Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KOMUNIKASI DALAM ERA TEKNOLOGI


KOMUNIKASI INFORMASI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah : Informatika
Dosen Pengampu: Pak Supriyadi

Disusun Oleh :

Ariq Farras Raihan (2892170020)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PANCA SAKTI BEKASI
2022 M/1443 H
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi sangatlah penting bagi suatu kumpulan atau organisasi. Karena dengan
adanya komunikasi informasi yang akan kita sampaikan pada seseorang itu tak sia-sia atau
dalam artian lain informasi itu sampai pada sesuatu yang dikehendaki. Hal ini penting untuk
diperhatikan, karena akan berpengaruh pada tercapai tidaknya tujuan suatu organisasi.
Munculnya teknologi internet yang memungkinkan manusia untuk terhubung secara
virtual telah melahirkan komunitas-komunitas virtual. Identitas manusia pun muncul dalam
berbagai macam identitas virtual yang dianggap lebih dapat mengekspresikan dirinya dalam
berkomunikasi dengan rekan virtual lainnya. Mereka yang terlibat dalam komunikasi yang
diperantarai oleh medium internet ini tidak hanya didominasi oleh kaum muda, tetapi orang
orang yang dahulunya tidak mengenal teknologi informasi maka seringkali mereka dituntut
untuk merubah diri untuk menyesuaikan dengan semakin menyebar dan meluasnya teknologi
ini.

Perkembangan teknologi digital didukung oleh kekuatan Internet telah membawa


banyak sekali per-ubahan yang luar biasa, termasuk bidang komunikasi. Perkembangan di
bidang komunikasi berteknologi digital telah melahirkan berbagai jenis media komunikasi,
mulai dari komunikasi luar angkasa dan kemiliteran yang sangat rumit, sampai pada telepon
genggam yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk berbisnis atau sekedar
menanyakan kabar pada seorang teman dalam kehidupan sosial. Bagaimana peran teknologi
komunikasi digital berupa kelahiran telepon pintar dalam kehidupan manusia inilah yang
akan dibahas dalam tulisan ini.

Ketika telepon pintar bekerja sendiri-sendiri, tidak ada dampak yang besar dalam
kehidupan sosial kecuali orang dapat berhubungan dengan orang lain dengan cepat, tetapi
perangkat itu sendiri sangat mahal sehingga hanya sedikit orang yang memilikinya.
Sementara sistem jaringan Internet hanya dapat dilakukan melalui perangkat komputer (PC)
dan laptop seperti e-mail, Yahoo Messenger, Facebook, dan sejenisnya. Sejalan dengan itu
teknologi digital telah memampukan telepon pintar ini untuk bertukar apapun mulai dari
sekumpulan huruf membentuk kata sampai serangkaian gambar bergerak.
Pertukaran ini sangat banyak terjadi dalam kehidupan sosial, sehingga muncul istilah
‘media sosial’, sebuah perangkat baru dalam menghubungkan manusia dalam era digital.
Dalam era digital ini juga terdapat bentuk komunikasi baru. Jika sebelumnya satu-satunya
perangkat berbicara adalah mulut dan perangkat mendengar adalah telinga, dengan adanya
telepon pintar, orang ‘berbicara’ mengungkap kata melalui jempol menekan huruf dan
‘mendengar; pesan berupa kata tertulis pada layar melalui mata dan kemudian semua
berubah.

Penggunaan media sosial yang sangat luas dalam di hampir semua segi kehidupan
manusia memiliki dampak yang besar, baik dampak yang baik dan men-dukung kehidupan,
maupun dampak buruk, yang walau-pun tidak merusak, tetapi cukup mengganggu atau
menghambat kehidupan individu maupun kelompok. Media sosial tercatat mampu membuat
anak dan remaja mendapatkan kemudahan ketika harus menyelesaikan tugas sekolah, namun
di sisi lain, media sosial juga terbukti memberikan dampak buruk kepada mereka dengan
tersedianya informasi yang seharusnya belum boleh mereka peroleh, dan terhubungkannya
anak-anak dan remaja tersebut dengan individu atau kelompok yang dapat membahayakan
kehidupan mereka.

Media sosial telah memungkinkan lahirnya bentuk baru dari organisasi sosial dan
interaksi sosial berbasis jaringan informasi elektronik. Walaupun teknologi informasi tidak
secara langsung menyebabkan perubahan sosial, namun teknologi ini merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari banyaknya pergerakan dalam perubahan sosial seperti bentuk baru
produksi dan manajemen, adanya media komunikasi baru atau populer disebut sebagai
globalisasi ekonomi dan budaya.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah di antaranya sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?


2. Apa tujuan dan manfaat komunikasi ?
3. Peran komunikasi
4. Bagaiman proses komunikasi terjadi ?
5. Apa saja media komunikasi itu ?
6. Apa Saja yang termasuk dalam Jenis-jenis komunikasi ?
7. Revolusi Komunikasi dalam Era Globalisasi?
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti
'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to
common). Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara
penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Soedjono soekanto, (kamus sosiologi) :
communication adalah proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain, sehingga
terjadi pengertian bersama. Jika tidak terjadi kesamaan antara kedua aktor komunikasi
“communication actors” yaitu komunikator dan komunikan itu, dengan lain perkataan
komunikan tidak mengerti pesan yang diterimanya, maka komunikasi tidak terjadi. Dalam
rumusan lain situasi tidak komunikatif.1
Dani Vardiansyah (2004) tentang catatan akhir, bagi sebuah awal, dalam bukunya
Pengantar Ilmu Komunikasi: Pendekatan Taksonomi Konseptual, “Komunikasi merupakan
sebuah proses interaksi pertukaran lambang. Lambang juga disebut tanda, kode atau symbol.
Manusia berbeda dengan makhluk lainnya, selalu mrnggunakan symbol serta memaknai
symbol-simbol yang digunakannya, membuat manusia disebut animal symbolicum”2.
Hakikat komunikasi adalah suatu proses pernyataan antar manusia, yang dikatakan itu
adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan Bahasa
sebagai alat penyalurnya. Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan disebut “message”. Orang
yang menyampaikan pesan “communicator”, sedangkan orang yang menerima pesan disebut
“communicate”. Untuk tegasnya komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan. Jika dianalisis pesan komunikasi terdiri dari 2 aspek3 :
 Isi pesan “the content of the message”
 Lambang “symbol”
Konkertnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah Bahasa.

1
Effendi, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,
hal.30
2
Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung: Widya Padjadjaran,
hal.7
3
Ibid., hal.28
2. Tujuan dan Manfaat Komunikasi
 Tujuan Komunikasi
 Mengubah sikap “to change the attitude”
 Mengubah opini/pendapat/pandangan “to change the opinion”
 Mengubah perilaku “to change the behavior”
 Mengubah masyarakat “to change the society”
 Fungsi Komunikasi
 Menginformasikan “to inform”
 Mendidik “to educate”
 Menghibur “to entertain”
 Mempengaruhi “to influence”4
Gordon I. Zimmerman mengkategorikan tujuan manusia berkomunikasi ada 2 hal :
a. Berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas penting bagi kebutuhan
b. Berkomunikasi untuk menciptakan dan memupuk hubungan kita dengan orang lain
Jadi komunikasi punya fungsi isi, yang melibatkan pertukaran informasi yang kita perlukan
untuk menyelesaikan tugas dan fungsi hubungan, yang melibatkan pertukaran informasi
mengenai bagaimana hubungan kita dengan orang lain.
 Manfaat Komunikasi :
1. Menyelesaikan masalah lebih cepat
Ketika didapati sebuah masalah maka biasanya selalu ada diskusi untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Apabila orang-orang yang terlibat tidak dapat saling berkomunikasi secara
efektif, maka akan lebih susah untuk mengerti maksud dari pembicaraan. Dampaknya adalah
lebih sulit untuk mencari akar permasalahan yang akhirnya membutuhkan waktu lebih lama
untuk menemukan solusinya.
2. Meningkatkan produktivitas
Semakin besar perusahaan maka semakin kompleks pula struktur organisasinya dan cara
komunikasi antar karyawan. Contoh dalam perusahaan teknologi apabila komunikasi antara
project manager dengan anggota tim teknis yang lain tidak efektif, bayangkan saja berapa
lama waktu tidak produktif yang harus dihabiskan hanya untuk membuat para teknisi

4
Effendi, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, hal.55
mengerti apa yang dimaksud oleh project manager. Jadi semakin efektif komunikasinya maka
semakin cepat orang lain mengerti apa yang dibicarakan sehingga eksekusi pun lebih cepat.
3. Hubungan kerjasama yang lebih baik
Suatu bisnis akan berkembang lebih cepat apabila terjalin kerjasama dengan pihak lain.
Contoh katakanlah ada usaha toko roti yang ingin meningkatkan jumlah produksi per harinya.
Pastinya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku roti tersebut apabila hanya membeli eceran
seperti biasa pasti biaya yang dikeluarkan akan semakin mahal. Berbeda halnya apabila
melakukan kerjasama dengan pemasok yang akhirnya mendapatkan harga spesial yang
pastinya akan lebih menghemat pengeluaran.5

3. Peran Komunikasi
Komunikasi dalam lingkungan pendidikan Disebut juga dengan informasi kependidikan
dan komunikasi pendidikan, sebab terjadinya komunikasi memang di dunia pendidikan.
Pendidikan merupakan proses yang panjang, yang melibatkan banyak unsur seperti pendidik,
administrator pendidikan, proses, komunikasi, peserta didik, pesan-pesan atau informasi
pendidikan, dan adanya tujuan-tujuan yang dicapai dari proses pendidikan dimaksud. Pada
pelaksanaan pendidikan formal atau pendidikan melalui lembaga-lembaga pendidikan
sekolah, tampak jelas bahwa proses komunikasi sangat dominan kedudukannya. Karena
dalam proses pendidikan memang sebagian besar hanya bisa dilakukan melalui adanya proses
komunikasi dan keterlibatan informasi. Artinya, hampir tidak ada proses pendidikan yang
tanpa melalui komunikasi dan informasi. Orang menyampaikan pesan, mengajar,
memberikan data dan fakta untuk kepentingan pendidikan, merumuskan kalimat yang baik
dan benar, semuanya hanya bisa dilakukan dengan penggunaan informasi komunikatif.
Proses komunikasi dirancang atau dipersiapkan secara khusus untuk tujuan-tujuan
penyampaian pesan-pesan atau informasi pendidikan.
 Komunikasi dalam lingkungan sosial
Terjadinya suatu kelompok dalam lingkungan masyarakat sosial sedikit banyak karena andil
komunikasi dan proses berbagi informasi. Keluarga pun diawali oleh peristiwa komunikasi.
Bukankah terbentuknya keluarga kita asalnya dari peristiwa komunikasi? Dimulai dari kontak
pandang, lalu menaksir, dilanjutkan kepada melamar, dan akhirnya terjadilah ikatan
perkawinan. Semuanya dilakukan dengan komunikasi dan pertukaran informasi. Atau
setidaknya andil komunikasi dan informasi sangat besar dalam hal ini.

5
Edward Ariyanto. 2020. PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI. Yogyakarta: PT. DIVA Press, hal.96
 Komunikasi dalam lingkungan keluarga
Di lingkungan keluarga, komunikasi juga sangat besar kedudukannya dalam
mempertahankan kelangsungan hidup keluarga yang bersangkutan. Tanpa diimbangi dengan
pelaksanaan komunikasi yang terbuka antar anggota dalam suatu keluarga, dipastikan tidak
akan terjadi keharmonisan di dalamnya. Bahkan kegagalan-kegagalan dalam perkawinan di
suatu keluarga, sebagian besar karena tidak adanya informasi komunikasi yang terbuka. Salah
satu syarat utama untuk memahamkan orang lain dalam lingkungan keluarga adalah
komunikasi yang terbuka tadi. Masing-masing anggota keluarga saling membuka diri atas
hal-hal yang bisa menjadikan ketidaksejalanan anggota keluarga. Dengan membuka diri
tersebut, maka tiap anggota keluarga yang lain akan memahami kemauan-kemauan dan
gagasannya, sehingga jika pun terjadi hal-hal yang berbeda, akan bisa dicari jalan keluarnya.
 Komunikasi dalam kelompok dan organisasi
Komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi sebenarnya berbeda. Yang pertama lebih
memusatkan diri pada peristiwa komunikasi yang terjadi antar beberapa orang, baik yang
terstruktur maupun yang tidak terstruktur, sedangkan yang terakhir lebih dinamis sifatnya.
Kelompok yang sudah terstruktur dan sudah terorganisasikan secara tetap seperti tampak
dalam organisasi-organisasi sosial dan lembaga kemasyarakatan, biasanya anggota-
anggotanya relatif tetap dan terdaftar secara formal. Sedangkan pada kelompok yang tidak
terstruktur tadi, tidak selalu terdaftar secara formal.
4. Proses Komunikasi

PENGIRIM PENERIMA

Pesan yang Pesan Pesan


akan
Penyandia
saluran disandikan
dikirim -n pesan diterima

GANGGUAN

Umpan
Balik
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai
berikut : pengirim pesan , penerima pesan dan pesan. Semua fungsi manajer melibatkan
proses komunikasi.
Pengirim pesan (sender) dan isi pesan / materi Pengirim pesan adalah orang yang
mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh
orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi
yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non
verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
Simbol / isyarat Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga
pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan
dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan (tangan, kepala, mata dan bagian muka
lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap,
perilaku atau menunjukkan arah tertentu.
Media / penghubung Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat
kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh
isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerimaan pesan, situasi.
Mengartikan kode / isyarat Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata
dan seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan
tersebut, sehingga dapat dimengerti atau dipahaminya.
Penerima pesan Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari
sipengirim meskipun dalam bentuk code atau isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang
dimaksud oleh pengirim
Balikan (feedback) Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari
penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim
pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap si penerima pesan Hal ini penting bagi
manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan
pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau
orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada
umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut
dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak balikan yang
diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun
ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai
reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran
yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan
serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelaspersepsi.
Gangguan Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi
mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada
hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat
komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.6
5. Media Komunikasi
 Berdasarkan Fungsinya
A. Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah media komunikasi yang berguna untuk menghasilkan
informasi, contohnya : computer pengolah kata (word processor)
B. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah media komunikasi yang kegunaannya untuk memproduksi
ulang dan menggandakan informasi, contohnya : audio tapes recorder dan video tapes
C. Fungsi Penyampaian Informasi
Fungsi penyampaian informasi adalah media komunikasi yang digunakan untuk
komunikasi yang dipergunakan untuk menyebarluaskan dan menyampaikan pesan kepada
komunikan yang menjadi sasaran, contohnya : telephone, faximile, dll.
 Berdasarkan Bentuk
Media Cetak
Media cetak adalah segala barang cetak yang dapat dipergunakan sebagai sarana
penyampaian pesan, contohnya : surat kabar, brosur, bulletin, dll.
Media Visual atau Media Pandang
Media visual adalah penerimaan pesan yang tersampaikan dengan menggunakan indra
pendengaran, contohnya : radio, tape recorder, dll.
Media Audio Visual
Media audio visual adalah media komunikasi yang dapat dilihat sekaligus didengar jadi
untuk mengakses informasi yang disampaikan, digunakan indra penglihatan dan
pendengaran sekaligus, contohnya : televisi dan film.
 Berdasarkan Jangkauan Penyebaran Informasi
A. Media Komunikasi Eksternal

6
Edward Ariyanto. 2020. PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI. Yogyakarta: PT. DIVA Press, hal.85
Ialah media komunikasi yang dipergunakan untuk menjalin hubungan dan
menyampaikan informasi dengan pihak-pihak luar.
Media komunikasi eksternal yang sering dipergunakan antara lain :
 Media Cetak
Ialah media komunikasi tercetak atau tertulis dimaksudkan untuk menjangkau public
eksternal, seperti : pemegang saham, konsumen, pelanggan, mitra kerja, dsb.
Contohnya adalah makalah perusahaan, bulletin, brosur. Media eksternal cetak ini
berfungsi sebagai :
 Media Penghubung
 Sarana Penyampaian Keterangan-keterangan kepada Khalayak
 Media Pendidikan
 Sarana Membentuk Opini Public
 Sarana Membangun Citra
 Media Cetak
Radio adalah alat elektronik yang digunakan sebagai media komunikasi dan
informasi yang termasuk media audio yang hanya dapat memberikan rangsangan
audio (pendengaran) saja. Melalui alat ini orang dapat mendengar siaran tentang
berbagai peristiwa, kejadian penting dan baru, masalah-masalah dalam kehidupan
serta acara hiburan yang menyenangkan.
Bentuk radio sangat beragam, tapi secara sederhana bisa dibagi kedalam dua bagian
besar. Pertama radio sebagai alat penerima informasi yang kedua radio sebagai
pemberi informasi.
Secara umum radio mempunyai beberapa kegunaan, antara lain :
 Memperjelas pesan yang diterima
 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra
 Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar
 Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
auditori dan kinestetiknya
 Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama
 TV
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari
kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh “tele” dan tampak
“vision”. Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh.
Untuk menyampaikan pesan kepada public melalui televisi dapat ditempuh dengan
memasang iklan, mengundang wartawan atau reporter televisi agar memuat berita
tentang kegiatan.
 Telephone
Sebagai media komunikasi, telephone sangat penting untuk menyampaikan dan
menerima informasi lisan secara cepat dengan pihak public eksternal.
 Handphone (telephone seluler)
Fungsi handphone tidak hanya sebagai alat komunikasi biasa, tetapi juga dapat
mengakses internet, sms, mms dan juga dapat saling mengirim data.
 Surat
Merupakan media penyampaian informasi secara tertulis, dapat berupa surat
konvensional maupun surat elektronik. Surat menyurat merupakan salah salahsatu
kegiatan penting diperusahaan. Banyak informasi yang keluar masuk melalui media
surat, karena surat merupakan media komunikasi yang efektif apabila yang terkait tidak
dapat berkomunikasi secara langsung (lisan)
 Internet
Internet merupakan jaringan computer yang terhubung secara internasional dan
tersebar diseluruh dunia.
Internet banyak dipilih oleh perusahaan guna menjalin kemampuan dalam menjangkau
khalayak.
Internet sering disebut sebagai komunikasi virtual, yang sering dipahami deng “virtual
relity”. Akan tetapi masyarakat sering salah paham mengenai komunikasi virtual dan
dianggap sebagai virtual reality pada ruang lingkup (alam maya) dengan menggunakan
internet
B. Media Komunikasi Internal
Media komunikasi internal adalah semua sarana penyampaian dan penerimaan informasi
dikalangan public internal dan biasanya bersifat non komersial. Penerima maupun pengirim
informasi adalah orang-orang public internal.
Media yang digunakan secara internal :
1. Telephone
2. Surat
3. Papan Pengumuman
4. House Jurnal (Majalah Bulanan)
5. Printed Material (Media Komunikasi dan Publikasi berupa barang cetakan)
6. Media Pertemuan dan Pembicaraan7
6. Jenis-jenis Komunikasi

Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan aktifitas


hubungan antara manusia atau kelompok.

Jenis komunikasi terdiri dari :

Komunikasi verbal dengan kata-kata mencakup beberapa aspek-aspek, yaitu:

 Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan


disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi
penting dalam berkomunikasi.
 Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara
dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
 Intonasi suara. Intonasi suara ini akan mempengaruhi arti pesan secara dramatic
sehingga pesan akan menjadi lain, artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang
berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam
berkomunikasi.
 Humor. Humor dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989),
memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan
nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor
adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
 Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas,
langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
 Timing (waktu yang tepat) Adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena
berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat
menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.

7
Masayu Nurhayati. 2021. BUKU AJAR MEDIA KOMUNIKASI. NTB: Pusat Pengembangan Pendidikan dan
Penelitian Indonesia, hal.25
Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh Komunikasi non verbal adalah
penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non verbal memberikan arti pada
komunikasi verbal.
Yang termasuk komunikasi non verbal:
1. Ekspresi wajah Merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah
cerminan suasana emosi seseorang.
2. Kontak mata Merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan
kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan
menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar
mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk
mengobservasi yang lainnya. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat
sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti
perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat
dilakukan melalui sentuhan.
3. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak
memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi,
konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
4. Sound (Suara) Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan
perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan
dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat
menjadi pesan yang sangat jelas.
5. Gerak isyarat Adalah yang dapat mempertegas pembicaraan. Menggunakan isyarat
sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan
tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau
sebagai upaya untuk menghilangkan stress.

7. Revolusi Komunikasi dalam Era Globalisasi

Hal penting lain yang membantu kita membentuk media kita di masa depan adalah
pengembangan teknologi komunikasi interaktif. Interaktifitas biasanya menunjuk pada
proses komunikasi yang merupakan karakteristik dari komunikasi interpersonal. Dalam
komunikasi interpersonal, pengirim dan penerima membagi peran dari komunikator, dan
setiap pihak menerima feedback secara penuh pesan-pesan baik yang berbentuk
komunikasi verbal maupun non verbal.
Dalam Teori Ekologi Media atau seringkali disebut sebagai Teori Determinasi
Teknologi yang disampaikan oleh McLuhan (dalam West & Turner, 2008), pengaruh
teknologi media terhadap masyarakat merupakan ide utama di balik teori tersebut. Media
melingkupi seluruh keberadaan kita. Dalam asumsinya yang ketiga teori tersebut,
McLuhan (dalam West & Turner, 2008 ) menggunakan istilah desa global (global village)
untuk mendeskripsikan bagaimana media mengikat dunia menjadi sebuah sistem politik,
ekonomi, sosial, dan budaya yang besar. Dampak dari desa global ini adalah
kemampuan untuk menerima informasi secara langsung. Akibatnya, kita harus mulai
tertarik dengan peristiwa global, dibandingkan berfokus hanya pada komunitas kita
sendiri. Ia mengamati bahwa bola dunia tidak lebih dari sebuah desa dan bahwa kita harus
merasa bertanggung jawab bagi orang lain. Orang lain sekarang terlibat dalam kehidupan
kita, sebagaimana kita terlibat dalam kehidupan mereka, berkat media elektronik (West &
Turner, 2008).

Pada dasarnya McLuhan (dalam West & Turner, 2008) mengasumsikan bahwa
teknologi media telah menciptakan revolusi di tengah masyarakat karena masyarakat
sudah sangat tergantung kepada teknologi dan tatanan masyarakat terbentuk berdasarkan
pada kemampuan masyarakat menggunakan teknologi. Ia melihat, media berperan
menciptakan dan mengelola budaya (Morissan,Wardhani & Hamid, 2010).

Dari pendapatnya bahwa we shape our tools and they in turn shape us,
menunjukkan bahwa pada dasarnya teknologi yang kita buat secara tidak langsung telah
membentuk
kita, terutama dalam hal berkomunikasi. Teknologi komunikasi telah menjadi penyebab
utama perubahan. Griffin (2003) mencatat pendapat McLuhan (dalam West & Turner,
2008) bahwa media elektronik baru telah secara radikal mengubah cara manusia berpikir,
merasa, dan bertindak. Kita sedang berada ditengah-tengah sebuah revolusi, dan juga kita
harus segera memahami bahwa dunia tidak akan pernah lagi sama. McLuhan (dalam
West & Turner, 2008) menggambarkan bahwa setiap kita adalah anggota dari single
global village. Media elektronik telah membawa kita terhubung dengan setiap orang, di
setiap wilayah, secara seketika. Ketika kita memulai abad ke-21, media komunikasi telah
memasuki era baru. Kemajuan di bidang teknologi menyatu dengan information society
telah menghasilkan transisi menuju kepada transisi digital terhadap semua bentuk media,
bahkan kita dapat melihatnya bahwa kelihatannya seluruh dunia telah menuju ke arah
digital. Basri (2006) mengistilahkan perubahan dalam perekonomian dunia dan hubungan
ekonomi telah mengalami revolusi akibat berkembangnya teknologi.

Pada awal dekade 1980-an kita sudah mengenal istilah Revolusi triple-T untuk
menjelaskan terjadinya perubahan mendasar dalam perekonomian dunia dan hubungan
ekonomi antar bangsa yang dipicu oleh perkembangan pesat di bidang teknologi
komunikasi, transportasi, dan turisme. Revolusi ini menyebabkan pergerakan barang dan
jasa serta faktor-faktor produksi ibarat arus air yang mengalir deras ke segala penjuru
dunia. Lalu kita semakin akrab dengan kata globalisasi yang menggambarkan dunia tanpa
tapal batas (borderless world).

Ketika media baru telah memasuki rumah kita, pola-pola konsumsi media
cenderung berubah, berdasarkan sebuah studi, sepertiga dari pengguna internet
sebenarnya menghabiskan waktu lebih sedikit untuk menonton televisi dibanding
sebelumnya ketika mereka memulai menggunakan jaringan dan saat ini internet telah
menjadi lawan dari media konvensional seperti koran dan televisi sebagai sumber-sumber
baru bagi banyak orang (Straubhaar, La Rose & Davenport, 2004). Friedman (2006)
menyebut fenomena globalisasi yang ditandai dengan berkembangnya teknologi
informasi; di mana hal ini telah membawa pengaruh dalam setiap aspek kehidupan
manusia dengan mengistilahkan bahwa dunia telah menjadi datar (The World is Flat) dan
telah membentuk tatanan dunia datar.

Tatanan dunia datar (flat-world platform) adalah konvergensi (penyatuan)


antara komputer pribadi yang memungkinkan setiap individu dalam waktu singkat
menjadi penulis materi mereka sendiri secara digital, serat optik yang memungkinkan
mereka untuk mengakses lebih banyak materi di seluruh dunia dengan murah juga secara
digital, serta work flow software (perangkat lunak alur kerja) yang memungkinkan
individu-individu di seluruh dunia untuk bersama-sama mengerjakan suatu materi digital
dari manapun, tanpa menghiraukan jarak antar mereka. Dalam dunia yang telah datar ini,
Friedman (2006) menggambarkan bahwa pada abad ke-21 dunia seakan tak ada lagi
penghalang. Setiap sudut dunia begitu mudah dijangkau dan dijelajahi, bahkan tak lagi
dalam hitungan menit melainkan detik. Semua itu bisa terwujud berkat kecanggihan iptek
dan telekomunikasi. saat ini dunia sudah terlalu kecil.

Kecilnya dunia yang digambarkan oleh Friedman mungkin secara lebih


gampangnya dapat kita analogikan dengan handphone atau yang sedang ramai di pasaran
yaitu smart phone dan tablet PC yang sehari-hari dapat kita pakai untuk dapat terhubung
dengan orang lain kapanpun dan dimanapun kita butuhkan. Dengan demikian dunia
ibaratnya tak lebih besar dari segenggaman tangan. Pencapaian yang berabad-abad lalu
hanya sebagai angan kini sudah menjadi kenyataan. Hanya dengan benda mungil dan
ringan yang disebut telepon seluler atau telepon genggam semua menjadi dekat tanpa
batas. Siapa saja bisa dihubungi, kerabat, sejawat atau rival seteru. Dimana pun dan kapan
pun semua bisa diajak berkomunikasi saat itu juga. Kehidupan manusia yang telah
berubah dan telah bergerak ke arah penyesuaian terhadap berkembangnya teknologi
komunikasi ini selanjutnya digambarkan Friedman sebagai berikut: “Kini semakin
banyak orang dimungkinkan untuk bekerja sama dan bersaing dalam lebih banyak bidang
kerja dengan lebih banyak orang dari berbagai negara di planet ini di atas pijakan yang
lebih setara sepanjang sejarah dunia ini, melalui komputer, e-mail, jaringan serat optik,
konferensi jarak jauh,serta perangkat lunak baru yang dinamis...dengan mendatarnya
dunia berarti semua pusat pengetahuan di planet ini terajut menjadi jaringan tunggal, yang
bila tidak dirusak oleh politik dan terorisme mampu menghantar kita pada masa
kesejahteraan, pembaharuan, dan kerjasama antar perusahaan, masyarakat maupun
pribadi, yang mengagumkan”.

Disadari ataupun tidak, ponsel (belakangan ponsel plus modem) tentunya berikut jaringan
komunikasi yang disediakan operator merupakan satu alat yang sebenarnya merupakan
penyatuan atau penggabungan beragam fasilitas dan fungsi sarana informatika dan
komunikasi teknologi (ICT). Bentuk boleh kecil tapi manfaat besar luar biasa. Banyak hal
yang di masa lalu mungkin tak bisa dilakukan atau relatif lebih sulit menjadi mudah di
masa kini berkat adanya konvergensi teknologi komunikasi dan telekomunikasi.
Pertanyaan selanjutnya menurut Fredman adalah : Dimana posisi dan peluang saya
sebagai individu dalam persaingan global saat ini serta bagaimana saya pribadi bekerja
sama dengan orang lain secara global pula? Berbicara mengenai berkembangnya
Information Communication Technology tentu tidak bisa terlepas dari berkembangnya
teknologi yang memungkinkan iternet untuk lebih dapat digunakan oleh manusia dalam
memenuhi kebutuhannya akan kecepatan pengiriman dan penerimaan informasi. Saat ini,
media telah merubah dunia kita dalam banyak cara dengan kemunculan internet, integrasi
teknologi komunikasi, berubahnya kerajaan-kerajaan media, gaya hidup baru, perubahan
karir, perubahan regulasi, berubahnya isu-isu sosial, dan dinamika baru dalam kekuasaan
di masyarakat,
kesemuanya seringkali kita melihatnya ketika kita melakukan studi tentang media.
Komputer dan jaringannya dikembangkan dalam masa konflik-konflik militer global di
pertengahan abad duapuluh. Kesemuanya secara berangsur-angsur berevolusi kedalam
medium elektronik internet (Straubhaar, La Rose & Davenport, 2004).

Pada tahun 1991 world wide web muncul dan langsung mengubah dunia maya
yang semula kacau menjadi keteraturan dan kejelasan. Sejak saat itu, web dan internet
tumbuh sebagai satu kesatuan dengan kecepatan luar biasa. Menurut Friedman (2006),
dalam waktu 5 tahun, jumlah pengguna internet melonjak dari 600.000 menjadi
40.000.000! Bahkan satu saat, jumlahnya bisa berganda setiap 53 hari. Perkawinan antara
videotext, hypertext, computer graphics, interactive CD-ROM, and multimedia personal
computer menghasilkan lingkungan dimana world wide web dilahirkan. Penerapan
teknologi, seperti LAN, WAN Globalnet, Intranet, Internet, Ekstranet, semakin hari
semakin meratadan membudaya di masyarakat (Bungin,2009).

Saat ini kita melihat komputer seakan sebagai sebuah media baru. Banyak
situs yang menawarkan audio dan video layaknya teks dan grafik, hal ini memperlihatkan
konvergensi media massa dengan media komputer. Oleh karenanya internet merupakan
model sebagai lingkungan media komunikasi yang baru: jaringan komputer dengan
kecepatan tinggi yang dengannya kita dapat melihat cerita-cerita baru, menonton video,
mendengarkan musik, dan berkomunikasi dengan keluarga, teman-teman, rekan kerja
dengan kesenangan yang sama.

Teknologi seringkali digambarkan sebagai pengaruh yang paling penting


terhadap masyarakat. Ada masa dimana bertmeu orang secara langsung merupakan
prasyarat untuk berkomunikasi dengan orang tersebut. Tetapi masa-masa teknologi
dimana kita hidup telah diperluas hingga pada batasan bahwa bertemu secara langsung
berarti langsung di monitor komputer. Budaya berkomunikasi dan identitas baru dalam
era komunikasi virtual Kebudayaan (culture) adalah produk dari seluruh rangkaian proses
social yang dijalankan oleh manusia dalam masyarakat dengan segala akivitasnya.
Dengan demikian, menurut Bungin (2009), maka kebudayaan adalah hasil nyata dari
sebuah proses social yang dijalankan oleh manusia bersama masyarakatnya.

Menurut Littlejohn (2002), budaya merupakan ide umum yang padanya suatu
masyarakat atau kelompok bergantung: ideologinya, atau cara kolektif memahami
pengalaman. Kedua, budaya adalah praktik atau keseluruhan cara hidup sebuah kelompok
atau segala yang dilakukan manusia dari hari ke hari. Kedua konsep yang disampaikan
oleh Littlejohn tersebut bukanlah hal terpisah karena menurutnya ideologi diproduksi dan
direproduksi melalui praktik-praktik social, bahkan dalam kajian media dan budaya,
praktik dan ide-ide muncul bersamaan dalam konteks sejarah. Williams (dalam Storey,
2003) memberikan tiga definisi yang luas tentang budaya yaitu: (1) proses umum
perkembangan intelektual, spiritual, dan estetis; (2) pandangan tertentu dari masyarakat,
periode, atau kelompok tertentu; (3) karya dan praktik-praktik intelektual terutama
aktivitas artistik.

Dalam kaitannya antara kehadiran teknologi dan cara manusia berkomunikasi,


maka McLuhan (dalam West & Turner, 2008) menulis mengenai pengaruh teknologi
seperti jam dinding, televisi, radio, film, telepon, dan bahkan jalan dan permainan.
Walaupun kini kita tidak akan menganggap beberapa hal di atas sebagai teknologi, pada
saat itu, McLuhan tertarik dengan dampak sosial yang dihasilkan oleh bentuk-bentuk
komunikasi utama yang menggunakan media ini. Selain kemudahan dalam
keterhubungan dengan orang lain secara virtual, Identitas yang menunjukkan eksistensi
para pengguna teknologi tersebut tampaknya menjadi hal yang juga penting untuk
ditampilkan. Apabila sedikit ditilik dari kajian komunikasi dan budaya, di dalam dunia
maya dapat kita lihat bahwa orang mulai membentuk komunitas sosialnya untuk
membentuk suatu in-group untuk menampilkan identitas sosial dalam kelompoknya
tersebut. Menurut Tafjel & Turner (dalam West & Turner, 2008) mengamati bahwa orang
berjuang untuk mendapatkan atau mempertahankan identitas social yang positif, dan
ketika identitas social dipandang tidak memuaskan, mereka akan bergabung dengan
kelompok dimana mereka merasa lebih nyaman atau membuat kelompok dimana mereka
sedang tergabung sebagai tempat yang lebih menyenangkan.

Dalam studi tentang Computer Mediated Communication (CMC) terdapat


konsep penting yaitu kehadiran sosial (social presence) yaitu keadaan dimana medium
elektronik meniru isyarat-isyarat social yang hadir dalam kehidupan interaksi tatap muka
(face-to-face). e-mail yang hanya berupa kata-kata tercetak dapat dikatakan mempunyai
kehadiran social yang rendah, yang secara teoritis membuatnya hanya sesuai untuk
pertukaran informasi yang rutin. Komunikasi dua arah melalui videocoferences
mempunyai kehadiran social yang tinggi karena mereka membawa isyarat-isyarat social
yang penting dalam intonasi suara dan ekspresi wajah dan arus interaksi langsung yang
berjalan dua arah. Melihat sekeliling kita saat ini, maka rasanya sudah tidak asing lagi
kita melihat orang-orang saling berkumunikasi lewat jaringan internet. Teknologi
komunkasi telah memungkinkan manusia untuk dapat melakukan komunikasi tersebut
yang muncul dengan nama-nama baru seperti e-mail, facebook, twitter, dan sebagainya.
Dalam transisi menuju information society, kita tidak lagi berpikir tentang bermacam-
macam media komunikasi seperti buku, koran, majalah, radio, televisi, film, telepon dan
komputer sebagai hal yang berbeda sama sekali. Kemajuan dalam teknologi komputer
dan jaringan telekomunikasi telah membuat kesemuanya mengalami penyatuan atau
konvergensi dengan media massa konvensional.

Dalam periodesasi yang dibuat oleh Mc.Luhan, maka saat ini kita memasuki
era elektronik (setelah era tribal, era melek huruf, dan era cetak) dimana pada zaman ini
ditandai dengan adanya telegraf, telepon, mesin ketik, radio, dan televisi telah membawa
kita kembali pada masa tribalisasi dan komunikasi lisan. Alih-alih buku sebagai pusat
penyimpanan informasi utama, media elektronik mendesentralisasi informasi. Era ini
telah mengembalikan kita pada ketergantungan primitif akan berbicara pada satu sama
lain. Kini, kita telah mengartikan berbicara secara berbeda sebagaimana hal tersebut
terjadi pada era tribal. Kita berbicara melalui televisi, radio, rekaman/pita kaset/CD, foto,
mesin penjawab, telepon seluler, blog, dan e-mail. Era elektronik memungkinkan
komunitas-komunitas yang berbeda di bagian dunia yang berbeda untuk tetap terhubung
(West & Turner, 2008)

Internet merupakan medium yang mempunyai banyak wajah, karena


mempunyai banyak konfigurasi komunikasi yang berbeda. Komunikasi melalui internet
muncul dalam banyak bentuk, dari mulai halaman world wide web yang dioperasikan
oleh organisasi berita utama sampai pada grup usenet yang mendiskusikan tentang musik
tradisional atau sampai pada pengiriman e-mail antar teman dan kolega. Kemunculan
interaksi antara manusia melalui media internet membuat para teoritisi komunikasi
mempertanyakan kembali bentuk komunikasi yang terjadi melalui internet tersebut.

Menurut McQuail (1987), proses komunikasi dalam masyarakat terdiri dari


enam tingkatan yaitu komunikasi intrapersonal, interpersonal, intragroup, antar
kelompok, komunikasi organisasi, dan komunikasi dengan masyarakat luas (termasuk
komunikasi massa). West dan Turner mengatakan bahwa batasan antara komunikasi
interpersonal dan computer tidak jelas. Keduanya seringkali tumpang tindih, sebagaimana
ditunjukkan oleh subbidang komunikasi bermediasi computer. Fakta bahwa komunikasi
intrapribadi dan komunikasi massa tidak dapat dipandang sebagai konteks
terpisahmemiliki dampak dalam proses berteori kita (West & Turner, 2008).
Perkembangan teknologi informasi juga tidak saja mampu menciptakan masyarakat dunia
global, namun secara materi mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi
masyarakat, sehingga tanpa disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia
kehidupan, yaitu kehidupan masyarakat nyata dan khidupan masyarakat maya (Bungin,
2009). Sebagaimana dalam masyarakat nyata, maka masyarakat maya dibangun melalui
interaksi social sesama anggota masyarakat maya. Kontak-kontak social yang terjadi di
antara anggota masyarakat maya memiliki makan yang luas di dalam komunikasi mereka
satu dengan lainnya, sehingga dari sana mereka saling membangun makna dalam dunia
intesubjektif mereka tentang dunia yang dihuninya. Perubahan teknologi dan inovasi
merubah perilaku komunikasi kita dan bahkan mungkin akan mengubah proses
komunikasi (West & Turner, 2008). Perkembangan teoretis baru dalam komunikasi
bermediasi computer telah memberikan pencerahan. Tak peduli apakah teknologi baru
akan menjadi bagian dari revolusi komunikasi atau hanya sekedar sebuah evolusi, kita
akan perlu mengkaji teori-teori kita untuk melihat seberapa baik teori tersebut
menjelaskan pertanyaan mengenai teknologi komunikasi.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Ditemukannya teknologi baru bukan merupakan hal yang mustahil, hal ini sudah
dibuktikan dalam sejarah perkembangan manusia. Penemuan teknologi baru selalu membawa
pengaruh pada budaya manusia. Penemuan-penemuan alat-alat baru dalam kehidupan
manusia selalu dimungkinkan karena manusia selalu mencari cara untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapinya. Perubahan budaya manusia termasuk pula di dalamnya
bagaimana cara manusia berkomunikasi, dan sejarah komunikasi manusia selalu terkait erat
dengan ditemukannya teknologi yang akhirnya merubah cara dan bentuk manusia
berkomunikasi.

Teknologi komunikasi informasi saat ini semakin mengukuhkan globalisasi menuju


terciptanya dunia informasi tanpa batas. Komunikasi yang diperantarai teknologi tersebut
telah menciptakan budaya baru dalam berkomunikasi yang berbeda sama sekali dari bentuk-
bentuk komunikasi yang sudah ada sebelumnya. Komunikasi manusia melalui dunia maya
telah melahirkan cyber community, dimana komunitas ini menyerupai kondisi social
masyarakat di dunia nyata. Kehadiran manusia dalam berkomunikasi saat ini seolah-olah
sudah terwakili oleh sebuah layar yang mempunyai banyak bentuk, baik layar monitor
personal computer
(PC) ataupun yang lebih kecil lagi yaitu layar telepon seluler atau tablet PC melalui berbagai
fasilitas layanan komunikasi yang diberikan oleh teknologi yang bernama internet.
DAFTAR PUSTAKA

Bungin, B. H. M. 2009. Sosiologi komunikasi, teori paradigma, dan diskursus teknologi


komunikasi di masyarakat. Kencana

West, R., & Turner, R. H. 2008. Pengantar teori komunikasi, analisis dan aplikasi. Jakarta:
Salemba Humanika.

McQuail, D. 1987. Teori komunikasi massa: Suatu pengantar (2nd ed). Jakarta: Erlangga.

Effendi, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti,
Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung: Widya
Padjadjaran
Nurhayati, Masayu. 2021. BUKU AJAR MEDIA KOMUNIKASI. NTB: Pusat Pengembangan
Pendidikan dan Penelitian Indonesia,

Ariyanto, Edward. 2020. PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI. Yogyakarta: PT. DIVA Press,

Anda mungkin juga menyukai