Anda di halaman 1dari 26

JASA JASA PERBANKAN

Kiriman Uang (Transfer)


Transfer merupakan jasa pengiriman uang lewat bank baik dalam kota, luar kota
atau pun ke luar negeri. Sarana yang digunakan dalam jasa transfer ini
tergantung kemauan nasabah, dan hal tersebut akan mempengaruhi kecepatan
pengiriman dan besar kecilnya biaya pengiriman.
Kliring (Clearing)
Kriling merupakan jasa penyelesaian hutang piutang antar bank dengan cara
saling
menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring. Lembaga
ini dibentuk dan dikoordinir oleh Bank Indonesia setiap hari kerja, dan peserta
kliring merupakan bank yang sudah mendapat ijin dari BI.

Tujuan dilaksanakan kliring oleh Bank Indonesia antara lain :

Untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral


Agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilakukan dengan lebih
mudah, aman dan efisien
Salah satu pelayanan bank kepada nasabah
Warkat-warkat yang dapat dikliringkan atau diselesaikan di lembaga kliring
adalah warkat-warkat yang berasal dari dalam kota, seperti :
- cek
- bilyet giro
- wesel bank
- Surat bukti penerimaaan transfer
- Lalu lintas girat / nota kredit
Proses penyelesaian warkat-warkat kliring di lembaga kliring (dilihat dari sisi
bank)

Kliring Keluar, membawa warkat kliring ke lembaga kliring (Nota debet/kredit


keluar)
Kliring Masuk, menerima warkat kliring dari lembaga kliringa (Nota debet/kredit
masuk)
Pengembalian Kliring, pengembalian warkaat yang tidak memenurhi syarat yang
telah ditentukan.
Mekanisme Kliring
Tn. A bertansaksi dengan Tn B
Tn. A memberikan Cek pada Tn B
Tn. B sebagai nasabah Bank XYZ melakukan setoran kliring di Bank XYZ
Bank XYZ mengirimkan Warkat (Nota Debet ND Keluar) kepada Lembaga
Kliring
Lembaga Kliring akan meneruskan Warkat kepada Bank ABC (Nota Debet ND
Masuk)
Setelah proses pengecekan dan cek dinyatakan sah, maka di informasikan
kepada Lembaga kliring untuk mendebet rekening Bank ABC di BI dan di kredit
ke rekening Bank XYZ
Penyampaikan hasil kliring kepada Bank XYZ dan pihak Bank akan mengkridit
rekening Tn B.
Setelah proses kliring berjalan, pada sore hari masing-masing bank akan
membuat perhitungan kliring untuk mengetahui apakah bank tersebut menang
atau kalah kliring.
Bank yang menang kliring adalah bank yang jumlah warkat tagihan warkat
kliring
melebihi pembayaran warkat kliringnya.
Bank yang kalah kliring justru sebaiknya, dimana pembayaran warkat kliring
lebih besar dari warkat tagihan.
Inkaso (Collection)

Secara umum dapat dikatakan bahwa inkaso adalah proses kliring antar kota,
baik dalam negeri maupun luar negeri. Biasanya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan akan lebih lama.
Safe Deposit Box
Safe Deposit Box merupakan jasa bank yang diberikan kepada pada nasabah,
yaitu berupa kotak untuk menyimpan dokumen-dokumen atau benda benda
berharganya.
Bank Card
Bank card merupakan kartu plastik yang dikeluarkan bank dan diberikan kepada
nasabahnya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di berbagai
tempat.
Dalam system kerja bank card terlihaaat ada 3 pihak yang terlibat dalam
prosesnya, yaitu:

1. Bank sebagai penerbit dan pembayar


2. Pedagang / merchant, sebagai tempat belanja
3. Pemegang kartu / card holder, sebagai yang berhak melakukan transaksi.
Keleluasaan dan kebebasan dalam menggunakan sangat dibatasi pada jenis
kartu yang diterbitkan. Setiap jenis bank card memiliki keunggulan dan
kekurangan.
Charge card, suatu system dimana pemegang kartu harus melunasi semua
penagihan yang terjadi atas dirinya sekaligus pada sat jatuh tempo
Credit card, suatu system dimana pemegang kartu dapat melunasi penahian
yang terjadi atas dirinya secar angsuran pada saat jatuh tempo
Debet card, pembayaran atas penagihan nasbaah melalui pendebetan atas
rekening yang ada di bank dimana pada saat membuka kartu
Smart card, berfungsi sebagai rekening terpadu
Private label card, merupakan kartu yang diterbitkan oleh suatu badan usaha
(bukan bank) dan penggunaan kartu hanya sebatas pada perusahaan yang
mengeluarkan.

Bank Note
Bank note merupakan uang kartal asing yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh
bank di luar negeri. Jual beli bank note merupakan transaksi antara valuta yang
dapat diterima
pembayarannya dan dapat diperjualbelikan dan diperdagangkan kembali sesuai
dengan
nilai tukarnya
Pada transaksi jual beli bank akan mengelompokkan bank note lemah (ITL, FRF,
MYR) dan bank note kuat (USD, SGD, AUD, DEM, JPY). Dalam transaksinya bank
note, suatu bank akan menggunakan nilai kurs yang dikeluarkan oleh bank
Indonesia.
Beberapa istilah dalam transaksi bank note :
Dalam transaksi jual beli bank note ada dua macam kurs, yaitu
kurs beli (buying rate)
dan kurs jual (selling rate).
Kurs jual adalah saat bank menjual atau nasabah membeli
Kurs beli adalah saat bank membeli atau nasabah menjua
Traveller Cheque
Travellers cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan yang
biasanya digunakan oleh nasabah yang bepergian.
Cek Wisata ini biasanya diterbitkan dengan nominal tertentu
Keuntungan :
Memberikan kemudahan berbelanja
Mengurangi resiko kehilangan uang
Memberikan rasa percaya diri
Dapat dijadikan cederamata atau hadiah untuk relasi biasanya tidak ada biaya
apapun
Letter Of Credit (L/C)

L/C adalah jasa bank yang diberikan kepada masyarakat (nasabah) untuk
memperlancar arus barang dalam kegiatan ekspor-impor
LC merupakan suatu pernyataan dari bank atas permintaan nasabah (importir)
untuk menyediakan dan membayar sejumlah uang tertentu untuk kepentingan
pihak ketiga
(eksportir).
Bank Garansi
Guarantee (garansi) artinya jaminan Bank Garansi adalah jaminan bank dalam
penyelesaian suatu proyek jika pelaksana (kontraktor) ingkar/cedera janji.
Dengan adanya BG pemilik proyek mendapat kepastian bahwa proyek akan
berjalan sesuai dengan perjanjian.
Terjadi perundingan rencana kerja proyek
Kontraktor mengajukan Bank Garansi pada bank
Bank memberikan Sertifikat BG
Sertifikat diberikan pada pemilik proyek
Pemilik Proyek memberikan proyek pada kontraktor
Bila kontraktor cedera janji maka pemilik proyek dapat mencairkan sertifikat BG
pada bank
Bank penjamin akan membayar sertifikat BG pada pemilik proyek Bila pekerjaan
diselesaikan oleh kontraktor maka sertifikat BG harus dikembalikan
Menerima Setoran-Setoran
Jasa ini diutamakan untuk membantu nasabahnya dalam melakukan setoran
atau
pembayaran lewat bank. Setoran atau pembayaran yang biasa diterima bank
antar lain :
pembayaran listrik, telpon, pajak, uang kuliah, rekening air dan setoran ONH
Melakukan Pembayaran
Jasa ini termasuk jasa lain-lain yang juga disediakan oleh bank, diantaranya
pembayaran gaji, pensiun, bonus dan hadiah.

PROGRAM BANK
BANK BRI
Tabungan BRI
Fasilitas Tabungan BRI terdidi dari beberapa produk, antara lain:
Tabungan BritAma, produk tabungan ini didukung dengan fasilitas e-banking dan
sistem real time online. Dengan fasilitas tersebut, nasabah dapat melakukan
transaksi tanpa mengenal ruang dan waktu. Artinya dapat dilakukan dimanapun
dan kapanpun.
Simpedes, produk tabungan dengan mata uang rupiah. Pelayanan simpedes
dapat dilakukan di berbagai kantor BRI, baik Kantor Cabang Khusus BRI, Kanca
BRI, KCP BRI, BRI Unit, maupun Teras BRI. Jumlah setoran dan pengambilan juga
tidak dibatasi. Program ini tentu sangat membantu masyarakat pedesaan yang
memiliki keterbatasan dalam mengakses bank.

Simpedes TKI, produk ini diselenggarakan khusus untuk TKI yang bekerja di luar
negeri, sehingga TKI dapat melakukan transaksi keuangan dengan mudah,
termasuk untuk menampung dan menyalurkan gaji mereka.
Tabungan Haji, produk ini ditujukan bagi masyarakat yang ingin menunaikan
ibadah haji di tanah suci.
Tabungan BritAma Dollar, fasilitas produk ini hampir sama dengan Tabungan
BritAma, hanya saja mata uang yang digunakan adalah UD Dolla. Bank BRI
menyelenggarakan produk ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang
ingin menyimpan dananya dalam mata uang asing.
BritAma Bisnis, fasilitas produk ini sangat luas, dengan kemudahan dan
kecepatan dalam bertransaksi, termasuk dalam pencatatan atau pelaporannya,
sehingga sangat cocok digunakan untuk mendukung aktivitas bisnis nasabah.
BritAma Rencana, tabungan ini merupakan investasi dengan setoran tetap setiap
bulannya serta fasilitas asuransi jiwa bagi nasabah. Boleh dibilang tabungan ini
merupakan produk yang cocok untuk karyawan yang ingin menabung untuk hari
tuanya.
BritAma Valas, produk yang dikeluarkan oleh Bank BRI untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat yang akan menyimpan dananya dalam mata uang asing.
Tersedia lima jenis mata uang dengan nilai tukar kopetitif, yaitu USD, AUD, SGD,
CNY, dan EUR.
BritAma Junio, yaitu produk tabungan yang dikeluarkan oleh Bank BRI dengan
sasaran penabung anak-anak. Produk ini juga dilengkapi dengan fitur-fitur
menarik bagi anak-anak.
Tabunganku, yaitu produk tabungan perorangan dengan berbagai kemudahan
persyaratannya. Produk ini juga dikeluarkan oleh bank-bank lain di Indonesia
untuk menumbuhkan dan meningkatkan budaya menabung bagi masyarakat.
Deposito BRI
Terdiri dari tiga produk utama, yaitu Deposito Rupiah, Deposito Valas, dan
Deposito On Call (DOC) BRI. Bank BRI mengeluarkan produk DOC dengan fasilitas
invesment gain yang cukup tinggi.
Giro BRI

Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia) mengeluarkan produk giro dalam dua jenis,
yaitu GiroBRI Rupiah, produk ini ditujukan untuk transaksi dalam mata uang
rupiah dan GiroBRI Valas untuk mata uang asing.
Fasilitas Kredit/Pinjaman Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia)
Beberapa produk pinjaman di Bank BRI antara lain Pinjaman Mikro, Pinjaman
Ritel, Pinjaan Menengah, Kredit Program, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Pinjaman Mikro BRI
Produk Pinjaman Mikro yang dikeluarkan oleh Bank BRI adalah KUPEDES, yaitu
fasilitas kredit dengan bunga sangat ringan yang ditujukan untuk perorangan
dan dapat dilayani di BRI Unit maupun Teras BRI.
Pinjaman Ritel BRI
Kredit Agunan Kas, yaitu produk pinjaman dengan jaminan uang kas (fully cash
collateral).
Kredit Investasi, yaitu fasilitas kredit jangka menengah dan jangka panjang untuk
membiayai aktiva tetap perusahaan.
Kredit Modal Kerja, produk yang ditawarkan kepada pelaku usaha untuk
membiayai operasional perusahaan atau kegiatan usahanya.
KMK Ekspor, fasilitas kredit yang ditujukan kepada nasabah yang mealakukan
kegiatan usaha negosiasi wesel ekspor atau dikenal juga dengan istilah post
ekspor financing. Fasilitas kredit ini juga bertujuan membiayai pembelian barangbarang untuk diekspor atau dikenal juga dengan istilah pre-ekspor financing.
KMK Konstruksi, yaitu fasilitas kredit yang ditujukan untuk membiayai kegiatan
usaha jasa konstruksi.
KMK Konstruksi BO I, yaitu fasilitas kredit yang ditujukan untuk membiayai
kegiatan usaha jasa konstruksi yang pembiayaannya bersumber dari APBN.
Kredit BRIGuna, fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah yang memiliki
penghasilan tetap dalam bentuk gaji atau pensiunan.
Kredit Waralaba, yaitu fasilitas kredit untuk membiayai kegiatan usaha waralaba
yang diberikan dalam bentuk modal kerja maupun investasi.

Kredit SPBU, yaitu fasilitas kredit yang ditujukan untuk kegiatan usaha SPBU
Pertamina, baik dalam bentuk modal kerja maupun investasi.
Kredit Resi Gudang, yaitu salah satu produk kredit Bank BRI dengan jaminan Resi
Gudang.
Kredit Kepemilikan Gudang, yaitu fasilitas kredit investasi yang ditujukan untuk
pemilik bangunan gudang untuk mendukung kegiatan usahanya.
KMK Talangan SPBU, fasilitas kredit ini hampir sama dengan fasilitas Kredit SPBU
Kredit Batubara, fasilitas kredit yang ditujukan untuk membiayai kegiatan
penambangan batubara.
Kredit Waralaba Alfamart, fasilitas kredit yang ditujukan untuk membiayai
kegiatan usaha minimarket alfamart.
Kredit Pola Angsuran Tetap, yaitu fasilitas kredit modal kerja dan investasi
dengan pola angsuran tetap dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan.
Produk Pinjaman Menengah Bank BRI
Produk pinjaman ini berupa kredit Agribisnis, yaitu fasilitas kredit yang diberikan
untuk kegiatan pertanian dalam arti luas, baik untuk menunjang kegiatan onfarm maupun off-farm.
Kredit Program Bank BRI
Kredit Program Bank BRI terdiri dari tiga jenis, yaitu KPEN-RP atau Kredit
Pengembangan Energi Nabati & Revitalisasi Perkebunan; KKPE-Tebu atau Kredit
Ketahanan Pangan & Energi untuk tanaman tebu; dan KKPE untuk tanaman
pangan, hortikulturan, peternakan, perikanan, dan pengadaan alat dan mesin.

KUR BRI

KUR atau Kredit Usaha Rakyat yang dikeluarkan oleh Bank BRI yaitu KUR BRI dan
KUR TKI BRI.

PRODUK-PRODUK LAIN BANK BRI

Jasa Bank Garansi


Fasilitas ini merupakan bentuk jaminan yang diberikan oleh Bank BRI kepada
rekanan nasabah. Rekanan nasabah atau pihak ketiga akan mendapatkan
kepastian bahwa nasabah Bank BRI bersangkutan dapat memenuhi
kewajibannya kepada pihak ketiga. Dalam menerbitkan Bank Garansi, Bank BRI
tidak mengenakan biaya bunga.

Fasilitas Jasa Bank Garansi terdiri dari dua jenis, yaitu Bank Garansi Umum,
diberikan kepada nasabah sebagai jaminan bahwa nasabah bersangkutan dapat
memenuhi kewajibannya untuk melakukan pembayaran suatu produk, dan Bank
Garansi Konstruksi yang diberikan kepada kontraktor yang terkait dengan kredit
konstruksi.

Jasa Kliring Bank BRI


Fasilitas ini merupakan proses penyampaian surat berharga kepada Bank
Tertarik, hingga adanya pengesahan oleh Bank Tertarik melalui lembaga kliring,
yang dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Remittance Bank BRI


Fasilitas ini merupakan bentuk layanan kepada nasabah yang akan melakukan
pengiriman maupun penerimaan dalam bentuk valas, baik ditujukan kepada
bank di dalam negeri maupun bank luar negeri.

Jasa SKBDN BRI


Fasilitas ini merupakan bentuk jaminan pembayaran yang diajukan oleh pembeli
untuk menjamin pembayaran produk kepada pihak penjual.

Layanan Ekspor Bank BRI

Fasilitas ini merupakan bentuk pembiayaan ekspor berupa postshipment


financing. Layanan ini diberikan dalam bentuk Negosiasi wesel ekspor sight dan
Diskonto wesel ekspor berjangka.

Layanan Impor Bank BRI


Fasilitas ini merupakan bentuk pembiayaan impor, berupa penyediaan fasilitas
kredit impor. Produk layanan ini diberikan dalam bentuk Preshipment Import
Financing dalam rangka penyediaan Penangguhan Jaminan Impor dan
Postshipment Impor Financing dalam rangka penebusan dokumen impor.

BANK SYARIAH
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuanketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah
secara Islam.

Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan


transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan. Efisiensi mengacu
pada prinsip saling membantu secara sinergis untuk memperoleh keuntungan
sebesar mungkin.

Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan


persetujuan yang matang atas proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan
mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling
meningkatkan produktivitas.

Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda
dengan bank konvensional.

Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada kesepakatan antara bank
dengan nasabah penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka
waktunya, yang akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan
diterima penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah.

a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).

b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).

c) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).

d) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).

e) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh
pihak lain (ijarah wa iqtina).

Dalam rangka menjalankan kegiatannya, bank syariah harus berlandaskan pada


Alquran dan hadis. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya
dengan bunga tertentu. Bagi bank syariah, bunga bank adalah riba.

Dalam perkembangannya kehadiran bank syariah ternyata tidak hanya dilakukan


oleh masyarakat muslim, akan tetapi juga masyarakat nonmuslim. Saat ini bank
syariah sudah tersebar di berbagai negara-negara muslim dan nonmuslim, baik
di Benua Amerika, Australia, dan Eropa. Bahkan banyak perusahaan dunia yang
telah membuka cabang berdasarkan prinsip syariah. Contoh Bank Syariah di
Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri.
KEUNIKAN PERBANKAN SYARIAH

Fungsi dasar bank syariah secara umum sama dengan bank konvensional,
sehingga prinsip umum pengaturan dan pengawasan bank berlaku pula pada
bank syariah. Namun adanya sejumlah perbedaan cukup mendasar dalam
operasional bank syariah menuntut adanya perbedaan pengaturan dan
pengawasan bagi Bank syariah

Perbedaan mendasar tersebut terutama:

b. Perlunya jaminan pemenuhan ketaatan pada prinsip syariah dalam seluruh


aktivitas bank.

c. Perbedaan karakteristik operasional khususnya akibat dari pelarangan bunga


yang digantikan dengan skema PLS dengan instrumen nisbah bagi hasil.

Langkah penting untuk mengatasi masalah unik dari sistem bagi hasil misalnya :
moral hazard (tindakan yang dilakukan oleh penerima amanat yang
bertentangan dengan kesepakatan awal dalam menjalankan amanat yang
diterimanya), asymmetric information (ketidakseimbangan informasi antara
pemberi amanat dan yang diberi amanat, di mana pihak yang diberi amanat
memiliki informasi yang lebih banyak ketimbang pihak yang memberi amanat),
dll adalah dengan cara:

a. penerapan good governance (tata kelola yang baik)

b. ketentuan disclosure dan transparansi keuangan

c. pengembangan skema insentif yang optimal dll


Jenis Produk Bank Syariah

Jenis produk Bank Syariah akan tergantung pada fungsi pokok bank syariah.
Fungsi pokok bank syariah dalam kaitannya dengan kegiatan perekonomian
masyarakat terdiri dari:

1. Fungsi Pengumpulan Dana (Funding)

2. Fungsi Penyaluran Dana (Financing)

3. Pelayanan Jasa (Service)

Dalam bank syariah produk-produk penghimpunan dana dapat diterapkan


berdasarkan prinsip masing-masing, yaitu:

a. Wadiah yaitu akad titipan dimana barang yang dititipkan dapat diambil
sewaktu-waktu. Pihak yang menerima titipan dapat meminta jasa untuk
keamanan dan pemeliharaan.

b. Mudharabah yaitu akad usaha dimana salah satu pihak memberikan modal
(Sahibul Mal), sedangkan pihak lainnya memberikan keahlian (Mudharib) dengan
nisbah yang disepakati dan apabila terjadi kerugian , maka pemilik modal
menanggung kerugian tersebut.

Mudharabah dibagi menjadi 2 yaitu:

a) Mudharabah mutlaqah (investasinya tidak terikat).

b) Mudharabah muqayyadah: investasinya terikat (tertentu).

Selanjutnya di PSAK no 59 paragraf 8 dan 9 secara rinci dijelaskan pengertian


dari kedua jenis Mudharabah ini.

08 Mudharabah mutlaqah adalah mudharabah di mana pemilik dana


memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya

09 Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah di mana pemilik dana


memberikan batasan kepada pengelola dana mengenai tempat, cara, dan objek
investasi.

Contoh batasan tersebut, misalnya:

a) tidak mencampurkan dana pemilik dana dengan dana lainnya

b) tidak menginvestasikan dananya pada transaksi penjualan cicilan, tanpa


jaminan c) mengharuskan pengelola dana untuk melakukan investasi sendiri
tanpa melalui pihak ketiga

Jenis Produk Bank Syariah bila dilihat dari fungsi penghimpunan dana (funding)
terdiri dari:

1. Giro adalah

- simpanan yang dapat diambil sewaktu-waktu atau berdasarkan kesepakatan


dengan menggunakan cek atau kartu ATM sebagai media/alat penarikan.

- dapat dibuka oleh perorangan atau perusahaan.

- Cek dapat berbentuk tunai atau melalui rekening (account payable).

Sesuai dengan penjelasan tentang 2 akad diatas, maka giro menggunakan akad
Wadiah.

2. Simpanan/tabungan:

- simpanan yang dapat diambil berdasarkan kesepakatan dengan menggunakan


buku/kartu tabungan atau kartu ATM sebagai alat penarikan.

- Buku tabungan merupakan bukti pemilikan dari pemegang rekening.

- Terdapat aturan tentang setoran pertama dan saldo minimal.

Kedua jenis akad di atas dapat dipakai dalam simpanan. Jadi jenis simpanan
menurut akadnya dibagi menjadi:

- Simpanan Wadiah dan

- Simpanan Mudharabah

3. Deposito

- simpanan untuk jangka waktu tertentu yang dapat diambil setelah jangka
waktu tertentu.

- menggunakan bilyet sebagai tanda bukti simpanan.

- mendapatkan bagi hasil yang dibayarkan tiap akhir bulan.

Akad yang dapat dipakai dalam Deposito adalah Mudharabah.

Catatan:

*) Bila akad yang dipakai adalah Mudharabah muqayyadah, maka:

- nasabah meminta Bank untuk menyalurkan dananya kepada projek atau


nasabah tertentu.

- Atas tugas ini bank dapat memperoleh fee atau porsi keuntungan.

- Keuntungan yang diperoleh dari penyaluran dana ini dibagi antara nasabah
sebagai pemilik modal (Sahibul Mal) dan pelaksana projek sebagai mudharib
(orang yang memberikan keahlian)

- Pola seperti ini dalam dunia perbankan disebut chanelling bukan executing

Jenis Produk Bank Syariah bila dilihat dari fungsi penyaluran dana (financing)
dibagi menjadi 3 kategori besar:

1. Jual-beli

2. Bagi Hasil/Untung

3. Sewa

1. Jual-beli

Produk jual-beli dalam Bank Syariah dibagi menjadi 3, yaitu:

a. Murabahah

b. Salam dan salam parallel

c. Istishna dan istishna paralel

Penjelasan dari masing-masing produk disajikan berikut ini:

a. Murabahah

- adalah pembiayaan berdasarkan jual-beli dimana Bank bertindak selaku penjual


dan nasabah selaku pembeli

- Harga beli diketahui bersama dan tingkat keuntungan untuk Bank disepakati
dimuka

- Dalam fiqih klasik murabahah dilakukan secara tunai, dalam praktik perbankan
nasabah dapat membayar secara angsuran dan untuk antisipasi kemacetan,
Bank dapat meminta jaminan

- Dalam fiqih klasik, penjual membeli barang langsung dari penjual pertama.
Dalam perbankan syariah barang dapat dikirim langsung kepada nasabah atau
nasabah membeli sendiri selaku wakil Bank dalam membeli

- Bank dapat meminta uang muka dari nasabah untuk pembelian barang
tersebut secara murabahah

- Bila nasabah membayar tepat waktu atau melunasi sebelum jatuh tempo,
nasabah dapat meminta keringanan (diskon) bila Bank menyetujui b. Salam dan
salam paralel

- adalah pembiayaan berdasarkan jual-beli barang dengan cara pemesanan dan


pembayaran dilakukan dimuka dengan syaratsyarat tertentu

- dalam pembiayaan ini bank bertindak selaku pembeli sedangkan nasabah


bertindak selaku penjual. Uang pembelian diberikan dimuka kepada nasabah

- Karena barang akan dikirimkan kemudian, maka nasabah selaku penjual


berhutang kepada bank

- Biasanya diterapkan untuk pembiayaan produk pertanian atau produk-produk


yang terstandarisasi

- Bank hanya mendapat keuntungan apabila komoditi yang dikirim oleh nasabah
dijual dengan harga yang lebih tinggi

- Bank dapat menjual barang tersebut sebelum jatuh tempo kepada pihak lain
dengan cara yang sama (salam), tapi tidak boleh dikaitkan dengan salam yang
pertama. Bila hal ini yang terjadi maka salamnya adalah Salam paralel

- Apabila dijual kembali kepada nasabah dengan harga yang lebih tinggi
dikhawatirkan terkena riba

- Apabila nasabah gagal (wan prestasi, default) dalam menyerahkan barang yang
dipesan, maka kewajiban terhadap bank tidak berubah. Penyerahan barang
harus tetap dilakukan walaupun harus ditunda karena kegagalan

- Jika bank setuju, modal bank dikembalikan senilai ketika pertama kali diberikan

c. Istishna dan istishna parallel

- hampir sama dengan salam tetapi berbeda pada objek yang dibiayai dan cara
pembayarannya

- Pada Salam objek yang dibiayai sudah terstandarisasi, sedangkan pada istishna
objek yang dibiayai bersifat customized (harus dibuat terlebih dahulu)

- Pada Salam pembayaran oleh bank dibayar dimuka sekaligus, sedangkan pada
istishna pembayaran oleh bank dapat dicicil/bertahap 2. Bagi Hasil/Untung

Produk Bagi Hasil/Untung dalam Bank Syariah dibagi menjadi 3, yaitu:

a) Mudharabah

b) Musyarakah

c) Rahn

a) Mudharabah

- dalam pembiayaan Mudharabah , bank bertindak sebagai pemilik dana (sahibul


mal) dan nasabah sebagai pengelola usaha (mudharib)

- dalam fiqih klasik yang dibagikan adalah keuntungan (pendapatan dikurangi


biaya), tetapi dalam praktik yang dibagikan adalah Revenue karena sulit untuk
menemukan kesepakatan tentang biaya-biaya yang dikeluarkan nasabah

- Nisbah bagi hasil disepakati di muka termasuk bila terjadi kerugian

- dalam fiqih klasik, Mudharabah adalah akad yang modal dikembalikan ketika
usaha berakhir. Dalam sebagian praktik perbankan syariah, modal yang
digunakan nasabah dicicil untuk memudahkan pengembalian ketika Mudharabah
berakhir

- dalam fiqih klasik, ketika usaha menemui kegagalan semua aset yang tersisa
dijual dan dikembalikan kepada sahibul mal (Bank).

Dalam perbankan syariah nasabah selaku mudharib (pengelola usaha) masih


diberi kesempatan untuk melanjutkan/memperbaiki usaha dengan penambahan
modal dari bank b) Musyarakah

- dalam Musyarakah, bank dan nasabah bertindak selaku syarik (partner) yang
masing-masing memberikan dana untuk usaha

- pembagian keuntungan menurut kesepakatan dan apabila rugi dibagi menurut


porsi modal masing-masing (proporsional)

- selaku syarik, bank berhak ikut serta dalam manajemen sesuai kaidah
musyarakah c) Rahn (gadai)

- adalah penyerahan jaminan untuk mendapat pinjaman

- Rahn dalam syariah dapat berbentuk:

- Fiducia: penyerahan barang, tetapi hanya dokumen yang ditahan. Barangnya


masih dapat digunakan oleh pemilik

- Gadai : penyerahan barang secara fisik sehingga pemilik tidak dapat


menggunakan lagi.

3. Sewa (Ijarah)

- Bila pembiayaan berdasarkan akad Ijarah maka Bank berlaku sebagai pemberi
sewa (mujir) dan nasabah selaku penyewa (mustajir)

- Pada fiqih klasik, bank (pemberi sewa), bank harus memiliki barang sebelum
menyewakan kepada nasabah (penyewa)

- Pada umumnya Bank tidak memiliki barang, tetapi menyewa dari pihak lain,
kemudian menyewakan lagi kepada nasabah dengan nilai sewa yang lebih tinggi
selama tidak ada kaitan antara akad sewa pertama dengan sewa kedua

- Ijarah dalam bank syariah bisa disamakan dengan operating lease, bukan
financial lease atau capital lease (lihat bahasan sewa guna usaha/leasing). Jadi
bank bertanggung jawab atas pemeliharaan aset yang disewa

- Bila bank memiliki objek yang disewakan, maka bank dapat memberi Opsi bagi
nasabah untuk memiliki objek yang disewanya. Ijarah jenis ini dinamakan Ijarah
al Muntahiyyah Bittamlik atau Ijarah wal Iqtina. Ijarah al Muntahiyyah Bittamlik
memakai 2 akad yaitu akad sewa dan janji (opsi) kepemilikan. Kepemilikan bisa
dilakukan kalau masa sewa telah berakhir. Hal ini hampir sama dengan capital
lease.
Jasa Perbankan

adalah pelayanan Bank terhadap nasabah dengan tidak menggunakan modal


tunai. Atas jasa yang diberikan, bank akan menerima imbalan (fee).

Jenis Produk Bank bila dilihat dari fungsi pelayanan jasa (service) terdiri dari:

a. Transfer (pengiriman uang)

b. Inkaso (pencairan cek)

c. Valas (penukaran mata uang asing)

d. L/C (Lettter of Credit)

e. Letter of Guarantee dll

Bank syariah menggunakan akad dalam penetapan produknya.

Akad yang dipakai sebagai dasar dalam jasa perbankan syariah:

1. Wakalah (Perwakilan)

Produk yang memakai akad ini: Transfer, Inkaso, Debit Card, L/C

2. Kafalah (Penjaminan)

Produk yang memakai akad ini: Bank Guarantee, L/C, Charge Card

3. Hawalah (Pengalihan Piutang)

Produk yang memakai akad ini:Bill Discounting, Post Dated Check (cek mundur),
anjak piutang

4. Sarf (Pertukaran mata uang)

Produk yang memakai akad ini: Jual beli Valuta Asing

Dalam perbankan syariah, jasa perbankan menggunakan dana/fasilitas bank


sendiri, oleh karena itu pendapatan yang diperoleh dari penjualan jasa ini harus
disendirikan atau tidak ikut dibagikan kepada pemilik simpanan.

Untuk mempermudah transaksi antar Bank dan antara Bank dengan Bank
Indonesia seperti perbankan konvensional, , maka Bank syariah juga
menggunakan produk Interbank.

Jenis Produk Interbank

a. Sertifikat Mudharabah antar Bank adalah instrumen pasar uang antar bank
yang hanya dapat dijual satu kali kepada bank lain dengan bagi hasil sesuai
dengan kesepakatan

b. Sertifikat Wadiah Bank Indonesia adalah instrumen Bank Indonesia untuk


menyerap kelebihan likuiditas dalam perbankan

c. Fasilitas pembiayaan Jangka Pendek (FPJP) adalah fasilitas Bank Indonesia bagi
perbankan syariah untuk menutupi selisih posisi (mismatch)

LEMBAGA KEUNGAN BUKAN BANK

Pasar Modal merupakan tempat pertemuan antara para pencari dana (emiten)
dengan para investor. Di dalam pasar uang, yang diperdagangkan adalah saham
dan obligasi suatu perusahaan. Pasar modal juga biasanya disebut sebagai bursa
efek.
Pasar Uang atau Money Market adalah tempat memperoleh dana atau
investasi dana, sama seperti pasar modal. Namun, di pasar uang, jangka waktu
dari modal yang ditawarkan adalah jangka pendek.
Koperasi Simpan Pinjam merupakan badan usaha yang menyediakan layanan
penyimpanan uang dan peminjaman uang kepada para anggota yang
membutuhkan dengan angsuran dan bunga yang rendah.
Perusahaan Asuransi adalah badan usaha yang menyediakan jasa
pertanggungan di mana setiap nasabah wajib membayar premi dan
mendapatkan tanggungan kerugian dalam keadaan tertentu sesuai dengan
perjanjian antara perusahaan asuransi dengan nasabahnya.
Pegadaian merupakan perusahaan yang menyediakan layanan gadai di mana
pegadaian menyediakan pinjaman dengan jaminan barang berharga. Besar

kecilnya pinjaman tergantung dari nilai jaminan. Jika nilai jaminan besar, maka
pegadaian juga bisa memberikan pinjaman yang besar.
Perusahaan sewa guna yakni perusahaan yang membiayai pembelian barangbarang yang diinginkan nasabah, sebagai gantinya nasabah melunasi harga
barang beserta bunganya kepada perusahaan sewa guna.
Anjak Piutang yaitu perusahaan yang mengambil alih kredit perusahaan yang
bermasalah dengan cara mengalihkannya pada perusahaan yang sanggup
melunasinya.
Perusahaan Modal Ventura merupakan pembiayaan dari perusahaan yang
memiliki usaha yang resikonya tinggi. Perusahaan memberikan kredit tanpa
jaminan, namun mengharapkan keuntungan (profit) hasil usaha kelak.
Dana Pensiun adalah perusahaan pengeloaan dana pensiun nasabah.

Anda mungkin juga menyukai