Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

GPR (GROUND PENETRATING RADAR) METODE EFEKTIF UNTUK


MENEMUKAN CANDI BARU DIKAWASAN SOLOK SIPIN KOTA
JAMBI

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Muhammad Arlan Fadhli Gunawan F1D316006 Angkatan 2016
Epran Sitompul F1D316021 Angkatan 2016
Vista Astrilianda I1C117006 Angkatan 2017

UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2019
ii
DAFTAR ISI

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN ............................................. ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3.Tujuan ....................................................................................................... 2
1.4.Luaran ....................................................................................................... 2
1.5.Manfaat ..................................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
2.1 Candi Solok Sipin ..................................................................................... 3
2.2 Geologi Regional Daerah Penelitian ......................................................... 4
2.3 GPR (Ground Penetrating Radar) ............................................................. 4
2.4 Gelombang Elektromagnetik .................................................................... 5
BAB 3. METODE PENELITIAN........................................................................... 6
3.1 Gambaran Daerah Penelitian..................................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan .......................................................................................... 6
3.2 Prosedur Kerja........................................................................................... 6
3.3 Diagram Alir ............................................................................................. 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ......................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ............................ 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .......................................................... 17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ............... 18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ................................................... 19

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Indonesia merupakan suatu kawasan yang banyak dihuni oleh masyarakat
yang memiliki keberagaman, baik itu dalam hal kebudayaan, agama, etnis, dll.
Kerajaaan-kerajaan yang ada pada masa dahulu meninggalkan berbagai budaya
yang notabene mengarah kepada sistem kepercayaan pada saat itu. Sebelum islam
masuk ke Indonesia, masyarakat pada umumnya menganut kepercayaan seperti
Hindu dan Budha. Salah satu peninggalan yang identic dengan hal itu adalah
komplek percandian yang menjadi ciri khas masyarakat pada waktu itu. Begitu juga
dengan daerah kota Jambi yang termasuk kedalam jalur perdagangan pada waktu
itu karena dilalui oleh sungai yang menjadi penghubung antara Jambi dengan
daerah-daerah perdagangan lainnya.
Posisi jambi yang strategis ini lah yang membuat banyak peninggalan
sejarah yang terdapat di Jambi, salah satunya kawasan candi Solok Sipin. Situs
candi solok sipin ini jarang mendapat perhatian lebih terbukti dengan penelitian dan
ekskavasi terakhir dilakukan pada tahun 2019, sehingga untuk data Candi Solok
Sipin sangat minim. Permasalahan yang dihadapi situs candi ini seperti letaknya
yang berada di tengah pemukiman penduduk dan minimnya informasi serta data
penunjang mengenai persebaran dan keberadaan candi Solok Sipin menjadi suatu
hambatan dalam proses Ekskavasi di bidang Arkeologi. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pengukuran dengan metode pemetaan bawah permukaan yang lebih
efisien, akurat, dan tidak mengganggu terhadap lingkungan serta keberadaan
pemukiman yang ada saat sekarang ini. Sehingga dapat menggambarkan struktur
bangunan candi dan selanjutnya dapat dilakukan proses Ekskavasi.
Salah satu metode survey geofisika yang cocok dan efisien dalam
pengidentifikasian situs bawah permukaan ini adalah metode GPR (Ground
Penetrating Radar). GPR ini sangat cocok digunakan dalam lokasi penelitian yang
berada dikawasan yang ramai penduduk. Karena menggunakan desain akusisi yang
sederhana dan alat yang mobile atau dapat dibawa kemana-mana. Teknik tunggal
ini mampu membuat tanah dan kandungannya bisa dilihat secara jelas merupakan
metode penentuan kondisi bawah permukaan di kawasan percandian yang sangat
tepat dengan mengukur waktu perambatan gelombang radio yang dipancarkan dan
diterima kembali oleh alat maka dapat diketahui jenis batuan yang terdapat dibawah
permukaan. Dengan berkembangnya teknologi telah ditemukan sebuah pilihan
yang sangat baik untuk pendeteksian bawah tanah karena memiliki cakupan
spesialisasi dan pengaplikasian yang sangat luas yaitu ground penetrating radar.
Untuk itu, perlu dilakukan penelitian GPR (Ground Penetrating Radar) Metode
Efektif Untuk Menemukan Candi Baru Dikawasan Solok Sipin Kota Jambi.
2

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah disebutkan, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penerapan metode georadar dalam penelitian arkeologi di
Indonesia ?
2. Bagaimana menggambarkan struktur bawah permukaan candi Solok Sipin
menggunakan metode georadar ?
3. Bagaimana mengetahui tata letak dan posisi struktur candi Solok Sipin
menggunakan kajian ilmu Geofisika dan Arkeologi ?
1.3.Tujuan
1. Dapat menerapkan metode geofisika dalam bidang Arkeologi.
2. Mengetahui struktur bawah permukaan, keberadaan serta lokasi situs candi
Solok sipin dengan menggunakan metode georadar.
3. Menganalisis tata letak dan posisi batuan candi di kawasan persebaran
candi Solok Sipin.
1.4.Luaran
Adapun luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah
1. Artikel ilmiah mengenai identifikasi bawah permukaan kawasan candi
Solok Sipin Kota Jambi yang terakreditasi .
2. Gambaran bentuk struktur bawah permukaan candi solok sipin Kota Jambi.
3. Besar kecepatan gelombang elektromagnetik padaa batuan penyusun candi
Solok Sipin Kota Jambi
4. Hasil Analisa Tata letak dan Posisi Batuan Candi Sebagai Data Penunjang
Ataupun Pendukung Untuk Ekskavasi Lebih Lanjut.
5. Potensi metode Geofisika dalam bidang Arkeologi.
1.5.Manfaat
1. Bagi masyarakat dan pemerintah, dapat ikut serta dalam menyelamatkan
dan memelihara warisan budaya bangsa dari kehancuran dan melengkapi
komponen-komponen situs candi Solok Sipin agar dapat dinikmati oleh
generasi mendatang dan pihak-pihak yang membutuhkan.
2. Sebagai sumber referensi bagi peneliti, dosen, dan mahasiswa yang ingin
melakukan dan mengembangkan penelitian ini lebih lanjut.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Candi Solok Sipin
Candi Solok Sipin ini berada dikawasan hilir wilayah Jambi kota, terletak
200 meter dari tepian sungai Batanghari. Berbeda dengan situs Akeologi di Jambi
lainya seperti Koto Kandis dan Muaro Jambi yang mana arealnya berupa dataran
rendah dan rawa-rawa, sedangkan Solok Sipin merupakan sebidang tanah berbukit-
bukit dan tidak rata. Seluruh areal situs diperkirakan berukuran sekitar 10 Km 2. Dan
pada lokasi situs ditemukan sisa bangunan batu arca Budha dari batu Andesit serta
sekurang-kurangya empat buah makara dari bahan yang sama yang mempunyai
penanggalan 986 Saka atau 1064 Masehi dengan terdapatnya tulisan menggunakan
Bahasa Aksara Jawa kuno yang berbunyi “ Mpu Dharmmawira”. Berdasarkan
temuan-temuan tersebut diperkirakan di lokasi ini merupakan lokasi pemukiman
penduduk pada masa itu. Namun karena letak situs ini berada di tengah pemukiman
penduduk yang padat maka para arkeolog belum berhasil menampakkan denah
seluruh bangunan (Bambang Budi Utomo,1992 : 171 ).

Gambar 1. Situs Candi solok sipin


Berbeda dengan situs Muaro Jambi yang sudah dipugar, situs ini hanya
menyisakan pondasi dan sisa batu bata kuno. Ekskavasi untuk penyelamatan situs
oleh pihak terkait seolah kalah cepat dengan bertumbuhnya bangunan dan
pertambahan penduduk di sekitar situs. Tidak heran fondasi batu-batu di situs ini
rusak karena masifnya hunian di sana. Alih-alih bisa menjadi sumber kajian dan
informasi masa lalu, ekskavasi oleh Pusat Arkeologi Nasional pada 1983 justru
gagal memperlihatkan denah seluruh bangunan (Bambang Budi Utomo,1992).
Pada saat ini didalam situs hanya menyisahkan pondasi bata struktur candi
didalam lahan berukuran 12,5 m x 18 m. Pada tahun 1954 situs ini pernah disurvey
oleh Tim Dinas Purbakala dan pada tahun 1983 dilakukan penelitian dengan
melakukan ekskavasi oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan berhasil
menampakan sisa bangunan bata namun karena letaknya ditengah pemukiman
penduduk tim tidak dapat menampakan denah seluruhnya
4

2.2 Geologi Regional Daerah Penelitian

Gambar 2. Peta Geologi Lembar Jambi, Sumatera


(Sumber: Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi)
Cekungan Sumatra Selatan merupakan cekungan yang luas. Perbedaan
relief pada batuan dasar disebabkan oleh pematahan batuan dasar dalam bongkah-
bongkah sehingga menghasilkan bentukan peninggian dan depresi batuan dasar.
Relief yang tidak rata serta reaktifasi dari sesar bongkah tersebut mengontrol
sedimentasi dan perlipatan lapisan Tersier yang ada pada cekungan ini Cekungan
ini terdiri dari sedimen Tersier yang terletak tidak selaras (unconformity) di atas
permukaan metamorfik dan batuan beku Pra-Tersier serta dominan dengan
Batulempung dan Batupasir (Pulonggono, 1984).
2.3 GPR (Ground Penetrating Radar)
Metoda Ground Penetrating Radar (GPR) atau georadar, merupakan metode
yang menerapkan prinsip perambatan pulsa elektromagnetik (EM) yang
menggunakan gelombang radio dengan Frekuensi 1-1000 MHz yang dipancarkan
ke dalam bumi dan direkam oleh antena di permukaan. Pulsa radar diteruskan,
dipantulkan dan dihamburkan oleh struktur permukaan dan anomali di bawah
permukaan yang terlihat seperti Gambar 3.

Gambar 3. Skema komponen-komponen yang dimiliki oleh Georadar


(Arisona, 2009)
5

Keunggulan yang dimiliki metode GPR ini antara lain adalah biaya
operasionalnya yang rendah, prosedur pengerjaan mudah, dan memiliki resolusi
yang sangat tinggi dalam mendeteksi struktur bawah permukaan yang dangkal
seperti mencari lokasi-lokasi situs Arkelogi yang berukuran cukup kecil. Hal ini
disebabkan panjang gelombang mencerminkan ukuran minimum benda yang dapat
terdeteksi. Makin tinggi frekuensi makin kecil panjang gelombang, sehingga makin
kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi atau makin tinggi pula ketelitiannya
(Arisona 2009)
Tabel 1. Penentuan frekuensi antenna yang digunakan (lehmann dan Green, 1999)

2.4 Gelombang Elektromagnetik


Menurut Jol (2009), Penggunaan gelombang elektromagnetik dalam ground
penetrating radar didasarkan atas persamaan maxwell yang merupakan perumusan
matematis untuk hukum-hukum alam yang melandasi semua fenomena
elektromagnetik.
Untuk mendeteksi suatu objek diperlukan perbedaan parameter kelistrikan
dari medium yang dilewati gelombang radar. Perbedaan parameter kelistrikan
antara lain adalah permitivitas listrik, konduktivitas, dan permeabilitas magnetik.
Sifata elektromagnetik suatu material bergantung pada komposisi dan kandungan
air di dalamnya, di mana keduanya merupakan pengaruh utama pada perambatan
kecepatan gelombang radar dan atenuasi gelombang elektromagnetik dalam
material. Kecepatan gelombang radar dalam suatu medium tergantung pada
kecepatan cahaya dalam ruang hampa, konstanta dielektrik relatif medium dan
permeabilitas magnetik relatif (Reynold, 2011).
Tabel 2. Tabel cepat rambat Gelombang Elektromganetik
6

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Gambaran Daerah Penelitian
Situs Candi Solok Sipin secara administratif termasuk wilayah Kecamatan
Jambi Kota, Kotamadya Jambi pada bidang tanah di tepian Sungai Batanghari, dan
secara astronomis terletak pada koordinat 103°34’41” BT dan 1°35’37” LS. Jarak
dari tepian sungai sekitar 200 meter, keadaan tanahnya berbukit-bukit dan tidak
rata. Seluruh areal situs berukuran sekitar 10 km 2, dan di areal tersebut ditemukan
sekurang-kurangnya 4 buah kelompok bangunan bata (Rahim, 2017).

Gambar 5. Lokasi candi solok sipin


(Sumber : Badan perencanaan Daerah Kota Jambi)
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Sumber listrik (Baterai atau Aki)
2. Pemancar (Transmitter)
3. Penerima (Receiver)
4. Sinyal perangkat control (Control Unit)
5. Unit control pengguna dan perekam data (Laptop)
6. Meteran
7. Notebook
3.2 Prosedur Kerja
3.2.2. Akusisi
Pada Tahap akusisi ini mengunakan sebanyak 8 lintasan yang memotong
situs Kawasan candi solok sipin dan hasil pencitraan GPR akan menghasilkan
resolusi data mentah (raw data) yangckemudian dilakukan pengolahan lanjutan
untuk menyaring dan meminimalkan pengaruh dari adanya gelombang langsung
dan kesalahan yang diakibatkan oleh alat saat pengukuran dilapangan. Serta
menggunakan jenis pengukuran refleksi atau disebut Countinous reflection
profiling (CRP). dengan prinsip kerja metoda ini adalah menarik alat GPR
sepanjang lintasan yang relative lurus dengan jarak transmitter dan receiver yang
relatif sama.
7

Gambar 4. Gambaran pengukuran GPR dengan metoda CRP dan skema


desain pengukuran metode GPR
3.2.3. Pengolahan Data
Dari survey pengukuran GPR dilapangan maka akan mendapatkan data
keluaran alat atau instrument yang berupa data refleksi gelombang electromagnet
secara travel time namun terkadang terdapat beberapa komponen yang dapat
merusak sinyal yang di perlukan, sinyal-sinyal ini menyebar secara acak, oleh
Karena itu, sinyal tersebut harus di hilangkan untuk meningkatkan mutu hasil
pencitraan (Daniels, 1996). Berikut ini adalah penjelasan mengenai fungsi dari
langkah-langkah yang digunakan pada saat proses pengolahan data metode GPR
yaitu :
1. Spatial Filter, tujuannya adalah untuk menghilangkan gangguan sinyal yang
datangnya belakangan, yang tidak diinginkan. Adapun filter yang
digunakan adalah static correction, Dewow, Gain Atau AGC, Bandpass
Filter, Background Removal Velocity Adaption dan FK filter.
2. Deconvolution, tujuannya adalah untuk menghapus kelipatan sinyal dan
memisahkan lapisan yang jaraknya berdekatan di bawah permukaan.
3. Migration, tujuannya adalah untuk mengubah permukaan yang terekam
dalam data GPR ke data dengan lokasi heterogenetis bawah permukaan
pada posisi yang sebenarnya..
3.2.4. Interpretasi
Pekerjaan akhir dalam penyelidikan geofisika adalah menerjemahkan data-
data sinyal yang telah diperoleh dari akuisisi atau melakukan interpretasi untuk
kemudian diplot kedalam suatu bentuk konfigurasi agar dapat dibaca dan diambil
kesimpulan, pekerjaan ini adalah interpretasi. Interpretasi data GPR dilakukan
menggunakan data pendukung seperti data geologi regional daerah penelitian dan
berdasarkan hasil survey arkeologi terdahulu dan dapat menentukan kecepatan
gelombang radar pada zona-zona tersebut. Kemudian dilakukan analisis data untuk
menentukan kedalaman dari masing-masing batuan yang ditemukan. Dengan
adanya data pendukung ini, maka hasil interpretasi data akan semakin tepat.
8

3.3 Diagram Alir

Mulai

DATA
SURVEY PENDAHULUAN
SEKUNDER

- Peta geologi - Menentukan lokasi pengukuran


- Hasil Ekskavasi - Menentukan posisi line pengukuran
Sebelumnya - Menentukan panjang line pengukuran

DESAIN

- Metode pengukuran
- Jumlah line pengukuran

PENGAMBILAN DATA

PENGOLAHAN DATA

- Spatial Filter
- Deconvolution
- Migration

ANALISIS TATA
LETAK DAN INTERPRETASI
STRUKTUR
BATUAN CANDI
DENGAN KAJIAN SELESAI
ARKEOLOGI
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya
No Uraian Biaya (Rp.)

1. Perlengkapan Yang Diperlukan 5.750.000

2. Bahan Habis Pakai 400.000

3. Perjalanan 2.400.000

4. Lain-lain 1.900.000

Jumlah 10.450.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Waktu
No. Uraian Kegiatan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

1 Perizinan, Persiapan
dan Pengadaan Bahan
dan Alat Penelitian

2 Survey Pendahuluan
dan Studi Literatur

3
Akusisi dan
Pengambilan Data

4
Pengolahan Data

5
Interpretasi

6 Pembuatan dan
Penyerahan Laporan
10

DAFTAR PUSTAKA
Arisona. 2009. Migrasi Data Dengan Metode Pergeseran Fasa. Jurnal Aplikasi
Fisika 5(1) : 46-53.
Bambang. B.U., 1992. Batanghari Riwayatmu Dulu. Makalah di sampaikan pada
Seminar Sejarah Melayu Kuno. Jambi.
Jol, Harry. M. 2009. Ground Penetrating Radar : Theory and Application. United
Kingdom : Elsevier Science.
Lehmann, Frank, and Green, Alam G., 1999. Semiautomated Georadar Data
Acquisition In Three Dimensions. Ge0physics Vol 64, No 3 (May-June 1999); p.
719-731, 18 FIGS, 3 Tables.
Pulunggono, A. 1984. Tertiary Structural Features Related to Extensional and
Compressive Tectonics In The Palembang Basin, South Sumatera. In :
Indonesian Petroleum Association, Proceeding Of The 15th Annual
Convention, Jakarta, 1986, I, 187-214.
Rahim, A., 2017. Pemukiman-pemukiman kuno di daerah aliran sungai
Batanghari. Jurnal Ilmiah. Vol 17 (3). 18-19.
Reynold, J.M., 2011. An Introduction to Applied and environmental Geophysics.
New York : John Willey And Sons.
Santosa, S dan Hermanto, B. 1993. Peta Geologi Lembar Jambi, Sumatera. Pusat
Penelitan dan Pengembangan Geologi. Indonesia.
11

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing


12
13
14

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ira Kusuma Dewi, S.Si,. M.T

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Teknik Geofisika

4 NIDN 00-1701-8703

5 Tempat dan Tanggal Lahir Padang, 17 Januari 1987

6 E-mail ierha.kd@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 087896577840

B. Riwayat Pendidikan

Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor

Nama Institusi UNP, Padang. ITB, Bandung. -

Jurusan/Prodi Fisika Teknik Geofisika -

Tahun Masuk-Lulus 2004-2008 2009-2011 -

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1 Pendidikan/Pengajaran

No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan Sks

1 Pengantar Geologi Wajib 2


2 Fisika Dasar I dan II Wajib 3
3 Statistik dasar Wajib 3
4 Geostatistik Wajib 2
5 Termodinamika dan Mekanika Fluida Wajib 2
6 Inversi Geofisika Wajib 2
7 Kristalografi dan Mineralogi Wajib 3
8 Metode Numerik Wajib 3
9 Geomatematika I dan II Wajib 3
10 Mitigasi Bencana Pilihan 2
11 Geothermal Pilihan 2
15

12 Geofisika Kelautan Pilihan 2


13 Geowisata Pilihan 2
14 Gayaberat dan magnetic Wajib 3
15 Geofisika Umum Wajib 2
16 Mekanika Kerak Bumi Wajib 3
C.2 Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
Pengembangan Elektroda Flat Base
Dana DIPA PNBP 2016
1 dan Gel Konduktif Sebagai Pengganti
Universitas Jambi
Elektroda Konvensional
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa
Dalam Penggunaan Software Matlab
Dana DIPA PNBP 2016
2 Melalui Pendekatan Cooperative
Fakultas
Learning Teknik Jigsaw Dalam
Perkuliahan Geofisika Komputasi
Penentuan Bidang Gelincir Dengan
Menggunakan Metode Geolistrik
Dana DIPA PNBP 2017
3 Tahanan Jenis Konfigurasi Dipole-
Fakultas
Dipole Di Kawasan Geopark
Merangin
Aplikasi Metode Geofisika Dalam
Mendeteksi Keberadaan Situs Candi Dana DIPA PNBP 2017
4
Di Kompleks Cagar Budaya Universitas Jambi
Percandian Muaro Jambi
C.3 Pengabdian Kepada Masyarakat

No. Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun

Sosialisasi Kawasan dan Potensi DIPA-RM BOPTN


1 Geopark Merangin Jambi Ke SMA di Universitas Jambi 2015
Kabupaten Merangin
Penyuluhan Mitigasi Bencana Tanah
Dana DIPA PNBP 2015
2 Longsor Di Sma Di Kabupaten
Fakultas
Merangin
16
17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Sewa Alat GPR 4 Hari 1.200.000 4.800.000
Meterean 100 m 1 Buah 150.000 150.000
GPS 6 Hari 75.000 450.000
Aki 1 Buah 250.000 250.000
Terpal 1 Buah 100.000 100.000
SUB TOTAL (Rp) 5.750.000
2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Kertas HVS 2 Rim 50.000 100.000
Tinta Printer Epson 4 Botol 75.000 300.000
SUB TOTAL (RP) 400.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Sewa Kendaraan Survey 2 Hari 400.000 800.000
Sewa Kendaraan Akusisi 4 Hari 400.000 1.600.000
SUB TOTAL (Rp) 2.400.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Publikasi 1 Buah 1.000.000 1.000.000
Penggandaan Dokumen 10 Buah 50.000 500.000
Dokumentasi - 400.000 400.000
SUB TOTAL (Rp) 1.900.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 10.450.000
( Terbilang sepuluh juta empat ratus lima puluh ribu rupiah)
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama / NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
Muhammad
1 Teknik Geofisika 8 Mengkoordinir
Arlan Fadhli Geofisika semua
Gunawan kegiatan,
F1D316006 penanggung
jawab
pelaksanaan
pembuatan
desain akuisisi,
model 3D,
pengolahan
dan
interpretasi

2 Epran Sitompul Teknik Geofisika 8 Penanggung


F1D316021 Geofisika jawab
perlengkapan,
alat dan
akomodasi,
pengolahan
model 2D,
interpretasi,
perizinan

3 Vista Arkeologi Arkeologi 5 Analisis tata


Astrilianda letak dan
I1C117006 posisi batuan
candi dengan
kajian
arkeologi
19

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai