Anda di halaman 1dari 2

7. Bagaimana persiapan media agar siap difermentasi ?

Pada praktikum lapang, persiapan media yang dilakukan yaitu kotoran sapi
yang masih segar sebelum difermentasi harus di tambahkan air terlebih dahulu
dengan volume perbandingan 1:2 (kg/L) agar bentuknya tidak padat dan mudah di
uraikan oleh bakteri em4 yang sudah ditambahkan pada pertama kali pembuatan
biogas. kemudian dicampur atau diratakan lalu dimasukkan kedalam fermentor
namun fermentor diisi tidak sampai penuh melainkan diberikan sisa ruang untuk
penampungan gas sementara.
Bahan ini memiliki keseimbangan nutrisi, mudah diencerkan dan relatif dapat
diproses secara biologi. Kisaran pemrosesan secara biologi antara 28-70% dari
bahan organik tergantung dari pakannya. Selain itu kotoran segar lebih mudah
diproses dibandingkan dengan kotoran yang lama dan atau yang telah
dikeringkan, disebabkan karena hilangnya substrat volatile solid selama
pengeringan. Kotoran sapi ditimbang setara berat kering kemudian diencerkan
dengan air (perbandingan bahan dan air = 3 : 1). Campuran diaduk sampai
3
homogen, kemudia dimasukkan ke dalam tabung digester hingga terisi volume
4

tabung (Sakinah et al. 2013).

Sakinah., A.B. Tawali., dan M. Muin. 2013. Pengaruh Konentrasi Biostarter


Kotoran Sapi Dan Kotoran Ayam Pada Produksi Biogas Dengan
Menggunakan Limbah Jerami Padi. Skripsi. Universitas hasanuddin.

8. apa indikator proses fermentasi berakhir ?


Pada praktikum lapang, yang menjadi indikator berakhirnya proses
fermentasi pada biogas yaitu pada saat sludge dari kotoran sapi keluar dari outlet
artinya bahwa kotoran sapi yang dicampur dengan air dan ditambah dengan
bakteri telah menguraikan kotoran sapi menjadi metana (CH4) dan gas Karbon
dioksida (CO2) yang volumenya lebih besar dari gas Hidrogen (H2), gas Nitrogen
(N2), dan gas Hidrogen Sulfida (H2S).
Apabila proses fermentasi sudah selesai sisa pengolahan bahan biogas
yang berupa sludge secara otomatis akan keluar dari lubang pengeluaran (outlet)
setiap kali dilakukan pengisian bahan biogas. Sisa hasil pengolahan bahan biogas
tersebut dapat sebagai pupuk kandang/pupuk organik, baik dalam keadaan basah
maupun kering (priyadi dan efran, 2016).
Priyadi, F., dan E.Subiyanta. 2016. Studi Potensi Biogas Dari Kotoran Ternak Sapi
Sebagai Energi Alternatif Untuk Penerangan. Seminar nasional inovasi dan
rekayasa teknologi. Vol. 5, No.1.

9. kapan terjadinya produk akhir (pemanenan) ?


Pada praktikum lapang, untuk pemanenan dari biogas bisa dilakukan yaitu
dalam kurun waktu 7-9 hari dan jika pada proses fermentari menggunakan
fermentor dari bahan plastik akan menunjukkan bentuk yang mengembang,
sedangkan untuk fermentor bahan beton itu terdapat selang indikator yang berisi
air sehingga apabila produksi biogas sudah terlampau penuh air yang ada diselang
tersebut akan terdorong keluar.
Pemanenan dilakukan setelah kurang lebih 8 hari biogas yang terbentuk di
dalam digester sudah cukup banyak. Pada sistem pengolahan biogas yang
menggunakan bahan plastik, penampung biogas akan terlihat mengembung dan
mengeras karena adanya biogas yang dihasilkan. Biogas sudah dapat digunakan
sebagai bahan bakar, kompor biogas dapat dioperasikan (priyadi dan efran, 2016).

Priyadi, F., dan E.Subiyanta. 2016. Studi Potensi Biogas Dari Kotoran Ternak Sapi
Sebagai Energi Alternatif Untuk Penerangan. Seminar nasional inovasi dan
rekayasa teknologi. Vol. 5, No.1.

Anda mungkin juga menyukai