Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM

“Pendanaan dan Sumber-Sumber Pendanaan Koperasi dan UMKM”

(Dosen Pengampu: Dr Tjokorda Gde Rasa Sukawati, S.E., M.M.)

OLEH KELOMPOK 6:

I Kadek Gunawan (1907521262)


I Wayan Gede Aditya Kusuma ( 1907521275)
I Made Agus Gita Wijaya Krisna ( 1907521282)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA
2020/2021
Definisi Pendanaan UMKM dan Koperasi

Berdasarkan peraturan dalam UMKM yang terkait dengan pendanaannya Menurut Pasal
1 butir 11 Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, menengah yang
dimaksud pembiayaan adalah penyediaan dana oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia
Usaha, dan masyarakat melalui bank, koperasi, dan lembaga keuangan bukan bank, untuk
mengembangkan dan memperkuat permodalan usaha mikro, kecil, dan menengah.

Namun untuk mendapatkan sumber-sumber pendanaan di atas banyak mengalami


kendala yang di hadapi oleh para pelaku UMKM kesulitan yang dihadapi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) antara lain adalah :

a) Kurang permodalan

b) Kesulitan dalam pemasaran

c) Persaingan usaha ketat

d) Kesulitan bahan baku

e) Kurang teknis produksi dan keahlian

f) Keterampilan manajerial kurang

g) Kurang pengetahuan manajemen keuangan

h) Iklim usaha yang kurang kondusif (perijinan, aturan/perundangan).

Permasalahan yang mendasar yang umumnya dihadapi oleh UMKM dalam mendapatkan
permodalan usaha adalah karena prosedur pengajuan yang sulit, tidak adanya agunan,
ketidaktahuan tentang prosedur dan suku bunga tinggi. Dari beberapa permasalahan yang
disebutkan di atas, yang menjadi masalah internal hanyalah faktor ketidaktahuan tentang
prosedur sedangkan faktor lainnya adalah faktor eksternal (sisi kreditor).

Jika dilihat dari sisi kreditor (pemodal atau lembaga pembiayaan), untuk melindungi resiko
kredit, menuntut adanya kegiatan bisnis yang dijalankan dengan prinsip-prinsip manajemen
modern, ijin usaha resmi serta adanya jaminan (collateral). Perbedaan persfektif antara
permasalahan yang dihadapi UMKM dengan ketentuan yang harus ditaati oleh lembaga penyalur
kredit inilah yang menjadi alasan mendasar mengapa para pelaku UMKM masih menemui
kesulitan dalam mendapatkan kredit modal usaha.
Definisi Pendanaan Koperasi

Pengertian modal koperasi adalah sejumlah dana yang akan digunakan untuk melakukan
kegiatan-kegiatan atau usaha-usaha dalam koperasi. Modal koperasi ini bisa berasal dari modal
sendiri maupun pinjaman anggota ataupun lembaga, maupun suratsurat hutang. Modal terdiri
dari 2 yaitu modal jangka panjang (Fasilitas Fisik) dan modal jangka pendek (Kegiatan
Operasional).

Jenis-jenis Koperasi

Jenis-Jenis Koperasi Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi


konsumen, koperasi produsen, dan koperasi kredit usaha (jasa keuangan). Koperasi dapat pula
dikelompokkan berdasarkan jenis usahanya, yaitu sebagai berikut:

a) Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang melayani kegiatan peminjaman dan
penyimpanan uang para anggotanya.
b) Koperasi konsumsi adalah koperasi yang usahanya memenuhi kebutuhan seharihari
anggota koperasi.
c) Koperasi produksi adalah koperasi yang anggotanya menghasilkan produk dan kemudian
dijual atau dipasarkan melalui koperasi.

Berdasarkan keanggotaanyan, koperasi dapat dibedakan menjadi berikut:

a) Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan dan
melayani kebutuhannya, terutama kebutuhan dibidang pertanian.
b) Koperasi Pasar adalah koperasi yang beranggotakan pedagang pasar.

c) Koperasi Sekolah adalah koperasi yang beranggotakan siswa-siswa sekolah, karyawan


sekolah dan guru.
d) Koperasi pegawai Negeri adalah koperasi yang beranggotakan pegawai negeri.

SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN UMKM


Membahas mengenai sumber pembiayaan dalam UMKM, Undang-Undang No. 20 Tahun 2008
pada Pasal 21 disebutkan bahwa:

a) Modal Usaha dari Pemerintah


Modal usaha dari pemerintah mungkin akan menjadi modal usaha yang membantu bisnis
Anda. Apalagi saat ini pemerintah lewat beberapa programnya sedang gencar untuk
meningkatkan jumlah UKM Indonesia. Melihat Indonesia sangat kekurangan wirausaha
yang jumlahnya belum mencapai 2 persen dari total penduduk Indonesia.

b) Modal Usaha dari Perbankan

Tak sedikit pebisnis yang ingin membuka bisnisnya dengan modal dari perbankan. Bahkan
sampai meminjam identitas orang lain agar cair dana pinjamannya. Modal dari perbankan
memang cukup besar untuk memulai suatu usaha. Namun tak sedikit orang yang usahanya
bangkrut karena harus membayar bunga bank. Jadi usaha yang dibangun belum balik
modal namun sudah harus membayar bunga ke bank. Sehingga terpaksa gulung tikar.
Sehingga mendapatkan modal usaha dari perbankan tidak disarankan. Namun ada juga
yang bank syariah yang menerapkan sistem pinjaman yang nol persen bebas bunga dan
riba. Perbankan juga menerapkan syarat-syarat tertentu kepada calon nasabah yang
mengajukan pinjaman. Jadi jika tak memenuhi syarat-syarat tertentu Anda tak bisa
mengajukan permohonan modal kepada perbankan.

c) Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank

Selain bank orang juga ketika ingin mendapatkan modal biasanya meminjam modal dari
lembaga keuangan non bank. Lembaga ini memang dibentuk oleh pemerintah dengan
tujuan agar pengembangan pasar uang dan pasar modal. Selain itu juga untuk membantu
para permodalan perusahaan terutama untuk para pengusaha yang masih membutuhkan
modal. Lembaga keuangan bukan bank ini beraneka macam seperti pegadaian, perusahaan
sewa gedung, koperasi simpan pinjam, asuransi, pas ar modal atau bursa efek dan lembaga
penyelenggara dana pensiun.Meski lembaga keuangan bukan bank bukan berarti
membebaskan Anda dari bunga. Lembaga ini juga menerapkan bunga yang cukup besar
sehingga Anda sebaiknya memikirkan ulang jika ingin meminjam dana kepada lembaga
keuangan non bank.

d) Modal dari Cadangan Laba


Dibalik sebuah usaha biasanya ada laba sehingga bisa Anda sisihkan laba Anda untuk
modal mengembangkan usaha. Anda bisa mengembangkan usaha dengan laba Anda
dengan membeli peralatan-peralatan yang membantu usaha Anda seperti mesin. Selain
mesin Anda juga bisa menambah jumlah karyawan Anda sehingga produktivitas pun
meningkat atau bisa juga meningkatkan gaji karyawan sehingga mereka semang bekerja.
Dengan modal usaha tersebut Anda juga bisa mempromosikan produk Anda sehingga lebih
banyak lagi yang mengenalnya. Namun mskipun laba Anda cukup banyak jangan
dikeluarkan semuanya untuk modal mengembangkan usaha Anda. Harus Anda sisihkan
juga untuk simpanan khawatir di perjalanan ada dana yang dibutuhkan. Misalnya
perusahaan Anda tiba-tiba merugi maka Anda masih memiliki dana yang lebih untuk
mengurangi kerugian di perusahaan Anda. Sehingga menghindari kebangkrutan.

SUMBER-SUMBER PENDANAAN KOPERASI (UU NO.25/1992)

Sumber modal koperasi dapat dibedakan menjadi :

a. Modal Sendiri Modal sendiri adalah modal yang menanggung risiko atau biasa disebut
modal ekuitas. Modal sendiri harus dibentuk oleh koperasi melalui anggota atau lewat hasil
usaha koperasi atau dari sumber lain. Rincian modal sendiri koperasi meliputi : Simpanan
Pokok/Iuran Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan dengan jumlah
yang sama banyaknya oleh anggota koperasi saat menjadi anggota. Simpanan pokok tidak
dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.Dengan
diubahnya simpanan pokok menjadi iuran dapat memposisikan simpanan bukan diartikan
sebagai modal namun sebagai kewajiban, sedangkan iuran lebih tepat diposisikan sebagai
modal.
b. Simpanan Wajib/Saham Anggota Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang
tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan
kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang
bersangkutan masih menjadi anggota. Dengan diubahnya simpanan wajib menjadi saham
anggota, maka akan membuat koperasi mempunyai modal tetap.
c. Simpanan Sukarela Simpanan sukarela adalah simpanan yang besarnya tidak di tentukan,
tetapi bergantung kepada kemampuan anggota.Simpanan sukarela dapat di setorkan dan
diambil setiap saat
d. Dana Cadangan Dana cadangan adalah adalah sejumlah uang yang diperoleh dari
penyisihan sisa hasil usaha. Dana cadangan diperoleh dan dikumpulkan dari penyisihan
sebagian sisa hasil usaha (SHU) setiap tahun, dengan maksud jika sewaktu-waktu
diperlukan untuk menutup kerugian dan keperluan memupuk modal. Posisi dana cadangan
dalam sisi pasiva menunjukkan bahwa jika terjadi kerugian dengan tersendirinya akan
terkompensasi dengan dana cadangan, dan apabila tidak mencukupi maka akan ditambah
dengan simpanan.Pemupukan dana koperasi dilakukan secara terus-menerus berdasarkan
presentase tertentu dari SHU sehingga bertambah setiap tahun tanpa batas. Jika koperasi
menerima fasilitas dari pemerintah maka ditentukan bahwa presentase penyisihan dana
cadangan harus semakin besar. Dana cadangan merupakan modal social, bukan milik
anggota dan tidak boleh dibagi ke anggota meskipun koperasi akan dibubarkan.
Sebenarnya tidak tepat ada larangan penggunaan dana cadangan termasuk untuk dibagikan
kepada para anggota selama tidak melanggar batas minimumnya.
e. Hibah Hibah adalah modal sendiri yang diperoleh koperasi baik berasal dari anggota
maupun bukan anggota, termasuk dari pemerintah. Hibah adalah pemberian yang diterima
koperasi dari pihak lain yang berupa uang atau barang. Maksud hibah dalam UU adalah
agar koperasi dapat memeliharanya dengan baik dan dicatat didalam pos neraca sebagai
modal sendiri. Hibah yang merupakan bagian dari kekayaan koperasi perlu diatur tersendiri
dalam pembubaran koperasi. Hibah yang diberikan kepada koperasi terutama dari
pemerintah yang bertujuan untuk memajukan koperasi, dapat dibenarkan bukan merupakan
hak anggota. Hibah tersebut sebaiknya diberikan kepada koperasi lain, apalagi hibah yang
berupa barang atau mesin untuk kepentingan pengembangan usaha koperasi.

Modal Pinjaman Modal pinjaman dapat dibentuk oleh koperasi melalui anggotanya atau diluar
anggotanya. Adapun secara rinci modal pinjaman koperasi bersumber dari :

a. Anggota Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan
simpanan sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar kecil dari nilai
yang disimpan tergantung dari kerelaan anggota. sebaliknya dalam pinjaman, koperasi
meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang berasal dari anggota.
b. Pinjaman dari Koperasi Lainnya Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang
dibuat oleh sesama badan usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang
kebutuhan
modal. Bentuk dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau
dalam lingkup yang sempit, tergantung dari kebutuhan modal yang diperlukan.
c. Bank atau Lembaga Keuangan Lainnya Pinjaman komersial dari lembaga keuangan
untuk badan usaha koperasi mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut
diberikan kepada koperasi sebetulnya merupakan komitmen pemerintah dari negara-
negara yang bersangkutan untuk mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya
usaha koperasi. Suatu koperasi bisa mendapat pinjaman modal dari lembaga keuangan
seperti bank dan lainnya dengan mengajukan persyaratan yang diantaranya adalah:

 Rencana penggunaan modal atau rencana usaha.

 Rencana pengembalian kredit

 Jaminan barang yang sesuai dengan jumlah besarnya pinjaman.

 Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya Sumber modal yang selanjutnya adalah

d. obligasi. Obligasi adalah surat berharga yang merupakan hutang jangka panjang yang
harus dilunasi beserta bunga tetap dan pada waktu yang telah ditentukan. Untuk
menertbitkan suatu obligasi, harus mendapatkan izin dari Badan Kordinasi Penanaman
Modal (BKPM) dan memenuhi persyaratan e. Sumber lain yang sah Semua lain yang sah
adalah pinjaman dari bukan anggota yang dilakukan tidak melalui secara umum f. Modal
Penyertaan Modal pernyataan berasal dari masyarakat dan atau pemerintah. Modal
penyertaan disebut juga sebagai modal pinjaman yang harus menanggung resiko yang
diperlukan.
 Modal penyertaan dari pemerintah Modal penyertaan dari pemerintah dalam hal
ini termasuk BUMN yang memberikan bantuan kepada Koperasi yang berpotensi.
Pemerintah bisa melibatkan wakilnya untuk mengelola unit usaha yang
bersangkutan. Setelah usaha Koperasi ini berjalan lancar maka modal penyertaan
bisa ditarik kembali.
 Modal Penyertaan bukan dari Pemerintah Modal yang bukan dari pemerintah bisa
berasal dari perorangan atau lembaga swasta. Modal penyertaan adalah suatu
usaha yang ditempuh Koperasi guna memperkuat modal yang ikut menanggung
resiko dalammengembangkan usaha. Penempatan modal diatur dengan perjanjian
antara Koperasi dengan penanam modal. Dilihat dari pihak penanam modal
pernyataan
dalam Koperasi adalah seuatu investasi untuk mendapatkan keuntungan. Pihak
penanam modal pun diberikan hak dan kewajiban:
 Hak atas jasa modal penyertaan dengan sistem bagi hasil atau bisa juga
dengan pembayaran bunga tetap.
 Memiliki kewenangan untuk ikut merencanakan pengelolaan

 pengawasan dengan menempatkan wakilnya pada usaha Koperasi.

LEMBAGA KEUANGAN NAN NON LEMBAGA KEUANGAN SEBAGAI SUMBER


DANA UMKM

Fungsi Lembaga Keuangan adalah sebagai perantara antara kelompok masyarakat yang
kelebihan dana dengan kelompok masyarakat yang mengalami kekurangan dana. Kelompok
masyarakat yang kelebihan dana adalah kelompok yang dengan berbagai alasan menyimpan
uangnya pada Bank atau Lembaga Keuangan lainnya dengan alasan safety, liquidity,
accessibility, convenience dan untuk mencapai target jumlah tertentu. Kelompok yang
mengalami kekurangan dana terbagi menjadi kelompok yang mengalami kekurangan modal
kerja, kelompok yang memerlukan dana untuk investasi dan kelompok yang memerlukan dana
konsumtif.

LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN

Bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk bentuk
lainnya dalam rangkameningkatkan taraf hidup rakyat banyak (menurut UU No. 10 tahun 1998).
Bank pada dasarnya adalah badan usaha yang melakukan usaha di bidang:

1. Jasa perantaraan di bidang keuangan dalam bentuk menghimpun dana dari masyarakat
untuk kemudian disalurkan Kembali kepada masyarakat,
2. Jasa dibidang lalu lintas pembayaran.

Selain Bank sebagai lembaga keuangan non perbankan adalah: Asuransi, Dana pensiun;
Perusahaan Reksa Dana dan Lembaga Pembiayaan lainnya

LEMBAGA KEUANGAN NON BANK


Lembaga Keuangan Non Perbankan adalah lembaga yang menyalurkan dana bagi
berbagai kegiatan usaha mikro dan kecil yang sumbernya berasal dari Pemerintah dan
Swasta/BUMN/BUMD dan Pegadaian. Saat ini banyak juga perusahaan-perusahaan terutama
perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang mempunyai program untuk membantu
pengusaha kecil, baik pusat maupun di daerah dengan memberikan bantuan kredit dana bergulir.
Contoh bentuk program kemitraan bina lingkungan (PKBL) seperti dilakukan oleh PT Pertamina
dengan membantu para kelompok tani andalan untuk mengikuti pelatihan, PT Telkom dalam
bentuk bantuan dana bagi usaha mikro dan BUMN lainnya dan Swasta Besar, misalnya Unilever.

Lembaga Keuangan non perbankan yang juga memberikan modal usaha dalam pinjaman
bergulir adalah pemerintah pusat dan daerah, BUMN/BUMD dan perusahaan swasta besar
sebagai pogram kemitraan bina lingkungan (PKBL) dalam bentuk pinjaman dana bergulir.
Bunga pinjaman bergulir biasanya sangat rendah kredit dan persyaratannya sangat lebih mudah
dan sering tanpa agunan, menjadi salah satu bentuk insentif bagi UMKM walaupun harus tetap
mengikuti prosedur dan persyaratan lainnya.

Modal Ventura Modal Ventura merupakan salah satu alternatif pendanaan bagi
pengusaha selain Bank seperti PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia yang didirikan Tahun
1973 oleh Departemen Keuangan dan Bank Indonesia yang berkedudukan di Jakarta. PT Bahana
Artha Ventura bersama sama BUMN/BUMD di masing-masing daerah dan Pengusaha Swasta
Nasional mendirikan perusahaan modal Ventura daerah di seluruh Provinsi. Misalnya PT Sarana
Sumut Ventura (SSUV) yang didirikan tgl23 September 1994. Seperti telah disebutkan UKM
menghadapi kendala modal dan pasar. Pembinaan selain masalah manajamen dan teknolgi. Oleh
karena itu salah satu tujuan PT Modal Ventura adalah membantu pemerintah dalam usahanya
meningkatkan pemerataan pendapatan dengan cara membantu UKM agar dapat maju dan
berkembang. Koperasi Simpan Pinjam Koperasi Simpan Pinjam (KSP) atau unit Usaha Simpan
Pinjam Koperasi (USP) juga sebagai alternatif lembaga keuangan non perbankan seperti KSP
Dalam koperasi serba usaha; seperti Kopkar PT Argo Panthes, Kopkar PT Teh Sostro, Koperasi
Keluarga Guru Jakarta, Koperasi Serba Usaha (KSU) Tunas Jaya, Jakarta dimana terdapat Unit
Usaha Simpan Pinjam.

Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-
KUMKM) Dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan dana bergulir, Kementerian Koperasi dan
UKM memiliki satuan kerja yang bernama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang bertugas melaksanakan pengelolaan dana
bergulir untuk pembiayaan KUMKM dan pengelolaan dana negara di bidang pengembangan
ekonomi lokal, tugas LPDBKUMKM adalah sebagai berikut :

1. Melakukan manajemen keuangan negara yang terkait dengan proyek di bidang KUMKM
(Pembangunan Pasar, Pemasaran, dan Pembiayaan Ekspor-Impor)
2. Melakukan standarisasi keuangan dan manajemen produk di kalangan KUMKM

3. Mendistribuskan dan mengelola dana APBN yang beredar di bank daerah, BPR, dan
Koperasi untuk memaksimalkan penggunaan anggaran agar tepat guna, dan tepat sasaran
4. Melakukan kerjasama dengan lembaga dalam dan luar negeri terkait sektor KUMKM,
terutama di bidang intergrasi standar dan pembiayaan
5. Melakukan kajian dan rekomendasi kebijakan terkait pelaksanaan teknis program dan
pendanaan KUMKM di lapangan

LPDB-KUMKM dibentuk dengan Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM
Republik Indonesia Nomor 19.4/Per/M.KUMKM/VIII/2006 tanggal 18 Agustus 2006
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik
Indonesia Nomor 11/Per/M.KUKM/VI/2008 tanggal 26 Juni 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menegah Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-292/MK.5/2006
Tanggal 28 Desember 2006 LPDB-KUMKM ditetapkan sebagai instasi pemerintah yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Independen dan Terpisah, sehingga LPDB-
KUMKM berhak melakukan kebijakan sesuai dengan kebutuhan. Dengan dibentuknya
LPDB-KUMKM diharapkan pengelolaan dana bergulir dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya untuk mencapai tujuan dan menghasilkan manfaat berkelanjutan atas dana negara
yang menyasar kalangan Koperasi dan UMKM.
DAFTAR PUSTAKA

https://rachmandanny.wordpress.com/2014/11/23/jenis-dan-sumber-dana-
koperasi/http://yohanafitriyani1208.blogspot.com/2017/01/sumber-modal-koperasi.html
https://ahmadsayutinurreza.wordpress.com/2013/11/19/sumber-modal-koperasi/
https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/11-sumber-modal-koperasi-uu-25-tahun-
1992/IKampung Bisnis.2017

Sumber Dana dan Pembiayaan Untuk Koperasi dan UMKM


http://kampungbisnis.net/sumber-dana-dan-pembiayaan-untuk-koperasi-dan-umkm.php .
Sumber Modal Usaha UKM Untuk Memulai atau Mengembangkan Usaha.
https://goukm.id/modal-usaha-ukm/
MAKALAH SUMBER PENDANAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH.

http://artikellepas18.blogspot.com/2017/02/makalah-sumberpendanaan-usaha-mikro.html.
Modal UMKM ~ Konsultan Sektor Riil & UMKM
https://sumbermodal.wordpress.com/2010/02/06/berbagai-sumber-modalumkm/ .

Anda mungkin juga menyukai