JARINGAN IRIGASI
Disampaikan pada acara :
Training of Trainer (ToT)
Pengembangan Tata Guna Air (PTGA) TA. 2022
Bandung, 27 Juni – 01 Juli 2022
Kegagalan tujuan
Kondisi dan pembangunan
fungsi prasarana dan dapat
irigasi cepat memperburuk
mengalami kredibilitas atau
kerusakan citra pemerintah.
sebelum tercapai Kinerja pelayanan
umur efektifnya. pada masyarakat
menjadi sangat Beban biaya
jelek (penurunan rehabilitasi
luas tanam, luas menjadi
panen, dll). semakin berat
dari waktu ke
waktu.
DASAR HUKUM
IRIGASI RAWA
7.302.998 Ha 1.833.030 Ha
TOTAL LUAS
PEMBAGIAN
Ha Ha Ha Ha Ha Ha
KEWENANGAN (DI)
%
(DI)
%
(DI)
%
(DI)
%
(DI)
% (DI)
%
9.136.027 100
5
KONSEPSI O&P
IRIGASI
PENGELOLAAN
JARINGAN
IRIGASI
Kondisi
Jaringan Irigasi
PJI-1 PJI-2 PJI-3 PJI-4 PJI-5
100 %
60 %
Dengan REHABILITASI
Tanpa OP (Sistem)
OP
-5 5 10 15 20 25 tahun
SIDLaC Konstruksi selesai 100 %
(Pembangunan)
Program OP dan R, dengan periode R 20 tahun, Rehabilitasi (Sistem)
menyeluruh
Program OP dan PK, dengan periode PK/SM 5 tahunan, PJI-1, PJI-2, PJI-3, PJI-4, PJI-5
secara parsial
Pengertian
Perencanaan Operasi :
1. Perencanaan Penyediaan Air Tahunan,
2. Perencanaan Tata Tanam Detail,
3. Rapat Komisi Irigasi Untuk Menyusun RTT,
4. SK Bupati Mengenai Keputusan RTT,
5. Perencanaan Pembagian dan Pemberian Air
Tahunan.
Ari - BWS Sulawesi 4 - Kendari 11_13
Nov 2019
1 2
Perlu
Pengaturan
jadwal waktu
tiap golongan
berbeda
antara 10 sd.
15 hari
Langkah-1 Langkah-2
Q tersedia di bendung
K= Q yang diperlukan di bendung
Untuk daerah yang telah menggunakan cara perhitungan/metode lain
dalam pembagian air (pasten, FPR, dll) tetap dapat digunakan.
7. Pencatatan Realisasi Luas Tanam Per Daerah Irigasi→
Blanko 1O-O
Pengamat/cabang dinas/ranting/pengamat/UPTD/cabang dinas/korwil/korwil
PSDA melaksanakan pencatatan realisasi luas tanam dan pembagian serta
pemberian airnya per daerah irigasi dengan melakukan pencatatan per
musim tanam selama satu tahun. Blangko ini menginformasikan antara lain:
• Realisasi tanam per musim tanam (MT-I, MT-II, MT-III);
• Kerusakan tanaman;
• Rencana tanam pada tahun berjalan dan pada tahun mendatang;
• Keadaan air;
• Produksi tanaman.
Catatan :
X1 = Kantor yang menyusun / mengirim blangko T = Blangko dikerjakan tiap tahun
X2 = Kantor yang menerima / memeriksa blangko ½ B = Blangko dikerjakan tiap ½ bulan
Penyampaian blangko X1 ------ X2 disesuaikan dengan tingkat kewenangan masing-masing daerah
.................. ..................
PELAKSANAAN OPERASI
A. Perencanaan pemeliharaan :
1)Inventarisasi Jaringan Irigasi
2)Inspeksi dan penelusuran
3)Pembuatan Desain danAKNOP
B. Pelaksanaan Pemeliharaan :
1) Sosialisasi, koordinasi, dan evaluasi
2) Pengamanan jaringan irigasi
3) Pemeliharaan rutin: bersifat perawatan
4) Pemeliharaan rutin: bersifat perbaikan
ringan
5) Pemeliharaan berkala: bersifat perawatan
6) Pemeliharaan berkala: bersifat perbaikan
7) Pemeliharaan berkala: bersifat penggantian
8) Penanggulangan/perbaikan darurat
C. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
Identifikasi dan Analisis
Tingkat Kerusakan
1. Kondisi baik, Tingkat
01-P 02-P
kerusakan < 10% >>
Inspeksi Rutin oleh Juru/ Mantri Penelusuran jaringan irigasi oleh pemeliharaan rutin
Pengairan UPT, Mantri dan GP3A/ P3A 2. Kondisi rusak ringan, Tingkat
kerusakan 10-20% >>
10-15 hari sekali Setahun 2 kali
pemeliharaan berkala
3. Kondisi rusak sedang, Tingkat
*) dikirim ke UPT setiap akhir *) dibuat untuk usulan pemeliharaan
kerusakan 20-40% >>
bulan tahun depan (berdasarkan ranking
perbaikan/ rehabilitasi
Dikirim ke dinas akhir bulan prioritas)
4. Kondisi rusak berat, , Tingkat
berikutnya
kerusakan > 40% >>
Perbaikan berat/ Penggantian
PERIODE
PEMBUAT
FORM NAMA LAPORAN PELAKSANAAN DIKIRIM KETERANGAN
LAPORAN
/PELAPORAN
02-P Laporan Kerusakan Jaringan Irigasi TENGAH TAHUNAN PENGAMAT/UPTD DINAS KAB
(Hasil Penelusuran JI.)
10-P Laporan Tahunan realisasi pekerjaan pemeliharaan TAHUNAN DINAS KAB BUPATI
(Swakelola&Kontraktual) DINAS PROP GUBERNUR
BALAI BESAR-WS DIRJEN SDA
INSPEKSI PEMELIHARAAN
Pemelihar
aan Rutin
Pemelihar
aan
Berkala
Perbaikan
Darurat
1.Pemeliharaan Rutin : tingkat kerusakan < 10 %
- Bersifat perawatan
- Bersifat perbaikan
2. Pemeliharaan Berkala :
- Bersifat perawatan : tingkat kerusakan 10-20%
- Bersifat perbaikan : tingkat kerusakan 21- 40%
- Bersifat perbaikan berat/penggantian :
Tingkat kondisi kerusakan > 40 %
Pemeliharaan Rutin DIREKTORAT BINA OPERASI
DAN PEMELIHARAAN
Tanah dikembalikan
dengan pemadatan setiap
5 – 10 cm dengan
menggunakan stamper
B. Tindakan Pengamanan
1. Membuat bangunan pengamanan di tempat
tertentu;
2. Menyediakan tempat mandi hewan dan tempat
cuci;
3. Memasang penghalang (portal, patok) di
jalan/saluran.
KELEMBAGAAN DAN
SUMBER DAYA MANUSIA
KEBUTUHAN TENAGA PELAKSANA O&P
PETUGAS OP KRITERA
❑ Kepala Ranting/ pengamat/ ❑ 1 orang + 5 staff per 5.000 –
UPTD/cabang dinas/korwil 7.500 Ha
❑ Mantri / Juru pengairan ❑ 1 orang per 750 – 1.500 Ha
❑ Petugas Operasi Bendung ❑ 1 orang per bendung, dapat
(POB) ditambah beberapa pekerja
untuk bendung besar
3) Staf Pengamat/UPTD
Membantu pengamat/UPTD dalam pelaksanaan operasi
dan pemeliharaan jaringan irigasi
Tugas Pokok dan Fungsi Petugas O&P
❑ Operasi→Usulan RTT,
❑ Pemberian air ke petak tersier
❑ Pembagian air dalam petak tersier
❑ P3A merencanakan dan mengkoordinasikan,
melaksanakan pemeliharaan jaringan irigasi tersier
❑ Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A
❑ Perbaikan Jaringan Irigasi Tersier,
❑ Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier,
❑ Peningkatan Jaringan Irigasi Tersier
Jaringan Irigasi Tersier
PERAN/PARTISIPASI P3A/GP3A/IP3A DALAM
OPERASI JARINGAN IRIGASI
3. PELAKSANAAN PEMELIHARAAN :
Dinas/Pengelola yang membidangi irigasi melaksanakan
pemeliharaan JI dapat dilakukan melalui kerjasama
dengan P3A/GP3A/IP3A secara swakelola;
6. PENGAWASAN :
Dapat melakukan pengawasan atas
pelaksanaan pemeliharaan JI Utama dalam
bentuk penyampaian laporan penyimpangan
pelaksanaan kepada dinas atau pengelola
irigasi.
MONITORING DAN EVALUSI
OP JARINGAN IRIGASI
1. Monitoring Pelaksanaan
Operasi
2. Kalibrasi Alat Ukur
3. Evaluasi Kinerja Sistim
Irigasi
Djito.MN
1. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Operasi
Djito.MN
Djito.MN
Djito.MN
Djito.MN
2. Kalibrasi Alat Ukur
Setiap alat / pintu ukur perlu dilakukan
kalibrasi untuk mengetahui tingkat
keakuratan hasil pengukuran debit air
sesuai alokasinya
Jenis alat ukur umumnya yang dipakai
untuk bangunan irigasi antara lain :
1) Tipe Romijn;
2) Tipe Cipoleti;
3) Tipe Parshall Flume;
4) Tipe CHO (Constan Head Orifice)
5) Tipe Crump de Gruyter
6) Tipe Drempel Djito.MN
Djito.MN
3. Evaluasi/Penilaian Kinerja Sistem Irigasi
Catatan :
PR : Pemeliharaan rutin
PBP : Pemeliharaan berkala yang bersifat perawatan
PBPJI : Pemeliharaan berkala yg bersifat perbaikan
PBPB : Pem.berkala yg bersifat perbaikan Berat/penggantian
R : Rehabilitasi Jaringan Irigasi (bersifat sistem)
Tk : Tingkat kerusakan
1. Pengaman Sempadan
Irigasi
2. Pemantauan dan Evaluasi
Pelaksanaan Pemeliharaan
3. Penilaian indikator
keberhasilan pemeliharan
Djito.MN
1. PENGAMANAN SEMPADAN IRIGASI
Sempadan Sempadan
≥H ≥H
Jalan Inspeksi
Kedalaman
Sisi Terluar Saluran = H
Sisi Terluar
Jaringan Jaringan
Irigasi Irigasi
Ruang Jaringan Irigasi