Sebagaimana diketahui bahwa UUPT menggunakan istilah “Penggabungan” untuk merger,
“Pengambilalihan” untuk akuisisi, dan “Peleburan” untuk konsolidasi. Disamping UUPT, pada
tanggal 24 Februari 1998 telah pula diterbitkan PP No. 27
Tahun 1998 yang mengejawantahkan ketentuan-ketentuan di dalam Undang-Undang
Nomor. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (UUPT lama) Tentang Pereseroan (UUPT
lama).
Syarat-syarat merger, akuisisi dari perusahaan menurut PP no. 27, tersebut terdapat dalam Pasal
4 yang berbunyi:
(1) penggabungan, peleburan dan pengambilalihan hanya dapat dilakukan dengan
memperhatikan:
a. kepentingan perseroan, pemegang saham minoritas, dan karyawan perseroan yang
bersangkutan;
b. kepentingan masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha;
(2) Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan tidak mengurangi hak
pemegang saham minoritas untuk menjual sahamnya dengan harga saham yang wajar;
(3) Pemegang saham yang tidak setuju terhadap keputusan rapat umum pemegang saham
mengenai penggabungan, peleburan dan pengambilalihan hanya dapat menggunakan haknya
agar saham yang dimiliknya dibeli dengan harga yang wajar sesuai dengan ketentuan Pasal 62
UUPT.
(4) Pelaksanaan hak sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) tidak menghentikan proses
pelaksanaan penggabungan, peleburan dan pengambilalihan.
Sedangkan Menurut Pasal 26 UUPT perubahan anggaran dasar yang dilakukan dalam
rangka Penggabungan atau Pengambilalihan berlaku sejak:
1. persetujuan Menteri
2. kemudian yang ditetapkan dalam persetujuan Menteri, atau
3. pemberitahuan perubahan anggaran dasar diterima Menteri, atau tanggal
kemudian yang ditetapkan dalam akta Penggabungan atau akta Pengambilalihan menurut
UUPT,