.
h) Mengarahkan seluruh anggota team dalam menyiapkan laporan yang disyaratkan
dalam kontrak.
i) Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan.
j) Memastikan pelaksanaan K3 untuk menjamin keselamatan dan keamanan pekerja,
personil PPK, masyarakat umum dan pekerjaan.
k) Menyiapkan dan menyampaikan semua laporan yang disyaratkan dalam Kerangka
Acuan Kerja ini seperti: laporan pendahuluan, laporan bulanan, laporan triwulan,
laporan antara, laporan akhir, dan laporan khusus teknis (bila diperlukan).
l) Menyimpan dan menyusun data yang diperlukan untuk penyusunan laporan pekerjaan
selesai.
m) Hadir dalam rapat rutin dan rapat khusus (ad-hoc) serta mengkoordinasikan penyiapan
bahan diskusi untuk rapat rutin/rapat khusus (ad-hoc)
n) Menyusun sistem pengelolaan air dan system planing yang sesuai dengan lokasi studi
dan menyiapkan alternatifnya.
o) Memfinalisasikan detail desain dan gambarnya, spesifikasi teknis, perkiraan biaya, dan
referensi yang terkait.
p) Menyusun laporan desain, gambar desain, spesifikasi teknis, bill of quantity, dan
rencana perkiraan biaya.
q) Berdasarkan indeks pertanaman saat ini dan perkiraan yang akan datang,
menetapkan kebutuhan air untuk tanaman dan kebutuhan air untuk irigasi.
2. Tenaga Ahli Geodesi
a) Bertanggungjawab langsung kepada ketua tim atas pekerjaan pengukuran dan
pemetaan topografi bangunan utama, bangunan penunjang dan trase saluran.
b) Mengumpulkan informasi dan data awal berupa pengumpulan peta rupa bumi digital
dan peta skala 1:25.000.
c) Mendistribusikan dan memberikan pengarahan kepada tim pengukuran dalam
pelaksanaan pekerjaan pengukuran.
d) Melaksanakan peninjauan di lapangan untuk penentuan awal batasbatas pengukuran,
tata letak bangunan utama serta bangunan fasilitasnya, interpretasi dan
perhitunganperhitungan dalam pelaksanaan pengukuran pemetaan di lapangan.

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 76
e) Membuat kerangka dasar pemetaan topografi.
f) Memimpin pelaksanaan pengukuran di lapangan untuk bangunan fasilitas (memanjang
dan melintang), pemasangan patok BM dan titik kontrol dilokasi pengukuran.
g) Membuat peta situasi rencana irigasi lengkap dengan potongan memanjang dan
melintangnya.
h) Menghitung data hasil pengukuran Membuat laporan penunjang pengukuran.
i) Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh ketua tim untuk kepentingan
penyelesaian studi.
3. Tenaga Ahli Hidrologi
a) Melakukan survey lapangan bersama-sama Team Leader.
b) Mengumpulkan dan memperbaharui data terkait data hidrologi dan meteorologi
c) Melakukan Analisis neraca air.
d) Menyusun dan merekomendasikan Analisis desain terkait kebutuhan air irigasi
e) Menyiapkan laporan hasil Analisis hidrologi yang meliputi Analisis neraca air,
perhitungan debit, perhitungan kebutuhan air irigasi, dan sebagainya
f) Melakukan updating parameter hidrologi yang digunakan pada studi sebelumnya (jika
ada)
g) Melakukan estimasi kebutuhan air menggunakan curah hujan 10 harian yang dihitung
dari curah hujan harian dengan jadwal tanam yang bervariasi untuk menetapkan
kebutuhan air terendah termasuk skenario perubahan iklim terbaru
h) Membuat Analisis hidrologi untuk beberapa skema yang berbeda/lokasi alternatif
i) Menghitung daerah layanan irigasi yang diusulkan berdasarkan ketersediaan air
andalan
j) Melakukan perhitungan hidraulika.
k) Menyediakan data primer dan sekunder terhadap data hidraulika dan memberikan
hasil analisa, perhitungan serta gambar hidraulika
l) Menyususn Buku Nota Perencanaan bersama ahli estimasi biaya.
m) Menyusun Buku Laporan Spesifikasi Teknis bersama-sama dengan Team Leader dan
Tenaga Ahli Estimasi Biaya.
n) Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh ketua tim untuk kepentingan
penyelesaian studi
4. Tenaga Ahli Hidrolika/Bangunan Air
a) Melakukan survey lapangan bersama-sama Team Leader

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 77
b) Mengumpulkan data-data untuk perencanaan
c) Melakukan perhitungan hidrolika
d) Menyediakan data primer dan sekunder terhadap data hidrolika dan memberikan hasil
analisa, perhitungan serta gambar hidrolika
e) Melakukan perhitungan bangunan peresapan air
f) Melakukan perhitungan koefisien limpasan yang terdapat pada catchment area dan
proyeksi sesuai kala ulang drainase rencana.
g) Menyiapkan Buku Nota Desain.
h) Menyiapkan Buku Laporan Spesifikasi Teknis bersama-sama dengan Team Leader.
i) Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh ketua tim untuk kepentingan
penyelesaian studi
5. Tenaga Ahli Estimasi Biaya
a) Dapat mengkaji kelayakan proyek
b) Membuat Perhitungan volume.
c) Membuat Perhitungan analisa harga satuan.
d) Menyusun spesifikasi teknis pelaksanaan fisik konstruksi.
e) Membuat prioritas pelaksanaan dalam bentuk paket-paket pekerjaan (schedule
pelaksanaan).
f) Menyusun metode kerja setiap konstruksi yang direncanakan yang akan dikerjakan.
g) Menyusun engineering estimate dan laporan ekonomi teknik.
h) Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh ketua tim untuk kepentingan
penyelesaian studi
6. Tenaga Ahli Sosial Ekonomi
a) Melakukan survey sosial dan ekonomi
b) Mengumpulkan dan mengolah data sekunder dan primer di daerah studi untuk
inventarisasi dan identifikasi yaitu data yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi
dan kelembagaan untuk peningkatan kinerja pengelolaan irigasipertanian partisipatif
dan pemberdayaan kelembagaan petani daerah irigasi melalui P3A/GP3A/IP3A dan
Poktan/Gapoktan.
c) Menyusun Laporan Sosial dan Ekonomi
d) Memfasilitasi kegiatan PKM
e) Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh ketua tim untuk kepentingan
penyelesaian studi

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 78
7. Ahli Lingkungan
Memiliki tugas dan tanggung jawab tapi tidak terbatas untuk :
a) Melakukan kajian parameter lingkungan.
b) Menyiapkan laporan lingkungan yang mencakup semua komponen
lingkungan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
c) Menganalisis Komponen lingkungan.
d) Melakukan tugas lain yang didelegasikan oleh team leader dalam rangka penyelesaian
studi
8. Tenaga Ahli Operasi dan Pemeliharaan
➢ Pembuatan Prosedur Operasi
1) Prosedur perencanaan tanam.
2) Rencana tata tanam dan persetujuan.
3) Rencana pembagian air.
4) Operasi musim hujan.
5) Operasi musim kemarau.
6) Prosedur operasi bangunan utama.
7) Prosedur operasi pengatur.
➢ Pembuatan Prosedur Pemeliharaan
1) Pengawasan pemeliharaan.
2) Pemeliharaan rutin
3) Prosedur perbaikan darurat
4) Sarana operasi dan pemeliharaan
5) Tindakan darurat
6) Organisasi personalia
7) Catatan dan laporan
8) Panitia Irigasi
9) Perkumpulan petani pemakai air
10) Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh ketua tim untuk kepentingan
penyelesaian studi

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto Hal | 79

Anda mungkin juga menyukai