WNA.
Badan usaha luar negeri.
Pemerintah luar negeri yang menanamkan modalnya di Indonesia.
Selain tertuang dalam Undang-undang No. 25 Tahun 2005 tentang Penanaman Modal, ada beberapa peraturan
lain yang berkaitan dengan ketentuan mengenai Penanaman Modal:
Bisa menjalankan segala kegiatan bisnis secara legal di Indonesia dengan hak dan kewajiban yang
sama seperti perusahaan atau PT lokal
Akses mudah untuk berpartisipasi dalam berbagai tender dan proyek bisnis di Indonesia
Bisa dijadikan sponsor langsung untuk mengajukan visa bisnis, IMTA, atau KITAS bagi pekerja asing
yang sedang ditugaskan di Indonesia
Selain memiliki kantor di Jakarta (khusus untuk administrasi dan korespondensi), PT PMA juga bisa
mendirikan kantor cabang di kota-kota lain di Indonesia yang sesuai dengan target dan tujuan bisnisnya.
1. Bidang Usaha Tertutup. Ada sekitar 20 jenis bidang usaha tertutup menurut DNI, yaitu: budidaya
ganja, judi, penangkapan ikan atau spesies yang dilindungi, bahan peledak, dan eksploitasi koral sebagai
bahan dekorasi.
2. Bidang Usaha Terbuka Bersyarat. Adalah bidang usaha yang memungkinkan investor asing untuk bisa
memiliki modal dalam suatu jenis usaha dengan catatan wajib bekerja sama dengan UKM dan koperasi,
pihak lokal baik badan usaha maupun perseorangan, dan dengan izin khusus.
3. Bidang Usaha Terbuka. Bidang usaha yang membebaskan pihak asing untuk menanamkan modal
sebesar-besarnya, tanpa batas dan ketentuan seperti yang terdapat pada Bidang Usaha Terbuka Bersyarat.
Nilai Investasi
Nilai investasi minimal yang ditetapkan pada setiap PT PMA adalah Rp10.000.000.000 (sepuluh miliar
rupiah), sedangkan besaran Modal Ditempatkan dan Modal Disetor paling sedikit adalah 25% dari jumlah
keseluruhan nilai investasi.
Domisili Kantor
BKPM mensyaratkan pengusaha yang akan mengajukan permohonan pendirian PT PMA wajib
mencantumkan alamat jelas kantor fisik perusahaan, bukan kantor virtual.
1. Nama perusahaan.
2. Kedudukan dan bidang usaha yang akan dijalankan.
3. Jumlah modal dasar dan modal setor.
4. Komposisi saham.
5. Susunan pengurus perusahaan (termasuk direksi dan komisaris).
Setelah semua dokumen lengkap, prosedur berikutnya adalah mengisi aplikasi surat permohonan
secara online melalui laman resmi BKPM di https://online-spipise.bkpm.go.id/.
Jika hal-hal di atas sudah disepakati, pebisnis atau pemodal tinggal mengurus kelanjutan proses pendirian PT
PMA ke BKPM. Lazimnya, permohonan akan diproses selama kurang lebih 12 hari setelah aplikasi di-submit.
Agar aplikasi yang Anda ajukan cepat diproses tanpa kendala berarti, ada baiknya berkonsultasi dulu dengan
pihak BKPM untuk mengecek kelengkapan dokumen.
1. Laporan Hasil Pemeriksaan Proyek (LHPP) untuk bidang usaha yang memerlukan fasilitas bea masuk
impor barang atau bahan.
2. Salinan akta pendirian perusahaan atau pengesahan yang dari Kementerian Hukum dan HAM.
3. Rekaman Pendaftaran/Izin Prinsip/Izin Prinsip Perluasan/Surat Persetujuan Penanaman Modal/Izin
Usaha, dan atau Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal/Izin Usaha Perluasan.
4. Salinan NPWP.
5. Bukti penggunaan tanah (bisa berupa salinan perjanjian sewa atau akta jual beli tanah dari PPAT).
6. Salinan IMB (Izin Mendirikan Bangunan).
7. Salinan Surat Izin Gangguan (UUG/HO) atau Surat Izin Tempat Usaha (SITU) bagi perusahaan yang
bertempat di luar wilayah industri.
8. Salinan LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal) terbaru.
9. Salinan AMDAL.
Mengurus pendirian PT PMA memang cukup merepotkan. Namun, Anda tak perlu khawatir karena proses
pengurusan ini bisa diwakilkan, sesuai dengan Pasal 63 ayat (1) Perka BKPM No. 12 Tahun 2009:
“Penandatanganan dan pengurusan permohonan penanaman modal ke PTSP BKPM, PTSP PDPPM, atau
PTSP PDKPM dapat dilakukan sendiri oleh pemohon atau pihak lain yang diberi kuasa oleh pemohon
dengan surat kuasa asli bermaterai cukup yang dilengkapi identitas diri yang jelas dari penerima kuasa.”
Karena cukup krusial dan menyangkut kelangsungan bisnis, lebih baik serahkan pengurusan pendirian PT
PMA pada pihak yang tepercaya. Sekarang sudah banyak penyedia jasa legal yang siap mengurus administrasi
semacam ini secara praktis dari awal sampai akhir proses, salah satunya adalah dunianotaris.com.
Setelah rekening jadi, setorkan saham (uang tunai) ke kas perseroan. Selanjutnya, serahkan bukti setor
kepada notaris agar permohonan pengesahan usaha bisa segera diteruskan ke Departemen Kehakiman RI.
Proses ini juga bisa dilakukan secara online dan memakan waktu maksimal satu hari kerja.
Mengurus TDP
Setelah Departemen Kehakiman mengeluarkan bukti pengesahan perusahaan, selanjutnya Anda masih harus
mengurus TDP (Tanda Daftar Perusahaan). Bagian ini biasanya memakan waktu sekitar dua pekan atau 14
hari.
Nah, proses pengurusan izin usaha sudah selesai. Pada tahap ini, sebagai pemilik usaha, Anda sudah
diperbolehkan memasukkan segala jenis peralatan/perlengkapan yang akan digunakkan dalam proses produksi
nantinya, termasuk mesin-mesin yang didatangkan dari luar negeri.
Karena perusahaan sudah berstatus PT PMA, Anda akan mendapat subsidi atau keringanan bea masuk dari
Dirjen Bea Cukai, dengan catatan Anda sudah mengantongi Masterlist dan APIS (Angka Pengenal Import
Sementara) yang bisa diperoleh dari BKPM. Alurnya:
Urus SKBPPN (surat bebas bea cukai) terlebih dulu di KPP PT PMA >> Surat Registrasi Produsen (SRP)
atau Surat Registrasi Importir (SRI) di Kantor Bea Cukai >> PT PMA mengurus PIB di pelabuhan.
Bagi sebagian orang tentu hal ini akan menyita banyak waktu dan tenaga. Namun, Anda tak perlu risau karena
bisa menyerahkan kuasa dan mewakilkan pengurusan pendirian PT PMA ke pihak lain yang tepercaya,
yakni Dunia Notaris.
Dunia Notaris merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengurusan izin usaha. Diimbangi dengan
pelayanan prima, kami sudah berpengalaman dalam berbagai pengurusan dokumen dan izin usaha, seperti:
1. Pendirian PT PMA
2. Pembuatan CV
3. Pembuatan PT
4. SIUP dan SITU
5. Izin Imigrasi
6. Izin Pariwisata
7. Izin Bea Cukai
8. Izin Sertifikasi
9. izin Pribadi
10. Izin Kesehatan
11. Izin HAKI
12. Izin Gangguan
13. Izin Usaha Cargo, dan lain-lain