SUMBER-SUMBER
PENDANAAN KOPERASI
DAN UMKM
MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM
KELOMPOK 3
Tasya Husna Alfareza
01 (1907521198)
DISUSUN
Putu Dian Pradnyasari
02 (1907521199)
OLEH: 03
Ni Putu Ariska Dewi
(1907521202)
5 Hibah
Simpanan
3 Sukarela 4 Dana Cadangan
2.Modal Pinjaman
5 Sumber lain
yang sah
Penerbitan obligasi
3 Bank dan lembaga
keuangan lainnya 4 dan surat hutang
lainnya
B. Sumber-Sumber Modal
Koperasi
NEXT SLIDE
HIBAH
Hibah merupakan sejumlah dana yang diberikan oleh pihak ketiga yang berasal dari modal dalam
negeri maupun modal asing, baik secara langsung maupun tidak langsung
MODAL
PENYERTAAN
Koperasi dapat menerima modal penyertaan dari:
Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
Masyarakat berdasarkan perjanjian penempatan Modal Penyertaan.
JENIS
MODAL Modal Sendiri dan Modal Pinjaman Setoran Pokok dan Sertifikat Modal Koperasi
sebagai modal awal.
PADA Modal Sendiri: Simpanan pokok,
Modal Lainya berasal dari Hibah; Modal
KOPERASI Simpanan Wajib, Dana cadangan, Penyertaan; Modal Pinjaman dari: Anggota;
Hibah Koperasi lainnya dan/atau Anggotanya; bank
Modal Pinjaman: berasal dari dan lembaga keuangan lainnya; penerbitan
Anggota, koperasilain atau obligasi dan surat hutang lainnya; dan/atau
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dan/atau
anggotanya, bank atau lembaga
Sumber lain yang sah yang tidak bertentangan
keuangan lainnya, penerbit obligasi dengan Anggaran Dasar dan/atau ketentuan
atau surat hutang lainnya, peraturan perundang- undangan
Sumber lain yang sah
Aset dalam
Koperasi
Aset adalah kekayaan yang dimiliki dan dikelola
koperasi untuk menjalankan operasional usaha.
Aset sumber daya yang dikuasai sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh
koperasi.
Komponen aset terdiri
dari:
Aset lancar yaitu aset yang memiliki Aset tidak lancar adalah aset
masa manfaat kurang dari satu. Aset yang terdiri dari beberapa macam
lancar termasuk perkiraan komponen aset, masa manfaat lebih dari satu
yaitu, bank, surat berharga, piutang periode akuntansi, dimiliki dan
usaha, akun piutang, piutang non digunakan dalam kegiatan
anggota, penyisihan piutang tak operasional koperasi dengan
tertagih, persediaan dibayar di muka, kompensasi penggunaan berupa
pendapatan yang masih harus biaya depresiasi (penyusutan).
diterima, dan aset lancar lain-lain
koperasi.
Surplus Hasil Usaha
(SHU) Koperasi
Mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Anggota, Surplus Hasil Usaha disisihkan terlebih dahulu
untuk Dana Cadangan dan sisanya digunakan seluruhnya atau sebagian untuk:
Anggota sebanding dengan transaksi usaha yang dilakukan oleh masing-masing Anggota dengan Koperasi;
Anggota sebanding dengan Sertifikat Modal Koperasi yang dimiliki;
pembayaran bonus kepada Pengawas, Pengurus, dan karyawan Koperasi;
pembayaran kewajiban kepada dana pembangunan Koperasi dan kewajiban lainnya; dan/atau
penggunaan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar
Koperasi dilarang membagikan kepada Anggota Surplus Hasil Usaha yang berasal dari transaksi
dengan non-Anggota.
Surplus Hasil Usaha yang berasal dari non-Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
digunakan untuk mengembangkan usaha Koperasi dan meningkatkan pelayanan kepada Anggota.
mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Anggota
Berikut prinsip-prinsip
pembagian SHU koperasi:
01 02 03
SHU yang dibagi berasal SHU anggota dibayar secura SHU anggota merupakan
dari anggota tunai jasa dan transaksi usaha
04
SHU anggota dilakukan
transparan
Sumber Pendanaan UMKM
A. Definisi Pendanaan UMKM
Modal dalam konteks ini merupakan sejumlah uang yang dipakai untuk membiayai
kegiatan usaha (modal kerja dan investasi) masih dipersepsikan kebanyakan pelaku
UMKM di Indonesia sebagai masalah yang paling penting dalam memulai atau
mengembangkan usaha.
B. Sumber-Sumber Pembiayaan
Terhadap UMKM
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Pasal 21 menyebutkan bahwa sumber
pembiayaan dalam UMKM bersumber dari :
Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil.
Badan Usaha Milik Negara dapat menyediakan pembiayaan dari penyisihan bagian laba tahunan yang dialokasikan kepada
Usaha Mikro dan Kecil dalam bentuk pemberian pinjaman, penjaminan, hibah, dan pembiayaan lainnya.
Usaha Besar nasional dan asing dapat menyediakan pembiayaan yang dialokasikan kepada Usaha Mikro dan Kecil dalam
bentuk pemberian pinjaman, penjaminan, hibah, dan pembiayaan lainnya.
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Dunia Usaha dapat memberikan hibah, mengusahakan bantuan luar negeri, dan
mengusahakan sumber pembiayaan lain yang sah serta tidak mengikat untuk Usaha Mikro dan Kecil.
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat memberikan insentif dalam bentuk kemudahan persyaratan perizinan,
keringanan tarif sarana dan prasarana, dan bentuk insentif lainnya yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan kepada dunia usaha yang menyediakan pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil
C. Sumber-Sumber Dana Internal
dan Eksternal
Sumber-sumber dana internal dan eksternal menurut UU No.20
Tahun 2008 antara lain:
Sektor Riil
1 2 3 4
Pelaku UMKM dan Koperasi
yang membutuhkan kredit Memenuhi persyaratan Bank pelaksana akan
usaha rakyat (KUR) dokumentasi sesuai Mengajukan surat melakukan pesanan
menghubungi ke 6 (enam) bank dengan ketentuan bank permohonan kredit kelayakan
yang di tunjuk sebagai bank pelaksana
penyalur KUR
5
Bank pelaksana
berwenang memberikan
persetujuan atau
menolak permohonan
kredit usaha rakyat.
Peranan pemerintah dalam gerakan koperasi:
1 3
2
B. Dukungan Pemerintah terkait dengan
Pendanaan UMKM
Adapun peran pemerintah terkait pendanan UMKM, yaitu menciptakan
regulasi atau kebijakan yang baik berupa undang-undang dan peraturan
pemerintah yang berkaitan dengan UMKM dari sisi perbankan yang akan
memacu peranan UMKM dalam perekonomian yaitu UU No. 20 Tahun 2008
tentang UMKM.
Adapun aspek pendanaan dalam UU No 20 Tahun 2008
pada pasal 8 ditujukan untuk:
Memperluas sumber pendanaan dan memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil, Membantu para pelaku
dan Menengah untuk dapat mengakses kredit perbankan dan lembaga Usaha Mikro dan Usaha
keuangan bukan bank; Kecil untuk mendapatkan
pembiayaan dan jasa
Memperbanyak lembaga pembiayaan dan memperluas produk keuangan lainnya
jaringannya sehingga dapat diakses oleh Usaha Mikro, Kecil, yang disediakan oleh
dan Menengah perbankan dan lembaga
keuangan bukan bank