Anda di halaman 1dari 18

Persekutuan Komanditer (CV)

Pengertian

Permodalan Organ CV

Pembubaran CV Cara Mendirikan CV

Pertanggungjawaban
Contoh Kasus

Tambahan
Pengertian Persekutuan Komanditer (CV)

Persekutuan komanditer atau comanditaire Vennootschop (CV) menurut


pasal 19 KUHP kitab Undang-undang hukum dagang adalah Perseroan
yang terbentuk dengan cara meminjamkan uang, didirikan antara
seseorang atau antara beberapa orang persero yang bertanggung jawab
secara tanggung-renteng untuk keseluruhannya, dan satu orang atau
lebih sebagai pemberi pinjaman uang. Suatu perseroan dapat sekaligus
berwujud perseroan firma terhadap persero-persero firma di dalamnya
dan perseroan komanditer terhadap pemberi pinjaman uang.

Atau secara singkatnya CV adalah persekutuan firma yang mempunyai


satu atau beberapa orang sekutu komanditer.
B
A
C
K
Modal Persekutuan Komanditer
Modal perusahaan ini tidak disebutkan didalam akta pendirian atau
perubahannya. 

Jumlah besarnya modal yang disetor kedalam perusahaan dicatat sendiri


dalam pembukuan perusahaan yang diketahui oleh seluruh pendiri
perusahaan atau dibuat kesepakatan tersendiri mengenai hal tersebut
diantara para pendiri yang terdiri dari pesero aktif dan pesero pasif. 

Penambahan modal pada perusahaan ini dapat dibuat catatan dan


dimasukan kedalam pembukuan perusahaan
Penyebutan besarnya modal perseroan dapat dicantumkan dalam SIUP
(Surat Izin Usaha Perdagangan) atau Izin Operasional lainnya.
B
A
C
K
ORGAN CV
Berdasarkan pasal 19 KUH Dagang, terdapat karaktristik
yang khas dari CV, yaitu terdapatnya dua macam sekutu:
1.      Satu orang atau lebih secara tanggung-menanggung
bertanggung jawab untuk keseluruhannya atau sering di
sebut dengan sekutu komplementer atau sekutu aktif.
Artinya sekutu komplementer bertugas untuk:
a. Mengurus CV.
b. Berhubungan hukum dengan pihak ketiga.
c. Bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan.
2. Satu orang atau lebih sebagai pelepas uang
atau yang sering di sebut dengan sekutu
komanditer atau sekutu diam.
Artinya sekutu komanditer:
a. Wajib menyerahkan uang, benda ataupun
tenaga kepada persekutuan sebagaimana
yang telah disanggupkan.
b. Berhak menerima keuntungan.
c. Tanggung jawab terbatas pada jumlah
pemasukan yang telah di sanggupkan. B
A
C
K
Cara Mendirikan CV
Mengenai cara mendirikan CV atas saham adalah ”bebas”
atau tidak diperlukan formalitas pengesahannya dari
Menteri Hukum dan HAM bahkan tidak mesti berbentuk
akta notaris. Tetapi dalam praktik, umumnya para pelaku
usaha membuatnya dalam akta notaris.
Tidak ada pengaturan khusus bagi pendirian Persekutuan
Komanditer, sehingga dalam pendirian Persekutuan
Komanditer sama dengan peraturan dalam pendirian
Firma.
Adapun ihtisar isi resmi dari Akta Pendirian Persekutuan Komanditer
meliputi:

Nama lengkap, pekerjaan & tempat tinggal para pendiri.


Penetapan nama Persekutuan Komanditer.
Keterangan mengenai Persekutuan Komanditer itu bersifat umum/terbatas
Nama sekutu yang tidak berkuasa
Waktu mulai dan berlakunya Persekutuan Komanditer.
Hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pihak ketiga terhadap
sekutu pendiri.
Tanggal pendaftaran akta pendirian ke Pengadilan Negeri.
Pembentukan kas uang dari Persekutuan Komanditer yang khusus
disediakan bagi penagih dari pihak ketiga, yang jika sudah kosong
berlakulah tanggung jawab sekutu secara pribadi untuk keseluruhan.
Pengeluaran satu atau beberapa sekutu dari wewenangnya
Apakah akta, SKDP, NPWP dan pendaftaran pengadilan
saja sudah cukup? Sebenarnya semua itu tergantung pada
kebutuhannya. Dalam menjalankan suatu usaha yang tidak memerlukan
tender pada instansi pemerintahan, dan hanya digunakan sebagai wadah
berusaha, maka dengan surat-surat tersebut saja sudah cukup untuk
pendirian suatu CV. Namun, apabila menginginkan ijin yang lebih lengkap
dan akan digunakan untuk keperluan tender, biasanya dilengkapi dengan
surat-surat lainnya yaitu :
1. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP);
2.  Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP);
3.  Tanda Daftar Perseroan (khusus CV); dan
4.  Keanggotaan pada KADIN Jakarta.
Pengurusan ijin-ijin tersebut dapat dilakukan bersamaan sebagai
satu rangkaian dengan pendirian CV dimaksud, dengan
melampirkan berkas tambahan berupa:
1. Copy kartu keluarga Persero Pengurus (Direktur) CV;
2. Copy NPWP Persero Pengurus (Direktur) CV;
3. Copy bukti pemilikan atau penggunaan tempat usaha, dimana;
 Apabila milik sendiri, harus dibuktikan dengan copy sertifikat dan copy
bukti pelunasan PBB th terakhir;
 Apabila sewa kepada orang lain, maka harus dibuktikan dengan adanya;
 Perjanjian sewa menyewa, yang dilengkapi dengan pembayaran pajak
sewa (Pph) oleh pemilik tempat.

Dalam KUHD tidak terdapat pengaturan khusus mengenai cara mendirikan CV


karena CV adalah Firma jadi Pasal 22 KUHD juga dapat diberlakukan kepada CV.
B
A
C
K
Berakhirnya persekutuan komanditer ( CV )

Berakhirnya persekutuan komanditer boleh dikatakan sama dengan


berakhirnya persekutuan Firma, yaitu dianggap bubar apabila :
1. Waktu yang ditentukan untuk bekerja telah
lampau
2. Barang musnah atau usaha yang menjadi
tugas pokok selesai
3. Seorang atau lebih anggota mengundurkan
diri atau meninggal dunia
4. Akibat perubahan anggaran dasar (akta
pendirian)

berakhirnya persekutuan komanditer dijelaskan lebih jelas dalam B


pasal 31-32 KUHD A
C
K
Tanggung Jawab CV
Telah dijelaskan dalam pasal 19-21 KUHD yang pada intinya
menjelaskan bahwa pada sekutu pasif / sekutu komanditer
Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung
jawab sebatas modal yang disertakan dan pada Sekutu
Aktif/Sekutu Komplementer mereka mengelola usaha secara
aktif yang melibatkan harta pribadi, termasuk membuat
perikatan atau hubungan hukum dengan pihak ketiga.
Tanggung jawab sekutu ini sampai pada harta pribadinya

B
A
C
K
Contoh Kasus CV
Enam direktur perusahaan bentukan terdakwa kasus kredit fiktif
Bank Jatim, YudiSetiawan, yaitu Direktur CV Aneka Karya Prestasi
Hery Triyatna, Adi Surono (CV Cipta Pustaka Ilmu), Mochammad
Kusnan (CV Aneka Pustaka Ilmu), Mohammad Setiawan (CV Bangun
Jaya), Rachmat Anggoro (CV Media Sarana Pustaka), dan Wimbo
Handoko (CV Kharisma Pembina Ilmu) divonis bersalah oleh majelis
hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya.
Menurut majelis, terdakwa terbukti bersalah melanggar Pasal 3
juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Tindak Pidana Korupsi, sebagai mana telah diubah UU Nomor 20
Tahun 2001 juncto 55 ayat (1) ke 1 juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.
"Terbukti melakukan korupsi secara bersama-sama," kata Yapi.
Setelah persidangan, jaksa penuntut Endro Riski mengatakan
pikir-pikir karena masih akan melapor keatasannya. "Ada waktu
satu minggu untuk memutuskan banding atau tidak," kata dia.

Kasus ini bermula dari Yudi Setiawan, Direktur Utama PT Cipta


Inti Parmindo, yang membentuk CV dan menawari mereka
berenam yang pada awalnya adalah karyawan dan sopir untuk
menjadi direktur. Setelah mereka menjadi direktur CV-CV
tersebut, enam CV tersebut digunakan untuk mengajukan
kredit ke Bank Jatim sebesar Rp 52,3 miliar yang pada akhirnya
diduga telah dikorupsi oleh Yudi. Adapun keenam direktur abal-
abal tersebut tidak tahu-menahu tentang ihwal proyek Yudi. B
A
Tempo.co, Surabaya C
K
 
Ciri-ciri CV
Ciri-ciri CV adalah sebagai berikut :
1.  Sulit untuk menarik modal yang telah disetor.
2.  Modal besar karena didirikan banyak pihak.
3.  Mudah mendapatkan kridit pinjaman.
4.  Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab
tidak terbatas dan ada yang pasif yang memiliki
tanggung jawab terbatas.
5.  Relatif mudah untuk didirikan.
6.  Kelangsungan hidup perusahaan cv tidak
menentu.
Kelebihan CV

1. Modal yang dikumpulkan lebih besar.


2. Pendiriannya mudah.
3. Mudah memperoleh kredit usaha.
4. Kesempatan ekspansi lebih banyak.
5. Kemampuan manajemennya lebih besar.

Kekurangan CV

1. Sebagian anggota/sekutu memiliki tanggung jawab tidak


terbatas karena ada sekutu yang aktif dan sekutu yang pasif.
2.  Kelangsungan hidup CV tidak menentu.
3.  Sulit untuk menarik kembali investasinya (terutama untuk
sekutu pimpinan).
4.  Kekuasaan dan pengawasan kompleks.
Struktur CV
Jenis-jenis CV
   Berdasarkan perkembangannya, bentuk perseroan komanditer adalah sebagai
berikut:
1.      Persekutuan komanditer murni
Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama. Dalam
persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan yang
lainnya adalah sekutu komanditer.
2.      Persekutuan komanditer campuran
Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan
tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan
sekutu lain atau sekutu tambahan menjadi sekutu komanditer.
3.      Persekutuan komanditer bersaham
Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat
diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer
mengambil satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah
untuk menghindari terjadinya modal beku karena dalam persekutuan
komanditer tidak mudah untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.

Anda mungkin juga menyukai