Anda di halaman 1dari 30

Ujian Akhir Semester

Mata kuliah : Business Law

Perbandingan Bentuk Badan Usaha di Indonesia, Australia dan Amerika

Abstrak
Secara umum perusahaan dapat dibedakan berdasarkan badan hukumnya, yaitu perusahaan
berbadan hukum dan perusahaan bukan berbadan hukum. Di negara kita Indonesia, jenis perusahaan
berbadan hukum diantaranya Perseroan Terbatas (PT), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Koperasi
dan Yayasan. Sedangkan perusahaan bukan berbadan hukum diantaranya Firma dan Persekutuan
Komanditer atau Comanditaire Vennootschap (CV). Peraturan di Indonesia yang mengatur tentang
bentuk perusahaan persekutuan, firma dan CV terdapat di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPer) yang merupakan lex generalis (hukum umum) dan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD) yang merupakan lex specialis (hukum khusus). Seperti halnya di Indonesia, bentuk hukum
suatu perusahaan di Australia dapat dikenal dengan beberapa bentuk seperti Association (Asosiasi),
Sole trader business (Pengusaha tunggal), Partneship (Persekutuan), Trust, Company (Perseroan), dan
Joint Venture (JV). Peraturan-peraturan di Australia yang mengatur tentang bentuk badan usaha
diantaranya Associations Incorporation Acts dan Partnership Act dimana kedua aturan tersebut dapat
berbeda tergantung negara bagiannya. Sama halnya seperti di Indonesia dan Australia, Amerika juga
memiliki beberapa bentuk hukum perusahaan yang di dikenal dengan beberapa bentuk diantaranya Sole
Proprietorship (Kepemilikan Tunggal), General Partnership / GP (Persekutuan Umum), Limited
Partnership / LP (Persekutuan Terbatas), Corporation (Perusahaan), Limited Liability Company / LLC
(Perseroan Terbatas), Limited Liability Partnership / LLP (Persekutuan Tanggung Jawab Terbatas).
Pada penilitian ini dilakukan analisa terhadap asas-asas hukum yang didasarkan pada peraturan
perundang-undangan, teori-teori, dan konsep-konsep tentang badan usaha di masing-masing negara
dengan menggunakan pendekatan perbandingan. Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini
berupa bahan hukum primer, sekunder maupun tersier. Data-data tersebut dikumpulkan dengan cara
melakukan studi kepustakaan yang diolah dengan melakukan seleksi data secara sistematis untuk
mendapatkan gambaran umum dari hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan bentuk hukum perusahaan persekutuan antara Indonesia, Australia dan Amerika jika dilihat
dari aturan pada masing-masing negara dimana Indonesia hanya memiliki aturan KUHPer dan KUHD
yang sama untuk seluruh wilayah Indonesia sedangkan untuk Australia dan Amerika perturan
perundangan yang mengatur tentang badan usaha dapat berbeda-beda tergantung negara bagian dimana
badan usaha didirikan.

Kata kunci : perusahaan, badan hukum, perundangan


Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

1. Pendahuluan
Pengertian perusahaan secara sederhada menurut Ebert Dan Griffin adalah satu organisasi yang
menghasilkan barang dan jasa untuk mendapatkan laba. Prof. Mr.W.L.P.A. Molengraff mendefinisikan
perusahaan dengan lebih komplek yaitu semua perbuatan yang dilakukan dengan terus-menerus,
bertindak keluar untuk mendapatkan penghasilan dengan cara memperniagakan barang-barang,
menyerahkan barang-barang atau mengadakan perjanjian-perjanjian. Sedangkan menurut Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan yang dimaksud dengan perusahaan
adalah setiap bentuk usaha yang bersifat tetap, terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta
berkedudukan dalam wilayah negara republik Indonesia yang bertujuan memperoleh keuntungan (laba).
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana perbandingan
bentuk badan usaha yang ada di Indonesia, Australia, dan Amerika dilihat dari karakteristik, status
badan hukum, keduduk hukum, dan tata cara pendiriannya menurut undang-undang yang berlaku di
negara masing-masing.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode normatif yang merupakan
penelitian hukum tentang asas-asas hukum yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan, teori-
teori, dan konsep-konsep yang berhubungan dengan penulisan penelitian ini dengan menggunakan
pendekatan komparatif. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang didapat dari bahan hukum
primer, sekunder maupun tersier. Data-data tersebut dikumpulkan dengan cara melakukan studi
kepustakaan yang diolah dengan melakukan seleksi data secara sistematis untuk mendapatkan
gambaran umum dari hasil penelitian.

2. Pembahasan
2.1 Badan Usaha di Indonesia
Secara umum perusahaan dapat dibedakan berdasarkan badan hukumnya, yaitu perusahaan
berbadan hukum dan perusahaan bukan badan hukum. Di negara kita Indonesia, jenis perusahaan
berbadan hukum diantaranya Perseroan Terbatas (PT), Koperasi dan Yayasan. Sedangkan
perusahaan bukan badan hukum diantaranya Firma (Fa) dan Persekutuan Komanditer atau
Comanditaire Vennootschap (CV).
- Perseroan Terbatas (PT)
Merupakan badan hukum perusahaan yang banyak diminati pengusaha karena badan hukum
ini punya kelebihan dibanding lainnya seperti luasnya badan usaha yang bisa dimiliki, bebas
dalam pergerakan bidang usaha dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya pada modal
yang disetorkan.
Ciri-ciri dari PT diantaranya adalah kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal
yang disetorkan, mudah dalam peralihan kemepimpinan, usia PT tidak terbatas, mampu untuk
menghimpun dana dalam jumlah yang besar, bebas untuk melakukan berbagai
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

aktivitas bisnis, mudah mencari karyawan, dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki
saham, pajaknya berganda antara pajak penghasilan dan pajak deviden
Sedangkan Kelebihan PT diantaranya mudah dalam peralihan kepemimpinan, mudah
memperoleh tambahan modal, kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin,
lebih efisien dalam manajemen pengolahan sumber-sumber modal.
Selain itu PT juga memiliki kekurangan yaitu pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan
dan Pajak Deviden, pendiriannya memerlukan akta notaris dan ijin khusus usaha tertentu,
biaya pembentukan PT relatif tinggi, dan terlalu terbuka dalam pelaporan kepada pemegang
saham.

- Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Sesuai dengan namanya, BUMN merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian
modalnya dimiliki oleh pemerintah. Meskipun demikian, karyawan yang bekerja di BUMN
tidak disebut sebagai pegawai negeri, melainkan karyawan BUMN. Bentuk badan usaha ini
pun dibagi lagi menjadi 3 bentuk, yakni:
a. Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perjan adalah salah satu bentuk badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh
pemerintah. Bentuk BUMN ini memiliki fokus untuk memberi pelayanan kepada
masyarakat. Namun karena fokus tersebut, Perjan tidak mendapat pemasukan untuk
menanggulangi kebutuhan operasionalnya. Oleh sebab itu, bentuk BUMN ini sudah
tidak diterapkan lagi. Salah satu contoh Perjan adalah PJKA (Perusahaan Jawatan
Kereta Api), yang kini berubah menjadi PT. KAI.
b. Perusahaan Umum (Perum)
Perum dapat juga disebut sebagai evolusi dari Perjan. Sebetulnya Perum dan Perjan
tidak jauh berbeda, hanya saja Perum berorientasi pada laba atau mencari keuntungan.
Perum dikelola oleh negara, dan karyawannya berstatus sebagai pegawai negeri.
Sayangnya, meskipun sudah berganti orientasi kepada laba, Perum tetap saja merugi.
Negara pun memutuskan untuk menjualnya ke publik dan mengubahnya menjadi
Persero. Contoh dari Perum yang telah berubah menjadi Persero, diantaranya adalah:
Perum Asabri yang kini menjadi PT Asabri, Perum Pegadaian yang kini menjadi PT
Pegadaian, serta ada Perum Telekomunikasi (Perumtel) yang kini menjadi PT Telkom
Indonesia Tbk.
c. Perusahaan Milik Perseorangan (Persero)
Persero pun merupakan salah satu bentuk badan usaha yang dikelola oleh negara. Tujuan
BUMN ini adalah melayani masyarakat sekaligus mencari keuntungan, dengan harapan
Persero tidak akan mengalami kerugian. Bisa dibilang Persero adalah damage
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

control dari Perjan dan Perum sebelumnya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari
Persero:
• Bersifat komersial, karena bertujuan mencari laba
• Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dalam
bentuk saham
• Dipimpin oleh direksi
• Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
• Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
• Tidak memperoleh fasilitas negara

- Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan asas kekeluargaan. Berdasarkan Undang-undang
Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, prinsip koperasi yakni: Keanggotaan bersifat
sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis, pembagian sisa hasil usaha
dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha tiap-tiap anggota, pemberian
balas jasa yang terbatas terhadap modal, kemandirian, dan Pendidikan perkoperasian.
Kelebihan dari koperasi adalah sisa hasil Usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi
kepada anggota, anggota koperasi berperan jadi konsumen dan produsen sekaligus, seseorang
yang akan menjadi anggota koperasi atau yang ingin atau yang sudah menjadi anggota, bukan
karena terpaksa, melainkan keinginanya sendiri untuk memperbaiki hidupnya, mengutamakan
kepentingan Anggota.
Disamping itu koperasi juga memiliki kekurangan antara lain modal terbatas, daya saing
lemah, tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi, sumber daya manusia terkadang
kurang.

- Yayasan
Yayasan merupakan salah satu bentuk – bentuk badan usaha, namun yayasan tidak mencari
untung. Jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan hukum. Adapun ciri – ciri yayasan
diantaranya yayasan dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
(Undang-Undang Nomor 28 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16
tahun 2001 tentang Yayasan), yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi
pendiri untuk tujuan nirlaba, religi, sosial dan kemanusiaan, didirikan dengan akta notaris,
tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki pengurus atau organ
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

untuk merealisasikan tujuan yayasan, yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam
kondisi pertentangan tujuan yayasan dengan hukum, likuidasi dan pailit.
Kelebihan dari Yayasan adalah bersifat non profit dan rela membantu masyarakat sedangkan
kerugiannya adalah memiliki dana yang terbatas.

- Firma
Firma merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap anggota
bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma berasal dari anggota pendiri. Untuk
laba atau keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta sewaktu
pendiriannya.
Ciri-ciri Firma diantaranya para sekutu aktif dalam mengelola perusahaan, tanggung jawab
tak terbatas atas segala resiko yang terjadi, akan berakhir jika salah satu anggota
mengundurkan diri atau meninggal dunia.
Kelebihan dari Firma diantaranya adalah tidak memerlukan banyak persyaratan namun perlu
kesepakatan para pihak yang akan mendirikan firma, tidak terlalu memerlukan akta formal
karena menggunakan akta dibawah tanda tangan, modal lebih cepat cair, dan lebih mudah
berkembang
Sedangkan kekuranganya adalah memiliki tanggung jawab yang tak terbatas apabila ada
resiko, dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan bila salah satu pendiri meninggal
dunia atau mengundurkan diri sulit dalam peralihan pimpinan dan sering terjadi konflik
internal, serta kesulitan menghimpun dana besar serta mengikuti tender dalam jumlah tertentu

- Persekutuan Komanditer (CV)


Perusahaan Komanditier atau yang biasa disingkat menjadi CV meruapakan perusahaan
persekutuan yang didirikan berbadasarkan kepercayaan dari masing-masing anggota
persekutuan. CV merupakan salah satu bentuk usaha yang dipilih para pengusaha yang ingin
punya kegiatan usaha namun hanya memiliki modal minim. Dalam CV, terdapat beberapa
sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas sekutu lainnya, kemudian ada salah satu
yang menjadi pemberi modal dan tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas pada
sejumlah modal yang diberikan. Sehingga ada 2 jenis sekutu yang pertama adalah sekutu aktif
adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas
utang- utang perusahaan, dan yang kedua adalah sekutu pasif / sekutu komanditer adalah
anggota yang hanya menanamkan modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam
urusan operasional perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi
sampai batas modal yang ditanam.
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

Ciri – ciri dari CV diantaranya didirikan minimal 2 orang, dimana satu orang bertindak
sebagai sekutu aktif, dan yang lain sebagai sekutu pasif, seorang sekutu aktif akan bertindak
mengurus perseroan sehingga ia akan bertanggung jawab penuh atas segala resiko sedangkan
sekutu pasif hanya bertindak sebagai sleeping partner dimana dia hanya bertanggung jawab
sebesar modal yang ia setorkan ke dalam persekutuan.
Kelebihan dari CV diantaranya bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan
perusahaan ikut dalam berbagai kegiatan, CV mudah memperloleh modal karena pihak
perbankan mempercayainya, lebih mudah berkembang karena dipegan orang yang ahli dan
dipercaya, CV lebih fleksibel, pembagian keuntungan diberikan pada sekutu Komanditer dan
tak kena pajak penghasilan
Sedangkan kekurangan dari CV adalah untuk mendirikan CV harus melalui akta notaris dan
didaftarkan ke Departmen Kehakiman, status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh
pemilik modal atau beberapa proyek besar

Sumber Hukum Badan Usaha di Indonesia


Beberapa sumber hukum di Indoesia yang mengatur Badan Usaha adalah sebagai berikut:
• Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) sebagai lex generalis
• Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
• UU No.1 Thn 1995 tentang PT Jo UU No.40/2007
• UU No.8 Thn 1995 tentang Pasar Modal
• UU No. 7 Thn 1992 jo UU No.10 Thn 1998 Tentang Perbankan
• UU No.8 Thn 1997 tentang Dokumen Perusahaan
• UU No.3 Thn 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
• UU No.4 Thn 1998 tentang Kepailitan jo UU No.37/2004
• UU No. 25 Thn 1992 tentang Koperasi,
• UU No.19 Thn 2003 tentang BUMN
• UU No. 5 Thn 1999 tentang Anti Monopoli
• UU No. 25 Thn 2007 tentang Penanaman Modal
• UU No. 28 tahun 2004 tentang Perubahan Atas UU No 16 tahun 2001 tentang Yayasan

2.2 Badan Usaha di Australia


Bentuk hukum suatu perusahaan di Australia dapat dikenal dengan beberapa bentuk seperti
Association (Asosiasi), Sole trader business (Pengusaha tunggal), Partneship (Persekutuan), Trust,
Company (Perseroan), dan Joint Venture (JV).
- Association (Asosiasi)
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

Suatu assosiasi adalah sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk tujuan yang
sama dan bisa menjadi assosiasi inkorporasi atau assosiasi non-inkorporasi. Keuntungan
dari sebuah assosiasi inkorporasi adalah assosiasi tersebut menjadi badan hukum terpisah
sehingga bisa memiliki kekayaan pribadi dan dapat menuntut atas namanya sendiri di muka
pengadilan. Assosiasi di Australia adalah organisasi non profit yang didaftarkan
berdasarkan Associations Incorporation Acts yang terdapat di masing-masing negara
bagiannya. Sebagai suatu badan hukum terpisah, anggota dari assosiasi inkorporasi tidak
bertanggung jawab atas hutang dan kewajiban assosiasi.

- Sole trader business (Pengusaha tunggal)


Berdasarkan hukum, tidak ada perbedaan antara pengusaha tunggal dengan pemilik usaha.
Hutang-hutang dan kewajiban yang timbul dari usahanya merupakan kewajiban pribadi
dari pengusaha tunggal tersebut karena seorang pengusaha tunggal bukanlah suatu badan
hukum terpisah.

- Partneship (Persekutuan)
Suatu persekutuan adalah suatu usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh dan atas nama
suatu gabungan dari dua atau lebih orang. Ciri yang utama dari suatu persekutuan terletak
pada melekatnya kewajiban fidusia (fiduciary duties) yang luas pada para sekutunya. Suatu
persekutuan dapat dibentuk baik melalui perjanjian tertulis atau hanya melalui persetujuan
secara verbal. Persekutuan di Australia diatur oleh Partnership Act yang ada di masing-
masing negara bagian. Meskipun memiliki prosedur yang berbeda di masing-masing negara
bagian, namun pada umumnya suatu persekutuan dapat menjadi persekutuan inkorporasi
(badan hukum terpisah) dan persekutuan terbatas.
Partnership Act mengatur bahwa masing-masing sekutu memiliki kewenangan untuk
mengikat persekutuan dengan tindakannya apabila tindakan tersebut diambil atas nama
persekutuan dan tindakan tersebut dilakukan sesuai dengan tujuan usaha persekutuan
tersebut. Sedangkan tindakan sekutu yang tidak mengikat persekutuan adalah ketika sekutu
tersebut tidak memiliki kewenangan untuk memasuki suatu transaksi dan lawan
transaksinya mengetahui bahwa sekutu tersebut tidak memiliki kewenangan atau
setidaknya lawan transaksinya tersebut tidak mempercayai bahwa dia adalah seorang
sekutu dalam persekutuan tersebut.

- Trust
Suatu trust adalah sebuah hubungan seimbang yang ada ketika terdapat keterpisahan antara
manfaat dan legalitas kepemilikan atas suatu aset. Esensi dari suatu trust adalah di mana
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

suatu aset dimiliki dan dikelola secara sah oleh seorang trustee namun keuntungan atas
kekayaan atau aset tersebut diberikan kepada penerima manfaat. Kewenangan yang
dimiliki oleh trustee dan kewajiban untuk mengelola aset tersebut bagi penerima manfaat,
menimbulkan kewajiban fidusia pada trustee untuk bertindak berdasarkan itikad baik dan
untuk tujuan yang pantas, yaitu bagi keuntungan si penerima manfaat. Pembentukan trust
biasanya cukup dituangkan pada suatu akta trust.

- Company (Perseroan)
Suatu perseroan adalah suatu badan hukum yang terpisah dari pemilik dan pengurusnya.
Suatu perseroan dikelola oleh direktur dan pejabat senior eksekutif yang dipilih oleh
pemegang saham. Sebagai suatu badan hukum terpisah, hutang dan kewajiban perseroan
bukanlah tanggung jawab dari pemegang saham. Suatu perseroan juga dapat memiliki
kekayaan dan memiliki kewenangan serta kecakapan layaknya orang perorangan. Ada
empat jenis perseroan di Australia yang dibedakan menurut bentuk
pertanggungjawabannya, sebagai berikut :
• Company limited by share capital : ini merupakan bentuk perseroan paling umum
yang mengijinkan para pemegang saham untuk membatasi tanggung jawabnya atas
kebangkrutan perseroan pada nilai sahamnya.
• Company limited by guarantee : bentuk perseroan ini hanya digunakan bagi
perseroan yang tujuannya untuk amal dan tujuan non-profit lainnya. Perseroan
semacam ini mengijinkan pemegang saham untuk membatasi tanggung jawabnya
sebesar jaminan yang dinyatakannya dalam anggaran dasar perseroan.
• No liability company : perseroan ini hanya digunakan untuk perusahaan tambang
dan para pemegang sahamnya tidak bertanggung jawab untuk membayar apapun
dalam hal bangkrutnya perseroan.
• Unlimited liability company : perseroan ini menentukan bahwa para pemegang
sahamnya memiliki tanggung jawab tak terbatas atas hutang perseroan dan dengan
demikian sangat jarang digunakan dalam praktik

- Joint Venture (JV).


JV menyangkut dua atau lebih pihak (termasuk orang perseorangan maupun perusahaan)
yang bekerjasama atas suatu proyek untuk menciptakan suatu produk yang dibagi di antara
para pihak dalam JV tersebut. Tidak ada undang-undang yang mengatur secara spesifik
mengenai dibentuknya JV, hal ini berarti tidak ada persyaratan tertentu untuk sebuah JV.
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

Sumber Hukum Badan Usaha di Australia


Beberapa sumber hukum di Australia yang mengatur Badan Usaha adalah sebagai berikut:
• Corporation Act 2001
• Associations Incorporation Act
• Partnership Act

2.3 Badan Usaha di Amerika


Amerika memiliki beberapa bentuk hukum perusahaan yang di dikenal dengan beberapa bentuk
diantaranya Sole Proprietorship (Kepemilikan Tunggal), General Partnership / GP (Persekutuan
Umum), Limited Partnership / LP (Persekutuan Terbatas), Corporation (Perusahaan), Limited
Liability Company / LLC (Perseroan Terbatas), Limited Liability Partnership / LLP (Persekutuan
Tanggung Jawab Terbatas).
- Sole Proprietorship (Kepemilikan Tunggal)
Bentuk badan usaha yang paling sederhana di AS adalah Sole proprietorship, di mana
kegiatan usahanya adalah milik pribadi, berikut hutang serta kewajiban pajaknya juga melekat
pada diri pemiliknya, sehingga tidak ada perlindungan hukum atas harta pribadinya. Pemilik
sole proprietorship dapat mendaftarkan nama perusahaan miliknya, namun hanya untuk
tujuan penamaan kegiatan usaha saja agar berbeda dengan nama dari pribadi pemiliknya. Oleh
sebab badan usaha semacam ini hanya terdiri dari satu orang pemilik, maka sesungguhnya
badan usaha semacam ini tidak termasuk bagian dari hukum perusahaan.
Salah satu kemudahan Sole Proprietorship adalah perpajakan yang lebih mudah diatur.
Namun, aset pribadi pemiliknya berisiko dan dapat digunakan untuk membayar hutang atau
kewajiban bisnis, seperti tuntutan hukum.

- General Partnership / GP (Persekutuan Umum)


General Partnership adalah suatu badan usaha yang dibuat oleh paling sedikit 2 (dua) orang
sekutu, bisa perorangan atau badan hukum seperti persekutuan atau perusahaan lain. Masing-
masing sekutu secara pribadi, bersama-sama maupun secara terpisah, bertanggung jawab atas
hutang dan kewajiban persekutuan tersebut. Sebaliknya, masing-masing sekutu juga berhak
untuk melakukan kegiatan usaha sebagai co-owner atas kegiatan usaha mereka. Oleh sebab
itu, baik keuntungan maupun kerugian persekutuan pada umumnya dibagi rata di antara para
pihak dalam persekutuan tersebut, atau sesuai dengan kontribusi masing-masing pihak dalam
persekutuan tersebut.

- Limited Partnership / LP (Persekutuan Terbatas)


Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

Limited Partnership adalah variasi dari General Partnership yang terdiri dari satu atau lebih
sekutu umum ditambah satu atau lebih sekutu terbatas. Sekutu umum dapat suatu Perseroan
Terbatas atau suatu perusahaan yang ingin menghindari pertanggungjawaban tak terbatas
sebagaimana orang perseorangan. Aturan terkait sekutu umum pada dasarnya sama dengan
aturan bagi persekutuan pada GP, namun sebaliknya, pertanggungjawaban terhadap sekutu
terbatas pada LP hanya terbatas pada investasinya dalam persekutuan. Sekutu terbatas tidak
turut serta dalam manajemen dan tidak berhak untuk bertindak atas nama perusahaan.

- Corporation (Perusahaan)
Corporation atau perusahaan adalah suatu badan hukum yang didirikan dengan cara membuat
dan mendaftarkan akta penggabungan pada pihak yang berwenang di tiap negara bagian, di
mana kemudian terbit sertifikat penggabungan, suatu dokumen yang dapat membuktikan
keberadaan perusahaan tersebut. Akta penggabungan pada umumnya memuat aturan-aturan
terkait nama perusahaan, alamat kantor, kedudukan hukum perusahaan, tujuan perusahaan,
kelas sahamnya dan hak- hak terkait saham pada kelasnya tersebut. Nama perusahaannya
harus memuat suatu addendum yang menunjukkan batasan tanggung jawab perusahaan
tersebut, misalnya dengan tambahan Corp. (Corporation), Inc. (Incorporation) atau Ltd.
(Limited). the existence of the corporation does not depend on the life of its stockholders.

- Limited Liability Company / LLC (Perseroan Terbatas)


Sebuah struktur yang relatif baru, LLC mulai tumbuh beberapa dekade yang lalu. LLC dimulai
pertama di Wyoming pada tahun 1977 dan mulai diikuti oleh state-state yang lainnya sekitar
1990an. Dibuat dan diatur sepenuhnya menurut undang-undang tiap State, pemilik LLC harus
memilih bagaimana mereka ingin dikenai pajak oleh IRS (misalnya sebagai perseorangan,
persekutuan atau perusahaan).
LLC atau di Indonesia disebut dengan PT adalah sebuah badan hukum yang prosedur
pendiriannya sangat mirip dengan corporation, yaitu memerlukan perjanjian dari para pendiri
PT secara tertulis dan perijinan pihak berwenang dari negara bagian tempat didirikannya PT
tersebut. PT mengkombinasikan keuntungan dari prinsip pertanggungjawaban terbatas dari
korporasi dan status pajak dari suatu persekutuan yaitu dihindarinya pajak penghasilan ganda
bagi perseroan. Namun demikian, berbeda dengan badan usaha corporation yang memiliki
sifat yang abadi, suatu PT hanya dapat memiliki jangka waktu yang terbatas. Lebih jauh,
pemegang saham dari suatu PT dapat mengalihkan sahamnya kepada pihak ketiga tanpa
persetujuan pemegang saham lainnya, akan tetapi pemegang saham tidak dapat mengalihkan
hak votingnya tanpa persetujuan pemegang saham lainnya.
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

LLC menawarkan kepraktisan dan fleksibilitas. LLC menggabungkan tanggung jawab


terbatas perusahaan dengan manfaat perpajakan dari kemitraan. Namun, tergantung pada
undang-undang tiap State/Propinsi, LLC bisa berhenti jika pemiliknya melepas kewenangan
atau bahkan meninggal dunia.

- Limited Liability Partnership / LLP (Persekutuan Tanggung Jawab Terbatas)


Suatu LLP adalah suatu general partnership di mana para sekutunya memiliki perlindungan
atas pertanggungjawaban tertentu. Lingkup perlindungan tersebut bervariasi antara satu
negara bagian dengan negara bagian lainnya, namun pada umumnya, perlindungan itu
diberikan dalam hal terjadinya kelalaian professional atau malpraktik yang dilakukan oleh
sekutu lainnya. Dalam hal ini, masing-masing sekutu sepenuhnya bertanggung jawab atas
tindakan professionalnya masing-masing. Tipe badan hukum semacam ini banyak dipakai
oleh pengacara dan konsultan pajak di AS. Berbeda dengan PT, LLP memiliki jangka waktu
yang tidak terbatas dan perubahan atas anggotanya memerlukan persetujuan dari sekutu
lainnya dengan cara masuknya sekutu baru dan keluarnya sekutu yang lama.

3. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Jenis perusahaan di Indonesia yang berbadan hukum diantaranya Perseroan Terbatas
(PT), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Koperasi dan Yayasan. Sedangkan
perusahaan bukan badan hukum diantaranya Firma (Fa) dan Persekutuan Komanditer
atau Comanditaire Vennootschap (CV).
b. Bentuk hukum suatu perusahaan di Australia dapat dikenal dengan beberapa bentuk
seperti Association (Asosiasi), Sole trader business (Pengusaha tunggal), Partneship
(Persekutuan), Trust, Company (Perseroan), dan Joint Venture (JV)
c. Bentuk hukum perusahaan yang ada di Amerika di dikenal dengan beberapa bentuk
diantaranya Sole Proprietorship (Kepemilikan Tunggal), General Partnership / GP
(Persekutuan Umum), Limited Partnership / LP (Persekutuan Terbatas), Corporation
(Perusahaan), Limited Liability Company / LLC (Perseroan Terbatas), Limited
Liability Partnership / LLP (Persekutuan Tanggung Jawab Terbatas)
d. Perturan perundangan yang mengatur badan usaha di Indonesia bersifat universal untuk
seluruh wilayah Indonesia
e. Peraturan perundangan yang mengatur badan usaha di Australia dan Amerika tidak
bersifat universal, sangat dimungkinkan adanya perbedaan antar negara bagian
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

Daftar Pustaka
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer)

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)

Bryan A. Garner, Editor in Chief, 2001., Black’s Law Dictionary, West Group, St. Paul, Minnesotta

Henry Campbell Black, M.A., 1990., Black’s Law Dictionary, 6th Edition, West Publishing & Co., St.
Paul, Minnesotta.

Jason Harris., 2014., Corporation Law, Third Edition, LexisNexis, Australia.

Dr. Yetty Komalasari Dewi, SH.,ML.I, 2016., Pemikiran Baru Tentang Persekutuan Komanditer ( CV
), Studi Perbandingan KUHD dan WVK Serta Putusan-putusan Pengadilan Indonesia dan Belanda, Raja
Grafindo Persada, Jakarta.

Corporation Acts 2021 (https://www.legislation.gov.au/Details/C2018C00031)


Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

Kasus Bandung Makuta (Medina Zein vs. Irwansyah)

Abstrak
Bisnis kue kekinian yang menjadikan public figure sebagai icon produknya mulai marak di
Indonesia sejak satu dekade terakhir ini. Kebiasaan masyarakat Indonesia yang “kepo” terhadap
produk-produk baru apalagi dibumbui dengan kekuatan karakter public figure yang menjadi icon
produknya mejadikan bisnis kue kekinian sangat menjanjikan. Salah satu bisnis kue kekinian yang
sangat digemari oleh masyarakat adalah Bandung Makuta dengan menjadikan artis ternama Laudya
Cynthia Bella (LCB) sebagai ikonnya. Perusahaan yang menjalankan roda bisnis Bandung Makuta
adalah PT Bandung Berkah Bersama yang sahamnya dimiliki oleh 6 orang sahabat dengan background
artis dan pengusaha. Selain Laudya Cynthia Bella yang memiliki 30% kepemilikan saham, ada juga
rekan sesama artis yaitu Irwansyah dengan kepemilikan saham 20% dan salah satu pelopor pengusaha
kue kekinian yaitu Medina Zein dengan kepemilikan saham sebesar 20%. Dalam perjalanannya,
Memasuki tahun kedua bisnis berjalan, menurut Medina Zein terjadi penurunan omset dan muncul
hutang serta menunggak pembayaran pajak. Selain itu, laba bersih penjualan kue hanya mencapai tujuh
persen. Berdasarkan hasil penelusuran rekening koran perusahaan sejak 2017-2019 yang dilakukan oleh
auditor keuangan independen, terdapat aliran dana ke rekening pribadi Irwansyah, Zaskia Sungkar dan
rekening Jannah Corps yang totalnya mencapai Rp 2 M. Transfer dana mencantumkan keterangan
pinjaman, gaji, support dan lain-lain. Menurut Irwansyah, aliran dana kepada Jannah Corps adalah
management fee dan biaya operasional yang dipergunakan untuk biaya gaji pegawai Bandung Makuta
sebagaimana hasil keputusan rapat pemegang saham tanggal 23 Desember 2017 yang didalam rapat
tersebut hadir juga Medina Zein namun karena ada urusan pekerjaan lain, ditengah rapat berlangsung
dia memutuskan untuk mewakilkan pada orang kepercayaannya. Aliran dana ke rekening pribadi inilah
yang menjadi dasar tuntutan Medina Zein kepada Irwansyah dan Fitra Olid (Direktur Utama) ke
Kepolisian atas dugaan penggelapan uang perusahaan. Medina Zein berpendapat bahwa rapat tanggal
23 Desember 2017 bukanlah RUPS dan hasilnya tidak mengikat. Tidak ada Salinan putusan rapat serta
formalitas lebih lanjut. Selain itu, Irwansyah juga belum dapat menjelaskan aliran dana ke rekening
pribadinya. Berlawanan dengan pendapat Medina Zein, menurut Irwansyah keputusan rapat tersebut
legal, sah dan mengikat secara hukum dan dihadiri oleh seluruh pemilik saham tanpa terkecuali dan
hasil rapat pun disetujui oleh seluruh pemilik saham. Pada penelitian ini akan dilakukan Analisa hukum
yang terkait dengan kasus di atas baik dari sudut pandang Medina Zein sebagai pelapor dan Irwansyah
sebagai terlapor. Analisa hukun juga dilakukan terhadap proses pengambilan keputusan yang terjadi
pada kasus tersebut.

Kata kunci : rapat pemegang saham, RUPS, tata Kelola perusahaan


Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

1. Pendahuluan
1.1 Overview Kasus
Salah satu bisnis kue kekinian yang sangat digemari oleh masyarakat adalah Bandung Makuta
dengan menjadikan artis ternama Laudya Cynthia Bella (LCB) sebagai ikonnya. Perusahaan
yang menjalankan roda bisnis Bandung Makuta adalah PT Bandung Berkah Bersama yang
sahamnya dimiliki oleh 6 orang sahabat dengan background artis dan pengusaha. Keenam
orang tersebut adalah Laudya Cynthia Bella sebesar 30%, Irwansyah 20%, Hafiz Khairul Rijal
20%, Medina Zein sebesar 20%, Zaskia Sungkar sebesar 9%, 5 orang tersebut bertindak selaku
komisaris perusahaan dengan Medina Zein sebagai Komisaris Utama. Pemilikan 1% saham
sisanya dimiliki oleh Fitra Olid Joanda yang juga menjabat sebagai Direktur Utama
PT.Bandung Berkah Bersama.
Dalam menjalankan roda usaha dan manajemen Bandung Makuta, PT Bandung Berkah
Bersama juga dibantu oleh PT Jannah Corps (‘Jannah Corps’), yaitu perusahaan yang
menaungi manajemen sejumlah bisnis kue kekinian lainnya. Irwansyah dan Zaskia Sungkar
juga diketahui sebagai pemegang saham pengendali dari PT Jannah Corps (‘Jannah Corps’).
Seiring dengan perkembangan teknologi yang menawarkan kemudahan dalam berkomunikasi,
direksi, komisaris dan para pemegang saham kerap berkomunikasi dengan menggunakan
aplikasi Telegram. Dalam group chat Telegram ini jugalah diskusi dan penyampaian laporan
tata kelola perusahaan kepada para pemegang saham dilakukan.
Para pemilik saham setuju untuk melakukan pertemuan untuk membahas mengenai
operasional perusahaan di Jakarta pada tanggal 23 Desember 2017. Pertemuan ini bukan
merupakan RUPS, karena tidak melewati prosedur pelaksanaan RUPS sesuai dengan
perundangan yang berlaku, namun pertemuan ini dihadiri oleh seluruh pemegang saham
termasuk Medina Zein. Pada rapat tersebut didapatkan keputusan bahwa perusahaan akan
memberikan management fee kepada PT Jannah Corps untuk support dan beban biaya
operasional Bandung Makuta termasuk di dalamnya gaji karyawan Bandung Makuta, sesuai
dengan pengajuan invoice setiap bulannya. Keputusan ini disetujui oleh seluruh perserta rapat.
Pada saat rapat berlangsung, Medina Zein mendadak harus meninggalkan rapat karena urusan
pekerjaan dan ia mewakilkan kepada salah satu orang kepercayaannya untuk mengikuti rapat
sampai selesai. Ia menyatakan setuju dengan apapun keputusan rapat. Hal ini juga
disampaikannya lagi dalam group chat aplikasi Telegram.
Dalam perjalanannya, Memasuki tahun kedua bisnis berjalan, menurut Medina Zein terjadi
penurunan omset dan muncul hutang serta menunggak pembayaran pajak. Selain itu, laba
bersih penjualan kue hanya mencapai tujuh persen. Berdasarkan hasil penelusuran rekening
koran perusahaan sejak 2017-2019 yang dilakukan oleh auditor keuangan independen, terdapat
aliran dana ke rekening pribadi Irwansyah, Zaskia Sungkar dan rekening Jannah Corps yang
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

totalnya mencapai Rp 2 M. Transfer dana mencantumkan keterangan pinjaman, gaji, support


dan lain-lain.
Menurut Irwansyah, aliran dana dari kepada Jannah Corps adalah management fee dan biaya
operasional yang dipergunakan untuk biaya gaji pegawai Bandung Makuta sebagaimana hasil
keputusan rapat pemegang saham tanggal 23 Desember 2017. Keputusan rapat tersebut legal,
sah dan mengikat secara hukum dan dihadiri oleh seluruh pemilik saham tanpa terkecuali. Dan
hasil rapat pun disetujui oleh seluruh pemilik saham.
Medina Zein berpendapat bahwa rapat tanggal 23 Desember 2017 bukanlah RUPS dan
hasilnya tidak mengikat. Tidak ada Salinan putusan rapat serta formalitas lebih lanjut. Selain
itu, Irwansyah juga belum dapat menjelaskan aliran dana ke rekening pribadinya. Berdasarkan
hal ini, Medina Zein melaporkan Irwansyah dan Fitra ke Kepolisian atas dugaan penggelapan
uang perusahaan.
Untuk mengklarifikasi permasalahan yang terjadi, perusahaan mengadakan RUPS pada
tanggal 19 Desember 2019 sesuai dengan prosedur untuk mengklarifikasi persoalan itu.
Namun, Medina Zein tidak hadir. Dalam RUPS, pemegang saham yang hadir memenuhi
kuorum dan mencapai keputusan masih sepakat dan konsisten dengan keputusan hasil rapat
tanggal 23 Desember 2017.

Gambar 1. Ilustrasi Kasus Bandung Makuta

1.2 Lingkup Pembahasan


Penelitian ini melakukan analisa hukum terhadap legalitas rapat pemegang saham tertanggal
23 Desember 2017. Apakah keputusan rapat tersebut mengikat secara hukum? Apakah transfer
dana untuk management fee dan biaya operasional Bandung Makuta kepada Jannah Corps
memiliki dasar hukum yang sah? Lalu, dapatkah RUPS tanggal 19 Desember 2019
memvalidasi putusan rapat tanggal 23 Desember 2017? Bagaimanakah hak keperdataan
Medina Zein sebagai pemegang saham yang merasa dirugikan namun tidak menghadiri RUPS
tersebut?
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

1.3 Peraturan Perundangan yang digunakan dalam penelitian


- Undang-undang no 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT)
- Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia nomor 15 /pojk.04/2020
tentang rencana dan penyelenggaraan rapat umum pemegang saham perusahaan terbuka
-
1.4 Asumsi yang digunakan dalam penelitian
1. PT Bandung Berkah Bersama dan PT Jannah Corp merupakan PT Tertutup
2. Selain pertemuan langsung, semua pihak sepakat bahwa group telegram juga digunakan
sebagai media virtual meeting para direksi, komisaris, dan pemegang saham.
3. Seluruh pihak sepakat bahwa segala bentuk pelaporan tentang tata kelola perusahaan
meliputi dan tidak terbatas pada laporan keuangan, laporan operasional, risalah rapat,
pengambilan keputusan strategis perusahaan dapat dilakukan melalui media group
Telegram.
4. Hasil dari rapat pemegang saham tanggal 23 Desember 2017 tidak pernah dibuatkan
risalah rapat yang di tandatangani oleh seluruh pemegang saham dengan hak suara
5. Rekening pribadi Irwansyah dan Zaskia Sungkar merupakan rekening milik pribadi dan
tidak mewakili rekening perusahaan PT Jannah Corps
6. Risalah RUPS tanggal 19 Desember 2019 memuat informasi bahwa seluruh pemegang
saham menyetujui keputusan yang diambil pada rapat pemegang saham tanggal 23
Desember 2017
7. Proses Kasus Medina Zein - Irwansyah baru pada tahap penyidikan belum dilakukan
pelimpahan ke pengadilan

2. Pembahasan
2.1 Status hukum dari keputusan yang dihasilkan pada rapat pemegang saham tanggal 23
Desember 2017
Sebelum kita menganalisa terkait status dari rapat pemegang saham PT Bandung Berkah
Bersama tanggal 23 Desember 2017, terlebih dahulu kita kaji terkait bentuk PT dari PT
Bandung Berkah Bersama, definisi dan peraturan hukum yang mengatur tentang tata
laksanakan perusahaan Perseroan Terbatas khususnya proses Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
Dilihat dari susunan pemegang sahamnya, PT Bandung Berkah Bersama, bentuk PT yang
digunakan untuk menjalankan usaha Bandung Makuta adalah PT Tertutup. Perseroan Tertutup
(PT Tertutup) adalah suatu perusahaan terbatas yang belum pernah menawarkan sahamnya
kepada publik melalui penawaran umum dan jumlah pemegang sahamnya belum sampai
kepada jumlah pemegang saham dari suatu perusahaan publik. Saham dari PT tertutup tidak
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

terdaftar dalam bursa efek, sehingga PT tertutup tidak berkewajiban untuk melaporkan hasil
RUPS kepada Bapepam dan OJK. Tata Kelola perusahaan PT Tertutup mengikuti
perundangan UU No 40 Tahun 2017 tentang Perseroan Terbatas (UUPT).
Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia nomor 15 /pojk.04/2020
tentang rencana dan penyelenggaraan rapat umum pemegang saham perusahaan terbuka, yang
dimaksud dengan Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disingkat RUPS adalah
organ Perusahaan Terbuka yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada direksi
atau dewan komisaris sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang mengenai perseroan
terbatas dan/atau anggaran dasar Perusahaan Terbuka.
Beberapa ketentuan terkait RUPS PT Tertutup menurut UUPT adalah sebagai berikut:
- Tempat penyelenggaraan RUPS
1. Di tempat kedudukan Perseroan; 2. Di tempat Perseroan melakukan kegiatan
usahanya yang utama sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar; 3. Diadakan di
manapun selama masih di wilayah Indonesia jika dalam RUPS tersebut hadir dan/atau
diwakili semua pemegang saham dan semua pemegang saham menyetujui
diadakannya RUPS dengan agenda tertentu. RUPS ini dapat mengambil keputusan
jika keputusan tersebut disetujui dengan suara bulat.
(Pasal 76 ayat (1), (3), (4), dan (5) UUPT)
- Pemberitahuan RUPS
Tidak ada
- Pegumuman RUPS
Tidak ada
- Pemanggilan RUPS
Pemanggilan RUPS dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 14 hari sebelum
tanggal RUPS diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan
tanggal RUPS. Dalam panggilan RUPS dicantumkan tanggal, waktu, tempat, dan mata
acara rapat disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS
tersedia di kantor PT sejak tanggal dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan
tanggal RUPS diadakan. Pemanggilan RUPS dilakukan dengan Surat Tercatat
dan/atau dengan iklan dalam Surat Kabar.
(Pasal 82 UUPT)
- Keputusan Sirkuler
Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang mengikat di luar RUPS
dengan syarat semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis
dengan menandatangani usul yang bersangkutan.
(Pasal 91 UUPT)
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

- Pemimpin RUPS
Tidak ditentukan dalam UUPT
- Suara abstain
Perihal suara abstain untuk PT Tertutup tidak diatur dalam UUPT. Aturan terkait suara
abstain diatur dalam POJK RI No 15/pojk.04/2020 pasal 47 yang berbunyi “Pemegang
saham dari saham dengan hak suara yang sah yang hadir dalam RUPS namun abstain
dianggap memberikan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham
yang mengeluarkan suara”
- Notaris
Karena tidak ada kewajiban PT Tertutup untuk melaporkan hasil RUPS ke OJK atau
Bapepam, maka ketentuan terkait pembuatan akta RUPS oleh notaris tidak diatur.
Sebagai informasi tambahan untuk PT Terbuka tidak semua notaris dapat membuat
akta RUPS melainkan hanya notaris yang telah terdaftar di Bapepam yang dapat
melakukan kegiatan di bidang pasar modal, salah satunya membuat akta RUPS PT
Terbuka.

Dijelaskan pada bagian overview kasus bahwa pertemuan para pemegang saham yang terjaadi
pada 23 Desember 2017 bukan merupakan RUPS karena tidak memenuhi prosedur
pelaksanaan RUPS sesuai dengan UUPT, dimana dijelaskan pada pasal 90 UUPT sebagai
berikut:
(1) Setiap penyelenggaraan RUPS, risalah RUPS wajib dibuat dan ditandatangani oleh ketua
rapat dan paling sedikit 1 (satu) orang pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta
RUPS.
(2) Tanda tangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak disyaratkan apabila risalah RUPS
tersebut dibuat dengan akta notaris

Pada PT Tertutup, pengambilan keputusan oleh pemegang saham sebenarnya dapat dilakukan
di luar RUPS sesuai dengan pasal 91 UUPT yang berbunyi “Pemegang saham dapat juga
mengambil keputusan yang mengikat di luar RUPS dengan syarat semua pemegang saham
dengan hak suara menyetujui secara tertulis dengan menandatangani usul yang
bersangkutan”. Pada kasus Bandung Makuta keputusan bahwa perusahaan akan memberikan
management fee kepada PT Jannah Corps untuk support dan beban biaya operasional
Bandung Makuta termasuk di dalamnya gaji karyawan Bandung Makuta, sesuai dengan
pengajuan invoice setiap bulannya sudah disetujui oleh semua pemegang saham dan Medina
Zen masih berada di lokasi rapat saat putusan ini diambil sebelum yang bersangkutan izin
meninggalkan rapat. Keputusan persetujuan dari Medina Zen ditegaskan kembali secara
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

tertulis dalam group chat aplikasi Telegram. Merujuk pada pasal 91 UUPT di atas bahwa
persetujuan secara tertulis dilakukan tidak cukup hanya dengan pernyataan setuju secara
tertulis namun dengan disertai dengan tanda tangan dari seluruh pemegang saham dengan hak
suara, maka dengan asumsi bahwa hasil dari rapat pemegang saham tanggal 23 Desember
2017 tidak pernah dibuatkan risalah rapat yang di tandatangani oleh seluruh pemegang saham
dengan hak suara maka putusan tersebut dianggap tidak memiliki kekuatan hukum

2.2 Status hukum Tindakan transfer dana untuk management fee dan biaya operasional
Bandung Makuta kepada Jannah Corps Sebelum RUPS tanggal 19 Desember 2019
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya pada poin 2.1 bahwa keputusan yang diambil pada rapat
pemegang saham tanggal 23 Desember 2017 yang menjadi dasar tindakan transfer dana untuk
management fee dan biaya operasional Bandung Makuta kepada Jannah Corps tidak memiliki
kekuatan hukum karena tidak adanya risalah rapat yang ditandantangi oleh seluruh pemegang
saham dengan hak suara. Oleh karena itu status hukum tindakan transfer tersebut dinilai
melanggar hukum sesuai dengan UUPT Pasal 90 dan 91.

2.3 Status dan kedudukan RUPS tanggal 19 Desember 2019 terhadap putusan rapat tanggal
23 Desember 2017
Asas Hukum di Indonesia menganut asas non-retroaktif, yaitu asas yang melarang keberlakuan
surut dari suatu undang-undang. Asas ini sesuai dengan pasal 2 Algemene Bepalingen van
Wetgeving voor Indonesie (“AB”). Dalam hukum pidana, asas ini dicantumkan lagi
dalam pasal 1 ayat (1) KUHP:
“Tiada suatu perbuatan boleh dihukum, melainkan atas kekuatan ketentuan pidana dalam
undang-undang, yang ada terdahulu daripada perbuatan itu”
Prof Dr. Wirjono Prodjodikoro S.H. dalam bukunya “Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia”
menyatakan bahwa pengulangan pencantuman asas ini dalam KUHP menunjukkan bahwa
larangan keberlakuan surut ini oleh pembentuk undang-undang ditekankan bagi ketentuan
pidana. Larangan keberlakuan surut ini untuk menegakkan kepastian hukum bagi penduduk,
yang selayaknya ia harus tahu perbuatan apa yang merupakan tindak pidana atau tidak.
Selain itu, asas non-retroaktif ini juga disebutkan dalam Pasal 28I Undang-Undang Dasar RI
Tahun 1945:
“Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum,
dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun”
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

RUPS yang dilakukan tanggal 19 Desember 2019 sah dimata hukum karena dilakukan sesuai
prosedur perundangan yang ada yaitu sesuai dengan UU No 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (UUPT). Namun sesaui dengan asas hukum Non-Retroaktif maka segala putusan yang
diambil dalam RUPS 19 Desember 2019 tidak berlaku surut dan tidak dapat melegalkan
putusan rapat pemegang saham tanggal 23 Desember 2017 yang terjadi sebelumya. Putusan
RUPS tanggal 19 Desember 2019 akan melegalkan tindakan transfer dana untuk management
fee dan biaya operasional Bandung Makuta kepada Jannah Corps yang dilakukan setelah
tanggal 19 Desember 2019 bukan yang dilakukan sebelum RUPS.

2.4 Hak keperdataan Medina Zein sebagai pemegang saham yang merasa dirugikan namun
tidak menghadiri RUPS tanggal 19 Desember 2019
Pada RUPS yang dilaksanakan pada 19 Desember 2019 yang memenuhi kuorum, Medina Zein
tidak hadir tanpa alasan yang jelas, dalam hal ini dianggap bahwa Medina Zein sebagai
pemegang saham yang dengan hak suara dianggap memberikan suara abstain pada RUPS.
Perihal suara abstain untuk PT Tertutup tidak diatur dalam UUPT, namun aturan terkait suara
abstain diatur dalam POJK RI No 15/pojk.04/2020 pasal 47 yang berbunyi “Pemegang saham
dari saham dengan hak suara yang sah yang hadir dalam RUPS namun abstain dianggap
memberikan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan
suara”.
Jika merujuk pada POJK RI No 15/pojk.04/2020 pasal 47 di atas dianggap bahwa Medina Zein
memberikan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang masih sepakat
dan konsisten dengan keputusan hasil rapat tanggal 23 Desember 2017.

2.5 Analisa hukum dari sisi Irwansyah sebagai terlapor


Asas hukum di negara kita secara umum memang bersifat non-retroaktif, namun terdapat
kondisi tertentu yang memungkinkan untuk bersifat retroaktif. Penyimpangan dari asas non-
retroaktif dalam KUHP terdapat dalam pasal 1 ayat (2) KUHP, yaitu bahwa suatu hukum yang
lebih baru dapat berlaku surut, sepanjang hukum yang baru itu lebih menguntungkan bagi
tersangka daripada hukum yang lama. Pasal ini berlaku apabila seorang pelanggar hukum
pidana belum diputus perkaranya oleh hakim dalam putusan terakhir.
Dalam kasus Bandung Makuta, status perkara Medina Zein – Irwansyah masih dalam proses
penyidikan dan belum dilakukan pelimpahan ke pengadilan, hal ini memberikan peluang di
pihak Irwansyah untuk mengajukan permohonan penghentian penyidikan. Permohonan ini di
dasarkan pada pasal 1 ayat 2 KUHP yang memungkinkan hasil RUPS 19 Desember 2019 dapat
memvalidasi putusan pemegang saham pada 23 Desember 2017 (RUPS 19 Desember 2019
bersifat retroaktif terhadap rapat pemegang saham 23 Desember 2017). Namun Langkah
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

tersebut masih menyisakan PR bagi pihak Irwansyah. Putusan rapat pemegang saham 23
Desember 2017 hanya menyetujui transfer dana ke rekening PT Jannah Corps bukan rekening
pribadi Irwansyah atau Zaskia Sungkar. Terkait dengan transfer dana ke rekening pribadi, pihak
Irwansyah harus dapat menunjukkan bukti bahwa uang yang ditransfer ke rekening pribadi
tersebut merupakan uang gaji sebagai komisaris atau merupakan uang deviden.

3. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan
- Status hukum dari keputusan yang dihasilkan pada rapat pemegang saham tanggal 23
Desember 2017 adalah tidak mengikat dan tidak berkekuatan hukum
- Status hukum Tindakan transfer dana untuk management fee dan biaya operasional
Bandung Makuta kepada Jannah Corps Sebelum RUPS tanggal 19 Desember 2019
dinilai melanggar hukum sesuai dengan UUPT Pasal 90 dan 91
- Putusan RUPS tanggal 19 Desember 2019 tidak dapat memvalidasi putusan rapat
pemegang saham tanggal 23 Desember 2017 berdasarkan pada asas hukum non-
retroaktif sesuai dengan pasal 1 ayat 1 KUHP
- Dalam RUPS tanggal 19 Desember 2019 Medina Zein dianggap memberikan suara
abstain karena tidak hadir dengan alas an yang tidak jelas. Sesuai dengan pada POJK
RI No 15/pojk.04/2020 pasal 47 dianggap bahwa Medina Zein memberikan suara yang
sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang masih sepakat dan konsisten
dengan keputusan hasil rapat tanggal 23 Desember 2017
- Status perkara Bandung Makuta baru sampai pada tahap penyidikan, pihak Irwansyah
dapat mengajukan permohonan penghentian penyidikan dengan berdasarkan pada
pasal 1 ayat 2 KUHP yang memungkinkan bahwa RUPS 19 Desember 2019 bersifat
retroaktif terhadap rapat pemegang saham 23 Desember 2017
b. Saran
- Dalam proses bisnis, pelaksanaan tata kelola perusahaan yang sesuai dengan
peraturan perundangan harus menjadi prioritas walaupun partner bisnis kita adalah
keluarga atau teman baik. Hal ini untuk menanggulangi adanya persengketaan
masalah dimasa yang akan dating
- Adanya audit oleh Kantor Akuntansi Publik yang independent sangat diperlukan
untuk mendeteksi adanya kejanggalan pada laporan keuangan perusahaan
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

Daftar Pustaka
UU No 40 tahun 2007 (https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/peraturan/undang-
undang/Documents/5.%20UU-40-2007%20PERSEROAN%20TERBATAS.pdf)

POJK RI No 15/pojk.04/2020 (https://www.ojk.go.id/id/regulasi/Documents/Pages/Rencana-dan-


Penyelenggaraan-Rapat-Umum-Pemegang-Saham-Perusahaan-Terbuka-/pojk%2015-2020.pdf)

Munir Fuadi, Perseroan Terbatas Paradigma Baru, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003

Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia, Eresco, Bandung, 1986

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

https://style.tribunnews.com/2020/08/12/tak-terbukti-tindak-pidana-irwansyah-lega-laporan-medina-
zein-dihentikan-kebenaran-pasti-benar?_ga=2.133944270.1313682695.1604558796-
333808884.1604558794
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

Kasus Samijan Hartoyo, Supir Truk Lintas Jawa

Abstrak
Dilema terhadap produktifitas dan penentuan jam kerja karyawan pada sektor industri yang
menuntut kinerja perusahaan non stop 24 sangat sering kita jumpai seperti halnya yang terjadi di kasus
yang menjadi objek penelitian saat ini. PT Kebun Tebu Mas (KTM) adalah produsen gula yang terletak
di daerah Lamongan, Jawa Timur. Operasi distribusi produk gula KTM meliputi area Jawa Timur
sampai dengan DKI Jakarta. Dalam menjalankan proses distribusi gula dari Lamongan ke Jakarta,
KTM bekerjasama dengan PT Selamat Sampai Tujuan (SST) sebagai perusahaan jasa transportasi
penyedia kendaraan beserta supirnya. Kerjasama antara kedua perusahaan tersebut sudah terjalin sejak
tahun 2014 atau sudah 5 tahun sampai dengan kasus kecelakaan menimpa salah satu pengemudinya
yaitu Pak Samijan Hartoyo. Pak Samijan mengalami kecelakaan setelah menyelesaikan empat shift
pengantaran gula berturut-turut rute Lamongan-Jakarta dengan truk milik SST dengan sebelumnya
beristirahat 3-4 jam sebelum berangkat Kembali ke Lamongan. Akibat kecelakaan tersebut, Pak
Samijan mengalami cedera otak. Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan KTM tidak dapat memenuhi
order mitra bisnisnya selama 3 minggu berikutnya tepat waktu. Mitra bisnis KTM mengalami kerugian.
KTM pun merasa dirugikan. Keluarga Samijan juga ingin mengajukan ganti rugi. Pada penelitian ini
akan dilakukan Analisa hukum terhadap kasus di atas terutama pada potensi pelanggaran hukum yang
dilakukan oleh setiap pihak terkait.

Kata kunci : Kecelakaan Lalulintas, penetapan waktu kerja, pelanggaran hukum

1. Pendahuluan
1.1 Overview kasus
Samijan Hartoyo, seorang supir truk yang bekerja untuk sebuah perusahaan produsen gula
bernama PT. Kebun Tebu Mas (KTM) yang terletak di daerah Lamongan, Jawa Timur. Pabrik
gula milik KTM memperoleh pasokan tebu dari lahan milik petani rakyat dengan luas sekitar
15.000 ha yang berada di enam kabupaten, yaitu Lamongan, Gresik, Tuban, Bojonegoro,
Jombang, dan Mojokerto. Samijan dipekerjakan oleh PT. Selamat Sampai Tujuan (SST) sejak
tahun 2012, yaitu perusahaan penyedia jasa transportasi/pengiriman komoditas.
SST telah bekerjasama dengan KTM sejak tahun 2014 membawa produksi gula dalam
kemasan KTM ke Jakarta untuk dipasarkan atau untuk memenuhi pesanan mitra bisnis KTM.
Pada tanggal 4 Oktober 2019, Samijan baru saja menyelesaikan empat shift pengantaran gula
berturut-turut rute Lamongan-Jakarta dengan truk milik SST, sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan oleh KTM. Di antara shift, Samijan hanya beristirahat selama 3-4 jam. Pada shift
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

yang terakhir, Samijan tiba di kantor cabang KTM di Jakarta pada pukul 5 pagi. Pada pukul 8
pagi, Samijan sudah mulai bersiap-siap untuk bergerak karena ingin segera pulang ke
rumahnya di Lamongan. Pukul 9 pagi Samijan bergerak meninggalkan kantor cabang. Sekitar
pukul 11, dengan kecepatan 100km/jam, Samijan kehilangan fokus dan truk yang
dikemudikannya menabrak pembatas jalan dan truk di depannya yang membawa 10 sepeda
motor Honda PCX. Akibat kecelakaan tersebut, Samijan mengalami cedera otak. Kecelakaan
tersebut juga mengakibatkan KTM tidak dapat memenuhi order mitra bisnisnya selama 3
minggu berikutnya tepat waktu. Mitra bisnis KTM mengalami kerugian. KTM pun merasa
dirugikan. Keluarga Samijan juga ingin mengajukan ganti rugi

1.2 Lingkup pembahasan


Pada penelitian ini akan dilakukan Identifikasi isu-isu hukum dari kasus di atas. Selain itu juga
akan dilakukan aspek pertanggungjawaban perdata dari peristiwa tersebut sampai mengerucut
pada siapa yang harus bertanggungjawab.

1.3 Peraturan Perundangan yang digunakan dalam penelitian


- Pasal 1365 KUH Perdata
- UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (hukum keselamatan
kerja)
- UU No 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan
- PP No 44 tahun 2015 tentang penyelenggaraan program jaminan kecelakaan kerja dan
jaminan kematian
- PerMenNakerTrans No 19 tahun 2012 tentang syarat-syarat penyerahan sebagian
pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain
- PerMenHub No 111 tahun 2015 tentang penetapan batas kecepatan
- KepMenNakerTrans No KEP-102/MEN/VI/2004 tahun 2004 tentang waktu kerja lembur
dan upah kerja lembur

1.4 Asumsi yang digunakan dalam penelitian


- Kerjasama antara KTM dan SST sudah berjalan selama 5 tahun sehingga dapat
diasumsikan bahwa KTM sudah memiliki bukti peaporan jenis pekerjaan yang akan
diserahkan pada perusahaan lain sesuai dengan Pasal 6 dan Pasal 7 PerMenNakerTrans No
19 tahun 2012
- Pak Samijan sudah bekerja di SST sejak tahun 2012 sehingga dapat diasumsikan bahwa
Pak Samijan sudah tergabung dalam BPJS Ketenagakerjaan
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

- Kendaraan milik SST yang dikendarai oleh Pak Samijan pada waktu kecelakaan sudah
lulus uji berkala
- Jeda waktu antara berangkatnya Pak Samijan dari kantor cabang di Jakarta sampai dengan
terjadinya kecelakaan adalah 2 jam, sehingga dapat diasumsikan pada saat kecelakaan Pak
Samijan sudah keluar dari area Jakarta dan sudah termasuk dalam area jalan bebas
hambatan yang memiliki batasan kecepatan maksimum sebesar 100 km/jam
-
2. Pembahasan
2.1 Identifikasi Isu Hukum
- Isu hukum untuk KTM
Sesuai dengan Pasal 7 ayat 2 PerMenNakerTrans No 19 tahun 2012 tentang syarat-syarat
penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain yang berbunyi
Apabila perusahaan pemberi pekerjaan menyerahkan Sebagian pelaksanaan pekerjaan
kepada perusahaan penerima pemborongan sebelum memiliki bukti pelaporan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, maka hubungan kerja antara pekerja/buruh dengan
perusahaan penerima pemborongan beralih kepada perusahaan pemberi pekerjaan.
Berdasarkan asumsi yang digunakan pada penelitian ini bahwa KTM sudah memiliki bukti
pelaporan jenis pekerjaan yang akan diserahkan pada perusahaan lain, dalam kasus ini
yang bertindak sebagai perusahaan pemberi pekerjaan adalah KTM sedangkan perusahaan
penerima pemborongan adalah SST. Dengan kondisi tersebut maka hubungan kerja Pak
Samijan adalah dengan SST bukan dengan KTM. Hal ini yang menyebabkan KTM tidak
memiliki tanggu jawab terhadap apa saja yang terjadi pada Pak Samijan saat berkerja.

Gambar 1. Ilustrasi alur hubungan kerja dan pertanggungjawaban antara Samijan-SST-


KTM

Isu pelanggaran hukum yang dapat dikenakan terhaadap KTM adalah terkait dengan
penentuan waktu kerja. Berdasarkan fakta kasus yang terjadi bahwa jadwal shift
pengantaran gula ditentukan oleh pihak KTM. Sebelum terjadi kecelakaan Pak Samijan
baru saja menyelesaikan 4 shift berturut turut melakukan pengantaran rute Lamongan-
Jakarta yang berjarak 775.6 km sekali shift dengan perkiraan waktu perjalanan sekali shift
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

adalah 9 jam 39 menit. Dari asumsi perkiraan jarak dan waktu perjalanan tersebut untuk
sekali shift beserta istirahat selama 4 jam membutuhkan waktu 13 jam dan 39 menit
sehingga dalam 1 hari Pak Samijan dapat melakukan 1.8 shift kerja atau jika dikonfersikan
pada jam kerja sehari Pak Samijan bekerja selama 17 jam 20 menit.

Gambar 2. Asumsi jarak dan lama perjalanan Lamongan-Jakarta dari Google Maps

Sesuai dengan pasal 1 ayat 1 KepMenNakerTrans No KEP-102/MEN/VI/2004 tahun 2004


tentang waktu kerja lembur dan upah kerja lembur bahwa “Waktu kerja lembur adalah
waktu kerja yang melebihi 7 (tujuh) jam sehari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu
untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 8 (delapan) jam sehari, dan 40 (empat
puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau waktu
kerja pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi yang ditetapkan
Pemerintah”. Berdasarkan peraturan tersebut di atas, waktu kerja yang ditetapkan oleh
KMS kepada para pengemudi jauh melibihi ketentuan yang ada, untuk 5 hari kerja dalam
seminggu saja jam kerja hariannya hanya 8 jam. Fakta yang terjadi bahwa jam kerja harian
Pak Samijan menjapai 17 jam 20 menit atau 2.2 kali lipat dari jam kerja seharusnya.
KepMenNakerTrans No KEP-102/MEN/VI/2004 tahun 2004 merupakan perundangan lex
generalis untuk penentuan jam kerja karyawan, untuk karyawan sebagai pengemudi
terdapat perundangan lex spesialis yang mengatur yaitu pasal 90 UU No 22 tahun 2009
tentang lalu lintas dan angkutan jalan
(1) Setiap Perusahaan Angkutan Umum wajib mematuhi dan memberlakukan ketentuan
mengenai waktu kerja, waktu istirahat, dan pergantian Pengemudi Kendaraan Bermotor
Umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

(2) Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling lama 8 (delapan) jam sehari.
(3) Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum setelah mengemudikan Kendaraan selama 4
(empat) jam berturut-turut wajib beristirahat paling singkat setengah jam.
(4) Dalam hal tertentu Pengemudi dapat dipekerjakan paling lama 12 (dua belas) jam sehari
termasuk waktu istirahat selama 1 (satu) jam.
Dari perundangan lex spesialis untuk pengemudi saja, jam kerja Pak Samijan melebihi
waktu maksimal yang seharusnya sebanyak 5 jam 20 menit.
Adanya pelanggaran yang dilakukan KTM terhadap penetapan jam kerja ini menyebabkan
pengemudi terlu capek dan tidak fit to work sehingga menyebabkan kecelakaan yang
terjadi pada Pak Samijan. Pelanggaran hukum yang dilakukan KTM ini dapat menjadi
celah untuk SST menuntut secara perdata dan mengajukan tuntutan seluruh ganti rugi yang
ditimbulkan akbiat peristiwa kecelakaan Pak Samijan berdasarkan pada pasal 1365 KUH
Perdata yang berbunyi “Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian
kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu,
mengganti kerugian tersebut”

- Isu hukum untuk SST


Berdasarkan Gambar 1 yang menjelaskan tentang ilustrasi hubungan kerja dan
pertanggungjawaban antara Samijan-SST-KTM terlihat bahwa secara hukum SST
bertanggung jawab jika terjadi sesuatu atas Pak Samijan selama bekerja.
Pada kasus kecelakaan yang terjadi, SST bertindak sebagai Perusahaan Angkutan
sedangkan Pak Samijan dan truk pengangkut 10 sepeda motor PCX sebagai korban. Pada
pasal 234 ayat 1 UU No 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan yang berbunyi
“Pengemudi, pemilik Kendaraan Bermotor, dan/ atau Perusahaan Angkutan Umum
bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh Penumpang dan/ atau pemilik barang
dan/atau pihak ketiga karena kelalaian Pengemudi”
Menurut peraturan undang-undang Ketenagakerjaan, setiap pekerja/buruh berhak
atas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. UU No. 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (hukum keselamatan kerja) meletakkan prinsip dasar
pelaksanaan keselamatan kerja. Sebagai pekerja dari SST Pak Samijan dilindungi oleh
perundngan di atas, sehingga segala sesuatu yang terjadi pada Pak Samijan selama
pekerjaan menjadi tanggungjawab SST.
Dari penjelasana 2 peraturan perundangan di atas jelas bahwa SST harus bertanggung
jawab atas kerugian yang dialami oleh Pak Samijan dan truk pengangkut 10 sepeda motor
PCX. Namun yang perlu digaris bawahi berdasarkan penjelasan isu hukum KTM bahwa
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

pemyebab utama terjadinya kecelakaan ini adalah faktor kelelahan dari pengemudi akibat
penetapan jam kerja yang jauh melebihi ketentuan yang dilakukan oleh KTM, sehingga
SST dapat menuntut KTM atas segala kerugian yang menimpa SST.

- Isu hukum untuk Samijan


Dalam kasus kecelakaan ini Pak Samijan merupakan korban akibat penetapan jam kerja
yang jauh melebihi ketentuan yang dilakukan oleh KTM. Sebagai pengemudi Pak Samijan
sudah menjalankan pekerjaannya sesuai peraturan perundangan yang berlaku terkait
pembatasan kecepatan berkendara yang diatur dalam pasal 3 ayat 4 PerMenHub No 111
tahun 2015 tentang penetapan batas kecepatan dimana dijelaskan bahwa kecepatan
maksimum pada jalan bebas hambatan adalah 100 km/jam.
Berdasarkan asumsi yang diberikan pada penelitian ini, Pak Samijan diasumsikan sudah
menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Sesuai dengan pasal 25 PP no 44 tahun 2015
tentang penyelenggaraan program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian yang
berbunyi
(1) Peserta yang mengalami Kecelakaan Kerja atau penyakit akibat kerja berhak atas
manfaat JKK.
(2) Manfaat JKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan medis yang meliputi:
1. pemeriksaan dasar dan penunjang;
2. perawatan tingkat pertama dan lanjutan;
3. rawat inap kelas I rumah sakit pemerintah, rumah sakit pemerintah daerah, atau
rumah sakit swasta yang setara;
4. perawatan intensif;
5. penunjang diagnostik;
6. pengobatan;
7. pelayanan khusus;
8. alat kesehatan dan implan;
9. jasa dokter/medis;
10. operasi;
11. transfusi darah; dan/atau
12. rehabilitasi medik.
b. santunan berupa uang meliputi:
1. penggantian biaya pengangkutan Peserta yang mengalami Kecelakaan Kerja atau
penyakit akibat kerja, ke rumah sakit dan/atau ke rumahnya, termasuk biaya
pertolongan pertama pada kecelakaan;
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

2. santunan sementara tidak mampu bekerja;


3. santunan Cacat sebagian anatomis, Cacat sebagian fungsi, dan Cacat total tetap; 4.
santunan kematian dan biaya pemakaman;
5. santunan berkala yang dibayarkan sekaligus apabila Peserta meninggal dunia atau
Cacat total tetap akibat Kecelakaan Kerja atau penyakit akibat kerja;
6. biaya rehabilitasi berupa penggantian alat bantu (orthose) dan/atau alat pengganti
(prothese);
7. penggantian biaya gigi tiruan; dan/atau
8. beasiswa pendidikan anak bagi setiap Peserta yang meninggal dunia atau Cacat
total tetap akibat kecelakaan kerja.
(3) Beasiswa pendidikan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b angka 8,
diberikan sebesar Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) untuk setiap Peserta.
(4) Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a dilakukan paling lama 1 (satu) tahun sekali oleh Menteri.
(5) Manfaat JKK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan persentase Cacat berpedoman
pada Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah
ini.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian dan persyaratan memperoleh
manfaat beasiswa pendidikan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b angka 8
diatur dengan Peraturan Menteri.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf a diatur dengan Peraturan Menteri berkoordinasi dengan kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Kesehatan

3. Kesimpulan dan Saran


3.1 Kesimpulan
- SST bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh Pak Samijan dan Truk
pengangkut 10 sepeda motor PCX
- KTM bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh SST dan tidak dapat menuntut
SST atas kerugian yang dialami KTM akibat kecelakaan ini
- Tuntutan perdata SST pada KTM dapat didasari oleh pasal 1365 KUH Perdata
3.2 Saran
- Agar dilakukan penyesuaian sistem shift sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku
- Agar dilakukan cek kelayakan pengemudi dan kendaraan sebelum melakukan pekerjaan
- Menyediakan backup pengemudi pada setiap kendaraan
Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Business Law

Daftar Pustaka
Kitan Undang-Undang Hukum Perdata

UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (hukum keselamatan kerja)

UU No 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan

PP No 44 tahun 2015 tentang penyelenggaraan program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan
kematian

PerMenNakerTrans No 19 tahun 2012 tentang syarat-syarat penyerahan sebagian pelaksanaan


pekerjaan kepada perusahaan lain

PerMenHub No 111 tahun 2015 tentang penetapan batas kecepatan

KepMenNakerTrans No KEP-102/MEN/VI/2004 tahun 2004 tentang waktu kerja lembur dan upah
kerja lembur

Anda mungkin juga menyukai