Anda di halaman 1dari 11

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Mentaati Sendi Sendi Dasar Koperasi Para perintis koperasi di Rohdale telah berhasil menyusun asas asas Rohdale yang terkenal, yang menjadi pedoman kerja yang disebut dengan sendi sendi dasar koperasi. Sendi Sendi dasar koperasi Indonesia adalah a. b. Sifat keanggotaanya sukarela dan terbuka untuk setiap warag negara Indonesia . Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam koperasi. c. d. e. f. g. Pembagian SHU sesuai dengan jasa-jasa anggota. Adanya pembatasan atas bunga modal. Mengembangkan kesejahetraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Usaha dan ketatalaksanaanya bersifat terbuka . Swadaya,swakerta, dan swasembada sebagai pencerminan percaya pada diri sendiri. Prinsip prinsip pengawasan demokratis dalam koperasi dilakukan dengan cara mentaati sendi sendi dasar koperasi antara lain : a. b. c. Pembagian SHU diatur sesuai dengan jasa anggota masing masing Adanya pembatasan bunga atsa modal Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya, merupakan aspek social dari koperasi yang harus dilaksanakan. Dalam menghitung sisa hasil usaha masing masing anggota dipakai rumus sebagai berikut :

B=

Di mana : B JP TP SHU = Bunga yang dibagikan kepada anggota A = Jumlah pembelian anggota A = Total pembelian seluruh anggota koperasi atau total penjualan koperasi = Sisa Hasil Usaha

Misalnya seluruh total penjualan kotor koperasi adalah Rp 50.000.000,- . Sisa hasil usahanya adalah Rp 1.500.000,- . Total pembelian anggota A adalah Rp 1.000.000 . maka anggota A akan mendapatkan bunga :

B=

1.500.000 = 30.000

Jadi bunga yang didapatkan oleh anggota A sebesar Rp 30.000,- .

Anggota B yang jumlah pembeliannya bunga :

Rp 2.000.000,- . Akan mendapatkan

B=

1.500.000 = 60.000

Jadi bunga yang didapatkan oleh anggota A sebesar Rp 60.000,- . Kedua anggota tersebut menerima bunga yang terbatas yaitu berdasarkan jumlah modal yang mereka investasikan, tetapi menurut partisipasinya dalam usaha koperasi. Faktor faktor yang mempengaruhi Sisa hasil Usaha : 1). Adanya manajemen yang baik. 2). Adanya loyalitas anggota. 3). Adanya penawaran yang cukup. 4). Tidak ada kompetisi. 5). Harga sama dengan harga yang berlaku di tingkat pengecer. Di dalam pelaksanaan konsep demokrasi dalam koperasi, masyarakat harus mendapat penerangan bila ingin gerakan koperasi berhasil. Demokrasi ekonomi dalam segala bentuknya, merupakan realisasi gabungan kekuatan rakyat. Kekuatan ini merupakan

solidaritas anggota koperasi yang disebabkan oleh adanya pengertian dan pemahaman yang mendalama atau sifat, prinsip, dan doktrin koperasi

2.2.

Tipe Tipe Pengawasan Koperasi


1). Pengawasan pendahuluan yaitu, pengawasan yang dirancang untuk mengantisipasi masalah masalah penyimpangan penyimpangan kegiatan dari tujuan sehingga memungkinkan dilakukan koreksi sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan. 2). Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan , pengawasan ini dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung. 3). Pengawasan umpan balik, pengawasan ini dilakukan dengan cara mengukur hasil hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan dari. Dari hasil pengukuran tersebut dapat diketahui adanya penbyimpangan kegiatan dari rencana yang telah ditentukan.

Dari ketiga pengawsan tersebut terletak pada kapan pengawasan dilakukan karena untuk memilih tipe pengawasan mana yang akan digunakan, seorang manajer harus memilih sesuai dengan kegiatan yang ada. Adapun tahap tahap dalam proses pengawasan dapat dibagi menjadi lima tahap, yakni : a. b. c. d. e. Penetapan standar Penetapan pengukuran pelaksaan kegiatan Pengukuran pelaksanaan kegiatan Pembandingan pelaksanaan dengan standa dan analisa penyimpangan Melakukan tindakan tindakan koreksi.

Alasan alasan suatu perusahaan menghendaki adanya proses pengawasan yang baik antara lain : a. b. Manajer dapat lebih cepat mengantisipasi perubahan lingkungan Perusahaan yang besar akan lebih mudah dikendalikan

c. Kesalahan kesalahan yang dilakukan oleh anggota organisasi dapat dikurangi.

2.3.

Metoda Pengawasan Koperasi


Metode pengawsan dapat dibedakan menjadi dua golongan : a. Metode Pengawasan Kualitatif, yaitu metode pengawqasan yang digunakan manajer dalam pelaksanaan fungsi fungsi manajemen, yaitu untuk mengawasi performance organisasi secara keseluruhan dan untuk mengawasi sikap performance para karyawan. Teknik pengawasan kualitatif yang sering digunakan adalah 1). Pengamatan. 2). Inspeksi secara teratur. 3). Laporan baik lisan maupun tertulis. 4). Evaluasi pelaksanaan kegiatan, yang dilihat dari pelaporan. 5). Diskusi antar manajer maupun bawahannya tentang pelaksanaan kegiatan. b. Metode pengawasan kuantitatif, dalam mengadakan pengawasan ini yang bersifat kuantitatif, sebagian besar digunakan data data maupun metode kuantitatif untuk mengukur dan memeriksa kuantitas maupun kualitas output. Metode pengawasn kuantitatif meliputi beberapa cara natara lain : 1). Anggaran 2). Audit ( rencana dan biaya ) 3). Analisis biaya 4). Analisis rasio maupun bagan 5). Teknik yang berhubungan dengan waktu dan pelaksanaan kegiatan.

Pengawasan dilakukan dengan bermaksud untuk menjaga kestabilan dan keseimbangan dalam organisasi. Untuk menjaga kestabilan dan keseimbangan perusahaan seorang manajer harus selalu mengadakan perbaikkan mengenai apa yang dilakukan, merrubah standar yang sudah digunakan untuk mngukur pelaksanaan kegiatan kalau perlu mengadakan perubahan dan perbaikan dengan teknik serta metode pengawasan.

2.4.

Manajemen Koperasi
Salah satu yang penting dalam suatu organisasi termasuk koperasi adalah manajemen. Berhasil tidaknya suatu organisasi sangat tergantung pada mutu dan kerja dari unsur unsur dalam manjemen. Manajemen sanagat dibutuhkan oleh semua organisasi karena tanpa manajemen semua usaha akan sia sia dan pencarian tujuan akan sulit dilakukan. Ada tiga alasan utama mengapa manajemen dibutuhkan : a. Untuk mencapai tujuan. b. Untuk menjaga keseimbanga tujuan tujuan yang saling bertentangan . c. untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha usaha pada anggota organisasi yang lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Manajemen dalam koperasi adalah membuat koperasi berhasil mencapai tujuannya para anggotanya maupun tujun tujuan koperasi seperti yang sudah ditetapkan oleh pemerintah seperti halnya badan usaha lain koperasi juga menghadapi persoalan dalam mencapai tujuannya. Langkah langkah yang diambil dalm memecahkan suatu masalah adalah : a. b. c. d. Membuat jelas persoalan yang dihadapi, Mencari alternative cara memecahkan masalah, Memilih salah satu cara yang paling se3suai dengan tujuan koperasi, Menilai hasil yang dicapai.

Ditinjau dari segi anggotanya manajemen koperasi di Indonesia terdiri dari 1). Rapat Anggota Tugas dan wewenang Rapat Anggota : Membahas dan mengesahkan pertanggung jawaban Pengurus dan Pengawas untuk tahun buku yang bersangkutan.

Membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan RAPB tahun buku berikutnya. Membahas dan menetapkan AD, ART dan atau Pembubaran Koperasi. Memilih Menetapkan dan memberhentikan Pembagian Sisa Pengurus Hasil dan Usaha Pengawas. (SHU).

2). Pengurus Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya tiga orang yang terdiri dari : Unsur Ketua Unsur Sekretaris Unsur Bendahara

a).

Tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab Pengurus : Secara Kolektif Pengurus bertugas : Memimpin organisasi dan kegiatan usaha. Membina dan membimbing anggota. Memelihara kekayaan koperasi. Menyelenggarakan rapat anggota. Mengajukan rencana RK dan RAPB. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban kegiatan. Menyelenggarakan pembukuan keuangan secara tertib. Memelihara buku daftar anggota, daftar pengurus dan buku daftar pengawas. o Pengurus berfungsi sebagai : Perencana, Personifikasi Badan Hukum Koperasi, Kesatuan Pimpinan, Penyedia sumberdaya dan pengendali koperasi. o Pengurus berwenang dalam : Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan, Memutuskan penerimaan, penolakan dan pemberhentian anggota sementara, sesuai dengan AD, Mengangkat dan memberhentikan Pengelola dan karyawan Koperasi,

Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan anggota sesuai dengan tanggungjawabnya. o Pengurus bertanggungjawab kepada Rapat Anggota mengenai

pelaksanaan tugas kepengurusannya setiap tahun buku yang disakikan dalam Laporan Pertanggungjawaban tahunan. Secara Perorangan : a)). Ketua : Bertugas mengkoordinasikan kegiatan seluruh anggota pengurus dan menangani tugas pengurus yang berhalangan, memimpin rapat dan mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan, Berfungsi sebagai pengurus, selaku pimpinan, Berwenang melakukan segala kegiatan sesuai dengan keputusan Rapat Anggota, Rapat Gabungan dan Rapat Pengurus dalam mengambil keputusan tentang hal-hal yang prinsip, serta

menandatangani surat-surat bersama Sekretaris, serta surat-surat berharga bersama Bendahara,, Bertanggungjawab pada Rapat Anggota

b)). Sekretaris : Bertugas melakukan pembinaan dan pengembangan dibidang kesekretariatan, keanggotaan dan pendidikan. Berfungsi sebagai Pengurus selaku Sekretaris. Berwenang menentukan kebijaksanaan dan melakukan segala perbuatan yang berhubungan dengan bidangnya sesuai keputusan rapat pengurus, serta menandatangani surat bersama unsur Ketua.

c)).

Bendahara : Bertugas mengelolan keuangan (menerima, menyimpan dan melakukan pembayaran), membina administrasi keuangan dan pembukuan. Berfungsi sebagai Pengurus, selaku Bendahara.

Berwenang menentukan kebijakan dan melakukan segala perbuatan yang berhubungan dengan bidangnya, serta

menandatangani surat-surat berharga bersama unsur Ketua. Bertanggungjawab kepada rapat pengurus lengkap melalui ketua. 3). Pengawas a). Jumlah Pengawas sekurang-kurangnya tiga orang atau sesuai dengan AD Koperasi. b). Unsur Pengawas terdiri dari : Ketua merangkap anggota, Sekretaris merangkap anggota, dan Anggota.

Tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab pengawas : (a). Secara Kolektif Bertugas melakukan Pengawasan dan Pemeriksaan sekurangkurangnya tiga bulan sekali atas tata kehidupan Koperasi yang meliputi Organisasi, Manajemen, Usaha, Keuangan, Pembukuan dan kebijaksanaan Pengurus. Pengawas berfungsi sebagai Pengawas dan Pemeriksa. Berwenang melakukan pemeriksaan tentang catatan dan atau harta kekayaan koperasi. Bertanggungjawab kepada Rapat Anggota.

Dasar-dasar Kegiatan Pengurus dan Pengawas a). Dalam melaksanakan kegiatan, berpedoman pada: 1. Undang Undang No. 25 tahun 1992, 2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, 3. Keputusan Rapat Anggota, 4. Keputusan Rapat Pengurus dan Rapat Gabungan

b). Pelaksanaan

kegiatan

dilaksanakan

secara

kolektif

berdasarkan

azas

kekeluargaan dan masing-masing melaksanakan tugas dengan disiplin, inisiatif, kreatif sesuai dengan pembagian tugas yang ditetapkan. c). Pengurus dan Pengawas bekerja secara terbutka. d). Pengurus adalah menyusun kebijaksanaan untuk dilaksanakan oleh Pengelola (manajer) sesuai dengan perjanjian kerja yang telah ditentukan. e). Pengawas melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan kebijaksanaan Pengurus sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota. f). Pertanggungjawaban Pengurus maupun Pengawas disajikan tertulis. 1). Pertanggungjawaban Pengurus maupun Pengawas secara perorangan yang telah diterima, baik dalam Rapat Pengurus maupun Rapat Pengawas menjadi tanggungjawab Pengurus atau pengawas.

4). Badan Penasehat Tugas dan fungsi Badan Penasehat : a. Bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat baik diminta maupun tidak diminta untuk kepentingan dan kemajuan Koperasi, b. c. Berfungsi sebagai penasehat, Dapat menghadiri Rapat Anggota, Rapat Gabungan dan Rapat Pengurus.

SRTUKTUR ORGANISASI KOPERASI Rapat Anggota Badan Pemeriksa Pengurus

Manajer

Karyawan

Karyawan

Karyawan

Karyawan

Pentingnya Manajemen koperasi : Masayarakat yang kompleks ( manusia modern ) yang telah meningkat kecerdasan dan pengetahuan teknologinya telah menempatkan rasionalitas. Efektivitas dan efisiensi sebagai nilai moral yang tinggi. Manajemen yang baik merupakan suatu condition sine quanon bagi organisasi di dalam masyarakat modern. Faktor kompetensi menjadi keharusan adanya manajemen yang baik dalam kegiatan organisasi agar mampu bersaing dengan para pesaingnya. Fungsi Fungsi Manajemen : Fungsi manajemen bersifat universal, berlaku dimana mana baik di perusahaan swasta maupun koperasi. Pada umumnya fungsi fungsi manajemen meliputi : a. Planning (Perencanaan).

Perencanaan adalah menetapkan suatu cara untuk bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan. Dengan kata lain bahwa dalam perencanaan hendaknya orang harus berfikir dahulu tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana cara melakukannya serta tanggung jawab terhadap kegiatan tersebut. Oleh karena itu perencanaan sangat penting bagi organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.

b. Organizing (Pengorganisasian). Organisasi adalah sekelompok manusia yang bekerjasama, dimana kerjasama tersebut dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi atau gambaran skematis tentang hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

c. Actuating (Penggerakan untuk bekerja). Koperasi hakekatnya dibangun untuk memberdayakan masyarakat dari kesulitan, kekurangan, kelemahan dan kemiskinan. Misi ini sangat erat kaitannya dengan pola pengaturan kelembagaan dari masyarakat itu (komunitas anggota koperasi) sendiri membangun kesejahteraan secara bersama-sama (goal). Untuk mencapai tujuan koperasi tersebut maka koperasi harus menunjukkan jatidirinya yang mandiri.

d. Controlling (Pengawasan/Pengendalian). Pengawasan adalah merupakan tindakan atas proses kegiatan untuk mengetahui hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan, kemudian dilakukan perbaikan dan mencegah terulangnya kembali kesalahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai