PERSEKUTUAN KOMANDITER ( CV )
Disusun oleh :
Mifzatul Munawarah
1901101010128
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur alhamdulillah kami panjatkan puji dan syukur kehadiran Allah SWT karena memberikan
rahmatnya kepada kita semua. Shalawata serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan
kita, Nabi Muhammad SAW beserta sahabatnya.
Hanya rasa syukur yang bisa penulis sampaikan hingga makalah ini menjadi tugas Penghantar
Hukum Bisnis bisa terselesaikan dengan baik.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoa makalah ini dapat menjadi salah satu panduan
untuk para pembaca. Kritik dan saran senantiasa kami harapkan agar makalah ini dapat lebih
ditingkatkan kedepannya.
B . RUMUSAN MASALAH
Apa saja dasar hukum CV ?
Apa definisi dari CV ?
Apa saja ciri dan sifat dari CV ?
Bagaimana proses pendiriannya sebuah CV ?
Apa saja tujuan dari sebuah CV ?
Bagaimana pembubaran dari senuah CV ?
Apa saja kebaikan dan keburukan CV ?
BAB II
PEMBAHASAN
A . DASAR HUKUM
Dasar hukum pendirian CV diatur dalam KUHD Pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang mengatur bahwa pihak yang bertanggung jawab dan berurusan dengan urusan di luar
adalah sekutu kerja atau sekutu komplementer. Namun pihak sekutu komanditer bertanggung
jawab juga ke luar, bila sekutu komanditer tersebut melanggar pasal 20 Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang. Wewenang sekutu komanditer hanya tertuju pada urusan intern persekutuan CV
(pasal 20 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang). Sekutu komanditer juga bertanggung jawab
kepada sekutu kerja terkait penyuplaian modal (pasal 19 KUHD). Adanya Persekutuan
Komanditer serta KUHD perdata dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan.
B . DEFINISI
Persekutuan komanditer ( Commanditaire Vennotschaap/CV) adalah bentuk persekutuan
suatu perjajian kerja sama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin,
mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadiannya, dengan
orang-orang yang memberikan pinjanman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta
bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
Di dalam persekutuan komanditer terdapat dua jenis sekutu yang berlainan sifat dan
tugasnya, ialah : sekutu komanditer dan sekutu komplementer. Sekutu komanditer, apabila tidak
diperjanjikan lain, tidak tampil kedepan, artinya tetap tinggal di belakang layar, ia hanya
mempercayakan sejumlah uang atau barangnya kepada sekutu komplementer untuk ikut serta
membiayai perusahaan yang dijalankan oleh sekutu komplementer. Sedangkan sekutu
komplementer adalah sekutu yang aktif menjalankan perusahaan berhubungan dengan pihak-pihak
ketiga. Dialah yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pihak ketiga.
Sekutu komplementer mungkin terdiri dari seornag anggota atau lebih. Apabila ada lebih
dari sekutu komplementer, maka mereka merupakan persekutuan dengan firma, sehingga kepada
mereka diberlakukan KUHD pasal 18, yaitu bahwa mereka masing-masing bertanggung jawab
secara pribadi untuk kepenuhannya, bagi utang-utang persekutuan. Sedangkan sekutu komanditer
berposisi lain, mereka tidak dikenal oleh pihak ketiga, sudah cukup apabila mereka menyetor
penuh jumlah yang mereka sanggupkan akan dipercayakan kepada sekutu-sekutu komplementer.
Jadi,sekutu komanditer hanya bertanggung jawab secara intern. Untuk berdirinya persekutuan
komanditer tidak memerlukan suatu formalitas, dapat juga diadakan secara lisan atau tertulis,
dengan akta di bawah tangan jadi pendirian daripada persekutuan komanditer itu membutuhkan
fomalitas yang tertentu.
Mengenai hubungan antarpula sekutu, sebaiknya diatur dengan seteliti mungkin dalam
perjanjian mendirikan persekutuan komanditer. Peraturan perlu diperhatikan anatar lain adalah
tentang pembagian untung dan rugi. Peraturan tersebut dapat didasarkan pada pasal-pasal
perserikatan perdata dengan sekutu komplementer, yang berarti bahwa komanditer memasukkan
uang/barang dalam persekutuan untuk dipergunakan didalam suatu perusahaan.
C . JENIS – JENIS
1. Anggota Pengurus, yang bertanggung jawab penuh dengan seluruh harta bendanya
2. Anggota Komanditer, yang bertanggung jawab terbatas sebesar modal yang disetornya
E . PENDIRIANNYA
Proses pendirian firma, dan pada prakteknya di Indonesia telah menjadi suatu kebiasaan
bahwa setiap orang yang hendak mendirikan CV, dibuat dalam Akta Notaris (Otentik), dan
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri (PN) yang berwenang, serta kemudian diumumkan
dalam Tambahan Berita Negara R.I.
Tahapan Proses Pendirian CV, yaitu:
1. Pembuatan Akta Pendirian CV oleh Notaris
2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
4. Surat KeteranganTerdaftar Sebagai Wajib Pajak
5. Pendaftaran ke Pengadilan Negeri
6. SuratIzin Usaha Perdagangan (SIUP)
7. TandaDaftar Perusahaan (TDP).
F . TANGGUNG JAWAB
Pengurus CV mempunyai tanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan sekutu yang
berada dalam CV tersebut.
Salah satu atau beberapa anggota bertangungjawab secara tidak terbatas dan anggota lain
bertanggung jawab secara terbatas terhadap utang. Kedua sekutu tersebut mempunyai hak dan
kewajiban masing-masing.
Risiko bagi pengurus CV adalah menyangkut kinerja perusahaan. Apabila perusahaan yang
dikelolanya mengalami kerugian, maka penguruslah yang paling banyak menanggung beban untuk
melunasi utang perusahaan. Risiko paling besar adalah harta kekayaannya bisa menjadi jaminan
untuk menutupi utang perusahaan.
G . PEMBUBARANNYA
Karena persekutuan komanditer pada hakikatnya adalah persekutuan perdata, maka
mengenai berakhirnya persekutuan komanditer sama dengan berakhirnya persekutuan perdata dan
persekutuan firma.
Sebagai modal dalam CV wajib dimasukkan modal ke dalam CV demi tercapainya tujuan
persekutuan. CV terikat dari modal yang dikumpulkan, sehingga layak disediakan objek
tuntutannya dan dapat pula bertindak sebagai pribadi. Para kreditur pribadi tidak mungkin dapat
menuntut modal dari CV, jadi tidak mungkin dapat menuntut bagian modal yang dimasukkan oleh
para Sekutu Komanditer ke dalam CV tersebut.
Akta Otentik Pendirian Persekutuan Komanditer saat ini pada umumnya mencantumkan
ketentuan mengenai tidak berakhirnya Persekutuan dalam hal salah satu Sekutu dinyatakan Pailit.
Secara logika, ketentuan tersebut bertentangan dengan ketentuan dalam KUH Perdata sedangkan
perjanjian yang bertentangan dengan Undang-Undang adalah batal demi hukum.
Karena Persatuan Komanditer pada hakikatnya adalah firma maka cara berahirnya Firma
juga berlaku pada Perseroan Komanditer, yaitu :
a. Berahirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar.
b. Sebelum berakhir jangka waktu yang ditetapkan akibat pengunduran diri atau pemberhentian
sekutu.
c. Dengan demikian ketentuan Pasal 1646-1652 KUH Perdata dan Pasal KUHD dapat berlaku.
H . TUJUAN
Setiap CV mempunyai tujuan dalam setiap pendiriannya, salah satunya agar dapat
melakukan kegiatan usaha yang sama dengan perseroan lain, bersifat khusus atau umum sesuai
dengan keinginan para pendiri persero. Namun ada beberapa bidang usaha yang hanya bisa
dilaksanakan dengan ketentuan harus berbadan hukum PT. Selain itu tujuan dari pendirian CV
adalah sebagai Badan usaha agar suatu usaha memiliki wadah resmi dan legal untuk memudahkan
pergerakan badan usaha itu sendiri, misalnya “pengadaan barang”, perlu suatu sarana melakukan
kerjasama, selain itu biasanya juga diisyaratkan apabila akan menjalinkerjasama dengan suatu
instansi pemerintah atau pihak lain dan adanya pembentukan suatu badan usaha.
B . SARAN
Dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, baik dari
kapasitas materinya yang kurang, Mohon kritik dan saran yang membangun sebagai bahan
instropeksi kami dalam penyusunan makalah.
DAFTAR PUSTAKA
Pandji Anoraga,S.E.,M.M, 2007. Pengantar Bisnis : Renika Cipta Jakarta
Prof.Dr.H.Buchairi Alma 2012. Penghantar Bisnis : Afabet Bandung
Drs. M. ManulLLang 1991. Pengantar Ekonomi Perusahaan : Liberty Yogjakarta
Jeff Madura. Pengantar Bisnis : Thomason
M. Fuad Chistine H. Nurlela Sugiarto Paulus, Y.E.F
Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. Bisnis