EMA203M (C6)
Pendanaan dan Sumber-sumber Pendanaan Koperasi dan UMKM
Dosen Pengampu : Dr. I Gst. A. Kt. Gd. Suasana, S.E.,M.M.
TIM PENYUSUN:
KELOMPOK 5
1. Modal Sendiri
Yang dimaksud dengan modal sendiri dalam penjelasan pasal 1 ayat
(2) UU No. 25 Tahun 1992 adalah modal yang menanggung resiko
atau disebut modal ekuiti.
a) Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang diwajibkan kepada
anggota untuk diserahkan kepada koperasi pada waktu seseorang
masuk menjadi anggota koperasi tersebut dan besarnya sama
untuk semua anggota. Simpanan pokok ini tidak dapat diambil
kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
Simpanan pokok ini ikut menanggung kerugian.
b) Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah simpanan tertentu untuk diwajibkan
kepada anggota untuk membayarnya kepada koperasi pada
waktu- waktu tertentu, misalnya ditarik pada waktu penjualan
barang- barang atau ditarik pada waktu anggota menerima kredit
dan sebagainya.
c) Simpanan Sukarela
Simpanan sukarela ini diadakan oleh anggota atas dasar sukarela
atau berdasarkan perjanjian-perjanjian atau peraturan-peraturan
khusus. Simpanan sukarela tersebut bisa saja diadakan misalnya
dalam rangka Hari Raya/Lebaran atau bisa saja simpanan
tersebut disimpan untuk suatu jangka waktu tertentu, di mana
kepada pemiliknya dapat diberikan suatu imbalan jasa.
d) Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari
penyisihan sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk
modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila
diperlukan. Dana cadangan koperasi tidak boleh dibagikan
kepada anggota, meskipun terjadi pembubaran koperasi. Dana
ini, pada masa pembubaran oleh penyelesaian pembubaran
dipakai untuk menyelesaikan utang-utang koperasi, kerugian-
kerugian koperasi, biaya-biaya penyelesaian, dan sebagainya.
e) Hibah
Hibah adalah suatu pemberian hadiah dari seseorang semasa
hidupnya. Hibah ini dapat berbentuk wasiat, jika pemberian
tersebut diucapkan/ditulis oleh seseorang sebagai wasiat atau
pesan atau kehendak terakhir sebelum meninggal dunia dan baru
berlaku setelah ia meninggal dunia.Modal Koperasi yang
merupakan pemberian (hibah) ini adalah pemberian harta
kekayaan dari seseorang (baik sebagai anggota koperasi maupun
bukan anggota) yang berupa kebendaan, baik benda bergerak
atau benda tetap. Pemindahan hak milik harta kekayaan yang
berupa benda bergerak dari pemberian hibah dapat dilakukan
seketika, karena penyerahan hak milik atas harta benda bergerak
dilakukan langsung dari tangan ke tangan (hand to hand)
sedangkan penyerahan benda tetap dilakukan melalui penyerahan
yuridis, yaitu suatu penyerahan yang harus memenuhi syarat-
syarat hukum tertentu untuk sahnya suatu pemindahan hak milik
atas benda tetap.
2. Modal Pinjaman
Pengembangan kegiatan usahanya, koperasi dapat menggunakan
modal pinjaman dengan memperhatikan kelayakan dan
kelangsungan usahanya. Modal pinjaman dapat berasal dari:
a) Anggota
Pinjaman anggota yaitu suatu pinjaman yang diperoleh dari
anggota termasuk calon anggota yang memenuhi syarat. Koperasi
lain/atau anggotanya. Pinjaman dari koperasi lain dari/atau
anggotanya didasari dengan perjanjian kerja sama antar koperasi.
2. Modal Penyertaan
Koperasi dapat menerima modal penyertaan dari:
a) Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
b) Masyarakat berdasarkan perjanjian penempatan modal
penyertaan. Pemerintah dan/atau masyarakat wajib turut
menanggung resiko dan bertanggung jawab terhadap kerugian
usaha yang dibiayai dengan modal penyertaan sebatas nilai
modal penyertaan yang ditanamkan dalam koperasi. Pemerintah
dan/atau masyarakat berhak mendapat bagian keuntungan yang
diperoleh dari usaha yang dibiayai dengan modal enyertaan.
4. Kerja sama antar koperasi dan antara koperasi dengan usaha negara
dan usaha swasta sebagai mitra usaha dikembangkan secara lebih
nyata untuk mewujudkan kehidupan perekonomian berdasarkan
demokrasi ekonomi yang dijiwai semangat dan asas kekeluargaan,
kebersamaan, kemitraan usaha, dan kesetiakawanan.
b. Dukungan Pemerintah Terkait Dengan Pendanaan UMKM
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan sektor
yang penting dan besar kontribusinya dalam mewujudkan
sasaran-sasaran pembangunan ekonomi nasional, seperti
pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja, peningkatan devisa
negara, dan pembangunan ekonomi daerah. UKM diharapkan
mempunyai kemampuan untuk ikut memacu pertumbuhan
ekonomi nasional sehingga UKM membutuhkan pelindung
berupa kebijakan pemerintah seperti undang-undang
dan peraturan pemerintah. Adapun peran pemerintah terkait
pendanan UMKM, yaitu menciptakan regulasi atau kebijakan
yang baik berupa undang-undang dan peraturan pemerintah
yang berkaitan dengan UMKM dari sisi perbankan yang akan
memacu peranan UMKM dalam perekonomian yaitu UU No. 20
Tahun 2008 tentang UMKM. Adapun aspek pendanaan dalam
UU No. 20 Tahun 2008 pada pasal 8 ditujukan untuk: