Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

REVITALISASI PASAR DESA TAHUN 2019


PASAR KEMBANG
MELALUI KEMENTRIAN DESA PDT DAN
TRANSMIGRASI R.I

DESA SUKADAMAI
KECAMATAN RIMBO ULU
TAHUN ANGGARAN 2019
KATA PENGANTAR

Dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan masyarakan Kecamatan


Rimbo Ulu Kabupaten Tebo di segala sektor khususnya sektor perdagangan,
Pemerintah Kabupaten Tebo telah membuat skala prioritas pembangunan
untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat melalui pembangunan
infrastruktur dan fasilitas umum.
Fasilitas yang tersedia belum memadai dibandingkan dengan laju
pertumbuhan produk dan ekonomi, sehingga belum mampu melayani
aktifitas perdagangan masyarakat. Dalam rangka mendorong pertumbuhan
ekonomi masyarakat dan penyerapan tenaga kerja, maka diperlukan adanya
sebuah pasar tradisional terpadu sehingga dapat menjalankan fungsinya
secara optimal.
Pasar merupakan salah satu wadah yang akomodatif untuk
mendukung kelancaran pendistribusian barang, dimana kedudukan desa
sebagai daerah produsen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota.
Untuk mendukung proses tersebut maka diperlukan sebuah pasar sebagai
pusat distribusi yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan
dampak yang positif terhadap perekonomian masyarakat.

PROPOSAL USULAN REVITALISASI PASAR DESA TAHUN 2019


PASAR “KEMBANG”
DESA SUKADAMAI, KEC, RIMBO ULU, KAB, TEBO

I. LATAR BELAKANG
A. PENDAHULUAN
Desa Sukadamai Lahir pada hari Rabu Tanggal 28 Desember 1977,
dimana pada waktu itu jumlah kepala keluarga sebanyak 468 KK dan 2.223
jiwa terdri dari Laki-Lakai 1.153 jiwa ,Perempuan 1.070 jiwa. Pada masa itu
Desa Sukadamai masih menjadi daerah Kecamatan Rimbo Bujang dan
hingga pada akhirnya pada Tahun 2003 berubah Menjadi Kecamatan Rimbo
Ulu sampai sekarang. Desa Sukadamai terletak antara titik 1º,16’5,765” LS
sampai dengan 1º,20’15,339” LS dan antara 101º,59’0,087” BT sampai
dengan 102º,3’4,196” BT, sementra jarak Desa Sukadamai Ke Kecamatan
Rimbo Ulu sejauh 0 km dan jarak ke perkantoran bupati Tebo 68 km.
Dengan beriringnya waktu dan bertambahnya penduduk juga kemajuan
zaman saat ini jumlah Kepala Keluarga di Desa Sukadamai sebanyak 2.270
KK dan 7.289 jiwa. Desa Sukadamai Terdiri dari 5 (lima) Dusun yaitu
Dusun Sukasari, Sukajaya, Sukamulya, Sukabhakti dan Sukareja, adapun
Pemimpin Kepala Desa yang Pernah Menjabat di Desa Sukadamai adalah
Sebagai berikut :
1. 1979 S/D 1998 di Pimpin Oleh ABU ZAEDIN
2. 1998 S/D 1999 di pimpin Oleh ZUBAIDI (PJ)
3. 1999 S/D 2013 di Pimpin Oleh PARJO
4. 2013 S/D 2019 di Pimpin Oleh SOLIKHIN
5. 2019 S/D 2020 di pimpin Oleh TUSLAM,S.Pt,M.Si (PJ)
2.1.2. Demografi
a). Keadaan Fisik/Geografis Desa Sukadamai
1) Batas wilayah
Desa Sukadamai secara Geograpis memiliki Dataran yang tidak
Terlalu Bergelombang yang ketinggian nya berkisar 58 S/D 100 m DPL
dengan Tingkat Kemiringan Tanah 0 (Nol) S/D > 40 % dengan Suhu Rata –
rata 28-30 derajat Celcius dan Curah Hujan 130,58 mm /Tahun yang
terletak dan berbatasan dengan :
-Sebelah Utara Berbatasan Dengan Desa Wanareja Kecamatan Rimbo Ulu
-Sebelah Selatan Berbatasan Dengan Desa Sukamaju Kecamatan Rimbo Ulu
-Sebelah Barat berbatasan Dengan Desa Sidorukun Kecamatan Rimbo Ulu
-Sebelah Timur berbatasan Dengan Desa Wirotho Agung Kecamatan Rimbo
Bujang
Luas wilayah : 38,60 Km2
Perkebunan : 4.540
Kolam / Empang : 1,72
Rumah Bangunan & Halaman : 84,07
Rawa – Rawa / tidak ditanami : 41,39
Lainya : 10,0
B. KONDISI EKSISTING SPESIFIKASI

Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh perkembangan


wilayah terutama dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang
memadai. Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu aspek
pendukungnya adalah diperlakukannya suatu wadah yang akomodatif
sebagai pendukung kelancaran pendistribusian baik barang maupun
jasa dari desa ke kota, dalam hal ini kedudukan desa sebagai produsen
sebagian kebutuhan primer masyarakat kota maka diperlukan sebuah
pasar sebagai pusat distribusi batang secara langsung maupun tidak
langsung nantinya akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Seiring dengan perjalannya era demokrasi dan otonomisasi daerah,
pembangunan di segala bidang semakin pesat.
Otonomisasi daerah telah berjalan, setiap daerah mempunyai
kewenangan untuk melaksanakan pembangunan daerahnya masing-
masing. Namun hal yang jangan sampai dilupakan adalah evaluasi
terhadap hasil pembangunan yang sudah berjalan maupun
perencanaan pembangunan yang sudah berjalan maupun perencanaan
pembangunan yang akan datang. Salah satu hal tidak lepas dlam
pembangunan yaitu ketersediaan dana dan sarana maupun prasarana.
Dalam proses mendukung terbentuknya percepatan
perkembangan perekonomian di era otonomi daerah dan era persaingan
bebas, kelengkapan sarana dan prasarana pada berbagai bidang
merupakan suatu syarat penting yang harus ada. Hal ini sebagai
konsekuensi logis bagi Pemerintah Daerah dan seluruh lapisan
masyarakat Desa Sukadamai umumnya Kabupaten Tebo yang
menginginkan perkembangan dan kesiapannya mengelola
pemerintahannya sendiri dengan mengoptimalkan seluruh potensi
sumber daya yang ada, baik Sumber Daya Alam maupun Sumber Daya
Manusia.
Penyediaan sarana Desa dimaksud disini adalah penyediaan
kelengkapan sarana perdagangan berupa Pembangunan Pasar
Rakyat / Tradisional. Pembangunan Pasar Rakyat Tradisional
merupakan salah satu sarana ekonomi untuk memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan transaksi jual
beli barang baik barang-barang yang bersifat konsumtif maupun
produktif. Selain itu Pembangunan Pasar Rakyat Tradisional juga
memberikan peluang kesempatan kerja dan peningkatan
pendapatan bagi masyarakat sehingga pembangunannya akan
memberikan kontribusi bagi dinamika ekonomi masyarakat dan
peningkatan pendapatan pemerintah desa.
Akhir-akhir ini pasar rakyat baik di pusat maupun di daerah
terus melakukan pembenahan, disamping pembenahan manajemen
juga melakukan renovasi ataupun peremajaan pasar. Salah satu
yang dibutuhkan oleh pengelola pasar adalah penyempurnaan
manajemen, kredit kontruksi atau kredit kepemilikan kios. Dengan
keberpihakan Pemerintah, Dunia Perbankan, Swasta dan upaya
pengelola pasar akan memberikan iklim yang kondusif terhadap
perkembangan dan eksistensi pasar tradisional.
Dana bantuan modal pembangunan pasar desa adalah salah
satu instrumen desentralisasi fiskal guna mendukung pembangunan
sarana prasarana pasar rakyat / tradisional di daerah.
Pembangunan di Bidang Perdagangan terutama sarana fisik bagi
pedagang sangatlah penting untuk bisa diwujudkan. Pemberdayaan
terhadap pedagang pasar terutama pasar yang memiliki transaksi
segala komoditi produk daerah menjadi prioritas utama pembangunan
daerah. Pembangunan sarana di Bidang Perdagangan sesungguhnya
untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana perdagangan
guna meningkatkan kelancaran promosi dan distribusi produk
unggulan yang ada didaerah. Hal lain yang perlu dicapai yaitu
memantapkan ketersediaan produk sehingga menciptakan daya beli
masyarakat, memperluas sarana promosi dan penyimpanan produk
atau komoditi tertentu.
Struktur ekonomi Desa Sukadamai terdiri dari sektor
perdagangan, Perkebunan dan Pertanian. Desa Sukadamai Kecamatan
Rimbo Ulu Kabupaten Tebo terletak Sebelah Utara Desa Wanareja,
Sebelah Timur Desa Wirotho Agung, Sebelah selatan Desa Sukamaju,
Sebelah barat Desa Sidorukun. Sedangkan Desa Sukadamai sebagai
pusat Ibu Kota Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo . Desa
Sukadamai menjadi kota transit dengan Desa-desa sekitar yang
memungkinkan terjadinya pusat-pusat perdagangan. Denyut nadi
perekonomian Desa Sukadamai ditopang oleh sektor Perkebunan dan
perdagangan.
Desa Sukadamai mempunyai luas wilayah 38,60 Km2, dengan
jumlah penduduk sebanyak 7.289 jiwa.
Pasar Desa Sukadamai merupakan pasar dengan interaksi jual
beli barang secara terus menerus dan tidak berpindah-pindah dengan
bangunan permanen dan semi permanen. Pasar Desa Sukadamai
mempunyai lahan dengan kepemilikan / aset pemerintah Desa. Pasar
mempunyai akses jalan yang didukung sarana transportasi umum
dan letaknya strategis serta dekat pemukiman penduduk. Pasar Desa
Sukadamai menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat sekitarnya
terutama di Desa Sidorukun, Desa Sukamaju dan Desa Wanareja.
Berbicara sektor perdagangan maka sarana perdagangan berupa
pasar merupakan salah satu komponen dalam suatu sistem
perdagangan diperkotaan dan pedesaan karena begitu menonjolnya
aktifitas perdagangan yang keterkaitan dengan kegiatan sektor
lainnya.
Desa Sukadamai merupakan daerah perdagangan regional untuk
wilayah Kecamatan Rimbo Ulu. Saat ini Desa Sukadamai memiliki
pasar desa dengan kondisi yang sangat sederhana baik dari segi
kualitas sarana infra struktur maupun kualitas bangunan.
Selain berfungsi sebagai pusat perdagangan pasar-pasar tersebut
juga merupakan penyumbang income daerah (PAD) bagi Desa
Sukadamai, disamping itu pasar ini juga merupakan tempat
bergantungnya hidup rakyat yang mengharapkan pendapatannya
dengan menjadi buruh angkut, tukang parkir, pedagang kaki lima
serta sektor informal lainnya.
Dengan begitu banyaknya peran vital sebagaimana tersebut diatas,
maka kebijakan pengembangunan pasar sudah semestinya menjadi
terobosan yang harus kita pertimbangkan agar keberlangsungan
roda perekonomian masyarakat tetap berjalan sehingga permasalahan
pengangguran, kamtibmas dan pemenuhan kebutuhan primer dapat
dipenuhi sampai pada level minimum, yang meliputi beberapa jenis
komoditi hasil pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan,
kehutanan serta bahan kebutuhan pokok dan lain sebagainya termasuk
didalamnya kebutuhan pokok.

II. DASAR HUKUM


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang
Perdagangan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007
Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional
Kabupaten/Kota, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara pemerintah, pemerintahan daerah
provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 20 Tahun
2012 Tentang Pengelolaan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional;
6. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 48/M-
DAG/PER/8/2013 Tentang Pedoman Pemberdayaan dan
Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan;
7. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indoneisa No. 70/M-
DAG/PER/12/2013 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan
Pasar Tradisional, Pusat Tradisional dan Toko Modern.

III. MAKSUD TUJUAN


Adapun maksud pengajuan Dana Alokasi Khusus Pembangunan Sarana
dan Prasarana Bidang Perdagangan Semua Menyepakati bahwa pembangunan
Pasar Kembang di gunakan untuk Penambahan area Los Pasar Baru.

Pembangunan Pasar Rakyat Modern merupakan salah satu sarana


ekonomi untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat
dalam melakukan transaksi jual beli (transaksi) barang dan jasa baik
barang-barang yang bersifat konsumtif maupun produktif. Selain itu
Pembangunan Pasar Rakyat juga memberikan peluang kesempatan
kerja dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat didaerah itu sehingga
pembangunannya akan memberikan kontribusi bagi dinamika ekonomi
masyarakat dan peningkatan pendapatan pemerintah daerah.

IV. SARANA DAN PRASARANA YANG DIBUTUHKAN


Lingkup Pembangunan Sarana dan Prasarana Bidang Perdagangan (Pasar)
yang diusulkan melalui Dana Alokasi Umum (DAK) pada Kementerian
Perdagangan untuk mendukung pelaksanaan penyediaan kelengkapan
sarana perdagangan berupa Pembangunan Pasar yaitu di gunakan untuk
Penambahan area Los Pasar Baru.

V. POTENSI PASAR
Berdasarkan hasil pendataan yang telah dilakukan, potensi ekonomi
sedangkan potensi obyek jenis bangunan Pasar.
Permasalahan pasar tradisional sangat kompleks yang menyangkut
kondisi pasar tradisional (bangunan tidak terawat, bocor, pengap, gelap, dll).
Semua ini bermuara pada lemahnya pengelolaan pasar tradisional.
Dibalik kelemahan pasar tradisional menyimpan peran penting dalam
masyarakat yang tidak tergantikan oleh pasar modern, yaitu proses tawar
menawar, pedagang yang sudah tahu akan keinginan konsumen, dan pasar
tradisional mampu menawarkan produk yang diinginkan masyarakat
dengan harga khusus dan produk tersebut tidak ada di pasar modern.
Revitalisasi pasar tradisional berarti mensinergikan sumberdaya potensial
yang dimiliki oleh pasar tradisional dengan mempertimbangkan seluruh
aspek secara komprehensif, terintegrasi, dan holistic sehingga mampu
meningkatkan daya saing pasar tradisional dengan tetap mempertahankan
kekhasan maupun keunggulaan yang dimiliki oleh pasar tradisional.

VI. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya Pembangunan Pasar Rimbo Sari di gunakan untuk Penambahan area Los
Pasar Baru Rp. 170.000.000,- (seratus tujuh puluh juta rupiah). Dengan
Rincian terlampir.

VII. PENUTUP
Tumbuhnya semangat pemerintah desa dalam melayani masyarakat
terutama sarana prasarana perdagangan dengan pembangunan/renovasi
Pasar khusunya Los Ikan akan berdampak pada upaya peningkatan
pelayanan masyarakat untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada
masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli barang dan jasa baik
barang-barang yang
bersifat konsumtif maupun produktif. Dan terkait dengan kebijakan
fasilitasi tersebut, perlu adanya dukungan dan tindak lanjut dari pemangku
kepentingan di daerah dengan mempersiapkan kebutuhan teknis dalam
pelaksanaan pembangunan/renovasi Pasar khusnya di Los .
Untuk itu, Pemerintah Desa Sukadamai mengajukan Pembangunan Pasar
Kembang di gunakan untuk Penambahan area Los Pasar Baru adalah sebagai
bahan pertimbangan untuk dapat membantu dan mendukung kegiatan
pelaksanaan pembangunan ini. Harapan kami, dengan adanya
pembangunan sarana perdagangan berupa pembangunan Pasar khusunya
Los Pasar Baru maka dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat lebih
maksimal sebagai transaksi jual beli barang dan jasa baik barang-barang
yang bersifat konsumtif maupun produktif terutama perdagangan
perikanan laut air tawar dan air laut serta dapat menunjang peningkatan
PAD Desa Sukadamai.

Demikian permohonan ini kami buat, atas perkenan dan bantuannya kami
ucapkan terima kasih.

Sukadamai, 13 September 2019


Kepala Desa Sukadamai

TUSLAM,S.Pt,M.Si

Anda mungkin juga menyukai