Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PERBANDINGAN BUMN INDONESIA DENGAN

TEMASEK SINGAPURA
oleh
Muhammad Ilham Bakhti
1206240852
Badan usaha milik negara (BUMN) dalam UU no 19 tahun 2003 tentang BUMN
mendefinisikan BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagaian besar modalnya
dimiliki oleh negara melalui pernyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan. Bentuk banda usaha BUMN adalah perseroan terbatas yang
dalam UU no 19 tahun 2003 dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu persoran terbuka yang
dimna kiteria sahamnya memenuhi untuk dilakukann penawaran umum sesuai peraturan
perundang-undangan dan perseroan umum yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.
Dalam UU tersebut juga dikatan bahwa BUMN saham yang dimiliki oleh negara paling
sedikit 51%.
Bentuk BUMN sebagai PT juga tunduk kedapa UU no 4 tahun 2007 tentang
perseroan terbatas. PT merupakan bandan hukum yang statusnya sama dengan manusia
sebagai persoon dimata hukum. Aritnya PT tersebut juga memiliki hak dan kewajiban
dimata hukum, memiliki kekayaan sendiri, dapat dituntut, dan melakukan hubungan
dengan pihak ketiga. Dalam PT konsep yang digunakan adalah tanggung jawab yang
terbatas, artinya antara pemegang saham, dewan komisaris dan direksi memiliki tanggung
jawab yang terbatas. Tanggung jawab pemengang saham hanya sepanjang pemasukan
modal, sedangakan dewan komisaris bertanggung jawab dalam hal pengawasan dan
direksi bertanggung jawab untuk melakukan kepengurusan dalam sebuah PT.
Konsep dari PT itu memisahkan antara kekayaan pribadi dari pemegang saham,
dewan komisaris dan direksi dari pada kekayaan yang dimiliki oleh PT. Kerugian PT
ditanggung oleh PT itu sendiri dan harta peribadi dari organ-organ tidak dapat dimintai
pertnaggung jawabnya kecuali apa yang telah ditentukan oleh UU PT itu sendiri.
Maka harta kekayaan yang dimiliki oleh PT berbeda dengan harta kekayaan yang
dimiliki oleh pribadi dari organ-organ PT terutama pemegang saham. Hal ini berbeda
dengan BUMN yang oleh UU no 17 tahun 2003 pasal 2 poin g bahwa kekayaan BUMN
merupakan teramsuk kedalam ruang lingkup keuangan negara. Dalam konsep PT yang
telah dijealaskan tadi maka modal yang telah dimasukan kedalam PT telah menjadi

kekayaan dari PT itu sendiri. Sedangkan dalam konsep BUMN modal yang dimasukan
oleh pemerintah masih merupakan termasuk kedalam kekayaan negara yang seharuny
modal tersebut telah menjadi kekayaan BUMN itu sendiri.
Singapura sendiri juga memiliki perusahaan yang dimiliki oleh negara (state
ownership enterprises). Untuk meningkatkan perekonomia di Singapura pemerintahannya
membentuk Goverment Linked Company (GLC) yang paling terkenal adalah Temasek
Holding Pte.ltd. GLC merupakan suatu badan hukum yang selurh sahamnya dimiliki oleh
Temasek Holdings1. Berdasarkan Singapore companies Act perusahaan adalah entitas
bisnis yang didaftarkan berdasarkan ketentuan the Singapore Companies Act dan
berdasarkan pasal 4, perusahaan adalah badan hukum yang mimilki indentitas terpisah
dengan pemilik maupun pengurusnya. Antara BUMN dan Temasek konsepny sama
dimana ada pemasukan modal yang dilakukan oleh pemerintah. Saham-saham tersebut
dimiliki oleh pemerintah masing-masing. Temasek tetap berada dibawah kementrian
keuangan sebagai pemiliki saham. Perbedaan yang sangat signifikan antara BUMN dan
Temasek adalah bahwa Temasek menjalankan konsep dari PT tersebut dengan
sepenuhnya artinya kekayaan yang telah disetorkan oleh pemerintah Singapura kedalam
Temasek dalam bentuk modal menjadi kekayaan dari Temasek itu sendiri. Selanjtunya
Temasek harus menyetorkan pemasukan kepemerintahan dalam bentuk deviden atas
saham yang dimiliki oleh pemerintah Singapura. Sedangkan BUMN kekayaannya
teramsuk kedalam kuangan negara atau kekayaan negara.
Antara Temasek dengan BUMN sama-sama bagian dari pemerintahan untuk
meningkatkan pemasukan negara dan perekonomian negara. Negara dalam hal ini
merupakan pemegang saham yang ikut menyertakan modalny dan mendapatakan deviden
atas sahamnya. Akan tetapi perbedaanya adalah kekayaan BUMN adalah kekayaan negara
sendangkan kekayaan Temasek bukanlah kekayaan negara.
Temasek didirikan berdasarkan Singapore Company Act. Temasek tunduk pada
ketentuan-ketentauan yang ada dan diatru dalam Act tersebut. salah satu aturan tersebut
menyebutkan bahwa Temasek merupakan Exempt private company yang memiliki tidak
lebih dari 20 pemeganga saham dan tidak satupun dari sahamnya berasal dari perusahaan
dan dikusai penuh oleh pemerintah. Dalam Act tersebut posisi pemerintah sebagai
1

Ni Wayan Desi Aryanti, Prinsip-prinsip Kepemilikan Saham Pemerintah Dalam


Perusahaan Milik Negara (Studi Perbandingan Antara Indonesia Degan Singapura),
hlm 6

pemegang saham sama kedudukanny dengan pemgang saham yang lain. Akan tetapi
Temasek dalam ketentuan tersebut termasuk kedalam fifth schedule entity berdasarkaan
konstitusi Singapura Temassek memerlukan persetujuan presiden untuk melakukan
pengambilalihan past reserves2. Pemerintahan Singapura memdapatkan deviden
berdasarkan modal yang disertakan dalam Temasek tidak ada pembedaan.
Sedangkan indonesia sendiri ada pembedaan saham antara pemerintah Indonesia
dengan pemilik saham lainnya. Indonesia berlaku ketntuan golden share (Saham Dwi
Warna Seri A) bagi pemeritnah. Sebagai pemegang saham Dwi Warna Seri A, pemrintah
memiliki hak-hak khusus, seperti hak mengangkat dan memberhentikan Direksi dan
Komisaris sekalipun kepemilikian saham pemrintah di BUMN telah minoritas 3. Dalama
hal ini jelas antara pemegang saham yang lain kedudukan pemerintah lebih ditinggikan.
BUMN dan Temasek sama-sama bagian dari pemrintah dan betanggung jawab
keperintah. BUMN berada dibawah Kementrian BUMN. Kementrian BUMN juga ikut
dalam pengelolaan BUMN itu sendiri hal ini terlihat dalam visi dan misi dari kementrian
BUMN. Adanya kementrian BUMN diperlukan dalam hal kordinasi, penetapan kebijakan
dan ikut melakukan pengelolaan kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BUMN.
Hal ini berbeda dengan Temasek Singapura, kementrian keuangan merupakan perwakilan
dari pemerintah dalam kepemilikan saham di Temasek. Akan tetapi kemenkeu tidak ikut
terlibat dalam hal pengelolaan perusaahan kemenkue hanya berperan dan berfokus dalam
ranah kebijakan dan keputusan. Sedangkan hal yang menyangkut masalah teknis
perusahaan diserahkan sepenuhnya kepada perusaahaan untuk menjalankan prinsip binis
dan ekonominya. Hal ini membuat Temasek bisa lebih leuasa dan agresif dalam
menjalakan bisnis dan usahanya. Hal ini juga yang membuat kinerja dari Temasek jauh
lebih baik dibandingkan dengan BUMN di Indonesia.
Konsep PT yang ada di Indonesia juga dikenal di Singapura. Limited liability
merupakan konsep dasar dalam menjalankan suatu perusahaan. Akan tetapi hal tersebut
tidak diterapkan sepenuhnya dalam BUMN karena UU 17 Tahun 2003

masih

menganggap bahwa kuangan yang diberikan oleh negara dalam bentuk modal kepada
BUMN adalah kekayaan negara sehingga dapat disimpulkan bahwa utang BUMN juga
adalah utang dari negara. Hal ini juga berbeda dengna Temasek yang sudah dengan tegas
2
3

Ibid. hlm. 8

http://sunarsip.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=82:mengagas-pembentukan-super-holdingbumn-model-jerman&catid=37:bumn&Itemid=129 di unggah tanggal 14 April 2015

mengatakan bahwa kekayaan negara dengna kekayaan perusahaan adalah berbeda hal ini
dapat diketahui dari konsep limited liability yang diterapakan dengan Temasek. Dari
konsep ini juga melahirkan badan hukum di Singapura yang akhirnya menibulkan
pemisahan kekayaan antara organ-orang perusahaan dengan perusahaan itu sendiri.
Artinya hutang dari perusahaan bukanlan hutang dari negara dan begitu juga sebaliknya.
Ada perbedaan antara Temasek dengan perusahaan lainnya walupun secara bentuk
Temasek tetap patuh terhadap kententuan mengenai PT akan tetapi Temasek sendiri
memliki hak-hak yang tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya. Keistimewaannya adalah
Temasek tidak perlu mendaftarkan neraca keuangannya, temasek dapat meminjamkan
uang kepada direktur dan perusahaannya (bukan dimana direktur tersebut memiliki
saham) dan Temasek mendapatkan keistimewaan berupa pengecualian dari kewajiban
pembukaan data. Hal dikarekan Temasek sebagai exempt private company. Sedangkan
BUMN sendiri tidak mendapatkan fasilitas yang khusus dari pemerintah dikarenakan
tunduknya BUMN terhadap UU no 4 tahun 2007 tentang PT sehingga BUMN dan PT
yang biasa memilki perlakuan yang sama. Hanya saja tentu pemeritah lebih banyak andil
dalam BUMN ini seperti pengangkatan direksi dan dalam hal pembagian deviden.
Dalam hal audit atau pengawasan BUMN dapat diawasi oleh BPK yang dimana
sekarang model pengawasanya sudah masuk dalam hal ranah pengelolaan. Selain hal itu
pertanggung jawaban BUMN tidak hanya ke RUPS akan tetpai juga ke lembaga legislatif
DPR. Hal ini cukup menyulitkan posisi dari BUMN itu sendiri sehingga BUMN akan
sulit untuk menjalankan prinsip bisnis yang penuh dengna resiko. Sendangkan dalam
Singapore Company Act tidak ada ketntuan yang mengistemewakan bahwa Temasek
diawasi oleh lembaga pengawasan seperti BPK di Singapura.
Temasek merupakan salah satu diantara sedikit perusahaan yang mendapatkan grade
AAA dari Standard and Poors Rating Service. Konsep antara PT yang diterapkan oleh
Temasek dengan BUMN kurang lebih sama akan tetapi dalam hal perfoma Temasek jauh
diatas BUMN yang ada di Indonesia salah satu faktor yang sangat membedakan antara
Temasek dengan BUMN adalah keterlibatan pemerintah dalam hal menjalankan uruasan
bisnis pemerintah. Temasek oleh pemrintah Singapura diberi kebebasan untuk
menjalankan usaha bisnis dengan prinsip-prinsip bisnis yang diutamakan. Harapannya
BUMN juga dapat diberikan keleluasaannya sama sehingga meningkatkan perfoma dari
BUMN-BUMN yang ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai