Anda di halaman 1dari 13

BENTUK - BENTUK PERUSAHAAN

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis

Disusun oleh:
1. Endri
2. Imam Ahrori
3. Khamdan Fakri
4. Maya Kurniati
5. Wahyu Ika Riani Putri
6. Winarti
Dosen Pengampu:
Miswanto,S.sos,M.Si

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NAHDLATUL ULAMA PACITAN
2015

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
petunjuk dan bimbingan serta hidayah-Nya makalah ini dapat kami selesaikan
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah Pengantar Bisnis. Penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik
berkat bantuan dan dukungan berbagai pihak yang senantiasa memotivasi dan
kritik yang

membangun. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami

menyampaikan terima kasih kepada Bapak Miswanto.


Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami

mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut. Meskipun ini


sifatnya sederhana semoga bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi
penulis khususnya.

Pacitan, 18 Maret 2016

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................

ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................

A. Latar Belakang ............................................................................

B. Rumusan Masalah ......................................................................

C. Tujuan Penulisan ........................................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................

A. Bentuk Yuridis Perusahaan .........................................................


1. Perusahaan Perorangan...........................................................
2. Firma.......................................................................................
3. Perseroan Komanditer (CV)...................................................
4. Perseron Terbatas....................................................................
5. BUMN....................................................................................
6. Koperasi..................................................................................

2
2
2
3
4
4
6

BAB III PENUTUP ...................................................................................

A. Simpulan ....................................................................................
B. Saran............................................................................................

9
9

DAFTAR PUSTAKA ...

..........................................10

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas
pengelolaan faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi
masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan usaha lain dengan tujuan
memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Bentukbentuk yuridis perusahaan, yaitu perusahaan perorangan, firma, perusahaan
komanditer, perseroan terbatas, BUMN, dan koperasi. Mereka mempunyai
kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Dan Seperti diketahui bersama
bahwa modal merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan
keberhasilan suatu perushaan atau badan usaha. Oleh karena itu,
peran Lembaga Keuangan sebagai

sumber pemodalan menjadi sangat

penting.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk bentuk perusahaan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bentuk bentuk perusahaan.
D.

BAB II
PEMBAHASAN
A. BENTUK YURIDIS PERUSAHAAN
Badan usaha adalah suatu organisasi yang merupakan kesatuan yuridis
dan yang berusaha mencari keuntungan menggunakan faktor-faktor produksi.
Disebut kesatuan yuridis karena biasanya badan usaha berbadan hukum.
Badan usaha yang berdasarkan pemilikan perusahaan modal sendiri atau
Badan Usaha Swasta antara lain:
1. Perusahaan Perorangan
Perusahaan perorangan adalah suatu badan usaha yang dimiliki,
dikelola, dan dipimpin seorang yang bertanggung jawab penuh terhadap
semua kekayaan dan kewajiban perusahaan. Tanggung jawab seorang
pengusaha dalam perusahaan perorangan bersifat tidak terbatas. Dengan
demikian, tidak ada pemisahan kekayaan pribadi. Dalam hal izin usaha
persyaratannya lebih mudah dan sederhana jika dibandingkan dengan
bentuk perusahaaan yang lain.
Ciri-ciri perusahaan perorangan adalah sebagai berikut:
a. Pemilik bertangggung jawab atas semua kewajiban (utang) dengan
jaminan seluruh harta kekayaan pribadinya.
b. Bentuk organisasinya sederhana dan pendiriannya relative mudah
serta tidak ada peraturan khusus / undang-undang yang mengaturnya.
c. Cocok untuk kegiatan usaha yang modal relatif kecil.
2. Firma
Firma merupakan suatu badan usaha yang dapat dikatakan sebagai
sebuah persekutuan karena dijalankan oleh beberapa orang namun
dengan menggunakan satu nama sehingga hasil keuntungan yang
diperoleh nanti dibagikan ke semua anggotanya. Tanggung jawab yang
dimiliki setiap anggota firma pun tidak terbatas sehingga resiko atau
kerugian pun akan ditanggung bersama-sama. Setiap anggota dalam

persekutuan firma pun berhak bertindak atas nama firma. Firma memiliki
ketentuan tersendiri yang diatur dalam undang-undang yaitu:
a. Setiap anggota yang tergabung dalam firma berhak menjadi
pemimpin
b. Anggota firma tidak berhak memasukkan orang lain untuk menjadi
anggota baru tanpa persetujuan dari anggota yang lain.
c. Keanggotaan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain selama
anggota tersebut masih hidup.
d. Tidak ada pemisahan antara kekayaan pribadi para anggota dengan
kekayaan perusahaan karena apabila kekayaan perusahaan tidak
cukup untuk menutupi hutang perusahaan, maka kekayaan para
anggotanya yang menjadi jaminan.
e. Apabila ada sekutu yang tidak memasukkan modal tetapi hanya
memberi pikiran ataupun tenaga, maka akan mendapatkan laba
dengan perolehan yang sama dengan anggota firma yang
memberikan modal terkecil.
3. Perseroan Komanditer (CV)
Perseroan

Komanditer

atau

dapat

dikatakan

Commanditaire

Vennootschape (CV) merupakan suatu persekutuan yang didirikan oleh 2


(dua) orang atau lebih yang mempercayakan uangnya untuk digunakan
oleh persekutuan tersebut. Persekutuan Komanditer memiliki kesamaan
dengan Firma, yaitu tidak ada kekayaan sendiri. Dalam Persekutuan
Komanditer ini, anggota atau sekutu dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Sekutu aktif/Sekutu komplementer
Sekutu/anggota yang menjalankan semua kebijakan perusahaan
dan berhak untuk melakukan perjanjian dengan pihak ketiga serta
memiliki tanggung jawab penuh atas hutang-hutang perusahaan. Jadi
apabila kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutupi hutang
perusahaan, maka kekayaan pribadinya yang akan menjadi
jaminannya.

b. Sekutu pasif/Sekutu Komanditer


Sekutu/anggota yang hanya menyerahkan modal saja dan
memiliki tanggung jawab yang terbatas atas persekutuan tersebut.
Dan apabila perusahaan menderita kerugian, mereka hanya
bertanggung jawab sampai batas modal yang ditanam dalam
persekutuan itu saja.
Pembagian keuntungan dalam Perseroan Komanditer (CV) ialah
sesuai dengan kesepakatan awal. Dan persekutuan ini juga didirikan
dengan akta dan harus didaftarkan
4. Perseroan Terbatas
Perseroan

Terbatas

(PT)

atau

sering

disebut

Naamloze

Vennootschaap (NV) adalah suatu badan usaha yang dimiliki oleh dua
orang atau lebih yang memiliki saham di perusahaan tersebut. Perseroan
Terbatas ini memperoleh modal dari hasil penjualan saham untuk itulah
kepemilikannya pun dimiliki lebih dari satu orang dan apabila salah satu
dari pemilik saham tersebut mengundurkan diri, perusahaan tetap dapat
berjalan tanpa perlu khawatir akan dibubarkan karena saham yang
dimiliki orang tersebut bisa dijual ke orang lain atau diganti
kepemilikannya. Tanggung jawab para pemegang saham dalam
Perseroan Terbatas pun hanya sebatas sebesar modal yang mereka
serahkan. Jadi mereka bertanggung jawab atas hutang-hutang perusahaan
hanya sebesar modal yang disetorkan masing-masing individu, atau dapat
dikatakan kekayaan milik perusahaan dipisah dengan kekayaan pribadi
para pemegang saham.
5. BUMN
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) adalah semua badan usaha
apapun yang seluruh atau sebgaian besar modalnya merupakan kekayaan
negara. Modal BUMN berasal dari:
a. Seluruh modal berasal dari Negara

b. Sebagian modal paling sedikit 51% berasal dari negara sedangkan


sebagian modal lainnya berasal dari swasta.
Untuk itu, BUMN dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
1) Perseroan Terbatas Negara
Perseroan

Terbatas

Negara

sebelumnya

disebut

dengan

Perusahaan Negara (PN). Modal yang dimiliki Perseroan Terbatas


Negara ini sebagian berasal dari negara sedangkan sebagian lainnya
berasal dari swasta. Perseroan ini memiliki tujuan untuk mencari
laba semaksimum mungkin tentunya dengan menggunakan faktor
produksi secara efisien serta menyediakan barang dan jasa bermutu
tinggi dan berdaya saing kuat. Dasar hukum yang mengubah
Perusahaan Negara menjadi Perseroan Terbatas Negara antara lain:
a) Instruksi Presiden RI No. 17 tanggal 28 Desember 1967
b) Peraturan Pemerintah Pengganti Udang-Undang No 1 Th. 1969
c) Peraturan Pemerintah RI No. 12 Tahun 1969
Perseroan ini memiliki syarat tersendiri agar bisa didirikan,
antara lain:
a) Sudah melakukan penyehatan sedemikian rupa sehingga
perbandingan antara faktor-faktor produksi berbanding rasional
b) Sudah menyusun neraca dan perkiraan rugi/laba sampai saat
didirikannya perseroan
c) Sudah melunasi semua hutangnya kepada kas Negara
d) Ada harapan untuk mengembangkan usaha
2) Perusahaan Negara Umum
Perusahaan Negara Umum (PERUM) merupakan perusahaan
yang modalnya seluruhnya berasal dari negara dan tidak terbagi atas
saham. Perusahaan ini didirikan tidak hanya untuk mencari
keuntungan, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat dengan
menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi. PERUM

dipimpin oleh suatu direksi yang bertanggung jawab atas segala


hubungan hukum dengan pihak lain dan diatur menurut hukum
perdata.
Meskipun BUMN dibagi menjadi 2 (dua) jenis berdasarkan
permodalannya, namun secara umum BUMN memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Tujuan utamanya adalah melayani kepentingan masyarakat luas dan
mencari keuntungan.
2. Berstatus badan hukum yang diatur berdasarkan undang-undang dan
tunduk pada peraturan hukum di Indonesia
3. Secara finansial, memiliki nama dan kekayaan sendiri agar dapat
berdiri sendiri.
4. Bergerak

dibidang

produksi

atau

jasa

yang

bersifat

vital

(menyangkut hajat hidup orang banyak).


5. Modalnya meliputi kekeyaan Negara yang dipisah-pisahkan dan
tidak terbagi-bagi atas saham-saham.
6. Setiap tahunnya harus menyusun laporan tahunan yang memuat
neraca dan laporan rugi-laba untuk disampaikan kepada pihak yang
berkepentingan.
Contoh perusahaan yang termasuk BUMN ialah Pengadaian,
Telkom, PLN, PT. KA, dll.
6. Koperasi
Koperasi ialah suatu organisasi bisnis yang dikelola oleh orangorang atau badan hukum dengan berlandaskan pada prinsip gerakan
ekonomi rakyat dan asas kekeluargaan agar dapat bekerjasama untuk
menjalankan

usahanya

demi

meningkatkan

kesejahteraan

para

anggotanya.
Yang menjadi landasan koperasi menurut Undang-undang Pokok
Perkoperasian No. 12 tahun 1967 antara lain:
a. Landasan Iidil

Landasan iidil koperasi adalah Pancasila. Setiap koperasi di


Indonesia harus bermoral Pancasila, segala tindakan dan usahanya
harus berpedoman kepada Pancasila.

b. Landasan Struktual
Landasan ini yaitu UUD 1945. Koperasi harus berlandaskan
UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang intinya yaitu koperasi adalah usaha
bersama atas dasar kekeluargaan dan gotong royong serta yang
diutamakan adalah kepentingan seluruh anggota (masyarakat).
c. Landasan Mental
Landasan mental koperasi adalah berupa setia kawan dan
kesadaran pribadi. Setia kawan yang dimaksud disini adalah sifat
gotong royong, sedangkan kesadaran pribadi menggambarkan
kepercayaan diri untuk menaikkan taraf hidup dan kemakmuran para
anggotanya.
Sedangkan Prinsip Koperasi adalah:
1. Keanggotaannya bersifat sukarela
2.

Pengelolaan manajemen koperasi dilakukan secara demokrasi

3. Hasil usahanya dibagikan secara adil sebanding dengan jasa


masing-masing anggota
4. Balas jasa yang diberikan terbatas terhadap modal
5. Mandiri
Dan seperti halnya Badan Usaha yang lain, Koperasi pun memiliki
ciri-ciri yaitu sebagai berikut:
1. Lebih mengutamakan keanggotaan dan sifat persamaan
2. Anggotanya bebas keluar masuk menjadi anggota
3. Menjalankan usaha demi kesejahteraan anggota
4. Didirikan secara tertulis dengan akte pendirian

5. Tanggung jawab usaha koperasi ditangan para pengurus.


6. Para anggota turut bertanggung jawab atas hutang koperasi
terhadap pihak lain.
Pemerintah sekalipun turut berperan dalam mengembangkan
koperasi, perannya yaitu:
1. Meciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang
mendorong pertumbuhan serta pemasyarakatan koperasi
2. Memberikan bimbingan kemudahan dan perlindungan kepada
koperasi.
Koperasi dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain:
a. Koperasi Produksi
Koperasi Produksi adalah koperasi yang para anggotanya
terdiri dari produsen (penghasil) barang atau jasa yang nantinya
akan dijual di koperasi tersebut.
b. Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bergerak dalam
penyediaan kebutuhan pokok bagi para anggotanya.
c. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak
dalam

pengumpulan

dana

dari

para

anggotanya,

dan

menyalurkannya kepada anggota yang sedang membutuhkan


dana tersebut.
d. Koperasi Serba Usaha
Koperasi serba usaha adalah koperasi yang mempunyai
bidang usaha rangkap atau beraneka ragam, sesuai dengan
kebutuhan para anggotanya. Jadi, koperasi ini tidak hanya
bergerak dalam satu bidang.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Bentuk badan usaha yaitu perusahaan :
a. Perseorangan
b. Persekutuan dengan Firma
c. Persekutuan Komanditer (CV)
d. Perseroan Terbatas
e. BUMN
f. Koperasi
B. Saran
Sebelum membuat badan usaha atau perusahaan sebaiknya kita terlebih
dahulu benar-benar mengerti kelebihan dan kekurangannya. Selain itu
pakailah perna lembaga keuangan sebagai modal perusahaan yang dibuat.
Dan juga kita harus melakukan kerja sama yang baik antar perusahaan agar
perusahaan yang dibuat berkembang menjadi maju.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_keuangan dikunjungi pada tanggal 17
November 2014
SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi
Kelima. Yogyakarta: Liberty
http://kristiannadeak.blogspot.com/2011/11/bentuk-yuridis-perusahaan_04.html
dikunjungi pada tanggal 17 November 2014
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta: Widya
Utama)
http://kristiannadeak.blogspot.com/2011/11/bentuk-yuridis-perusahaan_04.html
dikunjungi pada tanggal 17 November 2014

10

Anda mungkin juga menyukai