Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

“BIDANG KOMUNIKASI”

DISUSUN OLEH:
Muhammad Rafi Amansyah
Naufaldi Hidayat
Rizki Muhammad Farhan
Merisa Dwi Rosi Yani
Prihartini
Najwa Salsabila Darma

DOSEN PENGAJAR: Eka Fitri Qurniawati., M.I.Kom.

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayatnya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah pengantar ilmu komunikasi yang berjudul “memahami dan
mengganalisi komunikasi social,komunikasi organisasi,komunikasi perusahaan,komunikasi
politik,komunikasi internasional,komunikasi antarbudaya, komunikasi
pembangunan,,komunikasi lingkungan,dan komunikasitradisional”
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah pengantar ilmu komunikasi. Selain itu,makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
dan membahas tentang memehami dan mnganalisis berbagai komunikasi bagi para pembaca dna
penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Eka fitri qorniawati,M.I.Kom selaku dosen mata
kuliah pengantar ilmu komunikasi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari,Makala yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru,3 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………….
1.3 Tujuan Masalah……………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………
1. Komunikasi Sosial…………………………………………………………………….
2. Komunikasi Organisasi……………………………………………………………….
3. Komunikasi Perusahaan………………………………………………………………
4. Komunikasi Politik…………………………………………………………………….
5. Komunikasi Internasional……………………………………………………………..
6. Komunikasi Antarbudaya……………………………………………………………..
7. Komunikasi Pembangunan……………………………………………………………
8. Komunikasi Lingkungan………………………………………………………………
9. Komunikasi Tradisional……………………………………………………………….
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Komunikasi berasal dari bahasa latin Communication, dan asal kata ini bersumber pada kata
Communis yang artinya sama makna, yaitu sama makna mengenai satu hal. Banyak makna
tentang arti kata komunikasi namun dari sekian banyak definisi yang diungkapkan oleh para ahli
dapat disimpulkan secara lengkap dengan maknanya yang hakiki, yaitu komunikasi adalah
proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu, atau untuk
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung (secara lisan), maupun tidak langsung
melalui media.
Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi merupakan suatu tindakan yang memungkinkan
kita mampu menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai dengan apa yang kita
butuhkan. Secara teoritis, tindakan komunikasi berdasarkan pada konteks terbagi menjadi
beberapa macam, yaitu konteks komunikasi interpersonal, komunikasi intrapersonal,
komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa. Jika di lihat dari beberapa
konteks komunikasi di atas, konteks komunikasi yang berhubungan atau sesuai dengan
penelitian ini adalah komunikasi organisasi.

1.2 Rumusan masalah


Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini. Ada
pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas :

 Pengertian komunikasi sosial,komunikasi organisasi,komunikasi


organisasi,komunikasi perusahaan,komunikasi politik,komunikasi
internasional,komunikasi antarbudaya,komunikasi pembangunan,komunikasi
lingkungan,komunikasi tradisional?
 Jenis jenis komunikasi sosial,komunikasi organisasi,komunikasi
organisasi,komunikasi perusahaan,komunikasi politik,komunikasi
internasional,komunikasi antarbudaya,komunikasi pembangunan,komunikasi
lingkungan,komunikasi tradisional?
 Konsep konsep jenis komunikasi sosial,komunikasi organisasi,komunikasi
organisasi,komunikasi perusahaan,komunikasi politik,komunikasi
internasional,komunikasi antarbudaya,komunikasi pembangunan,komunikasi
lingkungan,komunikasi tradisional?
1.3 Tujuan masalah
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hingga tujuan dalam
penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:

 Untuk mengetahui jenis komunikasi sosial,komunikasi organisasi ,komunikasi


perusahaan,komunikasi politik,komunikasi internasional,komunikasi
antarbudaya,komunikasi pembangunan,komunikasi lingkungan,komunikasi tradisional?
BAB II
PEMBAHASAN

1. KOMUNIKASI SOSIAL

Pengertian komunikasi sosial


Komunikasi sosial merupakan sebuah kegiatan berkomunikasi dengan suatu arah dan tujuan
mendapat pencapaian pada suatu kondisi integrasi sosial. Komunikasi sosial juga dapat
diartikan sebagai proses yang bertujuan untuk memberikan pengaruh untuk mencapai
keterkaitan sosial yang diharapkan oleh tiap – tiap individu di dalam masyarakat.
Komunikasi sosial juga merupakan sebuah proses sosialisasi yang berjalan seiring kelangsungan
hidup manusia atau kelompok bersosial yang terjamin. Dengan adanya komunikasi sosial,
diharapkan stabilitas sosial, ketertiban, tercapainya nilai – nilai baru yang dipegang oleh
masyarakat akan tercapai.

Jenis Komunikasi Sosial


Terdapat beberapa jenis komunikasi sosial seperti komunikasi langsung, tidak langsung, satu
arah, timbal balik, bebas, fungsional, individual, dan juga masal seperti pada berikut :
 Komunikasi sosial secara langsung adalah komunikasi yang terjadi secara langsung
dengan cara bertatap muka tanpa adanya bantuan sebuah media atau perantara seperti
orang lain untuk menghantarkan pesan dan informasi.
 Komunikasi sosial secara tidak langsung adalah komunikasi yang berlangsung dengan
memerlukan bantuan media sebagai perantara untuk menjalankan komunikasi,
menyampaikan, dan menerima pesan maupun informasi.
 Komunikasi sosial secara satu arah adalah sebuah komunikasi yang dilakukan oleh
komunikator dalam menyampaikan atau memberikan sebuah pesan atau informasi ke
pada komunikan dengan tanpa ada sebuah umpan balik atau timbal balik.
 Komunikasi sosial timbal balik yang sering disebut juga dengan dua arah biasanya
dilakukan oleh dua orang atau lebih yang menggambarkan pihak komunikan atau
penerima pesan memberikan umpan balik kepada komunikator.
 Komunikasi bebas merupakan komunikasi yang dilakukan secara tidak formal dan tidak
adanya suatu aturan khusus yang harus ditaati, misalnya komunikasi yang terjadi di
dalam pergaulan.
 Komunikasi fungsional merupakan komunikasi yang dilakukan dengan sangat hati-hati
karena berorientasi pada suatu proses maupun pekerjaan dengan adanya perencanaan
waktu

2. KOMUNIKASI ORGANISASI

Pengertian Komunikasi Organisasi


Menurut Goldhaber (1986) komunikasi organisasi adalah sebuah proses penciptaan serta saling
menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang bergantung oleh satu sama lain untuk
mengatasi lingkungan tidak pasti atau lingkungan yang berubah- ubah.

Ron Ludlow mengemukakan pendapat bahwa komunikasi organisasi adalah suatu program
komunikasi pada kajian bidang Public Relations (PR) mengenai hubungan internal serta
hubungan pemerintah dan hubungan investor dalam organisasi.

Sedangkan, Devito berpendapat bahwa komunikasi organisasi merupakan sebuah usaha


mengirim serta menerima pesan baik dalam kelompok formal maupun informal dalam suatu
organisasi.

Katz dan Kahn berpendapat pula bahwa komunikasi organisasi adalah sebuah pengiriman dan
atau pertukaran informasi dalam suatu organisasi, sehingga dapat membentuk arus informasi.
Adanya komunikasi organisasi dapat memunculkan jaringan informasi dalam organisasi
tersebut.

Pace dan Faules berpendapat pula bahwa komunikasi organisasi suatu perilaku yang terjadi
dalam sebuah organisasi serta bagaimana orang-orang di dalamnya ikut terlibat dalam proses
tersebut dan melakukan transaksi berupa bertukar makna.

Teori – Teori dan Jenis Teori Komunikasi Organisasi


Ada beberapa jenis teori komunikasi organisasi,dibawah ini penjelasan dalam komunikasi
organisasi :

 Teori struktural klasik


Teori pertama ini berkembang sejak tahun 1800-an, dan dapat disebut sebagai teori mesin.
Teori ini menjelaskan bahwa organisasi digambarkan sebagai sebuah lembaga yang sentral akan
tugas – tugasnya serta memberikan petunjuk mekanis strukturalnya yang bersifat kaku,
monoton dan tanpa inovatif. Terdapat empat kondisi pokok dari teori ini, yaitu kekuasaan,
saling melayani, doktrin dan disiplin.

 Teori neoklasik atau hubungan manusia


Teori ini diperkenalkan oleh Elton Mayo dan muncul karena adanya ketidakpuasan dengan
teori klasik atau teori mesin. Teori neo klasik mengacu pada pentingnya aspek psikologis serta
sosial karyawan sebagai seorang individu atau kelompok kerja.
Teori ini telah “difasihkan” melalui percobaan yang dilakukan oleh Elton di pabrik
Hawthorne pada tahun 1924. Hasil percobaan tersebut memperoleh kesimpulan bahwa penting
memperhatikan upah insentif serta kondisi kerja karyawan untuk meningkatkan produktivitas
kerja.

 Teori fusi
Teori ini diperkenalkan oleh Bakke dan pada tahun 1957 Argyris menyempurnakan
pendapat Bakke. Teori fusi berawal dari kesadaran Bakke pada tahun 1950 mengenai kesadaran
mengenai kepuasan minat manusia yang berbeda-beda dalam suatu birokrasi maupun
organisasi.
Bakke berpendapat bahwa organisasi pada tahap-tahap tertentu akan mempengaruhi
seorang individu. Sementara pada saat yang sama pula individu memberikan pengaruh pada
organisasi yang diperkenalkan oleh organisasi.
Fenomena tersebut menyebabkan pegawai – pegawai menunjukan ciri-ciri membentuk
organisasi atau berorganisasi. Setiap jabatan yang dimiliki oleh pegawai menunjukan keunikan
serta memiliki ciri khas masing – masing organisasinya, sehingga dapat dimodifikasi sesuai
dengan minat dan bakat khusus pegawai atau individu tersebut.

 Teori peniti penyambung (The Linking Pin Model)


Teori ini dikembangkan oleh Renis Likert yang menggambarkan mengenai struktur
organisasi yang saling berkaitan dengan beberapa kelompok, dalam teori ini Likert menjelaskan
bahwa terdapat penyelia yaitu anggota dari dua organisasi atau kelompok tersebut ( pemimpin
unit rendah serta pemimpin unit tinggi).
Penyelia yang disebutkan oleh Likert memiliki fungsi sebagai penyambung atau seseorang
yang mengikat kelompok kerja satu dengan lainnya pada tahap atau tingkat berikutnya.
Pada teori yang dikembangkan oleh Likert ini proses berkelompok dinilai penting, karena
suatu organisasi perlu memiliki seorang penyelia atau penyambung sehingga setiap anggota
kelompok dan kelompok itu sendiri dapat bersifat efektif.
 Teori sistem sosial
Teori satu ini menyatakan bahwa hubungan antara manusia memungkinkan suatu
organisasi dapat bertahan lebih lama daripada orang-orang yang ada di dalamnya.
Artinya, walaupun seseorang yang ada dalam suatu kelompok (anggota dari kelompok
tertentu) sudah meninggal, kelompok tersebut tetap ada hanya saja orang-orang yang ada di
dalamnya digantikan dengan anggota-anggota baru.
Kats dan Kahn menjelaskan pula bahwa hubungan antar manusia dalam suatu organisasi
dinilai lebih penting daripada hubungan antara jabatan formal tertentu.

 Teori public relations


Seperti yang dikatakan oleh Ron Ludlow, komunikasi organisasi merupakan kajian pada
teori public relations, teori ini menyatakan upaya yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan secara utuh atau menyeluruh oleh suatu organisasi.
Upaya tersebut dilakukan untuk menciptakan serta memelihara niat baik untuk saling
mengerti antara organisasi dan khalayaknya. Selain Ron Ludlow teori ini juga didukung oleh
Jefkins.

 Teori kepemimpinan
Teori ini menyebutkan bahwa pemimpin suatu organisasi maupun kelompok merupakan
sosok yang penting untuk membantu anggota memenuhi kebutuhan serta mencapai tujuan
kelompok atau organisasi secara bersama-sama.
Hersey telah memformulasikan empat tugas pemimpin, yaitu
(a) telling, mampu memberikan informasi secara lugas.
(b) selling, mampu memberikan petunjuk.
(c) participating, mampu menjalin kerja sama yang baik.
(d) delegating, mampu mengambil keputusan.
Dalam mempelajari teori komunikasi khususnys di ranah organisasi, kamu dapat melihat
melalui pendekatan objektif serta interpretif yang saat ini menjadi perhatian bagi para kaum
akademisi dan juga praktisi ilmu komunikasi yang di bahas pada buku Teori Komunikasi
Kontemporer.
Jenis-jenis komunikasi organisasi
 Komunikasi Atasan ke Bawahan adalah  komunikasi yang berlangsung ketika orang-
orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.
 Komunikasi Bawahan ke Atasan yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan
mengirim pesan kepada atasannya.
 Komunikasi Horisontal yaitu komunikasi yang berlangsung di antara
para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. 
 Komunikasi Lintas Saluran yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati
batas-batas fungsional.

MANFAAT KOMUNIKASI ORGANISASI

Manfaat pertama, dengan mengetahui teori komunikasi organisasi, maka sebagai seorang
individu yang hidup dalam lingkungan atau kelompok organisasi tertentu dapat memahami
posisi kita dalam organisasi atau kelompok tersebut.

Manfaat kedua, pemahaman mengenai komunikasi organisasi dapat memperkuat hubungan


antar anggota dan pimpinan organisasi. Sehingga umur organisasi dapat bertahan lebih lama
dan akan tumbuh rasa ingin menjaga serta merawat organisasi tersebut.

Manfaat ketiga, mempermudah tercapainya tujuan organisasi. Hal ini dikarenakan


terbentuknya komunikasi yang baik, sehingga antar anggota dan setiap pimpinan unit
memahami perbedaan pendapat yang hadir dalam setiap diskusi pada organisasi tersebut.

Manfaat keempat, mengetahui teori komunikasi organisasi dapat membuat seorang individu
menyesuaikan diri serta menempatkan diri dengan baik dalam organisasi atau kelompok
tersebut.

Manfaat kelima, mengetahui tugas seorang pemimpin dan anggota dalam suatu organisasi.
Pemahaman mengenai teori komunikasi organisasi dapat membuat kita sebagai sadar akan
tugas-tugas sebagai seorang pemimpin maupun anggota dalam sebuah organisasi, kesadaran
ini dapat meningkatkan kerja maupun efektivitas organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh bersama.

FUNGSI KOMUNIKASI ORGANISASI


1. Fungsi Informatif
Fungsi informatif, fungsi yang pertama ini dijelaskan oleh Sendjaja bahwa organisasi bertindak
sebagai suatu sistem yang memproses informasi. Proses informasi yang hadir dalam organisasi
tersebut diharapkan mampu memberikan dan menerima informasi dengan baik untuk
tercapainya kelancaran dalam organisasi tersebut.
2. Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif, fungsi yang kedua komunikasi organisasi diharapkan dapat memperlancar
peraturan serta pedoman yang telah ditetapkan oleh anggota dan pemimpin organisasi
tersebut.
3. Fungsi Persuasif
Fungsi persuasif, fungsi ketiga merupakan fungsi untuk memberi perintah. Fungsi ini dilakukan
oleh pemimpin organisasi untuk mempersuasi anggotanya daripada memerintah anggotanya
untuk melakukan sesuatu. Fungsi persuasi dianggap dapat mempermudah, karena cara yang
lebih halus (daripada memerintah) akan lebih dihargai oleh anggota tersebut terhadap tugas
yang diberikan.
4. Fungsi Integratif
Fungsi integratif, fungsi keempat atau yang terakhir berkaitan dengan penyediaan saluran atau
hal-hal yang dapat mempermudah anggota organisasi untuk melakukan dan melaksanakan
tugas tertentu dengan baik.

KONSEP KOMUNIKASI ORGANISASI


1. Proses
Konsep proses merupakan sistem yang dibutuhkan untuk menciptakan dan saling menukar
pesan antar anggota. Hal ini dikarenakan organisasi merupakan sebuah sistem yang terbuka
serta dinamis. Konsep ini terjadi secara terus menerus hingga mencapai tujuan dan
menciptakan tujuan baru yang dirumuskan oleh organisasi tersebut, oleh karena itu konsep ini
disebut sebagai konsep proses (terjadi secara terus menerus).
2. Pesan
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya komunikasi organisasi adalah proses bertukar dan
menerima pesan. Oleh karena itu pesan adalah yang penting dalam organisasi. Individu yang
hadir dalam organisasi tersebut haruslah memperhatikan bagaimana cara mengirimkan,
menerima pesan sehingga pesan atau informasi tersebut dapat diterima dengan baik oleh
individu lain dan tidak menyebabkan kesalah pahaman antar individu.
3. Jaringan
Konsep ketiga merupakan gambaran besar dari organisasi. Organisasi merupakan jaringan di
dalamnya ada individu yang membentuk jaringan-jaringan tersebut baik di dalam maupun di
luar organisasi. Oleh karena itu setiap jaringan atau individu yang menduduki jabatan tertentu
akan menjalankan tugas serta melaksanakan fungsi jabatannya masing-masing dalam
organisasi.
1. Keadaan saling bergantung, konsep keempat merupakan sifat organisasi sebagai sistem
yang terbuka. Konsep ini dibutuhkan, karena apabila terdapat satu unit maupun bagian
organisasi yang tidak berfungsi atau berjalan dengan baik, maka diperlukan individu
atau unit lain untuk membantu hak tersebut agar dapat kembali berjalan dengan baik.
2. Hubungan, fungsi kelima ada karena organisasi adalah sistem sosial yang dijalankan oleh
banyak individu (dua atau lebih) sehingga organisasi tersebut bergantung pada
hubungan antar individu yang ada di dalam maupun di luar organisasi tersebut.
3. Lingkungan, fungsi lingkungan ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan
internal dan eksternal organisasi yang mempengaruhi keputusan yang diambil di
dalamnya.
4. Ketidakpastian, fungsi ini berguna untuk memenuhi kesediaan informasi maupun pesan
yang tersedia dan diharapkan dalam organisasi.

3. KOMUNIKASI PERUSAHAAN

PENGERTIAN KOMUNIKASI PERUSAHAAN


Komunikasi Perusahaan adalah cara di mana perusahaan berkomunikasi dengan beragam audiens,
baik itu internal maupun eksternal.

 Komunikasi Perusahaan adalah sebuah wadah atau sarana dalam berkomunikasi baik internal atau
eksternal. Kedua hal ini tidak boleh dianggap sebagai dua hal yang terpisah.

FUNGSI KOMUNIKASI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN


1. Branding perusahaan
Menciptakan branding merupakan salah satu hal wajib bagi perusahaan, baik perusahaan kecil
maupun perusahaan besar.
Komunikasi Perusahaan bertanggung jawab untuk menjaga image, menyampaikan pesan,
menciptakan reputasi yang baik, dan juga semua tujuan yang ingin disampaikan kepada publik.
Perusahaan tidak bisa sepenuhnya mengandalkan iklan untuk menciptakan branding. Oleh
karena itu, sangat vital bagi komunikasi perusahaan untuk menjalankan komunikasi
eksternalnya.
Jika hal ini sudah berjalan dengan baik, maka kemungkinan pendapatan perusahaan bertambah
akan lebih besar. Dalam hal ini, terlihat bahwa mereka juga memiliki peran dalam komunikasi
pemasaran.
2. Komunikasi krisis
Setiap perusahaan khususnya perusahaan besar pastinya akan berjaga-jaga dan menyiapkan
rencana jika perusahaan dilanda krisis atau musibah.
Mereka akan mempersiapkan komunikasi perusahaan dengan orang yang betul-betul
kompeten dalam bidangnya.
Mengapa demikian? Komunikasi saat krisis harus dihadapi dengan sangat hati-hati jika tidak
akan berpengaruhi dengan reputasi dari perusahaan itu sendiri.
Ada beragam hal terburuk yang bisa mempengaruhi reputasi perusahaan. Beragam tudingan
seperti pembicaraan di media, isu lingkungan, bahkan hingga tuduhan kriminal bisa saja datang
kepada perusahaan.
Di sinilah peran komunikasi perusahaan menjadi sangat penting. Komunikasi pada saat krisis
harus menunjukkan bahwa perusahaan tersebut profesional dan bertanggung jawab.
3. Berbagi informasi
Tidak hanya dari segi eksternal saja, corporate communication juga sangat bermanfaat bagi
jalannya komunikasi di antara pegawai internal. Hal ini berlaku misalnya dalam urusan berbagi
informasi.
Salah satu hal yang bisa menjadi gambaran dari hal ini adalah, komunikasi perusahaan bisa
membagikan tujuan dan visi perusahaan kepada seluruh karyawan.
Dengan menjalankan fungsi komunikasi internal tersebut, karyawan akan merasa lebih terikat
dengan perusahaan. Jika sudah begini, maka performa dari pegawai akan mengalami
peningkatan.
Selain itu, komunikasi perusahaan juga dapat membuka ruang dialog dengan para karyawan.
Hal ini penting karena karyawan akan merasa terlibat dalam kemajuan perusahaan.
Tak hanya itu, dalam beberapa kasus inovasi dapat muncul ketika terjadi kolaborasi
antardepartemen dalam perusahaan. Corporate communication dapat menjadi jembatan untuk
mewujudkan hal ini.
Hal-hal lain yang mungkin dilakukan adalah komunikasi tentang kegiatan internal perusahaan
atau komunikasi jelang peluncuran produk baru kepada karyawan.
Pada intinya, komunikasi perusahaan dalam segi internal perusahaan juga sangat dibutuhkan.
Hal ini terkait dengan keterikatan karyawan kepada perusahaan yang bisa berkontribusi pada
kesuksesan bisnis.
4. Tanggung jawab perusahaan
Belakangan ini, tanggung jawab perusahaan kepada publik atau sering disebut corporate
responsibility menjadi semakin penting.
Corporate communication dapat menjalankan fungsi ini. Melalui fungsi ini, perusahaan akan
terlihat lebih bisa beradaptasi dengan kondisi sosial dan masyarakat yang ada di sekitarnya.
5. Memperbaiki produktivitas pegawai
Produktivitas sangat dibutuhkan sebuah perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Ternyata,
komunikasi sangat berpengaruh pada proses ini seperti contohnya dalam menyelesaikan
masalah atau problem solving.

TIPS MENJALANKAN KOMUNIKASI PERUSAHAAN

 Demi terciptanya komunikasi perusahaan yang efisien, manfaatkan alat komunikasi


perusahaan dengan teknologi tinggi, seperti aplikasi meeting online.
 Memastikan dan membaca kembali semua email yang ingin dikrimkan kepada klien atau
sesama pegawai untuk memastikan bahwa kamu merupakan seseorang yang
profesional.
 Yakin dengan apa yang kamu lakukan di perusahaan.
 Selalu bersikap terbuka untuk berkomunikasi dengan siapapun. Namun, kamu harus
tetap berhati-hati dengan segela jenis bentuk komunikasi baik secara lisan maupun
tulisan.
 Memastikan ke seluruh peserta meeting bahwa kamu merupakan seseorang yang
profesional dan juga fokus 100 persen pada meeting yang sedang dijalankan.
 Jagalah dan pisahkan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan. Jangan sampai urusan
pribadimu mengganggu pekerjaan yang akan membuatmu terlihat tak profesional.
 Menghormati seluruh pegawai perusahaan baik yang posisinya di bawah atau di atasmu.
 Sampaikan maksud dengan jelas, jangan sampai terlalu banyak membicarakan hal-hal
yang tidak penting.
 Selalu kirim email profesional atau email yang mewakilkan perusahaan. Jangan
mengirim email dengan menggunakan email pribadi karena akan membuatmu terlihat
tidak profesional.
 Buka telinga selebar mungkin. Corporate communication yang baik adalah dia yang
mendengar perkembangan terbaru paling awal, sebelum orang-orang di sekitarnya.
 Jangan menyampaikan keluhan. Menjadi seorang corporate communication memanglah
tak mudah, tetapi jangan sampai kamu mudah mengeluh karena akan membuatmu
tidak kompeten dan tidak profesional.
 Berkomunikasilah selayaknya profesional. Perusahaan butuh diperlakukan dalam sikap
profesional.
4. KOMUNIKASI POLITIK

PENGERTIAN KOMUNIKASI POLITIK


Secara umum, komunikasi politik dapat diartikan sebagai suatu proses komunikasi yang di
dalamnya terdapat pesan-pesan politik. Dalam komunikasi politik, ada beberapa aktor atau
tokoh politik yang ikut terlibat sebagai komunikator ataupun sebagai komunikan, selain itu
pesan politik, media politik memiliki kaitan dengan tujuan dari politik itu sendiri yaitu
kekuasaan.
Dalam pesan komunikasi politik yang ingin disampaikan oleh komunikator atau komunikan,
tidak harus berskala besar atau memiliki pesan yang dalam. Contohnya ketika ada seseorang
yang berkomentar mengenai seorang tokoh kepala negara, memberikan dukungan,
berkomentar tentang kebijakan pemerintah dan lainnya sudah bisa dikategorikan sebagai
proses komunikasi politik.

DISTORSI KOMUNIKASI POLITIK


1. Distorsi sebagai ideologi
Dalam komunikasi politik, ada dua distorsi dalam ideologi. Distorsi pertama ialah perspektif
yang identik dengan kegiatan politik sebagai hak istimewa dari sekelompok orang maupun
praktik monopoli. Sedangkan distorsi ideologi yang kedua ialah perspektif yang lebih
memandang pada suatu kegiatan dan hanya melibat sistem tinggi tanpa peduli dengan
kehendak rakyatnya.
2. Distorsi sebagai sebuah topeng
Ben Anderson dalam bahasa topeng menjelaskan bahwa komunikasi politik dapat
diidentifikasikan untuk menampilkan suatu hal yang lain antara apa yang dimaksudkan dengan
fakta atau realita yang sebenarnya.
3. Distorsi sebagai bentuk representasi
Distorsi dalam komunikasi politik juga dapat terjadi sebagai bentuk dari representasi yaitu
untuk memberikan gambaran terhadap suatu hal yang tidak sama dengan kenyataan atau
aslinya.
4. Distorsi sebagai proyek lupa
Komunikasi politik dapat mengalami distorsi lupa, artinya sebagai sesuatu hal yang mampu
dimanipulasi, lupa tersebut diciptakan tidak hanya untuk beberapa orang saja, akan tetapi juga
untuk khalayak umum dan masyarakat luas.
MODEL KOMUNIKASI POLITIK
1. Model Aristoteles
Komunikasi politik dengan model aristoteles merupakan model komunikasi yang paling klasik
dalam ilmu komunikasi. Model klasik ini lebih berorientasi kepada pidato terutama pidato yang
dapat memberikan pengaruh kepada orang lain.
Sehingga model ini pun disebut pula sebagai model retorikal atau retosi yang saat ini, dikenal
sebagai komunikasi politik. Dalam model komunikasi politik aristoteles terdapat tiga bagian
dasar komunikasi, yaitu pembicara atau speaker, pesan atau message, pendengar atau listener.
Model aristoteles ini memiliki kekurangan karena, model ini adalah model pertama dari
komunikasi politik. Dalam model ini, komunikasi dianggap sebagai suatu fenomena yang statis
dan hanya fokus pada komunikasi yang memiliki tujuan untuk membujuk seseorang agar
menerima pendapat dari pembicara.
Kelemahan lain dari model aristoteles adalah model ini tidak memperhitungkan komunikasi non
verbal untuk mempengaruhi orang lain. Meski memiliki kelemahan, model ini menjadi inspirasi
untuk ilmuwan lain mengembangkan model-model komunikasi yang lebih modern.
2. Model Komunikasi Politik Harold Lasswell
Dalam model komunikasi politik ini, Lasswell memiliki ungkapan bahwa komunikasi berupa
ungkapan-ungkapan verbal yang terdiri dari lima ungkapan yaitu, siapa, mengatakan apa,
melalui saluran apa, kepada siapa dan akibat apa yang akan muncul.
Menurut Lasswell ada tiga fungsi komunikasi, yaitu sebagai pengawasan lingkungan, kedua
komunikasi memiliki fungsi sebagai korelasi dari berbagai bagian terpisah dalam masyarakat
yang akan merespon lingkungan dan ketiga, komunikasi memiliki fungsi sebagai transmisi
warisan sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dalam komunikasi politik, Lasswell berpendapat bahwa ada tiga kelompok spesialis yang
memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan fungsi dari komunikasi tersebut. Seperti
pemimpin politik dan diplomat yang termasuk dalam kelompok-kelompok pengawas
lingkungan.
Lasswell menjelaskan bahwa model komunikasi politik miliknya menunjukan bahwa pihak
komunikator pasti memiliki keinginan untuk dapat memberikan pengaruh kepada penerima.
Oleh karena itu, komunikasi politik dipandang sebagai suatu upaya persuasi. Kemudian upaya
penyampaian pesan dalam komunikasi politik tersebut, dapat menghasilkan dampak positif
maupun dampak negatif. Dampak yang muncul dari komunikasi politik pun bergantung pada
cara penyampaian dari pemberi pesan.
3. Model Komunikasi Politik Gudykunst dan Kim
Model komunikasi politik yang ketiga merupakan model komunikasi antar budaya, yaitu
komunikasi terjadi di antara orang-orang yang berasal dari budaya yang berbeda atau
komunikasi yang terjadi pada orang asing.
Pada dasarnya, dalam model komunikasi ini aktivitas komunikasi dapat terjadi kepada siapapun
namun antara individu yang terlibat dalam komunikasi politik tersebut tidak memiliki latar
belakang budaya yang sama, sosio budaya maupun psiko budaya yang persis sama.
4. Model Komunikasi Politik Interaksional
Dalam model komunikasi politik interaksional memiliki karakter yang non sistemik, non linier
beserta kualitatif. Melalui model interaksional, komunikasi politik digambarkan sebagai
pembentukan dari makna atau tafsir atas pesan maupun perilaku orang lain oleh peserta dari
komunikasi.
Ada beberapa konsep penting dalam model komunikasi politik interaksional, yaitu adalah diri
sendiri atau self, diri yang lain atau other, makna, simbol, tindakan dan penafsiran. Menurut
model komunikasi politik interaksional, simbol merupakan orang yang berperan sebagai peserta
komunikasi dan sifatnya adalah aktifi, reflektif, kreatif serta menampilkan perilaku yang sulit
diprediksi.

KOMPONEN KOMUNIKASI POLITIK


1. Komunikator
Komunikator dalam komunikasi politik adalah sumber dari informasi politik. Komunikator dapat
dimaknai pula sebagai satu pihak yang memberikan pesan politik. Contoh dari komunikator
adalah pemerintah, aktor politik, politikus, lembaga, aktivis, LSM dan lainnya.
2. Pesan
Seperti halnya jenis komunikasi lainnya, pesan adalah salah satu komponen dalam komunikasi
politik dan merupakan inti dari proses komunikasi. Pesan politik merupakan pesan yang berisi
mengenai muatan politik seperti, ide, gagasa, dukungan serta budaya dan nilai.
3. Media
Medium atau media politik digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan politik dari
komunikator kepada para komunikan. Komponen media ini tidak jauh berbeda dengan media
komunikasi yang umum.
Media komunikasi politik pun beragam bahkan, komunikasi politik dapat menggunakan
berbagai macam media komunikasi, mulai dari media konvensional hingga media digital yang
kini juga telah dimanfaatkan sebagai media komunikasi politik.
4. Komunikan
Komponen pasti dalam komunikasi politik ialah komunikator dan komunikan. Komunikan
tersegmen, atau bahkan pemerintah ketika komunikator adalah publik yang memberikan
masukan maupun kritikan.
5. Efek atau konsekuensi
Dalam pengertian komunikasi politik, beberapa ahli berulang kali menyebutkan bahwa proses
komunikasi politik akan menghasilkan konsekuensi atau efek. Dalam komunikasi politik, efek
dapat berupa dukungan, pengetahuan hingga perseusasi yang telah sampai kepada partisipasi
aktif dari khalayak dalam hal politik. Contohnya, komunikasi politik berhasil menghasilkan
pendukung untuk aktor politik.
6. Hambatan
Apabila dalam prosesnya komunikasi politik dapat mengalami distorsi, maka salah satu
komponen dari komunikasi politik adalah hambatan. Tidak jauh berbeda dengan komunikasi
pada umumnya, hambatan dalam komunikasi politik dapat bersifat teknis, sosial budaya
maupun semantik.

FUNGSI KOMUNIKASI POLITIK

Komunikasi politik hadir tentu memiliki fungs-fungsi dalam sistem politik. Berikut
penjelasannya.

1. Menyampaikan informasi politik, fungsi ini adalah dasar dari fungsi komunikasi. Dalam
komunikasi politik informasi yang disampaikan terbatas  tetapi juga sangat luas.
2. Mempertahankan nilai, komunikasi politik memiliki fungsi untuk menjaga dan
mempertahankan nilai yang telah menjadi tradisi.
3. Sosialisasi politik, fungsi ketiga ini dianggap menjadi ruh dari sosialisasi dalam
masyarakat.
4. Mendorong terjadinya iklim perubahan, karena bersifat persuasif maka komunikasi
politik dalam mendorong adanya iklim perubahan.
5. Kontrol sosial, contohnya adalah hadirnya hak jawab maupun hak berpendapat yang
didapatkan oleh setiap anggota masyarakat.
6. Memberikan motivasi, komunikasi politik memiliki fungsi untuk memberikan motivasi
untuk beberapa golongan maupun pihak-pihak yang membutuhkan.
7. Hiburan, seperti halnya komunikasi jenis lain, komunikasi politik juga memiliki fungsi
hiburan seperti debat politik, seni orasi dan lainnya.
8. Meningkatkan partisipasi politik, dengan terjadinya komunikasi politik maka partisipasi
politik dalam masyarakat pun ikut meningkat.
5. KOMUNIKASI INTERNASIONAL

PENGERTIAN KOMUNIKASI INTERNASIONAL

Komunikasi Internasional (International Communication) adalah komunikasi yang dilakukan


oleh komunikator yang mewakili suatu negara --untuk menyampaikan pesan-pesan yang
berkaitan dengan kepentingan negarany kepada komunikan yang mewakili negara lain.

Dilihat dari pelakunya, komunikasi internasional dapat dipandang sebagai terbagi antara:

1. Official Transaction, yakni kegiatan komunikasi yang dijalankan pemerintah.


2. Unofficial Transaction atau disebut juga interaksi transnasional, yakni kegiatan
komunikasi yang melibatkan pihak non-pemerintah.
Pemerintah, sebagai salah satu pelaku utama komunikasi internasional, menjalankan sejumlah
langkah yang berpengaruh terhadap posisi negara yang diwakilinya dalam percaturan politik
internasional. Pemerintah dapat menjalankan langkah-langkah yang berefek politik langsung,
seperti: diplomasi dan propaganda; ataupun langkah yang berdampak tidak langsung, seperti:
mempromosikan pendidikan internasional.

KRITERIA KOMUNIKASI INTERNASIONAL


Ada tiga criteria yang membedakan komunikasi internasional dengan bentuk komunikasi
lainnya:
1. Jenis isu,pesannya bersifat global
2. Komunikator dan komunikannya berbeda kebangsaan
3. Saluran media yang digunakan berarti internasional.
Dengan kriteria demikian, komunikasi internasional dapat didefinisikan pula sebagai "sebuah
komunikasi yang interaksi dan ruang lingkupnya bersifat lintas negara serta berlangsung di
antara orang-orang yang berbeda kebangsaan dan memiliki jangkauan penyampaian pesan
melintasi batas-batas wilayah suatu Negara.

FOKUS STUDI KOMUNIKASI INTERNASIONAL


Fokus studi komunikasi internasional pada awalnya adalah studi tentang arus informasi antar
negara-negara dan dalam perkembangannya muncul studi tentang propaganda.

Adanya perubahan paradigma komunikasi internasional dari Free Flow Information manjadi
Free and Flow Information menyebabkan mulai berkembangnya fokus studi komunikasi
internasional antara lain studi tentang imperialisme media, globalisasi, privatisasi, era
informasi.

Sejalan dengan berubahnya paradigma arus komunikasi internasional mulai muncul juga Global
Communication Order atau yang kita kenal dengan "tata komunikasi dan informasi dunia baru".
Munculnya wacana ini dipicu dari bermunculannya pemimpin-pemimpin dunia ketiga yang
mulai menyadari bahwa paradigma komunikasi internasional Free Flow Informationternyata
bukanlah arus informasi bebas yang seimbang.

FUNGSI KOMUNIKASI INTERNASIONAL


1. Mendinamisasikan hubungan internasioanl yang terjalin antara dua negara atau lebih
serta hubungan di berbagai bidang antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda
negara/kebangsaan.
2. Membantu/menunjang upaya-upaya pencapaian tujuan hubungan internasioanl dengan
meningkatkan kerjasama internasional serta menghindari terjadinya konflik atau
kesalahpahaman baik antara pemerintah dengan pemerintah maupun antar penduduk .
3. Merupakan teknik untuk mendukung pelaksanaan politik luar negeri bagi masing-masing
negara untuk memperjuangkan pencapaian kepentingan di negara lain.

RUANG LINNGKUP KOMUNIKASI INTERNASIONAL


1. Perspektif Diplomatik
Lazim dilakukan secara interpersonal atau kelompok kecil (small group) lewat jalur
diplomatik; komunikasi langsung antara pejabat tinggi negara untuk bekerjasama atau
menyelesaikan konflik, memelihara hubungan bilateral atau multilateral, memperkuat
posisi tawar, ataupun meningkatkan reputasi. Dilakukan pada konferensi pers,
pertemuan politik, atau jamuan makan malam.

2. Perspektif Jurnalistik
Dilakukan melalui saluran media massa. Karena arus informasi didominasi negara maju,
ada penilaian komunikasi internasional dalam perspektif ini didominasi negara maju, juga
dijadikan negara maju sebagai alat kontrol terhadap kekuatan sosial yang dikendalikan
kekuatan politik dalam percaturan politik internasional. Penguasa arus informasi menjadi
gatekeeper yang mengontrol arus komunikasi. Jalur jurnalistik ini jug sering digunakan
untuk tujuan propaganda dengan tujuan mengubah kebijakan dan kepentingan suatu
negara atau memperlemah posisi negara lawan.

3. Perspektif Propaganda
Umumnya dilakukan melalui media massa, ditujukan untuk menanamkan gagasan ke
dalam benak masyarakat negara lain dan dipacu sedemikian kuat agar mempengaruhi
pemikiran, perasaan, serta tindakan; perolehan atau perluasan dukungan, pertajam atau
pengubahan sikap dan cara pandang terhadap suatu gagasan atau peristiwa atau
kebijakan luar negeri tertentu. Propaganda merupakan instrumen terampuh untuk
memberikan pengaruh.
Akibat komunikasi internasional dalam perspektif propaganda ini, masyarakat
internasional saat ini hidup dengan travail dtente, juga "perang suci" (George N. Gordon,
pakar komunikasi internasional).

6. KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA


Komunikasi antar budaya merupakan proses komunikasi yang terjadi antara orang-orang yang
memiliki kebudayaan berbeda-beda, baik beda ras, etnik, sosial ekonomi, atau gabungan dari
semua perbedaan. Komunikasi antar budaya terus berkembang, apalagi disaat manusia bisa
bebas berkomunikasi karena adanya perkembangan teknologi. Selanjutnya komunikasi
antarbudaya itu dilakukan dengan cara:

1. Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan antar budaya yang
juga membahas satu tema yang sedang dipertentangkan. Simbol tidak sendirinya
mempunyai makna tetapi dia dapat berarti ke dalam satu konteks dan makna itu
dinegosiasikan atau diperjuangkan.
2. Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung pada persetujuan antar subjek yang
terlibat dalam komunikasi, sebuah keputusan dibuat untuk berpartisipasi dalam proses
pemberian makna yang sama.
3. Sebagai pembimbing sebuah perilaku budaya yang tidak terprogram namun bermanfaat
karena mempunyai pengaruh terhadap perilaku kita.
4. Menunjukkan fungsi sebuah kelompok sehingga kita dapat membedakan diri dari
kelompok lain dan mengidentifikasinya dengan berbagai macam cara.

PERAN BAHASA DALAM KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Komunikasi yang terjadi antar budaya seringkali terdengar. Hal ini karena kebudayaan atau pola
hidup mereka yang berbeda akan membuat kesalahpahaman di antara kedua individu.
Sehingga, perlu adanya sesuatu yang dapat menurunkan tingkat kesalahpahaman di antara
kedua individu agar tidak terjadi pertikaian. Hal itu dapat ditemukan pada bahasa baik verbal
maupun nonverbal.

Peranan bahasa saat ini merupakan alat yang tentunya sangat berperan penting dalam
komunikasi antar budaya. Dengan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa kebangsaan,
maka akan meminimalisir kesalahpahaman. Karena, bahasa sendiri yang dapat memilah mana
marah, mana senang, dan mana yang sedih. Dan juga, bahasa merupakan simbolik dari rasa.
HAKIKAT KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

1. Entulkurasi

Enkulturasi mengacu pada proses yang mana kultur atau budaya ditransmisikan dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Kita bisa mempelajari kultur, bukan mewarisinya.
Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. Dan bagi orang tua,
kelompok, teman, sekolah, lembaga keagamaan, dan lembaga pemerintahan
merupakan guru utama dalam bidang kultur.

2. Akulturasi

Akulturasi mengacu pada proses yang mana kultur seseorang dimodifikasi melalui
kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lainnya.

FUNGSI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

1. Fungsi Pribadi

Fungsi pribadi adalah fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi
yang bersumber dari seseorang individu. Berikut identitas pada fungsi pribadi:

a.Menyatakan Identitas Sosial

Dalam proses komunikasi antar budaya terdapat beberapa perilaku komunikasi individu
yang bisa digunakan untuk menyatakan identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan melalui
tindakan berbahasa baik secara verbal dan non verbal.
Dari perilaku berbahasa itulah dapat diketahui identitas diri maupun sosial, misalnya
dapat diketahui asal usul suku bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan seseorang.

b. Menyatakan Integrasi Sosial


Inti dari konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan antar pribadi,
antar kelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap
unsur. Dan perlu dipahami pula bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah
memberikan makna yang sama atas pesan yang dibagi antara komunikator dan
komunikan.
Dalam kasus komunikasi antar budaya yang melibatkan perbedaan budaya antara
komunikator dengan komunikan, maka integrasi sosial merupakan tujuan utama
komunikasi. Dan pada prinsip utama dalam proses pertukaran pesan komunikasi antar
budaya adalah saya memperlakukan anda sebagaimana kebudayaan anda
memperlakukan anda dan bukan sebagaimana yang saya kehendaki. Dengan
demikianlah komunikator dan komunikan bisa meningkatkan integrasi sosial atas relasi
mereka.

c. Menambah Pengetahuan

Seringkali dalam komunikasi antar pribadi maupun antar budaya menambah


pengetahuan bersama,saling mempelajari kebudayaan masing masing.

d. Melepaskan Diri

Terkadang kita dalam berkomunikasi dengan orang lain untuk melepaskan diri atau
mencari jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu kita
namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan yang komplementer dan
hubungan yang simetris. Hubungan komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak mempunyai
perilaku yang berbeda.

Perilaku pada seseorang berfungsi sebagai stimulus perilaku yang komplementer dari yang lain.
Dalam hubungan komplementer, perbedaan di antara dua pihak dimaksimumkan. Sebaliknya,
hubungan yang simetris dilakukan oleh dua orang yang saling bercermin pada perilaku yang
lainnya.

2. Fungsi Sosial
a. Fungsi Sosial Pengawasan
Fungsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktik komunikasi antar budaya di
antara komunikator dan komunikan yang berbeda kebudayaan berfungsi saling
mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antar budaya fungsi ini bermanfaat untuk
menginformasikan “perkembangan” tentang lingkungan.
Fungsi seperti ini lebih banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarkan secara
rutin perkembangan peristiwa yang terjadi di sekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi
dalam sebuah konteks kebudayaan yang berbeda.

b. Menjembatani
Dalam proses komunikasi antar budaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara
dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara
mereka.
Fungsi menjembatani itu bisa terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan,
keduanya akan saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga
menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan oleh berbagai konteks komunikasi
termasuk komunikasi massa.

c. Sosialisasi Nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-
nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.

d. Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antar budaya. Misalnya
menonton tarian tradisional. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antar
budaya.

3. Menyatakan Identitas Sosial

Dengan adanya komunikasi antar budaya, individu tersebut dapat menunjukkan identitas
sosialnya sendiri.

4. Menyatakan Integritas Sosial

Komunikasi antar budaya dapat menyatukan dan mempersatukan antar pribadi dalam
interaksi tersebut.

5. Menambah Pengetahuan

Komunikasi antar budaya pun dapat memberikan wawasan yang baru, bahkan wawasan
yang belum pernah diketahui oleh individu tersebut.

6. Hubungan Interaksi

Selain itu, komunikasi antar budaya juga dapat menciptakan hubungan yang komplementer
serta hubungan yang selaras.

PRINSIP KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

1. Relativitas Bahasa

Gagasan umum bahwa bahasa mempengaruhi pemikiran dan juga perilaku yang paling banyak
disuarakan oleh para antropologis linguistik. Pada akhir tahun 1920-an dan di sepanjang tahun
1930-an, dirumuskan bahwa karakteristik bahasa mempengaruhi proses kognitif kata.

Karena bahasa-bahasa di dunia sangat berbeda dalam hal karakteristik semantik dan
strukturnya, tampaknya masuk akal untuk mengatakan bahwa orang yang menggunakan
bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara mereka memandang dan berpikir tentang
dunia.
2. Bahasa Sebagai Cermin Budaya

Bahasa tentu mencerminkan suatu budaya. Semakin besar perbedaan budayanya, maka
semakin nampak perbedaan komunikasinya, baik dalam bahasa maupun dalam isyarat non
verbal. Semakin besar perbedaan antara budaya maka semakin sulit pula komunikasi untuk
dilakukan.

3. Mengurangi Ambigu Antar Budaya

Semakin besar perbedaan antar budaya, maka semakin besarlah ketidakpastian dan ambiguitas
dalam sebuah komunikasi. Banyak dari komunikasi kita yang berusaha mengurangi
ketidakpastian ini sehingga kita dapat lebih baik menguraikan, memprediksi, dan menjelaskan
perilaku orang lain.

Karena ketidakpastian dan ambiguitas yang lebih besar, maka diperlukan lebih banyak pula
waktu dan juga upaya untuk mengurangi ketidakpastian dan untuk berkomunikasi secara lebih
bermakna.

4. Perbedaan Antar Budaya

Semakin besar perbedaan antar budaya, maka semakin besar pula kesadaran diri para
partisipan selama komunikasi berlangsung. Hal ini memiliki konsekuensi positif dan negatif.
Positifnya, kesadaran diri ini barangkali membuat kita lebih waspada. ini mencegah kita
mengatakan hal-hal yang mungkin terasa tidak peka atau tidak patut. Dan negatifnya, tentu ini
akan membuat kita terlalu berhati-hati, tidak spontan, dan kurang percaya diri.

5. Interaksi Awal dan Perbedaan Antar Budaya

Perbedaan antar budaya terutama penting dalam interaksi awal dan secara berangsur
berkurang tingkat kepentingannya ketika hubungan menjadi lebih akrab. Walaupun kita selalu
menghadapi kemungkinan salah persepsi dan salah menilai orang lain, kemungkinan ini
khususnya besar dalam situasi komunikasi antarbudaya.

6. Memaksimalkan Hasil Interaksi

Dalam komunikasi antar budaya seperti dalam semua komunikasi, kita tentu berusaha
memaksimalkan hasil interaksi. Tiga konsekuensi yang dibahas oleh Sunnafrank (1989)
mengisyaratkan implikasi yang penting bagi komunikasi antar budaya. Sebagai contoh, orang
akan berinteraksi dengan orang lain yang mereka pikirkan akan memberikan hasil positif.

Kedua, jika kita mendapatkan hasil yang positif, kita terus melibatkan diri dan meningkatkan
komunikasi kita. Bila kita memperoleh hasil negatif, kita mulai menarik diri dan mengurangi
komunikasi.
BENTUK KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Komunikasi antar budaya tentu memiliki bentuk-bentuknya. Berikut bentuk-bentuk dari


komunikasi antar budaya, yaitu:

1. Komunikasi Internasional

International Communications atau komunikasi internasional adalah bentuk komunikasi antar


budaya yang terjadi antara dua negara atau lebih. Bentuk ini dapat dilihat dari berbagai macam
kegiatan diplomasi maupun propaganda yang seringkali berkaitan dengan kondisi intercultural
atau antar budaya dan interracial atau antar ras.

Pada bentuk komunikasi ini cenderung berkaitan dengan kepentingan suatu negara dengan
negara lainnya yang meliputi permasalahan ekonomi, politik, pertahanan dan lainnya.

2. Komunikasi Antar Ras

Komunikasi antar ras atau interracial communication adalah sebuah bentuk komunikasi yang
terjadi apabila adanya interaksi atau proses komunikasi pada individu atau kelompok yang
berbeda ras. Bentuk komunikasi ini memiliki ciri utama, yaitu komunikan dan komunikator
berasal dari ras yang berbeda. Ras sendiri merupakan klasifikasi sekelompok individu
berdasarkan karakteristik biologis.

3. Komunikasi Antar Etnis

Komunikasi antar etnis atau Interethnic Communication adalah bentuk komunikasi yang mana
proses komunikasinya berasal dari etnis yang berbeda. Kelompok etnik adalah kelompok orang
yang ditandai dengan bahasa dan asal-usul yang sama. Oleh karena itu, komunikasi antar etnis
merupakan komunikasi antarbudaya.

FAKTOR TERJADINYA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

1. Mobilitas

Perjalanan dari negara satu ke negara lainnya bukan menjadi hal yang khusus lagi, atau
kegiatan seperti ini sudah menjadi kegiatan yang umum dilakukan oleh masyarakat. Hal itu
terjadi karena adanya peluang-peluang bisnis yang menggiurkan dan pendidikan yang
menjamin. Sehingga terjadilah mobilitas yang luas dan terjadilah berbagai budaya yang
menyatu pada satu wilayah.
2. Ekonomi

Faktor ekonomi juga mempengaruhi adanya komunikasi antarbudaya. Seperti contohnya,


negara Indonesia yang memiliki ekonomi berkembang akan mengalami ketergantungan dengan
negara yang memiliki tingkat perekonomian tinggi. Sehingga, terjadilah perpindahan pekerjaan
dan terjadilah penyatuan budaya dalam

Teknologi akhir-akhir ini memang tumbuh semakin pesat. Sehingga teknologi pun mampu
membawa kultur luas masuk ke suatu wilayah yang dapat mempengaruhi budaya bangsa. Oleh
karena itu, teknologi pun mampu membuat komunikasi antarbudaya ini menjadi lebih mudah
dan praktis. Bahkan cepat atau lambat, teknologi dapat memberikan dampak akan terjadinya
pertukaran budaya secara besar-besaran.

3. Imigrasi

Sudah tidak aneh lagi, ketika kita berjalan di rumah sendiri, kita melihat orang asing di sekeliling
kita. Hal itu terjadi karena adanya kegiatan imigrasi untuk suatu kepentingan. Sehingga,
terjadilah penyatuan budaya atau biasa disebut dengan akulturasi. Akulturasi tersebut
menyebabkan terjadinya komunikasi antarbudaya.

4. Politik

Kepentingan politik pun juga ikut andil memberikan dampak munculnya komunikasiantar
budaya. Seperti halnya saat Raja Arab berkunjung ke Indonesia, atau sebaliknya, saat Presiden
Jokowi berkunjung ke Negara Australia. Kunjungan negara inilah yang mendatangkan
komunikasi antar budaya.

MANFAAT MEMPELAJARI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Berbeda halnya dengan komunikasi antarbudaya. Komunikasi yang terletak pada pola hidup
atau cara hidup seseorang yang berbeda-beda dan seringkali membuat kesalahpahaman antar
individu ketika berkomunikasi. Sehingga, kita perlu adanya mempelajari komunikasi
antarbudaya ini.

Dengan kita mau mempelajari komunikasi antarbudaya ini, maka kita akan mendapatkan
manfaat dalam berkomunikasi. Seperti halnya ketika kita bertemu dengan orang yang pola
hidup berbeda dengan kita. Hal ini agar tidak terjadi kesalahpahaman bahkan pertikaian ketika
berkomunikasi dengan orang tersebut.
7. KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

Komunikasi pembangunan adalah komunikasi yang berguna untuk upaya peningkatan kondisi
sosial dan ekonomi yang dilakukan oleh negara khususnya negara berkembang. Menurut
Peterson dalam buku Sumadi Dilla yang berjudul Komunikasi Pembangunan Pendekatan
Terpadu (2007), komunikasi pembangunan adalah usaha yang terorganisir untuk menggunakan
proses komunikasi dan media dalam meningkatkan taraf sosial dan ekonomi secara umum
berlangsung dalam negara yang sedang berkembang. Quebral dalam buku Zulkarimen Nasution
yang berjudul Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori dan Penerapannya (2007),
memaparkan komunikasi pembangunan adalah komunikasi yang dilakukan untuk
melaksanakan rencana pembangunan suatu negara.

PERAN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN


 Menciptakan iklim bagi perubahan dengan membujukkan nilai-nilai, sikap, mental, dan
bentuk perilaku yang menunjang modernisasi.
 Mengajarkan keterampilan baru, baca tulis, hingga lingkungan.
 Meningkatkan aspirasi yang merupakan perangsang untuk bertindak nyata.
 Membantu masyarakat menemukan norma-norma baru dan keharmonisan dari masa
transisi.
 Membuat orang lebih condong untuk berpartisipasi membuat membuat keputusan
dalam masyarakat.
 Mengubah struktur kekuasaan pada masyarakat tradisional dengan pengetahuan massa.
 Menciptakan rasa kebangsaan sebagai sesuatu yang mengatasi kesetiaan-kesetiaan
lokal.
 Membantu mayoritas populasi menyadari pentingnya arti mereka sebagai warga
negara, sehingga membantu meningkatkan aktivitas politik.
 Memudahkan perencanaan dan implementasi program-program pembangunan yang
berkaitan dengan kebutuhan penduduk.
 Membuat pembangunan ekonomi, sosial, dan politik menjadi proses yang berlangsung
sendiri.
 Media massa dapat bertindak sebagai pengganda sumber-sumber daya pengetahuan.
 Media massa dapat mengantarkan pengalaman-pengalaman yang seolah-olah dialami
sendiri sehingga mengurangi biaya psikis dan ekonomis untuk menciptakan kepribadian
yang mobile.
FUNGSI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN
 Sebagai proses penyebaran informasi dan penerangan kepada masyarakat, titik pandang
komunikasi pembangunan difokuskan pada usaha penyampaian dan pembagian
(sharing) ide, gagasan, dan inovasi pembangunan antara pemerintah dan masyarakat.
 Sebagai proses pendidikan dan keterampilan bagi masyarakat, titik pandang komunikasi
pembangunan difokuskan pada penyediaan model pembelajaran publik yang murah dan
mudah dalam mendidik, dan mengajarkan keterampilan yang bermanfaat.
 Sebagai proses rekayasa sosial, komunikasi pembangunan dipandang sebagai bentuk
pengembangan tindakan komunikasi yang sistematis, terencana dan terarah, dalam
melakukan informasi ide, gagasan atau inovasi melalui informasi yang disebarluaskan
dan diterima sehingga menimbulkan pastisipasi masyarakat dalam melakukan
perubahan.
 Sebagai proses perubahan perilaku, komunikasi pembangunan dipandang sebagai
proses psikologis, proses sebagai tindakan komunikasi yang berkesinambungan, terarah,
dan bertujuan.

MODEL KOMUNIKASI PEMBANGUNAN


 Model Komunikasi Linier
Komunikasi linier diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan melalui saluran (penyaring). Komponen utama model ini adalah pesan,
sumber, gatekeepers, penerima, dan umpan balik.

 Model Komunikasi Relasional


Komunikasi relasional diartikan sebagai seperangkat aktivitas interkasi yang berpusat
pada informasi sebagai bagian dari hubungan sosial tersebut. Komponen utama dari
model ini adalah informasi, hubungan baik antar partisipan, dan penerima aktif.

 Model Komunikasi kovergen


Komunikasi konvergen diartikan sebagai suatu proses konvergen (memusat) dengan
informasi yang disepakati bersama oleh pihak-pihak yang berkomunikasi dalam rangka
mencapai saling pengertian (konsensus). Komponen utama dari model ini adalah
informasi, konvergensi, saling pengertian, kesepakatan bersama, tindakan bersama, dan
jaringan hubungan sosial.
8.KOMUNIKASI LINGKUNGAN

PENGERTIAN KOMUNIKASI LINGKUNGAN

Komunikasi antara manusia dengan lingkungan dapat disebut sebagai komunikasi lingkungan,
yang juga cabang dari disiplin ilmu komunikasi. Sebelum memasuki semuanya, ada baiknya
kalau kita mengenal apa yang dimaksud dengan komunikasi lingkungan. Komunikasi Lingkungan
adalah suatu proses komunikasi yang mendukung suatu kebijakan dan dalam prosesnya
penggunaan media dilakukan secara terencanakan dan strategis untuk membuat masyarakat
berpartisipasi, dan dalam pelaksanaan proyek tersebut komunikasi diarahkan pada kelestarian
lingkungan.

Komunikasi lingkungan adalah upaya meningkatkan peran ilmu komunikasi dalam melestarikan
lingkungan. Komunikasi lingkungan bertujuan untuk menyadarkan khalayak untuk menjaga
lingkungan melalui berbagai saluran komunikasi. Diperlukan komunikasi efektif agar pesan
dalam kampanye sadar lingkungan dapat sampai ke khalayak. Tujuan lain dari komunikasi
lingkungan adalah mengomunikasikan berbagai bentuk kerusakan lingkungan dan bagaimana
upaya penyelamatannya.

Yang dimaksud dengan lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh
kondisi yang ada di dalam lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh
kondisi yang ada di dalam ruang yang kita tempati.

FUNGSI KOMUNIKASI LINGKUNGAN


1. Pragmatis
Komunikasi lingkungan secara pragmatis berkaitan dengan pendidikan, kewaspadaan,
meyakinkan, memobilisasi, dan membantu manusia mengatasi masalah-masalah
lingkungan.

2. Konstitutif
Komunikasi lingkungan secara konstitutif meliputi aspek mengatur, menyusun, serta menggambarkan
permasalahan lingkungan itu sendiri sebagai subjek bagi pemahaman manusia.

BERAGAM DISKURS TENTANG TEORI KOMUNIKASI LINGKUNGAN


Banyaknya komunikasi lingkungan yang menyebabkan beragam tafsiran mengenai teori ini
sehingga menjadi kajian yang menarik. Salah satunya menggunakan pendekatan
poststrukturalis, dimana teori ini membantu dalam merepresentasikan segala pengetahuan
duniawi ke dalam sebuah simbol. Contohnya kata “lingkungan”, lingkungan adalah simbol yang
dominan digunakan dalam budaya Barat untuk menggambarkan alam dengan yang berkonotasi
pada sifat materi yang mengelilingi manusia dan terpisah dari manusia.
Para akademisi menjelaskan bahwa kata lingkungan menggambarkan Anthroprocentric.
Bersamaan dengan itu penggunaan istilah lingkungan membantu kita untuk menciptakan
kembali pandangan Anthroprocentric. Akademisi komunikasi lingkungan mengkritik dan
meningkatkan kesadaran tentang keberadaan wacana dominasi yang membahayakan
lingkungan. Untuk melakukan itu, mereka tidak hanya melihat pada komunikasi langsung
terhadap lingkungan tetapi juga komunikasi yang tidak langsung tentang lingkungan yang
berakibat pada lingkungan-seperti wacana neoliberal dari perdagangan bebas yang secara tidak
langsung mengakibatkan kerusakan lingkungan yang sangat besar.

Sebagai tambahan, para akademisi komunikasi lingkungan menjelajah dan memberikan teori
tentang cara-cara alternatif hubungan manusia dan alam yang dapat menguntungkan biosfer.
Beberapa akademisi komunikasi lingkungan mengemukakan bahwa cara cara alternatif
berkomunikasi dengan alam dapat membantu masyarakat mengatasi dan menyumbangkan
budaya merusak dari sistem yang mendominasi dalam hubungan dengan alam.

Dengan cara ini, ketika akademisi komunikasi lingkungan tertarik dalam mengadakan
penyelidikan secara simbolis, seperti “lingkungan” dapat dibentuk oleh pandangan dunia yang
memposisikan manusia terpisah dan lebih unggul dari alam. Para akademisi juga tertarik dan
mengilustrasikan penggambaran lain dari hubungan manusia dan alam yang dapat memberikan
pandangan berbeda dan memberitahu tindakan yang berbeda.

HUBUNGAN MANUSIA DAN ALAM: ALAM SEBAGAI SARANA MEDIASI


Akademisi komunikasi lingkungan telah meneliti gagasan bahwa komunikasi yang menengahi
hubungan manusia dan alam dalam beberapa cara dan beberapa orientasi. Lainnya telah
memberikan ilustrasi secara empiris cara-cara masyarakat dari budaya Barat mendiskusikan
alam “berbicara”. Dan yang lainnya berpendapat bahwa alam, atau “extrahuman” harus
dilibatkan tidak hanya dalam berkomunikasi tetapi juga dalam praktek demokrasi.

9. KOMUNIKASI TRADISIONAL

PENGERTIAN KOMUNIKASI TRADISIONAL


Komunikasi tradisional adalah Sebuah proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain,
dengan menggunakan media tradisional yang sudah lama digunakan di suatu tempat sebelum
kebudayaannya tersentuh oleh teknologi modern.

TEORI KOMUNIKASI TRADISIONAL


Menurut Sajogyo (1996) komunikasi tradisional merupakan saluran komunikasi yang paling
penting untuk mobilisasi desa. Pada zaman dahulu, komunikasi tradisional dilakukan oleh
masyarakat primitif dengan cara yang sederhana. Seiring dengan perkembangan teknologi,
komunikasi tradisional mulai luntur dan jarang digunakan, tetapi masih ada sebagian orang
yang masih tetap menggunakan komunikasi tradisional, misalnya masyarakat pedesaan.
PERANAN KOMUNIKASI TRADISIONAL
Komunikasi tradisional memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu masyarakat karena
dapat mempererat persahabatan dan kerja sama untuk mengimbangi tekanan yang datang dari
luar. Selain itu, komunikasi tradisional mempunyai dimensi sosial, mendorong manusia untuk
bekerja, menjaga keharmonisan hidup, memberikan rasa keterikatan, bersama-sama
menantang kekuatan alam dan dipakai dalam mengambil keputusan bersama.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KOMUNIKASI TRADISIONAL

Media komunikasi tradisional memiliki kelebihan/keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media
modern, sebab komunikasi tradisional biasa dipertukarkan dengan seni yang menjadikan
bentuk komunikasi ini lebih menarik, sederhana, dan mudah dimengerti. Hal tersebut membuat
media komunikasi tradisional melekat erat dengan kehidupan masyarakat dan berdampak pada
perkembangan proses sosial masyarakat seperti memupuk rasa persaudaraan. Pada dasarnya
media kesenian tradisional masih tetap disenangi oleh masyarakat hingga detik ini. Hanya saja
media-media kesenian tersebut harus dikemas dengan baik dan menarik. hal tersebut dapat
dilihat dari usaha yang banyak dilakukan oleh media modern televisi belakangan ini, yang
seolah berlomba menampilkan pola pertunjukan tradisional dalam berbagai tayangan.

Sedangkan kekurangan komunikasi tradisional terletak pada ketidak-mampuannya menjangkau


ruang dan waktu serta audiens yang luas, dan karena keterbatasan itulah komunikasi ini sering
dianggap tidak efektif.

BENTUK BENTUK KOMUNIKASI TRADISIONAL

 Lambang Isyarat

Pada awalnya, orang menggunakan anggota badannya untuk berkomunikasi “bahasa badan”
dan bahasa non-verbal. Contohnya dengan gerak muka, tangan, mimik. Ini merupakan bentuk
komunikasi yang sangat sederhana.

 Simbol

Simbol-simbol dalam komunikasi tradisional dapat dilihat pada pemukulan gong di Romawi dan
pembakaran api yang mengepulkan asap di Cina, yang dilakukan oleh para serdadu di medan
perang.

 Gerakan

Gerakan-gerakan dalam semaphore yang dilakukan untuk menyampaikan sebuah


pesan/informasi maupun gerakan-gerakan dalam tarian yang bertujuan menyampaikan suatu
kisah, merupakan bentuk-bentuk komunikasi tradisional yang menggunakan gerakan.
 Bunyi-bunyian

Bentuk komunikasi tradisional dalam hal ini berupa tanda bahaya yang disampaikan dengan
sirine atau kentongan.

ALAT KOMUNIKASI TRADISIONAL

 Kentungan

Kentungan adalah media komunikasi tertua di Indonesia. Kentungan telah digunakan sejak
zaman kerajaan Demak, Mataram, Surakarta, dan Yogyakarta. Kentungan secara historis
menjadi media  komunikasi bagi antar komunitas. Alat komunikasi ini digunakan untuk
mengumpulkan massa dan mengumumkan alarm dan juga sebagai tanda bahaya.

Dalam bentuk fisiknya, kentungan terbuat dari kayu jati atau batang bambu. Bagian dalam
bambu diukir, jadi ada ruang di mana kamu bisa mengeluarkan suara saat sedang memukul
bambu. Karena raket biasanya terbuat dari kayu maka bisa menimbulkan suara yang
nyaring.Kentungan tersedia dalam berbagai ukuran, berukuran sekitar 40 centimeter dan tinggi
1,5-2 meter.

Hingga saat ini kentungan masih digunakan sebagai alat komunikasi di pedesaan. Irama yang
dibunyikan pada kentungan dapat berbeda-beda, tergantung acara yang ingin disampaikan.
Kentungan juga digunakan untuk menginformasikan kepada masyarakat umum tentang suatu
peristiwa. Pada masa kerajaan, alat ini digunakan untuk menyampaikan perintah raja kepada
rakyatnya.

 Surat

Surat merupakan alat komunikasi tradisional yang sering digunakan yang paling terkenal dan
sering digunakan pada zamannya. Surat menjadi media untuk berkomunikasi dengan jarak jauh.
Namun, dalam mengirim dan menerima surat tentu dibutuhkan waktu yang cukup lama.

Saat ini juga masih ada surat untuk melakukan komunikasi dengan orang lain. Namun, surat
tersebut sudah dimodifikasi menjadi elektronik, yaitu yang kita kenal dengan nama e-mail.
Tidak hanya e-mail, konsep dari alat komunikasi surat juga dimodifikasi dalam bentuk lain yang
fungsinya sama, yaitu dapat berkomunikasi dengan satu orang atau lebih secara jarak jauh.

 Cerita Rakyat

Cerita rakyat juga dijadikan sebagai alat komunikasi pada zaman dahulu. Cerita rakyat ini
bertujuan untuk menceritakan kisah-kisah terdahulu yang ada di kehidupan suatu daerah. Kisah
ini biasanya juga menyelipkan pesan moral bagi anak-anak agar selalu melakukan perbuatan
baik dan menghindari yang buruk. Selain itu, cerita rakyat ini digunakan untuk menyebarkan
banyak manfaat lain seperti, pengendalian sosial, penguat adat, pengenalan norma yang ada di
masyarakat.

Setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki cerita rakyatnya masing-masing yang menarik dan
memberikan banyak pelajaran.        Contoh beberapa cerita rakyat yang dikenal seperti, Bawang
Merah Bawang Putih dari Riau, Timun Mas dari Jawa Tengah, dan Lutung Kasarung dari Jawa
Barat.

 Pertunjukan Wayang

Tidak berbeda jauh dengan cerita rakyat. Pertunjukkan wayang ini adalah media untuk
menyampaikan cerita kepada masyarakat. Wayang juga termasuk ke dalam alat komunikasi
karena pertunjukkan ini menyampaikan kisah-kisah pada zaman dahulu kepada rakyat yang
belum mengenal cerita tersebut.

Di balik cerita tersebut tentu memiliki nilai sejarah dan juga nilai moral yang dapat dijadikan
pelajaran. Selain itu, pertunjukkan wayang tentu dapat dijadikan sebagai hiburan bagi
masyarakat. Setekah menonton wayang, tentu kamu dapat mengambil informasi yang baik dan
meninggalkan sesuatu yang buruknya. Intinya kamu akan mendapat banyak pengalaman
sejarah dari menonton pertunjukkan wayang.

 Kaleng dengan Tali

Alat komunikasi tradisional berikutnya adalah kaleng dengan tali. Meski alat komunikasi ini
identik dengan mainan anak-anak namun memiliki fungsi sebagai alat komunikasi pada zaman
dahulu.

Cara kerja dari alat komunikasi ini cukup sederhana, kamu hanya perlu menggunakan kaleng
sebagai penangkap suara dan juga tali sebagai perambat suara. Kamu cukup menyiapkan dua
kaleng yang bagian bawahnya dilubangi sebesar tali yang kamu siapkan. Setelah itu masukan
tali ke lubang tersebut dan sambungkan dengan kaleng satunya lagi.

Setelah kedua kaleng tersambung kamu bisa berkomunikasi melewati kaleng tersebut. Namun,
yang perlu diperhatikan adalah tali yang menghubungkan kedua kaleng harus tegang. Kedua
kaleng harus saling menarik agar suara dapat merambat dari satu kaleng ke kaleng lainnya.

 Daun Lontar

Masyarakat pada zaman dahulu sebagai aktivitas seperti surat menyurat. Aktivitas ini dilakukan
pada masa kerajaan yang memanfaatkan daun lontar sebagai media untuk menulis. Tulisan
yang dituliskan dalam daun lontar ini merupakan bahasa Arab-Melayu, di mana tulisannya
huruf Arab namun tetap dibaca dengan bahasa Melayu atau juga bahasa Indonesia.
Kerajaan-kerajaan yang dahulu memakai media daun lontar ini seperti kerajaan Tarumanegara,
Sriwijaya, Pajajaran, Majapahit, dan Mataram. Orang-orang kerajaan juga memanfaatkan media
ini untuk menulis naskah kuno pada zamannya.

Daun lontar yang digunakan biasanya dikeringkan terlebih dahulu sebelum ditulis. Pada daerah-
daerah seperti Jawa, Bali, dan Madura menggunakan daun lontar untuk menulis karena tulisan
dan daun akan lebih tahan lama serta bisa diabadikan. Bahkan kamu bisa melihat naskah kuno
daun lontar di Perpustakaan Nasional.

 Asap

Asap digunakan oleh orang pada zaman dahulu untuk mengirimkan pesan dari jarak jauh.
Sebuah kepulan asap yang telah melambung di atas akan memiliki makna untuk berkomunikasi
dengan masyarakat yang mengerti makna dari kepulan asap tersebut.

Masyarakat yang menggunakan asap ini sebagai alat komunikasi jarak jauh adalah suku Indian
yang ada di Amerika Serikat. Selain itu, bangsa Yunani memakai juga kepulan asap sebagai alat
komunikasi pada zaman Darius I. Lalu, Cina kuno memakai asap yang ditempatkan di Tembok
Cina untuk menara penjagaan.

Sebagai alat komunikasi jarak jauh, kepulan asap pada zaman dahulu juga digunakan sebagai
sumber peringatan. Umumnya kepulan asap akan ada ketika seseorang merasa tersesat di
hutan dan meminta pertolongan. Selain itu juga digunakan untuk peringatan jika ada musuh
yang mulai mendekati kawasan yang dihuni.

 Beduk

Beduk juga menjadi sebuah alat komunikasi tradisional. Beduk terbuat dari bahan kayu dan
kulit kambing. Kulit kambing tersebut terletak pada permukaan beduk yang nantinya akan
dipukul menggunakan tongkat tumpul atau pemukul beduk.

Beduk di Indonesia digunakan untuk menandakan bahwa telah masuk waktu salat. Sebelum
azan berkumandang, muazin biasanya akan memukul beduk terlebih dahulu. Irama pukulan
beduk untuk azan juga berbeda dengan pukulan beduk biasa.

Beduk tidak hanya digunakan di Indonesia saja. Di Jepang juga ada alat yang seperti beduk,
yaitu bernama wakaido. Namun tentu penggunaannya berbeda dengan yang ada di Indonesia.

 Gamelan

Tidak hanya menjadi sebuah alat musik tradisional, namun gamelan juga bisa digolongkan
sebagai alat komunikasi tradisional.
Gamelan yang merupakan bagian dari alat komunikasi tradisional ini biasanya digunakan untuk
berkomunikasi dengan para penari. Hal ini dikarenakan gamelan menjadi sebuah penanda bagi
para penari untuk melakukan perubahan gerakan dalam tarian.

Irama yang dibunyikan melalui gamelan merupakan sebuah ketukan bagi para penari. Jadi,
dengan gamelan antara penari dengan pemusik akan sinkron karena dapat menyesuaikan
antara musik dengan tarian. Gamelan pada hal ini akan menciptakan sebuah harmoni untuk
pertunjukkan seni tari.

 Burung Merpati

Alat komunikasi selanjutnya adalah burung merpati. Burung ini adalah hewan cerdas yang
mudah menghafal arah jalan. Jika kamu melatihnya maka burung ini bisa jadi penyampai pesan
yang andal.

Hal seperti ini ada pada film Harry Potter di mana burung hantu yang sering digunakan untuk
membawa surat ataupun barang-barang lain untuk dikirim dari satu tempat ke tempat lain.
Namun, cara tersebut tidak hanya ada pada film, di dunia nyata pun juga bisa diikuti.

Pada zaman dahulu, masyarakat sering menggunakan burung merpati sebagai alat komunikasi.
Tentu harus burung yang sudah terlatih, jika tidak mungkin akan sulit agar pesan dapat
tersampaikan.

Cara mengirimkan pesan dengan membungkus benda atau surat, lalu diikatkan pada kaki
burung merpati. Setelah itu, burung merpati akan terbang membawa pesanmu ke tempat
tujuan sesuai yang telah diajarkan sebelumnya.

 Lukisan Zaman Purba

Pada zaman purba, orang-orang menggunakan lukisan sebagai alat untuk berkomunikasi.
Lukisan ini digunakan untuk menceritakan sebuah kejadian pada waktu itu yang dialami oleh
seseorang. Biasanya orang-orang pada zaman purba melukis apa yang mereka lihat dan alami
dengan media dinding gua.

Di Indonesia juga memiliki beragam lukisan yang ada di dalam gua yang juga berasal dari zaman
purba. Contohnya lukisan purba yang ada di Gua Leang-Leang yang pada saat ini telah menjadi
taman prasejarah. Gua tersebut terletak di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros,
Sulawesi Selatan.

Lukisan-lukisan yang ada di gua tersebut beragam bentuknya. Salah satunya adalah gambar
telapak tangan yang diperkirakan oleh arkeolog bahwa telah berusia 5.000 tahun. Selain itu ada
juga lukisan seperti babi, rusa, dan juga mata tombak berwarna merah.
 Prasasti

Prasasti digunakan oleh orang pada zaman dahulu sebagai suatu media untuk bercerita atau
berkomunikasi. Pada zaman sebelum ditemukan kertas, di Indonesia juga menggunakan
prasasti sebagai media tulis. Media ini digunakan pada masa abad ke-5 Masehi setelah agama
Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia.

Pada zaman itu bangsa Indonesia telah mengenal tulisan dan memiliki karakter yang mirip.
Prasasti peninggalan kerajaan di Indonesia yang terkenal salah satunya adalah prasasti Yupa.
Prasasti tersebut bertuliskan mengenai peristiwa upacara Waprakeswara yang diadakan oleh
Raja Kutai yaitu Mulawarman.

 Lonceng

Alat komunikasi tradisional berikutnya adalah lonceng. Lonceng merupakan sebuah benda yang
terbuat dari logam dan dapat menghasilkan suara dari biji lonceng yang bersentuhan dengan
badan lonceng. Lonceng ini memiliki kemiripan dengan kentungan, yang membedakan hanyalah
suara lonceng yang lebih keras karena terbuat dari logam.

Lonceng penggunaannya dengan menggerakkannya ke kanan dan ke kiri agar biji lonceng
mengenai badan lonceng sehingga menghasilkan bunyi nyaring. Bunyi lonceng ini digunakan
sebagai alat komunikasi untuk mengumpulkan orang, memberikan tanda peringatan,
mengingatkan waktu ibadah, dan juga untuk bel masuk sekolah.

 Telegraf

Zaman semakin berubah dan alat komunikasi tentu juga semakin berkembang setelah
ditemukannya listrik sebagai sumber daya energi. Telegraf ini juga termasuk ke dalam alat
komunikasi tradisional. Karena telegraf dipakai pada tahun 1800 – 1900-an.

Telegraf merupakan sebuah alat komunikasi untuk mengirim dan menerima pesan dari jarak
jauh. Telegraf tidak mengirimkan tulisan seperti pada penggunaan alat komunikasi yang lain.
Dalam hal ini telegraf mengirimkan berupa kode-kode morse sederhana. Dalam penggunaannya
juga memerlukan biaya pulsa listrik melalui kabel tunggal.

Pada awalnya telegraf hanya dapat mengirimkan pesan sejauh 32 kilometer saja. Hal ini
dikarenakan lemahnya penerimaan sinyal telegraf jika pengiriman pesan terlalu jauh. Setelah
itu penemu dari kode morse memperkuat relai yang berfungsi untuk dapat mengulangi sinyal
dan mempermudah telegraf untuk mengirim sinyal lebih jauh lagi.
BAB III

PENUTUP

Komunikasi adalah segala proses kegiatan antar dua orang ( dua pihak) atau lebih untuk
berbagi informasi, ide, dan perasaan. Sesuatu itu dinamakan komunikasi karena
karakteristiknya yang unuk, merupakan suatu proses dinamis, terikat konteks,
simbolik, dan transaksional. Komunikasi memiliki enam fungsi yaitu: fungsi
personal, instrumental, interaksional, informatif, heuristik, dan imajinatif.
Dalam praktiknya, fungsi-fungsi tersebut dapat muncul bersamaan. Dengan kata
lain, setiap peristiwa komunikasai memiliki satu fungsi atau lebih. Proses
konumikasi melibatkan serangkaian kegiatan yang berlangsung terus –menerus.
Kegiatan itu meliputi penyandian atau pengkodean, pengiriman kode, serta
penerimaan dan pemahaman kode.

Unsur–unsur yang terlibat da;am komunikasi adalah komunikastor dan komunikan,


pesan,saluran,konteks, balikan, serta gangguan. Agar komunikasi dapat berhasil dengan
baik, maka pelaku komunikasi hendaknya memperhatikan unsur paralinguistik, non
linguistik, dan metalinguistik. Dalam berkomunikasi, suatu kondisi yang berbeda
menutut perlakuan yang berlainan. Atas dasar itu maka komunikasi dapat
dikelompokkan atas beberapa jenis sesuai sudut pandangnya. Ditinjau ditinjau
dari situasinya, komunikasi terbagi atas komunikasi formal, informal, dan
semiformal. Dilihat dari simbol yang dipakainya, komunikasi dapat dikelompokkan
atas komunikasi verbal dan nonverbal. Dipandang dari ada tidaknya media yang
digunakan, komunikasi terdiri atas komunikasi bermedia dan tak bermedia.
Bertolak dari sasarannya komunikasi dapat digolongkan atas komunikasi
intrapersonal, interpersonal, wawancara, serta komunikasi dalam kelompok kecil
dan besar( komunikasi massa/ publik).
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-organisasi/
https://www.gramedia.com/best-seller/komunikasi-politik/
https://glints.com/id/lowongan/corporate-communication-adalah/#.Y2N4AiNlDIV
https://www.kompasiana.com/melzaamirurrizal0160/5ba7ceeec112fe42977eb343/
komunikasi-internasional-pengertian-dan-ruang-lingkup?page=2&page_images=1
https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-antar-budaya/
https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/27/170000669/komunikasi-pembangunan--
definisi-peran-fungsi-dan-model
https://www.kompasiana.com/yelinrahmatwati/58a147022ab0bd8d0f154095/teori-
komunikasi-lingkungan
https://www.gramedia.com/literasi/macam-alat-komunikasi-tradisional/

Anda mungkin juga menyukai