BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................. 1
B. Dasar Hukum ................. 2
C. Tujuan dan Hasil Yang Diharapkan ................. 2
D. Kondisi Objek dan Lingkungannya ................. 3
E. Batas Area Pemutakhiran Data................. 4
BAB II. DATABASE CAGAR BUDAYA KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG .......... 6
LAMPIRAN
A. LATAR BELAKANG
Kawasan Kota Lama Semarang merupakan saksi sejarah Indonesia
yang dimulai pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Pada saat ini lokasi
Kawasan Kota Lama Semarang berdampingan dengan pusat perekonomian
Kota Semarang. Di kawasan ini terdapat banyak bangunan kuna yang masih
berdiri dengan kokoh, dengan beragam kondisi keterawatannya.
Secara umum karakter bangunan di Kawasan Kota Lama Semarang
mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa sekitar tahun 1700-an. Hal
tersebut dapat dilihat dari detail bangunan yang khas dan ornamen-ornamen
yang identik dengan gaya Eropa, seperti ukuran pintu dan jendela yang besar,
penggunaan kaca patri berwarna, bentuk atap yang unik, sampai adanya ruang
bawah tanah.
Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwa kawasan ini terpisah
dengan daerah sekitarnya, nampak seperti kota tersendiri, sehingga
mendapat julukan "Little Netherland". Kota Lama Semarang yang pada masa
Hindia Belanda disebut dengan nama “outstadt” dan “Little Netherland”,
terletak di Kelurahan Bandarharjo, kecamatan Semarang Utara. Batas-batas
Kota Lama Semarang adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Merak (dahulu “Norder-wal-
Straat“) dan stasiun Tawang.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Cendrawasih (dahulu “Ooster-
wal-Straat“)
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Sendowo.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Mpu Tantular (dahulu “Wester-
wal-Straat“) dan sepanjang Kali Semarang (sungai).
B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar
Budaya
2. Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-
undang Republik Indonesia Nomor No. 5 Tahun 1992
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 30 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelestarian
Cagar Budaya;
4. Peraturan Daerah Kota Semarang nomor 8 tahun 2003 tentang Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Kota Lama Semarang
5. Surat Keputusan Walikota Semarang Nomor 640/395 Tahun 2018 tentang
Penetapan Status Cagar Budaya Kawasan Kota Lama Semarang
6. Surat Keputusan Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah
nomor 0019/E19/KP/2019 tanggal 2 Januari 2019 tentang Susunan
Pelaksana Kegiatan Pemutakhiran Data Cagar Budaya Kota Lama
Semarang tahap IV
7. Surat Keputusan Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah
nomor 0456/E19/KP/2019 tanggal 11 Februari 2019 tentang Narasumber
Foto :
Peta Keletakan :
Peta Keletakan :
Peta Keletakan :
Foto :
Peta Keletakan :
Peta Keletakan :
Peta Keletakan :
Peta Keletakan :
Peta Keletakan :
Foto :
Peta Keletakan :
Foto :
Peta Keletakan :
Foto :
Peta Keletakan :
Sumber: colonialarchitecture.eu
Peta Keletakan :
Peta Keletakan :
Peta Keletakan :
Foto :
Peta Keletakan :
1
Bruder adalah nama panggilan bagi seorang rohaniwan Katolik awam/ tidak ditahbiskan.
Bruder biasanya tinggal dalam suatu komunitas dan bekerja dalam pelayanan (red: suster
franca)
Kota Lama Semarang IV, 2019__________57
Deskripsi Bangunan : Bangunan indis 2 lantai gaya arsitektur Gothik dengan
fasad menghadap ke arah Jalan Letjen Soeprapto.
Memiliiki satu pintu kupu tarung berada di ujung timur
bangunan. Jendela berbahan kayu jalusi mati/ krepyak.
Pada jendela sisi timur sudah diganti dengan nako kaca
dengan geble/ gevel khas bangunan kolonial dan
Hiasan kemuncak (geveltoppen) berupa penunjuk arah
mata angin berbahan logam. Pada tubuh bangunan
juga terdapat ragam hias yang melengkapi bagian
dinding dari bahan Logam
Arah hadap : Selatan
Kondisi : Terawat
Kondisi Lingkungan : Berada di lingkungan yayasan pendidikan
Sumber Pustaka : yayasankanisius.sch.id;
indischeliterairewandelingen.nl
Status Pengelolaan
Pemilik : Vikariat Apostolik Batavia
Pengelola : Yayasan Kanisius
Status : Tidak Teridentifikasi
SK Penetapan : Belum Ditetapkan
Riwayat Penelitian : Belum pernah dilakukan penelitian
Tahun Pemugaran : -
Kriteria Cagar Budaya
Usia : Lebih dari 50 tahun
Masa Gaya : Bangunan indis
Arti Khusus : Salah satu bangunan yang menjadi bagian tak
terpisahkan perjalanan sejarah Kawasan Kota Lama
Semarang
Nilai Penguatan : Akulturasi teknologi dan budaya antara Barat dan
Kepribadian Bangsa Tradisional memberikan corak khusus pada rona
arsitektur di Indonesia
Aksesibilitas : Dapat dijangkau dengan jalan kaki serta dapat dilalui
kendaraan roda 2 dan roda 4
Ancaman
: Rob dan bencana alam lainnya, proses pelapukan
Proses Alam
material penyusun bangunan
: Pengrusakan, vandalisme, penjarahan dan
Aktivitas manusia pembangunan yang tidak mengindahkan kaidah
pelestarian
Rekomendasi : Penetapan bangunan cagar budaya dan perawatan
Pencatat Data
Kota Lama Semarang IV, 2019__________58
Pencatat : Tim Pemutakhiran Data Cagar Budaya Kawasan Kota
Lama Semarang Tahap IV
Tanggal : 15 Februari 2019
Pengentri Data
Pengentri : Tim Pemutakhiran Data Cagar Budaya Kawasan Kota
Lama Semarang Tahap IV
Tanggal : 15 Februari 2019
Data Informan : ERTIM Conservation Institute
Peninjauan : Pemutakhiran Data Cagar Budaya Kawasan Kota
Lama Semarang Tahap IV
Tanggal : 15 Februari 2019
Foto :
Peta Keletakan :
Foto :
Peta Keletakan :
Foto :
Foto :
Peta Keletakan :
Foto :
Peta Keletakan :
Peta Keletakan :
Foto :
Peta Keletakan :
Peta Keletakan :
Peta Keletakan :
Peta Keletakan :
Peta Keletakan :
Peta Keletakan :
Peta Keletakan :
Foto :
Peta Keletakan :
Peta Keletakan :
Foto :
Peta keletakan :
Peta Keletakan :
Foto :
Peta Keletakan :
Peta Keletakan :
Peta keletakan :
Tampak depan
Tampak Belakang
Peta keletakan :
Foto :
Peta keletakan :
Foto :
2. Tukang parkir
Beberapa titik depan toko, Kantor Satlantas Semarang Utara, di sekitar
Taman Sri Gunting serta lahan kosong di bekas Hotel Jansen saat ini
menjadi lahan parkir kendaraan roda dua dan roda empat. Tentu saja
membutuhkan tenaga tukang parkir. Tukang parkir yang bekerja di
Kawasan Kota Lama bukanlah penduduk asli, tapi mereka pendatang dari
kampung lain maupun daerah lain di luar Semarang. Tarif parkir disesuaikan
dengan Peraturan Daerah Kota Semarang.
4. Pemancing ikan
Keberadaan polder di depan Stasiun Tawang dan beberapa titik selokan
macet mengundang para pemancing untuk menghabiskan hari mereka
dengan kailnya. Aktifitas memancing tidak hanya dilakukan oleh orang
dewasa tapi juga dilakukan oleh anak-anak.
5. Tukang becak
Beberapa tukang becak tinggal di atas bangku penumpangnya. Hampir di
semua ruas jalan di Kota Lama dapat ditemui tukang becak, walaupun
kadang hanya satu orang. Sebagian besar becak berkaitan dengan aktifitas
dagang di Pasar Johar, dan sebagian kecil yang berkaitan dengan jasa
wisata berkeliling Kota Lama Semarang. Terdapat pula becak yang
digunakan sebagai angkutan barang dan becak yang digunakan sebagai
lapak barang dagang
9. Penjual koran/tabloid
Penjual koran/tabloid keliling dapat ditemui di Taman Sri Gunting dan
Lampu lalu lintas depan Hotel Metro.
28. Peneliti/LSM
Sedikitnya terdapat dua lembaga berbadan hukum yang menempati
bangunan di Kawasan Kota Lama dan melakukan aktifitas selayaknya
penelitian dan kajian untuk pelestarian dan pengembangan Kota Lama
Semarang. Kedua lembaga tersebut adalah Badan Pengelola Kawasan Kota
Lama Semarang (BPK2L) yang merupakan lembaga bentukan Pemerintah
3. Jl. Tawang,
Stasiun Tawang
Stasiun Tawang berada di luar delineasi Kawasan Kota Lama Semarang,
karena perkembangan perkeretaapian merupakan kelanjutan
pengembangan upaya penguasaan politik, ekonomi sosial dan budaya oleh
Pemerintah Kolonial Belanda, diwujudkan dalam bentuk media transportasi
pengiriman komoditas sumber daya dan hasil bumi di Indonesia.
4. Jl. Pengapon
Foto :
2 McGimsey, C. & H. Davis (ed.). 1977. The Management of Archaeological Resource, the Airlie House Report.
Special Publication of the Society for American Archaeology.
3 Schiffer, Michael B. & Gumerman, George J. (ed.).1977. Conservation Archaeology: A Guide for Cultural Resource
Management Studies. New York: Academic Press.
4 Pearson, Michael & Sharon Sullivan. 1995. Looking After Heritage Places: the Basics of Heritage Planning for
Managers, Landowners and Administrators. Mebourne: Melbourne University Press
5 Darvill, Timothy. 1995. “Value System in Archaeology”, dalam Managing Archaeology. Malcolm A. Cooper (ed.).
New York: Routledge Tj Press Ltd.
6 Tanudirdjo, Daud Aris. 2004. “Penetapan Nilai Penting Dalam Pengelolaan Benda Cagar Budaya”. Makalah
dipresentasikan pada Rapat Penyusunan Standaridsasi Kriteria (Pembobotan) Bangunan Benda Cagar Budaya.
Jakarta, 26 – 28 Mei.
A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan kajian di lapangan serta masukan dan saran dari
narasumber ahli maka dapat disimpulkan:
1. Kawasan Cagar Budaya Kota Lama Semarang terdiri dari luas 34,45 ha dan
pada kegiatan Pemutakhiran Datacagar Kota Lama Semarang Tahap IV
tahun 2019 berhasil melakukan pendaftaran 41 bangunan cagar budaya
pada timur timur Kawasan Kota Lama Semarang.
2. Kegiatan Pemutakhiran Data Cagar Budaya Kawasan Kota Lama
Semarang Tahap IV tahun 2019 meliputi aktivitas pendeskripsian detail per
bangunan sesuai pembagian blok pekerjaan sebagaimana
direkomendasikan pada kegiatan sebelumnya di tahun 2018.
B. REKOMENDASI
1. Bekerjasama dengan instansi terkait dalam mensosialisasikan kandungan
bangunan dan struktur Cagar Budaya dan diduga cagar budaya yang ada
di Kawasan Kota Lama Semarang demi pelindungan, pengembanan dan
pemanfaatan kawasan cagar budaya.
2. Segera diupayakan peningkatan status hukum atas kawasan cagar budaya
beserta kandungan cagar budaya yang ada di dalamnya, bila sebelumnya
telah ditetapkan dengan Perda Kota Semarang Nomor 8 tahun 2003,
melalui kegiatan berkelanjutan ini dapat diupayakan penetapan Kawasan
Kota Lama Semarang sebagai kawasan cagar budaya berperingkat
nasional.
3. Menuju penetapan Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional, harus
diupayakan pendaftaran cagar budaya Kota Lama, baik pada instansi
Mengetahui
Kepala Balai Pelestarian Cagar
Budaya Jawa Tengah
Titik nol pemetaan yang selanjutnya menuju jalan kepodang melewati Jalan Suari
Koordinasi Dan Presentasi I Narasumber Ahli Kegiatan Pemutakhiran Data Cagar Budaya
Kawasan Kota Lama Semarang Tahap IV
Pengolah data bersama tim pengukuran melakukan pemetaan bangunan diduga cagar
budaya di Kawasan Kota Lama Semarang
saat ini jl sendowo menjadi target penataan Jalan Kawasan Kota Lama Semarang
Pendokumentasian 3D lingkungan Gereja St. Yusuf Gedangah dengan Faro laser scanner
Diskusi lapangan dan sinkronisasi data, serta persiapan pemetaan di area jalan
cendrawasih