Anda di halaman 1dari 39

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

CHAPTER IV
BY DOSEN HUMBIS
BENTUK BADAN USAHA BERDASARKAN JUMLAH PEMILIKNYA

1. PERUSAHAAN PERORANGAN
2. PERUSAHAAN PERSEKUTUAN
A. PERSEKUTUAN PERDATA
B. FIRMA
C. COMMANDITAIR VENNOTSCHAP (CV)
D. Perseroan Terbatas
E. KOPERASI
F. YAYASAN
G. PERUSAHAAN NEGARA
BADAN USAHA
• Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan
ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan
• Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan,
walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya,
Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah
tempat dimana Badan Usaha itu mengelola factor-factor
produksi.

3
PERUSAHAAN PERORANGAN
• Asset perusahaan hanya dimiliki satu orang
• Bertanggung jawab sendiri atas seluruh utang perusahaan,
• Pekerja yang ada merupakan wakil atau pembantu pengusaha
dalam perusahaan berdasarkan pemberian luasa atau perjanjian
kerja,
• Misalnya adalah Perusahaan Dagang (PD) atau Usaha Dagang
(UD)
TANGGUNG JAWAB PEMILIK PERUSAHAAN PERORANGAN/PERUSAHAAN
DAGANG

 Pada Perusahaan Perorangan/ Perusahaan Dagang tidak terdapat


pemisahan antara kekayaan pribadi pemilik dengan kekayaan
perusahaan sehingga utang perusahaan berarti pula utang pemiliknya.
 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh harta kekayaan pemilik
menjadi jaminan bagi semua utang perusahaannya.
 Oleh karena itu, pemilik Perusahaan Perorangan/perusahaan Dagang
memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas.

5
PERUSAHAAN PERORANGAN
KELEBIHAN KELEMAHAN
• Aktivitas relatif sedikit dan sederhana • Tanggung jawab pemilik tidak terbatas. Apabila
kekayaan perusahaan tidak dapat menutup utang
sehingga organisasinya relatif mudah. perusahaan, maka kekayaan pribadi menjadi
jaminan kekurangan pembayaran utang
• Biaya organisasi rendah. perusahaan tersebut.
• Status hukum Perusahaan Perorangan/ Perusahaan
• Pendirian dan pembubarannya mudah Dagang adalah bukan badan hukum.
karena tidak memerlukan formalitas. • Pada umumnya kemampuan investasi terbatas
sehingga besar atau luas usaha juga terbatas.
• Seluruh keuntungan yang diperoleh • Apabila pemilik perusahaan meninggal dunia atau
menjadi hak pemilik. tidak dapat aktif untuk waktu yang cukup lama
maka kegiatan perusahaan akan terhenti.
• Manajemen relatif fleksibel. • Kemampuan manajerial yang terbatas.
PERSEKUTUAN PERDATA (MAATSCHAP)
• Perjanjian antara dua orang atau lebih yang mengikatkan diri untuk
memasukkan sesuatu kedalam persekutuan dengan maksud membagi
keuntungan yang diperoleh karenanya,
• Persekutuan perdata yang terjadi antara pribadi-pribadi yang
melakukan suatu pekerjaan bebas (profesi), dan tidak menggunakan
nama bersama
• Contoh : pengacara, dokter, akuntan dll,
• Pengaturan pada pasal 1620-1623 KUHPerdata

7
UNSUR PERSEKUTUAN PERDATA
 Perjanjian, adalah adanya kesepakatan di antara orang-orang yang mempunyai
kesamaan kepentingan untuk menjalankan perusahaan,
 Pemasukan yaitu masing sekutu wajib memasukkan sesuatu kedalam gabungan
kekayaan tersebut,
 Bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba,
 Keuntungan yang diperoleh dibagi bersama sesuai dengan besarnya
TANGGUNG JAWAB EKSTERN PERSEKUTUAN PERDATA

Apabila sorang sekutu mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga maka
sekutu yang bersangkutan sjayang bertanggung jawab atas perbuatan yang
dilakukan oleh pihak ketiga,
Perbuatan sekutu tersebut baru mengikat sekutu-sekutu lain apabila :
1. Benar-benar ada surat kuasa dari sekutu lainnya
2. Keuntungannya telah benar-benar dinikmati Persekutuan Perdata
3. Apabila beberapa orang sekutu mengadakan hubungan hokum dengan pihak
ketiga maka para sekutu dapat dipertanggungjawabkan sama rata
BERAKHIRNYA PERSEKUTUAN PERDATA
 Lewat waktu
 Musnahnya suatu barang
 Kehendak dari seseorang atau beberapa orang sekutu
 Salah satu sekutu meninggal dunia atau dibawah
pengampuan atau dinyatakan pailit
PERSEKUTUAN FIRMA
 Adalah perjanjian antara dia orang atau lebih untuk melakukan
kerjasama dengan tujuan memperoleh keuntungan bersama,
 Persekutuan yang diadakan untuk menjalankan suatu perusahaan
dengan memakai nama bersama,
 Didirikan berdasarkan akta notaris,
 Hanya memiliki satu sekutu yaitu sekutu komplementer atau
Firmant
CIRI DAN SIFAT FIRMA

 Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.
 Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
 Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota
yang lainnya.
 Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
 Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
 Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
 Mudah memperoleh kredit usaha

12
PERSEKUTUAN FIRMA
KEUNGGULAN KELEMAHAN
 Kemampuan manajemen lebih besar  Tanggung jawab pemilik tidak
karena ada pembagian kerja di terbatas, tanggung jawab bersifat
antara para sekutunya, tanggung jawab renteng,
 Pendirian relatif mudah, baik dengan  Kerugian yang disebabkan oleh
akte maupun tidak dengan akta seorang sekutu harus ditanggung
pendirian,
bersama dengan sekutu lainnya,
 Kebutuhan modal lebih mudah
dipenuhi.
 Kelangsungan hidup perusahaan
tidak menentu.
BERAKHIRNYA PERSEKUTUAN FIRMA
 Berakhirnya jangka waktu yg ditetapkan dalam akta pendirian,
 Pengunduran diri atau pemberhentian sekutu.
 Adanya kehendak dari seorang atau beberapa sekutu.
 Musnahnya barang atau telah selesai usaha yang dijalankan persekutuan firma,
 Salah satu sekutu meninggal dunia,
 Setiap pembubaran Persekutuan memerlukan pemberesan, yg melakukan
adalah mereka yg ditetapkan dalam akta pendirian.
 Hubungan hukum antara para sekutu dan Pemberes adalah hubungan hukum
pemberian kuasa.
14
COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP (CV) / PERSEKUTUAN
KOMANDITER

 CV adalah persekutuan firma yang mempunyai satu atau


beberapa orang sekutu komanditer,
 Secara sederhana dapat dikatakan bahwa CV adalah
sebuah bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan
dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di
antara anggotanya
SEKUTU DALAM CV
 Sekutu Aktif atau Sekutu Komplementer adalah sekutu yang
menjalakan perusahaan dan berhak melakukan perjanjian dengan
pihak ketiga yang berarti semua kebijakan perusahan dijalankan
oleh sekutu aktif. Sekutu aktif disebut sebagai pesero kuasa atau
pesero pengurus.
 Sekutu Pasif atau Sekutu Komanditer adalah sekutu yang hanya
menyertakan modal dalam persekutuan tersebut, jika perusahan
mengalami kerugian maka sekututersebut hanya bertanggung jawab
sebesar modal yang masuk ke dalam persekutuan
PENDIRIAN CV
 Untuk mendirikan CV, para pendiri CV tidak memerlukan formalitas, artinya pendirian
CV dapat dilakukan, baik dengan lisan maupun tulisan.
 Apabila dilakukan dengan tulisan maka dapat dilakukan dengan akta otentik ataupun
akta di bawah tangan, tidak ada keharusan dari pendiri CV untuk melakukan pendaftaran
dan tidak ada keharusan untuk diumumkan dalam Lembaran Negara.
 Dengan demikian CV tidak dapat dikategorikan sebagai badan hukum sebagaimana
halnya Perusahaan Perorangan/ Perusahaan Dagang.
 Dalam praktek di Indonesia menunjukkan suatu kebiasaan bahwa orang mendirikan CV
berdasarkan akta Notaris, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang
berwenang (di wilayah tempat kedudukan CV) dan diumumkan dalam Berita Negara
R.I.”

17
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN CV
KELEBIHAN KELEMAHAN
 Pendiriannya dapat dilakukan, baik dengan lisan  Struktur organisasi CV tidak terlalu rumit. Organ yang

sekutu komplementer.
maupun tulisan. Apabila dilakukan dengan tulisan terdapat dalam CV hanya sekutu komanditer dan
maka dapat dibuat akta otentik dengan akta

Penghasilan 1 kali, yaitu pada badan usaha saja


Notaris ataupun dengan akta di bawah tangan.  Laba yang diperoleh CV hanya dikenakan Pajak
Akta Notaris merupakan alat pembuktian yang
membuat kedudukan CV kuat apabila sedangkan pembagian keuntungan atau laba yang

dikenakan Pajak Penghasilan.


berhubungan dengan pihak ketiga. diberikan kepada sekutu komanditer tidak lagi
 Bentuk badan usaha CV telah mendapat
kepercayaan masyarakat.  Modal yang dibutuhkan untuk mendirikan dan
 CV tidak semua sekutu harus memasukkan sesuatu ke menjalankan CV tidak ditentukan, dapat besar maupun

o leh p eru sah aan k ecil d an m en en g ah


dalam CV dan tidak semua sekutu harus mengurus kecil sehingga bentuk badan usaha CV banyak dipilih
perusahaan.
BERAKHIRNYA CV

 Berakhirnya jangka waktu,


 Pengunduran diri atau pemberhentian sekutu,
 Perubahan akta pendirian.

Pembubaran harus dilakukan dengan akte notaris, dan


diperlukan pemberesan
PERSEROAN TERBATAS (PT) UU N0. 40 TAHUN 2007
 Perseroan Terbatas adalah badan usaha yang modalnya terbagi atas sero (saham),
tanggung jawab terhadap kewajiban/utang bagi perusahaan bagi para pemiliknya hanya
terbatas sebesar sero yang dimiliki.
 Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum
dalam anggaran dasar.
 Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga
memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang
menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang
terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi
kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab
para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan
tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
PERSYARATAN PT PROSEDUR PENDIRIAN PT

 Didirikan oleh 2 orang/lebih,


Perseroan sebagai badan hukum dibentuk  Pengajuan akte pendirian kepada Menteri
berdasarkan perjanjian, karena itu Kehakiman,
mempunyai lebih dari satu orang pemegang  Pengesahan oleh Menteri Kehakiman,
saham sebagai pendiri,
 Pendaftaran PT, diselenggarakan oleh Menteri
 Didirikan dengan akte outhentik,
Akta outhentik merupakan akte pendirian  Pengumuman ke BNRI, diselenggarakan oleh
yang memuat Anggaran Dasar Perseroan, Menteri

Modal Dasar minimal 50 juta.


 Modal Dasar Perseroan,  Paling sedikit 25% x modal dasar sudah
ditempatkan dan dilunasi
PERSEROAN TERBATAS

KEUNTUNGAN KELEMAHAN
 Kewajiban terbatas, pemegang saham sebuah perusahaan tidak  Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk
memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan,
Akibatnya kehilangan potensial yang "terbatas" tidak dapat
mendirikan sebuah PT tidaklah mudah. Selain
melebihi dari jumlah yang mereka bayarkan terhadap saham. biayanya yang tidak sedikit, PT juga
 Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati membutuhkan akta notaris dan izin khusus
masa hidup dari pemegang sahamnya, pejabat atau direktur. untuk usaha tertentu. Lalu dengan besarnya
 Efisiensi manajemen. Manajemen dan spesialisasi perusahaan tersebut, biaya pengorganisasian
memungkinkan pengelolaan modal yang efisien sehingga akan keluar sangat besar. Belum lagi kerumitan
memungkinkan untuk melakukan ekspansi. Dan dengan dan kendala yang terjadi dalam tingkat personel.
menempatkan orang yang tepat, efisiensi maksimum dari modal
yang ada. Dan juga adanya pemisahan antara pengelola dan  Hubungan antar perorangan juga lebih formal
pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugas pokok dan fungsi dan berkesan kaku.
masing-masing.
HOLDING COMPANY (PERUSAHAAN
INDUK)
• Holding company adalah perusahaan utama yang menjadi pemimpin dari suatu grup
perusahaan.
• Karena merupakan pemimpin dari grup, maka perusahaan tersebut bertanggung
jawab dalam perencanaan, koordinasi sampai pengendalian anak perusahaannya.
• Hal ini dilakukan agar seluruh tujuan dari awal dibentuknya holding dapat tercapai
oleh seluruh perusahaan.
• Salah satu perusahaan pertama yang membentuk holding adalah PT. Semen
Indonesia, yang membawahi beberapa perusahaan seperti PT. Semen Gresik, PT.
Semen Padang dll
TUJUAN HOLDING COMPANY
1. Untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan kinerja perusahaan
di grup tersebut secara menyeluruh.
2. untuk melakukan perencanaan, pengkoordinasian,
pengkonsolidasian, pengembangan, hingga pengendalian atas
perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam satu grup
perusahaan.
CIRI-CIRI HOLDING COMPANY
1. Memiliki Anak Perusahaan
Untuk menjadi sebuah perusahaan induk (Holding Company) dibutuhkan anak
perusahaan untuk mendukung proses bisnisnya dan jumlah anak perusahaan tidak
terbatas,
2. Memiliki Sebagian Saham Anak Perusahaan
Selain memiliki anak perusahaan, sebagian atau sebagian besar saham dari perusahaan
adalah milik dari Perusahaan Induk, sebuah Perusahaan Induk memiliki minimal 20%
dari total saham anak perusahaan agar dapat mengendalikan perusahaan tersebut.
3. Mengendalikan Anak Perusahaan
JIka sebagian besar saham adalah milik Perusahaan Induk, maka proses operasionalnya
akan dikendalikan oleh Perusahaan Induk juga. Mulai dari proses perencanaan,
pengendalian, pengawasan hingga evaluasi akan dilakukan oleh Perusahaan Induk.
Proses Pembentukan Holding Company
• Proses Residu
Proses pertama adalah proses residu, yakni di mana sebuah perusahaan bisa menjadi
holding company karena adanya pemecahan sektor usaha.
• Proses Prosedural Penuh
prosedural penuh adalah bahwa holding company yang sudah terbentuk bukanlah
tercipta dari sisa atas perubahan asli perusahaan akan tetapi perusahaan yang
independen.
• Proses Prosedural Terprogram
Proses prosedural terprogram, di mana proses prosedural terprogram ini proses dari
pembentukan Holding Company sudah diprogram atau direncanakan sejak awal bisnis.
perusahaan pertama yang didirikan secara otomatis akan menjadi holdingnya atau
perusahaan induknya.
KORPORASI (CORPORATE)
• Korporat atau korporasi (bahasa Inggris: Corporate) adalah sekelompok orang yang
bersatu mendirikan sebuah entitas berbadan hukum. Kata corporate berasal dari
bahasa latin yaitu corporationem yang artinya “mendirikan badan”
• Kata corporate biasa digunakan untuk menggambarkan sebuah perusahaan besar atau
induk perusahaan. Artinya, perusahaan tersebut merupakan perusahaan inti yang
memiliki bermacam-macam anak perusahaan di bawahnya.
• Kata “perusahaan” biasanya digunakan untuk mendeskripsikan satu entitas
perusahaan tanpa mengikutsertakaan asumsi adanya anak perusahaan. Sedangkan
kata “korporat” biasanya digunakan untuk mendeskripsikan satu entitas perusahaan
dengan mengasumsikan adanya anak perusahaan yang dimiliki perusahaan tersebut.
KEWAJIBAN PT PASAL 74
(1) Perseroan terbatas yang menjalankan kegiatan usahnya di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumber daya dalam wajib melaksanakn tanggung jawab social dan lingkungan.
Inilah yang dimaksud dengan Corporate Social Responisbilty (CSR).
(2) Tanggung jawab social dan lingkungan itu merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan
dan diperhitungan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
(3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana pasal 1 dikenakan sanksi sesuai
ketentuan peraturan perundangan-undangan. Pasal 4 menggarislan bahwa ketentuan lebih
lanjut mengenai tanggung jawab social dan lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah
KEUNTUNGAN MELAKSANAKAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN (TJSL) ATAU CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

1. Profitabilitas dan kinerja keuangan akan semakin kokoh.


2. Meningkatnya akuntabilitas dan apresiasi positif dari komunitas investor, kreditor,
pemasok dan konsumen.
3. Meningkatnya komitmen, etos kerja, efisiensi dan produktivitas karyawan.
4. Menurunnya kerentanan gejolak sosial dan resistensi komunitas sekitarnya karena
mereka diperhatikan dan dihargai perusahaan.
5. Meningkatnya reputasi, corporate branding, goodwill (intangible asset) dan nilai
perusahaan dalam jangka panjang.
KOPERASI UU NO. 25 TAHUN 1992
 Koperasi adalah suatu kerja sama antara orang-orang yang tidak bermodal untuk mencapai
suatu tujuan kemakmuran secara bersama.
 Landasan Koperasi adalah :
1. Landasan Idiil : [andangan hidup dan cita-cita moral yang ingin dicapai
2. Landasan Struktural adalah semuaketentuan dan tata tertib dasar yang mengatur falsafah
bangsa
3. Asas Koperasi adalah adanya rasa karsa dengan mengutamakan tindakan salaing menolong
MEKANISME PENDIRIAN KOPERASI

PERANGKAT KOPERASI
• Pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi
membutuhkan minimal 20 anggota
• Kedua, Para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota,
untuk melakukan pemilihan pengurus koperasi ( ketua,
• Rapat Anggota sekertaris, dan bendahara ).
• Pengurus • Koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar dan
• Pengawas anggaran rumah tangga koperasi itu.
• Perizinan dari negara.
Barulah bisa menjalankan koperasi dengan baik dan benar.
PENGURUS
RAPAT ANGGOTA Tugas : PENGAWAS
• Merupakan kekuasaan • Mengelola koperasi dan usahanya, • Pengawas di pilih dari dan oleh Anggota
tertinggi, dan • Mengajukan Rancangan rencana kerja dalam Rapat Anggota, karena itu
• rapat dilaksanakan dan rencana anggaran pendapatan pengawas bertanggung jawab kepada
paling sedikit 1 x dalam & belanja koperasi dll. Rapat Anggota.
1 tahun Wewenang : • Tugasnya : melakukan pengawasan
• Mewakili ke dalam dan keluar koperasi, terhadap pelaksanaan kebijakan dan
• Memutuskan penerimaan, penolakan pengelolaan Koperasi, membuat laporan
dan pemberhentian anggota, hasil pengawasan.
• Mengangkat pengelola Koperasi

PEMBUBARAN KOPERASI :
• Koperasi tidak memenuhi ketentuan UU,
• Kegiatan bertentangan dengan ketertiban umum dan/kesusilaan,
• Kelangsungan hidupnya tidak dapat diharapkan.
YAYASAN UU NO. 28/2004
 Adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan
kemanusiaan
 Yayasan dapat mendirikan badan usaha yang kegiatannya sesuai dengan maksud dan tujuan yayasan.
 Kedudukan Yayasan :
Yayasan mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
 Kekayaan yayasan dapat diperoleh dari :
1. Sumbangan / bantuan yang tidak mengikat
2. Wakaf
3. Hibah
4. Hibah wasiat
5. Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan atau peraturan
perundangan yang berlaku

33
PENDIRIAN YAYASAN ORGAN YAYASAN
• Dilakukan dengan akta notaris dan • Pembina, ( pasal 28-30 )
mempunyai status badan hukum setelah Organ yayasan yang mempunyai kewenangan yang diserahkan
akta pendirian memperoleh pengesahan kepada pengurus/pengawas oleh UU atau AD.
dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi • Pengurus, ( pasal 31-39 )
Manusia atau pejabat yang ditunjuk. Pengelolaan kekayaan dan pelaksanaan kegiatan yayasan
• Permohonan pendirian yayasan dapat dilakukan sepenuhnya oleh Pengurus.
diajukan kepada Kepala Kantor Wilayah Pengurus wajib membuat laporan tahunan yang disampaikan
Departemen Hukum dan Hak Asasi kepada Pembina mengenai keadaan keuangan dan
Manusia yang wilayah kerjanya meliputi perkembangan kegiatan yayasan
tempat kedudukan yayasan. • Pengawas ( pasal 40-47 )
• Yayasan yang telah memperoleh Pengawas bertugas melakukan pengawasan serta memberi
pengesahan diumumkan dalam Berita nasihat ke Pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan.
Negara Republik Indonesia
BERAKHIRNYA SEBAGAI BADAN HUKUM
PASAL 62 UU Yayasan menyatakan bahwa alasan pembubaran
 Jangka waktu berakhir
 Tujuan Yayasan telah tercapai / tidak tercapai
 Putusan pengadilan : Melanggar ketertiban umum, Tidak mampu membayar utang, Harta kekayaan tidak cukup untuk
melunasi utang
PASAL 63 menyatakan bahwa :
 Likuidator : pihak untuk membereskan kekayaan Yayasan
 Pembina menunjuk Likuidator (Ps. 62, a&b)
 Likuidasi adalah pemberesan atas harta kekayaan
PASAL 68 menyatakan bahwa :
 Kekayaan sisa hasil likuidasi diserahkan pada Yayasan lain yang mempunyai kesamaan kegiatan
 Jika tidak, maka kekayaan sisa hasil likuidasi tersebut diserahkan kepada Negara dan penggunaannya dilakukan sesuai
dengan kegiatan Yayasan yang bubar
35
BADAN USAHA MILIK NEGARA
 adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik
Indonesia.
 BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau
jasa bagi masyarakat.
 Sejak tahun 2001 seluruh BUMN dikoordinasikan pengelolaannya oleh Kementrian BUMN, yang
dipimpin oleh seorang Menteri BUMN.
 Tujuan BUMN
1. Menyelenggarakan kepentingan umun dan pelayanan jasa kepada masyarakat
2. Memupuk salah satu sumber penerimaan negara
3. Mencegah terjadinya monopoli oleh swasta
4. Memperluas jaringan kerja

36
CIRI-CIRI BUMN
1. Sebagai Sumber Pemasukan Negara, dana yang diperoleh negara selama ini sebagian besar berasal dari
sini. Badan usaha milik negara melakukan kegiatan penyediaan dan pelayanan barang bagi masyarakat.
2. Pemerintah Memegang Kekuasaan Penuh, kegiatannya badan usaha milik negara ini diawasi, dikontrol,
serta dikuasai penuh oleh negara, tujuan supaya menghindari penyelewengan dari pihak yang tidak
bertanggung jawab.
3. Segala Resiko Ditanggung Pemerintah, semua kekuasaan di tangan negara atau pemerintah, maka resiko
pun sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah,
4. Melayani Kepentingan Umum Dan Pelayanan Untuk Publik, tujuan utama badan usaha milik negara
untuk melayani masyarakat, antara lain pelayanan listrik, komunikasi, air, dan lain sebagainya.
5. Kepemilikan Saham Bisa Dimiliki Masyarakat, kepemilikan saham, sebenarnya badan usaha milik negara
tidak hanya dimiliki oleh pemerintah atau negara saja, tetapi Pihak lain juga ternyata boleh untuk
menguasainya. Namun pihak lain memiliki saham badan usaha milik negara jumlahnya tidak boleh lebih
dari 50% kepemilikan pemerintah.
6. Menyediakan Produk Yang Merupakan Kebutuhan Masyarakat Badan usaha milik negara juga memiliki ciri
menyediakan produk atau jasa sesuai kebutuhan masyarakat.
CONTOH BUMN
• Bidang pemberdayaan energi, contohnya seperti PT. PLN yang menyediakan kebutuhan listrik masyarakat, PT.
Perusahaan Gas Negara, PT. Tambang Bukit Asam yang menyediakan bahan bakar batu bara.
• Bandar udara, badan usaha milik negara dalam bidang ini saat ini masih dipegang oleh PT. Angkasa Pura
• Angkutan darat, contohnya seperti perum DAMRI menyediakan layanan bus, serta PT. Kereta Api Indonesia
• Logistik, misalnya PT. pos Indonesia dan Perum Bulog
• Perbankan, termasuk PT. BNI, PT. BRI, PT.BTN, serta PT. Bank Mandiri, tbk
• Farmasi seperti PT. Kimia Farma Tbk serta PT. Bio Farma
• Bidang Asuransi ada PT. Asuransi jasa Raharja, PT. Asuransi Jiwasraya, PT. Taspen, serta PT. Jamsostek.
• Jasa konstruksi, termasuk PT. Adhi Karya Tbk, PT. Istaka Karya, PT. Hutama Karya, serta Perum Pengembangan
Perumahan Nasional
• Bidang pelayaran ada PT. Pelni atau Pelayaran Nasional Indonesia
• Usaha penerbangan sudah ada PT. Garuda Indonesia

Anda mungkin juga menyukai