BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 1 -- 1
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
diperlukan agar objek wisata budaya ini dapat meningkatkan daya tariknya dan menjadi layak untuk
dikunjungi, yang untuk selanjutnya dapat memberikan dampak pada peningkatan gairah masyarakat di
sekitarnya untuk mengembangkan usaha di tempat tersebut seiring dengan meningkatnya minat
pengunjung/wisatawan untuk datang ke Puro Pakualaman sebagai tujuan utama wisatawan di kawasan
Pakualaman.
Dengan ditetapkannya Kawasan Pakualaman sebagai Kawasan Cagar Budaya Pakualaman
dengan gaya arsitektur tradisional Jawa dan Indis dalam Peraturan Daerah DIY Nomor 6 Tahun 2012
Tentang Pelestarian Warisan Budaya Dan Cagar Budaya, kawasan Pakualaman telah memegang peranan
penting pada sektor budaya di DIY. Penataan kawasan ini membuka peluang dalam peningkatan
kegiatan pariwisata, sehingga potensinya mampu diserap secara maksimal oleh masyarakat sekitar
setempat, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat
setempat. Daya tarik Puro Pakualaman sebagai salah satu objek wisata budaya di DIY, selain keindahan
dan keunikan filosofi serta kekayaan budaya luhur yang terkandung di dalamnya, tentu saja harus
ditunjang dengan fasilitas-fasiitas yang mencukupi agar objek wisata tersebut layak
Objek Wisata Puro Pakualaman, yang untuk sementara ini dapat dikatakan belum semenonjol
peranannya dibandingkan Keraton Yogyakarta dalam bidang kepariwisataan, memerlukan penanganan
lebih lanjut yang berasal dari Pemerintah, di samping masyarakat dan swasta, untuk membangun dan
mengembangkannya, merupakan inti yang selanjutnya akan dipergunakan sebagai titik tolak bagi ide
pegembangan dan pemberdayaan potensi kawasan wisata ini, baik dari sisi objek wisata budaya itu
sendiri maupun potensi ekonomis yang mampu digali oleh masyarakat sekitar untuk mendapatkan mata
pencaharian dari sektor ini, di samping secara umum meningkatkan Penerimaan/ Pendapatan Asli
Daerah Kota Yogyakarta.
Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan adalah kegiatan yang bertujuan mengendalikan
pemanfaatan ruang dan menciptakan lingkungan yang tertata, berkelanjutan, berkualitas serta
menambah vitalitas ekonomi dan kehidupan masyarakat. Oleh karenanya penyusunan dokumen
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan (RTBL), selain sebagai pemenuhan aspek legal-formal, yaitu
sebagai produk pengaturan pemanfaatan ruang serta penataan bangunan dan lingkungan pada kawasan
terpilih, juga sebagai dokumen panduan/ pengendali pembangunan dalam penyelenggaraan penataan
bangunan dan lingkungan kawasan terpilih supaya memenuhi kriteria perencanaan tata bangunan dan
lingkungan yang berkelanjutan meliputi :
1. pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan,
BAB 1 -- 2
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
2. peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan kualitas lingkungan dan ruang publik,
2. mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna, spesifik setempat dan konkret sesuai
dengan rencana tata ruang wilayah,
6. menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat
dalam pengembangan lingkungan/ kawasan yang berkelanjutan,
7. menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pasca pelaksanaan, karena adanya rasa memiliki
dari masyarakat terhadap semua hasil pembangunan.
Oleh karena itu adanya dokumen RTBL Kawasan Pakualaman, Kota Yogyakarta, di Kecamatan
Pakualaman, Kota Yogyakarta, DIY diperlukan sebagai perangkat pengendali laju pertumbuhan dan
penataan lahan peruntukan, serta memberikan panduan terhadap wujud bangunan dan lingkungan
pada suatu kawasan yang memiliki kekuatan hukum tetap. Produk dokumen RTBL yang diharapkan
adalah yang mengacu dan mendukung kebijakan – kebijakan di tingkat wilayah maupun nasional.
“RTBL adalah panduan rancang bangun suatu lingkungan atau kawasan yang dimaksudkan untuk
mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok
ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum, dan panduan rancangan, rencana
investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanan pengembangan
lingkungan dan kawasan.” ( Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan )
BAB 1 -- 3
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
1.3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah :
a. Tersusunnya Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Pakualaman, Kota
Yogyakarta sesuai dengan Pedoman Umum Penyusunan RTBL yang terdapat pada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007, yang dapat digunakan sebagai panduan dalam
penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan di kawasan tersebut; dan
b. Tersusunnya naskah/ draft/ konsep Peraturan Bupati/ Walikota tentang penetapan Dokumen RTBL
pada Kawasan Pakualaman, Kota Yogyakarta di Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta sebagai
produk pengaturan yang legal di kawasan tersebut.
1.4. MANFAAT
a. Bagi Warga, Komunitas Setempat, dan Pengusaha
Mencipatakan kawasan rencana sebagai kawasan yang memiliki karakter kuat khususnya untuk
kawasan Pakualaman sebagai kawasan Cagar Budaya
Menciptakan ruang publik yang manusiawi dan rekreatif bagi seluruh masyarakat khususnya
bagi komunitas setempat untuk mengekspresikan kegiatan dan atraksinya secara positif.
Menciptakan kualitas lingkungan yang lebih baik melalui penataan kawasan yang memuat fungsi
ruang hijau sebagai elemen utama perencanaan.
BAB 1 -- 4
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
Menciptakan kawasan permukiman yang lebih tertata khususnya dalam kawasan rencana dan
terintegrasi dengan ruang publik hijau di dalam radius permukiman.
b. Bagi Pemerintah Daerah
Melalui dokumen RTBL yang disusun secara komprehensif dengan mempertimbangkan segala
aspek yang berkaitan maka Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki pedoman untuk mengarahkan
jalannya pembangunan sejak dini.
Mewujudkan kawasan Pakualaman sebagai kawasan berkarakter kuat sebagai kawasan
Konservasi Budaya di masa yang akan datang.
Mengendalikan pertumbuhan fisik kawasan. Mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan
kualitas bangunan gedung dan lingkungan, dan mengembangkan potensi kawasan
Menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan aspirasi kebutuhan masyarakat
dalam pembangunan lingkungan kawasan yang berkelanjutan.
Menjamin terpeliharanya hasil pembangunan paska pelakasanaan.
1.5. LOKASI KEGIATAN
Gambaran umum kawasan perencanaan studi penyusunan RTBL ini adalah terletak pada Kawasan
Pakualaman, Kota Yogyakarta di Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta, DIY
Kecamatan Pakualaman
BAB 1 -- 5
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
BAB 1 -- 6
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
berpengaruh pada kawasan perencanaan. Data tersebut meliputi: peta (peta regional, peta kota, dan
peta kawasan perencanaan dengan skala 1 : 1.000 serta memperlihatkan kondisi topografis/ garis
kontur), foto-foto (foto udara/ citra satelit dan foto-foto kondisi kawasan perencanaan, peraturan
dan rencana-rencana terkait, sejarah dan signifikansi historis kawasan, kondisi sosial-budaya,
kependudukan, pertumbuhan ekonomi, kondisi fisik dan lingkungan, kepemilikan lahan, prasarana
dan fasilitas, dan data lain yang relevan.
2. Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan
Analisis adalah penguraian atau pengkajian atas data yang telah dikumpulkan. Analisis dilakukan
secara berjenjang dari tingkat kota, tingkat wilayah, sampai pada tingkat kawasan. Komponen analisis
yang diperlukan antara lain analisis sosial kependudukan, prospek pertumbuhan ekonomi, daya
dukung fisik dan lingkungan, aspek legal konsolidasi lahan, daya dukung prasarana dan fasilitas, kajian
aspek historis.
Dari hasil analisis ini akan diperoleh arahan solusi atau konsep perencanaan atas permasalahan yang
telah diidentifikasikan pada tahap pendataan.
3. Penyusunan Dokumen RTBL, sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan, mencakup
materi pokok yang sekurang-kurangnya terdiri dari :
a) Program Bangunan dan Lingkungan
Tahap ini merupakan tahap analisis kawasan perencanaan. Tahap ini merupakan pula penjabaran
lebih lanjut dari perencanaan dan peruntukan lahan yang telah ditetapkan unutk kurun waktu
tertentu, yang memuat jenis, jumlah, besaran dan luasan :
1) bangunan gedung,
4) prasarana aksesibilitas,
baik berupa penataan prasarana dan sarana yang telah ada maupun yang baru.
Penyusunan program ini dilakukan melalui Analisis Kawasan Dan Wilayah Perencanaan (termasuk
di dalamnya mengenai Pengendalian Dampak Lingkungan), dan Analisis Pengembangan
BAB 1 -- 7
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
2) rencana perpetakan
3) rencana tapak
Tahap Panduan Rancangan berperan dalam melengkapi dan menjelaskan secara lebih rinci
Rencana Umum yang telah ditetapkan sebelumnya, meliputi :
1) ketentuan dasar implementasi rancangan dan
c) Rencana Investasi
Pada hakikatnya tahap ini (dan dua tahap setelahnya) merupakan tahap pengembangan
dukungan pelaksanaan. Rencana Investasi disusun berdasarkan Dokumen RTBL yang
memperhitungkan kebutuhan nyata para pemangku kepentingan dalam proses pengendalian
investasi dan pembiayaan dalam penataan lingkungan/ kawasan. Rencana ini merupakan rujukan
bagi para pemangku kepentingan untuk menghitung kelayakan investasi dan pembiyaan suatu
penataan ataupun menghitung tolok ukur keberhasilan investasi, sehingga tercapai
kesinambungan pentahapan pelaksanaan pembangunan.
Rencana Investasi menjadi alat mobilisasi dana investasi masing – masing pemangku
kepentingan dalam pengendalian pelaksanaan sesuai dengan kapasitas dan perannya dalam suatu
BAB 1 -- 8
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
sistem wilayah yang disepakati bersama, sehingga dapat tercapai kerja sama unutk mengurangi
berbagai konflik kepentingan skema investasi/ pembiyaan. Rencana ini juga mengatur upaya
percepatan penyediaan dan peningkatan kuaitas pelayanan prasarna/ sarana dari suatu
lingkungan/ kawasan.
d) Ketentuan Pengendalian Rencana
Ketentuan Pengendalian Rencana bertujuan untuk :
1) mengendalikan berbagai rencana kerja, program kerja maupun kelembagaan kerja pada masa
pemberlakuan aturan dalam RTBL dan pelaksanan penataan suatu kawasan, dan
2) mengatur pertanggungjawaban semua pihak yang terlibat dalam mewujudkan RTBL pada tahap
pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan.
Ketentuan tersebut disusun sebagai bagian proses penyusunan RTBL yang melibatkan
masyarakat, baik secara langsung (individu) maupun secara tidak langsung melalui pihak (-pihak)
yang dianggap dapat mewakili perorangan (misal : Dewan Kelurahan, Badan Keswadayaan
Masyarakat/ BKM atau Forum Rembug, maupun dalam hal ini pihak Puro Pakualaman).
Ketentuan ini menjadi alat mobilisasi peran dari setiap pemangku kepentingan pada masa
pelaksanaan atau masa pemberlakuan regulasi RTBL sesuai dengan kapasitasnya dalam suatu
sistem yang telah disepakati bersama, dan berlaku sebagai rujukan bagi para pemangku
kepentingan untuk mengukur tingkat keberhasilan kesinambunagn pentahapan pelaksanaan
pembangunan.
e) Pedoman Pengendalian Pelaksanaan
Pedoman ini dimaksudkan untuk mengarahkan perwujudkan pelaksanaan penataan bangunan dan
lingkungan/ kawasan yang mengacu Dokumen RTBL, dan memandu pengelolaan kawasan agar
dapat berkualitas, meningkat dan berkelanjutan.
Dengan adanya Pedoman Pengendalian Pelaksanaan diharapkan :
1) menjamin proses pelaksanaan kegiatan tetap berdasarkan Dokumen RTBL
3) menghindari fenomena lahan tidur atau bangunan terbengkalai sebagai akibat investasi yang
ditanamkan tidak berjalan semestinya
BAB 1 -- 9
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
Pedoman pengendalian ini dilakukan oleh dinas teknis setempat atau unit pengelola teknis (UPT)/
badan tertentu sesuai kewenangan yang ditetapkan oleh kelembagaan pemrakarsa penyusunan
RTBL atau dapat ditetapkan kemudian berdasarkan kesepakatan para pemangku kepentingan.
Pedoman Pengendalian Pelaksanaan dapat ditetapkan dan berupa dokumen terpisah dari
Dokumen RTBL namun pada hakikatnya tetap merupakan satu kesatuan dengan Dokumen RTBL,
berdasarkan kesepakatan para pemangku kepentingan setelah mempertimbangkan kebutuhan
tingkat kompleksitasnya.
4. Penyusunan Naskah Akademis Rancangan Peraturan Walikota tentang Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan Kawasan Pakualaman, Kota Yogyakarta
BAB 1 -- 10
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
o. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan
p. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional;
q. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
r. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksana Undang – Undang
Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
s. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah (beserta
perubahannya);
t. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 20/PRT/M/2010 tentang Pedoman Pemanfaatan
Dan Penggunaan Bagian – Bagian Jalan
u. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 18/PRT/M/2010 tentang Pedoman Revitalisasi
Kawasan
v. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyediaan
Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau Di Wilayah Kota/ Kawasan Perkotaan
w. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 25/PRT/M/2008 tentang Pedoman Teknis
Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran
x. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 5/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyedian Dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan
y. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
z. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas
Dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan
aa. Peraturan Menteri PU Nomor 29/PRT/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung;
bb. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 03/SE/M/2009 tentang Modul Sosialisasi
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
cc. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan;
dd. Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor 01/SE/DC/2009 perihal Modul Sosialisasi
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
BAB 1 -- 11
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
1. Peraturan Daerah DIY Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pelestarian Warisan Budaya dan
Cagar Budaya
2. Peraturan Daerah DIY Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah DIY
Tahun 2009 – 2029
3. Peraturan Daerah DIY Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah 2005 - 2025
ff. Peraturan Daerah di lingkup wilayah Kota Yogyakarta :
1. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah
2. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2012 – 2016
3. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung
4. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup
5. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Yogyakarta Tahun 2010 – 2029
BAB 1 -- 12
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
BAB 1 -- 13
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
c. Kawasan yang memiliki kesatuan karakter tematis, seperti kawasan kota lama, lingkungan sentra
perindustrian rakyat, kawasan sentra pendidikan, dan kawasan permukiman tradisional.
d. Kawasan yang memiliki sifat campuran, seperti kawasan campuran antara fungsi hunian, fungsi
usaha, fungsi sosial-budaya dan/atau keagamaan serta fungsi khusus, kawasan sentra niaga
(central business district), industri, dan kawasan bersejarah.
e. Jenis kawasan, seperti kawasan baru yang berkembang cepat, kawasan terbangun yang
memerlukan penataan, kawasan dilestarikan, kawasan rawan bencana, dan kawasan gabungan
atau campuran.
Berdasarkan butir kriteria diatas RTBL Kawasan Pakualaman memiliki batasan penentuan deliniasi ketiga
yaitu kawasan yang mempunyai kesatuan karakter tematis kawasan kota lama
Secara khusus pendekatan penyusunan dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Strategis
mencakup tiga aspek, yaitu : kualitas fungsional, kualitas visual dan kualitas lingkungan. Dalam
pemilihan pendekatan perancangan yang akan digunakan sangat tergantung kepada
kasus/permasalahan yang sedang dihadapi oleh kawasan. Pemilihan pendekatan perancangan tersebut
tentunya akan mempengaruhi proses, metode dan teknik teknik perancangan yang akan digunakan
sehingga secara tidak langsung jenis permasalahan yang dihadapi oleh kawasan akan memiliki pengaruh
terhadap proses, metode dan teknik perancangan yang akan digunakan. Pendekatan perancangan
kawasan pada dasarnya terdiri atas dua cara, yaitu ;
a) Pendekatan yang lebih melihat kepada tradisi dan keberadaan hal-hal yang sudah ada untuk
kemudian mencoba mengembangkannya secara inkremental berdasarkan potensi Kawasan
Pakualaman.
b) Pendekatan yang mencoba untuk mendasarkan pada tujuan-tujuan yang akan diraih dan
mengembangkannya secara visioner dengan melihat kepada kriteria-kriteria dan ukuran
(measures) yang akan diraih.
Pendekatan yang akan dipilih tentu tergantung kepada permasalahan yang dihadapi dalam
kawasan dan kondisi konteks dimana proyek kawasan tersebut dilakukan. Dalam rangka penyusunan
pedoman Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan dibutuhkan sebuah pendekatan yang berorientasi
kepada pemecahan permasalahan nyata yang sedang dihadapi oleh kawasan perencanaan khususnya
BAB 1 -- 14
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
kedudukan Kawasan Pakualaman dalam konteks yang lebih makro. Investigasi/observasi terhadap
kondisi lingkungan dilakukan mencakup 6 aspek permasalahan kawasan, yaitu aspek spatial,aspek
natural-ekologis, aspek fisik terbangun, aspek sosio-ekonomi dan sosio-budaya, aspek teknis-rekayasa
serta aspek estetika-desain.
Seluruh data yang diperoleh tersebut kemudian dianalisis (SWOT analysis) untuk memperoleh
gambaran menyeluruh mencakup kekuatan dan kelemahan kawasan sebagai faktor pengaruh dari
dalam kawasan (internal), serta peluang dan kendala kawasan sebagai faktor pengaruh dari luar
kawasan (eksternal). Berlandaskan kepada beberapa teori perencanaan dan perancangan kawasan yang
relevan, lalu dilakukanlah proses analisis terhadap permasalahan kawasan untuk menemukan solusi
terbaik dalam bentuk arahan/ pedoman perencanaan dan perancangan kawasan.
1.4 Metodologi
Dalam rangka untuk menunjang berbagai tahap pelaksanaan pekerjaan penyusunan Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman, maka perlu didukung oleh beberapa fasilitas
penunjang, antara lain :
a. Kantor/studio perencanaan sebagai tempat pelaksanaan pekerjaan.
b. Peralatan dasar studio perencanaan yang meliputi :
Computer/desktop dengan spesifikasi yang mendukung berbagai kegiatan perencanaan tata
ruang dan lingkungan, pemrosesan peta, dan sebagainya.
Printer yang menunjang pelaksanaan kegiatan dalam hal ini mencetak produk gambar, tulisan
Berbagai alat pendukung seperti digitizer, scanner dan alat pendukung lainnya untuk
penggambaran peta.
c. Peralatan survey dan pengumpulan data yang meliputi :
Kamera digital atau handycam sebagai alat perekam situasi.
Alat perekam suara sebagai alat bantu dalam pelaksanaan wawancara
Berbagai alat ukur yang dibutuhkan untuk mendukung pengukuran di lapangan.
GPS untuk membantu menentukan titik titik koordinat
d. Bahan analisis
Peta Foto Udara/ Rupa Bumi yang dapat menampilkan kondisi ril pada saat awal pelaksanaan
kegiatan. Peta-peta dasar dengan skala serta peta dengan skala 1 : 1000 kepentingan analisis
RTBL.
BAB 1 -- 15
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
Beberapa tahapan dalam proses perumusan materi dan penyusunan Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan Kawasan Pakualaman, dapat dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut :
A. Tahap Persiapan
Melakukan pra-observasi (survey) yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman secara
menyeluruh mengenai lingkup pekerjaan dan berbagai permasalahan yang mungkin dihadapi saat
berada di lapangan.
BAB 1 -- 16
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
Jenis bangunan
Penggunaan bangunan
Data penunjang lain yang juga dibutuhkan selain data kuantitatif adalah data kualitatif
mengenai kondisi eksisting, potensi dan permasalahan yang dihadapi serta data
penunjang lainnya yang dianggap berpengaruh terhadap penyusunan rencana kawasan
kota.
Aspek Sosio-Ekonomi dan Sosio-Budaya
- Rona ekonomi dan kegiatan/ pola usaha meliputi informasi mengenai:
- Struktur ekonomi
BAB 1 -- 17
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
BAB 1 -- 18
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
BAB 1 -- 19
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
BAB 1 -- 20
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
peruntukan lahan makro dan lahan mikro dalam kawasan perencanaan. Dalam peruntukan lahan
perlu memperhatikan fungsi, fisik dan aspek lingkungan sebagai elemen penting dalam pengeolahan
dan penataan guna lahan.
Gbr. 1.3. Pedestrian Way yang dilengkapi elemen pendukung furniture jalan
seperti tempat duduk, lampu penerangan, bak bunga dan sebagainya
4. Ruang Terbuka Publik dan Ruang Terbuka Hijau (Open Space and Green Space)
Ruang terbuka kota merupakan bentuk dasar dari ruang terbuka di luar bangunan, dapat digunakan
oleh public (setiap orang), dan memberi kesempatan untuk bermacam-macam kegiatan. Contohnya
BAB 1 -- 21
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
untuk kegiatan jalan-jalan, melepas lelah, duduk dengan santai. Bisa juga digunakan untuk
kampanye, promosi, upacara-upacara resmi, atau kadang-kadang tempat perdagangan. Ruang
terbuka kota (urban open space) tidak hanya taman-taman umum, plaza dan tempat bermain, akan
tetapi termasuk juga jalan-jalan, muka air (waterfronts), puncak atap, dan semua ruang komunal
(Rustam Hakim, 1997).
Gambar 1.4 Ruang Terbuka Kota (urban open space) berupa jalan-jalan, muka
air (waterfronts), ruang yang tinggi dan semua ruang komunal
Soloposfm.com
.
Gbr. 1.5. Signage berfungsi sebagai media informasi sehingga masyarakat
dapat mengenali kawasan/kota dengan mudah
BAB 1 -- 22
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
Dalam tahap analisis dilakukan pengolahan terhadap seluruh data/informasi kawasan yang mencakup,
yaitu
1. Analisis Spatial Kawasan
2. Analisis terhadap Aspek Natural-Ekologis
3. Analisis terhadap Aspek Fisik Terbangun
4. Analisis terhadap Aspek Sosio-Ekonomi dan Budaya
5. Analisis Rancangan Spesifik
Analisis Peraturan Bangunan
• Analisis peraturan bangunan pada kawasan perencanaan meliputi kajian :
• Pengaturan bangunan (building code sector)
• Pengaturan administrasi pelaksanaan/ program pengendalian pembangunan serta
- peran serta swasta
- Pengaturan kemungkinan insentif, disinsentif.
- Pengaturan perijinan bangunan
- Pengaturan pemanfaatan bangunan (fungsi bangunan)
Tahap Konsep dan Strategi Pengembangan
• Konsep Umum strategi RTBL kawasan perencanaan :
• Strategi penanganan / pengendalian tata bangunan
• Strategi percepatan perwujudan tata bangunan yang terarah.
• Konsep Dasar RTBL
• Konsep peruntukan lahan
• Konsep kebutuhan bangunan dan lingkungan
• Konsep sirkulasi (antar lingkungan, antar bangunan ) untuk kendaraan dan pejalan kaki.
• Konsep bangunan dan lingkungan.
Tahap Usulan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
• Program Tata Bangunan dan Lingkungan yang terdiri atas :
• Jenis bangunan
• Luas tiap jenis bangunan
• Jumlah tiap jenis bangunan
BAB 1 -- 23
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
BAB 1 -- 24
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
BAB 1 -- 25
Laporan Antara Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman
Kota Yogyakarta 2014
BAB 1 -- 26