Anda di halaman 1dari 5

Prosedur dan Syarat Pendirian PT

Terbaru Yang Wajib Anda Ketahui


Published at  August 4, 2016

Prosedur dan Syarat Pendirian PT Terbaru Yang


Wajib Anda Ketahui
Sejak awal tahun 2016, Pemerintah terus berupaya untuk mempermudah
prosedur memulai usaha. Selain jumlah pengusaha di Indonesia yang masih
sangat sedikit dibandingkan negara tetangga, mendirikan usaha baru dinilai
memberikan nilai tambah karena membuka lapangan pekerjaan yang lebih
banyak dan menggerakkan perekonomian lokal. Salah satu inisiatif yang
dilakukan Pemerintah adalah dengan mempermudah pendirian Perseroan
Terbatas (PT). Berikut ini kami paparkan prosedur dan syarat pendirian PT
terbaru yang wajib anda ketahui bila ingin memulai atau mengembangkan
bisnis.

1. Modal Untuk Mendirikan PT


Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(“UUPT”), modal dasar PT adalah sebesar Rp 50 juta dengan minimal 25%
nya disetorkan sebagai modal disetor PT. Persyaratan ini kerap menjadi
kendala bagi mereka yang ingin mendirikan PT  tapi modalnya pas-pasan.
Padahal mereka paham bahwa mendirikan PT yang memiliki badan hukum
dapat mengurangi risiko berbisnis di kemudian hari.
Pemerintah kemudian mengeluarkan aturan baru dimana besaran modal
dasar untuk pendirian PT tergantung pada kesepakatan para pendirinya. Hal
ini disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2016 tentang
Perubahan Modal Dasar Perseroan Terbatas (“PP 29/2016”). Meski demikian,
persyaratan modal ini hanya berlaku bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah). Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai modal dan kemudahan
persyaratan lain untuk mendirikan PT ini bisa dipelajari di tautan berikut ini.
 

2. Domisili Usaha di Virtual Office


Sebagian customer Easybiz yang ingin mendirikan PT di wilayah Jakarta
terhalang dengan kendala domisili usaha. Hal ini kurang lebih dipengaruhi
oleh adanya Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi. Adanya aturan ini membagi wilayah
Jakarta ke dalam zona-zona seperti zona pemukiman, zona campuran, dan
sebagainya. Tanpa domisili usaha yang sesuai peruntukannya, sebuah badan
usaha tidak akan bisa mendapatkan selembar kertas Surat Keterangan
Domisili Perusahaan (SKDP). Padahal SKDP ini penting untuk mendapatkan
dokumen legalitas usaha lainnya seperti Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
badan, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau izin usaha lainnya, dan
Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Rata-rata mereka belum punya cukup biaya untuk menyewa ruang kantor
yang sesuai zonasi untuk domisili usaha. Oleh karena itulah, berdomisili
usaha di Virtual Office menjadi opsi yang lebih hemat bagi usaha yang ingin
berdomisili di Jakarta. Memang akan ada persyaratan tambahan bila anda
menggunakan Virtual Office sebagai domisili usaha. Salah satunya adalah
keharusan adanya salah satu direksi PT yang akan didirikan memiliki Kartu
Tanda Penduduk (KTP) Jakarta. Untuk persyaratan lain mendirikan PT di
Jakarta dengan menggunakan Virtual Office bisa dipelajari di link berikut:

Memang penting bagi anda untuk mengetahui persyaratan domisili di daerah


yang akan anda jadikan sebagai domisili usaha untuk mendirikan PT. Hal ini
karena kerap kali terdapat perbedaan persyaratan antara daerah yang satu
dengan yang lain. Misalnya, jika domisili usaha Anda di Bogor dan
Tangerang, maka Anda bisa menggunakan rumah sampai batasan tertentu.
Sementara jika di Depok, anda harus menggunakan bangunan yang
peruntukannya dalam Izin Mendirikan Bangunan (IMB) adalah sebagai tempat
usaha, bukan rumah tinggal. Selain itu, tak jarang diminta Undang-Undang
Gangguan (UUG atau HO) sebagai persyaratan tambahan, misalnya di Depok
dan Bogor.

3. Menentukan Bidang Usaha Sesuai KBLI Terbaru Tahun 2015


Dalam menentukan bidang usaha, setidaknya poin-poin berikut perlu anda
perhatikan:

1. Anda bisa memilih bidang usaha apapun, kecuali yang tertutup dan yang dilarang oleh
peraturan.

2. Bidang usaha yang anda pilih harus dimasukkan dan tertera dalam akta pendirian PT.

3. Bidang usaha yang anda pilih akan menentukan jenis izin usaha yang perlu anda miliki.

4. Bidang usaha yang anda pilih sebaiknya spesifik dan sesuai KBLI terbaru. Jika anda ingin
berbisnis perdagangan umum (general trading), anda perlu spesifik komoditas apa yang
akan anda jual, misalnya untuk perdagangan pakaian eceran ada di kode 4771.
5. Anda juga perlu memperhatikan kode KBLI dengan teliti karena hal ini akan terkait erat
dengan prosedur pengurusan izin usaha bagi bisnis anda.
KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) merupakan klasifikasi
aktivitas atau kegiatan ekonomi yang menjadi rujukan bagi instansi terkait
untuk melihat kode bidang usaha yang akan menentukan jenis izin usaha
yang sesuai. Untuk usaha perdagangan umum, kode bidang usaha ini akan
dimuat dalam Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Lebih lanjut kode bidang
usaha dari bisnis utama anda akan dicantumkan di Tanda Daftar Perusahaan
(TDP).

Merujuk pada praktik di lapangan, ada 2 (dua) jenis KBLI yang masih
digunakan yaitu KBLI Tahun 2009 dan KBLI Tahun 2015. KBLI 2009 merujuk
pada Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 tentang
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, sementara KBLI 2015 merujuk
pada Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 95 Tahun 2015 tentang
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia. KBLI 2015 merupakan
pemuktakhiran data lapangan usaha dari KBLI 2009 dengan melihat pada
pergerakan perubahan pola dan perkembangan ekonomi Indonesia.

Berdasarkan analisa Easybiz, terdapat perbedaan redaksional dalam uraian


kode bidang usaha di KBLI 2009 dan KBLI 2015. Dalam KBLI 2009, tiap kode
disebutkan secara spesifik dan jumlah kode bidang usaha yang dapat
diadopsi ke dalam SIUP lebih sedikit. Sementara KBLI 2015 tampak berusaha
menggeneralisir bidang usaha. Selain itu, lebih banyak kode bidang usaha
dalam KBLI 2015 yang dapat diadopsi ke dalam SIUP. Hal ini untuk
memudahkan bagi pelaku usaha, terutama UMKM, dalam menentukan bidang
usahanya.

Anda tidak perlu bingung mengenai hal ini. Biasanya tiap Pemerintah Daerah
sudah membuat bentuk sederhana dari kode KBLI yang bisa dijadikan rujukan
dalam mengurus izin usaha di daerah bersangkutan. Misalnya untuk di
Jakarta, anda bisa melihat pada Keputusan Kepala BPTSP DKI Jakarta
Nomor 90 Tahun 2016 jika bisnis anda hanya memerlukan SIUP sebagai izin
usahanya. Hubungi Easybiz bila Anda mengalami kesulitan dalam menentukan
bidang usaha yang anda inginkan sesuai dengan KBLI.
 
4. Persyaratan BPJS Ketenagakerjaan Untuk
Mendirikan PT 
Meski terkesan sederhana, persyaratan BPJS untuk mendirikan PT ini kerap
menjadi kendala. Pengurusan online masih memakan waktu lebih lama
ketimbang pengurusan secara manual. Berdasarkan pengalaman kami,
prosedur manual dimana pemohon datang langsung ke kantor BPJS pun
belum dapat diselesaikan pada hari yang sama. Kenapa BPJS
Ketenagakerjaan ini penting? Di beberapa wilayah, misalnya Jakarta, adanya
sertifikat BPJS Ketenagakerjaan menjadi salah satu persyaratan untuk dapat
mengurus SKDP. Jika anda menyimak poin 2 diatas, tanpa SKDP akan sulit
untuk mendapatkan dokumen legalitas usaha lainnya seperti NPWP badan,
SIUP atau izin usaha lainnya, dan TDP. Untuk mengurus BPJS
Ketenagakerjaan, berikut dokumen yang perlu anda siapkan:

1. Formulir yang sudah diisi;

2. Akta pendirian PT;

3. Surat pengesahan badan hukum dari Kementerian Hukum dan HAM (bagi PT); dan

4. Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan NPWP dari karyawan PT yang didaftarkan.
Setelah permohonan anda terverifikasi, anda akan mendapat email
penetapan besaran iuran pertama. Kemudian akan ada formulir online yang
perlu diisi kembali sebelum anda mendapatkan lembar kode iuran. Dengan
berbekal kode iuran tersebut, anda melakukan penyetoran iuran pertama
BPJS Ketenagakerjaan, dan akhirnya anda bisa mengambil sertifikat BPJS
Ketenagakerjaan atas nama PT anda di kantor BPJS.

5. NPWP Direktur dan NPWP Perusahaan


Dalam pengurusan NPWP badan bagi PT saat ini, Kantor Pajak memberikan
aturan main baru.

Pertama, NPWP direktur PT yang bersangkutan harus sudah dalam format


terbaru yaitu format tahun 2015. Ciri khas dari format terbaru ini adalah
adanya Nomor Induk Kependudukan (NIK) KTP direktur bersangkutan yang
tertera di kartu NPWP pribadinya. Selain NIK, alamat yang tertera di kartu
NPWP pribadi tersebut harus sama dengan alamat yang tertera dalam KTP
yang masih berlaku.
Kedua, untuk meningkatkan ketaatan pajak, direktur PT sebaiknya tidak
memiliki tunggakan pajak. Jika ada tunggakan SPT Tahunan, maka yang
bersangkutan harus terlebih dahulu membayar tunggakan pajak tersebut
beserta dengan denda keterlambatannya. Biaya denda mulai dari Rp 100 ribu
per tahun, tergantung pada seberapa tepat waktu anda dalam melunasi
tunggakan beserta denda tersebut.
 

6. SIUP dan TDP Online


Untuk anda yang ingin mendirikan PT yang bergerak di perdagangan umum,
maka izin usahanya adalah Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
Untungnya bagi anda yang ingin mendirikan PT di Jakarta, sekarang dapat
menggunakan layanan untuk mendapatkan SIUP dan TDP secara online dan
simultan. Namun layanan ini masih membedakan antara SIUP kecil dengan
SIUP menengah dan besar.

Bagi PT dengan SIUP menengah dan besar, artinya modal disetor PT diatas
Rp 500 juta, dapat mengajukan permohonan SIUP dan TDP secara online
dan simultan. Artinya, dengan sekali login dan pengisian formulir online, anda
akan mendapatkan SIUP dan TDP sekaligus.

Bagi PT dengan SIUP kecil, artinya modal disetor PT berkisar dari Rp 50 juta
sampai Rp 500 juta, tidak dapat simultan. Setidaknya anda perlu 2 (dua) kali
login, pertama saat mengajukan SIUP secara online. Kedua, saat mengajukan
permohonan TDP secara online setelah SIUP terbit.
Berdasarkan pengalaman Easybiz menggunakan fitur layanan SIUP dan TDP
online, dari waktu ke waktu telah ada perbaikan layanan. Jam terbang akan
berpengaruh pada kesuksesan anda dalam menggunakan fitur ini. Mudah-
mudahan fitur layanan online ini dapat ditiru oleh daerah lain agar dapat
membantu  mempermudah prosedur pendirian PT.

Anda mungkin juga menyukai