“BIDANG KOMUNIKASI”
DISUSUN OLEH:
Muhammad Rafi Amansyah
Naufaldi Hidayat
Rizki Muhammad Farhan
Merisa Dwi Rosi Yani
Prihartini
Najwa Salsabila Darma
Puji syukur kehadiran allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayatnya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah pengantar ilmu komunikasi yang berjudul “memahami dan
mengganalisi komunikasi social,komunikasi organisasi,komunikasi perusahaan,komunikasi
politik,komunikasi internasional,komunikasi antarbudaya, komunikasi
pembangunan,,komunikasi lingkungan,dan komunikasitradisional”
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah pengantar ilmu komunikasi. Selain itu,makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
dan membahas tentang memehami dan mnganalisis berbagai komunikasi bagi para pembaca dna
penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Eka fitri qorniawati,M.I.Kom selaku dosen mata
kuliah pengantar ilmu komunikasi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari,Makala yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………….
1.3 Tujuan Masalah……………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………
1. Komunikasi Sosial…………………………………………………………………….
2. Komunikasi Organisasi……………………………………………………………….
3. Komunikasi Perusahaan………………………………………………………………
4. Komunikasi Politik…………………………………………………………………….
5. Komunikasi Internasional……………………………………………………………..
6. Komunikasi Antarbudaya……………………………………………………………..
7. Komunikasi Pembangunan……………………………………………………………
8. Komunikasi Lingkungan………………………………………………………………
9. Komunikasi Tradisional……………………………………………………………….
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1. KOMUNIKASI SOSIAL
2. KOMUNIKASI ORGANISASI
Ron Ludlow mengemukakan pendapat bahwa komunikasi organisasi adalah suatu program
komunikasi pada kajian bidang Public Relations (PR) mengenai hubungan internal serta
hubungan pemerintah dan hubungan investor dalam organisasi.
Katz dan Kahn berpendapat pula bahwa komunikasi organisasi adalah sebuah pengiriman dan
atau pertukaran informasi dalam suatu organisasi, sehingga dapat membentuk arus informasi.
Adanya komunikasi organisasi dapat memunculkan jaringan informasi dalam organisasi
tersebut.
Pace dan Faules berpendapat pula bahwa komunikasi organisasi suatu perilaku yang terjadi
dalam sebuah organisasi serta bagaimana orang-orang di dalamnya ikut terlibat dalam proses
tersebut dan melakukan transaksi berupa bertukar makna.
Teori fusi
Teori ini diperkenalkan oleh Bakke dan pada tahun 1957 Argyris menyempurnakan
pendapat Bakke. Teori fusi berawal dari kesadaran Bakke pada tahun 1950 mengenai kesadaran
mengenai kepuasan minat manusia yang berbeda-beda dalam suatu birokrasi maupun
organisasi.
Bakke berpendapat bahwa organisasi pada tahap-tahap tertentu akan mempengaruhi
seorang individu. Sementara pada saat yang sama pula individu memberikan pengaruh pada
organisasi yang diperkenalkan oleh organisasi.
Fenomena tersebut menyebabkan pegawai – pegawai menunjukan ciri-ciri membentuk
organisasi atau berorganisasi. Setiap jabatan yang dimiliki oleh pegawai menunjukan keunikan
serta memiliki ciri khas masing – masing organisasinya, sehingga dapat dimodifikasi sesuai
dengan minat dan bakat khusus pegawai atau individu tersebut.
Teori kepemimpinan
Teori ini menyebutkan bahwa pemimpin suatu organisasi maupun kelompok merupakan
sosok yang penting untuk membantu anggota memenuhi kebutuhan serta mencapai tujuan
kelompok atau organisasi secara bersama-sama.
Hersey telah memformulasikan empat tugas pemimpin, yaitu
(a) telling, mampu memberikan informasi secara lugas.
(b) selling, mampu memberikan petunjuk.
(c) participating, mampu menjalin kerja sama yang baik.
(d) delegating, mampu mengambil keputusan.
Dalam mempelajari teori komunikasi khususnys di ranah organisasi, kamu dapat melihat
melalui pendekatan objektif serta interpretif yang saat ini menjadi perhatian bagi para kaum
akademisi dan juga praktisi ilmu komunikasi yang di bahas pada buku Teori Komunikasi
Kontemporer.
Jenis-jenis komunikasi organisasi
Komunikasi Atasan ke Bawahan adalah komunikasi yang berlangsung ketika orang-
orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.
Komunikasi Bawahan ke Atasan yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan
mengirim pesan kepada atasannya.
Komunikasi Horisontal yaitu komunikasi yang berlangsung di antara
para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.
Komunikasi Lintas Saluran yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati
batas-batas fungsional.
Manfaat pertama, dengan mengetahui teori komunikasi organisasi, maka sebagai seorang
individu yang hidup dalam lingkungan atau kelompok organisasi tertentu dapat memahami
posisi kita dalam organisasi atau kelompok tersebut.
Manfaat keempat, mengetahui teori komunikasi organisasi dapat membuat seorang individu
menyesuaikan diri serta menempatkan diri dengan baik dalam organisasi atau kelompok
tersebut.
Manfaat kelima, mengetahui tugas seorang pemimpin dan anggota dalam suatu organisasi.
Pemahaman mengenai teori komunikasi organisasi dapat membuat kita sebagai sadar akan
tugas-tugas sebagai seorang pemimpin maupun anggota dalam sebuah organisasi, kesadaran
ini dapat meningkatkan kerja maupun efektivitas organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh bersama.
3. KOMUNIKASI PERUSAHAAN
Komunikasi Perusahaan adalah sebuah wadah atau sarana dalam berkomunikasi baik internal atau
eksternal. Kedua hal ini tidak boleh dianggap sebagai dua hal yang terpisah.
Komunikasi politik hadir tentu memiliki fungs-fungsi dalam sistem politik. Berikut
penjelasannya.
1. Menyampaikan informasi politik, fungsi ini adalah dasar dari fungsi komunikasi. Dalam
komunikasi politik informasi yang disampaikan terbatas tetapi juga sangat luas.
2. Mempertahankan nilai, komunikasi politik memiliki fungsi untuk menjaga dan
mempertahankan nilai yang telah menjadi tradisi.
3. Sosialisasi politik, fungsi ketiga ini dianggap menjadi ruh dari sosialisasi dalam
masyarakat.
4. Mendorong terjadinya iklim perubahan, karena bersifat persuasif maka komunikasi
politik dalam mendorong adanya iklim perubahan.
5. Kontrol sosial, contohnya adalah hadirnya hak jawab maupun hak berpendapat yang
didapatkan oleh setiap anggota masyarakat.
6. Memberikan motivasi, komunikasi politik memiliki fungsi untuk memberikan motivasi
untuk beberapa golongan maupun pihak-pihak yang membutuhkan.
7. Hiburan, seperti halnya komunikasi jenis lain, komunikasi politik juga memiliki fungsi
hiburan seperti debat politik, seni orasi dan lainnya.
8. Meningkatkan partisipasi politik, dengan terjadinya komunikasi politik maka partisipasi
politik dalam masyarakat pun ikut meningkat.
5. KOMUNIKASI INTERNASIONAL
Dilihat dari pelakunya, komunikasi internasional dapat dipandang sebagai terbagi antara:
Adanya perubahan paradigma komunikasi internasional dari Free Flow Information manjadi
Free and Flow Information menyebabkan mulai berkembangnya fokus studi komunikasi
internasional antara lain studi tentang imperialisme media, globalisasi, privatisasi, era
informasi.
Sejalan dengan berubahnya paradigma arus komunikasi internasional mulai muncul juga Global
Communication Order atau yang kita kenal dengan "tata komunikasi dan informasi dunia baru".
Munculnya wacana ini dipicu dari bermunculannya pemimpin-pemimpin dunia ketiga yang
mulai menyadari bahwa paradigma komunikasi internasional Free Flow Informationternyata
bukanlah arus informasi bebas yang seimbang.
2. Perspektif Jurnalistik
Dilakukan melalui saluran media massa. Karena arus informasi didominasi negara maju,
ada penilaian komunikasi internasional dalam perspektif ini didominasi negara maju, juga
dijadikan negara maju sebagai alat kontrol terhadap kekuatan sosial yang dikendalikan
kekuatan politik dalam percaturan politik internasional. Penguasa arus informasi menjadi
gatekeeper yang mengontrol arus komunikasi. Jalur jurnalistik ini jug sering digunakan
untuk tujuan propaganda dengan tujuan mengubah kebijakan dan kepentingan suatu
negara atau memperlemah posisi negara lawan.
3. Perspektif Propaganda
Umumnya dilakukan melalui media massa, ditujukan untuk menanamkan gagasan ke
dalam benak masyarakat negara lain dan dipacu sedemikian kuat agar mempengaruhi
pemikiran, perasaan, serta tindakan; perolehan atau perluasan dukungan, pertajam atau
pengubahan sikap dan cara pandang terhadap suatu gagasan atau peristiwa atau
kebijakan luar negeri tertentu. Propaganda merupakan instrumen terampuh untuk
memberikan pengaruh.
Akibat komunikasi internasional dalam perspektif propaganda ini, masyarakat
internasional saat ini hidup dengan travail dtente, juga "perang suci" (George N. Gordon,
pakar komunikasi internasional).
1. Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan antar budaya yang
juga membahas satu tema yang sedang dipertentangkan. Simbol tidak sendirinya
mempunyai makna tetapi dia dapat berarti ke dalam satu konteks dan makna itu
dinegosiasikan atau diperjuangkan.
2. Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung pada persetujuan antar subjek yang
terlibat dalam komunikasi, sebuah keputusan dibuat untuk berpartisipasi dalam proses
pemberian makna yang sama.
3. Sebagai pembimbing sebuah perilaku budaya yang tidak terprogram namun bermanfaat
karena mempunyai pengaruh terhadap perilaku kita.
4. Menunjukkan fungsi sebuah kelompok sehingga kita dapat membedakan diri dari
kelompok lain dan mengidentifikasinya dengan berbagai macam cara.
Komunikasi yang terjadi antar budaya seringkali terdengar. Hal ini karena kebudayaan atau pola
hidup mereka yang berbeda akan membuat kesalahpahaman di antara kedua individu.
Sehingga, perlu adanya sesuatu yang dapat menurunkan tingkat kesalahpahaman di antara
kedua individu agar tidak terjadi pertikaian. Hal itu dapat ditemukan pada bahasa baik verbal
maupun nonverbal.
Peranan bahasa saat ini merupakan alat yang tentunya sangat berperan penting dalam
komunikasi antar budaya. Dengan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa kebangsaan,
maka akan meminimalisir kesalahpahaman. Karena, bahasa sendiri yang dapat memilah mana
marah, mana senang, dan mana yang sedih. Dan juga, bahasa merupakan simbolik dari rasa.
HAKIKAT KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
1. Entulkurasi
Enkulturasi mengacu pada proses yang mana kultur atau budaya ditransmisikan dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Kita bisa mempelajari kultur, bukan mewarisinya.
Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. Dan bagi orang tua,
kelompok, teman, sekolah, lembaga keagamaan, dan lembaga pemerintahan
merupakan guru utama dalam bidang kultur.
2. Akulturasi
Akulturasi mengacu pada proses yang mana kultur seseorang dimodifikasi melalui
kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lainnya.
1. Fungsi Pribadi
Fungsi pribadi adalah fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi
yang bersumber dari seseorang individu. Berikut identitas pada fungsi pribadi:
Dalam proses komunikasi antar budaya terdapat beberapa perilaku komunikasi individu
yang bisa digunakan untuk menyatakan identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan melalui
tindakan berbahasa baik secara verbal dan non verbal.
Dari perilaku berbahasa itulah dapat diketahui identitas diri maupun sosial, misalnya
dapat diketahui asal usul suku bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan seseorang.
c. Menambah Pengetahuan
d. Melepaskan Diri
Terkadang kita dalam berkomunikasi dengan orang lain untuk melepaskan diri atau
mencari jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu kita
namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan yang komplementer dan
hubungan yang simetris. Hubungan komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak mempunyai
perilaku yang berbeda.
Perilaku pada seseorang berfungsi sebagai stimulus perilaku yang komplementer dari yang lain.
Dalam hubungan komplementer, perbedaan di antara dua pihak dimaksimumkan. Sebaliknya,
hubungan yang simetris dilakukan oleh dua orang yang saling bercermin pada perilaku yang
lainnya.
2. Fungsi Sosial
a. Fungsi Sosial Pengawasan
Fungsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktik komunikasi antar budaya di
antara komunikator dan komunikan yang berbeda kebudayaan berfungsi saling
mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antar budaya fungsi ini bermanfaat untuk
menginformasikan “perkembangan” tentang lingkungan.
Fungsi seperti ini lebih banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarkan secara
rutin perkembangan peristiwa yang terjadi di sekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi
dalam sebuah konteks kebudayaan yang berbeda.
b. Menjembatani
Dalam proses komunikasi antar budaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara
dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara
mereka.
Fungsi menjembatani itu bisa terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan,
keduanya akan saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga
menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan oleh berbagai konteks komunikasi
termasuk komunikasi massa.
c. Sosialisasi Nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-
nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.
d. Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antar budaya. Misalnya
menonton tarian tradisional. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antar
budaya.
Dengan adanya komunikasi antar budaya, individu tersebut dapat menunjukkan identitas
sosialnya sendiri.
Komunikasi antar budaya dapat menyatukan dan mempersatukan antar pribadi dalam
interaksi tersebut.
5. Menambah Pengetahuan
Komunikasi antar budaya pun dapat memberikan wawasan yang baru, bahkan wawasan
yang belum pernah diketahui oleh individu tersebut.
6. Hubungan Interaksi
Selain itu, komunikasi antar budaya juga dapat menciptakan hubungan yang komplementer
serta hubungan yang selaras.
1. Relativitas Bahasa
Gagasan umum bahwa bahasa mempengaruhi pemikiran dan juga perilaku yang paling banyak
disuarakan oleh para antropologis linguistik. Pada akhir tahun 1920-an dan di sepanjang tahun
1930-an, dirumuskan bahwa karakteristik bahasa mempengaruhi proses kognitif kata.
Karena bahasa-bahasa di dunia sangat berbeda dalam hal karakteristik semantik dan
strukturnya, tampaknya masuk akal untuk mengatakan bahwa orang yang menggunakan
bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara mereka memandang dan berpikir tentang
dunia.
2. Bahasa Sebagai Cermin Budaya
Bahasa tentu mencerminkan suatu budaya. Semakin besar perbedaan budayanya, maka
semakin nampak perbedaan komunikasinya, baik dalam bahasa maupun dalam isyarat non
verbal. Semakin besar perbedaan antara budaya maka semakin sulit pula komunikasi untuk
dilakukan.
Semakin besar perbedaan antar budaya, maka semakin besarlah ketidakpastian dan ambiguitas
dalam sebuah komunikasi. Banyak dari komunikasi kita yang berusaha mengurangi
ketidakpastian ini sehingga kita dapat lebih baik menguraikan, memprediksi, dan menjelaskan
perilaku orang lain.
Karena ketidakpastian dan ambiguitas yang lebih besar, maka diperlukan lebih banyak pula
waktu dan juga upaya untuk mengurangi ketidakpastian dan untuk berkomunikasi secara lebih
bermakna.
Semakin besar perbedaan antar budaya, maka semakin besar pula kesadaran diri para
partisipan selama komunikasi berlangsung. Hal ini memiliki konsekuensi positif dan negatif.
Positifnya, kesadaran diri ini barangkali membuat kita lebih waspada. ini mencegah kita
mengatakan hal-hal yang mungkin terasa tidak peka atau tidak patut. Dan negatifnya, tentu ini
akan membuat kita terlalu berhati-hati, tidak spontan, dan kurang percaya diri.
Perbedaan antar budaya terutama penting dalam interaksi awal dan secara berangsur
berkurang tingkat kepentingannya ketika hubungan menjadi lebih akrab. Walaupun kita selalu
menghadapi kemungkinan salah persepsi dan salah menilai orang lain, kemungkinan ini
khususnya besar dalam situasi komunikasi antarbudaya.
Dalam komunikasi antar budaya seperti dalam semua komunikasi, kita tentu berusaha
memaksimalkan hasil interaksi. Tiga konsekuensi yang dibahas oleh Sunnafrank (1989)
mengisyaratkan implikasi yang penting bagi komunikasi antar budaya. Sebagai contoh, orang
akan berinteraksi dengan orang lain yang mereka pikirkan akan memberikan hasil positif.
Kedua, jika kita mendapatkan hasil yang positif, kita terus melibatkan diri dan meningkatkan
komunikasi kita. Bila kita memperoleh hasil negatif, kita mulai menarik diri dan mengurangi
komunikasi.
BENTUK KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
1. Komunikasi Internasional
Pada bentuk komunikasi ini cenderung berkaitan dengan kepentingan suatu negara dengan
negara lainnya yang meliputi permasalahan ekonomi, politik, pertahanan dan lainnya.
Komunikasi antar ras atau interracial communication adalah sebuah bentuk komunikasi yang
terjadi apabila adanya interaksi atau proses komunikasi pada individu atau kelompok yang
berbeda ras. Bentuk komunikasi ini memiliki ciri utama, yaitu komunikan dan komunikator
berasal dari ras yang berbeda. Ras sendiri merupakan klasifikasi sekelompok individu
berdasarkan karakteristik biologis.
Komunikasi antar etnis atau Interethnic Communication adalah bentuk komunikasi yang mana
proses komunikasinya berasal dari etnis yang berbeda. Kelompok etnik adalah kelompok orang
yang ditandai dengan bahasa dan asal-usul yang sama. Oleh karena itu, komunikasi antar etnis
merupakan komunikasi antarbudaya.
1. Mobilitas
Perjalanan dari negara satu ke negara lainnya bukan menjadi hal yang khusus lagi, atau
kegiatan seperti ini sudah menjadi kegiatan yang umum dilakukan oleh masyarakat. Hal itu
terjadi karena adanya peluang-peluang bisnis yang menggiurkan dan pendidikan yang
menjamin. Sehingga terjadilah mobilitas yang luas dan terjadilah berbagai budaya yang
menyatu pada satu wilayah.
2. Ekonomi
Teknologi akhir-akhir ini memang tumbuh semakin pesat. Sehingga teknologi pun mampu
membawa kultur luas masuk ke suatu wilayah yang dapat mempengaruhi budaya bangsa. Oleh
karena itu, teknologi pun mampu membuat komunikasi antarbudaya ini menjadi lebih mudah
dan praktis. Bahkan cepat atau lambat, teknologi dapat memberikan dampak akan terjadinya
pertukaran budaya secara besar-besaran.
3. Imigrasi
Sudah tidak aneh lagi, ketika kita berjalan di rumah sendiri, kita melihat orang asing di sekeliling
kita. Hal itu terjadi karena adanya kegiatan imigrasi untuk suatu kepentingan. Sehingga,
terjadilah penyatuan budaya atau biasa disebut dengan akulturasi. Akulturasi tersebut
menyebabkan terjadinya komunikasi antarbudaya.
4. Politik
Kepentingan politik pun juga ikut andil memberikan dampak munculnya komunikasiantar
budaya. Seperti halnya saat Raja Arab berkunjung ke Indonesia, atau sebaliknya, saat Presiden
Jokowi berkunjung ke Negara Australia. Kunjungan negara inilah yang mendatangkan
komunikasi antar budaya.
Berbeda halnya dengan komunikasi antarbudaya. Komunikasi yang terletak pada pola hidup
atau cara hidup seseorang yang berbeda-beda dan seringkali membuat kesalahpahaman antar
individu ketika berkomunikasi. Sehingga, kita perlu adanya mempelajari komunikasi
antarbudaya ini.
Dengan kita mau mempelajari komunikasi antarbudaya ini, maka kita akan mendapatkan
manfaat dalam berkomunikasi. Seperti halnya ketika kita bertemu dengan orang yang pola
hidup berbeda dengan kita. Hal ini agar tidak terjadi kesalahpahaman bahkan pertikaian ketika
berkomunikasi dengan orang tersebut.
7. KOMUNIKASI PEMBANGUNAN
Komunikasi pembangunan adalah komunikasi yang berguna untuk upaya peningkatan kondisi
sosial dan ekonomi yang dilakukan oleh negara khususnya negara berkembang. Menurut
Peterson dalam buku Sumadi Dilla yang berjudul Komunikasi Pembangunan Pendekatan
Terpadu (2007), komunikasi pembangunan adalah usaha yang terorganisir untuk menggunakan
proses komunikasi dan media dalam meningkatkan taraf sosial dan ekonomi secara umum
berlangsung dalam negara yang sedang berkembang. Quebral dalam buku Zulkarimen Nasution
yang berjudul Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori dan Penerapannya (2007),
memaparkan komunikasi pembangunan adalah komunikasi yang dilakukan untuk
melaksanakan rencana pembangunan suatu negara.
Komunikasi antara manusia dengan lingkungan dapat disebut sebagai komunikasi lingkungan,
yang juga cabang dari disiplin ilmu komunikasi. Sebelum memasuki semuanya, ada baiknya
kalau kita mengenal apa yang dimaksud dengan komunikasi lingkungan. Komunikasi Lingkungan
adalah suatu proses komunikasi yang mendukung suatu kebijakan dan dalam prosesnya
penggunaan media dilakukan secara terencanakan dan strategis untuk membuat masyarakat
berpartisipasi, dan dalam pelaksanaan proyek tersebut komunikasi diarahkan pada kelestarian
lingkungan.
Komunikasi lingkungan adalah upaya meningkatkan peran ilmu komunikasi dalam melestarikan
lingkungan. Komunikasi lingkungan bertujuan untuk menyadarkan khalayak untuk menjaga
lingkungan melalui berbagai saluran komunikasi. Diperlukan komunikasi efektif agar pesan
dalam kampanye sadar lingkungan dapat sampai ke khalayak. Tujuan lain dari komunikasi
lingkungan adalah mengomunikasikan berbagai bentuk kerusakan lingkungan dan bagaimana
upaya penyelamatannya.
Yang dimaksud dengan lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh
kondisi yang ada di dalam lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh
kondisi yang ada di dalam ruang yang kita tempati.
2. Konstitutif
Komunikasi lingkungan secara konstitutif meliputi aspek mengatur, menyusun, serta menggambarkan
permasalahan lingkungan itu sendiri sebagai subjek bagi pemahaman manusia.
Sebagai tambahan, para akademisi komunikasi lingkungan menjelajah dan memberikan teori
tentang cara-cara alternatif hubungan manusia dan alam yang dapat menguntungkan biosfer.
Beberapa akademisi komunikasi lingkungan mengemukakan bahwa cara cara alternatif
berkomunikasi dengan alam dapat membantu masyarakat mengatasi dan menyumbangkan
budaya merusak dari sistem yang mendominasi dalam hubungan dengan alam.
Dengan cara ini, ketika akademisi komunikasi lingkungan tertarik dalam mengadakan
penyelidikan secara simbolis, seperti “lingkungan” dapat dibentuk oleh pandangan dunia yang
memposisikan manusia terpisah dan lebih unggul dari alam. Para akademisi juga tertarik dan
mengilustrasikan penggambaran lain dari hubungan manusia dan alam yang dapat memberikan
pandangan berbeda dan memberitahu tindakan yang berbeda.
9. KOMUNIKASI TRADISIONAL
Media komunikasi tradisional memiliki kelebihan/keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media
modern, sebab komunikasi tradisional biasa dipertukarkan dengan seni yang menjadikan
bentuk komunikasi ini lebih menarik, sederhana, dan mudah dimengerti. Hal tersebut membuat
media komunikasi tradisional melekat erat dengan kehidupan masyarakat dan berdampak pada
perkembangan proses sosial masyarakat seperti memupuk rasa persaudaraan. Pada dasarnya
media kesenian tradisional masih tetap disenangi oleh masyarakat hingga detik ini. Hanya saja
media-media kesenian tersebut harus dikemas dengan baik dan menarik. hal tersebut dapat
dilihat dari usaha yang banyak dilakukan oleh media modern televisi belakangan ini, yang
seolah berlomba menampilkan pola pertunjukan tradisional dalam berbagai tayangan.
Lambang Isyarat
Pada awalnya, orang menggunakan anggota badannya untuk berkomunikasi “bahasa badan”
dan bahasa non-verbal. Contohnya dengan gerak muka, tangan, mimik. Ini merupakan bentuk
komunikasi yang sangat sederhana.
Simbol
Simbol-simbol dalam komunikasi tradisional dapat dilihat pada pemukulan gong di Romawi dan
pembakaran api yang mengepulkan asap di Cina, yang dilakukan oleh para serdadu di medan
perang.
Gerakan
Bentuk komunikasi tradisional dalam hal ini berupa tanda bahaya yang disampaikan dengan
sirine atau kentongan.
Kentungan
Kentungan adalah media komunikasi tertua di Indonesia. Kentungan telah digunakan sejak
zaman kerajaan Demak, Mataram, Surakarta, dan Yogyakarta. Kentungan secara historis
menjadi media komunikasi bagi antar komunitas. Alat komunikasi ini digunakan untuk
mengumpulkan massa dan mengumumkan alarm dan juga sebagai tanda bahaya.
Dalam bentuk fisiknya, kentungan terbuat dari kayu jati atau batang bambu. Bagian dalam
bambu diukir, jadi ada ruang di mana kamu bisa mengeluarkan suara saat sedang memukul
bambu. Karena raket biasanya terbuat dari kayu maka bisa menimbulkan suara yang
nyaring.Kentungan tersedia dalam berbagai ukuran, berukuran sekitar 40 centimeter dan tinggi
1,5-2 meter.
Hingga saat ini kentungan masih digunakan sebagai alat komunikasi di pedesaan. Irama yang
dibunyikan pada kentungan dapat berbeda-beda, tergantung acara yang ingin disampaikan.
Kentungan juga digunakan untuk menginformasikan kepada masyarakat umum tentang suatu
peristiwa. Pada masa kerajaan, alat ini digunakan untuk menyampaikan perintah raja kepada
rakyatnya.
Surat
Surat merupakan alat komunikasi tradisional yang sering digunakan yang paling terkenal dan
sering digunakan pada zamannya. Surat menjadi media untuk berkomunikasi dengan jarak jauh.
Namun, dalam mengirim dan menerima surat tentu dibutuhkan waktu yang cukup lama.
Saat ini juga masih ada surat untuk melakukan komunikasi dengan orang lain. Namun, surat
tersebut sudah dimodifikasi menjadi elektronik, yaitu yang kita kenal dengan nama e-mail.
Tidak hanya e-mail, konsep dari alat komunikasi surat juga dimodifikasi dalam bentuk lain yang
fungsinya sama, yaitu dapat berkomunikasi dengan satu orang atau lebih secara jarak jauh.
Cerita Rakyat
Cerita rakyat juga dijadikan sebagai alat komunikasi pada zaman dahulu. Cerita rakyat ini
bertujuan untuk menceritakan kisah-kisah terdahulu yang ada di kehidupan suatu daerah. Kisah
ini biasanya juga menyelipkan pesan moral bagi anak-anak agar selalu melakukan perbuatan
baik dan menghindari yang buruk. Selain itu, cerita rakyat ini digunakan untuk menyebarkan
banyak manfaat lain seperti, pengendalian sosial, penguat adat, pengenalan norma yang ada di
masyarakat.
Setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki cerita rakyatnya masing-masing yang menarik dan
memberikan banyak pelajaran. Contoh beberapa cerita rakyat yang dikenal seperti, Bawang
Merah Bawang Putih dari Riau, Timun Mas dari Jawa Tengah, dan Lutung Kasarung dari Jawa
Barat.
Pertunjukan Wayang
Tidak berbeda jauh dengan cerita rakyat. Pertunjukkan wayang ini adalah media untuk
menyampaikan cerita kepada masyarakat. Wayang juga termasuk ke dalam alat komunikasi
karena pertunjukkan ini menyampaikan kisah-kisah pada zaman dahulu kepada rakyat yang
belum mengenal cerita tersebut.
Di balik cerita tersebut tentu memiliki nilai sejarah dan juga nilai moral yang dapat dijadikan
pelajaran. Selain itu, pertunjukkan wayang tentu dapat dijadikan sebagai hiburan bagi
masyarakat. Setekah menonton wayang, tentu kamu dapat mengambil informasi yang baik dan
meninggalkan sesuatu yang buruknya. Intinya kamu akan mendapat banyak pengalaman
sejarah dari menonton pertunjukkan wayang.
Alat komunikasi tradisional berikutnya adalah kaleng dengan tali. Meski alat komunikasi ini
identik dengan mainan anak-anak namun memiliki fungsi sebagai alat komunikasi pada zaman
dahulu.
Cara kerja dari alat komunikasi ini cukup sederhana, kamu hanya perlu menggunakan kaleng
sebagai penangkap suara dan juga tali sebagai perambat suara. Kamu cukup menyiapkan dua
kaleng yang bagian bawahnya dilubangi sebesar tali yang kamu siapkan. Setelah itu masukan
tali ke lubang tersebut dan sambungkan dengan kaleng satunya lagi.
Setelah kedua kaleng tersambung kamu bisa berkomunikasi melewati kaleng tersebut. Namun,
yang perlu diperhatikan adalah tali yang menghubungkan kedua kaleng harus tegang. Kedua
kaleng harus saling menarik agar suara dapat merambat dari satu kaleng ke kaleng lainnya.
Daun Lontar
Masyarakat pada zaman dahulu sebagai aktivitas seperti surat menyurat. Aktivitas ini dilakukan
pada masa kerajaan yang memanfaatkan daun lontar sebagai media untuk menulis. Tulisan
yang dituliskan dalam daun lontar ini merupakan bahasa Arab-Melayu, di mana tulisannya
huruf Arab namun tetap dibaca dengan bahasa Melayu atau juga bahasa Indonesia.
Kerajaan-kerajaan yang dahulu memakai media daun lontar ini seperti kerajaan Tarumanegara,
Sriwijaya, Pajajaran, Majapahit, dan Mataram. Orang-orang kerajaan juga memanfaatkan media
ini untuk menulis naskah kuno pada zamannya.
Daun lontar yang digunakan biasanya dikeringkan terlebih dahulu sebelum ditulis. Pada daerah-
daerah seperti Jawa, Bali, dan Madura menggunakan daun lontar untuk menulis karena tulisan
dan daun akan lebih tahan lama serta bisa diabadikan. Bahkan kamu bisa melihat naskah kuno
daun lontar di Perpustakaan Nasional.
Asap
Asap digunakan oleh orang pada zaman dahulu untuk mengirimkan pesan dari jarak jauh.
Sebuah kepulan asap yang telah melambung di atas akan memiliki makna untuk berkomunikasi
dengan masyarakat yang mengerti makna dari kepulan asap tersebut.
Masyarakat yang menggunakan asap ini sebagai alat komunikasi jarak jauh adalah suku Indian
yang ada di Amerika Serikat. Selain itu, bangsa Yunani memakai juga kepulan asap sebagai alat
komunikasi pada zaman Darius I. Lalu, Cina kuno memakai asap yang ditempatkan di Tembok
Cina untuk menara penjagaan.
Sebagai alat komunikasi jarak jauh, kepulan asap pada zaman dahulu juga digunakan sebagai
sumber peringatan. Umumnya kepulan asap akan ada ketika seseorang merasa tersesat di
hutan dan meminta pertolongan. Selain itu juga digunakan untuk peringatan jika ada musuh
yang mulai mendekati kawasan yang dihuni.
Beduk
Beduk juga menjadi sebuah alat komunikasi tradisional. Beduk terbuat dari bahan kayu dan
kulit kambing. Kulit kambing tersebut terletak pada permukaan beduk yang nantinya akan
dipukul menggunakan tongkat tumpul atau pemukul beduk.
Beduk di Indonesia digunakan untuk menandakan bahwa telah masuk waktu salat. Sebelum
azan berkumandang, muazin biasanya akan memukul beduk terlebih dahulu. Irama pukulan
beduk untuk azan juga berbeda dengan pukulan beduk biasa.
Beduk tidak hanya digunakan di Indonesia saja. Di Jepang juga ada alat yang seperti beduk,
yaitu bernama wakaido. Namun tentu penggunaannya berbeda dengan yang ada di Indonesia.
Gamelan
Tidak hanya menjadi sebuah alat musik tradisional, namun gamelan juga bisa digolongkan
sebagai alat komunikasi tradisional.
Gamelan yang merupakan bagian dari alat komunikasi tradisional ini biasanya digunakan untuk
berkomunikasi dengan para penari. Hal ini dikarenakan gamelan menjadi sebuah penanda bagi
para penari untuk melakukan perubahan gerakan dalam tarian.
Irama yang dibunyikan melalui gamelan merupakan sebuah ketukan bagi para penari. Jadi,
dengan gamelan antara penari dengan pemusik akan sinkron karena dapat menyesuaikan
antara musik dengan tarian. Gamelan pada hal ini akan menciptakan sebuah harmoni untuk
pertunjukkan seni tari.
Burung Merpati
Alat komunikasi selanjutnya adalah burung merpati. Burung ini adalah hewan cerdas yang
mudah menghafal arah jalan. Jika kamu melatihnya maka burung ini bisa jadi penyampai pesan
yang andal.
Hal seperti ini ada pada film Harry Potter di mana burung hantu yang sering digunakan untuk
membawa surat ataupun barang-barang lain untuk dikirim dari satu tempat ke tempat lain.
Namun, cara tersebut tidak hanya ada pada film, di dunia nyata pun juga bisa diikuti.
Pada zaman dahulu, masyarakat sering menggunakan burung merpati sebagai alat komunikasi.
Tentu harus burung yang sudah terlatih, jika tidak mungkin akan sulit agar pesan dapat
tersampaikan.
Cara mengirimkan pesan dengan membungkus benda atau surat, lalu diikatkan pada kaki
burung merpati. Setelah itu, burung merpati akan terbang membawa pesanmu ke tempat
tujuan sesuai yang telah diajarkan sebelumnya.
Pada zaman purba, orang-orang menggunakan lukisan sebagai alat untuk berkomunikasi.
Lukisan ini digunakan untuk menceritakan sebuah kejadian pada waktu itu yang dialami oleh
seseorang. Biasanya orang-orang pada zaman purba melukis apa yang mereka lihat dan alami
dengan media dinding gua.
Di Indonesia juga memiliki beragam lukisan yang ada di dalam gua yang juga berasal dari zaman
purba. Contohnya lukisan purba yang ada di Gua Leang-Leang yang pada saat ini telah menjadi
taman prasejarah. Gua tersebut terletak di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros,
Sulawesi Selatan.
Lukisan-lukisan yang ada di gua tersebut beragam bentuknya. Salah satunya adalah gambar
telapak tangan yang diperkirakan oleh arkeolog bahwa telah berusia 5.000 tahun. Selain itu ada
juga lukisan seperti babi, rusa, dan juga mata tombak berwarna merah.
Prasasti
Prasasti digunakan oleh orang pada zaman dahulu sebagai suatu media untuk bercerita atau
berkomunikasi. Pada zaman sebelum ditemukan kertas, di Indonesia juga menggunakan
prasasti sebagai media tulis. Media ini digunakan pada masa abad ke-5 Masehi setelah agama
Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia.
Pada zaman itu bangsa Indonesia telah mengenal tulisan dan memiliki karakter yang mirip.
Prasasti peninggalan kerajaan di Indonesia yang terkenal salah satunya adalah prasasti Yupa.
Prasasti tersebut bertuliskan mengenai peristiwa upacara Waprakeswara yang diadakan oleh
Raja Kutai yaitu Mulawarman.
Lonceng
Alat komunikasi tradisional berikutnya adalah lonceng. Lonceng merupakan sebuah benda yang
terbuat dari logam dan dapat menghasilkan suara dari biji lonceng yang bersentuhan dengan
badan lonceng. Lonceng ini memiliki kemiripan dengan kentungan, yang membedakan hanyalah
suara lonceng yang lebih keras karena terbuat dari logam.
Lonceng penggunaannya dengan menggerakkannya ke kanan dan ke kiri agar biji lonceng
mengenai badan lonceng sehingga menghasilkan bunyi nyaring. Bunyi lonceng ini digunakan
sebagai alat komunikasi untuk mengumpulkan orang, memberikan tanda peringatan,
mengingatkan waktu ibadah, dan juga untuk bel masuk sekolah.
Telegraf
Zaman semakin berubah dan alat komunikasi tentu juga semakin berkembang setelah
ditemukannya listrik sebagai sumber daya energi. Telegraf ini juga termasuk ke dalam alat
komunikasi tradisional. Karena telegraf dipakai pada tahun 1800 – 1900-an.
Telegraf merupakan sebuah alat komunikasi untuk mengirim dan menerima pesan dari jarak
jauh. Telegraf tidak mengirimkan tulisan seperti pada penggunaan alat komunikasi yang lain.
Dalam hal ini telegraf mengirimkan berupa kode-kode morse sederhana. Dalam penggunaannya
juga memerlukan biaya pulsa listrik melalui kabel tunggal.
Pada awalnya telegraf hanya dapat mengirimkan pesan sejauh 32 kilometer saja. Hal ini
dikarenakan lemahnya penerimaan sinyal telegraf jika pengiriman pesan terlalu jauh. Setelah
itu penemu dari kode morse memperkuat relai yang berfungsi untuk dapat mengulangi sinyal
dan mempermudah telegraf untuk mengirim sinyal lebih jauh lagi.
BAB III
PENUTUP
Komunikasi adalah segala proses kegiatan antar dua orang ( dua pihak) atau lebih untuk
berbagi informasi, ide, dan perasaan. Sesuatu itu dinamakan komunikasi karena
karakteristiknya yang unuk, merupakan suatu proses dinamis, terikat konteks,
simbolik, dan transaksional. Komunikasi memiliki enam fungsi yaitu: fungsi
personal, instrumental, interaksional, informatif, heuristik, dan imajinatif.
Dalam praktiknya, fungsi-fungsi tersebut dapat muncul bersamaan. Dengan kata
lain, setiap peristiwa komunikasai memiliki satu fungsi atau lebih. Proses
konumikasi melibatkan serangkaian kegiatan yang berlangsung terus –menerus.
Kegiatan itu meliputi penyandian atau pengkodean, pengiriman kode, serta
penerimaan dan pemahaman kode.
https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-organisasi/
https://www.gramedia.com/best-seller/komunikasi-politik/
https://glints.com/id/lowongan/corporate-communication-adalah/#.Y2N4AiNlDIV
https://www.kompasiana.com/melzaamirurrizal0160/5ba7ceeec112fe42977eb343/
komunikasi-internasional-pengertian-dan-ruang-lingkup?page=2&page_images=1
https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-antar-budaya/
https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/27/170000669/komunikasi-pembangunan--
definisi-peran-fungsi-dan-model
https://www.kompasiana.com/yelinrahmatwati/58a147022ab0bd8d0f154095/teori-
komunikasi-lingkungan
https://www.gramedia.com/literasi/macam-alat-komunikasi-tradisional/