Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI

RUANG LINGKUP KOMUNIKASI

OLEH :
ANISA (17 3145 201 019)
KELAS / ANG. : A / 2017

DOSEN : Apt Ummu Kalsum S.Farm.,M.PH

FAKULTAS FARMASI, TEKNOLOGI RUMAH SAKIT, DAN INFORMATIKA


UNIVERSITAS MEGA REZKY
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan segenap

alam, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan

makalah dengan judul “Ruang Lingkup Komunikasi”. Makalah ini dibuat sebagai

tugas mata kuliah Komunikasi Informasi dan Edukasi. Makalah ini berisi tentang

bidang komunikasi, sifat komunikasi, tatanan komunikasi, tujuan komunikasi,

teknik komunikasi, fungsi komunikasi, dan metode komunikasi.

Demikian makalah ini dibuat, semoga makalah ini bisa menjadi tambahan

referensi untuk mahasiswa farmasi. Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun khususnya dari dosen penanggung jawab mata kuliah agar dalam

pembuatan makalah berikutnya bisa lebih sempurna.

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak

orang. Terima kasih.

Makassar, 14 November 2020

Anisa
Daftar Isi

Sampul

Kata pengantar

Daftar isi

Bab I pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

D. Manfaat

Bab II Tinjauan Pustaka

A. Bidang Komunikasi

B. Sifat Komunikasi

C. Tatanan Komunikasi

D. Tujuan Komunikasi

E. Teknik Komunikasi

F. Fungsi Komunikasi

G. Metode Komunikasi

Bab III Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi berasal dari bahasa latin Communicatio, dan asal kata ini

bersumber pada kata Communis yang artinya sama makna, yaitu sama makna

mengenai satu hal. Banyak makna tentang arti kata komunikasi namun dari

sekian banyak definisi yang diungkapkan oleh para ahli dapat disimpulkan

secara lengkap dengan maknanya yang hakiki, yaitu komunikasi adalah proses

penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu, atau

untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung (secara lisan),

maupun tidak langsung melalui media.

Komunikasi adalah proses aktivitas dasar manusia dimana saja ia

berada. Dengan berkomunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama

lain baik dalam kehidupan sehari hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di

pasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada.2 Sehingga setiap

manusia tidak akan terlepas dari kehidupan berkomunikasi. Komunikasi juga

sebagai suatu proses dimana orang-orang bermaksud untuk memberi pengertian

melalui pengiriman berita secara simbolis antar sesama manusia. Manusia

sebagai makhluk sosal tidak akan dapat hidup tanpa berkomunikasi untuk

melakukan hajat hidupnya guna memperoleh masukan dan keluaran yang

diinginkan.
Era globalisasi perkembangan komunikasi begitu pesat, perubahan-

perubahan pada seluruh aspek dan lini kehidupan. Aspek kehidupan meliputi

bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan tidak terlepas dari dunia

pendidikan. Sebagai akibat dari adanya perubahan dan perkembangan dalam

suatu bidang tertentu akan mempengaruhi bidang yang lain.

Dalam konteks organisasi, interaksi yang dilakukan dalam pengelolaan

sebuah organisasi oleh ketua/kepala terhadap personil yang ada memerlukan

proses komunikasi yang efektif agar tujuan organisasi yang bermuara pada

pencapaian tujuan organisasi dapat tercapai. Proses pertukaran pesan dari

pengirim pesan (sender) kepada penerima pesan (receiver) agar muncul

pengertian terhadap pesan yang akan diterima merupakan inti komunikasi.

Pemimpin organisasi melaksanakan musyawarah melalui rapat rutin,

pelaksanaan pengawasan dan evaluasi serta pengambilan keputusan

dilaksanakan melalui komunikasi organisasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu bidang komunikasi ?

2. Apa itu sifat komunikasi ?

3. Apa itu tatanan komunikasi ?

4. Apa tujuan komunikasi ?

5. Bagaimana teknik komunikasi ?

6. Apa fungsi komunikasi ?

7. Apa metode komunikasi ?


C. Tujuan

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui bidang komunikasi.

2. Agar mahasiswa mengetahui sifat komunikasi.

3. Agar mahasiswa dapat mengetahui tatanan komunikasi.

4. Agar mahasiswa dapat mengetahui tujuan komunikasi.

5. Agar mahasiswa dapat memahamui teknik komunikasi.

6. Agar mahasiswa mengetahui fungsi komunikasi.

7. Agar mahasisea dapaat mengetahui metode komunikasi.

D. Manfaat

1. Menambah literatur pengetahuan.

2. Untuk lebih memahami tentang cara berkomunikasi yang lebih baik.

3. Untuk melatih diri agar terampil dalam menulis.

4. Untuk menambah wawasan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bidang Komunikasi

Yang dimaksud dengan bidang komunikasi adalah bidang kehidupan

manusia, dimana beberapa bidang komunikasi yaitu sebagai berikut:

1. Komunikasi Sosial

Komunikasi sosial terjadi antar individu dalam kehidupannya di

masyarakat yang memiliki konteks dalam segala dimensi kehidupan

manusia. Seluruh dimensi kehidupan manusia dipenuhi dengan

komunikasi. Komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa berkomunikasi itu

penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk kepentingan

hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan

ketegangan. Melalui komunikasi sosial kita dapat memenuhi kebutuhan

emosional dan meningkatkan kesehatan mental, kita belajar tentang

makna cinta, kasih sayang, simpati, keintiman, rasa hormat, rasa bangga,

irihati, bahkan kebencian (Yoyon Mudjiono, 2012).

2. Komunikasi Organisasional

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan

berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari

suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi

yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi


kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi,

produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam

organisasi. Misalnya memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-

surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang

disetujui secara sosial.

3. Komunikasi Bisnis

Jika dalam makna yang sederhana komunikasi merupakan proses bertukar

pengertian dan pengirim (komunikator) menyampaikan pesan kepada

penerima pesan (komunikan), maka dalam bisnis, komunikasi berarti

bertukar pesan yang berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan

komersial (Katz. Bernard, 1994). Di dalam dunia usaha (bisnis)

komunikasi memiliki peranan yang sangat penting yakni:

a) Sebagai alat untuk menciptakan kesamaan pengertian semua pihak

dalam dunia usaha.

b) Sebagai alat untuk menggerakkan perbuatan orang lain sebagaimana

yang dikehendaki oleh pemberi pesan.

4. Komunikasi Politik

Komunikasi politik ialah proses penyampaian informasi mengenai

politik dari pemerintah kepada masyarakat dan dari masyarakat kepada

pemerintah (Ramlan Surbakti, 2010). Komunikasi politik adalah proses di

mana informasi politik yang relevan diteruskan dari satu bagian sistem

politik kepada bagian lainnya, dan di antara sistem-sistem sosial dengan

sistem-sistem politik. Kejadian tersebut merupakan proses yang


berkesinambungan, melibatkan pula pertukaran informasi di antara

individu-individu dengan kelompok- kelompoknya pada semua tingkatan

masyarakat. Maka komunikasi politik itu memainkan peranan yang

penting sekali di dalam sistem politik: komunikasi politik ini menentukan

elemen dinamis, dan menjadi bagian menentukan dari sosialisasi politik,

partisipasi politik, dan pengrekrutan politik (Michael Rush dan Phillip

Althoff, 2008).

Komunikasi politik pada dasarnya tidak terlepas dari adanya

peranan media massa. Melalui media massa seperti surat kabar, radio,

maupun televisi ini pada umumnya terdapat informasi mengenai masalah-

masalah politik yang ditujukan untuk masyarakat luas. Tujuan komunikasi

politik sangat terkait dengan pesan politik yang disampaikan komunikator

politik. Sesuai dengan tujuan komunikasi, maka tujuan komunikasi politik

itu adakalanya sekadar penyampaian informasi politik, pembentukan citra

politik, pembentukan public opinion (pendapat umum) dan bisa pula

menghandel pendapat atau tuduhan lawan politik.

5. Komunikasi internasional

Komunikasi internasional dipahami sebagai komunikasi yang

dilakukan oleh komunikator yang mewakili suatu negara untuk

menyampaikan pesan yang berkaitan dengan berbagai kepentingan

negaranya kepada komunikan yang juga mewakili negaranya dengan

tujuan memperoleh saling pengertian. Interaksi dan ruang lingkupnya

bersifat lintas negara serta berlangsung di antara orang-orang yang berbeda


kebangsaan dan memiliki jangkauan penyampaian pesan melintasi batas-

batas wilayah suatu negara. Fungsi dari komunikasi internasional adalah

untuk mendinamisasikan hubungan internasional yang terjalin antara dua

negara atau lebih serta hubungan di berbagai bidang antara kelompok-

kelompok masyarakat yang berbeda negara/kebangsaan.

6. Komunikasi Antarbudaya

Komunikasi antarbudaya adalah suatu proses komunikasi simbolik,

interpretatif,transaksional, dan kontekstual yang dilakukan oleh sejumlah

orang yang karena memiliki perbedaan derajat kepentingan memberikan

interpretasi dan harapan secara berbeda terhadap apa yang disampaikan

dalam bentuk perilaku tertentu sebagai makna yang dipertukarkan (Lustig

dan Koster,1993).

Menurut Alo Liliweri (2003) dalam buku dasar-dasar komunikasi

antar budaya, komunikasi antarbudaya adalah menambah kata budaya ke

dalam pernyataan “komunikasi antara dua orang/ lebih yang berbeda latar

belakang kebudayaan”.

7. Komunikasi Pembangunan

Menurut Zulkarimein Nasution, komunikasi pembangunan meliputi

peran dan fungsi komunikasi (sebagai aktivitas pertukaran pesan secara

secara timbal balik) diantara semua pihak yang terlibat dalam usaha

pembangunan, terutama antara pemerintah dengan masyarakat. Dalam hal

ini bukan hanya dalam proses pembangunan saja, melainkan dari proses
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap terhadap pembangunan

itu sendiri.

8. Komunikasi Tradisional

Komunikasi tradisional merupakan bagian dari ruang lingkup

kajian komunikasi. Secara umum juga dimaksudkan sebagai bentuk

komunikasi yang menekankan proses penyampaian pesan melalui berbagi

media komunikasi yang bersifat tradisi atau sederhana, yang digunakan

oleh sekelompok masyarakat tertentu yang berbeda dari masyarakat

lainnya. Komunikasi tradisional ini juga merupakan gaya dan cara

berkomunikasi yang berlangsung sama secara turun-temurun pada suatu

masyarakat tertentu yang berbeda dari masyarakat lainnya disebabkan oleh

ciri-ciri khas sistem masyarakat dan tata nilai kebudayaannya yang

berbeda.

B. Sifat Komunikasi

Menurut buku Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi fungsi komunikasi

dikelompokkan menjadi 4 bagian, seperti yang tertulis dalam bukunya

(Effendy, 2007):

a. Menyampaikan informasi (to inform)

b. Mendidik (to educate)

c. Menghibur (to entertain)

d. Mempengaruhi (to influence)


Penjelasan lebih lanjut dari bagian-bagian fungsi komunikasi diatas adalah

sebagai berikut :

1. Menginformasikan (to inform)

Komunikasi berfungsi menyampaikan informasi, tidak hanya

informasi tetapi juga pesan, ide, gagasan, opini maupun komentar.

Sehingga masyarakat dapat mengetahui keadaan yang terjadi dimanapun.

2. Mendidik (to educate)

Komunikasi sebagai sarana informasi yang mendidik,

menyebarluaskan kreativitas, tidak hanya sekedar memebri hiburan, tetapi

juga memberi pendidikan untuk membuka wawasan dan kesempatan untuk

memperoleh penididikan secara luas, baik untuk pendidikan formal

disekolah maupun untuk diluar sekolah, serta memberikan berbagai

informasi tidak lain agar masyarakat lebih maju, lebih baik, dan lebih

berkembang.

3. Menghibur (to entertain)

Komunikasi juga memeberikan warna dalam kehidupan, tidak

hanya informasi tetapi juga hiburan. Semua golongan menikmatinya

sebagai alat hiburan dan bersosialisasi. Menyampaikan informasi dalam

lagu, lirik dan bunyi maupun gambar dan bahasa.

4. Mempengaruhi (to influence)

Komunikasi sebagai sarana untuk mempengaruhi khalayak untuk

memberi motivasi, medorong untuk mengikuti kemajuan orang lain


melalui apa yang dilihat, dibaca dan didengar. Serta memperkenalkan nilai

nilai baru untuk mengubah sikap dan perilaku ke arah yang baik dan

modernisasi.

Berikut adalah fungsi dari komunikasi secara universal menurut Kasali (2005)

1. Memenuhi Kebutuhan Fisik

Dari berbagai hasil penelitian yang dilakukan, komunikasi dapat

berfungsi untuk menyembuhkan manusia. Adler dan Rodman (2003),

menjelaskan bahwa orang yang kurang atau bahkan jarang menjalin

hubungan dengan individu lain, berisiko tiga atau empat kali mengalami

kematian. Sebaliknya, mereka yang sering menjalin hubungan mempunyai

peluang hidup empat kali lebih besar. Dari hal ini menunjukkan kepada kita,

bagaimana berinteraksi (dimana di dalamnya melibatkan komunikasi) dapat

membuat seseorang meningkatkan kualitas fisik seseorang.

2. Memenuhi Kebutuhan Identitas

Seseorang melakukan aktifitas komunikasi dengan sesamanya, karena

mereka ingin memberikan informasi bahwa mereka ada bersama kita.

Komunikasi bisa diibaratkan dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk). KTP

merupakan sebuah kartu yang berisi identitas diri si pemiliknya, seperti

nama, alamat, tanggal lahir, dan sebagainya. KTP ini sangat bermanfaat

ketika seseorang ingin memberitahu mengenai siapa dirinya kepada orang

yang membutuhkan informasi tersebut. Maka, sehubungan dengan

komunikasi, menjadi sangat penting terutama ketika bersosialisasi satu sama


lain. Dengan demikian, seseorang akan mengetahui atau belajar tentang

siapa dia dan siapa saya. (Adler dan Rodman, 2003).

3. Memenuhi Kebutuhan Sosial

Komunikasi, dapat membantu seseorang memenuhi kebutuhan sosial

mereka seperti, mengisi waktu luang, kebutuhan disayangi, kebutuhan untuk

dilibatkan, kebutuhan untuk keluar dari masalah yang rumit, kebutuhan

untuk rileks, dan untuk mengontrol diri sendiri atau orang lain.

4. Memenuhi Kebutuhan Praktis

Salah satu fungsi utama dari komunikasi adalah kita dapat memebuhi

berbagai kebutuhan praktis sehari-hari. Komunikasi seolah menjadi kunci

bagi kita, untuk membuka kesempatan kita dalam hal memenuhi kebutuhan

praktis, karena kita berinteraksi dengan orang lain. Sementara, Rudolph F.

Verderber mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi.

Fungsi pertama, fungsi sosial yakni bertujuan untuk kesenangan, untuk

menunjukkan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara

hubungan. Kedua, fungsi pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk

melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat tertentu. (Mulyana,

2007).

C. Tatanan Komunikasi

Tatanan komunikasi adalah proses komunikasi ditinjau dari jumlah

komunikan, baik itu satu orang, sekelompok orang, atau sejumlah orang yang
bertempat tinggal secara tersebar. Komunikasi dapat tejadi apabila ada unsur-

unsurnya. Adapun beberapa unsur-unsur komunikasi terdiri dari :

1. Sumber (coomunicator)

Seseorang menjadi komunikator ketika sedang mengirimkan pesan,

misalnya sedang berbicara, menulis, menggambar, ataupun sedang

melakukan tindakan, gerak-gerik, menampilkan ekspresi wajah dan

sebagainya (Purba, 2006).

2. Pembentukan Kode (encoding)

Sebagai komunikator akan melakukan fungsi encode (encoding).

Encoding adalah proses menerjemahkan gagasan, ide, buah pikiran tersebut

ke dalam bentuk kode-kode tertentu sebagai kata-kata tertulis maupun lisan,

gambar, gerak-gerik, maupun isyarat.

3. Pesan (message)

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang

disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan

cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya berupa ilmu

pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. (Cangara,2006).

4. Saluran (channel)

Saluran (channel) adalah media yang dipergunakan oleh komunikator

untuk menyampaikan pesan kepada komunikan.

5. Penerima (decoding)
Penerima adalah orang yang menerima pesan dari teman bicara

misalnya, melalui pendengaran, penglihatan, observasi, rabaan,

penciuman, dan lain-lain.

6. Pembacaan kode (decoding)

Tindakan menerima pesan tersebut misalnya membaca,

mendengarkan, melihat, mengamati dan selanjutnya memberikan penafsiran

atau interpretasi terhadap pesan tersebut. Dalam hal ini berarti komunikan

sedang terlibat dalam proses decoding (Purba,2006).

7. Timbal Balik (feedback)

Umpan balik memainkan peranan amat penting dalam komunikasi,

sebab ia menentukan berlanjutnya komunikasi atau berhentinya komunikasi

yang dilancarkan oleh komunikator. (Effendy, 1999).

8. Efek (effect)

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,

dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima

pesan. (Cangara, 2006).

9. Lingkungan (environment)

Adalah sebuah situasi yang dapat mempengaruhi terjadinya suatu

komunikasi.(Cangara, 2006).

Proses Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator

kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Proses

komunikasi ada dua tahap yaitu Primer dan Sekunder (Effendy, 1999).

a. Proses Komunikasi Secara Primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian

pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan lambang (symbol) sebagai media, bahasa, kial (gesture),

isyarat, gambar, warna, dan sebagainya. Dalam proses komunikasi,

media yang paling banyak digunakan adalah bahasa, karena mampu

menterjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain dalam bentuk ide,

informasi atau opini.

b. Proses Komunikasi Secara Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian

pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau

sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media

pertama dipakai karena relative jauh atau jumlahnya banyak. Sarana itu,

surat, telepon, fax, koran, majalah, radio, TV, film, e-mail, internet, dan

lain-lain karena komunikan sebagai sasarnnya berada di tempat yang

relatif jauh.

Deni Darmawan (2007) berpendapat bahwa komunikasi terjadi dalam

beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut :

1. Komunikasi Personal (Personal Communication)


a. Komunikasi Intrapersonal (Intrapersonal

Communication)

Komunikasi intrapersonal adalah

komunikasi dengan diri sendiri, baik kita

sadari atau tidak. Disadari atau tidak,

sebelum berbicara atau berkomunikasi

dengan orang lain, kita akan melakukan

komunikasi intrapersonal atau berbicara

kepada diri sendiri terlebih dahulu.

b. Komunikasi Antarpersona (Antarpersonal Communication)

Komunikasi Antarpersonal adalah komunikasi antar dua orang

secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pernyataan

menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal

ataupun non verbal. Bentuk komunikasi antarpersonal ini

adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang

melibatkan hanya dua orang saja.


2. Komunikasi Kelompok (Group Communication)

Kelompok adalah kumpulan manusia dalam lapisan masyarakat

yang mempunyai ciri atau atribut yang sama dan merupakan satu

kesatuan yang saling berinteraksi. Kelompok juga merupakan suatu

kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih individu yang telah

menjadikan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga

diantara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur, dan

norma- norma tertentu yang khas bagi kesatuan sosial tersebut.

(Sherif dalam Gerungan).

Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan

komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga

orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi

informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-

anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota

yang lain secara tepat.

D. Tujuan Komunikasi

Effendy, dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi

menyebutkan tujuan-tujuan komunikasi sebagai berikut :

1. Mengubah sikap (to change a attitude)

Setiap pesan baik itu berupa berita atau informasi yang disampaikan

secara luas baik secara antar personal dapat merubah sikap sasarnya secara

bertahap.
2. Mengubah opini/pendapat/pandangan (to change the opinion)

Perubahan pendapat. Memberikan berbagai informasi pada

masyarakat dengan tujuan akhirnya supayamasyarakat mau merubah

pendapat dan persepsinya terhadap tujuan indormasi itu disampaikan.

3. Mengubah perilaku (to change the behavior)

Pada tahap perubahan perilaku komunikasi berperan secara sistematis

sehingga masuk kedalam perilaku seseorang.

4. Mengubah masyarakat (to change the society)

Perubahan sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai

informasi pada masyarakat yang tujuan akhirnya supaya masyarakat mau

mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi yang disampaikan.

Komunikasi memiliki pengaruh yang besar bagi si penerima pesan

atau informasi. Pesan yang disampaikan dari komunikator kepada

komunikan tersebut dapat mengubah sikap, opini atau pendapat, perilaku

bahkan mengubah masyarakat dengan informasi yang telah diberikan oleh

sang penyampai pesan atau komunikator.

E. Teknik Komunikasi

Teknik komunikasi ialah cara yang dianggap tepat untuk mengerjakan

sesuatu dan merupakan kecakapan yang dimiliki oleh orang yang memiliki

keahlian tertentu.Teknik komunikasi merupakan keahlian yang dimiliki oleh

seseorang dalam menyampaikan informasi kepada pihak lain sehingga

informasi yang disampaikan dapat diterima dengan cepat dan tepat oleh
penerima informasi. Secara singkat bahwa teknik komunikasi adalah

kecakapan dalam berkomunikasi.

Beberapa teknik komunikasi,yaitu (1) teknik kepercayaan, (2) teknik

perhubungan, (3) teknik kepuasan, (4) teknik kejelasan, (5) teknik

kesinambungan dan konsistensi, (6) teknik persesuaian, dan (7) teknik

penggunaan saluran yang tepat.

1. Teknik Kepercayaan (credibility technique) : berarti antara komunikator

dengan komunikan harus saling mempercayai. Tidak adanya saling

percaya akan menghambat komunikasi.

2. Teknik Perhubungan (context technique) : berarti informasi yang

disampaikan harus saling berhubungan. Antara informasi

yangbarudisampaikan tidak bertentangan dengan informasi yang

terdahulu.Apabila hal ini terjadi harus segera diberi penjelasan mengapa

hal tersebut dapat terjadi.

3. Teknik Kepuasan (content technique) : bahwa komunikasi harus

memberikan kepuasan kepada kedua belah pihak. Hal ini akan terjadi

apabila komunikasi berlangsung secara timbal-balik (dua arah).

4. Teknik Kejelasan (clarity technique) : bahwa informasi yang disampaikan

harus jelas. Kejelasan ini meliputi kejelasan akan isi informasi yang

disampaikan, kejelasan akan tujuan yang akan dicapai, kejelasan bahasa

yang dipergunakan.

5. Teknik Kesinambungan dan Konsistensi (continuity and consistency

technique) : berarti komunikasi hendaknya dilakukan secara terus menerus


dan diusahakan agar informasi yang baru tidak bertentangan dengan

informasi yang terdahulu.

6. Teknik Persesuaian (concord technique) : berarti pengiriman berita harus

disesuaikan dengan kemampuan dan pengetahuan yang pihak penerima

berita, sebaiknya mempergunakan istilah-istilah yang mudah dimengerti

oleh pihak penerima berita.Pengiriman informasi juga harus disesuaikan

dengan situasi dan kondisi yang memungkinkan informasi itu dapat

diterima dengan baik oleh komunikan. Dalam hal ini dapat kita ambil

contoh misalnyya seorang bawahan akan mengajukan suatu program

kepada pimpinan. Apabila program itu diajukan pada saat pimpinan

sedang menghadapi persoalan yang berat, sudah tentu program tersebut

tidak akan diterima. Kemungkinan besar program itu akan diterima apabila

diajukan pada saat pimpinan sedang santai, pada waktu istirahat, makan

bersama dan sebagainya.

7. Teknik Penggunaan Saluran Yang Tepat (channels of distribution

technique) : berarti bahwa dalam penyampaian informasi hendaknya

dipakai saluran-saluran komunikasi yang sudah biasa dipergunakan dan

sudah dikenal oleh para pegawai. Saluran komunikasi yang dipergunakan

hendaknya juga disesuaikan dengan jenis dan sifat informasi yang akan

disampaikan. Informasi yang sangat penting dan bersifat rahasia lebih

tepat apabila disampaikan secara lisan (melalui telepon, atau melalui tatap

muka).
Dalam Al-Quran dan Al-Hadits ditemukan berbagai panduan agar

komunikasi berjalan dengan baik dan efektif. Kita dapat

mengistilahkannya sebagai kaidah, prinsip, atau etika berkomunikasi

dalam perspektif Islam. Kaidah, prinsip, atau etika komunikasi Islam ini

merupakan panduan bagi kaum muslim dalam melakukan komunikasi,

baik dalam komunikasi intrapersonal, interpersonal dalam pergaulan sehari

hari, berdakwah secara lisan dan tulisan, maupun dalam aktivitas lain.

F. Fungsi Komunikasi

Fungsi-fungsi komunikasi menurut Laswell, yang dikutip Nurudin,

dalam bukunya Sistem Komunikasi Indonesia, yaitu :

1. Fungsi penjagaan/pengawasan lingkungan

2. Fungsi menghubungkan bagian-bagian yang terpisah dari masyarakat untuk

menanggapi lingkungannya. Tindakan menghubungkan bagian-bagian

meliputi interpretasi informasi mengenai lingkungan dan pemakainya untuk

berperilaku dalam reaksinya terhadap peristiwa-peristiwa dan kejadian-

kejadian tadi.

3. Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi.

Ketika semua proses fungsi terjadi, maka dalam jangka waktu panjang

akan terjadi pewarisan nilai tertentu kepada generasi selanjutnya. Misalnya

adalah pendidik di dalam pendidikan informal atau formal akan menciptakan

dalam pendidikan informal atau formal akan menciptakan keterlibatan warisan

adat kebiasaan, nilai dari generasi ke generasi.


Inti dari fungsi komunikasi ialah komunikasi dapat menjadi

pengawaslingkungan yakni seseorang bisa memperoleh informasi baik dari luar

maupun dalam lingkungannya. Komunikasi pun berfungsi menghubungkan

bagian-bagian yang terpisah meliputi interpretasi informasi mengenai

lingkungan dan pemakainya untuk berperilaku terhadap peristiwa dan kejadian-

kejadian. Terakhir, komunikasi dapat menurunkan warisan sosial, maksudnya

ialah dari semua proses komunikasi yang terjadi dalam jangka waktu yang

panjang akan menjadi warisan bagi generasi selanjutnya.

G. Metode Komunikasi

Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dapat dilakukan

dengan banyak cara atau metode. Hal ini tergantung pada macam-macam

tingkat pengatahuan, pendidikan, sosial budaya dan latar belakang dari

komunikan sehingga komunikator dapat mengetahui metode atau cara apa yang

akan dipakai supaya pesan yang disampaikan mengenai sasaran. Metode atau

cara tersebut antara lain (Arifin Anwar, 1997):

1. Komunikasi satu tahap

Komunikator mengirimkan pesan langsung kepada komunikan sehingga

kemungkinan terjadi proses satu arah.

2. Komunikasi dua tahap

Komunikator dalam menyampaikan pesannya tidak langsung kepada

komunikan, tetapi melalui orang-orang tertentu dan kemudian meneruskan

pesan kepada komunikan.


3. Komunikasi banyak arah

Dalam menyampaikan pesan, komunikator melakukan dengan cara-cara

lain, tidak menggunakan komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah

tetapi menggunakan cara lain yakni berbagai tahap.

Menurut Effendy (2006) adapun beberapa metode komunikasi terdiri atas :

a. Komunikasi informative (informative communication), suatu pesan yang

disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang tentang hal-hal baru

yang diketahuinya.

b. Komunikasi persuasive (persuasive communication), proses

mempengaruhi sikap, pandangan, atau perilaku seseorang dalam bentuk

kegiatan membujuk dan mengajak, sehingga ia melakukan dengan

kesadaran sendiri.

c. Komunikasi instruktif/koersif (instructive/coercive communication),

komunikasi yang mengandung ancaman, sangsi, dan lain-lain yang

bersifat paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran melakukan

sesuatu secara terpaksa, karena takut akibatnya.


BAB III

PENUTUP

III.1. Kesimpulan

1. Komunikasi (communicare, latin) artinya berbicara atau menyampaikan

pesan, informasi, pikiran, perasaan yang dilakukan seseorang kepada yang

lain dengan mengharapkan jawaban, tanggapan dari orang lain.

2. Bidang komunikasi adalah bidang kehidupan manusia seperti komunikasi

sosial, komunikasi organisasi, komunikasi bisnis, komunikasi politik,

komunikasi internasional. Komunikasi antarbudaya, komunikasi

pembangunan dan komunikasi tradisional.

3. Sifat-sifat komunikasi yaitu: untuk menginformasikan, mendidik,

menghibur, dan mempengaruhi.

4. Tatanan komunikasi adalah proses komunikasi ditinjau dari jumlah

komunikan, baik itu satu orang, sekelompok orang, atau sejumlah orang

yang bertempat tinggal secara tersebar. Proses komunikasi dapat

dibedakan menjadi proses primet dan sekunder.

5. Adapun beberapa tujuan komunikasi adalah mengubah sikap, mengubah

opini, mengubah perilaku dan mengubah masyarakat.

6. Teknik komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi komunikasi informatif,

persuasif, instruktif dan hubungan manusiawi.


7. Fungsi komuniksi adalah untuk menyampaikan informasi, sosialisasi,

motivasi, debat dan diskusi, pendidikan, memajukan kebudayaan, hiburan,

dan integrasi.

8. Metode komunikasi dapat dibagi menjadi komunikasi satu tahap, dua

tahap dan komunikasi banyak arah.

III.2. Saran

Adapun saran dari makalah ini adalah kiranya kedepannya penulis lebih

bisa untuk memberikan pemahaman yang lebih lagi agar dapat dengan

mudah untuk di mengerti dan di pahami.


Daftar Pustaka

Adler dan Rodman. 2003. Understanding Human Communication. New York.

Agus M. Hardjana. 2003. Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi Interpersonal.


Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Alo Liliweri. 2003. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Amir Purba. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Medan: Pustaka Bangsa.

Arifin Anwar. 1997. Strategi Komunnikasi. Bandung: ARMICO

Deddy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi, Sebuah Pengantar. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Deddy Mulyana. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Paradigma Baru Ilmu


Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Deni Darmawan. 2007. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Ujhana. 1999. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Ujhana. 2002. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Ujhana. 2007. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.

Hafied Cangara. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja

Pantao, Julia. 2015. Komunikasi Informasi Dan Edukasi (Kie) Sebagai Bentuk
Sosialisasi Program Keluarga Berencana (Kb) Di Kelurahan Tingkulu
Kecamatan Wanea Manado. Manado.

Rosdakarya. Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Syarifuddi. 2005. Managemen Lembaga Pendidikan Islam. Ciputat Press. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai