Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN PENDANAAN PADA KOPERASI DAN UKM

“MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI DAN UKM”

Disusun Oleh:

Khurin Ain Tanfaul Ummah 180413620503


Likfa’ul Hamdiyah 180413620621
Mila Amalia Rahmah 180413620664
Monica Aprillia 180413620707
Muhammad Iqbal Bayusenapati 170413618232

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

APRIL 2021
A. Pengertian Pendanaan dan Fungsi Manajemen Pendanaan
• Pengertian Pendanaan
Pendanaan adalah cara memperoleh dana yang diperlukan baik sebagai modal utama
maupun dana tambahan untuk pengerjaan proyek, program, atau portofolio yang dialokasikan
demi berjalannya sebuah perusahaan, organisasi, ataupun proyek. Perusahaan akan
mendapatkan modal dalam bentuk utang atau ekuitas. Jika melalui utang, berarti perusahaan
menjadi pihak peminjam dana. Sedangkan jika pendanaan berbentuk ekuitas, berarti
perusahaan menerima investasi dari para pemilik dengan menerbitkan saham atau menahan
saldo laba.
• Fungsi Manajemen Pendanaan
Penggunaan dana harus dilakukan secara efisien. Ini berarti bahwa setiap rupiah dana
yang tertanam dalam aktiva harus dapat digunakan seefisien mungkin untuk dapat
menghasilkan tingkat keuntungan investasi atau rentabilitasi yang maksimal. Fungsi
manajemen pendanaan meliputi perencanaan dan pengendalian penggunaan aktiva baik dalam
aktiva lancar maupun aktiva tetap. Agar dana yang tertanam dalam masing-masing unsur
akiva tersebut di satu pihak tidak terlalu kecil jumlahnya sehingga dapat mengganggu
likuiditas dan kontinyuitas usaha, dan di lain pihak tidak terlalu besar jumlahnya sehingga
dapat menimbulkan pengangguran dana, maka perlulah pengalokasian dana tersebut
didasarkan pada perencanaan yang tepat sehingga penggunaan dana dapat dilakukan secara
optimal. Efisiensi penggunaan dana secara langsung akan menentukan besar kecilnya tingkat
keuntungan yang dihasilkan dari investasi tersebut atau rentabilitas. Dengan demikian maka
manajer keuangan dalam menjalankan fungsi manajemen pendanaan harus selalu mencari
alternatif-alternatif investasi untuk kemudian dianalisa, dan dari hasil analisa itu harus diambil
keputusan alternatif investasi mana yang harus dipilih. Dengan kata lain manajer keuangan
harus mengambil keputusan investasi.
Selain itu pentingnya fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau fungsi pendanaan juga
harus dilakukan secara efisien. Manajer keuangan harus mengusahakan agar perusahaan dapat
memperoleh dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling
menguntungkan. Manajer keuangan harus mempertimbangkan dengan cermat sifat dan biaya
dari masing-masing sumber dana mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda.
B. Arti Penting Pendanaan bagi Koperasi
Sebagai suatu lembaga yang memegang teguh prinsip akuntabilitas dan kejujuran, Koperasi
yang bergerak dalam perguliran dana, yakni Koperasi Simpan Pinjam (KSP) serta Koperasi
Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) harus mempertanggungjawabkan
kinerjanya kepada anggota juga kepada pihak-pihak terkait dan berwenang.
Pertanggungjawaban tersebut diantaranya dengan membuat laporan keuangan dan diantaranya
dengan menyampaikannya secara rutin pada Rapat Anggota Tahunan (RAT). Laporan
keuangan yang dibuat adalah neraca, laba rugi dan laporan kualitas pembiayaan (Portfolio
quality).Langkah selanjutnya setelah laporan keuangan tersebut dibuat, adalah analisis lebih
lanjut untuk menilai parameter-parameter kunci KSP / KSPPS yang menunjukkan
kesinambungan pelayanan KSP / KSPPS kepada anggota .
Pada sebuah koperasi, kontribusi keuangan dari anggota sangat berpengaruh dalam
mengembangkan koperasi terutama digunakan untuk pembiayaan pertumbuhan dan
perkembangan koperasi (Annisa Aini dan Achma Hendra Setiawan, 2006). Kontribusi
keuangan anggota akan menjadi modal usaha bagi koperasi. Kewajiban membayar kontribusi
keuangan ditentukan dalam anggaran dasar, yang jumlah minimumnya sama bagi semua
anggota dan biasanya ditentukan sesuai dengan kondisi keuangan anggota yang terlemah dari
koperasi tersebut. Kontribusi keuangan yang wajib dibayar oleh anggota adalah Simpanan
Pokok dan Simpanan Wajib sebagai modal awal.
Modal merupakan unsur yang sangat penting bagi sebuah badan usaha, atau organisasi
dalam melekukan kegiatan untuk mencapai usahanya. Sebagai badan usaha, koperasi
sehingga mencapai tujuan usaha. Namun kekurangan modal merupakan kendala dan kesulitan
yang sering dihadapi oleh koperasi di Indonesia. Maka itu perlu dilakukan peningkatan
permodal di dala 4 di dalam koperasi, agar kegiatan usaha di dalam koperasi dapat berjalan
dengan lancar, selain itu tujuan bersama dari para anggota koperasi untuk meningkatkan
kemampuannya dari segi ekonomi dapat tercapai
Sedikitnya ada tiga alasan koperasi membutuhkan modal, yaitu :
1. Untuk membiayai proses pendirian sebuah koperasi atau disebut biaya pra-organisasi untuk
keperluan: pembuatan akta pendirian atau anggaran dasar, membayar biaya administrasi
pengurusan izin yang diperlukan, sewa tempat bekerja, ongkos transportasi, dan lain-lain.
2. Untuk membeli barang-barang modal. Barang-barang modal ini dalam perhitungan
perusahaan digolongkan menjadi harta tetap atau barang modal jangka panjang. Selain itu
ada peralatan (barang modal yang jangka waktu pemakaiannya lebih dari satu tahun), dan
perlengkapan (barang modal yang jangka waktu pemakaiannya kurang dari satu tahun).
3. Untuk modal kerja. Modal kerja biasanya digunakan untuk membiayai operasional koperasi
dalam menjalankan usahanya.

C. Arti Penting Pendanaan bagi UKM

Saat ini, beragam jenis UKM telah dikelola oleh kelompok maupun perorangan dengan
sumber pendanaan berasal dari modal pribadi. Oleh karena sifatnya yang mandiri, UKM
memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia, seperti mendukung penciptaan
lapangan pekerjaan baru sehingga membantu pemerintah menekan angka pengangguran di
Indonesia. Namun, perlu diketahui bahwa pendanaan seringkali menjadi kendala tersendiri
bagi sebagian pelaku usaha yang tidak memiliki permodalan untuk menopang usahanya dalam
jangka panjang.

Bagi UKM, pendanaan ibarat bahan bakar dimana tanpa adanya pendanaan maka usaha
tidak akan berjalan atau bertahan. Sebagai usaha ekonomi produktif yang independen, UKM
membutuhkan dana untuk berbagai tujuan, antara lain:

a) memulai usaha baru, seperti: menyewa tempat usaha


b) menjalankan usaha, seperti: memenuhi kewajiban jangka pendek
c) memperluas usaha, seperti: membuka cabang baru

Selain itu, dukungan pendanaan yang mumpuni dapat membantu memaksimalkan potensi
kelebihan yang dimiliki UKM, yaitu cepat berinovasi dan dapat fokus pada satu bidang usaha
serta bisa dimulai kapan saja dengan menggunakan biaya operasional rendah. Adapun
alternatif pendanaan UKM yang pertama adalah pihak perbankan. Namun, dengan adanya
syarat dan ketentuan yang cukup ketat, maka tidak semua pelaku UKM berhasil mendapatkan
pendanaan tersebut. Hal ini tentu berimbas pada jalannya usaha, bahkan UKM dapat terancam
tidak dapat beroperasional apabila tidak ada pihak yang berpartisipasidalam hal pendanaan.
Padahal, apabila di cermati, UKM memiliki nilai potensial dalam pengembalian pinjaman
karena sangat menjanjikan dalam perolehan omset yang cukup besar.

Dengan demikian, UKM perlu mencari alternatif pendanaan lain mengingat di era digital
banyak pilihan sumber pendanaan, seperti: crowdfunding dan peer to peer lending. Namun,
tetap saja, perlu dilakukan perencanaan hingga pengawasan yang tepat sehingga UKM
mampu menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.

D. Strategi Pendanaan Koperasi

1. Sumber-Sumber Pendanaan Koperasi

Koperasi memiliki dua sumber utama dalam hal pendanaan, yaitu dari modal sendiri dan dari
Utang. Modal sendiri koperasi berasal dari beberapa sumber, diantaranya:

(1) Kontribusi anggota

Kontribusi anggota dalam koperasi dapat berupa simpanan pokok, simpanan wajib, dan
simpanan khusus atau simpanan sukarela.

a. Simpanan pokok

Simpanan pokok merupakan jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh
anggota oleh anggota kepada koperasi pada saat menjadi anggota. Simpanan pokok
dibayarkan pada saat awal bergabung atau masuk menjadi anggota koperasi.

b. Simpanan wajib

Simpanan wajib merupakan jumlah simpanan yang harus dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi dalam waktu tertentu. Simpanan wajib dibayarkan secara berkala.
Sebagai contoh setiap awal bulan, anggota menyetorkan uang sebanyak Rp5.000.

c. Simpanan khusus atau simpanan sukarela

Simpanan sukarela dapat dikatakan sebagai tabungan anggota koperasi yang besarnya
tergantung kemempuan anggota sesuai dengan kesepkatan anggota yang dirumuskan
dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT tahun tersebut).

(2) Cadangan
Dana cadangan dalam koperasi berasal dari bagian SHU koperasi yang disishkan setiap
tahunnya sebagai cadangan atau sebagai modal organik koperasi

(3) Hibah

Modal koperasi bisa didapat dari dana hibah atau pemberian dari pihak ketiga. Sebagai
contoh dana yang diberikan oleh pemerintah.

(4) Modal penyetaraan

Modal penyetaraan merupakan selisih yang didapat dari setoran simpanan pokok dan
simpanan wajib anggota baru atas simpanan pokok dan simpanan wajib anggota lama.

(5) Modal tambahan

Modal tambahan dapat berupa modal pengembangan yang dihimpun dari Kerjasama mitra
strategi yang ditanamkan atau diinvestasikan secara permanen dalam usaha prospektif yang
ditawarkan koperasi.

Utang sebagai sumber pendanaan, dikelola dengan prinsip-prinsip utang, diantaranya yaitu:

1. Dapat ditarik atas dasar kebutuhan

2. Ada perencanaan kelayakan ekonominya

3. Kesanggupan membayar Kembali utang

4. Tenggat waktu pengembalian yang cukup

5. Tingkat bunga yang wajar

Sumber utang koperasi dapat berasal dari Lembaga keuangan dalam hal ini pihak Bank
maupun Lembaga keuangan bukan Bank. Selain itu utang juga dapat bersumber dari
anggota, baik dari individu non anggota mapun dari anggota koperasi sendiri. Untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai aliran dana dari koparasi, dapat dilihat dalam gambar
tabel berikut.
Model Pendanaan dan Dampak Koperasi

Pada table tersebut, dapat dilihat bahwa dana yang terkumpul dari modal dan utang akan
dialokasikan ke aktiva lancer dan aktiva tetap serta investasi lainnya. Hal ini akan
berdampak juga kepada usaha yang didirikan oleh koperasi. Dari usaha tersebut, maka akan
terbentuk Sisa Hasil Usaha (SHU) yang nantinya akan dibagikan kepada anggota koperasi.
Pembagian SHU ini dibagi berdasarkan besarnya transaksi yang dilakukan oelh anggota
koperasi dan juga kontribusi terhadap modal anggota. Dampak dan manfaat dari adanya
koperasi salah satunya adalah meningkatkan pendapatan dan daya beli anggota serta
lingkungan.

E. Strategi Pendanaan bagi UKM

Sumber dana UMKM dibagi menjadi 2, yaitu sumber dana Internal dan Eksternal, kedua hal ini
akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Sumber dana Internal


Adapun yang dimaksud dengan dana internal disini adalah dana yang berasal dari internal
perusahaan atau UMKM sendiri,yang termasuk dana internal meliputi:

a. Personal Invesment

Pendanaan ini bersumber dari dana Pribadi, pendanaan bisa dari tabungan pribadi
atau penjualan asset pribadi atau penjualan asset tidur yang diaktifkan. Besaran
pendanaan tergantung pada ketersediaan dana pribadi

b. Bantuan dari Pemerintah

Bantuan dari Pemerintah bisa berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun Bantuan
Langsung Tunai (BLT), atau juga dengan Bantuan Pemerintah Wirausaha Pemula
yang dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM).
Bantuan ini diberikan oleh Kemenkop sebagai bentuk dukungan kepada para pelaku
UKM dalam meningkatkan permodalannya. Hibah ini sesuai untuk pelaku UKM
yang baru memulai bisnis dikarenakan nilai hibah yang tidak terlalu besar, yaitu Rp
13 juta.

c. Modal Usaha dari Perbankan

Modal usaha Modal usaha dari bank bisa didpatkan dengan Kredit usaha, Biasanya
kredit ini diberikan sesuai dengan jenis usaha masing-masing. Kredit ini dibagi
menjadi dua jenis yaitu kredit investasi dan kredit modal kerja dan mungkin juga bisa
digabungkan keduanya dan ada juga kredit tanpa agunan.

d. Modal usaha dari lembaga bukan bank

Selain bank orang juga ketika ingin mendapatkan modal biasanya meminjam modal
dari lembaga keuangan non bank. Lembaga ini memang dibentuk oleh pemerintah
dengan tujuan agar pengembangan pasar uang dan pasar modal. Selain itu juga untuk
membantu para permodalan perusahaan terutama untuk para pengusaha yang masih
membutuhkan modal. Lembaga keuangan bukan bank ini beraneka macam seperti
pegadaian, koperasi simpan pinjam, asuransi, pasar modal atau bursa efek dan
lembaga penyelenggara dana pensiun.
e. Mendapat modal dengan bermitra usaha dengan UMKM lain

Misalkan UMKM A berjualan keripik pisang, lalu ada UMKM lain yang berjualan
pisang keju, lalu mereka bermitra membuat tempat usaha baru dengan bahan dasar
pisang

f. Peer to peer (P2P) Lending

Peer to Peer Lending adalah metode memberikan pinjaman uang kepada


individu/bisnis, sebaliknya; mengajukan pinjaman untuk keperluan individu/bisnis.
Intinya, P2P Lending akan menghubungkan pemberi pinjaman (Pendana) dengan
peminjam secara online. Dengan P2P Lending setiap orang bisa memberi/mengajukan
pinjaman untuk berbagai tujuan, tanpa menggunakan jasa dari lembaga perbankan.
Pada dasarnya, sistem P2P Lending ini sangat mirip dengan konsep marketplace
online, yang menyediakan wadah sebagai tempat pertemuan antara pembeli dengan
penjual.namun, dalam P2P Lending, sistem yang ada akan mempertemukan pihak
peminjam dengan pihak yang memberikan pinjaman.

2. Sumber dana Eksternal

Sumber dana eksternal adalah dana yang berasal dari investor yang ingin menanamkan dananya,
meluputi :

a. Modal Ventura

Modal Ventura adalah perusahaan investasi yang menyediakan modal bagi


usaha-usaha yang berpotensi untuk ditukar dengan sejumlah persentase Ekuitas
(Equity). Sumber permodalan ini bisa digunakan oleh usaha-usaha yang memiliki
target untuk berkembang namun belum memiliki akses untuk pasar Ekuitas. Untuk
itu, perusahaan Modal Ventura bersedia mengambil risiko dengan menginvestasikan
modal pada usaha tersebut.

b. Angel Investor

Angel Investor merupakan individu dengan kekayaan bersih yang tinggi memberikan
dukungan berupa keuangan untuk perusahaan rintisan atau startup kecil atau seorang
pengusaha. Seringkali, angel investor ditemukan di antara keluarga dan teman
pengusaha.

Strategi Pengembangan Pembiayaan dan Pemberdayaan UMKM dengan cara :

a. Penguatan iklim usaha dan iklim investasi yang kondusif

Penguatan iklim usaha dan investasi yang kondusif dapat dilakukan melalui perbaikan
tata kelembagaan UMKM dan perumusan kebijakan UMKM dan implementasinya,
diupayakan adanya kejelasan akses dan keterbukaan antara UMKM dan ke pemberi
dana terkait akses informasi, dan juga program pengembangan UMKM diarahkan
pada pengembangan yang berorientasi target pasar

b. Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan dan kegiatan usaha

Peningkatan kemampuan kewirausahaan, organisasi, manajemen, ketrampilan teknis


usaha yang digeluti, kemampuan inovasi, manajemen keuangan seperti perencanaan
keuangan, maupun kemampuan menyusun proposal kelayakan usaha sangat
dibutuhkan guna menjadikan UMKM ataupun wirausaha dengan produktivitas dan
daya saing tinggi

c. Penguatan sektor keuangan khususnya perbankan dalam masalah pembiayaan

Beberapa masalah dalam perkreditan perbankan yang selama ini harus dihadapi
UMKM yaitu: 1) Prosedur dan persyaratan perbankan yang terlalu rumit sehingga
pinjaman yang diperoleh tidak sesuai kebutuhan baik dalam hal jumlah maupun
waktu; 2) Kebanyakan perbankan masih menempatkan agunan material sebagai salah
satu persyaratan dan cenderung mengesampingkan kelayakan usaha; 3) Tingkat
bunga yang dibebankan dirasakan masih tinggi; 4) Kurangnya pembinaan, khususnya
dalam manajemen keuangan, seperti perencanaan keuangan, penyusunan proposal
dan lain sebagainya

d. Pengembangan perangkat penunjang bagi peningkatan pembiayaan (penjamin


kredit)

UMKM masih perlu dukungan penjaminan kredit, agar kemudahan kredit tersebut
dapat optimal bisa dimanfaatkan. Penjaminan keuangan adalah suatu perjanjian pihak
ketiga untuk menutup sebagian dari potensi kerugian kepada pihak yang
meminjamkan atas suatu pinjaman bila pinjaman tersebut tidak bisa dibayar penuh
oleh peminjam.

e. Peningkatan peran lembaga keuangan mikro dan layanan KSP/USP

Lembaga Keuangan Mikro keberadaannya sangat dibutuhkan bagi masyarakat


sekitarnya untuk keperluan konsumtif maupun UMKM untuk usaha produktif yang
relatif tidak bisa menjangkau lembaga keuangan formal.

Anda mungkin juga menyukai