Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha

p-ISSN : 2599-1450
e-ISSN : 2599-1485
Volume 7 Nomor 1 Tahun 2020
Open Acces : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPB/index

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI ASAM LAKTAT DARI


MADU HITAM SUMBAWA DAN POTENSINYA SEBAGAI
SENYAWA ANTIMIKROBA
Baso Manguntungi 1)*, Arlinda Puspita Sari 2), Ariandi 2),Riri Rimbun Anggih
Chaidir1), Izzul Islam1), Lili Suharli1), Leggina Rezzy Vanggy1), Naning
Sufiyanti1), Muhammad Fajri Al Fateeh1), Ulfa Febiana Whatin1), Intan Dwi
Pratiwi1), Widya Dwi Kusuma1)
1Program Studi Bioteknologi, Universitas Teknologi Sumbawa, Sumbawa,
Indonesia
2Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Sulawesi Barat, Majene,

Indonesia

e-mail: baso.manguntungi@uts.ac.id

Abstrak
Madu hitam merupakan salah satu ciri khas dari daerah Sumbawa yang
dihasilkan oleh lebah jenis Trigona spp. Madu hitam memiliki rasa asam
yang berbeda dari madu lainnya dan memiliki khasiat sebagai antibiotik.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi bakteri asam laktat pada madu
hitam sumbawa sebagai antimikroba. Diperoleh 20 isolat bakteri dari madu
hitam sumbawa, 10 diantaranya merupakan isolat bakteri asam laktat.
Metabolit sekunder dari 10 isolat bakteri asam laktat kemudian diuji dengan
metode difusi agar atau sumur untuk melihat efektivitas bakteri sebagai
antimikroba terhadap bakteri Salmonella thypi dan Staphylococcus aureus
yang mewakili bakteri gram negatif dan gram positif. Pengamatan uji
antimikroba dilakukan pada jam ke-2, ke-4 dan ke-6. Hasil uji antimikroba
menunjukkan bahwa metabolit sekunder dari isolat bakteri asam laktat MD 1
memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menghambat pertumbuhan
bakteri S. thypi dan S. aureus.

Kata kunci: Madu hitam, bakteri asam laktat, antimikroba, metabolit


sekunder

Abstract
Black honey is one of the characteristics of the Sumbawa region which is
produced by Trigona spp. Black honey has a sour taste that is different from
others' honey and has efficacy as an antibiotic. This research aims to
examine the potential of lactic acid bacteria in Sumbawa black honey as an
antimicrobial. 20 bacterial isolates were obtained from Sumbawa black
honey, 10 of them were lactic acid bacteria isolates. Secondary metabolites
from 10 LAB isolates were then tested by well or agar diffusion method to
see the effectiveness of their antimicrobial activities against Salmonella thypi

Jurnal Pendidikan Biologi 1


and Staphylococcus aureus bacteria which representing the gram-negative
and gram-positive bacteria. Antimicrobial test observations were carried out
at the 2nd, 4th, and 6th hours. The results of antimicrobial tests showed that
secondary metabolites form MD 1 lactic acid bacteria isolate had an excellent
ability to inhibit the growth of S. thypi and S. aureus bacteria.

Keyword: Black honey, lactic acid bacteria, antimicrobial activities,


Secondary metabolites

PENDAHULUAN sebagai pengawet, sedangkan asam


Sumbawa merupakan salah satu asetat, asam laktat, dan asam propionat
daerah yang dikenal sebagai daerah merupakan agen antimikroba yang
penghasil madu di Indonesia. Salah satu banyak digunakan dalam industri
jenis madu Sumbawa yaitu madu hitam. pangan (Threon dan Lues, 2011).
Madu hitam adalah jenis madu yang Senyawa antimikroba yang dihasilkan
dihasilkan oleh lebah Trigona spp oleh BAL seperti senyawa yang
(Fitrianingsih et al., 2014) dan memiliki dihasilkan oleh bakteri L. plantarum NS
rasa yang masam. Madu yang (9) dilaporkan mampu menghambat
dihasilkan oleh lebah Trigona spp. pertumbuhan dari patogen makanan
diketahui memiliki kandungan vitamin C (Desniar et al., 2013), juga dapat
yang tinggi dan berfungsi sebagai menghambat pertumbuhan dari bakteri
antibiotik, antioksidan, antitoksin, serta E. coli, B. cereus, L. monocytogenes, S.
meningkatkan sistem kekebalan tubuh aureus, dan S. thypimurium (Desniar et
(Putra et al., 2014). al., 2016).
Manfaat yang diperoleh dari madu Penelitian ini dilakukan untuk
hitam sumbawa salah satunya mengisolasi dan mengkarakterisasi
disebabkan oleh adanya bakteri asam bakteri asam laktat dari madu hitam
laktat pada madu tersebut. Bakteri asam Sumbawa yang diharapkan mampu
laktat (BAL) merupakan salah satu jenis menghasilkan senyawa antimikroba
mikroba yang mampu hidup dalam yang bermanfaat.
kondisi asam terutama pada bahan
makanan. BAL merupakan kelompok METODE PENELITIAN
bakteri gram positif yang tidak Isolasi Bakteri
menghasilkan spora. BAL mampu Madu hitam diperoleh dari Desa
meproduksi asam laktat sebagai hasil Kelungkung, Kecamatan Batu Lanteh,
fermentasi bahan makanan seperti gula Kabupaten Sumbawa. Madu hitam
dan karbohidrat (Pato, 2003). Secara diambil sebanyak 1 ml dan ditambahkan
umum bakteri asam laktat memiliki ciri dalam 5 ml media MRSB. Sampel madu
yaitu bereaksi negatif terhadap uji kemudian dinkubasi pada suhu 37 oC
katalase dan bereaksi positif terhadap selama 24 jam. Sampel dengan
pewarnaan gram (Romadon et al., pengenceran 10-3, 10-4, dan 10-5 disebar
2012). Beberapa marga dari bakteri pada media MRSA, dan diinkubasi pada
asam laktat yang telah diketahui yaitu suhu 37 oC selama 24 jam (Chotiah,
Lactobacillus, Streptococcus, 2013).
Enterococcus, Pediococcus, Uji Morfologi
Tetragenococcus, Leuconostoc, dan Uji morfologi bakteri meliputi
Lactococcus. (Widyastuti, 1999). bentuk, warna, tepian, elevation,
Selain menghasilkan asam laktat, ukuran, appearance dan teksturnya.
BAL juga diketahui mampu Uji Pewarnaan Gram
menghasilkan senyawa antimikroba Kaca preparat yang akan
seperti bakteriosin, hidrogen peroksida, digunakan dibersihkan dengan alkohol
dan asam organik (sitrat, laktat, dan lain- kemudian dipanaskan di dekat nyala
lain) (Desniar et al., 2016). Bakteriosin api. Isolat bakteri diteteskan pada kaca
adalah senyawa yang digunakan preparat menggunakan mikropipet,

Jurnal Pendidikan Biologi 2


kemudian dipanaskan di dekat api Sebanyak 3 ml (telah dilakukan
hingga isolat kering. Isolat bakteri pengenceran) bakteri uji ditambahkan
ditetesi dengan kristal ungu, didiamkan dalam 20 media NA, kemudian dituang
selama 1 menit, dicuci dengan aquades. ke dalam cawan petri steril, ditunggu
Hasil pewarnaan kristal ungu ditetesi hingga memadat. Setelah memadat
dengann lugol, didiamkan selama 2 dibuat sumur dengan ukuran diameter 6
menit dan kemudian dicuci dengan mm. Metabolit sekunder dimasukkan ke
aquades. Hasil pewarnaan lugol ditetesi dalam sumur sebanyak 50 µl. kemudian
o
dengan etanol dan kemudian dicuci diinkubasi pada suhu 37 C.
dengan akuades. Hasil pewarnaan Pengamatan zona bening dilakukan
dengan etanol ditetesi dengan safranin, pada jam ke-2, ke-4 dan ke-6
didiamkan selama 1 menit kemudian (Purwijantiningsih, 2014).
dicuci kembali dengan aquades dan
hasil pewarnaan diamati HASIL DAN PEMBAHASAN
(Hadioetomo,1993). Uji Morfologi, Pewarnaan Gram dan
Uji Katalase Katalase
Uji katalase dilakukan dengan Hasil isolasi dari madu Hutan
meneteskan hidrogen peroksida (H2O2) Sumbawa diperoleh 20 isolat bakteri.
3% pada gelas obyek yang bersih. Isolat Pengamatan morfologi dari ke dua puluh
bakteri kemudian diteteskan pada gelas isolat bakteri menunjukkan ciri koloni
obyek yang telah ditetesi hidrogen yang relatif seragam yakni berbentuk
peroksida. Suspensi dihomogenkan bulat, berwarna putih, tepian
secara perlahan dan hasil positif gelombang, ketinggian cembung,
ditandai dengan terbentuknya ukuran kecil, mengkilap dan teksturnya
gelembung-gelembung udara mukoid.
(Hadioetomo, 1993). Kedua puluh isolat bakteri
Uji Antimikroba kemudian diuji untuk mengidentifikasi
Uji antimikroba menggunakan isolat yang merupakan bakteri asam
metode difusi agar atau sumur. Bakteri laktat. Bakteri asam laktat merupakan
uji yang digunakan adalah bakteri bakteri yang bereaksi positif pada
Staphylococcus aureus dan Salmonella pewarnaan gram dan bereaksi negatif
thypi. Antimikroba yang digunakan dengan uji katalase. Tabel 1
adalah metabolit sekunder yang menunjukkan hasil uji pewarnaan gram
dihasilkan oleh bakteri asam laktat dari dan uji katalase, dimana diperoleh 10
madu hitam Sumbawa. Kontrol positif isolat bakteri asam laktat yaitu MD 1,
terhadap bakteri S. aureus dan S. thypi MD2, MD 3, MD 5, MD 6, MD 14, MD 15,
menggunakan antibiotik ampicillin. MD 17, MD 18 dan MD 20.

Tabel 1. Hasil uji pewarnaan gram dan uji katalase


Isolat Bakteri Asam Laktat Uji Pewarnaan Gram Uji Katalase
MD 1 + -
MD 2 + -
MD 3 + -
MD 4 + +
MD 5 + -
MD 6 + -
MD 7 + +
MD 8 + +
MD 9 + +
MD 10 - -
MD 11 - -
MD 12 - -

Jurnal Pendidikan Biologi 3


MD 13 - -
MD 14 + -
MD 15 + -
MD 16 + +
MD 17 + -
MD 18 + -
MD 19 + +
MD 20 + -
Keterangan: Pewarnaan gram: (+) bakteri gram positif, (-) bakteri gram negatif.

Uji Antimikroba bening yang terbentuk terdiri dari


Isolat bakteri yang yang beberapa variasi ukuran, dikarenakan
dinyatakan sebagai bakteri asam laktat isolat bakteri asam laktat tersebut
berdasarkan pengujian pewarnaan memiliki kemampuan penghambatan
gram dan uji katalase kemudian diuji yang berbeda-beda. Menurut
untuk melihat aktivitas antimikrobanya. Purwijantiningsih (2014), setiap strain
Dalam pengujian antimikroba ini mikroorganisme memiliki resistensi
digunakan dua bakteri patogen yaitu S. yang berbeda terhadap bakteri ujinya.
aureus dan S. thypi yang masing- Tabel 2 menunjukkan hasil uji
masing mewakili kelompok bakteri gram antimikroba terhadap bakteri S. thypi
positif dan negatif. Adanya aktivitas dan Tabel 3 menunjukkan hasil uji
penghambatan ditandai dengan adanya antimikroba pada bakteri S. aureus.
zona bening di sekitar sumur. Zona

Tabel 2. Hasil uji antimikroba terhadap bakteri Salmonella thypi


Ukuran Zona Bening (mm)
Sampel
Jam ke- 2 Jam ke- 4 Jam ke- 6
a a
Kontrol - 0±0 0±0 0 ± 0a
MD 1 10 ± 0,816d 8,7 ± 0,471d 8,3 ± 0,471d
MD 2 0 ± 0a 0 ± 0a 0 ± 0a
MD 3 0 ± 0a 0 ± 0a 0 ± 0b
a a
MD 5 0±0 0±0 0 ± 0a
MD 6 0 ± 0a 0 ± 0a 0 ± 0a
MD 14 0 ± 0a 2 ± 0b 1 ± 0b
MD 15 0 ± 0a 0 ± 0a 0 ± 0a
a b
MD 17 0±0 1,7 ± 0,942 1 ± 0b
MD 18 1 ± 0b 1,3 ± 0,471b 1 ± 0b
MD 20 0 ± 0a 0 ± 0a 0 ± 0a
Kontrol + 4 ± 0c 6 ± 0c 4 ± 0c
Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolomyang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata pada uji one-way ANOVA dengan level of significant 0,05.

Berdasarkan Tabel 2 hasil uji 6, MD7, MD 14, MD 15, MD 17 dan MD


antimikroba pada bakteri S. thypi jam ke- 20 tidak memiliki zona bening.
2, isolat bakteri asam laktat MD 1 Pengamatan jam ke-4, isolat BAL
memiliki zona bening dengan diameter MD 1 memiliki zona bening dengan
paling besar yaitu 10 ± 0,816 mm diameter paling besar yaitu 8.7 ± 0,471
berbeda nyata dengan kontrol positif mm berbeda nyata dengan kontrol
yaitu 4 mm, isolat BAL MD 18 memiliki positif yaitu 6 mm, isolat BAL MD 17 dan
diameter zona bening sebesar 1 mm, MD 18 memiliki diameter zona bening
sedangkan isolat BAL MD 3, MD 5, MD sebesar 1,7 ± 0,942 mm dan 1,3 ± 0,471

Jurnal Pendidikan Biologi 4


mm, sedangkan isolat BAL MD 3, MD 5, merupakan bakteri asam laktat yang
MD 6, MD7, MD 14, MD 15 dan MD 20 paling efetif sebagai antimikroba. Hal ini
tidak memiliki zona bening. ditandai dengan luasnya zona bening
Pengamatan jam ke-6, isolat BAL yang terbentuk dibandingkan isolat lain
MD 1 memiliki zona bening dengan dan kontrol positif, baik pada
diameter paling besar yaitu 8.3 ± 0,471 pengamatan jam ke-2, ke-4, maupun
mm berbeda nyata dengan kontrol jam ke-6. Kemampuan pengahambatan
positif yaitu 4 mm, isolat BAL MD 17 dan bakteri asam laktat dipengaruhi oleh
MD 18 memiliki diameter zona bening produksi metabolit sekunder bakteri
sebesar 1 mm, sedangkan isolat BAL tersebut, diantaranya adalah hidrogen
MD 3, MD 5, MD 6, MD7, MD 14, MD 15 peroksida, karbondikosaida dan
dan MD 20 tidak memiliki zona bening. senyawa peptida antimikroba yakni
Hal ini menunjukkan bahwa dari bakteriosin (Purwijantiningsih, 2014).
10 isolat bakteri asam laktat, isolat MD 1

Tabel 3. Hasil uji antimikroba terhadap bakteri Staphylococcus aureus


Aktivitas Antibakteri/Jam (mm)
Sampel
Jam 2 Jam 4 Jam 6
a a
Kontrol - 0±0 0±0 0 ± 0a
MD 1 5,7 ± 2,357b 7 ± 2,16b 8,7 ± 2,357b
a a
MD 2 0±0 0±0 0 ± 0a
MD 3 0 ± 0a 0 ± 0a 0 ± 0a
MD 5 0 ± 0a 1 ± 0a 0 ± 0a
MD 6 0 ± 0a 1 ± 0a 0 ± 0a
a a
MD 14 0±0 0±0 0 ± 0a
MD 15 0 ± 0a 0 ± 0a 0 ± 0a
MD 17 0 ± 0a 0 ± 0a 0 ± 0a
MD 18 0 ± 0a 0 ± 0a 0 ± 0a
a a
MD 20 0±0 0±0 0 ± 0a
Kontrol + 9 ± 0c 10 ± 0c 8 ± 0b
Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata pada uji one-way ANOVA dengan level of significant 0,05.

Berdasarkan Tabel 3 hasil uji Pengamatan jam ke-6, isolat BAL


antimikroba pada bakteri S. aureus jam MD 1 memiliki zona bening dengan
ke-2, isolat bakteri asam laktat MD 1 diameter paling besar yaitu 8.7 ± 2,357
memiliki zona bening dengan diameter mm tidak berbeda nyata dengan kontrol
paling besar yaitu 5,7 ± 2,357 mm positif yaitu 8 mm, sedangkan isolat BAL
berbeda nyata dengan kontrol positif MD 3, MD 5, MD 6, MD 7, MD 14, MD
yaitu 9 mm, sedangkan isolat BAL MD 3, 15, MD 17, MD 18, dan MD 20 tidak
MD 5, MD 6, MD 7, MD 14, MD 15, MD memiliki zona bening.
17, MD 18, dan MD 20 tidak memiliki Seperti halnya pengujian
zona bening. antimikroba dengan bakteri S. thypi ,
Pengamatan jam ke-4, isolat BAL pengujian dengan bakteri S. aureus
MD 1 memiliki zona bening dengan menunjukkan hasil yang sama, yakni
diameter paling besar yaitu 7 ± 2,16 mm isolat BAL MD 1 merupakan bakteri
berbeda nyata dengan kontrol positif yang paling efektif sebagai antimikroba.
yaitu 10 mm, isolat BAL MD 5 dan MD 6 Bakteri asam laktat menghasilkan
memiliki diameter zona bening sebesar berbagai senyawa antimikroba seperti
1 mm, sedangkan isolat BAL MD 3, senyawa asam laktat, hidrogen
MD7, MD 14, MD 15, MD 17, MD 18 dan peroksida (H2O2), karbon dioksida,
MD 20 tidak memiliki zona bening. diacetil, dan senyawa massa molekul

Jurnal Pendidikan Biologi 5


Vol. 7. No. 1

tinggi seperti bakteriosin (Mobolaji dan DAFTAR PUSTAKA


Wuraola, 2011). Senyawa asam laktat Abbas, M.E., Luo, W., Zhu, L., Zou, J.,
merupakan asam organik dari dan Tang, H. 2010. Fluorometric
fermentasi BAL (Ammor et al., 2006). determination of hydrogen
Asam laktat memiliki kemampuan peroxide in milk by using a Fenton
antimikroba karena mampu menggangu reaction system. Food Chemistry.
kerja membran sel, menghambat 120: 327-331.
transpor aktif, mengurangi pH Ammor, S., Tauveron, G., Dufour, E., &
intraseluler dan menghambat berbagai Chevallier, I. 2006. Antibacterial
fungsi metabolisme activity of lactic acid bacteria
(Rattanachanaikunsopon dan against spoilage and pathogenic
Phumkhachorn, 2010). bacteria isolated from the same
Bakteri asam laktat juga mampu meat small-scale facility: 1—
menghasilakan senyawa hidrogen Screening and characterization of
peroksida (H2O2) (Abbas et al., 2010). the antibacterial compounds. Food
Kemampuan antimikroba dari senyawa control. 17(6): 454-461.
hidrogen peroksida dihasilkan dari Chotiah, S. 2013. Penapisan Bakteri
oksidasi gugus sulfhidril yang Asam Laktat Penghambat
menyebabkan denaturasi sejumlah Pertumbuhan Staphylococcus
enzim, dan dari peroksidasi membran aureus. Seminar Nasional
lipid sehingga terjadi peningkatan Teknologi Peternakan dan
permeabilitas membran dan sebagai veteriner 2013.
prekursor untuk produksi radikal bebas Desniar, Rusmana. I., Suwanto. A.,
bakterisida seperti superoksida dan Mubarik. N.R. 2013.
hirdoksil yang dapat merusak DNA Characterization Of Lactic Acid
(Ammor et al., 2006). Bacteria Isolated from An
Adanya perbedaan kemampuan Indonesian Fermented Fish
masing-masing isolat bakteri asam (Bekasam) And Their
laktat dalam menghambat pertumbuhan Antimicrobial Activity Against
S. aureus dan S. thypi dapat disebabkan Pathogenic Bacteria. Emir. J.
karena perbedaan jenis senyawa Food Agric. 25(6): 489-494.
metabolit yang dihasilkan. Selain itu Desniar, I. Setyaningsih., Y. I. Purnama.
terdapat beberapa faktor yang dapat 2016. Penapisan dan Produksi
mempengaruhi besar kecilnya zona Antibakteri Lactobacillus
bening yang dihasilkan oleh metabolit plantarum NS(9) yang diisolasi
sekunder bakteri asam laktat terhadap dari Bekasam Ikan Nila Atin.
bakteri patogen yaitu kemampuan JPHPI. 19(2).
bakteri asam laktat dalam menghasilkan Fitrianingsih, S.R., Khairat, A.,
senyawa metabolit sekunder, jumlah Choesrina, R. 2014. Aktivitas
senyawa metabolit sekunder yang Antibakteri Madu Hitam Pahit dan
dihasilkan, komposisi medium dan lama
Madu Hitam Manis Terhadap
waktu inkubasi (Situmeang et al., 2017).
Escherichia coli dan
SIMPULAN Staphylococcus aureus. Jurnal
Ditemukan 10 isolat bakteri asam Farmasi Galenika. 1(2): 32-37.
laktat (BAL) yang berasal dari madu Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi
hitam Sumbawa. Dari kesepuluh isolat Dasar Dalam Praktek Teknik dan
bakteri tersebut, bakteri asam laktat Prosedur Dasar Laboratorium.
MD1 menghasilkan metabolit sekunder
Penerbit Gramedia. Jakarta.
yang paling efektif sebagai antimikroba
terhadap bakteri S. thypi dan S. aureus Mobolaji, OA & Wuraola, FO. 2011.
yang diamati pada jam ke-2, ke-4 dan Assesment of the antimicrobial
ke-6. activity of lactic acid bacteria
isolated from two fermented maize
products-ogi and kunni-zaki.

Jurnal Pendidikan Biologi 6


Vol. 7. No. 1

Malaysian Journal of Microbiology. Romadon, Subagiyo, S. Margino. 2012.


7 (3): 124-128. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri
Pato, U. 2003. Potensi Bakteri Asam Asam Laktat dari Usus Udang
Laktat yang diisolasi dari Dadih Penghasil Bakteriosin sebagai
untuk Menurunkan Resiko Agen Antibakteria pada Produk-
Penyakit Kanker. Jurnal Natur Produk Hasil Perikanan. Jurnal
Indonesia. 5(2): 162-166. Saintek Perikanan. 8(1).
Purwijantiningsih, E. 2014. Viabilitas Situmeang S.M.F, Musthari, Riadi S.
Bakteri Asam Laktat dan Aktivitas 2017. Isolasi Dan Uji Aktivitas
Antibakteri Produk Susu Antimikroba Bakteri Asam Laktat
Fermentasi Komersial terhadap (Bal) Dari Yoghurt Dalam
Beberapa Bakteri Patogen Menghambat Pertumbuhan
Enterik. Biota. 19(1): 15-21. Bakteri Escherichia coli dan
Putra. P.A.H., N.L.Watniasih., Salmonella typhi. Jurnal Biosains.
N.M.Suartini. 2014. Struktur dan 3(3): 144-152.
Produksi Lebah Trigona spp. pada Theron M.M., Lues J.F.R. 2011. Organic
Sarang Berbentuk Tabung dan Acids and Food Preservation.
Bola. JURNAL BIOLOGI. 18 (2) : United States: CRC Press. 273.
60-64. Widyastuti. Y., dan Sofarianawati, E.
Rattanachaikunsopon, P., dan 1999. Karakter Bakteri Asam
Phumkhachorn, P. 2010. Lactic Laktat Enterococcus sp. yang
acid bacteria: their antimicrobial diisolasi dari Saluran Pencernaan
compounds and their uses in food Ternak. Jurnal Mikrobiologi
production. Annals of biological Indonesia. 4 : 50-53.
research. 1(4): 218-228.

Jurnal Pendidikan Biologi 7

Anda mungkin juga menyukai