FULLY HANDAYANI
BADAN USAHA RIDWAN
PENGERTIAN BADAN USAHA
Adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba
atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun
pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga
sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-
faktor produksi
BENTUK-BENTUK BADAN
USAHA
A. Perusahaan Perseorangan Kelebihan dan Kekurangan
Dari namanya kita tahu bahwa perusahaan i
Ciri-ciri Firma :
Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia.
Kelebihan :
Mudah, tak perlu banyak persyaratan namun perlu kesepakatan para pihak yang akan mendirikan firma.
Tidak terlalu memerlukan akta formal karena menggunakan akta dibawah tanda tangan
Kekurangan :
Bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan bila salah satu pendiri meninggal dunia atau mengundurkan diri
Kesulitan menghimpun dana besar serta mengikuti tender dalam jumlah tertentu
C. CV ( COMMANDITAIRE
VENNOOTSCHAP ) ATAU
PERSEKUTUAN KOMANDITER
Perusahaan Komanditier atau yang biasa disingkat menjadi CV
merupakan perusahaan persekutuan yang didirikan berbadasarkan saling
Ciri-Ciri CV
Didirikan minimal 2 orang, dimana satu orang bertindak sebagai
percaya. Jadi CV merupakan salah satu bentuk usaha yang dipilih para
pengusaha yang ingin punya kegiatan usaha namun modal minim. Dalam Persero aktif, dan satunya lagi sebagai persero pasif
CV, terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas Seorang persero aktif akan bertindak mengurus perseroan. Sehingga ia
sekutu lainnya, kemudian ada salah satu yang menjadi pemberi modal. akan bertanggung jawab penuh atas segala resiko.
Dan tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas pada sejumlah
Persero pasif hanya bertindak sebagai sleeping partner. Dimana dia
modal yang diberikan. Sehingga ada 2 jenis sekutu :
hanya bertanggung jawab sebesar modal yang ia setorkan ke dalam
Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan perseroan.
dan bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan. Kelebihan :
Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan perusahaan ikut
Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya
dalam berbagai kegiatan.
menanamkan modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam
urusan operasional perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas CV mudah memperloleh modal karena pihak perbankan mempercayainya.
risiko yang terjadi sampai batas modal yang ditanam. Lebih mudah berkembang karena dipegan orang yang ahli dan dipercaya.
CV lebih fleksibel
Pembagian keuntungan diberikan pada sekutur Komanditer dan tak kena pajak
penghasilan
Kekurangan :
Untuk mendirikan CV harus dalam akta notaris dan didaftarkan ke
KemenkumHAM
Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa
proyek besar
Tidak semua bentuk usaha berbadan hukum. Yang masuk kategori badan hukum adalah : PT, YAYASAN, KOPERASI,
BUMN dan bentuk badan usaha lain yang anggaran dasarnya disahkan oleh Menteri dan diumumkan dalam berita Negara.
NV atau “Namlooze Venotschap” adalah nama lama dari Perseroan Terbatas yang sekarang istilahnya tidak dipergunakan
lagi, sedangkan UD, PD, Firma dan CV bukanlah badan hukum. Jika bentuk badan hukum bisa bertindak, dalam artian
dapat melakukan penuntutan dan dituntut, dan memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan para pemegang sahamnya
dan kekayaan para pendirinya, maka bentuk usaha hanya merupakan suatu wadah dari usaha pendiriannya atau usaha
bersama diantara para pendirinya (jika terdiri dari beberapa orang seperti Firma dan CV) sehingga jika terjadi gugatan dari
pihak ketiga, para pendiri atau persero maupun pemilik harus bertanggung jawab atau menanggung sampai dengan harta
pribadinya.
Diluar badan usaha dan badan hukum terdapat usaha yang tidak berbentuk badan usaha yaitu usaha perorangan yang
dilaksanakan tanpa membentuk jenis usaha tertentu, misalnya usaha catering tanpa membentuk CV atau UD. Akan tetapi,
jika usaha perorangan tersebut memiliki bentuk Usaha Dagang atau Perusahaan Dagang berarti dengan sendirinya orang
tersebut telah menyatakan dirinya menurut bentuk usaha tersebut meskipun tanggung jawabnya tetap sama.
JENIS-JENIS BADAN HUKUM
PT ( Perseroan Terbatas ) Kelebihan PT :
Merupakan badan hukum perusahaan yang banyak diminati
pengusaha. Kenapa? Karena badan hukum ini punya kelebihan
dibanding lainnya. Apa aja? seperti luasnya badan usaha yang Mudah dalam peralihan kepemimpinan.
bisa dimiliki, bebas dalam pergerakan bidang usaha dan Mudah memperoleh tambahan modal.
tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya pada modal yang Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih
disetorkan.
terjamin.
Ciri – ciri PT :
Lebih efisien dalam manajemen pengolahan sumber-sumber
Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang
disetorkan. modal.
Mudah dalam peralihan kemepimpinan. Kekurangan PT :
Jangka waktu PT tidak terbatas.
Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar. Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak
Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis. Deviden.
Mudah mencari karyawan Pendiriannya memerlukan akta notaris dan ijin khusus usaha
Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham. tertentu.
Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Biaya pembentukan PT relatif tinggi.
Deviden
Terlalu terbuka dalam pelaporan kepada pemegang saham.
YAYASAN
Yayasan merupakan salah satu bentuk – bentuk badan usaha, namun yayasan tidak mencari untung. Jadi lebih ke
kepentingan sosial dan berbadan hukum.
Ciri – ciri Yayasan :
Yayasan dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan nirlaba, religi, sosial dan kemanusiaan.
Didirikan dengan akta notaris.
Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki pengurus atau organ untuk merealisasikan tujuan
Yayasan.
Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan tujuan yayasan dengan hukum, likuidasi dan
pailit.
Kelebihan Yayasan :
Non profit dan rela membantu masyarakat
Kekurangan Yayasan :
Terbatasnya dana
KOPERASI
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang – Anggota koperasi berperan jadi konsumen dan
orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan produsen sekaligus.
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan asas kekeluargaan. Seseorang yang akan menjadi anggota koperasi atau
Menurut ILO ( International Labour Organization ), koperasi
memiliki 6 elemen atau ciri – ciri yang harus dimiliki :
yang ingin atau yang sudah menjadi anggota, bukan
karena terpaksa, melainkan keinginanya sendiri untuk
Koperasi adalah perkumpulan orang – orang. memperbaiki hidupnya.
Penggabungan orang – orang berdasarkan kesukarelaan. Mengutamakan kepentingan Anggota.
Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai. Kekurangan :
Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan. Modal terbatas.
Anggota koperasi menerima manfaat dan resikonya secara Daya saing lemah.
seimbang.
Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi.
Kelebihan :
Badan usaha berbadan hukum misalnya antara lain: perseroan terbatas, koperasi, yayasan, badan usaha
milik Negara, perseroan, perseroan terbuka, dan perum. Adapun badan usaha tidak berbadan hukum
antara lain usaha perseorangan, persekutuan perdata (maatschap), firma, persekutuan komanditer (CV).
Relevansi pembagian 2 (dua) kelompok tersebut perlu diketahui dalam kaitan pengenalan mengenai
kewajiban dan tanggung jawab pendiri/pemegang saham. Pengelompokkan kedua badan usaha tersebut
dapat dilihat dengan perbedaan yang cukup signifikan.
LANJUTAN
Pertama, subyek dan permodalan. Sejak pendiriannya disahkan, maka subyek hukum
badan usaha berbadan hukum itu adalah dia sendiri sebagai personifikasi orang
sebagai badan hukum. Oleh karenanya, dia sendiri telah diakui sebagai badan hukum
terpisah dari pendiri/pemegang saham. Dalam melakukan perbuatannya, badan usaha
berbadan hukum diwakilkan oleh pengurus/direksi yang ditunjuk sesuai dengan akta
pendirian/anggaran dasar.
Sedangkan, subyek hukum dalam badan usaha tidak berbadan hukum melekat pada
pendiri atau pengurusnya, dengan demikian badan usaha tersebut bukan merupakan
subyek hukum yang berdiri sendiri di luar pendiri/pengurus. Dalam melakukan
hubungan hukum dengan pihak ketiga, badan usaha tidak berbadan hukum
diwakilkan oleh pendiri yang sekaligus juga bertindak sebagai pengurus.
LANJUTAN
Badan usaha berbadan hukum ini mempunyai hak dan kewajiban, sedangkan badan
usaha tidak berbadan hukum tidak. Konsekuensi hukumnya, pihak ketiga yang
mempunyai perikatan hanya dapat menuntut pendiri/atau pengurusnya, dan bukan
badan usahanya selayaknya pada badan usaha berbadan hukum.
Mengenai harta (permodalan) pada badan usaha berbadan hukum terpisah dari
kekayaan para pendiri/pengurus, sementara harta kekayaan dalam badan usaha tidak
berbadan hukum bercampur dengan harta/kekayaan pendiri/pengurus. Selain itu,
badan usaha berbadan hukum dapat digugat dan menggugat, sedangkan badan usaha
tidak berbadan hukum tidak dapat, akan tetapi dapat ditujukan kepada
pendiri/pengurus aktif karena pendiri/pengurus aktif tersebutlah yang secara tidak
langsung melakukan hubungan hukum.
LANJUTAN
Kedua, prosedur pendirian. Pendirian badan usaha berbadan hukum mutlak harus ada
pengesahan dari pemerintah terhadap akta pendirian dan anggaran dasarnya. Sebagai
gambaran, akta pendirian suatu perseroan terbatas disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM
(Pasal 7 ayat (4) UU Perseroan Terbatas), sedangkan pendirian suatu firma hukum hanya
didirikan di bawah sebuah akta notaris dan kemudian didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri yang di dalam daerah hukumnya firma bertempat kedudukan (Pasal 23 KUH Dagang).
Ketiga, harta kekayaan. Harta kekayaan badan usaha berbadan hukum terpisah dengan harta
kekayaan pribadi pendiri/pengurus. Dengan demikian, dalam akta pendirian dijelaskan
permodalan badan usaha tersebut. Pemisahan harta keduanya sangat jelas diatur. Sementara,
pada badan usaha tidak berbadan hukum tidak ada suatu pembatasan yang jelas antara harta
kekayaan pribadi pendiri/pengurus dengan harta kekayaan badan usaha tersebut, atau dengan
kata lain, harta kekayaannya bercampur dan tidak ada suatu pemisahan yang jelas.
LANJUTAN
Keempat, pertanggungjawaban. Dalam badan usaha berbadan hukum,
pertanggungjawaban pendiri/pemegang saham terhadap perikatan badan usaha
kepada pihak ketiga hanya sebatas modal (inbreng) yang dimasukkan ke dalam
badan usaha tersebut. Sedangkan, pada badan usaha tidak berbadan hukum,
pertanggungjawabannya akan sampai harta pribadi pendiri tersebut atau tidak ada
pembatas.
Dalam terjadi kebangkrutan (kepailitan) atau dalam likuidasi, harta yang dibereskan
dalam badan usaha berbadan hukum yang dibereskan hanya harta/modal yang
terdaftar, sedangkan pada badan hukum yang tidak berbadan hukum pemberesan
dilakukan terhadap semua hartanya sampai terhadap harta pribadinya.
Terima Kasih