BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Muhammad Arlan Fadhli Gunawan F1D316006 Angkatan 2016
Epran Sitompul F1D316021 Angkatan 2016
Vista Astrilianda I1C117006 Angkatan 2017
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2019
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Indonesia merupakan suatu kawasan yang banyak dihuni oleh masyarakat
yang memiliki keberagaman, baik itu dalam hal kebudayaan, agama, etnis, dll.
Kerajaaan-kerajaan yang ada pada masa dahulu meninggalkan berbagai budaya
yang notabene mengarah kepada sistem kepercayaan pada saat itu. Sebelum islam
masuk ke Indonesia, masyarakat pada umumnya menganut kepercayaan seperti
Hindu dan Budha. Salah satu peninggalan yang identic dengan hal itu adalah
komplek percandian yang menjadi ciri khas masyarakat pada waktu itu. Begitu juga
dengan daerah kota Jambi yang termasuk kedalam jalur perdagangan pada waktu
itu karena dilalui oleh sungai yang menjadi penghubung antara Jambi dengan
daerah-daerah perdagangan lainnya.
Posisi jambi yang strategis ini lah yang membuat banyak peninggalan
sejarah yang terdapat di Jambi, salah satunya kawasan candi Solok Sipin. Situs
candi solok sipin ini jarang mendapat perhatian lebih terbukti dengan penelitian dan
ekskavasi terakhir dilakukan pada tahun 2019, sehingga untuk data Candi Solok
Sipin sangat minim. Permasalahan yang dihadapi situs candi ini seperti letaknya
yang berada di tengah pemukiman penduduk dan minimnya informasi serta data
penunjang mengenai persebaran dan keberadaan candi Solok Sipin menjadi suatu
hambatan dalam proses Ekskavasi di bidang Arkeologi. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pengukuran dengan metode pemetaan bawah permukaan yang lebih
efisien, akurat, dan tidak mengganggu terhadap lingkungan serta keberadaan
pemukiman yang ada saat sekarang ini. Sehingga dapat menggambarkan struktur
bangunan candi dan selanjutnya dapat dilakukan proses Ekskavasi.
Salah satu metode survey geofisika yang cocok dan efisien dalam
pengidentifikasian situs bawah permukaan ini adalah metode GPR (Ground
Penetrating Radar). GPR ini sangat cocok digunakan dalam lokasi penelitian yang
berada dikawasan yang ramai penduduk. Karena menggunakan desain akusisi yang
sederhana dan alat yang mobile atau dapat dibawa kemana-mana. Teknik tunggal
ini mampu membuat tanah dan kandungannya bisa dilihat secara jelas merupakan
metode penentuan kondisi bawah permukaan di kawasan percandian yang sangat
tepat dengan mengukur waktu perambatan gelombang radio yang dipancarkan dan
diterima kembali oleh alat maka dapat diketahui jenis batuan yang terdapat dibawah
permukaan. Dengan berkembangnya teknologi telah ditemukan sebuah pilihan
yang sangat baik untuk pendeteksian bawah tanah karena memiliki cakupan
spesialisasi dan pengaplikasian yang sangat luas yaitu ground penetrating radar.
Untuk itu, perlu dilakukan penelitian GPR (Ground Penetrating Radar) Metode
Efektif Untuk Menemukan Candi Baru Dikawasan Solok Sipin Kota Jambi.
2
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah disebutkan, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penerapan metode georadar dalam penelitian arkeologi di
Indonesia ?
2. Bagaimana menggambarkan struktur bawah permukaan candi Solok Sipin
menggunakan metode georadar ?
3. Bagaimana mengetahui tata letak dan posisi struktur candi Solok Sipin
menggunakan kajian ilmu Geofisika dan Arkeologi ?
1.3.Tujuan
1. Dapat menerapkan metode geofisika dalam bidang Arkeologi.
2. Mengetahui struktur bawah permukaan, keberadaan serta lokasi situs candi
Solok sipin dengan menggunakan metode georadar.
3. Menganalisis tata letak dan posisi batuan candi di kawasan persebaran
candi Solok Sipin.
1.4.Luaran
Adapun luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah
1. Artikel ilmiah mengenai identifikasi bawah permukaan kawasan candi
Solok Sipin Kota Jambi yang terakreditasi .
2. Gambaran bentuk struktur bawah permukaan candi solok sipin Kota Jambi.
3. Besar kecepatan gelombang elektromagnetik padaa batuan penyusun candi
Solok Sipin Kota Jambi
4. Hasil Analisa Tata letak dan Posisi Batuan Candi Sebagai Data Penunjang
Ataupun Pendukung Untuk Ekskavasi Lebih Lanjut.
5. Potensi metode Geofisika dalam bidang Arkeologi.
1.5.Manfaat
1. Bagi masyarakat dan pemerintah, dapat ikut serta dalam menyelamatkan
dan memelihara warisan budaya bangsa dari kehancuran dan melengkapi
komponen-komponen situs candi Solok Sipin agar dapat dinikmati oleh
generasi mendatang dan pihak-pihak yang membutuhkan.
2. Sebagai sumber referensi bagi peneliti, dosen, dan mahasiswa yang ingin
melakukan dan mengembangkan penelitian ini lebih lanjut.
3
Keunggulan yang dimiliki metode GPR ini antara lain adalah biaya
operasionalnya yang rendah, prosedur pengerjaan mudah, dan memiliki resolusi
yang sangat tinggi dalam mendeteksi struktur bawah permukaan yang dangkal
seperti mencari lokasi-lokasi situs Arkelogi yang berukuran cukup kecil. Hal ini
disebabkan panjang gelombang mencerminkan ukuran minimum benda yang dapat
terdeteksi. Makin tinggi frekuensi makin kecil panjang gelombang, sehingga makin
kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi atau makin tinggi pula ketelitiannya
(Arisona 2009)
Tabel 1. Penentuan frekuensi antenna yang digunakan (lehmann dan Green, 1999)
Mulai
DATA
SURVEY PENDAHULUAN
SEKUNDER
DESAIN
- Metode pengukuran
- Jumlah line pengukuran
PENGAMBILAN DATA
PENGOLAHAN DATA
- Spatial Filter
- Deconvolution
- Migration
ANALISIS TATA
LETAK DAN INTERPRETASI
STRUKTUR
BATUAN CANDI
DENGAN KAJIAN SELESAI
ARKEOLOGI
9
3. Perjalanan 2.400.000
4. Lain-lain 1.900.000
Jumlah 10.450.000
1 Perizinan, Persiapan
dan Pengadaan Bahan
dan Alat Penelitian
2 Survey Pendahuluan
dan Studi Literatur
3
Akusisi dan
Pengambilan Data
4
Pengolahan Data
5
Interpretasi
6 Pembuatan dan
Penyerahan Laporan
10
DAFTAR PUSTAKA
Arisona. 2009. Migrasi Data Dengan Metode Pergeseran Fasa. Jurnal Aplikasi
Fisika 5(1) : 46-53.
Bambang. B.U., 1992. Batanghari Riwayatmu Dulu. Makalah di sampaikan pada
Seminar Sejarah Melayu Kuno. Jambi.
Jol, Harry. M. 2009. Ground Penetrating Radar : Theory and Application. United
Kingdom : Elsevier Science.
Lehmann, Frank, and Green, Alam G., 1999. Semiautomated Georadar Data
Acquisition In Three Dimensions. Ge0physics Vol 64, No 3 (May-June 1999); p.
719-731, 18 FIGS, 3 Tables.
Pulunggono, A. 1984. Tertiary Structural Features Related to Extensional and
Compressive Tectonics In The Palembang Basin, South Sumatera. In :
Indonesian Petroleum Association, Proceeding Of The 15th Annual
Convention, Jakarta, 1986, I, 187-214.
Rahim, A., 2017. Pemukiman-pemukiman kuno di daerah aliran sungai
Batanghari. Jurnal Ilmiah. Vol 17 (3). 18-19.
Reynold, J.M., 2011. An Introduction to Applied and environmental Geophysics.
New York : John Willey And Sons.
Santosa, S dan Hermanto, B. 1993. Peta Geologi Lembar Jambi, Sumatera. Pusat
Penelitan dan Pengembangan Geologi. Indonesia.
11
4 NIDN 00-1701-8703
6 E-mail ierha.kd@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan