Anda di halaman 1dari 32

PENDANAAN DAN

SUMBER-SUMBER
PENDANAAN KOPERASI
DAN UMKM
MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM

KELOMPOK 3
Tasya Husna Alfareza
01 (1907521198)

DISUSUN
Putu Dian Pradnyasari
02 (1907521199)

OLEH: 03
Ni Putu Ariska Dewi
(1907521202)

I Putu Agus Wenta Pharamadita


04 (1907521206)

Ni Kadek Melia Utari


05 (1907521209)
SUMBER PENDANAAN KOPERASI

A. Definisi Pendanaan Koperasi


Pengertian pendanaan koperasi adalah sejumlah dana yang
akan digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan atau
usaha-usaha dalam koperasi. Pendanaan koperasi berkaitan
dengan modal yang digunakan oleh koperasi untuk melakukan
kegiatan.
B. Sumber-Sumber Modal
Koperasi

Sumber-Sumber Modal Koperasi Menurut UU No. 25 Tahun 1992

Dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang mengatakan


bahwa modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
Modal sendiri di dalamnya Koperasi terdiri dari: simpanan pokok,
simpanan wajib, simpanan sukarela, dana cadangan, hibah dari anggota
maupun dari masyarakat,sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari
anggota Koperasi, Koperasi lainnya dan/atau anggotanya, bank dan
lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang
lainnya, serta sumber lain yang sah.
1.Modal Sendiri

1 Simpanan Pokok 2 Simpanan Wajib

5 Hibah
Simpanan
3 Sukarela 4 Dana Cadangan
2.Modal Pinjaman

1 Anggota 2 Koperasi lain/atau


anggotanya

5 Sumber lain
yang sah
Penerbitan obligasi
3 Bank dan lembaga
keuangan lainnya 4 dan surat hutang
lainnya
B. Sumber-Sumber Modal
Koperasi

Sumber-Sumber Modal Koperasi Menurut UU No. 17 Tahun 2012

UU Perkoperasian No 17 Tahun 2012 menjelaskan modal Koperasi terdiri dari


Setoran Pokok dan Sertifikat Modal sebagai modal awal. Selain setoran
pokok serta sertifikat modal, modal Koperasi dapat berasal dari:

NEXT SLIDE
HIBAH
Hibah merupakan sejumlah dana yang diberikan oleh pihak ketiga yang berasal dari modal dalam
negeri maupun modal asing, baik secara langsung maupun tidak langsung

MODAL
PENYERTAAN
Koperasi dapat menerima modal penyertaan dari:
Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
Masyarakat berdasarkan perjanjian penempatan Modal Penyertaan.

MODAL PINJAMAN YANG BERASAL


DARI:
Anggota
Koperasi lainnya dan/atau anggotanya
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
Pemerintah dan Pemerintah Daerah
PERBEDAAN UU NO. 25 TAHUN 1992 UU NO. 17 TAHUN 2012

JENIS
MODAL Modal Sendiri dan Modal Pinjaman Setoran Pokok dan Sertifikat Modal Koperasi
sebagai modal awal.
PADA Modal Sendiri: Simpanan pokok,
Modal Lainya berasal dari Hibah; Modal
KOPERASI Simpanan Wajib, Dana cadangan, Penyertaan; Modal Pinjaman dari: Anggota;
Hibah Koperasi lainnya dan/atau Anggotanya; bank
Modal Pinjaman: berasal dari dan lembaga keuangan lainnya; penerbitan
Anggota, koperasilain atau obligasi dan surat hutang lainnya; dan/atau
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dan/atau
anggotanya, bank atau lembaga
Sumber lain yang sah yang tidak bertentangan
keuangan lainnya, penerbit obligasi dengan Anggaran Dasar dan/atau ketentuan
atau surat hutang lainnya, peraturan perundang- undangan
Sumber lain yang sah
Aset dalam
Koperasi
Aset adalah kekayaan yang dimiliki dan dikelola
koperasi untuk menjalankan operasional usaha.
Aset sumber daya yang dikuasai sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh
koperasi.
Komponen aset terdiri
dari:

ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR

Aset lancar yaitu aset yang memiliki Aset tidak lancar adalah aset
masa manfaat kurang dari satu. Aset yang terdiri dari beberapa macam
lancar termasuk perkiraan komponen aset, masa manfaat lebih dari satu
yaitu, bank, surat berharga, piutang periode akuntansi, dimiliki dan
usaha, akun piutang, piutang non digunakan dalam kegiatan
anggota, penyisihan piutang tak operasional koperasi dengan
tertagih, persediaan dibayar di muka, kompensasi penggunaan berupa
pendapatan yang masih harus biaya depresiasi (penyusutan).
diterima, dan aset lancar lain-lain
koperasi.
Surplus Hasil Usaha
(SHU) Koperasi

SHU Koperasi adalah sebagai selisih dari seluruh


pemasukan atau penerimaan total (pendapatan total)
atau biasa dilambangkan (TR) dengan biaya-biaya atau
biaya total (biaya total) dengan lambang (TC) dalam
satu tahun waktu.
SHU KOPERASI BILA DITINJAU BERDASARKAN UU NO. 17 TAHUN 2012
PASAL 78 ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

Mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Anggota, Surplus Hasil Usaha disisihkan terlebih dahulu
untuk Dana Cadangan dan sisanya digunakan seluruhnya atau sebagian untuk:
Anggota sebanding dengan transaksi usaha yang dilakukan oleh masing-masing Anggota dengan Koperasi;
Anggota sebanding dengan Sertifikat Modal Koperasi yang dimiliki;
pembayaran bonus kepada Pengawas, Pengurus, dan karyawan Koperasi;
pembayaran kewajiban kepada dana pembangunan Koperasi dan kewajiban lainnya; dan/atau
penggunaan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar

Koperasi dilarang membagikan kepada Anggota Surplus Hasil Usaha yang berasal dari transaksi
dengan non-Anggota.

Surplus Hasil Usaha yang berasal dari non-Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
digunakan untuk mengembangkan usaha Koperasi dan meningkatkan pelayanan kepada Anggota.
mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Anggota
Berikut prinsip-prinsip
pembagian SHU koperasi:

01 02 03
SHU yang dibagi berasal SHU anggota dibayar secura SHU anggota merupakan
dari anggota tunai jasa dan transaksi usaha

04
SHU anggota dilakukan
transparan
Sumber Pendanaan UMKM
A. Definisi Pendanaan UMKM

Modal dalam konteks ini merupakan sejumlah uang yang dipakai untuk membiayai
kegiatan usaha (modal kerja dan investasi) masih dipersepsikan kebanyakan pelaku
UMKM di Indonesia sebagai masalah yang paling penting dalam memulai atau
mengembangkan usaha.
B. Sumber-Sumber Pembiayaan
Terhadap UMKM
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Pasal 21 menyebutkan bahwa sumber
pembiayaan dalam UMKM bersumber dari :

Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil.
Badan Usaha Milik Negara dapat menyediakan pembiayaan dari penyisihan bagian laba tahunan yang dialokasikan kepada
Usaha Mikro dan Kecil dalam bentuk pemberian pinjaman, penjaminan, hibah, dan pembiayaan lainnya.
Usaha Besar nasional dan asing dapat menyediakan pembiayaan yang dialokasikan kepada Usaha Mikro dan Kecil dalam
bentuk pemberian pinjaman, penjaminan, hibah, dan pembiayaan lainnya.
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Dunia Usaha dapat memberikan hibah, mengusahakan bantuan luar negeri, dan
mengusahakan sumber pembiayaan lain yang sah serta tidak mengikat untuk Usaha Mikro dan Kecil.
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat memberikan insentif dalam bentuk kemudahan persyaratan perizinan,
keringanan tarif sarana dan prasarana, dan bentuk insentif lainnya yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan kepada dunia usaha yang menyediakan pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil
C. Sumber-Sumber Dana Internal
dan Eksternal
Sumber-sumber dana internal dan eksternal menurut UU No.20
Tahun 2008 antara lain:

Dana Internal Umkm

Dana Eksternal Umkm


D. Lembaga Keuangan dan Non Lembaga Keuangan
Sebagai Sumber Dana UMKM
Fungsi Lembaga Keuangan adalah sebagai perantara antara kelompok
masyarakat yang kelebihan dana dengan kelompok masyarakat yang
mengalami kekurangan dana. Kelompok masyarakat yang kelebihan dana
adalah kelompok yang dengan berbagai alasan menyimpan uangnya pada
Bank atau Lembaga Keuangan lainnya dengan alasan safety, liquidity,
accessibility, convenience dan untuk mencapai target jumlah tertentu.
LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN
Bank pada dasarnya adalah badan usaha yang melakukan usaha di bidang:
1. Jasa perantaraan di bidang keuangan dalam bentuk menghimpun dana dari
masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat,
2. Jasa dibidang lalu lintas pembayaran.

Selain Bank sebagai lembaga keuangan non perbankan yang dapat


menjadi sumber pendanaan UMKM di Indonesia adapula lembaga-
lembaga lain yang juga berperan yaitu: Asuransi, Dana pensiun;
Perusahaan Reksa Dana dan Lembaga Pembiayaan lainnya
LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

Lembaga Keuangan Non Perbankan adalah lembaga yang menyalurkan


dana bagi berbagai kegiatan usaha mikro dan kecil yang sumbernya
berasal dari Pemerintah dan Swasta/BUMN/BUMD dan Pegadaian.

Lembaga Keuangan non perbankan yang juga memberikan modal


usaha dalam pinjaman bergulir adalah pemerintah pusat dan daerah,
BUMN/BUMD dan perusahaan swasta besar sebagai pogram
kemitraan bina lingkungan (PKBL) dalam bentuk pinjaman dana
bergulir.
Modal Ventura merupakan salah
satu alternatif pendanaan bagi
1.Modal pengusaha selain Bank seperti PT

Ventura Bahana Pembinaan Usaha Indonesia


yang didirikan Tahun 1973 oleh
Departemen Keuangan dan Bank
Indonesia yang berkedudukan di
Jakarta.
2.Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) atau unit Usaha Simpan Pinjam
Koperasi (USP) juga sebagai alternatif lembaga keuangan non
perbankan seperti KSP Dalam koperasi serba usaha; seperti Kopkar
PT Argo Panthes, Kopkar PT Teh Sostro, Koperasi Keluarga Guru
Jakarta, Koperasi Serba Usaha (KSU) Tunas Jaya, Jakarta dimana
terdapat Unit Usaha Simpan Pinjam.
3.Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM)
Tugas LPDB- KUMKM adalah sebagai berikut :
Melakukan manajemen keuangan negara yang terkait dengan proyek di bidang KUMKM
Melakukan standarisasi keuangan dan manajemen produk di kalangan KUMKM
Mendistribuskan dan mengelola dana APBN yang beredar di bank daerah, BPR, dan Koperasi
Melakukan kerjasama dengan lembaga dalam dan luar negeri terkait sektor KUMKM, terutama di
bidang intergrasi standar dan pembiayaan
Melakukan kajian dan rekomendasi kebijakan terkait pelaksanaan teknis program dan pendanaan
KUMKM di lapangan.
Beberapa jenis bantuan atau pinjaman pembiayaan
yang disediakan oleh lembaga yang dibentuk oleh
pemerintah ini, beberapa diantaranya adalah sebagai
berikut:

Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

Sektor Riil

Sektor Simpan Pinjam


DUKUNGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG
PENDANAAN KOPERASI DAN UMKM
A. Dukungan Pemerintah dalam Pendanaan Koperasi
Pemerintah membuat program yang disebut KUR (Kredit Usaha Rakyat). Kredit
Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil
Menengah Koperasi (UMKM-K) dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi
yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif.
Cara mengajukan Kredit Usaha Rakyat:

1 2 3 4
Pelaku UMKM dan Koperasi
yang membutuhkan kredit Memenuhi persyaratan Bank pelaksana akan
usaha rakyat (KUR) dokumentasi sesuai Mengajukan surat melakukan pesanan
menghubungi ke 6 (enam) bank dengan ketentuan bank permohonan kredit kelayakan
yang di tunjuk sebagai bank pelaksana
penyalur KUR

5
Bank pelaksana
berwenang memberikan
persetujuan atau
menolak permohonan
kredit usaha rakyat.
Peranan pemerintah dalam gerakan koperasi:

1 3

Memberi bimbingan Melakukan


berupa penyuluhan, pengawasan termasuk
Memberikan
pendidikan ataupun memberi perlindungan
terhadap koperasi fasilitas berupa
melakukan penelitian
berupa penetapan kemudahan
bagi perkembangan
bidang kegiatan permodalan, serta
koperasi serta
ekonomi yang telah pengembangan
bantuan konsultasi
berhasil diusahakan jaringan usaha dan
terhadap
oleh koperasi untuk kerja sama.
permasalahan
tidak diusahakan oleh
koperasi
badan usaha lainnya

2
B. Dukungan Pemerintah terkait dengan
Pendanaan UMKM
Adapun peran pemerintah terkait pendanan UMKM, yaitu menciptakan
regulasi atau kebijakan yang baik berupa undang-undang dan peraturan
pemerintah yang berkaitan dengan UMKM dari sisi perbankan yang akan
memacu peranan UMKM dalam perekonomian yaitu UU No. 20 Tahun 2008
tentang UMKM.
Adapun aspek pendanaan dalam UU No 20 Tahun 2008
pada pasal 8 ditujukan untuk:

Memperluas sumber pendanaan dan memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil, Membantu para pelaku
dan Menengah untuk dapat mengakses kredit perbankan dan lembaga Usaha Mikro dan Usaha
keuangan bukan bank; Kecil untuk mendapatkan
pembiayaan dan jasa
Memperbanyak lembaga pembiayaan dan memperluas produk keuangan lainnya
jaringannya sehingga dapat diakses oleh Usaha Mikro, Kecil, yang disediakan oleh
dan Menengah perbankan dan lembaga
keuangan bukan bank

Memberikan kemudahan dalam memperoleh pendanaan secara


cepat, tepat, murah, dan tidak diskriminatif dalam pelayanan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan;
Terdapat tiga butir kebijakan pokok pemerintah
di bidang ekonomi, yaitu:

Peningkatan layanan jasa keuangan khususnya untuk


1 pelaku UMKM

2 Peningkatan infrastruktur layanan jasa keuangan

3 Meningkatkan kemampuan dan penguasaan aspek-aspek


teknis dan manajemen usaha, pengembangan produk dan
penjualan, administrasi keuangan, dan kewirausahaan
secara menyeluruh
Rangka memberdayakan UMKM dapat di tempuh
meliputi
1. Penetapan kebijakan pemberdayaan UKM dalam penumbuhan iklim usaha bagi usaha
kecil di tingkat nasional yang mencakup: Pendanaan/penyediaan sumber dana, tata cara
dan syarat pemenuhan kebutuhan dana;
2. Memfasilitasi akses penjaminan dalam penyediaan pembiayaan bagi UKM di tingkat
nasional termasuk: kredit perbankan, penjaminan lembaga bukan bank, modal ventura,
pinjaman dari dana pengasihan sebagai laba BUMN, hibah dan jenis pembiayaan lain.
TERIMAKASIH
Sesi Diskusi

Anda mungkin juga menyukai