Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sigit Haryadi

NIM : 041659117

Saya mencoba menanggapinya

Dengan diundangkan Undang Undang No 32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah sedikit banyak
merubah pola pembangunan di daerah yang semula sentralistik ( top Down) menjadi desentralistik
( Botton Up) yang mana Pemerintah daerah diberikan kewenangan seluas luas nya untuk membangun
dan mengembangkan potensi daerahnya sendiri .

Di Daerah setidaknya menyusun beberapa dokumen yang seharusnya saling berhubungan antara
dokumen yaitu :

1. RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) disusun 20 tahun sekali


2. RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Disusun 5 tahun sekali
3. RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) disusum 1 tahun
4. Renstra SKPD (Rencana Strategis SKPD) disusun semester
5. Renja SKPD (Rencana Kerja SKPD) disusun triwulan/semester

Didalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah(RPJPD) kota serang tahun 2008- 2025
mempunyai visi sebagai Kota Kota Serang adalah ”Terwujudnya Pendidikan yang Bertumpu pada Potensi
Perdagangan, Jasa, Pertanian dan Budaya.”

Untuk melaksanakan pembangunan diperlukan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia, tepatlah
jika kota serang menitik beratkan/ memberikan perhatian ke pada sektor pendidikan karena dari
pendidikan lah sumber daya manusia yang memilik bakat, kreativitas, potensi, tenaga, imajinasi,
kemampuan untuk memajukan diri, tangguh dan ulet, mandiri, terampil, memiliki tanggung jawab,
berorientasi ke masa depan, disipilin, berbudi, mampu bekerjasama dan pantang menyerah dapat
dibentuk insan untuk membangun/memajukan kota serang.

Melihat data yang ada tahun 2018 di kota serang persentase penduduk menurut tingkat pendidikaan ,
kulitas pendidikan SDM kota serang masih di bawah rata rata wajib sekolah 9 tahun dengan komposisi
Dari data diatas hampir 70 persen adalah penduduk dengan tingkat pendidikan wajib sekolah sedikit
banyak hal ini memberika n dampak kota serang sebagai ibu kota propinsi jauh tertinggal dibandingkan
dengan ibu kota propinsi yang ada di pulau jawa.

Kendala/ permasalahan serta solusi di pembangunan di kota serang

1. Sektor Pendidikan
Kota Serang Sebagai ibukota propinsi yang seharusnya menitik beratkan pada sektor ekonomi
tersier dan sekunder maka salah satunya jalan adalah memperbaiki di sektor pendidikan, seperti
yang kita ketahui program wajib belajar 9 tahun telah mengratiskan muridnya dalam hal biaya
pendidikan maka kota serang harus memberikan standar yang sama atas kulitas pendidikan
yang ada , karena selama ini sekolah sekolah unggulan hanya berada di pusat kota dengan
dukungan kualitas sarana dan prasarana yang memadai, kualitas pengajar yang baik.
Kedepannya kesenjangan antar sekolah dipusat kota dan diluar pusat kota harus lebih
dipersempit dengan memberikan perhatian yang sama dengan sekolah sekolah yang berada di
luar pusat kota terutama dari sarana prasarana dan kualitas pengajar.

2. Sektor Budaya Dan Pariwisata


Kota serang mempunyai historis kebudayaan yaitu kawasan wisata Banten lama yang didalamya
banyak terdapat benda dan situ cagar budaya peninggalan dari kesultan banten tapi hal ini tidak
memjadi perhatian lebih dari pemkot serang karena disekitar kawasan tersebut warganya
banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan hal ini karena kawasan tersebut dikelola oleh
individu individu yang tidak profeisonal, tidak tertata, kotor , banyak pungli bagi wisatawan dan
lain lain.
Maka setelah revitaslisasi kawasan selesai sebaiknya pemkot kota serang membentuk badan
pengelola kawasan banten lama yang berisikan orang orang yang profesional, berintegeritas dan
memperdayakan warga sekitar agar kawasan banten lama menjadi sumber pendapatan bagi
warga dan pemkot serang

3. Sektor Ekonomi
Pasar adalah tempat berkumpulnya penjual dan pembeli, melihat kondisi yang ada pasar pasar
yang ada di kota serang seperti pasar Rau, Pasar Taman sari , Pasar Lama banyak yang
memperhatinkan kondisinya , tidak tertata, becek, macet, tidak tersedia fasilitas parkir dan
kotor.
Dengan munculnya perumahan perumahan yang baru di kota serang sebaiknya pemkot serang
membangun pasar pasar yang berada disetiap kecamatan dengan melihat pontensi yang ada di
setiap kecamatan dengan akses yang mudah di jangkau oleh angkutan umum dan pribadi selain
menata pasar yang telah ada
Membatasi pertumbuhan indo dan alfa agar tidak mematikan toko dan warung yang telah ada
dikawasan tersebut

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai