Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERSEKUTUAN KOMANDITER ( CV )

Dosen Pembimbing : RISMAWATI, S.H, M.Hum


Mata Kuliah : Pengantar Hukum Bisnis

Disusun oleh :
Mifzatul Munawarah
1901101010128

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN 2019

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Syukur alhamdulillah kami panjatkan puji dan syukur kehadiran Allah SWT karena memberikan
rahmatnya kepada kita semua. Shalawata serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan
kita, Nabi Muhammad SAW beserta sahabatnya.

Hanya rasa syukur yang bisa penulis sampaikan hingga makalah ini menjadi tugas Penghantar
Hukum Bisnis bisa terselesaikan dengan baik.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoa makalah ini dapat menjadi salah satu panduan
untuk para pembaca. Kritik dan saran senantiasa kami harapkan agar makalah ini dapat lebih
ditingkatkan kedepannya.

Banda Aceh,Oktober 2019


DAFTAR ISI
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Hukum
Bisnis ……………………………………………………..……….….1
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………...i

KATA PENGANTAR …………………………………………………..…….….….ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………….…..……...iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………...…………1


A. LATAR BELAKANG …………………………………………………...……….1
B. RUMUS MASALAH ……………………………………………………...……..1

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………..……….……..2


A.DASAR HUKUM CV .………………………………………….…...……….……2
B. DEFINISI CV …..…………………………………………..………..……………2
C. JENIS CV ……………………………………………………………..…………..2
D. CIRI DAN SIFAT CV ………………………………………………..…...………2
E. PENDIRIAN CV ………………………………………………………..………...2
F. TUJUAN CV ……………………………………………………………..………..2
G. TANGGUNG JAWAB CV ……………………………………………..…..……..2
H. PEMBUBARAN CV …………………………………………………..…...….....2
I. KEBAIKAN DAN KEBURUKAN CV ……………………………………...…….2

BAB III PENUTUP …………………………………………………………….…..…3


A. KESIMPULAN ...………………………………………………………..…………3
B. SARAN………..………...……………………………………………………....….3
DAFTAR PUSTAKA …..……………………………………………………………...3
BAB I
PENDAHULUAN
A . LATAR BELAKANG
Perseroan Komanditer yang biasa disingkat CV (Comanditaire Vennootschap) ini adalah
suatu Bentuk Badan Usaha yang paling banyak digunakan oleh para Pengusaha Kecil dan
Menengah (UKM) sebagai bentuk identitas organisasi Badan Usaha di Indonesia.
Rancangan Undang-Undang (RUU) Usaha Perseorangan dan Badan Usaha Bukan Badan
Hukum juga mengatur persekutuan komanditer, atau yang lazim dikenal dengan CV. Menurut
Pasal 1 butir 5 RUU, CV adalah badan usaha bukan badan hukum yang mempunyai satu atau lebih
sekutu komplementer dan sekutu komanditer. Sekutu komplementer berhak bertindak untuk dan
atas nama bersama semua sekutu serta bertanggung jawab terhadap pihak ketiga secara tanggung
renteng. Namun sekutu ini bertanggung jawab sampai harta kekayaan pribadi.Hal ini terjadi jika
harta CV tidak cukup untuk membayar hutang saat CV bubar.
Sementara sekutu komanditer yang tidak boleh bertindak atas nama bersama semua sekutu
dan tidak bertanggungjawab terhadap pihak ketiga melebihi pemasukannya. Jadi harta kekayaan
pribadinya terpisah dari harta CV. Itulah sebagian aturan baru dalam RUU menyangkut CV.
Selama ini, yang banyak dipakai sebagai rujukan adalah KUHD (Kitab Undang-undang Hukum
Dagang).
Pengertian CV dijelaskan dalam Pasal 19 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).
Dalam pasal 19 ayat 1 disebutkan bahwa CV adalah Persekutuan secara melepas uang yang
dinamakan persekutuan komanditer, didirikan antara satu orang atau beberapa sekutu yang
tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya pada pihak satu, dan satu orang atau
lebih sebagai pelepas uang pada pihak lain. Sedangkan pada pasal 19 ayat 2 berbunyi ‘Dengan
demikian bisalah terjadi suatu persekutuan itu pada suatu ketika yang sama merupakan
persekutuan firma terhadap sekutu firma di dalamnya dan merupakan persekutuan komanditer
terhadap pelepas uang. Pada beberapa referensi lain, pemberian pinjaman modal atau biasa disebut
inbreng, dapat berbentuk selain uang, misalnya benda atau yang lainnya.
.

B . RUMUSAN MASALAH
Apa saja dasar hukum CV ?
Apa definisi dari CV ?
Apa saja ciri dan sifat dari CV ?
Bagaimana proses pendiriannya sebuah CV ?
Apa saja tujuan dari sebuah CV ?
Bagaimana pembubaran dari senuah CV ?
Apa saja kebaikan dan keburukan CV ?
BAB II
PEMBAHASAN
A . DASAR HUKUM
Dasar hukum pendirian CV diatur dalam KUHD Pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang mengatur bahwa pihak yang bertanggung jawab dan berurusan dengan urusan di luar
adalah sekutu kerja atau sekutu komplementer. Namun pihak sekutu komanditer bertanggung
jawab juga ke luar, bila sekutu komanditer tersebut melanggar pasal 20 Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang. Wewenang sekutu komanditer hanya tertuju pada urusan intern persekutuan CV
(pasal 20 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang). Sekutu komanditer juga bertanggung jawab
kepada sekutu kerja terkait penyuplaian modal (pasal 19 KUHD). Adanya Persekutuan
Komanditer serta KUHD perdata dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan.

B . DEFINISI
Persekutuan komanditer ( Commanditaire Vennotschaap/CV) adalah bentuk persekutuan
suatu perjajian kerja sama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin,
mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadiannya, dengan
orang-orang yang memberikan pinjanman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta
bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
Di dalam persekutuan komanditer terdapat dua jenis sekutu yang berlainan sifat dan
tugasnya, ialah : sekutu komanditer dan sekutu komplementer. Sekutu komanditer, apabila tidak
diperjanjikan lain, tidak tampil kedepan, artinya tetap tinggal di belakang layar, ia hanya
mempercayakan sejumlah uang atau barangnya kepada sekutu komplementer untuk ikut serta
membiayai perusahaan yang dijalankan oleh sekutu komplementer. Sedangkan sekutu
komplementer adalah sekutu yang aktif menjalankan perusahaan berhubungan dengan pihak-pihak
ketiga. Dialah yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pihak ketiga.
Sekutu komplementer mungkin terdiri dari seornag anggota atau lebih. Apabila ada lebih
dari sekutu komplementer, maka mereka merupakan persekutuan dengan firma, sehingga kepada
mereka diberlakukan KUHD pasal 18, yaitu bahwa mereka masing-masing bertanggung jawab
secara pribadi untuk kepenuhannya, bagi utang-utang persekutuan. Sedangkan sekutu komanditer
berposisi lain, mereka tidak dikenal oleh pihak ketiga, sudah cukup apabila mereka menyetor
penuh jumlah yang mereka sanggupkan akan dipercayakan kepada sekutu-sekutu komplementer.
Jadi,sekutu komanditer hanya bertanggung jawab secara intern. Untuk berdirinya persekutuan
komanditer tidak memerlukan suatu formalitas, dapat juga diadakan secara lisan atau tertulis,
dengan akta di bawah tangan jadi pendirian daripada persekutuan komanditer itu membutuhkan
fomalitas yang tertentu.
Mengenai hubungan antarpula sekutu, sebaiknya diatur dengan seteliti mungkin dalam
perjanjian mendirikan persekutuan komanditer. Peraturan perlu diperhatikan anatar lain adalah
tentang pembagian untung dan rugi. Peraturan tersebut dapat didasarkan pada pasal-pasal
perserikatan perdata dengan sekutu komplementer, yang berarti bahwa komanditer memasukkan
uang/barang dalam persekutuan untuk dipergunakan didalam suatu perusahaan.
C . JENIS – JENIS
1. Anggota Pengurus, yang bertanggung jawab penuh dengan seluruh harta bendanya
2. Anggota Komanditer, yang bertanggung jawab terbatas sebesar modal yang disetornya

D . CIRI DAN SIFAT


Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap /CV) :
1. Keanggotaan pada CV ada dua macam diantaranya anggota aktif dan anggota pasif
2. Sekutu yang aktif merupakan anggota yang aktif dalam menggelola perusahaan
3. Sedangkan sekutu yang pasif hanyalah anggota yang menanamkan modal itu saja
4. Tanggung jawab pada sekutu aktif tidak terbatas, sedangkan tanggung jawab sekutu pasif hanya
ada modal yang dia tanam
Sifat Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap /CV) :
1. Sulit untuk menarik modal yang telah disetor
2. Modal besar karena didirikan banyak pihak
3. Mudah mendapatkan kridit pinjaman
4. Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif tinggal
menunggu keuntungan
5.Relatif mudah untuk didirikan
6. Kelangsungan hidup perusahaan CV tidak menentu.

E . PENDIRIANNYA
Proses pendirian firma, dan pada prakteknya di Indonesia telah menjadi suatu kebiasaan
bahwa setiap orang yang hendak mendirikan CV, dibuat dalam Akta Notaris (Otentik), dan
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri (PN) yang berwenang, serta kemudian diumumkan
dalam Tambahan Berita Negara R.I.
Tahapan Proses Pendirian CV, yaitu:
1. Pembuatan Akta Pendirian CV oleh Notaris
2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
4. Surat KeteranganTerdaftar Sebagai Wajib Pajak
5. Pendaftaran ke Pengadilan Negeri
6. SuratIzin Usaha Perdagangan (SIUP)
7. TandaDaftar Perusahaan (TDP).

F . TANGGUNG JAWAB
Pengurus CV mempunyai tanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan sekutu yang
berada dalam CV tersebut.
Salah satu atau beberapa anggota bertangungjawab secara tidak terbatas dan anggota lain
bertanggung jawab secara terbatas terhadap utang. Kedua sekutu tersebut mempunyai hak dan
kewajiban masing-masing.
Risiko bagi pengurus CV adalah menyangkut kinerja perusahaan. Apabila perusahaan yang
dikelolanya mengalami kerugian, maka penguruslah yang paling banyak menanggung beban untuk
melunasi utang perusahaan. Risiko paling besar adalah harta kekayaannya bisa menjadi jaminan
untuk menutupi utang perusahaan.

G . PEMBUBARANNYA
Karena persekutuan komanditer pada hakikatnya adalah persekutuan perdata, maka
mengenai berakhirnya persekutuan komanditer sama dengan berakhirnya persekutuan perdata dan
persekutuan firma.
Sebagai modal dalam CV wajib dimasukkan modal ke dalam CV demi tercapainya tujuan
persekutuan. CV terikat dari modal yang dikumpulkan, sehingga layak disediakan objek
tuntutannya dan dapat pula bertindak sebagai pribadi. Para kreditur pribadi tidak mungkin dapat
menuntut modal dari CV, jadi tidak mungkin dapat menuntut bagian modal yang dimasukkan oleh
para Sekutu Komanditer ke dalam CV tersebut.
Akta Otentik Pendirian Persekutuan Komanditer saat ini pada umumnya mencantumkan
ketentuan mengenai tidak berakhirnya Persekutuan dalam hal salah satu Sekutu dinyatakan Pailit.
Secara logika, ketentuan tersebut bertentangan dengan ketentuan dalam KUH Perdata sedangkan
perjanjian yang bertentangan dengan Undang-Undang adalah batal demi hukum.
Karena Persatuan Komanditer pada hakikatnya adalah firma maka cara berahirnya Firma
juga berlaku pada Perseroan Komanditer, yaitu :
a. Berahirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar.
b. Sebelum berakhir jangka waktu yang ditetapkan akibat pengunduran diri atau pemberhentian
sekutu.
c. Dengan demikian ketentuan Pasal 1646-1652 KUH Perdata dan Pasal KUHD dapat berlaku.
H . TUJUAN
Setiap CV mempunyai tujuan dalam setiap pendiriannya, salah satunya agar dapat
melakukan kegiatan usaha yang sama dengan perseroan lain, bersifat khusus atau umum sesuai
dengan keinginan para pendiri persero. Namun ada beberapa bidang usaha yang hanya bisa
dilaksanakan dengan ketentuan harus berbadan hukum PT. Selain itu tujuan dari pendirian CV
adalah sebagai Badan usaha agar suatu usaha memiliki wadah resmi dan legal untuk memudahkan
pergerakan badan usaha itu sendiri, misalnya “pengadaan barang”, perlu suatu sarana melakukan
kerjasama, selain itu biasanya juga diisyaratkan apabila akan menjalinkerjasama dengan suatu
instansi pemerintah atau pihak lain dan adanya pembentukan suatu badan usaha.

I . KEBAIKAN DAN KEBURUKAN


Bentuk usaha Perseroan Komanditer (CV), mempunyai kebaikan dan keburukan. Kebaikan
bentuk usaha Perseroan Komanditer (CV) adalah :
a. Modal yang terkumpul relatif besar atau lebih banyak
b. Kemampuan untuk meperoleh kredit lebih besar
c. Manajemen dapat diverifikasikan (penganekaragaman usaha untuk menghindari ketergantungan
pada produk unggulan)
d. Pendiriannya relatif mudah
Sedangkan keburukannya adalah :
a. Sekutu Komplementer mempunyai tanggung jawab tidak terbatas
b. Kelangsungan hidup perusahaan relatif tidak menentu
c. Relatif sulit untuk menarik kembali investasinya terutama bagi sekutu pimpinan.
BAB III
PENUTUP
A . KESIMPULAN
Perusahaan peroronagan bentuk badan perusahaan swasta yang memikul kepentingan
perorangan. Perusahaan perorangan /perusahaan dagang merupakan bentuk peralihan anatara
bentuk kemitraan dan dapat pula dimungkinkan sebagai satu perusahaan. Dalam hubungan ini
dapat pula diberlakukan Kitab Undang – Undang Hukum Dagang. Pada Perusahaan
perorangan/perusahaan dagang tidak perlu mempertimbangkan anatara pemilik pribadi dengan
pemilik perusahan sehingga harus membayar hutang pemiliknya, dengan demikian dapat
dipertanyakan pula mengenai seluruh harta kekayaan yang dimiliki perusahaan pengusaha untuk
semua hutang perusahaannya. Oleh karena itu, pemilik perusahaan perorangan / perusahaan
dagang memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas.

B . SARAN
Dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, baik dari
kapasitas materinya yang kurang, Mohon kritik dan saran yang membangun sebagai bahan
instropeksi kami dalam penyusunan makalah.

DAFTAR PUSTAKA
Pandji Anoraga,S.E.,M.M, 2007. Pengantar Bisnis : Renika Cipta Jakarta
Prof.Dr.H.Buchairi Alma 2012. Penghantar Bisnis : Afabet Bandung
Drs. M. ManulLLang 1991. Pengantar Ekonomi Perusahaan : Liberty Yogjakarta
Jeff Madura. Pengantar Bisnis : Thomason
M. Fuad Chistine H. Nurlela Sugiarto Paulus, Y.E.F
Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. Bisnis

Anda mungkin juga menyukai