Anda di halaman 1dari 116

KEMENTER:AN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR


J:.Pattimura 20ノ 7 Kebayoran Baru,Jakarta Se:atan 12110 Teip.7396616,Fac.7208285

Kepada yang terhormat,


Para Kepala Balai Besar Wilayah Sungai/Balai Wilayah Sungai
di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

SURAT EDARAN
NOMOR:07/SE/DA/2019

TENTANG
PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI RASIONALISASI JARINGAN POS HIDROLOGI

Ao UMUM
Bahwa dalan■ rangka rnendukung perencanaan dan pengembangan sumber
daya air, data dasar Hidrologi akurat sangat dibutuhkan untuk
menghasilkan informasi Hidrologi yang dapat inenggambarkan karakteristik
Hidrologi pada Wilayah Sungai tertentu secara akurat dan benar. Data
dasar Hidrologi diperolch darijaringa,pos Hidr010gi yang ineliputijaringan
pos curah httan,jaringan pos duga air danjaringan pos klimatologi。
Bahwa dalanl rangka rrlemperoleh data dasar dan informasi Hidrologi yang
akurat yang diperolch dari jaringan pos Hidrologi, perlu dilakukan
rasionalisasi terhadap jaringan pos Hidrologi pada masing-lnasing Wilayah
Sungai dengan inelakukan studi rasionalisasijaringan pos Hidrologi.
Bahwa guna rrlemberikan kaClasan dalarn melaksanakan studi rasionalisasi
」aringan pos Hidrologl perlu menetapkan Prosedur PclakSanaan studi
Rasionalisasi」 aringan Pos Hidrologi dengan ketentuan sebagai berikut.

Bo DASAR PEMBENTUKAN
l. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pekettaan Umurn dan Pen■ lnahan Rakyat(Lclnbaran Negara Republik
lndonesia Tahun 2015 Nomor 16)sebagailnana telah diubah dengan
Pcraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pckettaan Umurn dan Perumahan Rakyat(Lelrlbaran Negara Republik
lndonesia Tahun 2018 Nomor 249);
2. Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2019 tentang Penataan Tugas dan
Fungsi Kementerian Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun
2019-2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
202);
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2009 tentang
Pedoman Tatacara Pembangunan Pos Duga Air Tipe Konsol di
Sungai/Saluran Terbuka;

4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor


25/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Data dan Informasi
Geospasial Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 48);

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor


04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 429);

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor


20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 817) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 5/PRT/M/2019 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 107);

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor


03/PRT/M/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 96);

A. MAKSUD DAN TUJUAN


Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi Balai Besar Wilayah
Sungai/Balai Wilayah Sungai (BBWS/BWS) dalam pelaksanaan studi
rasionalisasi jaringan pos Hidrologi.
Surat Edaran ini bertujuan untuk mendapatkan data dasar dan informasi
Hidrologi yang akurat yang diperoleh dari jaringan pos Hidrologi pada
masing-masing Wilayah Sungai serta untuk memperjelas tahapan
pelaksanaan studi rasionalisasi jaringan pos Hidrologi.

B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Surat Edaran ini meliputi tahapan:
1. Persiapan pelaksanaan studi rasionalisasi jaringan pos Hidrologi; dan
2. Pelaksanaan studi rasionalisasi jaringan pos Hidrologi.

C. PERSIAPAN PELAKSANAAN STUDI RASIONALISASI JARINGAN POS


HIDROLOGI
Persiapan pelaksanaan studi rasionalisasi jaringan pos Hidrologi dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut:
1. Inventarisasi Data.
Inventarisasi data meliputi pengumpulan semua data yang terkait
dengan aspek pengelolaan sumber daya air dan pengelolaan Hidrologi
yang meliputi:
a. Peta jaringan pos Hidrologi yang sudah ada pada masing-masing
BBWS/BWS;
b. Data Hidrologi dari seluruh pos di lokasi studi yang terdiri dari data
curah hujan, duga air dan klimatologi;
c. Peta infrastruktur sumber daya air yang sudah ada;
d. Pola dan Rencana pengelolaan sumber daya air;
e. Rencana Tata Ruang Wilayah;
f. Peta rawan banjir dan kekeringan;
g. Informasi umum pos Hidrologi:
1) Nama pos;
2) Letak pos (Kampung/Desa/Kecamatan/Kabupaten/Propinsi);
3) Nomor Pos;
4) Nama Sungai (khusus untuk pos duga air);
5) Daerah Aliran Sungai (DAS);
6) Wilayah Sungai (WS);
7) Letak geografis;
8) Elevasi pos;
9) Luas DAS (khusus untuk pos duga air);
10) Tanggal dibangun;
11) Pihak yang membangun;
12) Jenis alat;
13) Nomor register alat;
14) Nama petugas/penjaga pos;
15) Instansi pengelola;
16) Kelengkapan pos;
17) Keberadaan data Hidrologi; dan
18) Permasalahan yang terjadi terkait dengan operasional pos dan
peralatan.
2. Survai Lapangan.
Survai lapangan dilakukan dengan melakukan peninjauan lapangan
guna meneliti kembali data yang diperoleh dari hasil inventarisasi.
Survai lapangan dilakukan terhadap:
a. Titik koordinat pos Hidrologi yang sudah ada;
b. Kondisi dan peralatan pos Hidrologi saat survai lapangan dilakukan;
c. Panjang rekaman data Hidrologi dimulai dari awal pengoperasian pos
Hidrologi; dan
d. Periode pengamatan data Hidrologi.
3. Tata cara studi rasionalisasi jaringan pos Hidrologi, rincian formulir
inventarisasi data dan survai lapangan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat
Edaran ini.

D. PELAKSANAAN STUDI RASIONALISASI JARINGAN POS HIDROLOGI


1. Pelaksanaan studi rasionalisasi jaringan pos Hidrologi dilaksanakan
dengan melakukan tahapan sebagai berikut:
a. Analisis
Analisis pelaksanaan studi rasionalisasi pos Hidrologi dilakukan
dengan menggunakan hasil inventarisasi data dan survai lapangan
dan menggunakan metode yang sudah dikembangkan terhadap 3
(tiga) jenis pos Hidrologi yaitu:
1) Rasionalisasi Pos Curah Hujan
Rasionalisasi pos curah hujan dilakukan dengan melakukan
analisis menggunakan metode kendali mutu, Stepwise, Kagan
dan Isohyet.
2) Rasionalisasi Pos Duga Air
Rasionalisasi pos duga air dilakukan dengan melakukan
analisis menggunakan metode kendali mutu, kerapatan World
Meteorological Organization (WMO) dan Stepwise.
3) Rasionalisasi Pos Klimatologi
Rasionalisasi pos klimatologi dilakukan dengan melakukan
analisis menggunakan metode kendali mutu dan kerapatan
World Meteorological Organization (WMO).
Dari hasil analisis studi rasionalisasi jaringan pos Hidrologi dengan
menggunakan 5 (lima) metode sebagaimana dimaksud pada huruf a,
huruf b dan huruf c, diperoleh usulan jumlah kebutuhan dan
sebaran pos Hidrologi yang dapat menggambarkan karakteristik
Hidrologi di Wilayah Sungai. Usulan dapat berupa:
1) pembangunan pos Hidrologi baru;
2) peningkatan sistem dan teknologi peralatan Hidrologi;
3) relokasi pos Hidrologi yang sudah ada; atau
4) penghapusan pos Hidrologi yang sudah ada.
b. Survai lokasi baru/lokasi yang diusulkan
Berdasarkan hasil analisis studi rasionalisasi jaringan pos Hidrologi
dilakukan kegiatan survai lokasi baru/lokasi yang diusulkan untuk
melihat kondisi lokasi yang ditentukan.
c. Pembahasan hasil survai lokasi baru/lokasi yang diusulkan
Setelah dilakukan survai lokasi baru/lokasi yang diusulkan oleh Tim
Teknis Studi Rasionalisasi Jaringan Pos Hidrologi, Tim melakukan
pembahasan hasil survai lokasi baru/lokasi yang diusulkan.
Dalam hal hasil survai lokasi baru/lokasi yang diusulkan
ditemukan:
1) Titik koordinat hasil survai lokasi yang diusulkan tidak
dimungkinkan untuk dilakukan pembangunan/relokasi pos
Hidrologi pada titik dimaksud, pemindahan titik koordinat dapat
dilakukan dengan persetujuan dari Tim Teknis Studi
Rasionalisasi Jaringan Pos Hidrologi yang ditetapkan oleh Kepala
BBWS/BWS.
2) Titik koordinat pos Hidrologi yang diusulkan untuk dilakukan
relokasi/dihapus merupakan milik instansi lain, perlu dilakukan
koordinasi dengan instansi dimaksud yang hasilnya dituangkan
dalam Berita Acara Kesepakatan Pengelolaan Hidrologi untuk
ditindaklanjuti bersama.
d. Penyusunan Rencana Pengelolaan Pos Hidrologi
Dari hasil pembahasan hasil survai lokasi baru/lokasi yang
diusulkan, Tim Teknis Studi Rasionalisasi Jaringan Pos Hidrologi
menyusun rencana pengelolaan pos Hidrologi. Rencana pengelolaan
pos Hidrologi terdiri dari:
1) Jaringan pos Hidrologi yang efektif dan efisien;
2) Rencana bergulir (rolling plan) pengelolaan pos Hidrologi untuk 5
(lima) tahun yang akan datang termasuk pembiayaannya;
3) Penetapan prioritas tindak lanjut hasil studi rasionalisasi
jaringan pos Hidrologi; dan
4) Data dasar dan sistem informasi Hidrologi.
e. Rincian metode studi rasionalisasi jaringan pos Hidrologi, formulir
kendali mutu Hidrologi, contoh perhitungan metode studi
rasionalisasi jaringan pos Hidrologi, program pengelolaan Hidrologi 5
(lima) tahunan, format surat keputusan dan bagan alir pelaksanaan
studi rasionalisasi jaringan Pos Hidrologi sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Surat Edaran ini.

E. PEMANTAUAN DAN EVALUASI


1. Studi rasionalisasi jaringan pos Hidrologi dapat ditinjau kembali dan
dievaluasi paling singkat setiap 5 (lima) tahun sekali.
2. Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1, peninjauan dan
evaluasi terhadap studi rasionalisasi jaringan pos hidrologi dapat
dilakukan dalam hal terjadi:
a. perubahan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air;
b. perubahan tata ruang wilayah; dan/atau
c. perkembangan teknologi dibidang pengelolaan sumber daya air.

H. KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Dalam hal terdapat pos Hidrologi yang dikelola/dimiliki oleh instansi
1ain, pengelolaannya dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan Penatausahaan Barang Milik Negara/
Barang Milik Daerah.
2. Dengan ditetapkannya Surat Edaran ini, pelaksanaan studi rasionalisasi
jaringan pos Hidrologi yang masih dalam proses tetap dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Surat Edaran ini.

I. PENUTUP
Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Demikian disampaikan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tangga1 28 November 2019
DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA AIR,

A- Dr. Ir. Hari Suprayogi, M.Eng.


NrP. 1959tto7 198503 1 OO2 Pf -

Tembusan disampaikan kepada Yth:


1. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat (sebagai laporan);
2. Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
3. Pejabat'Tinggi Pratama Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
LAMPIRAN I
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL
SUMBER DAYA AIR
NOMOR: 07/SE/DA/2019
TENTANG
PROSEDUR STUDI RASIONALISASI
JARINGAN POS HIDROLOGI

TAHAPAN PERSIAPAN
PELAKSANAAN STUDI RASIONALISASI JARINGAN POS HIDROLOGI
A. Tata Cara Studi Rasionalisasi Jaringan Pos Hidrologi
MULAI

PERSIAPAN

INVENTARISASI DATA
TAHAP I
PERSIAPAN
SURVAI LAPANGAN

ANALISIS

RASIONALISASI RASIONALISASI RASIONALISASI


POS CURAH HUJAN POS DUGA AIR POS KLIMATOLOGI

KENDALI MUTU, KENDALI MUTU KENDALI MUTU


KAGAN, STEPWISE, KERAPATAN WMO KERAPATAN WMO
ISOHYET STEPWISE

TAHAP II SURVAI LOKASI BARU/LOKASI YANG


PELAKSANAAN DIUSULKAN

PEMBAHASAN HASIL SURVAI LOKASI


BARU/LOKASI YANG DIUSULKAN

PENYUSUNAN RENCANA
PENGELOLAAN POS HIDROLOGI

OUTPUT

Renca na bergulir (rolling plan) Penetapan prioritas ti ndak


Da ta dasar dan
Ja ri ngan pos Hidrologi ya ng pengelolaan pos Hidrologi untuk 5 l a njut hasil studi
s i stem informasi
efektif dan efisien ta hun ya ng akan datang termasuk ra s ionalisasi jaringan pos
Hi drologi
pembiayaannya Hi drologi

SELESAI
B. Rincian Formulir Inventarisasi Data dan Survai Lapangan
I. Kondisi Keseluruhan Pos Hidrologi
a. Jumlah seluruh pos yang dikelola
1. Pos Curah Hujan manual........pos otomatis/telemetri=........pos
2. Pos Duga Air manual........pos otomatis/telemetri=........pos
3. Pos Klimatologi .......................stasiun

b. Jumlah pos yang ada di wilayah sungai terkait (termasuk yang


dikelola/miliki instansi lainnya)
1. Pos Curah Hujan manual........pos otomatis/telemetri=........pos
2. Pos Duga Air manual........pos otomatis/telemetri=........pos
3. Pos Klimatologi .......................stasiun

Sebutkan rincian pos-pos yang dikelola oleh instansi lainnya (sebagai


lampiran)
c. Inventarisasi kondisi pos : Lengkap / Tidak
d. Katalog pos : Lengkap / Tidak
II. Kondisi Pos Hidrologi
a. Pos Duga Air
i. Informasi Umum
Nama Pos : …………………………………………………………………..
Letak : Kampung/Desa/Kec./Kaupaten/Provinsi.……………
Nomor Pos : …………………………………………………………………..
Sungai : …………………………………………………………………..
Wilayah Sungai : …………………………………………………………………..
Induk Sungai : …………………………………………………………………..
Letak Geografis : …………………………………………………………………..
Elevasi : …………………………………………………………………..
Nama DAS : …………………………………………………………………..
Luas DAS : …………………………………………………………………..
Dibangun tanggal : …………………………………………………………………..
Dibangun oleh : …………………………………………………………………..
Jenis Alat : …………………………………………………………………..
Nomor Register Alat : …………………………………………………………………..
Petugas : …………………………………………………………………..
Instansi Pengelola : …………………………………………………………………..
Keberadaan Data : …………………………………………………………………..

ii. Kelengkapan Pos

Papan keterangan pos : Ada / Tidak


Jalan akses ke pos : Terpelihara / Tidak
Patok BM : Ada / Tidak
Alat : Ada / Tidak
Tipe alat : AWLR / Peilcschaal / Logger / GSM / Satelit
Sistem pengaman : Ada / Tidak sebutkan ………………………..
Lingkungan pos : Terpelihara / TIdak
Buku catatan pos : Ada / Tidak
iii. Kondisi
 Regim aliran
- Lurus / Daerah - Kondisi sedimentasi - Stabilitas dasar
Tikungan sungai sungai
- Kondisi Aliran - Ada tidaknya bangunan - Bentuk penampang
pengairan sungai
- Keberadaan pos - Ada tidaknya peralatan
terdekat bantu pengukuran
debit
- Section control

 Papan Keterangan Pos


- Miring - Tulisannya terbaca - Tertempel pada
jelas bangunan
- Pondasi rusak - Tulisannya tidak - Terpancang tersendiri
terbaca
- ……………………… - Ada tidaknya peralatan
(kondisi lainnya bantu pengukuran
disebutkan) debit

 Patok BM
- Elevasi lokal/referensi - Permanen - Terbaca
nasional ketinggiannya
- Baik - Tidak permanen - Tidak terbaca
ketinggiannya
- Rusak

- ………………………
(kondisi lainnya
disebutkan)

 Jalan Akses Pos


- Banyak rumput - Curam - Jalan tanah
- Becek - Landai - Jalan diperkeras
- ………………………
(kondisi lainnya
disebutkan)

 Bangunan Pos
- Pondasi : baik / retak / pecah / hilang / hanyut
- Bangunan : retak / pecah / hanyut
- Rumah pos : baik / rusak
- Sumuran/Flushing :
 Baik
 Pipa penghubung : menggantung / tidak
 Tersbumbat (sedimen/sampah)
 Bocor / lubang
 Salah pasang
 Pipa dan bak flushing

-
- Tipe konsol :
 Pipa pelindung
 Kondisi jembatan/tangga
- …………………………(kondisi lainnya disebutkan)
 Alat
D.1. Duga Air Manual (Peilschaal)
- Angka tidak terbaca - Posisi salah - Menggantung
- Angka terbaca - Posisi mudah dibaca - Kurang panjang
- ………………………
(kondisi lainnya
disebutkan)

D.2. Duga Air Otomatis (AWLR/Logger/GSM/Satelit)


- Jam mati /rusak - Kertas habis - Mekanik tidak
berkerja baik
- Baterai / accu habis - Space memori habis - Tinta habis
- Arm sensor - Tower - Sollar cell
- Antenna

- ………………………
(kondisi lainnya
disebutkan)

 Lingkungan Pos
- Di lingkungan - Tidak berpagar - Jauh dari rumah
perumahan penjaga
- Terganggu pepohonan - Tidak berkunci - Banyak rumput
- ………………………
(kondisi lainnya
disebutkan)

Keterangan:
1. Untuk deskripsi kondisi pos dapat dipilih/disebutkan lebih dari satu.
2. Copy daftar simak ini untuk penilaian kinerja pos yang lainnya.

b. Pos Curah Hujan


i. Informasi Umum
Nama Pos : …………………………………………………………………….
Letak : Kampung/Desa/Kec./Kaupaten/Provinsi.……………..
Nomor Pos : …………………………………………………………………….
Sungai : …………………………………………………………………….
Wilayah Sungai : …………………………………………………………………….
Induk Sungai : …………………………………………………………………….
Letak Geografis : …………………………………………………………………….
Elevasi : …………………………………………………………………….
Nama DAS : …………………………………………………………………….
Luas DAS : …………………………………………………………………….
Dibangun tanggal : …………………………………………………………………….
Dibangun oleh : …………………………………………………………………….
Jenis Alat : …………………………………………………………………….
Nomor Register Alat : …………………………………………………………………….
Petugas : …………………………………………………………………….
Instansi Pengelolaa : …………………………………………………………………….
Keberadaan Data : …………………………………………………………………….

ii. Kelengkapan Pos


Papan keterangan pos : Ada / Tidak
Jalan akses ke pos : Terpelihara / Tidak
Patok BM : Ada / Tidak
Alat : Ada / Tidak
Tipe alat : Manual/ARR/Logger/GSM/Satelit
Sistem pengaman : Ada / Tidak sebutkan …………………………
Lingkungan pos : Terpelihara / Tidak
Buku catatan pos : Ada / Tidak

iii. Kondisi
 Papan Keterangan Pos
- Miring - Tulisannya terbaca - Tertempel pada
jelas bangunan
- Pondasi rusak - Tulisannya tidak - Terpancang tersendiri
terbaca
- ………………………
(kondisi lainnya
disebutkan)

 Patok BM
- Elevasi lokal/referensi - Permanen - Terbaca
nasional ketinggiannya
- Baik - Tidak permanen - Tidak terbaca
ketinggiannya
- Rusak

- ………………………
(kondisi lainnya
disebutkan)

 Jalan Akses Pos


- Banyak rumput - Curam - Jalan tanah
- Becek - Landai - Jalan diperkeras
- ………………………
(kondisi lainnya
disebutkan)

 Alat
D.1. Manual (MRG)
- Lobang / korosi - Kran rusak - Gelas ukur tidak
sesuai dengan
diameter corong
- Tidak ada penampung - Tidak ada gelas ukur - Skala gelas ukur
tidak terbaca
- ………………………
(kondisi lainnya
disebutkan)
D.2. Otomatis (ARR/Logger/GSM/Satelit)
- Jam mati /rusak - Kertas habis - Mekanik tidak
berkerja baik
- Tipping bucket (baik / - Syphon (tersumbat / - Magnetic switch (baik
rusak) tidak) / rusak)
- Bak penampung (baik - Space memori habis - Tinta habis
/ bocor)
- Baterai / accu habis

- ………………………
(kondisi lainnya
disebutkan)

 Lingkungan Pos
- Di lingkungan - Tidak berpagar - Jauh dari rumah
perumahan penjaga
- Terganggu pepohonan - Tidak berkunci - Banyak rumput
- Ketinggian pos

- ………………………
(kondisi lainnya
disebutkan)

Keterangan:
1. Untuk deskripsi kondisi pos dapat dipilih/disebutkan lebih dari satu.
2. Copy daftar simak ini untuk penilaian kinerja pos yang lainnya.
c. Pos Klimatologi
i. Informasi Umum
Nama Pos : …………………………………………………………………….
Letak : Kampung/Desa/Kec./Kaupaten/Provinsi.……………..
Nomor Pos : …………………………………………………………………….
Sungai : …………………………………………………………………….
Wilayah Sungai : …………………………………………………………………….
Induk Sungai : …………………………………………………………………….
Letak Geografis : …………………………………………………………………….
Elevasi : …………………………………………………………………….
Nama DAS : …………………………………………………………………….
Luas DAS : …………………………………………………………………….
Dibangun tanggal : …………………………………………………………………….
Dibangun oleh : …………………………………………………………………….
Jenis Alat : …………………………………………………………………….
Nomor Register Alat : …………………………………………………………………….
Petugas : …………………………………………………………………….
Instansi Pengelola : …………………………………………………………………….
Keberadaan Data : …………………………………………………………………….

ii. Kelengkapan Pos

Papan keterangan pos : Ada / Tidak


Jalan akses ke pos : Terpelihara / Tidak
Patok BM : Ada / Tidak
Alat : Ada / Tidak
Sistem pengaman : Ada / Tidak sebutkan …………………………
Lingkungan pos : Terpelihara / Tidak
iii. Kondisi
o Papan Keterangan Pos
- Miring - Tulisannya terbaca - Tertempel pada
jelas bangunan
- Pondasi rusak - Tulisannya tidak - Terpancang tersendiri
terbaca

(kondisi lainnya
disebutkan)
o Patok BM
- Baik - Permanen - Terbaca
ketinggiannya
- Rusak - Tidak permanen - Tidak terbaca
ketinggiannya

(kondisi lainnya
disebutkan)
o Jalan Akses Pos
- Banyak rumput - Curam - Jalan tanah
- Becek - Landai - Jalan diperkeras

(kondisi lainnya
disebutkan)
o Alat
Jenis Alat
- Psycrometer
- Pan A & Hook gauge
- Anemometer
- Penakar hujan
- Sunshine recorder
- Thermohygrograph
- Actonograph
- Thermometerminimum/maksimum : (sebutkan kondisinya .................)
- Thermometer basah/kering : (sebutkan kondisinya .......................)
- Themometer apung

o Lingkungan Pos
- Di lingkungan - Tidak berpagar - Jauh dari rumah
perumahan penJaga
- Terganggu pepohonan - Tidak berkunci - Banyak rumput

(kOndiSi lainnya
disebutkan)
Keterangα ■:
Io Vrltzた Jesた ‖ Ortα isi pos dttα t atガ I:れ た Sebatた α■ :ebiλ ごαrl sα餞 .
2. CoFy α鋼 αr S■ ■αたini■ ■t“ たperti:α :α■た:ner」
"siた “ a pOS yα ng:α l■ ■

DIREKTUR」 ENDERAL SUMBER DAYA AIR,

な %
LAMPIRAN II
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL
SUMBER DAYA AIR
NOMOR: 07/SE/D/2019
TENTANG
PROSEDUR STUDI RASIONALISASI
JARINGAN POS HIDROLOGI
TAHAPAN PELAKSANAAN STUDI RASIONALISASI JARINGAN POS HIDROLOGI
A. RINCIAN METODE STUDI RASIONALISASI JARINGAN POS HIDROLOGI

Metode

Rasionalisasi Rasionalisasi Rasionalisasi


Pos Duga Air Pos Curah Hujan Pos Klimatologi

Survei & Proses Data Survei dan Proses Data Survei dan Proses Data

Metode Metode Metode


Kendali Mutu, Stepwise, Kerapatan WMO Kendali Mutu, Stepwise, Isohyet, Kagan Kendali Mutu, Kerapatan WMO

Usulan Jaringan Pos Hidrologi Usulan Jaringan Pos Hidrologi


Usulan Jaringan Pos Hidrologi

Perlu Pos Masih Berfungsi Pos


Pos Tidak Pos Dominan /Baik Tidak Dominan/
Pembangunan Berfungsi
Pos Baru Meragukan

Pos Pembangunan
Skala Prioritas Mutlak Perlu Dipertahankan Baru
Penghapusan Relokasi
Pembangunan
Pos Pos
Pembangunan Baru Revitalisasi
Pos Baru Pos
Revitalisasi Pos Relokasi Penghapusan
Relokasi/ Pos
Pos Dipertahankan Pos
Penghapusan Pos
Pos
Revitalisasi Dipertahankan
Pos

Distribusi Jaringan Pos Hidrologi yang


Efektif dan Efisien
Metode Studi Rasionalisasi Jaringan Pos Hidrologi

Beberapa metode dan model yang telah dikembangkan untuk dapat


mengakomodasi pekerjaan rasionalisasi jaringan pos Hidrologi sehingga
menghasilkan keluaran (output) yang baik berupa jaringan pos Hidrologi yang
efektif dan efisien untuk menunjang perencanan, pengelolaan dan
pengembangan sumber daya air. Metode yang digunakan meliputi:
1. Metode Kendali Mutu.
2. Metode Kagan.
3. Metode Isohyet.
4. Metode Stepwise.
5. Metode Kerapatan WMO.

Jaringan pos Hidrologi sendiri terdiri dari jaringan pos curah hujan, pos duga
air dan pos klimatologi. Sementara itu, metode rasionalisasi yang dapat
digunakan untuk masing-masing jaringan pos Hidrologi adalah sebagai berikut:
1. Metode Kendali Mutu, Stepwise dan Kerapatan WMO digunakan untuk
melaksanakan rasionalisasi pada jaringan pos duga air.
2. Metode Kendali Mutu, Stepwise, Kagan dan Isohyet digunakan untuk
melaksanakan rasionalisasi pada jaringan pos curah hujan.
3. Metode Kendali Mutu dan Kerapatan WMO digunakan untuk melaksanakan
rasionalisasi pada jaringan pos klimatologi.

Penggunaan metode tersebut secara skematis dapat dilihat pada gambar di atas.
METODE KAGAN

Berdasarkan beberapa cara penetapan jaringan pos curah hujan yang ada,
metode Kagan ini relatif sederhana, baik dalam pengertian maupun prosedur
perhitungannya. Selain dapat menghasilkan jumlah pos yang dibutuhkan
dengan tingkat ketelilitian tertentu, metode Kagan dapat juga memberikan pola
penempatan pos curah hujan dengan jelas.

Pada dasarnya metode ini menggunakan analisis statistik dengan


mengaitkan kerapatan jaringan pos curah hujan, kesalahan interpolasi dan
kesalahan perataan. Berdasarkan hasil analisis ini akan didapat hubungan
antara jarak pos dengan tingkat kesalahan perataan maupun interpolasi
sehingga akan didapat jarak yang optimal untuk tingkat kesalahan yang dapat
diterima. Dari jarak optimal tersebut dibentuk jaringan segitiga sama sisi yang
titik-titik simpulnya adalah letak ideal teoritis penempatan pos hujan. Fungsi
korelasi tersebut dapat disajikan seperti pada persamaan sebagai berikut:


r (  )  r (o)e o
Keterangan :
r( ) = koefisien korelasi untuk jarak 
r (o ) = koefisien korelasi antara setasiun dengan jarak yang sangat kecil (± 0 km)
 = jarak antara stasiun, km

o = radius korelasi, yaitu jarak antara stasiun dimana korelasi berkurang

dengan faktor e

Selanjutnya dengan mengasumsikan kerapatan jaringan pada suatu


wilayah (area) s setiap stasiun, dimana dispersi nilai rata-rata yang diberikan
oleh stasiun mengikuti persamaan berikut:

 s
E1   h2 1  r (o)  0.23 
 o 
Untuk wilayah yang lebih luas, dispersi kesalahan dalam menentukan nilai
rata-rata pada suatu wilayah (area) A yang terdiri dari N stasiun ( A  Ns ) dapat
dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
 h2  A 
EN  1  r (o)  0.23 
N   o N 

Keterangan :
 h2 = Penyebaran nilai hasil pengukuran

A = Luas daerah aliran sungai (DAS), dalam km2


N = Jumlah stasiun

Untuk luas DAS sebesar A km2 dan jumlah setasiun hujan yang ada
sebanyak N, maka relative root mean square error Z1 dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut ini:

A
E (1  r (o)  0.23 )
N C o N
Z1 
 v
N
h
σ
C  h
v 
h
Dengan persamaan tersebut kesalahan nilai rata-rata dapat dihitung bila
jumlah stasiun diketahui dan sebaliknya jumlah setasiun dapat diketahui
dengan menetapkan kriteria kesalahannya. Kagan menempatkan jaringan
stasiun berupa jaringan stasiun dalam segitiga sama sisi dengan jarak masing-
masing seperti pada persamaan ini:

2s A
l  1.07
N 3 N

Dispersi kesalahan untuk menginterpolasi data pengamatan dari situasi


dua stasiun pada jarak l dari satu titik ke titik yang lain seperti pada gambar 2
dapat dihitung dengan persamaan berikut:

1 l 1
Z 2  Cv  r (o)  2r ( )  r (l )
2 2 2
Dispersi kesalahan untuk menginterpolasi pada sistem jaringan segitiga
sama sisi seperti pada gambar 4 dapat dihitung dengan persamaan berikut:

1 l 2
Z 3  Cv  r (o)  2r ( )  r (l )
3 3 3
Sedangkan dispersi kesalahan untuk menginterpolasi pada sistem jaringan
stasiun berbentuk segiempat sama sisi seperti pada gambar 5 dapat dihitung
dengan persamaan berikut:
1 l 1 1
Z 4  Cv  r (o )  2 r ( )  r (l )  r (l 2)
4 2 2 4

Haruslah diingat bahwa, untuk kepadatan jaringan s, jarak l antara


stasiun untuk suatu jaringan yang berbentuk segitiga adalah 1.07 kali lebih
besar dari jaringan bujur sangkar. Jika ini diperhitungkan, ketelitian interpolasi
kedua jaringan diperkirakan sama. Seperti yang telah ditunjukkan diatas,
jaringan yang berbentuk segitiga dalam praktek lebih menyenangkan dan
selanjutnya keterangan di bawah ini mengenai jaringan yang berbentuk segitiga.

Dengan mensubstitusikan persamaan di atas maka diperoleh persamaan


yang lebih sederhana seperti pada persamaan berikut ini:

Z 3  Cv
1
1  r (o)  0.49 r (o) l
3 o
Selain dari persamaan di atas, untuk untuk menghitung kesalahan
interpolasi dapat juga dengan menggunakan persamaan dibawah ini.

Z 3  Cv
1
1  r (o)  0.52 r (o) A
3 o N

l/2

1 o 2

Gambar 1. Linear Interpolasi untuk Dua Titik


2

o
3 1

Gambar 2. Interpolasi dengan Sistem Jaringan Segitiga

3 4

2 l 1

Gambar 3. Interpolasi dengan Sistem Jaringan Segiempat


Gambar 4. Jaring-jaring Segitiga Sama Sisi untuk Penentuan Pos Stasiun

Gambar 5. Tahapan Rasionalisasi Metode Kagan


Langkah–langkah pelaksanaan perhitungan dengan metode Kagan adalah
sebagai berikut:

1. Menghitung nilai koefisian variasi (Cv) berdasarkan jaringan pos curah


hujan yang tersedia.

Nilai koefisien variasi (Cv) dihitung dengan menggunakan metode statistik


untuk menentukan kecukupan jumlah pos yang sudah beroperasi pada suatu
wilayah. Untuk data curah hujan bulanan dari n pos yang ada, koefisien
variasi dari nilai rata-rata (Cv mean) serta jumlah pos (N) dapat dihitung
dengan rumus:

XT = X1 + X2 + X3 + … . . +Xn

XT
̅=
X
n
JK = X12 + X22 + X32 + … . . +X42

2
JK − (XT ⁄n)
S2 =
n−1

100 √S2
Cv = ̅
X

2
N = ( Cv⁄k )

Z =N−n

Keterangan:

XT : Jumlah curah hujan tahunan


X1 : Hujan tahunan pos X1
̅
X : Curah hujan rata-rata
n : Jumlah pos yang ada
JK : Jumlah kuadrat hujan
S2 : Varian
Cv : Koefisien variasi
N : Jumlah pos optimum yang direkomendasikan dalam satu DAS
Z : Jumlah pos yang harus ditambah
k : Derajat kesalahan perataan curah hujan (%)

2. Membuat hubungan antara jarak pos (d’) dengan koefisien korelasi (r’).

Hubungan antara (d’) dengan (r’) digambarkan dalam bentuk persamaan


regresi. Jarak yang dimaksud adalah jarak antara pos acuan dengan semua
pos yang berada di wilayah studi rasionalisasi. Jarak yang digunakan tidak
berorientasi pada arah, akan tetapi hanya berdasarkan besarannya saja.
Koefisien korelasi dihitung untuk semua data curah hujan dari pos referensi
terhadap pos lainnya dengan catatan dalam kurun waktu yang sama.
Koefisien korelasi ini dimaksudkan untuk menentukan apakah ada tidaknya
hubungan antara dua pos curah hujan. Jika nilai koefisen korelasi
mendekati 1 berarti terdapat korelasi data antara dua pos yang
bersangkutan.
Dari hasil persamaan yang dihasilkan dapat diperoleh besaran d(o) dengan
menggunakan nilai rata-rata d dan r(d) dan persamaan di atas.

3. Menghitung parameter Z1 dan Z3 berdasarkan tingkat ketelitian yang


digunakan.
a. Kesalahan Perataan (Z1)
Merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk merencanakan
jaringan pos curah hujan. Kesalahan perataan yang dimaksud adalah
besarnya kemungkinan kesalahan yang akan terjadi dalam perhitungan
curah hujan wilayah bila menggunakan data dari sejumlah pos curah
hujan yang berada di wilayah studi rasionalisasi. Kesalahan perataan
dinyatakan dalam % dan digunakan untuk menentukan banyaknya jumlah
pos yang digunakan. Semakin banyak jumlah pos yang digunakan,
kesalahan perataan semakin kecil demikian sebaliknya. Tingkat
ketelitian/kesalahan perataan sebaiknya ditetapkan sebesar 5-10 %.
b. Kesalahan Interpolasi (Z3)
Kesalahan interpolasi merupakan kesalahan yang mungkin terjadi bila
melakukan interpolasi data hujan dalam suatu wilayah menggunakan
sejumlah pos curah hujan tertentu. Semakin banyak jumlah pos curah
hujan yang digunakan semakin kecil kesalahan interpolasi yang terjadi
demikian sebaliknya.

4. Menetapkan lokasi pos sebagai titik simpul dari segitiga sama sisi.
Panjang sisi segitiga merupakan jarak antara pos yang dihitung. Titik-titik
simpul pertemuan ujung-ujung segitiga tersebut merupakan rekomendasi
lokasi pos curah hujan sesuai Gambar 6.

Gambar 6. Segitiga Sama Sisi Metode Kagan

Gambar 7. Contoh Kagan Kesalahan Perataan Relatif 3 %


untuk WS Ciliman Cibungur
Gambar 8. Contoh Kagan Kesalahan Perataan Relatif 2 %
untuk WS Ciliman Cibungur
METODE ISOHYET

Isohyet adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat tempat yang
mempunyai tingkat curah hujan yang sama di waktu tertentu. Metode Isohyet
adalah sebuah metode untuk menentukan curah hujan wilayah dengan
menggunakan kontur garis yang menghubungkan curah hujan yang sama dan
tinggi tinggi hujan rata-rata diantara kedua garis Isohyet dengan luas antara
kedua garis tersebut dibagi dengan luas seluruh pos/stasiun. Dalam kaitannya
dengan rasionalisasi metode Isohyet menekankan hubungan antar pos curah
hujan berdasarkan curah hujan masing–masing pos dengan Isohyet yang
dihasilkan.

Dalam membuat peta Isohyet, dilakukan proses interpolasi data curah


hujan. Interpolasi yaitu metode untuk mendapatkan data berdasarkan beberapa
data yang telah diketahui (Wikipedia, 2008). Dalam pemetaan, interpolasi adalah
proses estimasi nilai pada wilayah yang tidak disampel atau diukur, sehingga
terbuatlah peta atau sebaran nilai pada seluruh wilayah (Gamma Design
Software, 2005). Dalam membuat suatu interpolasi terdapat beberapa metode
yang dapat digunakan yaitu diantaranya:

a. Metode Kriging
b. Metode Inverse Distance Weighted (IDW)
c. Metode Spline

a. Metode Kriging
Metode Kriging merupakan metode interpolasi yang dikembangkan oleh
Matheron (1965), yang pada dasarnya menekankan data dari satu titik terukur
ke titik lain dalam suatu DAS yang tidak hanya ditentukan oleh jarak antara titik
terukur ke titik yang dicari, akan tetapi ditentukan oleh 3 faktor (Harto, 1993)
yang meliputi:

1. Jarak antara titik yang dicari dengan titik terukur.


2. Jarak antara titik-titik terukur.
3. Struktur variabel yang dimaksudkan.

Struktur variabel dapat dikenali berdasarkan ragam data terukur, dengan


demikian bobot yang diberikan kepada masing-masing titik terukur ditetapkan
sesuai dengan variabilitas fenomenanya. Sementara itu, untuk memperkirakan
nilai rata-rata curah hujan di dalam suatu wilayah (domain) tertentu, ditetapkan
nilai rata-rata dari sejumlah n data sebagai berikut (Harto, 1993):
n

Z0∗ = ∑ λi Z(x)i
i=1

Keterangan:
Z0* : Rata-rata dihitung (computed).
λi : Bobot.
Z(x)i : Nilai ‘z’ pada titik x yang ditinjau.
Bobot λ harus sedemikian rupa sehingga estimator Z0:
1. Tidak bias (unbiased).
2. Optimal (dengan mean squared error minimum) atau= (Z0*-Z0)=0.

Selanjutnya, kesalahan estimasi dapat dihitung:


𝑛

Z0∗ − Z0 = ∑ 𝜆𝑡 Z( 𝑥 𝑡 ) − Z0
𝑡=1

Estimasi error variansi:


𝑛
2
𝜎𝑘2 = 𝐸(Z ∗ (𝑥0 ) − Z(𝑥0 )) = ∑ 𝜆1 𝛾 (𝑥0′ xt ) + μ
𝑖=1

Estimasi error variansi sangat bergantung pada jumlah dan lokasi yang diamati.
Estimasi error variansi merupakan alat yang efisien untuk menyelesaikan
permasalahan optimasi jaringan pos curah hujan. Dalam metode Kriging, fungsi
semivariogram sangat menentukan. Persamaan umum dari semivariogram
tersebut adalah sebagai berikut (Harto, 1993):

1
γ(h) = n ∑nt−1(z (xi + h) − z(xi))2
2

Keterangan:
z (xi) : Nilai ‘z’ pada titik x yang ditinjau.
h : Jarak antar titik.
z (xi+h) : Nilai ‘z’ pada jarak h dari titik x yang ditinjau.
Gambar 9. Bentuk Umum dari Fungsi Keragaman

b. Inverse Distance Weighted


Metode Inverse Distance Weighted (IDW) memiliki asumsi bahwa setiap titik
input mempunyai pengaruh yang bersifat lokal yang berkurang terhadap jarak.
Metode IDW ini umumnya dipengaruhi oleh inverse jarak yang diperoleh dari
persamaan matematika. Fungsi umum untuk metode IDW (Azpurua dan Ramos,
2010) yaitu:

Z ∗ = ∑ 𝜔𝑖 Z𝑖
𝑖−1

Dimana Zi (i = 1,2,3, ..., N) merupakan nilai ketinggian data yang akan


diinterpolasi sejumlah N titik, dan bobot (Weight) ωi yang dirumuskan :

P adalah nilai positif yang dapat diubah–ubah yang disebut dengan parameter
power (biasanya bernilai 2) dan hj merupakan jarak dari sebaran titik ke titik
interpolasi yang dijabarkan sebagai:

ℎ𝑖 = √(𝑥 − 𝑥𝑖 )2 + (𝑦 − 𝑦𝑖 )2
(x,y) adalah koordinat titik interpolasi da (xi,yi) adalah koordinat untuk setiap
sebaran titik. Fusing peubah bobot bervariasi untuk keseluruhan data sebaran
titik sampai pada nilai yang mendekati nol dimana jarak bertambah terhadap
sebaran titik.
c. Spline
Metode spline merupakan metode yang mengistemasi nilai dengan menggunakan
fungsi matematika yang meminimalisir total kelengkungan permukaan (Binh dan
Thuy, 2008) kelebihan metode spline adalah kemampuan untuk menghasilkan
akurasi permukaan yang cukup baik walaupun data yang digunakan hanya
sedikit. Namun metode spline kurang baik jika diaplikasikan untuk situasi
dimana terdapat perbedaan yang sangat signifikan pada jarak yang sangat dekat
(Sibson, 1981). Persamaan yang digunakan pada metode spline adalah dengan
menggunakan formula interpolasi permukaan :

𝑆(𝑥, 𝑦) = 𝑇 (𝑋, 𝑌) + ∑ 𝜆𝑗 𝑅(𝑟𝑗 )


𝑗=𝑖

Keterangan:
J : 1,2,... n
N : Jumlah titik
Λj : koefisien yang ditemukan dari sistem persamaan linier
Rj : jarak antara titik (x,y) ke titik jth

T (x,y) dan R(r) didefinisikan secara berbeda berdasarkan cara seleksi.


Isohyet

Persiapan

Plot Lokasi Pos Curah Pengumpulan data curah


Hujan Eksisting hujan

Seri data Curah Hujan

Peta jaringan Pos Curah


Hujan Eksisting

Curah hujan Annual

Analisa Interpolasi
Kriging/IDW/ Spline

Analisa Grup

Pos Curah Hujan Yang berpengaruh

Gambar 10. Skema Tahapan Rasionalisasi Metode Kriging


METODE STEPWISE

Konsep dasar dari metode Stepwise ini adalah multiple correlation, oleh
karena itu metode ini juga banyak disebut sebagai Metode Multi Korelasi. Metode
ini mengkorelasikan suatu dependent variable (variabel tidak bebas) dengan
beberapa independent variable (variabel bebas). Umumnya metode Stepwise
menggunakan data hujan bulanan sebagai variabel bebas dan data debit
bulanan sebagai variabel tidak bebas dalam satu WS/DAS/Sub DAS. Penjabaran
dari model Stepwise ini adalah sebagai berikut:

 Bilamana dalam suatu DAS mempunyai 5 pos curah hujan (A,B,C,D, dan E)
dan satu buah pos debit (F), seperti terlihat pada Gambar 10, maka model
akan mencari korelasi antara:
a. A ke B, A ke C, A ke D, A ke E dan A ke F
b. B ke C, B ke D, B ke E dan B ke F
c. C ke D, C ke E dan C ke F
d. D ke E dan D ke F
e. E ke F

Gambar 11. Peta Jaringan Pos Hidrologi

 Model akan menghitung koefisien korelasi, standar deviasi, standard error of


estimate, multiple correlation coefficient, goodness of fit, T-value, beta coefficient
dan konstantanya.
 Metode stepwise digunakan untuk merasionalisasi jaringan pos curah hujan.
Kelebihan model ini adalah dapat memilih pos mana yang paling dominan dan
mempunyai korelasi terbesar dengan pos pemantau debit/pos duga air. Selain
itu, untuk menentukan berapa pos curah hujan yang berpengaruh, biasanya
dilihat dari peningkatan nilai multiple correlation coefficient. Bila
peningkatannya sudah tidak berarti dibandingkan dengan nilai multiple
correlation coefficient sebelumnya, maka jumlah pos yang diperlukan dapat
ditentukan. Hubungan antara jumlah pos curah hujan yang mempunyai
korelasi terbaik dengan pos duga air dan besarnya koefisien korelasi
digambarkan sebagai berikut:

1.0
Multiple Correlation
Coef

0 1 2 3 4 5 6
Jumlah Pos Hujan

Gambar 12. Grafik Hubungan Antara Curah Hujan Bulanan Rata-rata Beberapa
Pos Dengan Koefisien Korelasinya Terhadap Debit Sungai di Pos Tertentu

Kurva tersebut menunjukkan bahwa penggunaan jumlah pos curah hujan


sebagai variabel bebas yang melebihi suatu jumlah tertentu tidak memberikan
dampak peningkatan multiple correlation coefficient yang berarti, jadi pemilihan
jumlah pos curah hujan sangat tergantung pada tingkat akurasi yang
diharapkan. Pendekatan/konsep dasar dari metode Stepwise ini adalah multiple
correlation:
Y = aX1 + bX2 + cX3 + dX4 + …………………+ n Xz
Keterangan:
X1 , X2 , ………….Xz : Adalah variabel bebas (independent variables) hujan.
Y : Adalah variable terikat (dependent variables) debit.
a,b,c ………………n : Adalah koefisien.

Prinsip dari metode ini adalah untuk mencari keterkaitan antara pos
(korelasi) baik secara single maupun majemuk/multiple (regresi ganda–stepwise).
Metode ini terdiri dari suatu dependent variable dan beberapa independent
variables. Dependent variable adalah data pengamatan debit bulanan sementara
itu, independent variable adalah data pengamatan curah hujan dari pos-pos di
sub DAS/DAS/WS yang dibahas dalam studi.

Metode ini juga akan menghitung koefisien korelasi antara independent


variabelnya (data dari pos-pos curah hujan) dan juga akan menentukan
independent variable (pos curah hujan) yang mempunyai korelasi terbaik dengan
dependent variabel (data dari pos debit). Selain menghitung koefisien korelasi,
metode ini juga akan menghitung standar deviasi, standar error estimate,
multiple correlation, goodness of fit, T-value, beta koefisien dan nilai konstantanya
dari persamaan multiple korelasinya.

Proses pemilihan hubungan yang baik ini tahap demi tahap/terus


dilakukan antara dependent variable (data pos duga air) dengan independent
variable (data dari pos curah hujan), sehingga pada akhirnya dapat diketahui
pengaruh perubahan nilai koefisien korelasi bila dalam suatu DAS/WS
mempunyai beberapa independent variable atau dengan kata lain metode ini
dapat menunjukkan independent variable (pos curah hujan) yang mempunyai
korelasi terbaik dengan dependent variabelnya (pos duga air).
Sebagai contoh lain, pos B dengan multiple correlation coefficient adalah X1,
untuk selanjutnya model akan mencari lagi alternatif berikutnya bila kita
menggunakan 2 pos curah hujan, katakan saja pos B dan D, dengan multiple
correlation coefficient adalah X2 (X2> X1) demikian selanjutnya sehingga dalam
contoh ini akan didapat nilai (X5> X4> X3> X2> X1). Dalam kondisi yang demikian
maka diserahkan kepada pengambil keputusan untuk menentukan apakah
sepatutnya akan diambil 2 pos, 3 pos atau kelima-limanya.

Dalam mengevaluasi berapa pos curah hujan yang dibutuhkan, pada


dasarnya dapat dilihat peningkatan nilai multiple correlation coeficientnya. Jika
peningkatannya tersebut sudah tidak berarti dibandingkan dengan nilai multiple
correlation sebelumnya, maka jumlah pos yang dominan di dalam suatu DAS
dapat diketahui/ditentukan. Sementara itu, pos-pos yang kurang/tidak dominan
dapat dipindahkan ke lokasi lainnya. Pemindahan lokasi ini kembali diserahkan
pada instansi pengelola Hidrologi terkait.

Pemilihan lokasi pos baru sebaiknya disesuaikan dengan peta Isohyet


bulanan dan/atau data topografi karena berdasarkan peta Isohyet dan kondisi
totografi tersebut dapat terlihat lokasi-lokasi yang membutuhkan pos hujan
untuk dapat mewakili kondisi suatu DAS.
METODE KERAPATAN

Desain jaringan pos curah hujan merupakan kegiatan penting yang harus
dilakukan karena data yang akan diperoleh merupakan input pada sistim DAS.
Jaringan pos curah hujan diperlukan karena input hujan dalam sistem DAS
adalah tidak beraturan dalam ruang dan waktu. Hujan wilayah (areal rainfall)
diperlukan untuk mengetahui jumlah air hujan yang ada di seluruh DAS (secara
merata) dan yang pada akhirnya akan menuju ke sistim drainase DAS sebelum
masuk ke sungai utama.

Ini merupakan metode yang paling mudah yang ditawarkan oleh WMO
(World Metrological Organization) yang mengkombinasikan antara unsur-unsur
topografi dan luasan pengaruh dari setiap pos/stasiun pengamatan Hidrologi
khususnya untuk pos curah hujan. Panduan umum tentang penetuan jumlah
pos dalam suatu DAS (kerapatan jaringan) diberikan dalam Guide to
Hydrometeorological Practices (WMO, 1965) sebagai berikut:

Tabel 1. Kerapatan Minimum Jaringan Pos Klimatologi (Climatology Station)


No. Jenis (Deskripsi) Luas Daerah Luas Daerah Keterangan
Tipe Daerah Persatu Pos Persatu Pos
Hidrologi Hidrologi
(Km2) Kondisi (Km2)
Normal Kondisi Sulit
1. Daerah dataran: 1.000 – 2.500 3000 – 10.000
tropis mediteran (600 – 900) (900 – 3.000)
dan sedang.
2. Daerah 300 – 2.500 1.000 – 5.000 Nilai di dalam tanda
pegunungan: (100 – 250) (250 –1.000) kurung adalah luas
tropis mediteran daerah untuk
dan sedang. 140 –300 jaringan pos curah
Daerah (25) hujan
kepulauan kecil
bergunung
dengan curah
hujan bervariasi.
3. Daerah arid dan 5.000 – 20.000
kutub. (1.500 –
10.000)
Sumber: Buku WMO No. 168, 1965.
Tabel 2. Kerapatan Minimum Jaringan Pos Curah Hujan Otomatis
(Automatic Rain Recorded Station)
No. Jenis (Deskripsi) Tipe Daerah Daerah Daerah Sulit
Normal Area Area (Km2)
(Km2) Per Pos Per Pos
1. Dataran dengan zona sedang, mediteran 600 – 900 900 – 3.000
atau tropik.
2. Daerah pegunungan dengan zona 100 – 250 250 –1.000
sedang, mediteran atau tropik.
Kepulauan kecil berpegunungan dengan 25
penyebaran curah hujan tidak merata
dan pola aliran sungai sangat rapat.
3. Daerah arid dan kutub
Daerah arid apabila curah hujan < 300 1.500 –
mm/tahun. 10.000
Sumber: Buku WMO, 1974.

Tabel 3. Kerapatan Minimum Jaringan Pos Duga Air Otomatis


(Automatic Water Level Recorder)
No. Jenis (Deskripsi) Tipe Daerah Daerah Daerah Sulit
Normal Area Area (Km2)
(Km2) Per Pos Per Pos
1. Dataran dengan zona sedang, mediteran 1.000 – 2.500 3.000 –
atau tropik. 10.000
2. Daerah pegunungan dengan zona 300 – 1.000 1.000 –5.000
sedang, mediteran atau tropik.
Kepulauan kecil berpegunungan dengan 140 – 300
penyebaran curah hujan tidak merata
dan pola aliran sungai sangat rapat.
3. Daerah arid dan kutub 5.000 –
20.000
Sumber: Buku WMO, 1974.

Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam merencanakan jaringan pos


Hidrologi antara lain:
1. Karakter cuaca dan iklim di wilayahnya:
a. Apabila terdapat karakter khusus di wilayah itu harus dipertimbangkan
dalam penentuan kerapatan jaringan pos Hidrologi.
b. Kerapatan jaringan pos Hidrologi terutama pos curah hujan di daerah
pegunungan, dikarenakan kerapatan jaringan pos curah hujan di daerah
pegunungan relatif lebih banyak dibandingkan di dataran.
c. Kebutuhan jaringan pos Hidrologi terkait keperluan peringatan dini
banjir.
2. Kebutuhan data Hidrologi untuk menunjang kegiatan pengelolaan sumber
daya air.
3. Pertimbangan biaya yang diperlukan dalam pembangunan dan pengelolaan
pos Hidrologi dengan manfaat yang diperoleh dari pembangunan pos curah
hujan tersebut.

Bagan alir tahapan dalam analisis perencanaan jaringan pos Hidrologi dengan
menggunakan metode ini dapat dilihat secara detail pada Gambar 13.
Mulai

Peta Peta Jaringan


Topografi/DEM Pos Hidrologi Saat
Ini

Analisis
(Overlay)

Hasil Evaluasi Kerapatan Tabel Acuan WMO


Saat Ini

Kerapatan Pos
dengan rekomendasi:
1. Tambah,
2. Kurangi, atau
3. Tetap

Analisis
Distribusi
(Isoline)

Rekomendasi Akhir Kerapatan Pos


Hidrologi yang Efektif dan Efisien

Selesai

Gambar 13. Bagan Alir Analisis Perencanaan Jaringan Pos Hidrologi


Berdasarkan Metode Kerapatan
METODE KENDALI MUTU

Metode Kendali Mutu yang digunakan di dalam prosedur ini merupakan


penyempurnaan metode Kendali Mutu Pusat Litbang Sumber Daya Air
(Puslitbang SDA) yang telah disesuaikan oleh Subdit Hidrologi dan Lingkungan
SDA. Metode Kendali Mutu ini didasarkan atas penilaian kendali mutu (QC1)
pada Pedoman Kendali Mutu data debit, curah hujan dan klimatologi yang
disusun oleh Pusat Litbang Sumber Daya Air dengan cara memberikan skor
(bobot) sesuai kriteria dan sub kriteria penilaian yang telah ditetapkan sesuai
dengan jenis posnya.

Kriteria dan sub kriteria penilaian untuk pos duga air dan pos klimatologi
masih mengacu seluruhnya pada apa yang telah ditetapkan didalam Pedoman
Kendali Mutu Puslitbang SDA, namun berbeda pada kriteria dan sub kriteria
penilaian pada pos curah hujan. Perbedaan ini merupakan hasil pemikiran dan
pertimbangan Subdit Hidrologi dan Lingkungan SDA untuk melaksanakan
kebijakan pengelolaan Hidrologi yang berfokus kepada pos telemetri. Kriteria dan
sub kriteria penilaian secara detail dapat dilihat pada Tabel 5.

Sementara itu, bobot penilaian untuk setiap kriteria dan sub kriteria
ditentukan berdasarkan pertimbangan para ahli (expert judgement) Puslitbang
SDA dengan menggunakan metode AHP (Analytic Hierarchy Process). Sesuai
dengan penjelasan sebelumnya, telah dilakukan penyesuaian oleh Subdit
Hidrologi dan Lingkungan SDA khusus untuk bobot penilaian kriteria dan sub
kriteria pada pos curah hujan. Penyesuaian ini dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor yang terkait dengan telemetri. Tahapan
pelaksanaan dari metode Kendali Mutu ini meliputi:
1. Pelaksanaan survei lapangan dengan tujuan agar dapat mengidentifikasi dan
mengevaluasi kondisi lapangan yang aktual secara teliti dan akurat sesuai
dengan kondisi lapangan di masing-masing pos. Beberapa hal yang perlu
dikumpulkan dilapangan diantaranya adalah:
a. Lokasi meliputi kampung, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan letak
geografis WS/DAS.
b. Instansi pembangun pos, instansi pengelola dan tahun pendirian.
c. Jenis pos dan fungsi pos, kondisi pos dan peralatan.
Khusus untuk pos duga air perlu diinventarisasi data mengenai: kondisi
stabilitas alur sungai, kecocokan ruas sungai, stabilitas dan jenis
penampang kendali, sarana pengukuran debit dan pengukuran banjir.

d. Lama pengoperasian pos.


e. Sarana pengamanan peralatan, kondisi dan posisi titik tetap (BM), sarana
telekomunikasi.
Khusus untuk pos duga air perlu diinventarisasi data mengenai:
pengambilan material dasar sungai di hulu atau di hilir pos, arus balik dari
sungai, waduk atau bendung.
f. Nama, umur, alamat, pendidikan dan kualitas kerja pengamat pos.
g. Obyek lainnya yang dianggap perlu.
2. Pengevaluasian kondisi masing-masing pos sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
3. Pengelompokkan kondisi pos yang didasarkan atas 3 kategori yaitu, baik,
sedang dan buruk.

Informasi bobot untuk masing-masing kriteria maupun sub kriteria dan hasil
penilaian kondisi atas subkriteria secara bersama-sama digunakan untuk
menghitung nilai keseluruhan. Nilai hasil perhitungan ini dijadikan dasar
penilaian QC1. Adapun formula yang digunakan adalah:

Nilai QC1=
(Nka1*Ska1+…+NKa n*SKa n)*Ka+(Nkb1*Skb1+…+NKb n*SKb n)*Kb+(Nkc1*Skc1+…+NKc n*SKc
n)*Kc

Keterangan:
Nka1…Nkc n : Hasil penilaian kondisi pada sub kriteria tertentu (1, 2, atau 3)
Ska1…Skc n : Bobot subkriteria tertentu dari kriteria tertentu
Ka… Kc : Bobot kriteria tertentu

Hasil perhitungan ini kemudian dibagi menjadi 3 kategori, menggunakan rumus


pembagian kelas, yaitu:
𝑛𝑚𝑎𝑥 − 𝑛𝑚𝑖𝑛
𝑐=
𝑘
Keterangan:
c : nilai interval
k : jumlah kelas
𝑛𝑚𝑎𝑥 : 𝑛𝑚𝑖𝑛 : nilai maksimum;nilai minimum

Berdasarkan perhitungan tersebut dihasilkan nilai kategori sebagai berikut:


1. Baik : QC > 2,333
2. Sedang : QC (1,666-2,333)
3. Buruk : QC < 1,666

Tabel 4. Kriteria dan Sub Kriteria QC1 Pos Duga Air


No. Kriteria Bobot Sub Kriteria Bobot
1. Kesesuaian Lokasi Pos 0,219
Lokasi pos pada alur sungai
yang lurus sejauh 100 m atau 4 0,101
kali lebar sungai
Kondisi alur sungai 0,106
Kondisi aliran pada pos duga air 0,106
Tingkat
0,026
penggerusan/pengendapan
Pengaruh backwater pada pos
0,163
duga air
Bendung di sekitar pos 0,022
Jangkauan/pencapaian ke
0,064
lokasi pos duga air
Penampang kendali 0,044
Lokasi pengukuran 0,114
Kondisi kebersihan sekitar
0,037
lokasi pengukuran
Stabilitas dasar sungai
0,023
dan/material dasar sungai
Pengambilan material sungai di
0,078
sekitar pos
Sarana pengukuran debit banjir 0,076
Jarak rumah mandor/pengamat
0,039
dengan pos duga air
Kondisi Pos Duga Air
2. 0,074
dan Bangunan
Material pada lokasi bangunan
pos duga air dan material tebing 0,054
di sekitar pos duga air
Kondisi bangunan 0,054
Keberadaan tangga untuk 0,156
pembacaan peilskal
No. Kriteria Bobot Sub Kriteria Bobot
Perawatan pos 0,191
BM (Bench Mark) atau titik tetap 0,164
sementara
Nol peilskal sudah dikaitkan 0,191
dengan BM
Kebersihan sekitar pos 0,034

Logbook pos 0,156

3. Kinerja Alat 0,549


Jenis alat 0,245

Kondisi alat 0,185

Kondisi peilskal 0,127

Pembacaan peilskal 0,137

Logbook alat 0,058


Penggantian grafik (AWLR) atau
Setting alat telemetri apabila 0,149
terjadi ketidaksesuaian
Suku cadang : 1. AWLR (kertas
grafik, tinta, oli) 2. Telemetri (aki 0,099
kering, pulsa) 3. Peilskal
cadangan
4. Kinerja Pengamat 0,248
Integritas (disiplin, jujur, dan 0,086
loyal)
Mencatat data, kejadian
penting, dan kerusakan alat 0,185
pada form
Kemampuan mengoperasikan 0,418
pos?
Kelengkapan peralatan untuk 0,058
pengamat
Pengarsipan data muka air 0,068
Pembacaan tinggi muka air
pada grafik (AWLR) dicek
dengan peilskal? atau inisiatif
mandor untuk melaporkan 0,185
kinerja pos Telemetri yang tidak
jalan atau inisiatif mandor
melaporkan kerusakan peilskal
Tabel 5. Kriteria dan Sub Kriteria QC1 Pos Curah Hujan
No. Kriteria Bobot Sub Kriteria Bobot Keterangan
a. Kinerja Alat
1. Manual (Tanpa 0,608
Kran)
Posisi 0,227
Corong 0,128
Fundasi 0,059
Penampung air
0,199
hujan
Pagar 0,059
* Telemetri/Logger 0,328
b. Kinerja Alat
Manual 0,608
(Dengan Kran)
Posisi 0,165
Kran 0,143
Corong 0,222
Fundasi 0,053 Pilih salah
Pagar 0,053 satu Jenis
* Telemetri/Logger 0,365
Alat sesuai
c. Kinerja Alat
Otomatis 0,608 dengan alat
(Siphon)
yang
Posisi 0,059
Pemasangan kertas dipasang di
0,110
grafik
lokasi
Kondisi tinta pena 0,141
Kondisi corong 0,166 ketika
Kondisi siphon 0,086 survei
Kondisi jam 0,097
Fundasi 0,046 (a/b/c/d)
Penampung air
0,076
hujan
Pagar 0,036
* Telemetri/Logger 0,183
d. Kinerja Alat
Otomatis 0,608
(Tipping Bucket)
Posisi 0,059
Pemasangan kertas
0,110
grafik
Kondisi tinta pena 0,141
Kondisi corong 0,166
Kondisi tipping
0,086
bucket
Kondisi jam 0,097
Fundasi 0,046
No. Kriteria Bobot Sub Kriteria Bobot Keterangan
Penampung air
0,076
hujan
Pagar 0,036
* Telemetri/Logger 0,183
2. Lingkungan 0,054
Lokasi pos
(kemiringan lereng, 0,232
jarak antar pos)
Pohon dan
0,185
rumah/bangunan
Kondisi kebersihan 0,584
3. a. Pengamat
(Pos Hujan
Manual 0,338
dengan/tanpa
kran)
Pembacaan 0,133 Pilih salah
* Pengecekan hasil satu Jenis
0,066
pencatatan alat
Pemilihan gelas Alat sesuai
0,091
ukur dengan alat
Pencatatan 0,133
yang
Kerajinan 0,578
b. Pengamat dipasang di
(Pos Hujan
lokasi
Otomatis 0,338
Siphon/Tipping ketika
Bucket)
survei
Pembacaan 0,189
* Pengecekan hasil (a/b)
0,058
pencatatan alat
Pemilihan gelas
0,104
ukur
Pencatatan 0,177
Kerajinan 0,472

Keterangan:
* : Sub Kriteria yang ditambahkan
Tabel 6. Kriteria dan Sub Kriteria QC1 Pos Klimatologi
No. Kriteria Bobot Sub Kriteria Bobot
Kondisi dan Kesesuaian
1. 0,119
Pos Klimatolologi
Jarak pos terhadap
penghalang bangunan /
pohon minimal standar 0,229
10h (10 kali ketinggian
penghalang)
Ukuran lingkungan pos
standar minimal 6x10 0,06
meter persegi
Jumlah peralatan
0,119
klimatologi
Kerapatan antar alat
(sesuai pedoman Pd M-19- 0,115
1995-03)
Posisi lokasi pos
klimatologi terhadap
0,051
posisi rumah
pengamat/penjaga pos
Kebersihan pos
0,104
klimatologi
Kartu pembangunan pos
0,072
klimatologi
Informasi data pos secara
0,065
administrasi dan DAS
Keamanan vandalisme 0,049
Kondisi pagar sekeliling
0,044
pos
Fasilitas penangkal-
penangkap- pengukur 0,024
intensitas petir
Catu daya listrik (power
0,028
supply)
Fasilitas telekomunikasi
0,04
(radio-telepon-internet)
2. Kondisi Peralatan
0,611
Klimatologi
Suhu 0,226
Angka pada termometer 0,122
a. Termometer Maksimum 0,084 Pemasangan alat 0,295
Kondisi air raksa 0,583
Angka pada termometer 0,122
b. Termometer Minimum 0,084 Pemasangan alat 0,295
Kondisi air alkohol 0,583
Pemasangan kertas grafik 0,132
c. Termograf 0,426 Kondisi tinta pena 0,279
Kondisi sensor 0,59
No. Kriteria Bobot Sub Kriteria Bobot
Angka pada termometer 0,129
Ujung sensor 0,369
d. Termometer Bola Basah 0,169
Kondisi air alkohol 0,393
Posisi termometer 0,11
Angka pada termometer 0,206
e. Termometer Bola
0,238 Kondisi air raksa 0,165
Kering
Posisi termometer 0,629
Higrograf 0,138
Pemasangan kertas grafik 0,122
Kondisi tinta pena 0,295
Kondisi sensor 0,583
Radiasi Matahari 0,127
Posisi kedudukan alat 0,115
Posisi arah alat 0,293
a. Campbell Stokes 0,5
Pemasangan kertas pias 0,179
Kondisi bola gelas 0,413
Posisi kedudukan alat 0,088
Pemasangan kertas grafik 0,174
b. Aktinograf 0,5 Kondisi tinta pena 0,185
Kondisi bola gelas dan
0,553
kondisi sensor bimetal
Angin 0,089
Kondisi cup angin 0,201
a. Anemometer pada Kondisi counter
0,14
ketinggian 2 m di atas 0,281 speedometer
tanah Apakah alat terkalibrasi? 0,464
Putaran as cup 0,195
Kondisi cup angin 0,177
b. Anemometer pada Kondisi counter
0,123
ketinggian 50 cm di 0,441 speedometer
atas panci Apakah alat terkalibrasi? 0,528
Putaran as cup 0,172
Kondisi cup angin 0,177
c. Anemometer pada Kondisi counter
0,528
ketinggian 10 m di atas 0,139 speedometer
tanah Apakah alat terkalibrasi? 0,123
Putaran as cup 0,172
d. Selubung arah angin 0,069
e. Penunjuk angin
0,069
otomatik
Evapo 0,284
Kondisi panci 0,5
Dudukan panci 0,18
Jenis material di bawah
0,217
a. Panci Tipe A 0,568 dudukan panci
Terdapat termometer
apung? 0,103
No. Kriteria Bobot Sub Kriteria Bobot
Angka pada termometer 0,207
b. Termometer Apung
Pemasangan alat 0,188
(Maksimum & 0,145
Apakah tersedia magnet? 0,096
Minimum)
Kondisi air raksa 0,509
Kebersihan tabung skala 0,25
c. Hook Gauge 0,287 Skala pada hook/wadah
0,75
bervolume/mistar
Hujan 0,063
Kondisi corong 0,174
Gelas ukur 0,068
a. Penakar Hujan Manual 0,551 Kondisi kran 0,108
Apakah alat terkalibrasi? 0,214
Posisi alat 0,437
Kondisi corong 0,252
Gelas ukur 0,059
b. Penakar Hujan Posisi alat 0,148
0,449
Otomatik Pemasangan kertas grafik 0,098
Kondisi tinta pena 0,162
Kondisi jam (sensor) 0,281
Barograf 0,037
Pemasangan kertas grafik 0,212
Kondisi tinta pena 0,182
Kondisi sensor 0,606
Sangkar Meteo 0,036
Kondisi sangkar meteo 0,613
Posisi sangkar meteo 0,387
Kondisi Pengamat Pos
3. 0,27
Klimatologi
Sehat jasmani dan rohani 0,048
Disiplin 0,149
Jujur 0,261
Dapat membaca dan
0,085
menulis?
Kemampuan untuk
mengoperasikan alat 0,222
klimatologi
Kelengkapan peralatan
0,082
untuk mandor
Kelancaran pembayaran
0,082
honor
Pengarsipan data 0,071
B. FORMULIR KENDALI MUTU HIDROLOGI
1. Formulir Kendali Mutu Pos Curah Hujan
a. Pos Manual tanpa Kran
FORMULIR KENDALI MUTU
POS CURAH HUJAN
Nama Pos :
Jenis Pos :
Lokasi Pos :
Koordinat Pos :
Nama Petugas Penilai Lapangan :

*Pos Manual tanpa Kran

Kondisi (sesuai dengan kondisi di lapangan) Bobot (Hasil AHP)


Hasil
Total
Kriteria Sub Kriteria Check Check Check Sub Bobot (Bobot x
Baik Sedang Buruk Kategori Penilaian
(3) (2) (1) Kategori AHP)
Isi dengan Isi dengan
Isi dengan
tanda tanda
tanda check
check list check list
list (√)
(√) (√)
Kinerja Alat 0,608
Posisi Alat tegak Alat Miring sedikit ( <±100 ) Alat Miring besar ( >100 ) 0,227
Corong Masih baik tidak berkarat dan tidak Berkarat tapi tidak bocor, sehingga Bocor
0,128
bocor perlu di cat
Fundasi Fundasi masih baik tidak ada yang Fundasi rusak ringan yang masih bisa Fundasi rusak parah
0,059
keropos diperbaiki
Penampung Air Tersedia, kondisi baik dan mampu Tersedia tetapi kondisi tidak memadai Tidak tersedia
0,199
Hujan menampung air hujan maksimal
Pagar 1 Terdapat pagar dengan tinggi 1,2 1 Terdapat pagar dengan tinggi tidak 1 Tidak terdapat pagar
meter 1,2 meter 0,059
2 Pagar terbuat dari BRC 2 Pagar tidak terbuat dari BRC
*Telemetri/Logger Alat berfungsi dengan baik Alat berfungsi tetapi kadang-kadang Alat tidak berfungsi
tidak bisa mengirim/merekam data
0,328
atau hasil rekaman/data tidak sesuai
dengan yang sebenarnya
Lingkungan 0,054 0,000 0,000
Lokasi Pos 1 Pos berada pada kemiringan 1 Pos berada pada kemiringan relatif 1 Pos berada pada kemiringan
(kemiringan lereng, relatif datar dan tanah stabil datar tapi tanah kurang stabil agak curam
jarak antar pos) 2 Jarak pos satu diantara yang 2 Jarak pos satu diantara yang 2 Terdapat pos lainnya yang 0,232
lainnya berada lebih dari 3 Km lainnya berada lebih dari 3 Km berada pada jarak < 3 Km
3 Jauh dari keramaian 3 Dekat dengan keramaian 3-
Pohon dan Rumah/ Pada jarak minimal 10 m tidak Pada jarak minimal 10 m terdapat Pada jarak minimal 10 m
Bangunan terdapat pohon dan/atau rumah pohon dan/atau rumah tapi sedikit terdapat pohon dan/atau rumah 0,185
dan tidak tinggi yang banyak
Kondisi Kebersihan 1 Tidak terdapat semak belukar 1 Terdapat semak belukar tapi tidak 1 Terdapat semak belukar yang
terlalu tinggi tinggi
2 Peralatan manual dan telemetri 2 Beberapa peralatan manual dan 2 Peralatan manual dan
terhindar dari hal-hal yang dapat telemetri kotor namun masih telemetri kotor dan tidak 0,584
menganggu kinerja alat (debu, berfungsi berfungsi
karat, serangga, semak belukar,
ranting)
Pengamat/
Penjaga Pos 0,338
Curah Hujan
Pembacaan Baik dan benar dalam membaca nilai Kurang cermat dalam membaca Tidak bisa membaca/tidak
0,133
dibaca
*Pengecekkan Hasil Peralatan telemetri setiap hari dicek Kadang-kadang dicek dan tidak Tidak sama sekali dicek
Pencatatan Alat dan dibandingkan dengan dibandingkan dengan pengukuran 0,066
pengukuran manual manual
Pemilihan Gelas Gelas ukur yang digunakan sudah Gelas ukur yang digunakan benar tapi Gelas ukur yang digunakan salah
0,091
Ukur benar dan baik sudah rusak
Pencatatan Hasil pembacaan dicatat dengan Pada hari tertentu tidak dilakukan Hasil pembacaan tidak dicatat
benar seperti yang seharusnya pada pencatatan pada hari yang seharusnya 0,133
hari yang sesuai
Kerajinan Pencatatan dilakukan jam 7 pagi Pencatatan dilakukan jam 7 pagi di Jarang dilakukan pencatatan
0,578
setiap hari hanya saat hari hujan
Total Penilaian

Kategori Penilaian
Sumber: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, 2018 (Telah Disempurnakan)
Keterangan Kategori Penilaian
Baik : Nilai total penilaian > 2,333
Meragukan : Nilai total penilaian (1,666 - 2,333)
Buruk : Nilai total penilaian < 1,666

Catatan:
* : Sub Kriteria yang ditambahkan 42
b. Pos Manual dengan Kran
FORMULIR KENDALI MUTU
POS CURAH HUJAN
Nama Pos :
Jenis Pos :
Lokasi Pos :
Koordinat Pos :
Nama Petugas Penilai Lapangan :

*Pos Manual dengan Kran

Kondisi (sesuai dengan kondisi di lapangan) Bobot (Hasil AHP) Hasil


Total
Kriteria Sub Kriteria Check Check Check Sub Bobot (Bobot x
Baik Sedang Buruk Kategori Penilaian
(3) (2) (1) Kategori AHP)
Isi dengan Isi dengan
Isi dengan
tanda tanda
tanda check
check list check list
list (√)
(√) (√)
Kinerja Alat 0,608
Posisi Alat tegak 0 0
Alat Miring sedikit ( <±10 ) Alat Miring besar ( >10 ) 0,165
Kran 1 Masih baik tidak berkarat 1 Berkarat 1 Keran rusak
0,143
2 Pengeluaran air lancar 2 Pengeluaran air tersendat 2 -

Corong Masih baik tidak berkarat dan tidak Berkarat tapi tidak bocor, sehingga Keran Bocor
0,222
bocor perlu di cat
Fundasi Fundasi masih baik tidak ada yang Fundasi rusak ringan yang masih Fundasi rusak parah
0,053
keropos bisa diperbaiki
Pagar 1 Terdapat pagar dengan tinggi 1,2 m 1 Terdapat pagar dengan tinggi 1 Tidak terdapat pagar
tidak 1,2 meter 0,053
2 Pagar terbuat dari BRC 2 Pagar tidak terbuat dari BRC 2 -
*Telemetri/Logger Alat berfungsi dengan baik Alat berfungsi tetapi kadang-kadang Alat tidak berfungsi
tidak bisa mengirim/merekam data
0,365
atau hasil rekaman/data tidak sesuai
dengan yang sebenarnya
Lingkungan 0,054
Lokasi Pos 1 Pos berada pada kemiringan relatif 1 Pos berada pada kemiringan 1 Pos berada pada kemiringan
(kemiringan lereng, datar dan tanah stabil relatif datar tapi tanah kurang agak curam
jarak antar pos) 2 Jarak pos satu diantara yang lainnya 2 stabil
Jarak pos satu diantara yang 2 Terdapat pos lainnya yang 0,232
berada lebih dari 3 Km lainnya berada lebih dari 3 Km berada pada jarak < 3 Km
3 Jauh dari keramaian 3 Dekat dengan keramaian 3 -
Pohon dan Rumah/ Pada jarak minimal 10 m tidak terdapat Pada jarak minimal 10 m terdapat Pada jarak minimal 10 m
Bangunan pohon dan/atau rumah pohon dan/atau rumah tapi sedikit terdapat pohon dan/atau 0,185
dan tidak tinggi rumah yang banyak
Kondisi kebersihan 1 Tidak terdapat semak belukar 1 Terdapat semak belukar tapi 1 Terdapat semak belukar
tidak terlalu tinggi yang tinggi
2 Peralatan manual dan telemetri 2 Beberapa peralatan manual dan 2 Peralatan manual dan
0,584
terhindar dari hal-hal yang dapat telemetri kotor namun masih telemetri kotor dan tidak
menganggu kinerja alat (debu, karat, berfungsi berfungsi
serangga, semak belukar, ranting)
Pengamat/
Penjaga Pos 0,338
Curah Hujan
Pembacaan Baik dan benar dalam membaca nilai Kurang cermat dalam membaca Tidak bisa membaca/tidak
0,133
dibaca
*Pengecekkan hasil Peralatan telemetri setiap hari dicek Kadang-kadang dicek dan tidak Tidak sama sekali dicek
pencatatan alat dan dibandingkan dengan pengukuran dibandingkan dengan pengukuran 0,066
manual manual
Pemilihan Gelas Gelas ukur yang digunakan sudah benar Gelas ukur yang digunakan benar Gelas ukur yang digunakan
0,091
Ukur dan baik tapi sudah rusak salah
Pencatatan Hasil pembacaan dicatat dengan benar Pada hari tertentu tidak dilakukan Hasil pembacaan tidak dicatat
seperti yang seharusnya pada hari yang pencatatan pada hari yang seharusnya 0,133
sesuai
Kerajinan Pencatatan dilakukan jam 7 pagi setiap Pencatatan dilakukan jam 7 pagi di Jarang dilakukan pencatatan
0,578
hari hanya saat hari hujan
Total Penilaian

Kategori Penilaian
Sumber: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, 2018 (Telah Disempurnakan)
Keterangan Kategori Penilaian
Baik : Nilai total penilaian > 2,333
Meragukan : Nilai total penilaian (1,666 - 2,333)
Buruk : Nilai total penilaian < 1,666

Catatan: 43
* : Sub Kriteria yang ditambahkan
c. Pos Otomatis (Siphon)
FORMULIR KENDALI MUTU
POS CURAH HUJAN
Nama Pos :
Jenis Pos :
Lokasi Pos :
Koordinat Pos :
Nama Petugas Penilai Lapangan :

*Pos Otomatis (Siphon)

Kondisi (sesuai dengan kondisi di lapangan) Bobot (Hasil AHP) Bobot Hasil
Total
Kriteria Sub Kriteria Check Check Check Sub (Bobot x
Baik Sedang Buruk Kategori Penilaian
(3) (2) (1) Kategori AHP)
Isi dengan
Isi dengan Isi dengan
tanda
tanda check tanda check
check list
list (√) list (√)
(√)

Kinerja Alat 0,608


Posisi Alat tegak 0 0 0,059
Alat Miring sedikit ( <±10 ) Alat Miring besar ( >10 )
Pemasangan Kertas Teratur dan tepat sesuai waktu Teratur, tetapi terpasang tidak tepat Pemasangan grafik tidak teratur/ 0,110
Grafik tidak ada alat
Kondisi Tinta Pena Tinta terisi dan terekam secara baik Tinta terisi, namun tidak terekam secara Tinta kering atau habis/tidak ada 0,141
(tidak luber saat mencatat) baik (luber saat mencatat) alat
Kondisi Corong Tidak berkarat, tidak bocor dan Berkarat tapi tidak bocor, sehingga Corong bocor atau mampet 0,166
saringan bersih dari kotoran pengecatan) dan saringan kotor
Kondisi Siphon Berfungsi baik, bersih dan terkalibrasi Berfungsi tetapi terdapat kotoran atau Tidak berfungsi (rusak) 0,086
leher angsa telah diganti dengan bahan
lain
Kondisi Jam Berfungsi baik (terkalibrasi) Tidak berfungsi baik (hasil kalibrasi Tidak berfungsi (jam mati) 0,097
tidak sesuai)
Fundasi Fundasi masih baik tidak ada yang Fundasi rusak ringan yang masih bisa Fundasi rusak parah 0,046
keropos diperbaiki
Penampung Air Tersedia, kondisi baik dan mampu Tersedia tetapi tidak memadai Tidak tersedia 0,076
Hujan menampung air hujan maksimal
Pagar 1 Terdapat pagar dengan tinggi 1,2 1 Terdapat pagar dengan tinggi tidak 1 Tidak terdapat pagar 0,036
meter dengan dilengkapi kunci 1,2 meter
2 Pagar terbuat dari BRC 2 Pagar tidak terbuat dari BRC 2 -
Telemetri/Logger Alat berfungsi dengan baik Alat berfungsi tetapi kadang-kadang Alat tidak berfungsi 0,183
tidak bisa mengirim/merekam data atau
hasil rekaman/data tidak sesuai dengan
yang sebenarnya
Lingkungan 0,054
Lokasi Pos 1 Pos berada pada kemiringan 1 Pos berada pada kemiringan relatif 1 Pos berada pada kemiringan 0,232
(kemiringan lereng, relatif datar dan tanah stabil datar tapi tanah kurang stabil agak curam
jarak antar pos) 2 Jarak pos satu diantara yang 2 Jarak pos satu diantara yang lainnya 2 Terdapat pos lainnya yang
lainnya berada lebih dari 3 Km berada lebih dari 3 Km berada pada jarak < 3 Km
3 Jauh dari keramaian 3 Dekat dengan keramaian 3 -
Pohon dan Rumah/ Pada jarak minimal 10 m tidak Pada jarak minimal 10 m terdapat Pada jarak minimal 10 m terdapat 0,185
Bangunan terdapat pohon dan/atau rumah pohon dan/atau rumah tapi sedikit dan pohon dan/atau rumah yang
tidak tinggi banyak
Kondisi kebersihan 1 Tidak terdapat semak belukar 1 Terdapat semak belukar tapi tidak 1 Terdapat semak belukar yang 0,584
terlalu tinggi tinggi
2 Peralatan manual dan telemetri 2 Beberapa peralatan manual dan 2 Peralatan manual dan
terhindar dari hal-hal yang dapat telemetri kotor namun masih telemetri kotor dan tidak
menganggu kinerja alat (debu, berfungsi berfungsi
karat, serangga, semak belukar,
ranting)
Pengamat/
Penjaga Pos 0,338
Curah Hujan
Pembacaan Baik dan benar dalam membaca nilai Kurang cermat dalam membaca Tidak bisa membaca/tidak dibaca 0,189

Pengecekkan hasil Pemantauan alat curah hujan otomatis Kadang-kadang dicek Tidak sama sekali dicek 0,058
pencatatan alat setiap hari dicek dengan pengukuran
manual atau jumlah hujan yang
tertampung
Pemilihan Gelas Gelas ukur yang digunakan sudah Gelas ukur yang digunakan benar tapi Gelas ukur yang digunakan salah 0,104
Ukur benar dan baik sudah rusak
Pencatatan Hasil pembacaan dicatat dengan benar Pada hari tertentu tidak dilakukan Hasil pembacaan tidak dicatat 0,177
seperti yang seharusnya pada hari pencatatan pada hari yang seharusnya
yang sesuai
Kerajinan Pencatatan dilakukan jam 7 pagi Pencatatan dilakukan jam 7 pagi di Jarang melakukan pencatatan 0,472
setiap hari dan penggantian kertas hanya saat hari hujan
grafik sesuai dengan waktu yang
ditetapkan
Total Penilaian

Kategori Penilaian
Sumber: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, 2018 (Telah Disempurnakan)
Keterangan Kategori Penilaian
Baik : Nilai total penilaian > 2,333
Meragukan : Nilai total penilaian (1,666 - 2,333)
Buruk : Nilai total penilaian < 1,666

Catatan:
* : Sub Kriteria yang ditambahkan
d. Pos Otomatis (Tipping Bucket)
FORMULIR KENDALI MUTU
POS CURAH HUJAN
Nama Pos :
Jenis Pos :
Lokasi Pos :
Koordinat Pos :
Nama Petugas Penilai Lapangan :

*Pos Otomatis (Tipping Bucket)

Kondisi (sesuai dengan kondisi di lapangan) Bobot (Hasil AHP) Hasil


Total
Kriteria Sub Kriteria Check Check Check Sub Bobot (Bobot x
Baik Sedang Buruk Kategori Penilaian
(3) (2) (1) Kategori AHP)
Isi dengan
Isi dengan Isi dengan
tanda
tanda check tanda check
check list
list (√) list (√)
(√)

Kinerja Alat 0,608


Posisi Alat tegak Alat Miring sedikit ( <±100 ) 0
Alat Miring besar ( >10 ) 0,059
Pemasangan Kertas Teratur dan tepat sesuai waktu Teratur, tetapi terpasang tidak tepat Pemasangan grafik tidak 0,110
Grafik teratur/ tidak ada alat
Kondisi Tinta Pena Tinta terisi dan terekam secara baik Tinta terisi, namun tidak terekam Tinta kering atau habis/tidak 0,141
(tidak luber saat mencatat) secara baik (luber saat mencatat) ada alat
Kondisi Corong Tidak berkarat, tidak bocor dan Berkarat tapi tidak bocor, sehingga Corong bocor atau mampet 0,166
saringan bersih dari kotoran pengecatan) dan saringan kotor
Kondisi Tipping Berfungsi baik, bersih dan Berfungsi tetapi tipping bucket dan Tidak berfungsi (rusak) 0,086
Bucket terkalibrasi hasil kalibrasi kurang baik

Kondisi Jam Berfungsi baik (terkalibrasi) Tidak berfungsi baik (hasil kalibrasi Tidak berfungsi (jam mati) 0,097
tidak sesuai)
Fundasi Fundasi masih baik tidak ada yang Fundasi rusak ringan yang masih bisa Fundasi rusak parah 0,046
keropos diperbaiki
Penampung Air Tersedia, kondisi baik dan mampu Tersedia tetapi tidak memadai Tidak tersedia 0,076
Hujan menampung air hujan maksimal
Pagar 1 Terdapat pagar dengan tinggi 1,2 1 Terdapat pagar dengan tinggi 1 Tidak terdapat pagar 0,036
meter dengan dilengkapi kunci tidak 1,2 meter
2 Pagar terbuat dari BRC 2 Pagar tidak terbuat dari BRC 2 -
*Telemetri/Logger Alat berfungsi dengan baik Alat berfungsi tetapi kadang-kadang Alat tidak berfungsi 0,183
tidak bisa mengirim/merekam data
atau hasil rekaman/data tidak sesuai
dengan yang sebenarnya
Lingkungan 0,054
Lokasi Pos 1 Pos berada pada kemiringan 1 Pos berada pada kemiringan 1 Pos berada pada 0,232
(kemiringan lereng, relatif datar dan tanah stabil relatif datar tapi tanah kurang kemiringan agak curam
jarak antar pos) 2 Jarak pos satu diantara yang 2 stabil
Jarak pos satu diantara yang 2 Terdapat pos lainnya yang
lainnya berada lebih dari 3 Km lainnya berada lebih dari 3 Km berada pada jarak < 3 Km
3 Jauh dari keramaian 3 Dekat dengan keramaian 3-
Pohon dan Rumah/ Pada jarak minimal 10 m tidak Pada jarak minimal 10 m terdapat Pada jarak minimal 10 m 0,185
Bangunan terdapat pohon dan/atau rumah pohon dan/atau rumah tapi sedikit terdapat pohon dan/atau
dan tidak tinggi rumah yang banyak
1 Tidak terdapat semak belukar 1 Terdapat semak belukar tapi tidak 1 Terdapat semak belukar 0,584
terlalu tinggi yang tinggi
2 Peralatan manual dan telemetri 2 Beberapa peralatan manual dan 2 Peralatan manual dan
Kondisi kebersihan terhindar dari hal-hal yang dapat telemetri kotor namun masih telemetri kotor dan tidak
menganggu kinerja alat (debu, berfungsi berfungsi
karat, serangga, semak belukar,
ranting)
Pengamat/
Penjaga Pos 0,338
Curah Hujan
Pembacaan Baik dan benar dalam membaca nilai Kurang cermat dalam membaca Tidak bisa membaca/tidak 0,189
dibaca
Pengecekkan hasil Pemantauan alat curah hujan Kadang-kadang dicek Tidak sama sekali dicek 0,058
pencatatan alat otomatis setiap hari dicek dengan
pengukuran manual atau jumlah
hujan yang tertampung
(Pengamat/ Pemilihan Gelas Gelas ukur yang digunakan sudah Gelas ukur yang digunakan benar tapi Gelas ukur yang digunakan 0,104
Penjaga Pos Ukur benar dan baik sudah rusak salah
Curah Hujan
Pencatatan Hasil pembacaan dicatat dengan Pada hari tertentu tidak dilakukan Hasil pembacaan tidak dicatat 0,177
Otomatis)
benar seperti yang seharusnya pada pencatatan pada hari yang seharusnya
hari yang sesuai
Kerajinan Pencatatan dilakukan jam 7 pagi Pencatatan dilakukan jam 7 pagi di Jarang melakukan pencatatan 0,472
setiap hari dan penggantian kertas hanya saat hari hujan
grafik sesuai dengan waktu yang
ditetapkan
Total Penilaian

Kategori Penilaian
Sumber: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, 2018 (Telah Disempurnakan)
Keterangan Kategori Penilaian
Baik : Nilai total penilaian > 2,333
Meragukan : Nilai total penilaian (1,666 - 2,333)
Buruk : Nilai total penilaian < 1,666

Catatan:
* : Sub Kriteria yang ditambahkan
2. Formulir Kendali Mutu Pos Duga Air FORMULIR KENDALI MUTU
POS DUGA AIR
Nama Pos :
Jenis Pos :
Lokasi Pos :
Koordinat Pos :
Nama Petugas Penilai Lapangan :

Kondisi Bobot (Hasil AHP) Hasil (Bobot


Kriteria Sub Kriteria Check Check Check Bobot Total penilaian
Baik Sedang Buruk Kategori Sub kategori x AHP)
(3) (2) (1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Isi dengan Isi dengan


Isi dengan
tanda check tanda check Sesuai dengan nilai
tanda check Bobot kategori pada kolom 9
list (√) sesuai list (√) sesuai kolom check (kolom
list (√) sesuai (10x11) x total hasil penilaian pada
dengan dengan 4/kolom 6/kolom
dengan kondisi kolom 12
kondisi di kondisi di 8)
di lapangan
lapangan lapangan

Total Hasil
Kesesuaian Lokasi Pos 0,129 Penilaian
Seluruh Sub
Kriteria
Lokasi pada alur sungai yang
Lokasi pos pada alur sungai yang Lokasi pada alur sungai yang Lokasi pada alur sungai yang
lurus < 50 m atau kurang dari 2
lurus sejauh 100 m atau 4 kali lurus ± 100 m atau 4 x lebar lurus tetapi kurang dari 100 m 0,101
x lebar sungai atau terletak pada
lebar sungai sungai atau 4 x lebar sungai
belokan
Kondisi alur sungai agak stabil.
Pada muka air pada muka air
Kondisi alur sungai Kondisi alur sungai stabil tertentu rendah tidak stabil Tidak Stabil 0,106
dan atau pada MA banjir
melimpah
Kondisi aliran pada pos duga air Aliran laminer Aliran sedikit turbulen Aliran turbulen 0,106
Tingkat penggerusan/ Tidak terjadi Penggerusan/pengendapan Tingkat penggerusan
0,026
pengendapan penggerusan/pengendapan terjadi bila banjir besar /pengendapan berat
Pada aliran tertentu terjadi
Pengaruh backwater pada pos backwater karena bendung,
Tidak ada backwater Terpengaruh backwater 0,163
duga air atau pertemuan sungai, atau
pasang air laut
Ada bendung di hulu/hilir Ada bendung di hulu/hilir dan
Bendung di sekitar pos Tidak ada 0,022
tetapi tidak berpengaruh dan pos terpengaruh backwater
Jangkauan/Pencapaian ke Lokasi
Mudah Sedang Sulit 0,064
Pos Duga Air
Tersedia penampang kendali Tersedia penampang kendali
Penampang kendali Tidak ada penampang kendali 0,044
alami buatan
Memenuhi syarat. Pengukuran Pengukuran pada MA rendah Tidak memenuhi syarat. Lokasi
Lokasi pengukuran debit dapat dilakukan pada atau tinggi selalu berpindah pengukuran debit selalu 0,114
lokasi yang relatif tetap. tempat berpindah

Sangat kotor (tempat


Kondisi kebersihan sekitar lokasi pembuangan kotoran hewan,
Relatif bersih Kurang bersih 0,037
pengukuran atau limbah pabrik, atau limbah
domestik)
Kurang stabil dengan material Tidak stabil dengan material
Stabil dengan material dasar
Stabilitas Dasar Sungai dan dasar sungai terdiri dari dasar sungai terdiri dari batuan
sungai terdiri dari batuan 0,023
/Material dasar sungai batuan kompak (pasir, lumpur, kompak (batuan bolder, pasir
kompak (cadas)
kerikil) atau lumpur)
Pengambilan material sungai di
Tidak Ada 0,078
sekitar pos
Sarana pengukuran debit banjir Ada (sebutkan….) Tidak 0,076

Jarak Rumah mandor/ Pengamat


< 1 Km 1-3 Km > 3 Km 0,039
dengan Pos Duga Air
Total Hasil
Kondisi Pos Duga Air dan Bangunan 0,074 Penilaian
Seluruh Sub
Kriteria
Material pada lokasi bangunan pos
duga air dan material tebing di Stabil Kurang stabil Tidak stabil 0,054
sekitar pos duga air.
Kurang baik dari salah satu
Tidak baik > 2 item dari yang
Baik (kokoh, tidak ada yang atau dua dari yang dalam
dalam kurung (kokoh, tidak ada
Kondisi bangunan tergerus, tidak miring atap kurung (kokoh, tidak ada yang 0,054
yang tergerus, tidak miring atap
baik, tangga baik) tergerus, tidak miring atap
baik, tangga baik)
baik, tangga baik)
Diperlukan tetapi tidak ada, atau
Keberadaan Tangga untuk Tidak perlu, atau perlu dan Perlu, ada dan kondisinya
diperlukan dan ada tetapi 0,156
pembacaan peilskal kondisinya baik kurang baik
kondisinya tidak baik
Kurang terawat, beberapa
Perawatan Pos Terawat dengan baik Tidak terawat 0,191
bagian ada yang rusak
BM (Bench Mark) atau titik tetap Tersedia dan kondisinya baik Tersedia tetapi kondisinya Tersedia tetapi kondisinya tidak
0,164
sementara dan memenuhi syarat kurang baik baik, atau tidak tersedia
Nol peilskal sudah dikaitkan
Sudah Belum 0,191
dengan BM

Kebersihan sekitar pos Bersih Kurang bersih Sangat kotor 0,034

Ada dan perlakuan terhadap Ada tetapi perlakuan pos tidak


Ada tetapi perlakuan terhadap
Logbook pos pos dicatat dengan baik di catat dengan baik, atau tidak 0,156
pos tidak dicatat dengan baik
(berfungsi baik) ada logbook
Total Hasil
Kinerja alat 0,549 Penilaian
Seluruh Sub
Kriteria
Jenis alat Telemetri Otomatik Peilskal 0,245
Telemetri berfungsi tetapi
kadang-kadang tidak bisa
Pilih baris ini bila telemetri
mengirim data atau data tidak Telemetri tidak berfungsi
Telemetri berfungsi baik
sesuai dengan nilai yang
sebenarnya

Kondisi alat AWLR berfungsi tetapi kadang- 0,185


kadang macet, atau tidak dapat
Pilih baris ini bila AWLR merekam muka air rendah,
AWLR tidak berfungsi
AWLR berfungsi baik atau tidak dapat merekam data
dengan benar karena sumuran
banyak lumpur

Peilskal tidak terbaca/rusak


Peilskal dapat terbaca dengan Peilskal tidak terbaca sama
Kondisi Peilskal pada muka air tertentu. 0,127
baik sekali karena rusak
Misalnya pada muka air rendah

Sulit, pengamat harus turun ke


Pada muka air tertentu sulit sungai untuk membaca, atau
dibaca. Misalnya pada muka air pengamat harus ke seberang pos
rendah, aliran berpindah untuk dapat membaca peilskal
Pembacaan peilskal Mudah 0,137
sehingga muka air tidak pada saat banjir, atau aliran
terbaca di alat, atau alat selalu berubah setiap terjadi
menggantung banjir, atau pada saat banjir
aliran melimpah

Ada tetapi kurang berfungsi


Ada dan berfungsi dengan baik, dengan baik, tidak semua
artinya setiap ada perbaikan, tercatat dengan baik. Artinya
Logbook alat Tidak ada 0,058
perubahan-perubahan, perbaikan-perbaikan,
kontrol, tamu selalu dicacat perubahan-perubahan, kontrol,
tamu tidak selalu dicacat

Kadang-kadang tidak tepat


Pilih baris ini kalau AWLR waktu karena persediaan
Tepat waktu grafik habis sehingga grafik Sering tidak tepat waktu
Penggantian grafik (AWLR) atau untuk rekaman 1 minggu
Setting alat telemetri apabila digunakan 2 minggu 0,149
terjadi ketidaksesuaian
Pilih baris ini kalau Kadang-kadang, karena Tidak tepat waktu karena
TelemetriTepat waktu begitu mandor tidak menguasai menunggu petugas yang
terjadi ketidaksesuaian setting alat mengusai setting alat

Suku cadang : 1. AWLR (kertas


grafik, tinta, oli) 2. Telemetri (aki Ada dan lengkap Ada tetapi kurang lengkap Tidak ada 0,099
kering, pulsa) 3. Peilskal cadangan
Total Hasil
Kinerja Pengamat 0,248 Penilaian
Seluruh Sub
Kriteria
Integritas (disiplin, jujur, dan
Ya Tidak 0,086
loyal)
Mencatat data, kejadian penting,
Ya Kadang-kadang Tidak 0,185
dan kerusakan alat pada form

Kemampuan mengoperasikan pos? Mampu Kurang mampu Tidak mampu 0,418

Kelengkapan peralatan untuk


Ada Ada dan tidak lengkap Tidak ada 0,058
pengamat
Tersimpan baik, mudah dicari, Tersimpan dengan baik,
Pengarsipan data muka air Belum tertata 0,068
dibuat barchart mudah dicari
Pembacaan tinggi muka air pada
grafik (AWLR) di cek dengan Ya, selalu terutama pada saat
peilskal? atau inisiatif mandor pemasangan dan pembukaan
untuk melaporkan kinerja pos (AWLR), mandor selalu Kadang - kadang Tidak pernah 0,185
Telemetri yg tidak jalan atau melaporkan setiap ada
inisiatif mandor melaporkan kerusakan alat (Telemetri)
kerusakan peilskal
Total penilaian
Total penilaian
seluruh kategori
Kategori Penilaian Baik

Keterangan Kategori Penilaian


Baik : Nilai total penilaian > 2,333
Meragukan : Nilai total penilaian (1,666 - 2,333)
Jelek : Nilai total penilaian < 1,666
FORMULIR KENDALI MUTU
3. Formulir Kendali Mutu Pos Klimatologi POS KLIMATOLOGI
Nama Pos :
Jenis Pos :
Lokasi Pos :
Koordinat Pos :
Nama Petugas Penilai Lapangan :

Kondisi Bobot (Hasil AHP)


Hasil (Bobot Total
Kriteria Sub Kriteria Check Check Check Hasil
Baik Sedang Buruk Kategori Sub Kategori x AHP) penilaian
(3) (2) (1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Isi dengan Isi dengan Isi dengan
tanda tanda tanda Sesuai dengan Bobot kategori
check list check list check list nilai kolom pada kolom 9 x
(√) sesuai (√) sesuai (√) sesuai check (kolom (10x11) total hasil
dengan dengan dengan 4/kolom penilaian pada
kondisi di kondisi di kondisi di 6/kolom 8) kolom 12
lapangan lapangan lapangan

Total Hasil
Penilaian
Kondisi dan Kesesuaian Pos Klimatologi 0,119
Seluruh Sub
Kriteria
Penghalang bangunan Penghalang bangunan/ pohon
Penghalang bangunan dan pohon
dan pohon berada pada berada terlalu dekat bahkan sangat
Jarak pos terhadap penghalang bangunan / berada pada posisi jarak didalam
jarak posisi diluar batas dekat sekali dengan Pos dan
pohon minimal standar 10h (10 kali batas radius standar 10h (h=tinggi 0,229
radius yang diijinkan menggangu kinerja peralatan serta
ketinggian penghalang) bangunan atau pohon), tetapi tidak
standar 10h (h=tinggi dikhawatirkan sebagi penyebab
menggangu kinerja peralatan
bangunan atau pohon) anomali data

Pos klimatologi tidak lengkap Terlalu luas atau terlalu kecil


Ukuran pos klimatologi
Ukuran lingkungan pos standar minimal 6x10 minimal 2x4 meter persegi atau (sepanjang mengganggu kinerja
lengkap minimal 6x10 0,06
meter persegi seluas minimal pos klimatologi peralatan serta monitoring data
meter persegi
telemetering iklim)
Minimal Terdapat 4
Peralatan Iklim (Suhu,
Terdapat 3 sampai dengan 1 Semua peralatan dalam kondisi tidak
Jumlah peralatan klimatologi Kecepatan Angin, 0,119
peralatan iklim berfungsi dengan baik
Sunshine Recorder,
Kelembaban)
Kerapatan alat tidak memenuhi
Kerapatan antar alat kriteria pedoman namun
Kerapatan antar alat (sesuai pedoman Pd M-
sesuai dengan pedoman disesuaikan dengan skala ukuran Jarak antar alat terlalu dekat 0,115
19-1995-03)
Pd M-19-1995-03 minimal pos klimatologi (2x4
meter)

Posisi lokasi pos klimatologi terhadap posisi Dekat dan mudah


Cukup Jauh dan mudah dijangkau Jauh dan medan sulit dijangkau 0,051
rumah pengamat/penjaga pos dijangkau

Kebersihan pos klimatologi Relatif bersih Kurang bersih Tidak terawat 0,104

Ada, terawat dan berada Ada, tidak terawat dan atau tidak
Kartu pembangunan pos klimatologi Tidak ada 0,072
di lokasi stasiun berada di lokasi stasiun

Informasi lengkap
Informasi data pos secara administrasi dan Hanya salah satu informasi
meliputi data secara Tidak ada informasi sama sekali 0,065
DAS Administrasi atau DAS
administrasi dan DAS
Cenderung mengundang ketidak-
Keamanan Vandalisme Aman dari vandalisme Tidak aman dari vandalisme 0,049
aman-an dari vandalisme

Pagar mengeliling
lingkungan pos, fondasi
Ada bagian/sebahagian pagar yang
tiang pagar terawat,
rusak/ hancur berkarat, fondasi
pintu dapat dibuka
rusak sehingga tiang pagar mulai
tutup dengan mudah
roboh, pintu sulit dibuka tutup dan
dan dipasang kunci yang
tidak terpasang kunci atau
mudah dibuka dan
Kondisi pagar sekeliling pos terpasang kunci yang sulit dibuka TIdak ada pagar 0,044
ditutup, pagar dapat
ditutup, pagar permanen kurang
melewatkan hembusan
mengalirkan hembusan angin,
aliran angin, dapat
tidak dapat mencegah
mencegah
hewan/unggas masuk, cenderung
hewan/unggas masuk,
mengundang sikap vandalisme
dapat mencegah
sementara sikap
Fasilitas penangkal-penangkap- pengukur Ada, lengkap, terawat Ada, tidak lengkap, tidak terawat
Tidak ada 0,024
intensitas petir dan berfungsi dan sebagian berfungsi
Ada (baterai kering, Ada tetapi hanya salah satu dari
Catu daya listrik (power supply) UPS, solar Cell, dekat baterai kering, UPS, solar Cell, Tidak ada 0,028
PLN, Genset kecil) dekat PLN, Genset kecil
Fasilitas telekomunikasi (radio-telepon-
Ada lengkap Hanya ada salah satu saja Tidak ada 0,04
internet)
Total Hasil
Penilaian
Kondisi Peralatan Klimatologi 0,611
Seluruh Sub
Kriteria
Total
Penilaian
Suhu 0,226
Seluruh Item
Sub Kriteria
Total
Penilaian
a Termometer Maksimum 0,084
Setiap Item
Sub Kriteria
Tulisan angka pudar (tidak terbaca
Angka pada Termometer Terbaca dengan jelas Tulisan angka tersamar-samar sama sekali)/ tidak ada alat/ alat 0,122
tidak berfungsi

Sedikit miring (dengan


sudut 2.5o-5o) untuk
psychometer biasa, jika Posisi terlalu miring/ tidak ada alat/
Pemasangan alat Posisi mendatar 0,295
bukan psychometer alat tidak berfungsi
biasa disesuaikan
dengan cara kerjanya

Air raksa tidak bekerja dengan baik


Air raksa bekerja dan Terdapat gelembung udara di air
(> 5 tahun terakhir atau tidak pernah
Kondisi air raksa terkalibrasi dengan baik raksa (terkalibrasi (2 - 5 tahun 0,583
dikalibrasi/ tidak ada alat/alat tidak
(2 tahun terakhir) terakhir)
berfungsi
Total
Penilaian
b Termometer Minimum 0,084
Setiap Item
Sub Kriteria
Tulisan angka pudar (tidak terbaca
Angka pada Termometer Terbaca dengan jelas Tulisan angka tersamar-samar sama sekali)/ tidak ada alat/alat 0,122
tidak berfungsi
Posisi mendatar untuk
psychometer biasa, jika
Posisi terlalu miring/ tidak ada alat/
Pemasangan alat bukan psychometer Sedikit miring 0,295
alat tidak berfungsi
biasa disesuaikan
dengan cara kerjanya
Air alkohol tidak bekerja dengan
Air alkohol bekerja dan Terdapat gelembung udara di air
baik (> 5 tahun terakhir atau tidak
Kondisi air alkohol terkalibrasi dengan baik alkohol (terkalibrasi (2 - 5 tahun 0,583
pernah dikalibrasi/ tidak ada
(2 tahun terakhir) terakhir)
alat/alat tidak berfungsi
Total
c Termograf 0,426 Penilaian
Setiap Item
Teratur, tetapi terpasang tidak Pemasangan grafik tidak teratur/
Pemasangan kertas grafik Teratur dan tepat waktu 0,132
tepat tidak ada alat
Tinta terisi dan tidak Tinta terisi, namun luber saat Tinta kering atau habis/ tidak ada
Kondisi tinta pena 0,279
luber saat mencatat mencatat alat
Berfungsi baik Berfungsi tidak baik (tidak
Kondisi sensor (dikalibrasi dengan alat dikalibrasi dengan alat manual)/ 0,59
manual) tidak ada alat
Total
Penilaian
d Termometer Bola Basah 0,169
Setiap Item
Sub Kriteria
Tulisan angka pudar (tidak terbaca
Angka pada Termometer Terbaca dengan jelas Tulisan angka tersamar-samar sama sekali)/ tidak ada alat/alat 0,129
tidak berfungsi
Kain di ujung sensor tidak selalu
Kain di ujung sensor dalam kondisi
Selalu dalam kondisi dalam kondisi saturated
Ujung sensor kering/ tidak ada alat/alat tidak 0,369
saturated (pengamat lupa memberi air pada
berfungsi
kain)
Air alkohol tidak bekerja dengan
Air alkohol bekerja dan Terdapat gelembung udara di air
baik (> 5 tahun terakhir atau tidak
Kondisi air alkohol terkalibrasi dengan baik alkohol (terkalibrasi (2 - 5 tahun 0,393
pernah dikalibrasi/ tidak ada
(2 tahun terakhir) terakhir)
alat/alat tidak berfungsi
Posisi termometer Tegak lurus Tidak tegak lurus/ tidak ada alat 0,11
Total
Penilaian
e Termometer Bola Kering 0,238
Setiap Item
Sub Kriteria
Tulisan angka pudar (tidak terbaca
Angka pada Termometer Terbaca dengan jelas Tulisan angka tersamar-samar sama sekali)/ tidak ada alat/alat 0,206
tidak berfungsi

Air raksa tidak bekerja dengan baik


Air raksa bekerja dan Terdapat gelembung udara di air
(> 5 tahun terakhir atau tidak pernah
Kondisi air raksa terkalibrasi dengan baik raksa (terkalibrasi (2 - 5 tahun 0,165
dikalibrasi/ tidak ada alat/alat tidak
(2 tahun terakhir) terakhir)
berfungsi
Posisi termometer Tegak lurus Tidak tegak lurus/ tidak ada alat 0,629
Total
Penilaian
Higrograf 0,138
Seluruh Item
Sub Kriteria
Teratur, tetapi terpasang tidak Pemasangan grafik tidak teratur/
Pemasangan kertas grafik Teratur dan tepat waktu 0,122
tepat tidak ada alat
Tinta terisi dan tidak Tinta terisi, namun luber saat Tinta kering atau habis/ tidak ada
Kondisi tinta pena 0,295
luber saat mencatat mencatat alat
Berfungsi baik Berfungsi tidak baik (tidak
Kondisi sensor (dikalibrasi dengan alat dikalibrasi dengan alat manual)/ 0,583
manual) tidak ada alat
Total
Penilaian
Radiasi Matahari 0,127
Seluruh Item
Sub Kriteria
Total
Penilaian
a Campbell Stokes 0,5
Setiap Item
Sub Kriteria
Pemasangan dudukan Pemasangan dudukan dengan nipo
Posisi kedudukan alat dengan nipo dilakukan tidak dilakukan dengan benar/ tidak 0,115
dengan benar ada alat
Arah alat (utara-selatan)
Arah alat (utara-selatan) dan posisi
dan posisi (derajat
(derajat lintang-bujur) kurang tepat
Posisi arah alat lintang-bujur) sesuai 0,293
dengan posisi pos klimatologi
dengan posisi pos
sebenarnya./ tidak ada alat
klimatologi sebenarnya

Pemasangan pias
disesuaikan dari waktu Pemasangan pias disesuaikan dari
ke waktu (disesuaikan waktu ke waktu (disesuaikan Pemasangan pias terkadang tidak
dengan posisi belahan dengan posisi belahan bumi, waktu disesuaikan dari waktu ke waktu
Pemasangan kertas pias bumi, waktu dan bulan). dan bulan) namun masih (disesuaikan dengan posisi belahan 0,179
Pelaksanaan menghasilkan pembakaran pias bumi, waktu dan bulan)/ tidak ada
pengukuran pias yang tidak sesuai dengan garis alat
konsisten pada rentang bakar pias.
jam yang sama.

Bersih dan menerima Bola gelas secara keseluruhan


Bola gelas sedikit tertutup dengan
Kondisi bola gelas cahaya matahari dengan tertutup dengan kotoran/ tidak ada 0,413
jamur
baik alat
Total
Penilaian
b Aktinograf 0,5
Setiap Item
Sub Kriteria
Pemasangan dudukan Pemasangan dudukan dengan nipo
Posisi kedudukan alat dengan nipo dilakukan tidak dilakukan dengan benar/ tidak 0,088
dengan benar ada alat
Teratur, tetapi terpasang tidak Pemasangan grafik tidak teratur/
Pemasangan kertas grafik Teratur dan tepat waktu 0,174
tepat idak ada alat
Tinta terisi dan tidak Tinta terisi, namun luber saat Tinta kering atau habis/ tidak ada
Kondisi tinta pena 0,185
luber saat mencatat mencatat alat
Bola gelas dan bimetal secara
Bersih dan menerima Bola gelas dan bimetal sedikit
Kondisi bola gelas dan kondisi sensor keseluruhan tertutup dengan
cahaya matahari dengan tertutup dengan jamur atau embun 0,553
bimetal kotoran dan embun air/ tidak ada
baik air
alat
Total
Penilaian
Angin 0,089
Seluruh Item
Sub Kriteria
Total
Anemometer pada ketinggian 2 Penilaian
a 0,281
meter diatas tanah Setiap Item
Sub Kriteria
Dalam kondisi baik dan Dalam kondisi tidak baik (bentuk
Kondisi cup angin 0,201
tidak karatan cup tidak sempurna)/ tidak ada alat

Bergerak tersendat-sendat/ tidak


Kondisi counter speedometer Bergerak lancar 0,14
ada alat
> 5 tahun terakhir atau tidak
Apakah alat terkalibrasi? Ya, 2 tahun terakhir Ya, 2-5 tahun terakhir 0,464
dikalibrasi/ tidak ada alat
Bergerak tersendat-sendat/ tidak
Putaran as cup Bergerak lancar 0,195
ada alat
Total
Anemometer pada ketinggian 50 cm Penilaian
b 0,441
diatas panci Setiap Item
Sub Kriteria
Dalam kondisi baik dan Dalam kondisi tidak baik (bentuk
Kondisi cup angin 0,177
tidak karatan cup tidak sempurna)/ tidak ada alat

Bergerak tersendat-sendat/ tidak


Kondisi counter speedometer Bergerak lancar 0,123
ada alat
> 5 tahun terakhir atau tidak
Apakah alat terkalibrasi? Ya, 2 tahun terakhir Ya, 2-5 tahun terakhir 0,528
dikalibrasi/ tidak ada alat
Bergerak tersendat-sendat/ tidak
Putaran as cup Bergerak lancar 0,172
ada alat
Total
Anemometer pada ketinggian 10 Penilaian
c 0,139
meter diatas tanah Setiap Item
Sub Kriteria
Dalam kondisi baik dan Dalam kondisi tidak baik (bentuk
Kondisi cup angin 0,177
tidak karatan cup tidak sempurna)/ tidak ada alat

> 5 tahun terakhir atau tidak


Apakah alat terkalibrasi? Ya, 2 tahun terakhir Ya, 2-5 tahun terakhir 0,528
dikalibrasi/ tidak ada alat
Bergerak tersendat-sendat/ tidak
Kondisi counter speedometer Bergerak lancar 0,123
ada alat
Bergerak tersendat-sendat/ tidak
Putaran as cup Bergerak lancar 0,172
ada alat

Selubung kotor/kusam dan


Selubung terawat dan
beberapa bagian telah sobek serta
tidak sobek serta
terpasang pada as tiang, tetapi Tidak ada/ ada tetapi tidak
d Selubung Arah Angin terpasang pada as tiang 0,069
kurang lancar untuk berputar berfungsi/ tidak ada alat
yang mudah berputar
bolak-balik 360 derajat, as kurang
bolak-balik 360 derajat
minyak pelumas

Jarum penunjuk arah


Jarum penunjuk arah bengkok
dan sudut pengarah
/patah dan sudut pengarah
terawat dan terpasang
sobek/bengkok dan terpasang Tidak ada/ ada tetapi tidak berfungsi
pada as tiang yang
e Penunjuk Arah Angin Otomatik pada as tiang yang kurang lancar serta terkalibrasi atau bahkan tidak 0,069
mudah berputar bolak-
berputar bolak-balik 360 derajat, terkalibrasi/ tidak ada alat
balik 360 derajat dan
as kurang minyak pelumas dan
terkalibrasi 2 tahun
terkalibrasi 2-5 tahun terakhir
terakhir
Total
Penilaian
Evapo 0,284
Seluruh Item
Sub Kriteria
Total
Penilaian
a Panci Tipe A 0,568
Setiap Item
Sub Kriteria
Tidak karatan, bebas
Karatan dan sedikit terdapat Karatan dan sangat kotor dan cat
Kondisi panci dari kotoran dan cat 0,5
kotoran dan cat selain silver selain silver/ tidak ada alat
berwarna silver
Rata, kondisinya baik, Rata, tetapi dalam kondisi kropos Tidak rata dan cat selain putih/ tidak
Dudukan panci 0,18
cat berwarna putih dan cat selain putih ada alat

Jenis material dibawah dudukan panci Rumput Tanah Beton/ tidak ada alat 0,217

Terdapat termometer apung? Ya Tidak/ tidak ada alat 0,103


Total
Termometer Apung (Maksimum & Penilaian
b 0,145
Minimum) Setiap Item
Sub Kriteria
Tulisan angka pudar (tidak terbaca
Angka pada termometer Terbaca dengan jelas Tulisan angka tersamar-samar 0,207
sama sekali)/ tidak ada alat

Dalam kondisi terapung


Pemasangan alat Sedikit tenggelam 0,188
dengan baik
Apakah tersedia magnet?? Tersedia Tidak tersedia/ tidak ada alat 0,096
Air raksa bekerja Terdapat gelembung udara di air Air raksa tidak bekerja dengan baik/
Kondisi air raksa 0,509
dengan baik raksa tidak ada alat
Total
Penilaian
c Hook Gauge 0,287
Setiap Item
Sub Kriteria
Kebersihan tabung skala Bersih Tidak bersih/ tidak ada alat 0,25
Skala pada hook / wadah bervolume/
Skala jelas terbaca Skala dalam kondisi samar-samar Skala tidak terbaca/ tidak ada alat 0,75
mistar
Total
Penilaian
Hujan 0,063
Seluruh Item
Sub Kriteria
Total
Penilaian
a Penakar Hujan Manual 0,551
Setiap Item
Sub Kriteria
Tidak berkarat dan
Berkarat, tetapi tidak bocor (perlu Corong bocor dan penyok/ tidak ada
Kondisi corong tidak bocor dan tidak 0,174
pengecatan), sedikit penyok alat
penyok
Gelas ukur sudah benar
Gelas ukur benar, tetapi angka Pemilihan gelas ukur salah dan
Gelas ukur dan kondisinya baik 0,068
bacaan pudar kondisinya tidak baik/ tidak ada alat
(skala terbaca)
Baik, dan tidak berkarat
Berkarat dan pengeluaran air
Kondisi kran (air keluar dengan Kran rusak 0,108
tersendat
lancar)
> 5 tahun terakhir atau tidak
Apakah alat terkalibrasi? Ya, 2 tahun terakhir Ya, 2-5 tahun terakhir 0,214
dikalibrasi/ tidak ada alat
Alat tegak, dan tinggi
Posisi alat Alat sedikit miring (<10o) Alat miring (>10o)/ tidak ada alat 0,437
alat 1.2 m
Total
Penilaian
b Penakar Hujan Otomatik 0,449
Setiap Item
Sub Kriteria
Tidak berkarat dan Berkarat, tetapi tidak bocor (perlu
Kondisi corong Corong bocor/ tidak ada alat 0,252
tidak bocor pengecatan)

Gelas ukur sudah benar Gelas ukur benar, tetapi angka Pemilihan gelas ukur salah dan
Gelas ukur 0,059
dan kondisinya baik bacaan pudar kondisinya tidak baik/ tidak ada alat

Posisi alat Alat tegak Alat sedikit miring (<10o) Alat miring (>10o) 0,148

Teratur dan tepat sesuai Teratur, tetapi terpasang tidak Pemasangan grafik tidak teratur/
Pemasangan kertas grafik 0,098
waktu tepat tidak ada alat

Tinta terisi dan terekam


Tinta terisi, namun tidak terekam Tinta kering atau habis/ tidak ada
Kondisi tinta pena secara baik (tidak luber 0,162
secara baik (luber saat mencatat) alat
saat mencatat)

Kondisi jam (sensor) Berfungsi baik Tidak berfungsi baik/ tidak ada alat 0,281
Total
Penilaian
Barograf 0,037
Seluruh Item
Sub Kriteria
Pemasangan kertas grafik 0,212
Teratur, tetapi terpasang tidak Pemasangan grafik tidak teratur/
Kondisi tinta pena Teratur dan tepat waktu 0,182
tepat tidak ada alat
Tinta terisi dan tidak Tinta terisi, namun luber saat
Kondisi sensor Tinta kering atau habis 0,606
luber saat mencatat mencatat
Total
Penilaian
Sangkar Meteo 0,036
Seluruh Item
Sub Kriteria
Kondisi baik, kayu tidak Kondisi baik, sedikit keropos dan
Kondisi sangkar meteo Kondisi rusak/ tidak ada alat 0,613
keropos dan cat putih tidak di cat putih
Menghadap utara- Tidak menghadap utara-selatan/
Posisi sangkar meteo 0,387
selatan tidak ada alat
Total Hasil
Penilaian
Kondisi Pengamat Pos Klimatologi 0,27
Seluruh Sub
Kriteria
Sehat jasmani dan rohani Sehat Kurang sehat Tidak sehat 0,048
Disiplin Ya Kurang Tidak 0,149
Ya (dilihat dari hasil
Jujur Kurang Tidak 0,261
pengamatan data)
Ya (dapat membaca dan Kurang (dapat membaca, dan
Dapat membaca dan menulis, namun
Dapat membaca dan menulis? menulis dengan baik menulis, namun tulisan kurang 0,085
tulisan sulit dibaca
dan rapih) rapih)

Kemampuan untuk mengoperasikan alat


Mampu Kurang mampu Tidak mampu 0,222
klimatologi

Kelengkapan peralatan untuk mandor Ada Ada dan tidak lengkap Tidak ada 0,082

Kelancaran pembayaran honor Lancar Kadang-kadang tidak lancar Tidak lancar 0,082

Tersimpan baik, mudah Tersimpan dengan baik, mudah


Pengarsipan data Belum tertata 0,071
dicari, dibuat barchart dicari
Total
penilaian
Total Penilaian
seluruh
kategori
Kategori Penilaian Baik

Keterangan Kategori Penilaian


Baik : Nilai total penilaian > 2,333
Meragukan : Nilai total penilaian (1,666 - 2,333)
Buruk : Nilai total penilaian < 1,666
C. CONTOH PERHITUNGAN METODE STUDI RASIONALISASI JARINGAN POS
HIDROLOGI

Contoh 1

METODE KAGAN

Data dan Informasi yang Tersedia:


 Luas DAS Citarum Hulu = 1.828 Km2.
 Tersedia data pos curah hujan 19 tahun terakhir dan layak digunakan untuk
analisis selanjutnya sebanyak 20 pos.

Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi dilakukan dengan menggunakan data hujan bulanan di
masing-masing pos. Tujuan dari perhitungan ini adalah untuk mengetahui
hubungan korelasi antara pos curah hujan seperti terlihat pada contoh yang ada
di Tabel 7.

Tabel 7. Contoh Perhitungan Koefisien Korelasi di DAS Citarum Hulu


Cisondari Pasir Jambu

Dago Pakar - Bengkok


Cipanas Pangalengan
Cipaku - Paseh

Kayu Ambon

Margahayu I
Kertamanah

Tanjungsari
Cibeureum

Rancaekek
Cicalengka

Cikancung

Cipeusing

Lembang
Ciherang

Cileunca
Cidurian

Jatiroke

Cibeureum 1.00
Cicalengka 0.43 1.00
Cidurian 0.50 0.70 1.00
Ciherang 0.46 0.70 0.64 1.00
Cikancung 0.44 0.76 0.38 0.68 1.00
Cileunca 0.53 0.69 0.53 0.64 0.65 1.00
Cipaku - Paseh 0.49 0.75 0.71 0.76 0.68 0.69 1.00
Cipanas Pangalengan 0.42 0.77 0.72 0.75 0.61 0.82 0.79 1.00
Cipeusing 0.34 0.53 0.53 0.43 0.39 0.59 0.60 0.56 1.00
Cisondari Pasir Jambu 0.25 0.36 0.73 0.69 0.37 0.27 0.32 0.22 0.18 1.00
Dago Pakar - Bengkok 0.48 0.59 0.67 0.71 0.51 0.56 0.64 0.64 0.44 0.24 1.00
Jatiroke 0.28 0.47 0.50 0.38 0.51 0.38 0.55 0.46 0.22 0.22 0.22 1.00
Kayu Ambon 0.40 0.59 0.45 0.59 0.58 0.62 0.62 0.53 0.55 0.46 0.64 0.14 1.00
Kertamanah 0.54 0.74 0.70 0.77 0.66 0.83 0.74 0.85 0.57 0.32 0.65 0.38 0.66 1.00
Lembang 0.38 0.52 0.52 0.63 0.57 0.55 0.56 0.60 0.48 0.37 0.67 0.25 0.73 0.56 1.00
Margahayu I 0.55 0.51 0.66 0.59 0.53 0.54 0.53 0.57 0.44 0.19 0.60 0.26 0.59 0.60 0.56 1.00
Rancaekek 0.49 0.79 0.63 0.73 0.77 0.68 0.79 0.69 0.50 0.31 0.59 0.54 0.61 0.68 0.60 0.56 1.00
Tanjungsari 0.45 0.78 0.62 0.72 0.77 0.69 0.74 0.72 0.55 0.37 0.64 0.47 0.64 0.74 0.68 0.59 0.78 1.00

Jarak Antar Pos


Jarak antar pos curah hujan diukur dari satu pos ke pos yang lain dan
sebaliknya. Tujuan dari perhitungan ini adalah untuk mengetahui jarak antar
pos curah hujan pada DAS Citarum Hulu.

Tabel 8. Contoh Perhitungan Jarak Antar Pos Curah Hujan (Km) di DAS Citarum
Hulu

Cisondari Pasir Jambu

Dago Pakar - Bengkok


Cipanas Pangalengan
Cipaku - Paseh

Kayu Ambon

Margahayu I
Kertamanah

Tanjungsari
Rancaekek
Cicalengka
Cibeureum

Cikancung

Cipeusing

Lembang
Ciherang

Cileunca
Cidurian

Jatiroke
Cibeureum 0.0
Cicalengka 25.6 0.0
Cidurian 27.0 6.4 0.0
Ciherang 20.3 8.6 14.1 0.0
Cikancung 23.8 24.4 19.8 27.3 0.0
Cileunca 14.7 26.2 30.6 17.8 35.6 0.0
Cipaku - Paseh 18.2 20.4 17.1 21.9 6.1 29.6 0.0
Cipanas Pangalengan 9.9 24.2 27.9 16.4 31.1 4.8 25.0 0.0
Cipeusing 48.4 22.8 22.7 29.8 40.9 47.3 39.5 46.3 0.0
Cisondari Pasir Jambu 11.8 13.9 15.7 10.0 19.9 16.8 13.9 13.0 36.6 0.0
Dago Pakar - Bengkok 36.9 11.7 10.8 19.8 29.6 37.6 27.7 35.9 11.9 25.2 0.0
Jatiroke 31.7 19.4 13.1 26.0 12.7 39.8 14.8 36.1 29.7 23.1 19.6 0.0
Kayu Ambon 41.5 16.5 14.8 24.7 32.3 42.5 31.2 40.8 8.7 29.9 4.9 21.1 0.0
Kertamanah 1.3 26.8 28.1 21.5 24.0 15.5 18.5 10.9 49.5 12.9 38.0 32.3 42.6 0.0
Lembang 40.4 15.3 13.9 23.4 31.8 41.2 30.4 39.5 9.1 28.7 3.6 20.9 1.4 41.5 0.0
Margahayu I 43.6 19.2 16.6 27.6 32.4 45.4 32.0 43.4 9.8 32.0 7.9 20.5 3.5 44.6 4.8 0.0
Rancaekek 29.2 22.1 16.3 27.3 7.7 39.1 11.2 34.9 35.0 22.4 24.4 5.5 26.3 29.6 26.0 25.9 0.0
Tanjungsari 34.8 21.2 14.8 28.3 15.4 42.7 17.9 39.0 28.8 26.0 19.6 3.2 20.3 35.4 20.4 19.2 7.8 0.0

Perhitungan Parameter Kagan


Berdasarkan hasil perhitungan jarak antar pos dan koefisien korelasi masing-
masing pos curah hujan dapat dibuat grafik hubungan antara jarak dan
koefisien korelasi seperti pada Gambar 14.

1.00
0.90
0.80
0.70
Koefisien Korelasi

Citarum hulu
0.60
0.50 prediksi

0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
0 10 20 30 40 50
Jarak (Km)

Gambar 14. Contoh Grafik Hubungan Antara Koefisien Korelasi dan


Jarak Antar Pos Curah Hujan
Cv Rerata:
Nilai ini merupakan nilai rata-rata dari koefisien varian masing-masing pos
curah hujan yang digunakan dalam analisis. Koefisien varian diperoleh dari nilai
standar deviasi dibagi dengan mean atau nilai rata-rata. Cv Rerata (Koefisien
Varian Rerata) = 0,1496.

r(o):
Nilai ini merupakan koefisien korelasi hujan antar pos diekstrapolasi. Nilai ini
diperoleh dari persamaan yang didapatkan dari grafik hubungan antara koefisien
korelasi dan jarak pos hujan pada Gambar 6.
r(o) = 0,9.

ρ(o):
Nilai ini merupakan radius korelasi yang merupakan jarak antar pos yang mana
korelasi berkurang dengan faktor e. Nilai ini diperoleh dari persamaan yang
didapatkan dari grafik hubungan antara koefisien korelasi dan jarak pos hujan
pada Gambar 6.
ρ(o) = 34.48.

Z1 :
Nilai ini merupakan kesalahan perataan (%).

Z1 = Cv √[1 − r(o) + (0,23 √A )/ d(o) √n ]/ n

Keterangan:
Z1 : Kesalahan perataan dengan skenario 5% dan 10%.
r(o) : Koefisien korelasi antara pos curah hujan diekstrapolasi.
ρ(o) : Radius korelasi, yaitu jarak antar pos, yang mana korelasi berkurang
dengan faktor e.
Cv : Koefisien korelasi.
D : Radius korelasi, yaitu jarak antara pos dimana korelasi berkurang
dengan faktor e.
A : Luas DAS (Km2).
N : Jumlah pos.
Z3 : Kesalahan interpolasi (%).
L : Jarak antar pos (Km).
Z1 : Kesalahan perataan (%).
r(o) : Koefisien korelasi hujan antar pos diekstrapolasi.
Cv : Koefisien variasi hujan bulanan.
A : Luas DAS, dalam km2.
n : Jumlah pos curah hujan yang tersedia.

Z3:
Nilai ini merupakan kesalahan interpolasi (%).

1 r0 A
Z3 = C𝑉 √ [ 1 − 𝑟(0) ] + 0,52 √
3 d0 N

Keterangan:
Z3 : Kesalahan perataan (%).
r(o) : Koefisien korelasi hujan antar pos diekstrapolasi.
d(o) : Radius korelasi, yaitu jarak antar pos, yang mana korelasi berkurang
dengan faktor e.
Cv : Koefisien variasi hujan bulanan.
A : Luas DAS, dalam km2.
N : Jumlah pos curah hujan yang tersedia.

L:
Nilai ini merupakan jarak antar pos (km) atau mewakili nilai panjang sisi pada
segitiga Kagan.

A
L = 1,07 √
n

Keterangan:
L : Jarak antar pos (km).
A : Luas DAS (km2).
n : Jumlah pos curah hujan yang tersedia.
Tabel 9. Jarak Antar Pos Curah Hujan dan Nilai Koefisien Korelasinya
N Z1 Z3 L EN N Z1 Z3 L EN
1 9.29 11.77 45.75 9319.71 31 1.04 5.57 8.22 56.23
2 5.81 10.00 32.35 3307.39 32 1.03 5.53 8.09 53.66
3 4.44 9.11 26.41 1805.49 33 1.01 5.50 7.96 51.28
4 3.68 8.54 22.87 1175.53 34 0.99 5.47 7.85 49.07
5 3.19 8.13 20.46 842.92 35 0.97 5.44 7.73 47.02
6 2.84 7.81 18.68 642.46 36 0.96 5.41 7.62 45.10
7 2.58 7.55 17.29 510.73 37 0.94 5.38 7.52 43.32
8 2.37 7.33 16.17 418.71 38 0.93 5.36 7.42 41.65
9 2.20 7.15 15.25 351.44 39 0.91 5.33 7.33 40.09
10 2.06 6.99 14.47 300.49 40 0.90 5.31 7.23 38.62
11 1.95 6.85 13.79 260.82 41 0.89 5.28 7.14 37.24
12 1.84 6.73 13.21 229.21 42 0.88 5.26 7.06 35.94
13 1.76 6.62 12.69 203.53 43 0.86 5.24 6.98 34.72
14 1.68 6.52 12.23 182.34 44 0.85 5.22 6.90 33.56
15 1.61 6.42 11.81 164.60 45 0.84 5.19 6.82 32.47
16 1.55 6.34 11.44 149.58 46 0.83 5.17 6.75 31.44
17 1.49 6.26 11.10 136.73 47 0.82 5.15 6.67 30.46
18 1.44 6.19 10.78 125.63 48 0.81 5.13 6.60 29.53
19 1.40 6.12 10.50 115.96 49 0.80 5.12 6.54 28.65
20 1.35 6.06 10.23 107.48 50 0.79 5.10 6.47 27.81
21 1.31 6.00 9.98 99.99 51 0.78 5.08 6.41 27.01
22 1.28 5.95 9.75 93.34 52 0.78 5.06 6.34 26.25
23 1.25 5.90 9.54 87.40 53 0.77 5.04 6.28 25.53
24 1.21 5.85 9.34 82.07
25 1.19 5.80 9.15 77.26
26 1.16 5.76 8.97 72.91 99 0.54 4.54 4.60 10.23
27 1.13 5.72 8.80 68.96 100 0.54 4.53 4.57 10.08
28 1.11 5.68 8.65 65.35 101 0.53 4.53 4.55 9.94
29 1.09 5.64 8.50 62.05 102 0.53 4.52 4.53 9.79
30 1.07 5.60 8.35 59.02 103 0.53 4.51 4.51 9.66

Berdasarkan Tabel 9, dapat diketahui jumlah pos curah hujan, tingkat


kesalahan, dan jarak antar pos curah hujan. Dengan Jumlah Pos Sebanyak 20
Pos Hujan maka akan didapat kesalahan interpolasi sebesar 6.06 %, Jika
digunakan jumlah pos sebanyak 15 buah maka akan didapat kesalahan 6.42%,
sedangkan dengan jumlah pos sebanyak 10 buah akan didapat kesalahan
interpolasi sebesar 7%.
Gambar 15. Contoh Distribusi Stasiun Hujan
di DAS Citarum Hulu untuk 10 Km

Gambar 16. Contoh Distribusi Stasiun Hujan


di DAS Citarum Hulu untuk 15 Km
Gambar 17. Contoh Distribusi Stasiun Hujan
di DAS Citarum Hulu untuk 20 Km
Contoh 2

METODE ISOHYET

Langkah-langkah yang dilakukan berdasarkan Metode Isohyet disebut juga


diuraikan sebagai berikut:
4. Memilih pos curah hujan yang akan dianalisis.
5. Menginput data curah hujan tahunan dengan menggunakan data dari pos
curah hujan yang memiliki panjang data lengkap selama minimal 10 tahun
terakhir.
6. Membuat kontur hujan dengan Metode Krigging, IDW ataupun Spline.
7. Lihat hasil kontur hujan yang dihasilkan. Pilih metode yang menghasilkan
kontur hujan yang paling baik.
8. Analisis grup pos hujan yang memiliki karakteristik hujan sama berdasarkan
kontur hujan yang dihasilkan.

9. Beri bobot pos hujan yang tidak memiliki pengaruh terhadap kontur hujan
yang dihasilkan dengan nilai bobot terendah.
Tabel 10. Contoh Hasil Bobot Pos Hujan berdasarkan Isohyet
Nama_Pos LINTANG BUJUR Bobot Multi Korelasi Kagan Kriging Total
Cibeureum -7.19194 107.6767 3 1 1 2 7
Cibiru -6.92389 107.7164 1 2 3 3 9
Cicalengka -6.96889 107.6175 3 3 2 3 11
Cidurian -6.94861 107.6718 2 2 2 3 9
Ciherang -7.03694 107.5803 2 3 3 3 11
Cikancung -7.03806 107.8256 3 3 3 3 12
Cileunca -7.19306 107.5447 3 2 3 3 11
Cipaku - Paseh -7.06194 107.7761 3 3 2 3 11
Cipanas Pangalengan -7.18472 107.5875 3 3 1 2 9
Cipeusing -6.76861 107.5747 3 3 3 3 12
Cisondari Pasir Jambu -7.08861 107.6542 3 3 3 3 12
Dago Pakar - Bengkok -6.86389 107.6244 3 2 2 3 10
Jatiroke -6.92972 107.7881 3 2 1 2 8
Kayu Ambon -6.82083 107.6331 3 3 1 2 9
Kertamanah -7.20083 107.6839 3 3 3 3 12
Lembang -6.83194 107.6272 3 2 1 1 7
Margahayu I -6.80028 107.6567 3 2 3 3 11
Rancaekek -6.96972 107.8167 3 2 2 3 10
Tanjungsari -6.9025 107.7964 3 3 3 3 12
Contoh 3

METODE STEPWISE

Data dan Informasi yang Tersedia:


 Pos duga air otomatis (AWLR) Citarum Dayeuhkolot
Dipengaruhi oleh 10 pos curah hujan antara lain: pos curah Jatiroke,
Cibeureum, Cisondari – Pasir Jambu, Cibiru, Rancaekek, Cipaku – paseh,
Cicalengka, Tanjungsari, Cikancung, Kertamanah

Tabel 11. Contoh Tabel Data Debit Pos AWLR Citarum - Dayeuhkolot dan
Data Curah Hujan Bulanan Pos yang Berpengaruh
Citarum-Dayeuhkolot Cicalengka Cibiru Tanjungsari Jatiroke Rancaekek Cikancung Cipaku Paseh Cisondari - Pasir Jambu Cibeureum Kertamanah
Jan-98 867.3 0 0 415 0 0 0 0 0 0
Feb-98 1958.8 0 0 571 0 0 0 0 0 0
Mar-98 2413.1 0 0 302 0 0 0 0 0 0
Apr-98 2443.8 0 0 293 0 0 0 0 253.7 0
May-98 1593.5 0 0 302 0 0 0 0 207.5 0
Jun-98 1005.7 0 0 341 0 0 0 0 105.2 0
Jul-98 1730.9 0 0 215 0 0 0 0 188.5 0
Aug-98 533.0 0 0 66 0 0 0 0 185 0
Sep-98 549.3 0 0 159 0 0 0 0 117 0
Oct-98 975.0 0 0 284 0 0 0 0 228 0
Nov-98 1680.7 0 0 540 0 0 0 0 472.8 0
Dec-98 1289.2 0 0 415 0 0 0 0 426 0

Tabel 12. Contoh Hasil Rekapitulasi Korelasi Pos AWLR Citarum Dayeuhkolot
dan Pos Curah Hujan yang Berpengaruh
Citarum-Dayeuhkolot
Jatiroke -0.01
Cibeureum 0.12
Cisondari - Pasir Jambu 0.16
Cibiru 0.19
Rancaekek 0.21
Cipaku Paseh 0.21
Cicalengka 0.28
Tanjungsari 0.30
Cikancung 0.30
Kertamanah 0.31
Pos Hujan

0.35

0.30

0.25
Nilai Korelasi

0.20

0.15

0.10

0.05

0.00

-0.05

Gambar 18. Contoh Grafik Hubungan Antara Nilai Korelasi dan


Jumlah Pos Curah Hujan pada Pos AWLR Serenan

Dilakukan pembobotan berdasarkan nilai korelasi yang dihasilkan dengan


memberi bobot nilai kecil untuk pos hujan yang memiliki korelasi yang rendah.
Contoh 4

METODE KENDALI MUTU

1. Pos Curah Hujan


a. Pos Manual tanpa Kran
Kondisi (sesuai dengan kondisi di lapangan) Bobot (Hasil AHP) Hasil
Total
Kriteria Sub Kriteria Check Check Check Sub Bobot (Bobot x
Baik Sedang Buruk Kategori Penilaian
(3) (2) (1) Kategori AHP)
Isi dengan Isi dengan
Isi dengan
tanda tanda
tanda check
check list check list
list (√)
(√) (√)
Kinerja Alat 0,608 2,724 1,656
Posisi Alat tegak √ Alat Miring sedikit ( <±100 ) Alat Miring besar ( >100 ) 0,227 3 0,681
Corong Masih baik tidak berkarat dan tidak Berkarat tapi tidak bocor, sehingga Bocor
√ 0,128 2 0,257
bocor perlu di cat
Fundasi Fundasi masih baik tidak ada yang Fundasi rusak ringan yang masih bisa Fundasi rusak parah
√ 0,059 2 0,118
keropos diperbaiki
Penampung Air Tersedia, kondisi baik dan mampu Tersedia tetapi kondisi tidak memadai Tidak tersedia
√ 0,199 3 0,597
Hujan menampung air hujan maksimal
Pagar 1 Terdapat pagar dengan tinggi 1,2 1 Terdapat pagar dengan tinggi tidak 1 Tidak terdapat pagar

meter 1,2 meter 0,059 1,5 0,089
2 Pagar terbuat dari BRC 2 Pagar tidak terbuat dari BRC √
*Telemetri/Logger Alat berfungsi dengan baik Alat berfungsi tetapi kadang-kadang Alat tidak berfungsi
tidak bisa mengirim/merekam data
√ 0,328 3 0,983
atau hasil rekaman/data tidak sesuai
dengan yang sebenarnya
Lingkungan 0,054 2,586 0,140
Lokasi Pos 1 Pos berada pada kemiringan relatif 1 Pos berada pada kemiringan relatif 1 Pos berada pada kemiringan

(kemiringan lereng, datar dan tanah stabil datar tapi tanah kurang stabil agak curam
jarak antar pos) 2 Jarak pos satu diantara yang 2 Jarak pos satu diantara yang 2 Terdapat pos lainnya yang 0,232 2 0,464

lainnya berada lebih dari 3 Km lainnya berada lebih dari 3 Km berada pada jarak < 3 Km
3 Jauh dari keramaian √ 3 Dekat dengan keramaian 3-
Pohon dan Rumah/ Pada jarak minimal 10 m tidak Pada jarak minimal 10 m terdapat Pada jarak minimal 10 m
Bangunan terdapat pohon dan/atau rumah pohon dan/atau rumah tapi sedikit √ terdapat pohon dan/atau rumah 0,185 2 0,370
dan tidak tinggi yang banyak
Kondisi Kebersihan 1 Tidak terdapat semak belukar 1 Terdapat semak belukar tapi tidak 1 Terdapat semak belukar yang

terlalu tinggi tinggi
2 Peralatan manual dan telemetri 2 Beberapa peralatan manual dan 2 Peralatan manual dan
terhindar dari hal-hal yang dapat telemetri kotor namun masih telemetri kotor dan tidak 0,584 3 1,752
menganggu kinerja alat (debu, √ berfungsi berfungsi
karat, serangga, semak belukar,
ranting)
Pengamat/
Penjaga Pos 0,338 2,870 0,970
Curah Hujan
Pembacaan Baik dan benar dalam membaca nilai Kurang cermat dalam membaca Tidak bisa membaca/tidak
√ 0,133 3 0,398
dibaca
*Pengecekkan Hasil Peralatan telemetri setiap hari dicek Kadang-kadang dicek dan tidak Tidak sama sekali dicek
Pencatatan Alat dan dibandingkan dengan pengukuran √ dibandingkan dengan pengukuran 0,066 3 0,199
manual manual
Pemilihan Gelas Gelas ukur yang digunakan sudah Gelas ukur yang digunakan benar tapi Gelas ukur yang digunakan salah
√ 0,091 3 0,273
Ukur benar dan baik sudah rusak
Pencatatan Hasil pembacaan dicatat dengan Pada hari tertentu tidak dilakukan Hasil pembacaan tidak dicatat
benar seperti yang seharusnya pada pencatatan √ pada hari yang seharusnya 0,133 2 0,266
hari yang sesuai
Kerajinan Pencatatan dilakukan jam 7 pagi Pencatatan dilakukan jam 7 pagi di Jarang dilakukan pencatatan
√ 0,578 3 1,734
setiap hari hanya saat hari hujan
Total Penilaian 2,766

Kategori Penilaian Baik


b. Pos Manual dengan Kran
Kondisi (sesuai dengan kondisi di lapangan) Bobot (Hasil AHP) Hasil
Total
Kriteria Sub Kriteria Check Check Check Sub Bobot (Bobot x
Baik Sedang Buruk Kategori Penilaian
(3) (2) (1) Kategori AHP)
Isi dengan Isi dengan
Isi dengan
tanda tanda
tanda check
check list check list
list (√)
(√) (√)
Kinerja Alat 0,608 2,699 1,641
Posisi Alat tegak 0 0
√ Alat Miring sedikit ( <±10 ) Alat Miring besar ( >10 ) 0,165 3,0 0,495
Kran 1 Masih baik tidak berkarat √ 1 Berkarat 1 Keran rusak
0,143 3,0 0,429
2 Pengeluaran air lancar √ 2 Pengeluaran air tersendat 2 -

Corong Masih baik tidak berkarat dan tidak Berkarat tapi tidak bocor, sehingga Keran Bocor
√ 0,222 2,0 0,443
bocor perlu di cat
Fundasi Fundasi masih baik tidak ada yang Fundasi rusak ringan yang masih Fundasi rusak parah
√ 0,053 3,0 0,159
keropos bisa diperbaiki
Pagar 1 Terdapat pagar dengan tinggi 1,2 m 1 Terdapat pagar dengan tinggi 1 Tidak terdapat pagar

tidak 1,2 meter 0,053 1,5 0,080
2 Pagar terbuat dari BRC √ 2 Pagar tidak terbuat dari BRC 2 -
*Telemetri/Logger Alat berfungsi dengan baik Alat berfungsi tetapi kadang-kadang Alat tidak berfungsi
tidak bisa mengirim/merekam data
√ 0,365 3,0 1,094
atau hasil rekaman/data tidak sesuai
dengan yang sebenarnya
Lingkungan 0,054 2,818 0,152
Lokasi Pos 1 Pos berada pada kemiringan relatif 1 Pos berada pada kemiringan 1 Pos berada pada kemiringan

(kemiringan lereng, datar dan tanah stabil relatif datar tapi tanah kurang agak curam
jarak antar pos) 2 Jarak pos satu diantara yang lainnya 2 stabil
Jarak pos satu diantara yang 2 Terdapat pos lainnya yang 0,232 3,0 0,696
√ √
berada lebih dari 3 Km lainnya berada lebih dari 3 Km berada pada jarak < 3 Km
3 Jauh dari keramaian √ 3 Dekat dengan keramaian 3 -
Pohon dan Rumah/ Pada jarak minimal 10 m tidak terdapat Pada jarak minimal 10 m terdapat Pada jarak minimal 10 m
Bangunan pohon dan/atau rumah pohon dan/atau rumah tapi sedikit √ terdapat pohon dan/atau 0,185 2,0 0,370
dan tidak tinggi rumah yang banyak
Kondisi kebersihan 1 Tidak terdapat semak belukar 1 Terdapat semak belukar tapi 1 Terdapat semak belukar

tidak terlalu tinggi yang tinggi
2 Peralatan manual dan telemetri 2 Beberapa peralatan manual dan 2 Peralatan manual dan
0,584 3,0 1,752
terhindar dari hal-hal yang dapat telemetri kotor namun masih telemetri kotor dan tidak

menganggu kinerja alat (debu, karat, berfungsi berfungsi
serangga, semak belukar, ranting)
Pengamat/
Penjaga Pos 0,338 2,912 0,984
Curah Hujan
Pembacaan Baik dan benar dalam membaca nilai Kurang cermat dalam membaca Tidak bisa membaca/tidak
√ 0,133 3,0 0,398
dibaca
*Pengecekkan hasil Peralatan telemetri setiap hari dicek Kadang-kadang dicek dan tidak Tidak sama sekali dicek
pencatatan alat dan dibandingkan dengan pengukuran √ dibandingkan dengan pengukuran 0,066 3,0 0,199
manual manual
Pemilihan Gelas Gelas ukur yang digunakan sudah benar Gelas ukur yang digunakan benar Gelas ukur yang digunakan
√ 0,091 2,0 0,182
Ukur dan baik tapi sudah rusak salah
Pencatatan Hasil pembacaan dicatat dengan benar Pada hari tertentu tidak dilakukan Hasil pembacaan tidak dicatat
seperti yang seharusnya pada hari yang √ pencatatan pada hari yang seharusnya 0,133 3,0 0,398
sesuai
Kerajinan Pencatatan dilakukan jam 7 pagi setiap Pencatatan dilakukan jam 7 pagi di Jarang dilakukan pencatatan
√ 0,578 3,0 1,734
hari hanya saat hari hujan
Total Penilaian 2,777

Kategori Penilaian Baik


c. Pos Otomatis (Siphon)
Kondisi (sesuai dengan kondisi di lapangan) Bobot (Hasil AHP) Hasil
Total
Kriteria Sub Kriteria Check Check Check Sub Bobot (Bobot x
Baik Sedang Buruk Kategori Penilaian
(3) (2) (1) Kategori AHP)
Isi dengan
Isi dengan Isi dengan
tanda
tanda check tanda check
check list
list (√) list (√)
(√)

Kinerja Alat 0,608 2,793 1,698


Posisi Alat tegak √ Alat Miring sedikit ( <±100 ) Alat Miring besar ( >100 ) 0,059 3,0 0,177
Pemasangan Kertas Teratur dan tepat sesuai waktu Teratur, tetapi terpasang tidak tepat Pemasangan grafik tidak teratur/
√ 0,110 2,0 0,220
Grafik tidak ada alat
Kondisi Tinta Pena Tinta terisi dan terekam secara baik Tinta terisi, namun tidak terekam secara Tinta kering atau habis/tidak ada
√ 0,141 3,0 0,423
(tidak luber saat mencatat) baik (luber saat mencatat) alat
Kondisi Corong Tidak berkarat, tidak bocor dan Berkarat tapi tidak bocor, sehingga Corong bocor atau mampet
√ 0,166 3,0 0,498
saringan bersih dari kotoran pengecatan) dan saringan kotor
Kondisi Siphon Berfungsi baik, bersih dan terkalibrasi Berfungsi tetapi terdapat kotoran atau Tidak berfungsi (rusak)
√ leher angsa telah diganti dengan bahan 0,086 3,0 0,258
lain
Kondisi Jam Berfungsi baik (terkalibrasi) Tidak berfungsi baik (hasil kalibrasi Tidak berfungsi (jam mati)
√ 0,097 2,0 0,194
tidak sesuai)
Fundasi Fundasi masih baik tidak ada yang Fundasi rusak ringan yang masih bisa Fundasi rusak parah
√ 0,046 3,0 0,138
keropos diperbaiki
Penampung Air Tersedia, kondisi baik dan mampu Tersedia tetapi tidak memadai Tidak tersedia
√ 0,076 3,0 0,228
Hujan menampung air hujan maksimal
Pagar 1 Terdapat pagar dengan tinggi 1,2 1 Terdapat pagar dengan tinggi tidak 1 Tidak terdapat pagar

meter dengan dilengkapi kunci 1,2 meter 0,036 3,0 0,108
2 Pagar terbuat dari BRC √ 2 Pagar tidak terbuat dari BRC 2 -
Telemetri/Logger Alat berfungsi dengan baik Alat berfungsi tetapi kadang-kadang Alat tidak berfungsi
tidak bisa mengirim/merekam data atau
√ 0,183 3,0 0,549
hasil rekaman/data tidak sesuai dengan
yang sebenarnya
Lingkungan 0,054 1,663 0,090
Lokasi Pos 1 Pos berada pada kemiringan 1 Pos berada pada kemiringan relatif 1 Pos berada pada kemiringan

(kemiringan lereng, relatif datar dan tanah stabil datar tapi tanah kurang stabil agak curam
jarak antar pos) 2 Jarak pos satu diantara yang 2 Jarak pos satu diantara yang lainnya 2 Terdapat pos lainnya yang 0,232 1,0 0,232

lainnya berada lebih dari 3 Km berada lebih dari 3 Km berada pada jarak < 3 Km
3 Jauh dari keramaian 3 Dekat dengan keramaian √ 3 -
Pohon dan Rumah/ Pada jarak minimal 10 m tidak Pada jarak minimal 10 m terdapat Pada jarak minimal 10 m terdapat
Bangunan terdapat pohon dan/atau rumah √ pohon dan/atau rumah tapi sedikit dan pohon dan/atau rumah yang 0,185 3 0,555
tidak tinggi banyak
Kondisi kebersihan 1 Tidak terdapat semak belukar 1 Terdapat semak belukar tapi tidak 1 Terdapat semak belukar yang

terlalu tinggi tinggi
2 Peralatan manual dan telemetri 2 Beberapa peralatan manual dan 2 Peralatan manual dan
terhindar dari hal-hal yang dapat telemetri kotor namun masih telemetri kotor dan tidak 0,584 1,5 0,876
menganggu kinerja alat (debu, berfungsi √ berfungsi
karat, serangga, semak belukar,
ranting)
Pengamat/
Penjaga Pos 0,338 3,000 1,01
Curah Hujan
Pembacaan Baik dan benar dalam membaca nilai Kurang cermat dalam membaca Tidak bisa membaca/tidak dibaca
√ 0,189 3 0,567

Pengecekkan hasil Pemantauan alat curah hujan otomatis Kadang-kadang dicek Tidak sama sekali dicek
pencatatan alat setiap hari dicek dengan pengukuran
√ 0,058 3 0,174
manual atau jumlah hujan yang
tertampung
Pemilihan Gelas Gelas ukur yang digunakan sudah Gelas ukur yang digunakan benar tapi Gelas ukur yang digunakan salah
√ 0,104 3 0,312
Ukur benar dan baik sudah rusak
Pencatatan Hasil pembacaan dicatat dengan benar Pada hari tertentu tidak dilakukan Hasil pembacaan tidak dicatat
seperti yang seharusnya pada hari √ pencatatan pada hari yang seharusnya 0,177 3 0,531
yang sesuai
Kerajinan Pencatatan dilakukan jam 7 pagi Pencatatan dilakukan jam 7 pagi di Jarang melakukan pencatatan
setiap hari dan penggantian kertas hanya saat hari hujan
√ 0,472 3 1,416
grafik sesuai dengan waktu yang
ditetapkan
Total Penilaian 2,80

Kategori Penilaian Baik


d. Pos Otomatis (Tipping Bucket)
Kondisi (sesuai dengan kondisi di lapangan) Bobot (Hasil AHP) Hasil
Total
Kriteria Sub Kriteria Check Check Check Sub Bobot (Bobot x
Baik Sedang Buruk Kategori Penilaian
(3) (2) (1) Kategori AHP)
Isi dengan
Isi dengan Isi dengan
tanda
tanda check tanda check
check list
list (√) list (√)
(√)

Kinerja Alat 0,608 2,095 1,274


Posisi Alat tegak √ Alat Miring sedikit ( <±100 ) Alat Miring besar ( >100 ) 0,059 3,0 0,177
Pemasangan Kertas Teratur dan tepat sesuai waktu Teratur, tetapi terpasang tidak tepat Pemasangan grafik tidak
√ 0,110 2,0 0,220
Grafik teratur/ tidak ada alat
Kondisi Tinta Pena Tinta terisi dan terekam secara baik Tinta terisi, namun tidak terekam Tinta kering atau habis/tidak
√ 0,141 3,0 0,423
(tidak luber saat mencatat) secara baik (luber saat mencatat) ada alat
Kondisi Corong Tidak berkarat, tidak bocor dan Berkarat tapi tidak bocor, sehingga Corong bocor atau mampet
saringan bersih dari kotoran pengecatan) dan saringan kotor √ 0,166 1,0 0,166

Kondisi Tipping Berfungsi baik, bersih dan Berfungsi tetapi tipping bucket dan Tidak berfungsi (rusak)
Bucket terkalibrasi hasil kalibrasi kurang baik √ 0,086 1,0 0,086

Kondisi Jam Berfungsi baik (terkalibrasi) Tidak berfungsi baik (hasil kalibrasi Tidak berfungsi (jam mati)
√ 0,097 3,0 0,291
tidak sesuai)
Fundasi Fundasi masih baik tidak ada yang Fundasi rusak ringan yang masih bisa Fundasi rusak parah
√ 0,046 3,0 0,138
keropos diperbaiki
Penampung Air Tersedia, kondisi baik dan mampu Tersedia tetapi tidak memadai Tidak tersedia
√ 0,076 3,0 0,228
Hujan menampung air hujan maksimal
Pagar 1 Terdapat pagar dengan tinggi 1,2 1 Terdapat pagar dengan tinggi 1 Tidak terdapat pagar

meter dengan dilengkapi kunci tidak 1,2 meter 0,036
2 Pagar terbuat dari BRC 2 Pagar tidak terbuat dari BRC √ 2 -
*Telemetri/Logger Alat berfungsi dengan baik Alat berfungsi tetapi kadang-kadang Alat tidak berfungsi
tidak bisa mengirim/merekam data √ 0,183 2,0 0,366
atau hasil rekaman/data tidak sesuai
dengan yang sebenarnya
Lingkungan 0,054 0,555 0,030
Lokasi Pos 1 Pos berada pada kemiringan 1 Pos berada pada kemiringan 1 Pos berada pada

(kemiringan lereng, relatif datar dan tanah stabil relatif datar tapi tanah kurang kemiringan agak curam
jarak antar pos) 2 Jarak pos satu diantara yang 2 stabil
Jarak pos satu diantara yang 2 Terdapat pos lainnya yang 0,232

lainnya berada lebih dari 3 Km lainnya berada lebih dari 3 Km berada pada jarak < 3 Km
3 Jauh dari keramaian √ 3 Dekat dengan keramaian 3-
Pohon dan Rumah/ Pada jarak minimal 10 m tidak Pada jarak minimal 10 m terdapat Pada jarak minimal 10 m
Bangunan terdapat pohon dan/atau rumah √ pohon dan/atau rumah tapi sedikit terdapat pohon dan/atau 0,185 3,0 0,555
dan tidak tinggi rumah yang banyak
1 Tidak terdapat semak belukar 1 Terdapat semak belukar tapi tidak 1 Terdapat semak belukar

terlalu tinggi yang tinggi
2 Peralatan manual dan telemetri 2 Beberapa peralatan manual dan 2 Peralatan manual dan
Kondisi kebersihan terhindar dari hal-hal yang dapat telemetri kotor namun masih telemetri kotor dan tidak 0,584
menganggu kinerja alat (debu, √ berfungsi berfungsi
karat, serangga, semak belukar,
ranting)
Pengamat/
Penjaga Pos 0,338 3,000 1,014
Curah Hujan
Pembacaan Baik dan benar dalam membaca nilai Kurang cermat dalam membaca Tidak bisa membaca/tidak
√ 0,189 3,0 0,567
dibaca
Pengecekkan hasil Pemantauan alat curah hujan Kadang-kadang dicek Tidak sama sekali dicek
pencatatan alat otomatis setiap hari dicek dengan
√ 0,058 3,0 0,174
pengukuran manual atau jumlah
hujan yang tertampung
(Pengamat/ Pemilihan Gelas Gelas ukur yang digunakan sudah Gelas ukur yang digunakan benar tapi Gelas ukur yang digunakan
Penjaga Pos √ 0,104 3,0 0,312
Ukur benar dan baik sudah rusak salah
Curah Hujan
Pencatatan Hasil pembacaan dicatat dengan Pada hari tertentu tidak dilakukan Hasil pembacaan tidak dicatat
Otomatis)
benar seperti yang seharusnya pada √ pencatatan pada hari yang seharusnya 0,177 3,0 0,531
hari yang sesuai
Kerajinan Pencatatan dilakukan jam 7 pagi Pencatatan dilakukan jam 7 pagi di Jarang melakukan pencatatan
setiap hari dan penggantian kertas hanya saat hari hujan
√ 0,472 3,0 1,416
grafik sesuai dengan waktu yang
ditetapkan
Total Penilaian 2,318

Kategori Penilaian Meragukan


2. Pos Duga Air

Kondisi Bobot (Hasil AHP) Hasil (Bobot


Kriteria Sub Kriteria Check Check Check Bobot Total penilaian
Baik Sedang Buruk Kategori Sub kategori x AHP)
(3) (2) (1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Isi dengan Isi dengan


Isi dengan
tanda check tanda check Sesuai dengan nilai
tanda check Bobot kategori pada kolom 9
list (√) sesuai list (√) sesuai kolom check (kolom
list (√) sesuai (10x11) x total hasil penilaian pada
dengan dengan 4/kolom 6/kolom
dengan kondisi kolom 12
kondisi di kondisi di 8)
di lapangan
lapangan lapangan

Kesesuaian Lokasi Pos 0,129 2,717 0,350

Lokasi pada alur sungai yang


Lokasi pos pada alur sungai yang Lokasi pada alur sungai yang Lokasi pada alur sungai yang
lurus < 50 m atau kurang dari 2
lurus sejauh 100 m atau 4 kali lurus ± 100 m atau 4 x lebar √ lurus tetapi kurang dari 100 m 0,101 3 0,303
x lebar sungai atau terletak pada
lebar sungai sungai atau 4 x lebar sungai
belokan
Kondisi alur sungai agak stabil.
Pada muka air pada muka air
Kondisi alur sungai Kondisi alur sungai stabil tertentu rendah tidak stabil √ Tidak Stabil 0,106 2 0,212
dan atau pada MA banjir
melimpah
Kondisi aliran pada pos duga air Aliran laminer √ Aliran sedikit turbulen Aliran turbulen 0,106 3 0,318
Tingkat penggerusan/ Tidak terjadi Penggerusan/pengendapan Tingkat penggerusan
√ 0,026 3 0,078
pengendapan penggerusan/pengendapan terjadi bila banjir besar /pengendapan berat
Pada aliran tertentu terjadi
Pengaruh backwater pada pos backwater karena bendung,
Tidak ada backwater √ Terpengaruh backwater 0,163 3 0,489
duga air atau pertemuan sungai, atau
pasang air laut
Ada bendung di hulu/hilir Ada bendung di hulu/hilir dan
Bendung di sekitar pos Tidak ada √ 0,022 2 0,044
tetapi tidak berpengaruh dan pos terpengaruh backwater
Jangkauan/Pencapaian ke Lokasi
Mudah √ Sedang Sulit 0,064 3 0,192
Pos Duga Air
Tersedia penampang kendali Tersedia penampang kendali
Penampang kendali √ Tidak ada penampang kendali 0,044 3 0,132
alami buatan
Memenuhi syarat. Pengukuran Pengukuran pada MA rendah Tidak memenuhi syarat. Lokasi
Lokasi pengukuran debit dapat dilakukan pada √ atau tinggi selalu berpindah pengukuran debit selalu 0,114 3 0,342
lokasi yang relatif tetap. tempat berpindah

Sangat kotor (tempat


Kondisi kebersihan sekitar lokasi pembuangan kotoran hewan,
Relatif bersih √ Kurang bersih 0,037 3 0,111
pengukuran atau limbah pabrik, atau limbah
domestik)
Kurang stabil dengan material Tidak stabil dengan material
Stabil dengan material dasar
Stabilitas Dasar Sungai dan dasar sungai terdiri dari dasar sungai terdiri dari batuan
sungai terdiri dari batuan √ 0,023 3 0,069
/Material dasar sungai batuan kompak (pasir, lumpur, kompak (batuan bolder, pasir
kompak (cadas)
kerikil) atau lumpur)
Pengambilan material sungai di
Tidak √ Ada 0,078 3 0,234
sekitar pos
Sarana pengukuran debit banjir Ada (sebutkan….) Tidak √ 0,076 1 0,076

Jarak Rumah mandor/ Pengamat


< 1 Km √ 1-3 Km > 3 Km 0,039 3 0,117
dengan Pos Duga Air
Kondisi Pos Duga Air dan Bangunan 0,074 2,844 0,210

Material pada lokasi bangunan pos


duga air dan material tebing di Stabil √ Kurang stabil Tidak stabil 0,054 3 0,162
sekitar pos duga air.
Kurang baik dari salah satu
Tidak baik > 2 item dari yang
Baik (kokoh, tidak ada yang atau dua dari yang dalam
dalam kurung (kokoh, tidak ada
Kondisi bangunan tergerus, tidak miring atap √ kurung (kokoh, tidak ada yang 0,054 3 0,162
yang tergerus, tidak miring atap
baik, tangga baik) tergerus, tidak miring atap
baik, tangga baik)
baik, tangga baik)
Diperlukan tetapi tidak ada, atau
Keberadaan Tangga untuk Tidak perlu, atau perlu dan Perlu, ada dan kondisinya
√ diperlukan dan ada tetapi 0,156 2 0,312
pembacaan peilskal kondisinya baik kurang baik
kondisinya tidak baik
Kurang terawat, beberapa
Perawatan Pos Terawat dengan baik √ Tidak terawat 0,191 3 0,573
bagian ada yang rusak
BM (Bench Mark) atau titik tetap Tersedia dan kondisinya baik Tersedia tetapi kondisinya Tersedia tetapi kondisinya tidak
√ 0,164 3 0,492
sementara dan memenuhi syarat kurang baik baik, atau tidak tersedia
Nol peilskal sudah dikaitkan
Sudah √ Belum 0,191 3 0,573
dengan BM

Kebersihan sekitar pos Bersih √ Kurang bersih Sangat kotor 0,034 3 0,102

Ada dan perlakuan terhadap Ada tetapi perlakuan pos tidak


Ada tetapi perlakuan terhadap
Logbook pos pos dicatat dengan baik √ di catat dengan baik, atau tidak 0,156 3 0,468
pos tidak dicatat dengan baik
(berfungsi baik) ada logbook
Kinerja alat 0,549 3 1,647
Jenis alat Telemetri √ Otomatik Peilskal 0,245 3 0,735
Telemetri berfungsi tetapi
kadang-kadang tidak bisa
Pilih baris ini bila telemetri
mengirim data atau data tidak Telemetri tidak berfungsi
Telemetri berfungsi baik
sesuai dengan nilai yang
sebenarnya

Kondisi alat AWLR berfungsi tetapi kadang- 0,185 3 0,555


kadang macet, atau tidak dapat
Pilih baris ini bila AWLR merekam muka air rendah,
√ AWLR tidak berfungsi
AWLR berfungsi baik atau tidak dapat merekam data
dengan benar karena sumuran
banyak lumpur

Peilskal tidak terbaca/rusak


Peilskal dapat terbaca dengan Peilskal tidak terbaca sama
Kondisi Peilskal √ pada muka air tertentu. 0,127 3 0,381
baik sekali karena rusak
Misalnya pada muka air rendah

Sulit, pengamat harus turun ke


Pada muka air tertentu sulit sungai untuk membaca, atau
dibaca. Misalnya pada muka air pengamat harus ke seberang pos
rendah, aliran berpindah untuk dapat membaca peilskal
Pembacaan peilskal Mudah √ 0,137 3 0,411
sehingga muka air tidak pada saat banjir, atau aliran
terbaca di alat, atau alat selalu berubah setiap terjadi
menggantung banjir, atau pada saat banjir
aliran melimpah

Ada tetapi kurang berfungsi


Ada dan berfungsi dengan baik, dengan baik, tidak semua
artinya setiap ada perbaikan, tercatat dengan baik. Artinya
Logbook alat √ Tidak ada 0,058 3 0,174
perubahan-perubahan, perbaikan-perbaikan,
kontrol, tamu selalu dicacat perubahan-perubahan, kontrol,
tamu tidak selalu dicacat

Kadang-kadang tidak tepat


Pilih baris ini kalau AWLR waktu karena persediaan
Tepat waktu √ grafik habis sehingga grafik Sering tidak tepat waktu
Penggantian grafik (AWLR) atau untuk rekaman 1 minggu
Setting alat telemetri apabila digunakan 2 minggu 0,149 3 0,447
terjadi ketidaksesuaian
Pilih baris ini kalau Kadang-kadang, karena Tidak tepat waktu karena
TelemetriTepat waktu begitu mandor tidak menguasai menunggu petugas yang
terjadi ketidaksesuaian setting alat mengusai setting alat

Suku cadang : 1. AWLR (kertas


grafik, tinta, oli) 2. Telemetri (aki Ada dan lengkap √ Ada tetapi kurang lengkap Tidak ada 0,099 3 0,297
kering, pulsa) 3. Peilskal cadangan
Kinerja Pengamat 0,248 3 0,744

Integritas (disiplin, jujur, dan


Ya √ Tidak 0,086 3 0,258
loyal)
Mencatat data, kejadian penting,
Ya √ Kadang-kadang Tidak 0,185 3 0,555
dan kerusakan alat pada form

Kemampuan mengoperasikan pos? Mampu √ Kurang mampu Tidak mampu 0,418 3 1,254

Kelengkapan peralatan untuk


Ada √ Ada dan tidak lengkap Tidak ada 0,058 3 0,174
pengamat
Tersimpan baik, mudah dicari, Tersimpan dengan baik,
Pengarsipan data muka air √ Belum tertata 0,068 3 0,204
dibuat barchart mudah dicari
Pembacaan tinggi muka air pada
grafik (AWLR) di cek dengan Ya, selalu terutama pada saat
peilskal? atau inisiatif mandor pemasangan dan pembukaan
untuk melaporkan kinerja pos (AWLR), mandor selalu √ Kadang - kadang Tidak pernah 0,185 3 0,555
Telemetri yg tidak jalan atau melaporkan setiap ada
inisiatif mandor melaporkan kerusakan alat (Telemetri)
kerusakan peilskal

Total penilaian 2,95

Kategori Penilaian Baik


3. Pos Klimatologi

Kondisi Bobot (Hasil AHP)


Hasil (Bobot Total
Kriteria Sub Kriteria Check Check Check Hasil
Baik Sedang Buruk Kategori Sub Kategori x AHP) penilaian
(3) (2) (1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Isi dengan Isi dengan
Isi dengan tanda tanda Sesuai dengan Bobot kategori
tanda check check list check list nilai kolom pada kolom 9 x
list (√) sesuai (√) sesuai (√) sesuai check (kolom (10x11) total hasil
dengan kondisi dengan dengan 4/kolom penilaian pada
di lapangan kondisi di kondisi di 6/kolom 8) kolom 12
lapangan lapangan

Kondisi dan Kesesuaian Pos Klimatologi 0,119 2,452 0,292


Penghalang bangunan Penghalang bangunan/ pohon
Penghalang bangunan dan pohon
dan pohon berada pada berada terlalu dekat bahkan sangat
Jarak pos terhadap penghalang bangunan / berada pada posisi jarak didalam
jarak posisi diluar batas dekat sekali dengan Pos dan
pohon minimal standar 10h (10 kali √ batas radius standar 10h (h=tinggi 0,229 3 0,687
radius yang diijinkan menggangu kinerja peralatan serta
ketinggian penghalang) bangunan atau pohon), tetapi tidak
standar 10h (h=tinggi dikhawatirkan sebagi penyebab
menggangu kinerja peralatan
bangunan atau pohon) anomali data

Pos klimatologi tidak lengkap Terlalu luas atau terlalu kecil


Ukuran pos klimatologi
Ukuran lingkungan pos standar minimal 6x10 minimal 2x4 meter persegi atau (sepanjang mengganggu kinerja
lengkap minimal 6x10 √ 0,06 3 0,180
meter persegi seluas minimal pos klimatologi peralatan serta monitoring data
meter persegi
telemetering iklim)
Minimal Terdapat 4
Peralatan Iklim (Suhu,
Terdapat 3 sampai dengan 1 Semua peralatan dalam kondisi tidak
Jumlah peralatan klimatologi Kecepatan Angin, √ 0,119 3 0,357
peralatan iklim berfungsi dengan baik
Sunshine Recorder,
Kelembaban)
Kerapatan alat tidak memenuhi
Kerapatan antar alat kriteria pedoman namun
Kerapatan antar alat (sesuai pedoman Pd M-
sesuai dengan pedoman √ disesuaikan dengan skala ukuran Jarak antar alat terlalu dekat 0,115 3 0,345
19-1995-03)
Pd M-19-1995-03 minimal pos klimatologi (2x4
meter)

Posisi lokasi pos klimatologi terhadap posisi Dekat dan mudah


Cukup Jauh dan mudah dijangkau √ Jauh dan medan sulit dijangkau 0,051 2 0,102
rumah pengamat/penjaga pos dijangkau

Kebersihan pos klimatologi Relatif bersih Kurang bersih √ Tidak terawat 0,104 2 0,208

Ada, terawat dan berada Ada, tidak terawat dan atau tidak
Kartu pembangunan pos klimatologi Tidak ada √ 0,072 1 0,072
di lokasi stasiun berada di lokasi stasiun

Informasi lengkap
Informasi data pos secara administrasi dan Hanya salah satu informasi
meliputi data secara √ Tidak ada informasi sama sekali 0,065 2 0,130
DAS Administrasi atau DAS
administrasi dan DAS
Cenderung mengundang ketidak-
Keamanan Vandalisme Aman dari vandalisme Tidak aman dari vandalisme 0,049 3 0,147
aman-an dari vandalisme

Pagar mengeliling
lingkungan pos, fondasi
Ada bagian/sebahagian pagar yang
tiang pagar terawat,
rusak/ hancur berkarat, fondasi
pintu dapat dibuka
rusak sehingga tiang pagar mulai
tutup dengan mudah
roboh, pintu sulit dibuka tutup dan
dan dipasang kunci yang
tidak terpasang kunci atau
mudah dibuka dan
Kondisi pagar sekeliling pos √ terpasang kunci yang sulit dibuka Tidak ada pagar 0,044 3 0,132
ditutup, pagar dapat
ditutup, pagar permanen kurang
melewatkan hembusan
mengalirkan hembusan angin,
aliran angin, dapat
tidak dapat mencegah
mencegah
hewan/unggas masuk, cenderung
hewan/unggas masuk,
mengundang sikap vandalisme
dapat mencegah
sementara sikap
Fasilitas penangkal-penangkap- pengukur Ada, lengkap, terawat Ada, tidak lengkap, tidak terawat
Tidak ada √ 0,024 1 0,024
intensitas petir dan berfungsi dan sebagian berfungsi
Ada (baterai kering, Ada tetapi hanya salah satu dari
Catu daya listrik (power supply) UPS, solar Cell, dekat baterai kering, UPS, solar Cell, Tidak ada √ 0,028 1 0,028
PLN, Genset kecil) dekat PLN, Genset kecil
Fasilitas telekomunikasi (radio-telepon-
Ada lengkap Hanya ada salah satu saja Tidak ada √ 0,04 1 0,040
internet)
Kondisi Peralatan Klimatologi 0,611 2,265 1,384
Suhu 0,226 0,402
a Termometer Maksimum 0,084 0,084
Tulisan angka pudar (tidak terbaca
Angka pada Termometer Terbaca dengan jelas Tulisan angka tersamar-samar sama sekali)/ tidak ada alat/ alat √ 0,122 1 0,122
tidak berfungsi

Sedikit miring (dengan


sudut 2.5o-5o) untuk
psychometer biasa, jika Posisi terlalu miring/ tidak ada alat/
Pemasangan alat Posisi mendatar √ 0,295 1 0,295
bukan psychometer alat tidak berfungsi
biasa disesuaikan
dengan cara kerjanya

Air raksa tidak bekerja dengan baik


Air raksa bekerja dan Terdapat gelembung udara di air
(> 5 tahun terakhir atau tidak pernah
Kondisi air raksa terkalibrasi dengan baik raksa (terkalibrasi (2 - 5 tahun √ 0,583 1 0,583
dikalibrasi/ tidak ada alat/alat tidak
(2 tahun terakhir) terakhir)
berfungsi
b Termometer Minimum 0,084 0,084
Tulisan angka pudar (tidak terbaca
Angka pada Termometer Terbaca dengan jelas Tulisan angka tersamar-samar sama sekali)/ tidak ada alat/alat √ 0,122 1 0,122
tidak berfungsi
Posisi mendatar untuk
psychometer biasa, jika
Posisi terlalu miring/ tidak ada alat/
Pemasangan alat bukan psychometer Sedikit miring √ 0,295 1 0,295
alat tidak berfungsi
biasa disesuaikan
dengan cara kerjanya
Air alkohol tidak bekerja dengan
Air alkohol bekerja dan Terdapat gelembung udara di air
baik (> 5 tahun terakhir atau tidak
Kondisi air alkohol terkalibrasi dengan baik alkohol (terkalibrasi (2 - 5 tahun √ 0,583 1 0,583
pernah dikalibrasi/ tidak ada
(2 tahun terakhir) terakhir)
alat/alat tidak berfungsi
c Termograf 0,426 1,223
Teratur, tetapi terpasang tidak Pemasangan grafik tidak teratur/
Pemasangan kertas grafik Teratur dan tepat waktu √ 0,132 2 0,264
tepat tidak ada alat
Tinta terisi dan tidak Tinta terisi, namun luber saat Tinta kering atau habis/ tidak ada
Kondisi tinta pena √ 0,279 3 0,837
luber saat mencatat mencatat alat
Berfungsi baik Berfungsi tidak baik (tidak
Kondisi sensor (dikalibrasi dengan alat √ dikalibrasi dengan alat manual)/ 0,59 3 1,770
manual) tidak ada alat
d Termometer Bola Basah 0,169 0,151
Tulisan angka pudar (tidak terbaca
Angka pada Termometer Terbaca dengan jelas Tulisan angka tersamar-samar sama sekali)/ tidak ada alat/alat √ 0,129 1 0,129
tidak berfungsi
Kain di ujung sensor tidak selalu
Kain di ujung sensor dalam kondisi
Selalu dalam kondisi dalam kondisi saturated
Ujung sensor kering/ tidak ada alat/alat tidak √ 0,369 1 0,369
saturated (pengamat lupa memberi air pada
berfungsi
kain)
Air alkohol tidak bekerja dengan
Air alkohol bekerja dan Terdapat gelembung udara di air
baik (> 5 tahun terakhir atau tidak
Kondisi air alkohol terkalibrasi dengan baik alkohol (terkalibrasi (2 - 5 tahun √ 0,393 1 0,393
pernah dikalibrasi/ tidak ada
(2 tahun terakhir) terakhir)
alat/alat tidak berfungsi
Posisi termometer Tegak lurus Tidak tegak lurus/ tidak ada alat √ 0,110 1 0,110
e Termometer Bola Kering 0,238 0,238
Tulisan angka pudar (tidak terbaca
Angka pada Termometer Terbaca dengan jelas Tulisan angka tersamar-samar sama sekali)/ tidak ada alat/alat √ 0,206 1 0,206
tidak berfungsi

Air raksa tidak bekerja dengan baik


Air raksa bekerja dan Terdapat gelembung udara di air
(> 5 tahun terakhir atau tidak pernah
Kondisi air raksa terkalibrasi dengan baik raksa (terkalibrasi (2 - 5 tahun √ 0,165 1 0,165
dikalibrasi/ tidak ada alat/alat tidak
(2 tahun terakhir) terakhir)
berfungsi
Posisi termometer Tegak lurus Tidak tegak lurus/ tidak ada alat √ 0,629 1 0,629
Higrograf 0,138 0,397
Teratur, tetapi terpasang tidak Pemasangan grafik tidak teratur/
Pemasangan kertas grafik Teratur dan tepat waktu √ 0,122 2 0,244
tepat tidak ada alat
Tinta terisi dan tidak Tinta terisi, namun luber saat Tinta kering atau habis/ tidak ada
Kondisi tinta pena √ 0,295 3 0,885
luber saat mencatat mencatat alat
Berfungsi baik Berfungsi tidak baik (tidak
Kondisi sensor (dikalibrasi dengan alat √ dikalibrasi dengan alat manual)/ 0,583 3 1,749
manual) tidak ada alat
Radiasi Matahari 0,127 0,299
a Campbell Stokes 0,5 1,500
Pemasangan dudukan Pemasangan dudukan dengan nipo
Posisi kedudukan alat dengan nipo dilakukan √ tidak dilakukan dengan benar/ tidak 0,115 3 0,345
dengan benar ada alat
Arah alat (utara-selatan)
Arah alat (utara-selatan) dan posisi
dan posisi (derajat
(derajat lintang-bujur) kurang tepat
Posisi arah alat lintang-bujur) sesuai √ 0,293 3 0,879
dengan posisi pos klimatologi
dengan posisi pos
sebenarnya./ tidak ada alat
klimatologi sebenarnya

Pemasangan pias
disesuaikan dari waktu Pemasangan pias disesuaikan dari
ke waktu (disesuaikan waktu ke waktu (disesuaikan Pemasangan pias terkadang tidak
dengan posisi belahan dengan posisi belahan bumi, waktu disesuaikan dari waktu ke waktu
Pemasangan kertas pias bumi, waktu dan bulan). √ dan bulan) namun masih (disesuaikan dengan posisi belahan 0,179 3 0,537
Pelaksanaan menghasilkan pembakaran pias bumi, waktu dan bulan)/ tidak ada
pengukuran pias yang tidak sesuai dengan garis alat
konsisten pada rentang bakar pias.
jam yang sama.

Bersih dan menerima Bola gelas secara keseluruhan


Bola gelas sedikit tertutup dengan
Kondisi bola gelas cahaya matahari dengan √ tertutup dengan kotoran/ tidak ada 0,413 3 1,239
jamur
baik alat
b Aktinograf 0,5 0,855
Pemasangan dudukan Pemasangan dudukan dengan nipo
Posisi kedudukan alat dengan nipo dilakukan √ tidak dilakukan dengan benar/ tidak 0,088 3 0,264
dengan benar ada alat
Teratur, tetapi terpasang tidak Pemasangan grafik tidak teratur/
Pemasangan kertas grafik Teratur dan tepat waktu √ 0,174 3 0,522
tepat idak ada alat
Tinta terisi dan tidak Tinta terisi, namun luber saat Tinta kering atau habis/ tidak ada
Kondisi tinta pena √ 0,185 2 0,370
luber saat mencatat mencatat alat
Bola gelas dan bimetal secara
Bersih dan menerima Bola gelas dan bimetal sedikit
Kondisi bola gelas dan kondisi sensor keseluruhan tertutup dengan
cahaya matahari dengan tertutup dengan jamur atau embun √ 0,553 1 0,553
bimetal kotoran dan embun air/ tidak ada
baik air
alat
Angin 0,089 0,104
Anemometer pada ketinggian 2
a 0,281 0,582
meter diatas tanah

Dalam kondisi baik dan Dalam kondisi tidak baik (bentuk


Kondisi cup angin √ 0,201 3 0,603
tidak karatan cup tidak sempurna)/ tidak ada alat

Bergerak tersendat-sendat/ tidak


Kondisi counter speedometer Bergerak lancar √ 0,14 3 0,420
ada alat
> 5 tahun terakhir atau tidak
Apakah alat terkalibrasi? Ya, 2 tahun terakhir Ya, 2-5 tahun terakhir √ 0,464 1 0,464
dikalibrasi/ tidak ada alat
Bergerak tersendat-sendat/ tidak
Putaran as cup Bergerak lancar √ 0,195 3 0,585
ada alat
Anemometer pada ketinggian 50 cm
b 0,441 0,441
diatas panci

Dalam kondisi baik dan Dalam kondisi tidak baik (bentuk


Kondisi cup angin √ 0,177 1 0,177
tidak karatan cup tidak sempurna)/ tidak ada alat

Bergerak tersendat-sendat/ tidak


Kondisi counter speedometer Bergerak lancar √ 0,123 1 0,123
ada alat
> 5 tahun terakhir atau tidak
Apakah alat terkalibrasi? Ya, 2 tahun terakhir Ya, 2-5 tahun terakhir √ 0,528 1 0,528
dikalibrasi/ tidak ada alat
Bergerak tersendat-sendat/ tidak
Putaran as cup Bergerak lancar √ 0,172 1 0,172
ada alat
Anemometer pada ketinggian 10
c 0,139 0,139
meter diatas tanah

Dalam kondisi baik dan Dalam kondisi tidak baik (bentuk


Kondisi cup angin √ 0,177 1 0,177
tidak karatan cup tidak sempurna)/ tidak ada alat

> 5 tahun terakhir atau tidak


Apakah alat terkalibrasi? Ya, 2 tahun terakhir Ya, 2-5 tahun terakhir √ 0,528 1 0,528
dikalibrasi/ tidak ada alat
Bergerak tersendat-sendat/ tidak
Kondisi counter speedometer Bergerak lancar √ 0,123 1 0,123
ada alat
Bergerak tersendat-sendat/ tidak
Putaran as cup Bergerak lancar √ 0,172 1 0,172
ada alat

Selubung kotor/kusam dan


Selubung terawat dan
beberapa bagian telah sobek serta
tidak sobek serta
terpasang pada as tiang, tetapi Tidak ada/ ada tetapi tidak
d Selubung Arah Angin terpasang pada as tiang √ 0,069 1 0,069
kurang lancar untuk berputar berfungsi/ tidak ada alat
yang mudah berputar
bolak-balik 360 derajat, as kurang
bolak-balik 360 derajat
minyak pelumas

Jarum penunjuk arah


Jarum penunjuk arah bengkok
dan sudut pengarah
/patah dan sudut pengarah
terawat dan terpasang
sobek/bengkok dan terpasang Tidak ada/ ada tetapi tidak berfungsi
pada as tiang yang
e Penunjuk Arah Angin Otomatik pada as tiang yang kurang lancar serta terkalibrasi atau bahkan tidak √ 0,069 1 0,069
mudah berputar bolak-
berputar bolak-balik 360 derajat, terkalibrasi/ tidak ada alat
balik 360 derajat dan
as kurang minyak pelumas dan
terkalibrasi 2 tahun
terkalibrasi 2-5 tahun terakhir
terakhir
Evapo 0,284 0,780
a Panci Tipe A 0,568 1,479
Tidak karatan, bebas
Karatan dan sedikit terdapat Karatan dan sangat kotor dan cat
Kondisi panci dari kotoran dan cat √ 0,5 3 1,500
kotoran dan cat selain silver selain silver/ tidak ada alat
berwarna silver
Rata, kondisinya baik, Rata, tetapi dalam kondisi kropos Tidak rata dan cat selain putih/ tidak
Dudukan panci √ 0,18 2 0,360
cat berwarna putih dan cat selain putih ada alat

Jenis material dibawah dudukan panci Rumput Tanah √ Beton/ tidak ada alat √ 0,217 2 0,434

Terdapat termometer apung? Ya √ Tidak/ tidak ada alat 0,103 3 0,309


Termometer Apung (Maksimum &
b 0,145 0,407
Minimum)
Tulisan angka pudar (tidak terbaca
Angka pada termometer Terbaca dengan jelas √ Tulisan angka tersamar-samar 0,207 3 0,621
sama sekali)/ tidak ada alat

Dalam kondisi terapung


Pemasangan alat √ Sedikit tenggelam 0,188 3 0,564
dengan baik
Apakah tersedia magnet?? Tersedia Tidak tersedia/ tidak ada alat √ 0,096 1 0,096
Air raksa bekerja Terdapat gelembung udara di air Air raksa tidak bekerja dengan baik/
Kondisi air raksa √ 0,509 3 1,527
dengan baik raksa tidak ada alat
c Hook Gauge 0,287 0,861
Kebersihan tabung skala Bersih √ Tidak bersih/ tidak ada alat 0,25 3 0,750
Skala pada hook / wadah bervolume/
Skala jelas terbaca √ Skala dalam kondisi samar-samar Skala tidak terbaca/ tidak ada alat 0,75 3 2,250
mistar
Hujan 0,063 0,138
a Penakar Hujan Manual 0,551 1,323
Tidak berkarat dan
Berkarat, tetapi tidak bocor (perlu Corong bocor dan penyok/ tidak ada
Kondisi corong tidak bocor dan tidak √ 0,174 2 0,348
pengecatan), sedikit penyok alat
penyok

Gelas ukur sudah benar


Gelas ukur benar, tetapi angka Pemilihan gelas ukur salah dan
Gelas ukur dan kondisinya baik √ 0,068 3 0,204
bacaan pudar kondisinya tidak baik/ tidak ada alat
(skala terbaca)
Baik, dan tidak berkarat
Berkarat dan pengeluaran air
Kondisi kran (air keluar dengan √ Kran rusak 0,108 3 0,324
tersendat
lancar)
> 5 tahun terakhir atau tidak
Apakah alat terkalibrasi? Ya, 2 tahun terakhir Ya, 2-5 tahun terakhir √ 0,214 1 0,214
dikalibrasi/ tidak ada alat
Alat tegak, dan tinggi o o
Posisi alat √ Alat sedikit miring (<10 ) Alat miring (>10 )/ tidak ada alat 0,437 3 1,311
alat 1.2 m
b Penakar Hujan Otomatik 0,449 0,861
Tidak berkarat dan Berkarat, tetapi tidak bocor (perlu
Kondisi corong √ Corong bocor/ tidak ada alat 0,252 3 0,756
tidak bocor pengecatan)

Gelas ukur sudah benar Gelas ukur benar, tetapi angka Pemilihan gelas ukur salah dan
Gelas ukur √ 0,059 3 0,177
dan kondisinya baik bacaan pudar kondisinya tidak baik/ tidak ada alat

Posisi alat Alat tegak √ Alat sedikit miring (<10o) Alat miring (>10o) 0,148 3 0,444

Teratur dan tepat sesuai Teratur, tetapi terpasang tidak Pemasangan grafik tidak teratur/
Pemasangan kertas grafik √ 0,098 1 0,098
waktu tepat tidak ada alat

Tinta terisi dan terekam


Tinta terisi, namun tidak terekam Tinta kering atau habis/ tidak ada
Kondisi tinta pena secara baik (tidak luber √ 0,162 1 0,162
secara baik (luber saat mencatat) alat
saat mencatat)

Kondisi jam (sensor) Berfungsi baik Tidak berfungsi baik/ tidak ada alat √ 0,281 1 0,281
Barograf 0,037 0,037
Pemasangan kertas grafik √ 0,212 1 0,212
Teratur, tetapi terpasang tidak Pemasangan grafik tidak teratur/
Kondisi tinta pena Teratur dan tepat waktu √ 0,182 1 0,182
tepat tidak ada alat
Tinta terisi dan tidak Tinta terisi, namun luber saat
Kondisi sensor Tinta kering atau habis √ 0,606 1 0,606
luber saat mencatat mencatat
Sangkar Meteo 0,036 0,108
Kondisi baik, kayu tidak Kondisi baik, sedikit keropos dan
Kondisi sangkar meteo √ Kondisi rusak/ tidak ada alat 0,613 3 1,839
keropos dan cat putih tidak di cat putih
Menghadap utara- Tidak menghadap utara-selatan/
Posisi sangkar meteo √ 0,387 3 1,161
selatan tidak ada alat
Kondisi Pengamat Pos Klimatologi 0,27 2,694 0,727
Sehat jasmani dan rohani Sehat √ Kurang sehat Tidak sehat 0,048 3 0,144
Disiplin Ya √ Kurang Tidak 0,149 3 0,447
Ya (dilihat dari hasil
Jujur √ Kurang Tidak 0,261 3 0,783
pengamatan data)
Ya (dapat membaca dan Kurang (dapat membaca, dan
Dapat membaca dan menulis, namun
Dapat membaca dan menulis? menulis dengan baik √ menulis, namun tulisan kurang 0,085 3 0,255
tulisan sulit dibaca
dan rapih) rapih)

Kemampuan untuk mengoperasikan alat


Mampu √ Kurang mampu Tidak mampu 0,222 3 0,666
klimatologi

Kelengkapan peralatan untuk mandor Ada Ada dan tidak lengkap √ Tidak ada 0,082 2 0,164

Kelancaran pembayaran honor Lancar Kadang-kadang tidak lancar √ Tidak lancar 0,082 2 0,164

Tersimpan baik, mudah Tersimpan dengan baik, mudah


Pengarsipan data Belum tertata √ 0,071 1 0,071
dicari, dibuat barchart dicari
Total Penilaian 2,40
Kategori Penilaian Baik
REKOMENDASI JARINGAN POS CURAH HUJAN DI DAS CITARUM HULU

Setelah dilakukan analisis dengan berbagai metode, langkah selanjutnya adalah


merekomendasikan jaringan pos curah hujan yang efektif di DAS Citarum Hulu
yang dapat dilakukan dengan melakukan skoring terhadap 4 metode analisis
yang telah dilakukan. Gabungan dari empat metode ini dinyatakan sebagai hasil
Multi Kriteria, sebagai catatan ini berbeda dengan Multi Korelasi yang
merupakan hasil analisis Stepwise. Hasil Skoring 4 (Empat) Metode Seperti
dibawah ini:

Tabel 13. Contoh Hasil Analisis Multi Kriteria Pos Hujan DAS Citarum Hulu
Nama_Pos LINTANG BUJUR Bobot Multi Korelasi Kagan Isohyet Total Kategori
Cibeureum -7.19194 107.6767 3 1 1 2 7 Prioritas 2
Cibiru -6.92389 107.7164 1 2 3 3 9 Prioritas 2
Cicalengka -6.96889 107.6175 3 3 2 3 11 Prioritas 1
Cidurian -6.94861 107.6718 2 2 2 3 9 Prioritas 2
Ciherang -7.03694 107.5803 2 3 3 3 11 Prioritas 1
Cikancung -7.03806 107.8256 3 3 3 3 12 Prioritas 1
Cileunca -7.19306 107.5447 3 2 3 3 11 Prioritas 1
Cipaku - Paseh -7.06194 107.7761 3 3 2 3 11 Prioritas 1
Cipanas Pangalengan -7.18472 107.5875 3 3 1 2 9 Prioritas 2
Cipeusing -6.76861 107.5747 3 3 3 3 12 Prioritas 1
Cisondari Pasir Jambu -7.08861 107.6542 3 3 3 3 12 Prioritas 1
Dago Pakar - Bengkok -6.86389 107.6244 3 2 2 3 10 Prioritas 1
Jatiroke -6.92972 107.7881 3 2 1 2 8 Prioritas 2
Kayu Ambon -6.82083 107.6331 3 3 1 2 9 Prioritas 2
Kertamanah -7.20083 107.6839 3 3 3 3 12 Prioritas 1
Lembang -6.83194 107.6272 3 2 1 1 7 Prioritas 2
Margahayu I -6.80028 107.6567 3 2 3 3 11 Prioritas 1
Rancaekek -6.96972 107.8167 3 2 2 3 10 Prioritas 1
Tanjungsari -6.9025 107.7964 3 3 3 3 12 Prioritas 1

Berdasarkan hasil dari skoring terhadap masing-masing metode tersebut


kemudian dipetakan dan diplot seperti yang ada pada Gambar 19-20.
Gambar 19. Contoh Pemetaan Pos Curah Hujan Hasil Analisis Multi

Berdasarkan hasil ploting pos eksisting di daerah terkait, tidak terdapat adanya
pos curah hujan sehingga dengan mempertimbangkan kondisi topografi, garis
Ishoyet dan kebutuhan penambahan pos curah hujan, maka disarankan untuk
dilakukan penambahan pos curah hujan berdasarkan usulan Metode Kagan.

Gambar 20. Contoh Peta Usulan Jaringan Pos Curah Hujan DAS Citarum Hulu
Berdasarkan Hasil Rasionalisasi
D. PROGRAM PENGELOLAAN HIDROLOGI 5 (LIMA) TAHUNAN

PROGRAM PENGELOLAAN HIDROLOGI 5 TAHUNAN (ROLLING PLAN)


Status: Juni, 2008

Tahun 2008 (Realisasi Kegiatan) Tahun 2009

Pengukuran Rencana Rencana


No WS Nama Pos Lokasi Pos Jenis Pos/Alat klimatologi Rating Debit yang Jenis Pos/Alat klimatologi Pelaksanaan Pelaksanaan Kebutuhan
yang berfungsi Curve Sudah yang berfungsi Pengumpulan Pengukuran Bahan (LS)
Dilaksanakan Data Debit
1 aaa-1 Pos Duga Air Otomatis tad 4x Pos Duga Air Otomatis 4x 4x
2 aaa-2 Pos Duga Air Manual/Biasa tad 4x Pos Duga Air Manual/Biasa 4x 4x
3 aaa-3 Pos Duga Air Manual/Biasa ada 3x Pos Duga Air Manual/Biasa 4x 4x
4 aaa-4 Pos Duga Air Manual/Biasa tad 4x Pos Duga Air Manual/Biasa 4x 4x
5 aaa-5 Pos Duga Air Manual/Biasa ada 4x Pos Duga Air Manual/Biasa 4x 4x
6 aaa-6 Pos Duga Air Manual/Biasa tad 4x Pos Duga Air Manual/Biasa 4x 4x
7 aaa-7 Pos Duga Air Manual/Biasa ada 3x Pos Duga Air Otomatis 4x 4x
8 aaa-8 Pos Duga Air Otomatis tad 4x Pos Duga Air Otomatis 4x 4x
Pos Curah Hujan Otomatis Pos Curah Hujan Manual/Biasa
9 bbb-1 4x
(Mekanik) dan Otomatis (Mekanik)
10 bbb-2 Pos Curah Hujan Manual/Biasa Pos Curah Hujan Manual/Biasa 4x

11 bbb-3 Pos Curah Hujan Manual/Biasa Pos Curah Hujan Manual/Biasa 4x

12 bbb-4 Pos Curah Hujan Manual/Biasa Pos Curah Hujan Manual/Biasa 4x

13 bbb-5 Pos Curah Hujan Manual/Biasa Pos Curah Hujan Manual/Biasa 4x

14 ccc-1 RH, T, W, Eo, S, MRG RH, T, W, Eo, S, MRG 4x

15 ccc-2 RH, T, W, Eo, S, MRG RH, T, W, Eo, S, MRG 4x

Jumlah Pelaksanaan 30 x 60 x 32 x
PROGRAM PENGELOLAAN HIDROLOGI 5 TAHUNAN (ROLLING PLAN)
Status: Juni, 2008

Tahun 2010 Tahun 2011

Rencana Rencana Rencana Rencana


Jenis Pos/Alat klimatologi yang Pelaksanaan Pelaksanaan Kebutuhan Jenis Pos/Alat klimatologi yang Pelaksanaan Pelaksanaan Kebutuhan
berfungsi Pengumpulan Pengukuran Bahan (LS) berfungsi Pengumpulan Pengukuran Bahan (LS)
Data Debit Data Debit
Pos Duga Air Otomatis 4x 4x Pos Duga Air Otomatis 4x 4x
Pos Duga Air Manual/Biasa 4x 4x Pos Duga Air Manual/Biasa 4x 4x
Pos Duga Air Manual/Biasa 4x 4x Pos Duga Air Manual/Biasa 4x 4x
Pos Duga Air Manual/Biasa 4x 4x Pos Duga Air Manual/Biasa 4x 4x
Pos Duga Air Manual/Biasa 4x 4x Pos Duga Air Otomatis 4x 4x
Pos Duga Air Manual/Biasa 4x 4x Pos Duga Air Manual/Biasa 4x 4x
Pos Duga Air Otomatis 4x 4x Pos Duga Air Otomatis 4x 4x
Pos Duga Air Otomatis 4x 4x Pos Duga Air Otomatis 4x 4x
Pos Curah Hujan Manual/Biasa Pos Curah Hujan Manual/Biasa dan
4x 4x
dan Otomatis (Mekanik) Otomatis (Mekanik)
Pos Curah Hujan Manual/Biasa Pos Curah Hujan Manual/Biasa dan
4x 4x
dan Otomatis (Mekanik) Otomatis (Mekanik)
Pos Curah Hujan Manual/Biasa 4x Pos Curah Hujan Manual/Biasa 4x

Pos Curah Hujan Manual/Biasa 4x Pos Curah Hujan Manual/Biasa 4x


Pos Curah Hujan Manual/Biasa Pos Curah Hujan Manual/Biasa dan
4x 4x
dan Otomatis (Mekanik) Otomatis (Mekanik)
RH, T, W, Eo, S, MRG, ARR 4x RH, T, W, Eo, S, MRG, ARR 4x

RH, T, W, Eo, S, MRG, RH-T 4x RH, T, W, Eo, S, MRG, RH-T, ARR 4x

60 x 32 x 60 x 32 x
PROGRAM PENGELOLAAN HIDROLOGI 5 TAHUNAN (ROLLING PLAN)
Status: Juni, 2008

Tahun 2012 Tahun 2013

Rencana Rencana Rencana Rencana


Jenis Pos/Alat klimatologi yang Pelaksanaan Pelaksanaan Kebutuhan Jenis Pos/Alat klimatologi Pelaksanaan Pelaksanaan Kebutuhan
berfungsi Pengumpulan Pengukuran Bahan (LS) yang berfungsi Pengumpulan Pengukuran Bahan (LS)
Data Debit Data Debit
Pos Duga Air Otomatis 4x 4x Pos Duga Air Otomatis 4x 4x
Pos Duga Air Otomatis 4x 4x Pos Duga Air Otomatis 4x 4x
Pos Duga Air Otomatis 4x 4x Pos Duga Air Otomatis 4x 4x
Pos Duga Air Otomatis 4x 4x Pos Duga Air Otomatis 4x 4x
Pos Duga Air Otomatis 4x 4x Pos Duga Air Otomatis 4x 4x
Pos Duga Air Manual/Biasa 4x 4x Pos Duga Air Manual/Biasa 4x 4x
Pos Duga Air Otomatis 4x 4x Pos Duga Air Otomatis 4x 4x
Pos Duga Air Otomatis 4x 4x Pos Duga Air Otomatis 4x 4x
Pos Curah Hujan Manual/Biasa dan Pos Curah Hujan Otomatis
4x 4x
Otomatis (Mekanik) (Logger) dan Manual/Biasa
Pos Curah Hujan Manual/Biasa dan Pos Curah Hujan Otomatis
4x 4x
Otomatis (Mekanik) (Logger) dan Manual/Biasa
Pos Curah Hujan Otomatis
Pos Curah Hujan Otomatis (Logger) 4x 4x
(Logger) dan Manual/Biasa
Pos Curah Hujan Otomatis
Pos Curah Hujan Manual/Biasa 4x 4x
(Logger) dan Manual/Biasa
Pos Curah Hujan Manual/Biasa dan Pos Curah Hujan Otomatis
4x 4x
Otomatis (Mekanik) (Mekanik) dan Manual/Biasa
RH, T, W, Eo, S, MRG, ARR 4x RH, T, W, Eo, S, MRG, ARR 4x
RH, T, W, Eo, S, MRG, RH-T, ARR, RH, T, W, Eo, S, MRG, RH-T,
4x 4x
Ra ARR, Ra

60 x 32 x 60 x 32 x
RENCANA PERBAIKAN DAN PENINGKATAN POS DUGA AIR
BERDASARKAN ROLLING PLAN TAHUN 2008

Kondisi Pos dan Alat Saat Ini (Tahun


Tahun 2009
2008)
No Nama Pos Jenis Pos
Bangunan Alat Papan Biaya
Program Perbaikan/Peningkatan Pos Jenis Pos
Pos Otomatis Duga Air (Jt. Rupiah)
Perbaikan pagar bangunan pos, pelampung
1 aaa-1 Pos Duga Air Otomatis RR RB RB 10.000 Pos Duga Air Otomatis
bandul dan pengecatan
2 aaa-2 Pos Duga Air Manual/Biasa RB Pengadaan dan pemasangan papan duga air 2.000 Pos Duga Air Manual/Biasa

3 aaa-3 Pos Duga Air Manual/Biasa ` RB Perbaikan papan keterangan pos 2.000 Pos Duga Air Manual/Biasa

4 aaa-4 Pos Duga Air Manual/Biasa RB Pengadaan dan pemasangan papan duga air 2.000 Pos Duga Air Manual/Biasa

5 aaa-5 Pos Duga Air Manual/Biasa RB Perbaikan papan keterangan pos 2.000 Pos Duga Air Manual/Biasa
6 aaa-6 Pos Duga Air Manual/Biasa RB Pengadaan dan pemasangan papan duga air 2.000 Pos Duga Air Manual/Biasa
Perbaikan pagar bangunan pos, pelampung
7 aaa-7 Pos Duga Air Manual/Biasa RB 10.000 Pos Duga Air Otomatis
bandul dan pengecatan
8 aaa-8 Pos Duga Air Otomatis RB RR Pos Duga Air Otomatis

Total Biaya Perbaikan dan Peningkatan Pos Duga Air 30.000


Keterangan:
B: Baik
RR: Rusak Ringan
RB: Rusak Berat
RENCANA PERBAIKAN DAN PENINGKATAN POS DUGA AIR
BERDASARKAN ROLLING PLAN TAHUN 2008
Status: Juni, 2008

Tahun 2010 Tahun 2011

Program Perbaikan/Peningkatan Biaya Biaya


Jenis Pos Program Perbaikan/Peningkatan Pos Jenis Pos
Pos (Jt. Rupiah) (Jt. Rupiah)
Perbaikan bangunan pos, perbaikan
10.000 Pos Duga Air Otomatis Pos Duga Air Otomatis
AWRL dan penggantian pipa
Pos Duga Air Manual/Biasa Bangunan baru dan Pengadaan Alat 2.500 Pos Duga Air Manual/Biasa

Pos Duga Air Manual/Biasa Pengadaan dan pemasangan papan duga air 2.500 Pos Duga Air Manual/Biasa

Pos Duga Air Manual/Biasa Pengadaan dan pemasangan papan duga air 2.500 Pos Duga Air Manual/Biasa
Pengadaan dan pemasangan papan
2.000 Pos Duga Air Manual/Biasa Bangunan baru dan Pengadaan Alat 135.000 Pos Duga Air Otomatis
duga air
Pos Duga Air Manual/Biasa Pos Duga Air Manual/Biasa
Pos Duga Air Otomatis Pos Duga Air Otomatis
Pembangunan baru bangunan pos dan
120.000 Pos Duga Air Otomatis Pos Duga Air Otomatis
pengadaan AWRL
132.000 142.500
Keterangan:
B: Baik
RR: Rusak Ringan
RB: Rusak Berat
RENCANA PERBAIKAN DAN PENINGKATAN POS DUGA AIR
BERDASARKAN ROLLING PLAN TAHUN 2008
Status: Juni, 2008

Tahun 2012 Tahun 2013

Biaya Biaya
Program Perbaikan/Peningkatan Pos Jenis Pos Program Perbaikan/Peningkatan Pos Jenis Pos
(Jt. Rupiah) (Jt. Rupiah)
Pengadaan dan pemasangan papan duga air 3.000 Pos Duga Air Otomatis Penggantian papan duga air 1.500 Pos Duga Air Otomatis
Pembangunan pos dan pengadaan alat AWLL-
150.000 Pos Duga Air Otomatis Pengadaan dan pemasangan papan duga air 300 Pos Duga Air Otomatis
GSM
Pembangunan pos dan pengadaan alat AWRL 150.000 Pos Duga Air Otomatis Pengadaan dan pemasangan papan duga air 150 Pos Duga Air Otomatis

Pembangunan pos dan pengadaan alat AWRL 150.000 Pos Duga Air Otomatis Pengadaan dan pemasangan papan duga air 300 Pos Duga Air Otomatis

Pos Duga Air Otomatis Pos Duga Air Otomatis


Pengadaan dan pemasangan papan duga air 3.000 Pos Duga Air Manual/Biasa Pos Duga Air Manual/Biasa
Pos Duga Air Otomatis Pos Duga Air Otomatis

Rehab bangunan pos, pipa, perbaikan alat 10.000 Pos Duga Air Otomatis Pos Duga Air Otomatis

466.000 2.250
Keterangan:
B: Baik
RR: Rusak Ringan
RB: Rusak Berat
RENCANA PERBAIKAN DAN PENINGKATAN POS CURAH HUJAN
BERDASARKAN ROLLING PLAN TAHUN 2008
Status: Juni, 2008
Kondisi Pos dan Alat Saat Ini
Tahun 2009 Tahun 2010
(Tahun 2008)
No Nama Pos Jenis Pos
Bangunan Alat Alat Program Biaya Program Perbaikan/Peningkatan Biaya
Jenis Pos Jenis Pos
Pos Otomatis Manual Perbaikan/Peningkatan Pos (Jt. Rupiah) Pos (Jt. Rupiah)
Perbaikan pagar, pengadaan dan
Pos Curah Hujan Otomatis Pos Curah Hujan Manual/Biasa Pos Curah Hujan Manual/Biasa
1 bbb-1 RR B RB pemasangan alat curah hujan 2.500 Perbaikan jam 5.000
(Mekanik) dan Otomatis (Mekanik) dan Otomatis (Mekanik)
manual
Pengecatan pagar, Pengadaan dan
Pengadaan dan pemasangan alat Pos Curah Hujan Manual/Biasa
2 bbb-2 Pos Curah Hujan Manual/Biasa RR RB pemasangan alat curah hujan 2.000 Pos Curah Hujan Manual/Biasa 100.000
curah hujan otomatis (ARR) dan Otomatis (Mekanik)
manual
Perbaikan pagar, pengadaan dan
3 bbb-3 Pos Curah Hujan Manual/Biasa RR RB pemasangan alat curah hujan 2.500 Pos Curah Hujan Manual/Biasa Pos Curah Hujan Manual/Biasa
manual
Perbaikan pagar, pengadaan dan
4 bbb-4 Pos Curah Hujan Manual/Biasa RR RB pemasangan alat curah hujan 2.500 Pos Curah Hujan Manual/Biasa Pos Curah Hujan Manual/Biasa
manual
Pembuatan pagar, pengadaan dan
Pengadaan dan pemasangan alat Pos Curah Hujan Manual/Biasa
5 bbb-5 Pos Curah Hujan Manual/Biasa RR RB pemasangan alat curah hujan 3.000 Pos Curah Hujan Manual/Biasa 100.000
curah hujan otomatis (ARR) dan Otomatis (Mekanik)
manual
Total Biaya Perbaikan dan Peningkatan Pos Curah Hujan 12.500 205.000
Keterangan:
B: Baik
RR: Rusak Ringan
RB: Rusak Berat
RENCANA PERBAIKAN DAN PENINGKATAN POS CURAH HUJAN
BERDASARKAN ROLLING PLAN TAHUN 2008
Status: Juni, 2008

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Program Biaya Program Biaya Program Perbaikan/Peningkatan Biaya


Jenis Pos Jenis Pos Jenis Pos
Perbaikan/Peningkatan Pos (Jt. Rupiah) Perbaikan/Peningkatan Pos (Jt. Rupiah) Pos (Jt.Rupiah)
Pos Curah Hujan Manual/Biasa Pos Curah Hujan Manual/Biasa Pengadaan dan pemasangan alat Pos Curah Hujan Otomatis
50.000
dan Otomatis (Mekanik) dan Otomatis (Mekanik) curah hujan otomatis (logger) (Logger) dan Manual/Biasa

Pos Curah Hujan Manual/Biasa Pos Curah Hujan Manual/Biasa Pengadaan dan pemasangan alat Pos Curah Hujan Otomatis
50.000
dan Otomatis (Mekanik) dan Otomatis (Mekanik) curah hujan otomatis (logger) (Logger) dan Manual/Biasa

Pengadaan dan pemasangan alat Pos Curah Hujan Otomatis Pos Curah Hujan Otomatis
Pos Curah Hujan Manual/Biasa 50.000
curah hujan otomatis (Logger) (Logger) (Logger) dan Manual/Biasa

Pengadaan dan pemasangan alat Pos Curah Hujan Otomatis


Pos Curah Hujan Manual/Biasa Pos Curah Hujan Manual/Biasa 100.000
curah hujan otomatis (logger) -GSM (Logger) dan Manual/Biasa
Pos Curah Hujan Otomatis
Pos Curah Hujan Manual/Biasa Pos Curah Hujan Manual/Biasa
(Mekanik) dan
dan Otomatis (Mekanik) dan Otomatis (Mekanik)
Manual/Biasa
- 50.000 200.000
Keterangan:
B: Baik
RR: Rusak Ringan
RB: Rusak Berat
RENCANA PERBAIKAN DAN PENINGKATAN POS KLIMATOLOGI
BERDASARKAN ROLLING PLAN TAHUN 2008
Status: Juni, 2008

Kondisi Pos dan Alat Saat Ini (Tahun 2008) Tahun 2009 Tahun 2010
No Nama Pos
Kondisi Kondisi Program Biaya Program Biaya
Alat yang Berfungsi Alat yang Berfungsi Alat yang Berfungsi
Bangunan Pos Alat Perbaikan/Peningkatan Pos (Jt. Rupiah) Perbaikan/Peningkatan Pos (Jt. Rupiah)
Pengadaan dan pemasangan alat
1 ccc-1 B RH, T, W, Eo, S, MRG B RH, T, W, Eo, S, MRG 100.000 RH, T, W, Eo, S, MRG, ARR
curah hujan otomatis (mekanik)
Pengadaan dan pemasangan alat
2 ccc-2 RH, T, W, Eo, S, MRG B RH, T, W, Eo, S, MRG 40.000 RH, T, W, Eo, S, MRG, RH-T
Thermohidrograph
Total Biaya Perbaikan dan Peningkatan Pos Klimatologi - 140.000
Keterangan:
B : Baik
RR: Rusak Ringan
RB: Rusak Berat
W : Anemometer (Kecepatan Angin)
Ra : Actinograph (Radiasi Matahari)
RH-T : Alat Termohidrograph (Kelembaban Udara dan Temperatur)
RH, T : Alat Psychrometer
S: Sunshine Recorder (Penyinaran Matahari)
Eo : Panci Pan A (Penguapan)
MRG : Pos Curah Hujan Manual
ARR : Pos Curah Hujan Otomatis (Mekanik)
ARL : Pos Curah Hujan Otomatis (Logger)
RENCANA PERBAIKAN DAN PENINGKATAN POS KLIMATOLOGI
BERDASARKAN ROLLING PLAN TAHUN 2008
Status: Juni, 2008

Tahun 2011 Tahun 2012

Program Biaya Program Biaya


Alat yang Berfungsi Alat yang Berfungsi
Perbaikan/Peningkatan Pos (Jt. Rupiah) Perbaikan/Peningkatan Pos (Jt. Rupiah)
RH, T, W, Eo, S, MRG, ARR Kalibrasi dan penyetelan alat 10.000 RH, T, W, Eo, S, MRG, ARR
Pengadaan dan pemasangan alat Pengadaan dan pemasangan alat
100.000 RH, T, W, Eo, S, MRG, RH-T, ARR 70.000 RH, T, W, Eo, S, MRG, RH-T, ARR, Ra
ARR Actinograph
100.000 80.000
Keterangan:
B : Baik
RR: Rusak Ringan
RB: Rusak Berat
W : Anemometer (Kecepatan Angin)
Ra : Actinograph (Radiasi Matahari)
RH-T : Alat Termohidrograph (Kelembaban Udara dan Temperatur)
RH, T : Alat Psychrometer
S: Sunshine Recorder (Penyinaran Matahari)
Eo : Panci Pan A (Penguapan)
MRG : Pos Curah Hujan Manual
ARR : Pos Curah Hujan Otomatis (Mekanik)
ARL : Pos Curah Hujan Otomatis (Logger)
RENCANA PERBAIKAN DAN PENINGKATAN POS KLIMATOLOGI
BERDASARKAN ROLLING PLAN TAHUN 2008
Status: Juni, 2008

Tahun 2013

Program Biaya
Alat yang Berfungsi
Perbaikan/Peningkatan Pos (Jt. Rupiah)
RH, T, W, Eo, S, MRG, ARR

Kalibrasi dan penyetelan alat 10.000 RH, T, W, Eo, S, MRG, RH-T, ARR, Ra

10.000
Keterangan:
B: Baik
RR: Rusak Ringan
RB: Rusak Berat
W : Anemometer (Kecepatan Angin)
Ra : Actinograph (Radiasi Matahari)
RH-T : Alat Termohidrograph (Kelembaban Udara dan Temperatur)
RH, T : Alat Psychrometer
S: Sunshine Recorder (Penyinaran Matahari)
Eo : Panci Pan A (Penguapan)
MRG : Pos Curah Hujan Manual
ARR : Pos Curah Hujan Otomatis (Mekanik)
ARL : Pos Curah Hujan Otomatis (Logger)
E. FORMAT SURAT KEPUTUSAN

Format Surat Keputusan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai/


Balai Wilayah Sungai tentang Pembentukan Tim Teknis
Studi Rasionalisasi Jaringan Pos Hidrologi

KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR WILAYAH/BALAI WILAYAH SUNGAI

NOMOR: .....................

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM TEKNIS


STUDI RASIONALISASI JARINGAN POS HIDROLOGI

DI LINGKUNGAN BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI/


BALAI WILAYAH SUNGAI...................

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka upaya mewujudkan perencanaan jaringan pos


Hidrologi yang efektif dan efisien serta menggambarkan kondisi
karakteristik Hidrologi pada Wilayah Sungai (WS)/Daerah Aliran Sungai
(DAS) perlu untuk melaksanakan seleksi/pemilihan pos Hidrologi;

b. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dan


mendukung koordinasi diantara para pengelola Hidrologi, dipandang
perlu untuk membentuk Tim Teknis Studi Rasionalisasi Jaringan Pos
Hidrologi;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam


huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Balai Besar
Wilayah Sungai/Balai Wilayah Sungai tentang Pembentukan Tim
Teknis Studi Rasionalisasi Jaringan Pos Hidrologi.

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2009 tentang


Pedoman Tatacara Pembangunan Pos Duga Air Tipe Konsol di
Sungai/Saluran Terbuka;

2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2014 tentang


Penyelenggaraan Data dan Informasi Geospasial Infrastruktur Bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2015 tentang


Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai;

4. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor


509/KPTS/M/2001 tentang Pengelolaan Hidrologi;

5. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor


404/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Monitoring dan Pengawasan
Hidrologi;

6. Revisi SNI 2526:2009 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi Pos Duga Air
di Sungai;

7. Surat Keputusan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Nomor


116/KPTS/D/2009 tentang Prosedur dan Instruksi Kerja Survei
Penempatan dan Pembangunan Pos Hidrologi Nomor
QA/HDR/01/2009;

8. Surat Keputusan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Nomor


116/KPTS/D/2009 tentang Prosedur dan Instruksi Kerja Pengolahan
Data Dasar Hidrologi Nomor QA/HDR/06/2009;

9. Surat Keputusan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Nomor


116/KPTS/D/2009 tentang Prosedur dan Instruksi Kerja Validasi Data
Hidrologi Nomor QA/HDR/07/2009;

10 Surat Keputusan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Nomor


. 116/KPTS/D/2009 tentang Prosedur dan Instruksi Kerja Updating
Basis Data dan Publikasi Data Dasar Hidrologi Nomor
QA/HDR/08/2009.
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI/BALAI WILYAH


SUNGAI TENTANG PEMBENTUKAN TIM TEKNIS STUDI RASIONALISASI
JARINGAN POS HIDROLOGI DI LINGKUNGAN BALAI BESAR WILAYAH
SUNGAI/BALAI WILAYAH SUNGAI.............

PERTAMA : Menetapkan Tim Teknis Studi Rasionalisasi Jaringan Pos Hidrologi di


lingkungan Balai Besar Wilayah Sungai/Balai Wilayah Sungai dengan
susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Balai
Besar Wilayah Sungai/Balai Wilayah Sungai ini.

KEDUA : Tugas Tim Teknis Studi Rasionalisasi Jaringan Pos Hidrologi sebagaimana
dimaksud pada DIKTUM KESATU sebagai berikut:

a. Melakukan koordinasi pengelolaan Hidrologi dengan seluruh


pemilik/pengelola pos Hidrologi yang terkait;

b. Membuat usulan (KAK dan RAB) studi rasionalisasi jaringan


pos Hidrologi;

c. Memonitoring kemajuan, mengawasi jadwal dan pelaksanaan


studi rasionalisasi jaringan pos Hidrologi;

d. Bersama-sama dengan Tim Studi Rasionalisasi Jaringan Pos


Hidrologi menyusun, menetapkan dan menyepakati jaringan
pos Hidrologi yang akan dikelola;

e. Membuat usulan pelaksanaan (KAK dan RAB) rasionalisasi


jaringan pos Hidrologi (pembangunan pos
baru/revitalisasi/relokasi/penghapusan pos Hidrologi) yang
diusulkan untuk tahun yang akan datang;

f. Memonitoring dan mengawasi kemajuan hasil pelaksanaan


rasionalisasi jaringan pos Hidrologi;

g. Melakukan koordinasi untuk memperoleh masukan, tanggapan


dan koreksi terkait hasil pelaksanaan rasionalisasi jaringan pos
Hidrologi dengan Subdirektorat Hidrologi dan Lingkungan
Sumber Daya Air selaku Pembina;

h. Memeriksa hasil pelaksanaan rasionalisasi jaringan pos


Hidrologi;

i. Menyusun kesepakatan bersama instansi pengelola Hidrologi


lain terkait pengelolaan pos Hidrologi yang terpadu.

KETIGA : Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugasnya, Tim Teknis Studi


Rasionalisasi Jaringan Pos Hidrologi dapat mengikutsertakan
pejabat/pakar/tenaga ahli di bidang yang terkait dengan tugas fungsinya.

KEEMPAT : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Keputusan ini dibebankan
pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran di masing-masing Unit Organisasi.

KELIMA : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

DITETAPKAN DI : ..............
PADA TANGGAL : ..............

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai/


Balai Wilayah Sungai

.......................................
NIP. .......................
LAMPIRAN
Surat Keputusan Balai Besar Wilayah
Sungai/Balai Wilayah Sungai
Nomor : ..........................
Tanggal : ..........................

TIM TEKNIS STUDI RASIONALISASI


JARINGAN POS HIDROLOGI
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI/BALAI WILAYAH SUNGAI

NO. JABATAN KEDUDUKAN DALAM


TIM

1. Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan/Kepala Seksi Ketua


Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan
2. Kepala Unit Hidrologi dan Kualitas Air Sekretaris
3. Kepala Balai/Seksi Dinas PU Anggota
4. Kepala Unit Klimatologi BMKG Anggota
5. Kepala Unit Kerja Instansi Lain yang Terkait Anggota
6.
7.
F.BAGAN ALIR PELAKSANAAN STUDI RAS10NALISASI JARINGAN POS HIDROLOGI

Pembentukan Tim
Teknis Studi Kepala LJnit Hidrologi B8lBwS Selaku
Rasionalisasi Jaringan Sekretaris Ti m Teknis Melakukan koordinasi
dengan para pengelola hidrologi di WSterkait
Pos Hldrologi

Kabid/Kasi Perencanaan
OP Selaku KetuaTim
Teknis MenEusulkan
Susunan dan Anggota 20 Har Kerla
Tim PelaksanaTeknis
Studi Rasionalisasi
Jaringan Pos Hidrologi

Penetapan Tim Teknis 3 Harl Kerla


studi Rasionalisasi
laringan Pos HidroloBi

P""Vrrrna" fnf ai"


RAB Studi Rasionallsasi
Jaringan Pos Hidrologi Kepala Unit Hidrologi BB/BwS Selaku
Sekretaris Tim Teknis Menyusunan KAK dan
RAB Studi Rasionalisasi Jaringan Pos Hidrologi

Kabid/Kasi Perencanaan OP
Selaku KetuaTimTeknis
lasionalisasi Jaringan Memeri ksa Usulan KAK dan RAB
)os Hidrologi Studi Rasionalisasi Jaringan Pos

Kepala Unit
onalisasi Jaringan
Hidrologi BB/BWS
Hidrologi Kabid/Kasi Perencanaan
selaku sekretaris Tim Ahli
OP Selaku KetuaTim
Tim Teknis Melaksanakan studi
Teknis Memeriksa
Memonitoring Rasionalisasi
Pelak5anaan Studi
Pelaksanaan Studi Jaringan Pos
Rasionalisasi Jaringan Pos
Rasionalisasi Hidrologi
Hidrologi
Jaringan Pos
Sesuai Jangka Waktu
Hidrologi
Pelaksanaan Studi yang
Direncanakan

1. Tersedia Rekomendasi
Jaringan Pos Hidrologi yang
Efektif dan Efisien
2, Kesepakatan dari Para
Pengelola Pos Hidrologi yang
Terpadu
3. Tersedia Pedoman
Penetapan Prioritas
Pelaksanaan Studi
Rasionalisasi Jaringan Pos
Hidrologi
4.Tersedia Program
Pelaksanaan Hasil studi
Rasionalisasi Jaringan Pos
Hidrologi Termasuk
Kebutuhan Pembiayaan
Pengelolaan Hidrologi untuk 5
Tahun Mendatang

DIREKTUR」 ENDERAL SUMBER DAYA AIR,

な話躍箭議箭調器}摯

Anda mungkin juga menyukai