Pembangunan pasar tradisional Oesao yang berada di Kecamtan Kupang Timur mampu
bersaing dan berkembang ke depan dan menjadi bagian penting dari sektor ritel yang demikian
besar potensinya maupun kepentingannya. Karena Pasar Oesao merupakan tempat terjadinya
perdagangan dan pembentukan harga. dari pembelanjaan tetap dilakukan konsumen di pasar
tradisional oesao, walaupun kita melihat perkembangan dari ritel modern, tetapi sebagian besar
perdagangan terjadi di pasar tradisional Oesao ini.
Melalui APBNP tahun 2010 dari Kementerian Koperasi dan UKM RI yang membangun
pasar Oesao yang benar-benar sesuai dengan segi fisiknya, ada 24 (dua puluh empat) blok
tertutup dan 40 (empat puluh) blok terbuka dengan rancangan dan desain pasar yang baik
seperti beratap, ventilasi ada sinar, berlantai keramik serta WC. Selain itu, pasar yang bersih,
pengelolaan baik dapat menghasilkan pendapatan. Menjadi pasar percontohan karena apabia
pasar oesao yang dikelola dengan baik dan menghasilkan PAD bagi Pemerintah Daerah
sekaligus tidak perlu disubsidi. Pendapatan itu dimasukkan kembali untuk menjaga kebersihan,
kenyamanan dan pasar akan berkembang terus sehingga volume koperasi bertambah pula.
Manfaat dari pembanggunan pasar oesao ini dirasakan betul oleh pengguna kios dan blok
karena dapat mengembangkan usaha mereka dan dapat menstabilkan harga, itulah barometer
dan di mana indikator pergerakan ekonomi. Sebagian besar pedagang di oesao
mengantungkan hidup dari pasar dan akan melakukan perdagangan di pasar pula. Dari segi
konsumen, bukan hanya rumah tangga tetapi warung, restoran kecil dan katering, mereka
masih tetap melakukan belanja di pasar tradisional. dari segi kekuatannya adalah bisa tawar
menawar., ada interaksi sosial yang diharapkan bisa dipertahankan dan tidak bisa digantikan.
Pasar Oesao juga menyediakan produk yang lebih segar dibandingkan pasar modern. Pola
konsumsi masyarakat di Kabupaten Kupag masih mencari produk yang segar seperti daging,
ayam, telur dan sayur mayur. hal ini dikarenakan overhead-nya lebih rendah dan dari segi
harga lebih murah. Selain itu, dari segi convenience lebih dekat dengan tempat tinggal.
Memang desain pasar tradisional oesao mempertimbangkan dari radius rumah tangga atau
rumah makan dan warung yang berada di sekitar pasar Ini .
Pasar Oesao bisa menjadi percontohan untuk pasar pasar tradisional lainnya asal dikelola
dengan baik. Oleh pengurus koperasi sebagai penanggungjawab pengelola pasar Oesao.
Selain itu, di luar pasar Oesao cukup banyak pasar yang berkembang termasuk pasar Lili dan
Takari. Dari segi masyarakat, mereka harus dilayani lebih dari cukup. Tinggal masalah
persaingan dan bagaimana menjaga kebersihan di masing-masing pasar.Tentu ada kelemahan
dari pasar tradisional yaitu becek, tidak nyaman, tidak bersih, bau dan padat. Lorong yang
padat dan pengelolaan zonasi serta keberadaan kaki lima yang tidak diatur juga merupakan
permasalahan yang kerap ada. Langkah demi langkah pembenahan akan lakukan terhadap
PKL dipasar oesao. Tidak ada lagi istilah pasar tradisional dan pasar modern. Yang ada adalah
pasar segar yang bersaing dan mempunyai segmen pasar yang tetap.
Mengingat pembangunan pasar Oesao yang baru ini hanya mampu menampung 64
orang pedagang (anggota) koperasi saja dianggap belum representatif terhadap kebutuhan
ratusan pedagang lainnya yang masih beraktifitas dipasar berkeinginan juga mendapatkan
fasilitas kios dan blok terbuka, demikian juga halnya dengan pedagang yang masih beraktifitas
dipinggir jalan dengan sendirinya mengganggu ketertiban lalu lintas karena pedagang
menggunakan badan jalan untuk transaksi jual beli, dan Pasar Oesao perlu penambahan lagi
sarana pasar dalam bentuk pembangunan los pasar, kios, dan sarana umum (wc) dirasakan
perlu untuk menunjang kebersihan serta kenyamanan dalam berbelanja.
BUPATI KUPANG,
Tembusan Yth :
KABUPATEN KUPANG
TAHUN 2011
I. Latar Belakang
Daerah Kabupaten Kupang berada di ujung pulau Timor dan merupakan poros
penghubung antara Kota Kupang dengan 3 (tiga) Kabupaten lainnya yang berada daratan
pulau Timor dan merupakan juga salah satu Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Hal ini bisa dipahami karena sarana dan infrastruktur penggerak ekonomi
masyarakat seperti sarana perdagangan dan media transaksi masyarakat masih belum
memadai. Salah satu indikator yang sangat menunjang percepatan pembangunan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat pada suatu daerah adalah tersedianya
infrastruktur yang memadai, terutama pasar tradisional yang komprehensip dan
representative di samping sarana prasarana lainnya, dimana pasar merupakan sarana
atau tempat masyarakat untuk berinteraksi satu sama lainnya dan melakukan transaksi
ekonomi.
Dalam perkembangan ekonomi yang cukup pesat dewasa ini, patut diakui bahwa
Kabupaten Kupang masih terbatas dalam kepemilikan pasar yang cukup, baik dalam hal
jumlah, daya tampung dan juga dalam hal kondisi fisik bangunan. Prasarana fisik pasar
yang ada saat ini merupakan bangunan baru yang dibangun oleh Kementerian Koperasi
dan UKM RI Tahun 2010 melalui Tugas Pembantuan namun belum mampu menampung
aktifitas kegiatan transaksi yang ada didalamnya. Untuk memacu perkembangan
transaksi dan perekonomian rakyat dalam arti luas, masyarakat Kabupaten Kupang
khususnya Pasar Oesao di Kecamatan Kupang Timur sebagai pasar contoh,
Pemerintah Daerah (Pemda) menempatkan program membangun dan / atau
relokasi serta merenovasi pembangunan pasar tersebut dalam skala prioritas
pembangunan di Kabupaten Kupang.
Kegiatan perdagangan yang ada di Kabupaten Kupang sampai dengan akhir Tahun
2009 didukung oleh ketersediaan beberapa fasilitas berupa; perusahaan barang dagang
dan jasa formal, pedagang informal, dan pasar-pasar kecamatan.
Secara umum lembaga sosial ekonomi tersebut belum berperan secara optimal
dalam menggerakkan pengembangan sosial ekonomi di Kabupaten Kupang karena adanya
berbagai keterbatasan sumber daya, terutama infrastruktur dan sarana penunjang
,berupa bangunan kios dan los yang belum memadai sehingga tidak efektif dalam
penataan sarana perdagangan yang representatif bagi pedagang.
1. Kondisi perekonomian daerah khususnya sektor pertanian dalam arti luas, dimana
hampir di semua bidang mengalami stagnasi dan atau pertumbuhan yang relatif
lambat;
2. Belum berkembangnya secara optimal produk-produk unggulan/andalan yang berbasis
sumber daya alam yang menjadi prasyarat pengembangan agroindustri/agribisnis.
3. Pembangunan infrakstruktur daerah yang sangat terbatas, begitu juga infrastruktur
untuk menunjang ekonomi daerah;
4. Belum terjadinya pertumbuhan di bidang industri agro yang merupakan lanjutan
proses sektor primer, dimana pada tahapan proses inilah yang akan memberikan nilai
tambah yang tinggi terhadap hasil pertanian yang telah ada.
5. Posisi perekonomian daerah terhadap wilayah regional rata-rata dalam posisi maju
tertekan dan di beberapa bidang dalam posisi relative tertinggal, seperti lapangan
usaha jasa, perdagangan dan usaha keuangan, sedangkan sektor-sektor usaha ini
merupakan embrio berkembangnya sektor primer.
6. Fasillitas pasar Oesao Kecamatan Kupang Timur yang ada sekarang tidak memenuhi
syarat, yang hanya dapat menampung ± 1.200 orang. Sedangkan jumlah pedagang
saat ini mencapai ± 7.590 orang.
7. Fasilitas pasar Oesao yang ada sekarang ini belum refresentatif walaupun telah di
bangunan los terbuka dan kios sudah saatnya perlu mendapat tambahan bangunan
kios dan blok terbuka.
8. Lokasi lahan pembangunan pasar yang merupakan asset dari Pemda Kabupaten
Kupang yang kurang lebih 8.006 m2 dengan nomor hak pakai no. 8 tahun 2003
dianggap cukup representatif untuk pembangunan blok tertutup (kios), pembangunan
blok terbuka (los) dan pembangunan kamar mandi (WC).
Keluaran (Output)
Manfaat (Outcome)
V. Aspek Transportasi
Lokasi pasar berada pada lokasi yang strategis yaitu di Kecamatan Kupang Timur
yang akses transportasinya sangat mudah dan lancar terhadap pemukiman penduduk
dalam kota kecamatan Kupang Timur maupun kecamatan lain disekitarnya, disamping itu
pula merupakan pintu awal penghubung trans Timor antara Kota Kupang dengan
Kabupaten-Kabupaten yang berada di Pulau Timor, sentra industri dan sentra produksi
untuk dicapai Lokasi ini, serta mempermudah produsen maupun konsumen untuk
mengadakan transaksi sesuai dengan prinsip strategi pemasaran mengutamakan lokasi
yang strategis.
3. Sektor Perikanan dan Kelautan yang terdiri dari berbagai jenis produk yaitu ;
NO JENIS KOMODITI TINGKAT PRODUKSI TAHUN KETERANGAN
2009 (TON)
A. Pasar Oesao
Bangunan Kios maupun Los yang ada saat ini sebahagian besar adalah
bangunan lama yang dibangun pada tahun 1992 disertai dengan pertumbuhan dan
perkembangan dunia usaha saat ini membuat tempat tersebut menjadi padat dan
tidak dapat tertata rapi sehingga perlu dilakukan renovasi pembangunan kios maupun
los disertai penataan tempat berdagang sesuai dengan jenis komoditi usahanya dan
fasilitas pendukung lainya seperti WC umum dan draenase.
VIII. Aspek Menejemen Pengelolaan Pasar.
Kajian aspek manajemem pengelolaan pasar memiliki peran yang setrategis dalam
menata tempat berusaha/berdagang yang nyaman, sebagai upaya penyediaan tempat
berusaha yang layak bagi pedagang ,terjadinya transaksi yang optimal sehingga mendorong
tumbuh dan berkembangnya wirausaha baru.
Identitas :
Nama Koperasi : Koptan Sehati
No, Tgl Badan Hukum : 85/BH/14/2003-Kop
Tanggal Pembentukan : 10 Pebruari 2003
Alamat : Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur
Masyarakat akan semakin mudah dalam melakukan aktivitas perdagangan dan transaksi
yang murah dan beragam karena berdekatan antara bagian hulu dengan hilir yaitu arus
produksi dengan arus transaksi masyarakat .
Merangsang tumbuh dan berkembangnya dunia usaha sektor rill, usaha kecil dan
menengah lainnya.
Membuka peluang usaha dan kesempatan kerja sebagai dampak tidak langsung dari
keberadaan Pasar Tradisional di Kabupaten Kupang sebagai bentuk efek ganda ( multiplier
effect).
Membantu meningkatkan Penerimaan Keuangan Daerah (PAD) melalui pungutan pajak
dan retribusi.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum.
X. RAB/GAMBAR
Rincian anggaran biaya (sementara) untuk pembangunan pasar dimaksud sebagai
berikut :
XII. PENUTUP
Mengingat terbatasnya dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
Pemerintah Kabupaten Kupang, maka sumber pembiayaan penambahan pembangunan
pasar Oesao Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang diharapakan melalui bantun
Dana APBN pada Kementerian Negara Koperasi, Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik
Indonesia dengan total dana sebesar Rp. 1.000.000.000 (Satu Miliar Rupiah).
Atas bantuan dan perhatian Pemerintah Pusat melalui Kementerian Negara Koperasi,
Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia dalam mendorong dan memacu
pertumbuhan perekonomian daerah dengan penyediaan fasilitas perdagangan di
Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur kami menyampaikan terima kasih.